I. LATAR BELAKANG
Indonesia merupakan negara yang sangat kaya akan budaya dan tradisi. Biasanya
berbagai tradisi menjelang lebaran sudah semarak dilakukan. Salah satu tradisi yang masih terjaga
di Sumatera Barat yaitu Marandang. Tradisi ini sudah turun temurun dan masih berlangsung
hingga saat ini. Dalam bahasa Minangkabau, Rendang disebut dengan Randang yang merupakan
makanan tradisional di Minangkabau.
Marandang adalah proses memasak daging, santan, dan rempah lainnya yang nantinya
akan menjadi Rendang. Tahapan sebelum menjadi rendang dinamai gulai dan kalio. Rendang
tersebut memiliki beberapa varian warna, yakni merah kecoklatan, coklat, sampai coklat
kehitaman. Rendang yang memiliki cita rasa khas ini memiliki tekstur empuk namun tidak
mudah hancur dan dapat bertahan dalam waktu lama. Dalam komposisi Rendang sendiri, ternyata
tergambar pula nilai filosofi tentang struktur kemasyarakatan yang ada di Minangkabau yaitu
daging sapi atau kerbau melambangkan ninik mamak, bumbu sebagai simbol cadiak pandai
(cerdik pandai), dan santan kelapa menggambarkan ulama.
Dikutip dari jurnal Jatra, menurut pakar di bidang kuliner tradisional meyakini bahwa
Rendang sudah dikenal sejak tahun 1550 M. Kala itu masyarakat nusantara masih menerapkan
hidup secara nomaden, sehingga mereka berpikir cara agar membutuhkan cara mengawetkan
daging untuk persediaan makan. Suatu cara penyiasatan dalam memenuhi kebutuhan. Sejarahnya
yang panjang dan juga kelezatannya inilah yang membuat Rendang diakui secara internasional.
Oleh sebab itu menjadi penting untuk melestarikan Rendang sebagai Warisan Budaya Takbenda
Nasional Indonesia.
Rendang kerap menjadi incaran ketika makan di restoran Padang. Sajian khas Minang ini
pun menjadi salah satu kuliner kebanggaan Indonesia yang populer sampai ke mancanegara.
Terbukti dengan datangnya Gordon Ramsay (chef selebriti masterchef luar negeri) ke Sumatera
Barat yang tertantang untuk membuat Rendang.
Berikut fakta menarik Rendang khas Minang yaitu :
a. Menjadi Makanan Terenak No.1 Sedunia
Menurut survei dari CNN Internasional pada 2011, Rendang menduduki peringkat pertama
dalam World’s 50 Delicious Food. Dalam survei tersebut, Rendang mengalahkan berbagai
makanan dari negara-negara lain, seperti Sushi dari Jepang, Pad Thai dari Thailand, Peking
Duck dari China, dan masih banyak lagi lainnya. Prestasi ini menunjukkan bahwa kelezatan
Rendang ternyata pas untuk lidah semua orang, bahkan hingga diakui oleh masyarakat dari
belahan dunia lainnya.
b. Tahan Hingga Berminggu-minggu
Sejak dahulu kala, masyarakat Sumatra Barat dikenal sebagai masyarakat yang gemar
berpergian, baik untuk merantau atau untuk beribadah. Di masa itu transportasi yang ada
belum sebaik sekarang. Durasi perjalanan yang ditempuh memakan waktu yang sangat lama.
Untuk itu dibutuhkan makanan yang bisa awet dan tahan lama sebagai bekal. Rendang
merupakan salah satu makanan termasuk dalam kategori ini. Jika dimasak hingga kering,
Rendang dapat bertahan hingga berminggu-minggu dalam suhu ruangan. Bahkan, semakin
lama Rendang disimpan, rasanya akan semakin enak
c. Nama Aslinya adalah Randang
Nama asli Rendang adalah Randang, bukan Rendang. Nama Randang ini diambil dari
merandang yang artinya proses memasak makanan dengan waktu yang sangat lama dan
memiliki banyak tahap untuk menjadi sebuah Rendang, bahan makan harus dimasak dengan
waktu yang sangat lama. Lama memasaknya bisa mencapai waktu 8 jam. Dalam kurun waktu
8 jam tersebut, Rendang akan melewati tiga fase pemasakan. Fase pertama disebut gulai,
yaitu ketika kuah santan masih bertekstur cair. Fase kedua disebut kalio, yaitu saat kuah
santan sudah mulai mengental. Fase ketiga atau terakhir barulah disebut Rendang, yaitu jika
kuah sudah kering dan nggak lagi bertekstur cairan.
Rendang dikenal luas oleh masyarakat Indonesia hingga luar negeri. Bahkan selama
empat tahun berturut-turut dinobatkan sabagai masakan terlezat di dunia oleh sebuah Kantor
Berita Internasional (CNN). Namun karena kemiripan budaya seringkali membuat Rendang juga
kerap diakui sebagai makanan khas negara tetangga, Malaysia. Hingga kini Rendang belum
didaftarkan sebagai makanan asli Indonesia karena terkait dokumen dan persyaratan. Selain itu,
setiap dua tahun, hanya satu Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) yang bisa didaftarkan. Dilansir
laman UNESCO.org, hingga kini baru ada 9 (WBTB) Indonesia yg diakui UNESCO jadi warisan
dunia, yaitu Keris (2008), Wayang (2008), Batik (2009), Program Pendidikan dan Pelatihan
tentang Batik (2009), Angklung (2010), Tari Saman (2011), Noken Papua (2012) dan Tiga Genre
Tari Tradisional Bali (2015), Pinisi (2017).
Dukungan pemerintah dan pemangku adat istiadat sangat dibutuhkan untuk menjadikan
Rendang sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) sekaligus mewariskan resep asli Rendang
khas Minangkabau kepada generasi selanjutnya. Melalui dukungan tersebut diharapkan
terkumpulnya dokumen sejarah, kajian akademis, foto-foto dan video yang lengkap mengenai
asal muasal Rendang sehingga UNESCO dapat menetapkan Rendang Sebagai Warisan Budaya
Tak Benda. Oleh karena itu, diadakan Kegiatan Festival Gadih Minang Marandang yang
melibatkan Pemerintah dan Para Pemangku Adat di Kota Bukittinggi supaya tercapainya
rendang sebagai makanan khas Sumatera Barat, dan diwariskannya resep asli rendang kepada
generasi muda, sekaligus ditetapkannya Rendang sebagai Warisan Budaya Tak Benda.
II. MAKSUD DAN TUJUAN
A. Maksud :
1. Kegiatan Festival Gadih Minang Marandang untuk adalah pengenalan cara memasak
Rendang kepada remaja putri di Kota Bukittinggi.
2. Menanamkan rasa bangga pada generasi muda terhadap Rendang sebagai kuliner
daerahnya yang telah mendunia.
3. Mengembangkan ekonomi kreatif Kota Bukittinggi khususnya sub sektor kuliner.
B. Tujuan :
1. Upaya dalam melestarikan dan mewariskan masakan khas Minang kepada generasi muda.
2. Melestarikan Rendang sebagai kuliner yang mendunia kepada generasi muda, sehingga
diharapkan generasi muda memiliki kemampuan untuk marandang.
3. Mendukung dan mengajak masyarakat untuk cinta masakan Sumatera Barat, khususnya
Rendang.
4. Mempromosikan Kota Bukittinggi sebagai Kota Wisata Kuliner.
5. Meningkatkan kunjungan wisatawan ke Kota Bukittinggi.
I. Juri : 1. Praktisi
2. Akademisi
3. Juri Kehormatan
- Ketua Dekranasda Kota Bukittinggi
- Ketua GOW Kota Bukittinggi
- Ketua DW Kota Bukittinggi
- Kepala Dinas Pariwisata Kota Bukittinggi
- Ketua Bundo Kanduang Kota Bukittinggi
V. PENUTUP
Demikian Rancangan Pelaksanaan Kegiatan ini disusun, atas perhatian, dukungan dan
partisipasi dari perwakilan setiap SLTP dan SLTA se – Kota Bukittinggi dan sekitarnya kami
ucapkan terima kasih. Semoga gerak langkah kita selalu diridhoi oleh Allah SWT. Mudah-
mudahan acara ini bermanfaat sebagai sarana penyalur dan pengembangan bakat serta kreativitas
generasi muda. Semoga Allah SWT selalu melimpahkan rahmat dan karunia – Nya kepada kita
semua dan apa yang kita kerjakan bernilai ibadah disisi – Nya. Aamiin…
Atas bantuan dan kerjasamanya, kami ucapkan terima kasih.
TTD
dto
Panitia
Pelaksana
Nomor Pendaftaran : ………………………
Formulir Peserta
FESTIVAL GADIH MINANG MARANDANG
TINGKAT SLTA SE KOTA BUKITTINGGI
DAN SEKITARNYA TAHUN 2023
Alamat …………………………………………………………………………………………
……………………………… ………………………………
Nomor Pendaftaran : …………………………
Formulir Peserta
FESTIVAL GADIH MINANG MARANDANG
TINGKAT SLTP SE KOTA BUKITTINGGI
TAHUN 2023
Alamat …………………………………………………………………………………………
…………………………… ……………………………