Anda di halaman 1dari 8

PAPER TEORI DAN FILSAFAT HUKUM

URGENSI TEORI EKONOMI HUKUM RICHARD POSNER DALAM


PEMBENTUKAN HUKUM

Di susun oleh :
Muhammad Arief Mustafa B012231085

Universitas Hasanuddin
2023/2024
URGENSI TEORI EKONOMI HUKUM RICHARD POSNER DALAM
PEMBENTUKAN HUKUM

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Salah satu tujuan dibentuknya hukum adalah kepentingan untuk
menjamin berbagai kepentingan, seperti kepentingan ekonomi,
perlindungan terhadap kepentingan pribadi, kehormatan
perorangan,politik, agama dan lain sebagainya. Dari kepentingan-
kepentingan diatas tersebut kepentingan ekonomi merupakan salah satu
indikator yang paling kuat yang menpengaruhi penciptaan hukum, dimana
hal itu memicu adanya pengkajian mengani analisis ilmu ekonomi
terhadap hukum.1
Adapun tokoh analisis ilmu ekonomi terhadap hukum adalah Richard
Posner, yang menggunakan pendekatan ilmu ekonomi berbasis tiga
prinsip yaitu nilai, kemanfaatan, dan efisiensi (value, utility, and
efficiency). Analisis ekonomi Posner kemudian dikembangkan oleh Robert
Cooter dan Thomas Ullen, dengan prinsip maksimalisasi, keseimbangan,
dan efisiensi (maximalization, equilibrium, and efficiency) terhadap
hukum.
Richard Posner menyatakan bahwa hukum yang efisien adalah
pengalokasian tanggung jawab antara orang-orang yang terlibat dalam
kegiatan berinteraksi sedemikian rupa untuk memaksimalkan nilai
bersama, atau beberapa jumlahnya untuk hal yang sama, meminimalkan
1
Indrasari, Febriana. 2023. TINJAUAN TEORI HUKUM EKONOMI PADA PERJANJIAN
SEWA BARANG MILIK NEGARA (Studi Kasus Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas
III Kuala Samboja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut dengan PT. Tanjung Berlian
Samboja). Legal Standing Vol 7 No 1. Hal 128
biaya kegiatan bersama. Penegakan hukum yang efisien berpihak kepada
kualitas kontrol dari suatu proses (quality control assesment) dan bukan
semata berpihak kepada efektivitas yang menitikberatkan kepada
kuantitas semata-mata. Targetisasi penegakan hukum hanya akan
menciptakan bias dalam proses pembangunan bangsa bahkan cenderung
kontraproduktif dan dapat menimbulkan kebohongan publik.2
Analisis ekonomi terhadap hukum dalam mengukur efisiensi sebuah
sistem hukum dalam hal ini menggunakan analisis ekonomi terhadap
hukum bekerja dengan menggunakan metode ilmu ekonomi sebagai
kerangka teoritis guna menganalisis aturan dan hukum yang digunakan
pada kalangan masyarakat tertentu. Bahwa pemanfaatan metode ilmu
ekonomi memungkinkan para penggagas analisis ekonomi terhadap
hukum untuk menarik kesimpulan tentang keinginan manusia dan segala
konsekuensi dari segi hukum dan bagaimana sebaiknya pengaturan
hukumnya. Prediksi berbagai kemungkinan terhadap hukum, dilakukan
terhadap pemberlakuan suatu aturan hukum, dilakukan lewat analisis
terhadap berbagai model kurva yang bisa dilakukan dalam ilmu ekonomi
dengan bantuan rumus-rumus eksakta yang presisi. Dengan demikian,
pertanggungjawaban dari segi ilmiah terhadap teori yang digunakan baik
dari segi penerapan teori ekonomi maupun teori hukum lebih mudah
dilakukan.
Mempelajari kasus-kasus pembentukan hukum yang terjadi di
Indonesia membuktikan bahwa dominasi kepentingan ekonomi selalu
menjadi latarbelakang pembuatan hukum, berangkat dari hal tersebut
dalam rangka menyelesaikan tugas akhir teori dan filsafat hukum penulis
tertarik untuk menganalisis urgensi teori hukum Richard posner dalam
pembentukan hukum.

2
Darmawan, Agus. 2014. Perspektif Law As An Allocative System Undang-Undang Otoritas
Jasa Keuangan. Fiat Justisia Jurnal Ilmu Hukum Vol 8 No 3. Hal 403
B. Rumusan Masalah
Bagaimanakah urgensi teori ekonomi hukum Richard posner dalam
pembentukan hukum?

C. Tujuan
Untuk mengetahui urgensi teori ekonomi hukum Richard posner dalam
pembentukan hukum

BAB II
PEMBAHASAN
Yurisprudensi ekonomi, atau yang sering disebut “analisis ekonomi
hukum”, dianggap bermula dari pemikiran utilitarian Jeremy Bentham (1789).
Teori ini menjelaskan bahwa suatu tindakan adalah baik jika bermanfaat bagi
seluruh masyarakat, yang digambarkan dalam kriteria tindakan “kebahagiaan
terbesar dari jumlah terbesar” (The Greatest Happiness of The Greatest
Number of People). Lahirnya pendekatan hukum ekonomi di Amerika Serikat
pada awal tahun 1960-an melalui tulisan-tulisan Ronald Coase tentang biaya
sosial (The Problem of Social Cost), tulisan ini membahas tentang perbuatan
melawan hukum (kerusakan) di tahun 1960-an. Kedua karya tersebut salah
satu bentuk percobaan atas analisis ekonomi dalam persepektif hukum yang
tidak dikaitkan dengan pengaturan persoalan ekonomi. Di era sekarang justru
pendekatan ini menjadi teori hukum beriringan bersama Richard Posner yang
menerbitkan bukunya dengan judul Economic Analysis of Law di tahun 1986.3
Menurut Posner berperannya hukum perlu memperhatikan tiga esensi
yaitu esensi nilai (value), kegunaan (utility) dan efisiensi (efficiency). Posner
mendefinisikan efisiensi sebagai pemanfaatan maksimal dari nilai yang
terkandung dalam sumber daya Selanjutnya Posner juga mengemukakan
3
Indrasari, Febriana, Op. cit Hal 131
pendapatnya mengenai penggunaan teori ekonomi pada hukum dengan
mengatakan bahwa banyak doktrin institusional dari sistem hukum yang
paling baik dipahami dan dijelaskan dalam upaya untuk mempromosikan
efisiensi sumber daya dan bahwa common law yang paling baik digambarkan
sebagai sistem yang dirancang untuk memaksimalkan kesejahteraan sosial
masyarakat.4
Posner menambahkan analisis ekonomi terhadap hukum dapat dijadikan
suatu pendekatan untuk menjawab permasalahan hukum dengan
mengutarakan definisi berbeda dan asumsi-asumsi hukum yang berbeda
pula untuk mendapatkan gambaran tentang kepuasan (satisfaction) dan
peningkatan kebahagian (maximization of happiness). Pendekatan ini erat
kaitannya dengan keadilan di dalam hukum. Untuk melakukannya, maka
hukum dijadikan economic tools untuk mencapai maximization of happiness.
Pendekatan dan penggunaan analisis ini harus disusun dengan
pertimbangan-pertimbangan ekonomi dengan tidak menghilangkan unsur
keadilan, yang didasari oleh rasionalitas manusia. Berdasarkan konsep dasar
ini, analisis ekonomi terhadap hukum menyimpulkan bahwa hukum
diciptakan dan diaplikasikan untuk tujuan utama meningkatkan kepentingan
umum seluas-luasnya (maximizing overall social utility)5
Pekerjaan hukum dari pendekatan keuangan tidak dapat dilakukan oleh
para profesional hukum karena perhitungan rumit yang diperlukan oleh
pendekatan ini. Namun, teori dan perhitungan yang rumit tidak diperlukan
untuk penerapan prinsip nilai, utilitas, dan efisiensi. Ini adalah dasar analisis
ekonomi dari perspektif hukum, yang mengkaji efisiensi pengambilan
keputusan. Konsep pilihan dan rasionalitas menjelaskan perlunya memilih

4
Azizah, Siti. 2018. Analisis Ekonomi Dalam Pembentukan Hukum. Fiat Justitia Jurnal Ilmu
Hukum Volume 6 No. 2. Hal 178
5
Reisalinda, Irma. 2023. Mengenal Economic Analysis of Law.
https://www.djkn.kemenkeu.go.id/artikel/baca/16122/Mengenal-Economic-Analysis-of-
Law.html Diakses pada 30 November 2023
opsi yang unggul meskipun menimbulkan harga yang lebih tinggi. Robert
Cooter dan Thomas Ulen berpendapat, mengenai pendekatan ekonomi untuk
mengevaluasi hukum dan kebijakan, bahwa hukum tidak hanya harus dilihat
sebagai teknik argumentasi, tetapi juga sebagai instrumen untuk memajukan
kepentingan sosial. Oleh karena itu, hakim dan pembuat undang-undang
lainnya harus memiliki metode penilaian hukum yang berdampak pada nilai
kepentingan sosial, termasuk ekonomi, untuk menentukan apakah undang-
undang tersebut memenuhi tujuan tersebut.
Analisi ekonomi terhadap hukum dapat memprediksi efek dari kebijakan
pemerintah pada praktik efisiensi. Efisiensi relevan dengan kebijakan karena
berkaitan dengan pencapaian hasil yang optimal dengan sumber daya
sesedikit mungkin. Oleh karena itu, pandangan hukum dari perspektif
efisiensi (ekonomi) dapat diartikan sebagai upaya untuk meminimalkan biaya
praktek (aturan) hukum yang disusun oleh para ahli hukum untuk
menghindari biaya ekonomi yang tinggi, inefisiensi, dan irasionalitas dalam
memenuhi tuntutan. perkembangan hukum di bidang ekonomi.
Keterkaitan bidang ekonomi dan hukum juga dilihat dari Teori Economic
Analysis of Law yang dikemukan oleh Richard Posner yang salah satunya
dapat digunakan dalam pembentukan aturan perjanjian sewa BMN (Badan
Usaha Milik Negara). Pemanfaatan asset sebaik baiknya asset yang dimiliki
negara dalam meningkatkan penerimaan negara untuk kepentingan
kesejahteraan negara memiliki keterkaitan dengan ketiga esensi peran
hukum value, utility, dan efisiensi. Begitu pula dengan pemanfaatkan
penyewaan BMN, diambil dari salah satu kasus penyewaan oleh PT Tanjung
Berlian Samboja sebagai penyewa, proses perizinan yang dilaksanakan
memiliki ketidak efisiensitas memakan waktu yang cukup lama dari awal
proses perjanjian hingga penandatanganan perjanjiannya. Meskipun
penyewa dibebaskan dari segala biaya terkait perjanjian, terbuangnya waktu
untuk menunggu proses ini memungkinkan angka kerugian yang lebih tinggi
jika dilihat dari efisiensi waktu pada bisnis. Oleh karena itu, hal yang perlu
diperbaiki dari peraturan terkait pemanfaatan sewa BMN adalah waktu
perijinan sampai dengan penandatanganan perjanjiannya.

BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Analisis ekonomi terhadap hukum dalam pembentukan hukum
memperkaya khasanah berfikir kita mengenai pentingnya faktor non
hukum terutama faktor ekonomi dalam pembentukan hukum, terutama
apabila dilihat manfaatnya bahwa analisis ekonomi terhadap hukum yang
dapat memprediksi efek dari kebijakan pemerintah pada praktik efisiensi.

B. Saran
Teori analisis terhadap hukum disuatu sisi merupakan teori yang dapat
membantu dalam pembentukan hukum, namun disisi lain perlunya
mengelaborasikan teori ini dengan teori lain agar kiranya hukum yang
dilahirkan merupakan hukum yang ideal dari segala aspek.

DAFTAR PUSTAKA

Azizah, Siti. Analisis Ekonomi Dalam Pembentukan Hukum. Fiat Justitia


Jurnal Ilmu Hukum Volume 6 No. 2.

Darmawan, Agus. 2014. Perspektif Law As An Allocative System Undang-


Undang Otoritas Jasa Keuangan. Fiat Justisia Jurnal Ilmu Hukum Vol
8 No 3.
Indrasari, Febriana. 2023. TINJAUAN TEORI HUKUM EKONOMI PADA
PERJANJIAN SEWA BARANG MILIK NEGARA (Studi Kasus Kantor
Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas III Kuala Samboja Direktorat
Jenderal Perhubungan Laut dengan PT. Tanjung Berlian Samboja).
Legal Standing Vol 7 No 1

Reisalinda, Irma. 2023. Mengenal Economic Analysis of Law.


https://www.djkn.kemenkeu.go.id/artikel/baca/16122/Mengenal-
Economic-Analysis-of-Law.html

Anda mungkin juga menyukai