Anda di halaman 1dari 16

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Data Pelaksanaan Tindakan

1. Kondisi Awal Pembelajaran

Untuk mengetahui proses pembelajaran matematika di Kelas VI sebelum

melaksanakan tindakan penelitian, peneliti melakukan observasi dan perenungan

tentang proses pembelajaran. Observasi dilaksanakan hari Senin tanggal 29

Januari 2018 pukul 07.30-09.30 dengan pokok bahasan operasi hitung pecahan.

Sebelum penyampaian materi pembelajaran inti, guru memberikan

apersepsi sebagai kegiatan awal, dilanjutkan dengan kegiatan inti dengan

menggunakan metode ceramah, dan Tanya jawab. Dalam kegiatan terakhir guru

memberikan evaluasi secara klasikal. Hasil evaluasi pembelajaran tahap awal

dapat dilihat dalam table 4.1.

Berdasarkan data dalam table 4.1 dapat dijelaskan bahwa 6 siswa atau

kurang dari setengahnya (17,6%) dinyatakan cukup karena mendapatkan nilai 65

ke atas, sedangkan sisanya 28 siswa atau lebih dari setengahnya (82,3%)

mendapat nilai kurang dari tujuh. Sedangkan nilai rata-rata kelasnya adalah 45,7.

Selama kegiatan pembelajaran, siswa tidak menunjukkan partisipasi yang

aktif karena didominasi oleh guru dalam penyampaian materi melalui metode

ceramah.
Tabel 4.1
Nilai Evaluasi Pembelajaran Awal
NOMOR
NILAI KET
URUT INDUK
1 111201001 50
2 111201002 55
3 111201003 45
4 111201004 75
5 111201005 60
6 111201006 55
7 111201007 40
8 111201008 10
9 111201009 25
10 111201010 30
11 111201011 50
12 111201012 70
13 111201013 25
14 111201014 20
15 111201015 10
16 111201018 30
17 111201020 65
18 111201021 70
19 111201022 50
20 111201023 55 KKM 65
21 111201024 50
22 111201025 25
23 111201026 10
24 111201027 35
25 111201028 60
26 111201029 65
27 111201030 45
28 111201031 40
29 111201033 60
30 111201034 60
31 111201035 50
32 111201036 45
33 111201037 65
34 111201038 55
35 111201039 50
36 111201040 55
37 111201049 45
38 111201051 50
Jumlah 1555
Rata-rata 45,7
5
4.5
4
3.5
3
2.5 Nilai
2 Nilai
1.5
1
0.5
0
10 20 25 30 35 40 45 50 55 60 65 70 75

Gambar 4.1
Diagram Batang Nilai Pembelajaran Tahap Awal

2. Analisis, Refleksi, dan Rencana Penerapan Model Pembelajaran Tutor

Sebaya dalam Pembelajaran Matematika

Berdasarkan gambaran mengenai pelaksanaan hasil observasi yang

dijelaskan di atas mengenai pelaksanaan pembelajaran matematika di Kelas VI

sasaran tidak mencapai tujuan yang diharapkan baik dari segi hasil maupun proses

pembelajarannya. Proses pembelajaran belum sesuai dengan tujuan pembelajaran

matematika, yaitu membekali siswa agar mereka mampu berpikir logis dan

sistematis dalam menyelesaikan soal. Apabila dikaitkan dengan hakekat

pendidikan secara umum seharusnya proses pembelajaran melibatkan siswa secara

aktif sebagai subjek, bukan objek dalam belajar.

Hasil dari deskripsi awal, diadakan refleksi terhadap pembelajaran.

Kurangnya aktifitas dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran matematika

disebabkan kurang tepatnya pemilihan dan penggunaan model belajar yang

diterapkan. Atas dasar itulah peneliti merencanakan penerapan model

pembelajaran tutor sebaya dalam pembelajaran matematika sebagai solusi

permasalahan tersebut.
B. Pelaksanaan dan Hasil Penelitian Tindakan Kelas

1. Siklus Satu

a. Perencanaan

Untuk melaksanakan tindakan dalam pembelajaran siklus pertama, peneliti

menyusun perencanaan pembelajaran yang meliputi :

1). Pembentukan Kelompok

Pembentukan kelompok didasarkan kepada heterogenitas siswa dilihat dari

jenis kelamin, prestasi akademik dan keaktifan. Dari criteria tersebut terbentuk

enam kelompok. Empat kelompok mempunyai anggota enam orang dan dua

kelompok mempunyai lima anggota 5 orang.

2). Perumusan Masalah

Berdasarkan analisis dan refleksi terhadap pembelajaran yang telah dilakukan

dalam tahap awal, masalah yang harus diperhatikan siswa dalam

menyelesaikan soal operasi hitung pecahan diantaranya adalah :

a) Perhatikan dengan baik bentuk soal operasi pecahan yang akan dikerjakan

b) Perhatikan dengan baik pembilang dan penyebut soal pecahan tersebut.

b. Pelaksanaan Tindakan (Pertemuan 1)

1) Kegiatan Awal

Pelaksanaan pembelajaran siklus pertama pertemuan pertama dilaksanakan

hari Senin, tanggal 5 Januari 2018 perlakuan tindakan pada pertemuan pertama

yaitu menerapkan pembelajaran tutor sebaya dalam pembelajaran matematika


pokok bahasan pecahan, Kegiatan diawali dengan membaca doa, dilanjutkan

dengan menginformasikan kepada siswa bahwa hari ini akan belajar matematika

dengan tutor sebaya secara kelompok. Setelah itu guru memberikan soal pre test

sebelum melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan metode tutor sebaya. Pre

tes dilakukan untuk mengetahui kemampuan awal siswa terhadap materi ajar yang

akan disampaikan.

Hasil pre tes siklus satu dapat dilihat dalam table 4.2. berdasarkan data

dalam table 4.2 dapat dijelaskan bahwa 11 siswa atau kurang dari setengahnya

(32,3%) dinyatakan cukup karena mendapatkan nilai 65 ke atas, sedangkan

sisanya 23 siswa atau lebih dari setengahnya (67,6%) mendapat nilai kurang dari

65. Sedangkan nilai rata-rata kelasnya adalah 48,6.

2) Kegiatan Inti

Dalam kegiatan inti, guru menyampaikan materi ajar tentang operasi

hitung penjumlahan pecahan biasa secara klasikal. Setelah selesai penyampaian

materi ajar kemudian guru menugaskan siswa untuk duduk secara kelompok

sesuai dengan kelompok yang telah dibentuk, dipimpin oleh temannya yang

ditugaskan guru sebagai ketua sekaligus tutor untuk temannya. Setiap kelompok

mengerjakan lembar kerja siswa (LKS) yang diberikan guru. Selama siswa

mengerjakan LKS guru mengobservasi kegiatan dan membimbing kelompok yang

mengalami kesulitan.

Observasi yang dilakukan terdiri dari dua macam yaitu observasi kegiatan

guru dalam melaksanakan pembelajaran, dilakukan berkolaborasi dengan teman


sejawat, dan observasi kegiatan siswa yang dilakukan oleh guru sebagai peneliti.

Observasi dilakukan dengan berpedoman terhadap lembar observasi yang telah

disiapkan. Hasil observasi kegiatan guru dan siswa siklus satu dapat dilihat dalam

table 4.3 dan 4.4.

Tabel 4.2
Nilai Tes Awal Individu Siklus Satu (Pertemuan Kesatu)
NOMOR
NILAI KET
URUT INDUK
1 111201001 65
2 111201002 50
3 111201003 40
4 111201004 70
5 111201005 25
6 111201006 50
7 111201007 40
8 111201008 10
9 111201009 40
10 111201010 50
11 111201011 60
12 111201012 80
13 111201013 50
14 111201014 45
15 111201015 40
16 111201018 35
17 111201020 65 KKM 65
18 111201021 65
19 111201022 40
20 111201023 65
21 111201024 35
22 111201025 15
23 111201026 25
24 111201027 40
25 111201028 50
26 111201029 65
27 111201030 30
28 111201031 50
29 111201033 65
30 111201034 65
31 111201035 50
NOMOR
NILAI KET
URUT INDUK
32 111201036 45
33 111201037 65
34 111201038 70
35 111201039 65
36 111201040 60
37 111201049 50
38 111201051 50
Jumlah 1655
Rata-rata 48,6

8
7
6
5
4 Nilai
3 Nilai
2
1
0
10 15 25 30 35 40 45 50 60 65 70 80

Gambar 4.2
Diagram Batang Tes Awal Individu Siklus Satu (Pertemuan Kesatu)

Tabel 4.3
Hasil Observasi Kegiatan Guru dalam Siklus Satu (Pertemuan Kesatu)
Nilai Pengamatan
No. Indikator Pengamatan Ket.
B C K
1 Penerapan Model Belajar √
2 Pengarahan Kepada Setiap Tutor √ B : Baik
3 Pengelolaan Interaksi Kelas √ C : Cukup
4 Pembimbingan Siswa √ K : Kurang
5 Pelaksanaan Evaluasi √

Berdasarkan hasil observasi kegiatan guru dalam table 4.3 dapat dijelaskan

bahwa umumnya proses pembelajaran dengan menerapkan model tutor sebaya


berjalan dengan baik, namun dalam aspek pengarahan kepada siswa yang

ditugaskan sebagai tutor dalam kelompoknya harus ditingkatkan kembali karena

terlihat dalam proses kerja kelompok siswa yang ditugaskan sebagai tutor masih

terlihat kebingungan dalam mengarahkan temannya.

Berdasarkan hasil observasi kegiatan siswa dalam table 4.4 dapat

dijelaskan bahwa umumnya pembimbingan oleh tutor dalam kelompok terlihat

kurang maksimal, keadaan ini disebabkan karena siswa yang ditugaskan sebagai

tutor belum terbiasa dan pengarahan dari guru kurang maksimal, untuk aspek

kerjasama dan sikap demokratis terlihat belum solid disebabkan karena belum

terbiasanya dalam bekerja secara kelompok sehingga masing-masing siswa masih

menunjukkan keegoisan dalam bekerja.

Tabel 4.4
Hasil Observasi Kegiatan Siswa dalam Siklus Satu (Pertemuan Kesatu)

Nilai Pengamatan
Pembimbingan Kerjasama Sikap
No. Nama Kelompok Ket.
Teman oleh Tutor Demokrati
s

1 Cut Nyak Dien B C C


2 Dewi Sartika C C C
B : Baik
3 R.A. Kartini K C C
C : Cukup
4 Pangeran Diponegoro B C C K : Kurang
5 Ki Hajar Dewantara K K C
6 Sultan Hasanudin K K K

Setelah masing-masing kelompok selesai mengerjakan LKS, kemudian

guru menugaskan setiap tutor untuk menunjuk salah satu teman dalam
kelompoknya untuk menyampaikan hasil pekerjaannya di depan kelas, dilanjutkan

dengan kegiatan Tanya jawab mambahas hasil pekerjaan siswa dalam kelompok.

3) Kegiatan Akhir

Sebagai kegiatan akhir, peneliti mengadakan tes akhir secara individu. Tes

individu dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui hasil bimbingan materi ajar

oleh temannya yang ditugaskan sebagai tutor. Hasil tes akhir siklus satu dapat

dilihat dalam table 4.5.

Tabel 4.5
Nilai Tes Akhir Individu Siklus Satu (Pertemuan Kesatu)

NOMOR
NILAI KET
URUT INDUK
1 111201001 75
2 111201002 65
3 111201003 55
4 111201004 70
5 111201005 45
6 111201006 65
7 111201007 45
8 111201008 35
9 111201009 50
10 111201010 60
11 111201011 70
12 111201012 100
13 111201013 70
14 111201014 40
15 111201015 50
16 111201018 45
17 111201020 80
18 111201021 65
65
KKM 65
19 111201022
20 111201023 65
21 111201024 60
22 111201025 50
23 111201026 35
24 111201027 50
25 111201028 45
26 111201029 75
27 111201030 35
NOMOR
NILAI KET
URUT INDUK
28 111201031 60
29 111201033 70
30 111201034 80
31 111201035 55
32 111201036 50
33 111201037 65
34 111201038 70
35 111201039 65
36 111201040 70
37 111201049 55
38 111201051 70
Jumlah 2015
Rata-rata 59,3

3 Nilai
Nilai
2

0
35 40 45 50 55 60 65 70 75 80 100
Gambar 4.3
Diagram Batang Tes Akhir Individu Siklus Satu (Pertemuan Kesatu)

Berdasarkan data dalam table 4.5 dapat dijelaskan bahwa 16 siswa atau

kurang dari setengahnya (47,1%) dinyatakan cukup karena mendapatkan nilai 65

ke atas, sedangkan sisanya 18 siswa atau lebih dari setengahnya (52,9%)

mendapat nilai kurang dari 65. Sedangkan nilai rata-rata kelasnya adalah 59,3.

c. Analisis dan Refleksi

Proses pembelajaran matematika dengan menerapkan model tutor sebaya

dalam tindakan siklus pertama masih terdapat kekurangan sehingga belum

mencapai tujuan yang diharapkan. Ketika proses pembimbingan oleh tutor dalam

kelompok, siswa yang ditugaskan sebagai tutor bagi temannya terlihat masih
kebingungan terhadap peran dan tugasnya sehingga proses pembimbingan tidak

berjalan optimal.

Dalam aspek kerjasama setiap siswa cenderung mementingkan dirinya

sendiri dan tidak mau member bantuan kepada teman kelompoknya, penyebabnya

karena pembelajaran kelompok jarang dilakukan sehingga siswa terbiasa bekerja

sendiri. Dilihat dari evaluasi, ada peningkatan rata-rata kelas dari hasil tes akhir

jika dibandingkan dengan tes awal sebelum dilakukan tindakan siklus satu. Tetapi

secara persentase peningkatannya belum mencapai tujuan yang diharapkan.

2. Siklus Satu (Pertemuan Kedua)

A. Perencanaan

B. Pelaksanaan Tindakan

C. Observasi

D. Analisis dan Refleksi

catatan :

perlakuan tindakan pada siklus 1 pertemuan kesatu dan kedua pada

dasarnya sama namun ada penyempurnaan/penambahan/modifikasi

mengacu kepada hasil analisis dan refleksi pembelajaran sebelumnya.

3. Siklus Dua (Pertemuan Satu)

A. Perencanaan

B. Pelaksanaan Tindakan
C. Observasi

D. Analisis dan Refleksi

4. Siklus Dua (Pertemuan Kedua)

A. Perencanaan

B. Pelaksanaan Tindakan

C. Observasi

D. Analisis dan Refleksi

C. Pembahasan Hasil Penelitian

Pelaksanaan siklus dalam penelitian tindakan ini dibatasi sampai dengan

siklus kedua. Keadaan ini didasarkan atas perolehan hasil belajar siswa yang

menunjukkan peningkatan yang baik, ketuntasan belajar minimal telah mencapai

75%. Hasil rangkaian pelaksanaan siklus kesatu sampai dengan kedua

menunjukkan bahwa penerapan metode pembelajaran tutor sebaya dalam

pembelajaran matematika dapat meningkatkan proses dan hasil belajar siswa.

Aplikasi penerapan metode tutor sebaya dalam pembelajaran matematika

memberikan kesempatan kepada siswa untuk saling membantu dalam belajar

sehingga mereka dapat berbagi dan saling mengarahkan ketika menghadapi

permasalahan dalam belajar. Dengan terlibat secara aktif dalam proses

pembelajaran dan Tanya jawab dengan teman sebaya mereka dapat merasakan

makna yang sebenarnya dalam belajar dengan kata lain proses transformasi ilmu
tidak harus melalui guru saja tetapi teman sebaya dapat pula dijadikan mediator

dalam menyampaikan dan membimbing kesulitan belajar.

Dalam rangkaian pelaksanaan setiap siklus tindakan menunjukkan adanya

peningkatan proses dan hasil belajar siswa ke arah yang lebih baik. Penerapan

metode tutor sebaya dalam pembelajaran matematika disajikan sebagai bahan

pembelajaran mandiri siswa untuk dapat mengembangkan keterampilan dalam

menyelesaikan berbagai permasalahan sehari-hari yang berkaitan dengan ilmu

matematika yang akan dialami mereka ketika menjadi bagian dari masyarakat.

Dengan terbiasa bekerja secara kelompok maka diharapkan kesadaran tentang

pentingnya aspek kerjasama dalam setiap menyelesaikan masalah akan selalu

tertanam dalam diri siswa.

Penerapan metode tutor sebaya dalam pembelajaran matematika sangat

membantu mereka yang membutuhkan bimbingan lebih banyak dari teman

sebayanya. Dengan terbatasnya waktu belajar di sekolah kadang guru kurang

memberikan perhatian khusus kepada siswa yang mengalami kesulitan dalam

belajar. Adanya partisipasi siswa yang aktif sebagai tutor dan teman sebayanya

yang tidak segan-segan bertanya kepada tutornya akan menciptakan suasana kelas

yang tampak hidup, menyenangkan, dan dirasakan bermakna bagi siswa.

Melalui dua siklus tindakan yang telah dilakukan, keterlibatan siswa

secara fisik, intelektual, emosional dan social dalam proses pembelajaran

mengalami peningkatan. Berdasarkan hasil pengamatan secara langsung oleh

peneliti berkolaboratif dengan rekan observer untuk penilaian proses setiap siklus

dapat dilihat dalam table 4.10.


Berdasarkan pengamatan hasil observasi dalam table 4.10.

memperlihatkan bahwa respon siswa terhadap penerapan metode tutor sebaya

dalam pembelajaran matematika menunjukkan respon yang baik sehingga

pembelajaran berjalan dengan lancar.

Tabel 4.10
Persepsi Siswa Terhadap Pembelajaran Matematika
dengan Metode Tutor Sebaya

No Pertanyaan Jawaban Siswa Ket.


Apakah kalian suka dengan
1
pelajaran matematika ?
Menurut kalian, apakah belajar
2
matematika sulit ?
Apakah kalian suka belajar
3
dengan cara berkelompok ?
Masalah yang dikerjakan
4 secara bersama-sama akan
terasa….
Senangkah kalian jika diberi
5 bantuan penjelasan pelajaran
oleh temanmu ?

Penerapan metode tutor sebaya dalam pembelajaran matematika dapat

meningkatkan hasil belajar siswa. Keadaan ini terlihat dari pelaksanaan tindakan

mulai siklus pertama sampai dengan siklus kedua. Untuk lebih jelasnya dapat

dilihat dalam table 4.11.


Tabel 4.11.
Hasil Pengamatan Aktifitas Siswa Dalam Pembelajaran Setiap Siklus
Siklus Siklus 2
Pengamatan Pengamatan
No. Nama Kelompok Ket.
KR KR
PT SD PT SD
J J
1 Cut Nyak Dien B C C B B B
2 Dewi Sartika C C C B B B B : Baik
3 R.A. Kartini K C C B C B C : Cukup
4 Pangeran Diponegoro B C C B C B K:
5 Ki Hajar Dewantara K K C B C B Kurang

6 Sultan Hasanudin K K K B C C
Keterangan :
PT : Pembimbingan Tutor
KRJ : Kerjasama
SD : Sikap Demokratis
Tabel 4.12
Nilai Rata-Rata Hasil Belajar Siswa Setiap Siklus
Nilai Rata-
Tindakan Materi Pembelajaran Ket.
Rata Pos Tes
Siklus I Operasi hitung penjumlahan dan pengurangan pecahan
59
berpenyebut sama
Siklus II Operasi hitung penjumlahan dan pengurangan pecahan
75
berpenyebut beda

Selain itu peningkatan kualitas hasil belajar juga ditandai dengan semakin

minimnya jumlah siswa yang mendapatkan nilai kurang dari 65, sebaliknya

jumlah siswa yang memperoleh nilai 65 atau lebih mengalami peningkatan.

Untuk lebih jelasnya peningkatan kualitas hasil belajar siswa dapat dilihat

dalam diagram 4.6 dan 4.7.


60
50
40 persentase
30 persentase
20 persentase
10
0
Siklus 1 Siklus 2

Gambar 4.6
Diagram Persentase Siswa Yang Memperoleh Nilai Kurang Dari 65

80
70
60
50 persentase
40 persentase
30
persentase
20
10
0
Siklus 1 Siklus 2

Gambar 4.7
Diagram Persentase Siswa Yang Memperoleh Nilai 65 Atau Lebih

Anda mungkin juga menyukai