Anda di halaman 1dari 14

Pertemuan 6 :

Perencanaan (Planning)

Windi, S.Pd., MM
Prodi Kewirausahaan – Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Pelita Bangsa
Pengantar Manajemen
Kewirausahaan - UPB

Definisi Perencanaan

Merencanakan (planning) adalah kegiatan manajer dalam menentukan


langkah dan tindakan bagi organisasi untuk mencapai tujuan. Perencanaan
adalah kegiatan yang dilakukan untuk melakukan persiapan secara teratur
untuk dapat mencapai tujuan yang disepakati bersama. Di dalam sebuah
organisasi, tujuan dicapai dengan menentukan persiapan terstruktur
untuk melakukan kegiatan berdasarkan kebijakan organisasi. Dengan
demikian, perencanaan merupakan faktor utama dalam meningkatkan
kemungkinan tercapainya tujuan organisasi.
Pengantar Manajemen
Kewirausahaan - UPB

Perencanaan adalah fungsi dasar setiap Manajer. Perencanaan yang


efektif dapat dicapai apabila manajer memahami dengan jelas sasaran
organisasi. Perencanaan merupakan fungsi yang dilakukan manajer
sebelum melakukan fungsi pengorganisasian, pengarahan, dan
pengawasan. Di dalam fungsi perencanaan, manajer memberikan informasi
tentang sasaran organisasi. Pada saat membuat perencanaan, para
manajer menentukan what, when, who, where, why dan how. What
yakni apa yang akan dilakukan. When yaitu kapan kegiatan dilakukan.
Who yaitu siapa yang melakukan. Where yaitu dimana kegiatan
dilakukan. Why yaitu kenapa perlu dilakukan. Kemudian how yaitu
bagaimana melakukan kegiatan.
Pengantar Manajemen
Kewirausahaan - UPB

Manajer pada lini atas memiliki tanggung jawab lebih besar dalam
melakukan kegiatan perencanaan jangka panjang terhadap
organisasi, sedangkan manajer pada lini lebih rendah memiliki
tanggung jawab untuk menentukan perencanaan pada divisi atau
sub divisi yang menjadi tugasnya. Manajer pada lini yang lebih
rendah bertanggung jawab melakukan perencanaan untuk jangka
pendek.
Pengantar Manajemen
Kewirausahaan - UPB

Pentingnya Perencanaan

Perencanaan merupakan fungsi utama manajer. Manajer melakukan


perencanaan dengan alasan sebagai berikut :
1. Rencana meminimalisir resiko ketidakpastian yang terjadi pada
proses pencapaian sasaran organisasi di masa datang. Perencanaan
dapat mempersiapkan organisasi dalam menentukan solusi terhadap
perubahan yang mungkin terjadi. Hal ini dilakukan karena perencanaan
menyediakan alternatif pilihan kegiatan terhadap kemungkinan terjadinya
sesuatu yang tidak pasti di masa yang akan datang. Hal ini menunjukkan
bahwa persiapan merupakan usaha manajer dalam mempersiapkan
organisasi menghadapi kemungkinan perubahan yang akan terjadi.
Pengantar Manajemen
Kewirausahaan - UPB

2. Rencana dilakukan untuk menentukan sasaran organisasi, sehingga dapat


ditentukan kegiatan yang dapat dilakukan untuk mencapai sasaran
kegiatan. Organisasi dapat menentukan prioritas kegiatan
berdasarkan fokus tujuan tertentu.
3. Rencana dapat meminimalisir biaya. Rencana menjadikan biaya yang
diperlukan untuk mencapai tujuan lebih ekonomis. Rencana dilakukan
sebagai wujud persiapan organisasi dalam mencapai sasaran, sehingga
manajer dapat menentukan kebijakan untuk menentukan kegiatan yang
dilakukan demi mencapai sasaran. Rencana dapat menjadikan kegiatan
terfokus pada tujuan sehingga sejak awal dapat ditentukan biaya
yang diperlukan untuk menyelesaikan kegiatan.
Pengantar Manajemen
Kewirausahaan - UPB

4. Rencana dapat dijadikan sebagai dasar dilakukannya pengawasan.


Rencana digunakan sebagai pembanding tercapai atau tidaknya tujuan
yang ditentukan di awal, dan lebih atau kurang dibanding dengan target
yang direncanakan.
5. Rencana sebagai tolak ukur penyusunan rencana selanjutnya.
Pencapaian target dari rencana sebelumnya dapat dijadikan sebagai dasar
penyusunan rencana berikutnya.
6. Rencana menjadikan organisasi dapat mempersiapkan diri terhadap
perubahan. Rencana merupakan persiapan formal yang dilakukan
perusahaan dalam mencapai tujuan, sehingga perencanaan harus
fleksibel. Apabila terdapat perubahan di lingkungan organisasi, evaluasi
dapat dilakukan terhadap perencanaan sehingga kegiatan dapat
disesuaikan terhadap kondisi yang ada.
Pengantar Manajemen
Kewirausahaan - UPB

Manajemen Berdasarkan Sasaran

Management by Objective (MBO) muncul dari hasil pemikiran Drucker


(2009) pada bukunya yang berjudul "The Practice of Management".
Drucker mengenalkan pendekatan manajemen yang didasarkan pada
sasaran (Management by Objectives/ MBO). MBO kemudian menjadi
alternatif metode praktik manajemen operasional yang sering digunakan,
didiskusikan, dianalisis dan dikembangkan. Drucker membandingkan MBO
dengan MBD (Management By Drive) yaitu manajemen berdasarkan
dorongan. MBD adalah istilah yang menunjukkan bagaimana organisasi
menanggapi permasalahan keuangan dengan dorongan penghematan
(economy drive) atau "dorongan produksi".
Pengantar Manajemen
Kewirausahaan - UPB

Hal ini sering disebut sebagai production drive. Drucker berpendapat


bahwa MBD adalah pilihan solusi yang berdampak sementara, dan dapat
menyebabkan "in-efisiensi" hingga ketidakpuasan kerja. Menurut Drucker,
MBO lebih efektif karena manajer dapat menentukan tujuan dengan
jelas. MBO adalah metode praktik manajemen yang memberikan
langkah-langkah dalam penyusunan sasaran organisasi, sasaran grup
dan sasaran individu para anggota organisasi.
Pengantar Manajemen
Kewirausahaan - UPB

MBO adalah system perencanaan yang dilakukan untuk membuat


sasaran, penentuan manajer lini puncak, dan manajer di lini bawah.
Manajer di lini puncak, tengah dan bawah secara bersama-sama
mengidentifikasi tujuan umum organisasi, menentukan kegiatan yang harus
dilakukan untuk mencapai tujuan, membagi tugas untuk melaksanakan
kegiatan dan besar tanggung jawab divisi di dalam organisasi. Tanggung
jawab masing-masing anggota merupakan petunjuk operasional kegiatan
yang jelas dan merupakan tolok ukur keberhasilan.
Pengantar Manajemen
Kewirausahaan - UPB

Dampak positif pendekatan MBO bagi organisasi :


a. Pimpinan tidak terganggu oleh sub-ordinat (bawahan) dalam hal
mempertanyakan sasaran yang harus dicapai.
b. Kesalahan yang dilakukan oleh sebuah divisi dapat lebih cepat diatasi.
c. Manajer pada lini puncak, menengah dan bawah mengetahui tanggung
jawab setiap pimpinan, dari Manajer Puncak sampai dengan pimpinan
bawah/ unit yang terkecil, tahu persis posisi di perusahaan, sumbangan/
peran serta dalam organisasi, tugas pokok serta besarnya wewenang yang
dimilikinya.
d. Semua program disusun secara bersama, sehingga semua anggota
organisasi tahu bahwa dirinya diperlukan oleh perusahaan dan ikut serta
dalam mencapai sasaran perusahaan.
Pengantar Manajemen
Kewirausahaan - UPB

e. Oleh karena masing-masing sudah tahu secara pasti sasaran


kuantitatifnya, maka tolok ukur keberhasilan dapat diketahui secara pasti
baik oleh atasan maupun bawahan di mana seseorang dapat secara
mudah mengukur keberhasilan kerja dirinya sendiri. Dalam hal ini prestasi
kerja betul-betul dinilai secara obyektif, adil dan terbuka.
Keberhasilan MBO adalah bila semua sasaran unit terkecil dapat tercapai
sehingga sasaran bagian yang ada diatasnya dapat tercapai dan pada
akhirnya sasaran organisasi dapat terwujud. Keberhasilan dapat dicapai
dengan MBO apabila manajer mampu mendorong anggotanya untuk dapat
mencapai tujuan bersama-sama.
Pengantar Manajemen
Kewirausahaan - UPB

Tahapan dalam menentukan sasaran dengan cara MBO adalah :


a. Menentukan tujuan utama organisasi.
b. Menentukan tujuan antara yang perlu dicapai untuk dapat meraih tujuan
utama.
c. Menjalin kerja sama antara manajer dengan anggotanya dengan menentukan
tujuan yang dicapai secara grup untuk mencapai tujuan di atas.
d. Menentukan tanggung jawab dan wewenang secara tertulis berdasarkan
kesepakatan bersama.
e. Menyusun time line kegiatan yang disusun berdasarkan tanggung jawab dan
wewenang karyawan.
f. Menentukan cara untuk melakukan penyeliaan dari manajer sebagai langkah
dalam meningkatkan keberhasilan anggota dalam pencapaian tujuan.
g. Evaluasi terhadap umpan balik yang didapatkan demi efisiensi kegiatan untuk
mencapai tujuan yang telah ditentukan.
Pengantar Manajemen
Kewirausahaan - UPB

Berdasarkan langkah-langkah di atas, dapat disimpulkan bahwa


apabila organisasi hendak menggunakan MBO sebagai pendekatan
dalam manajemen, sebaiknya organisasi memberikan wewenang pada
anggotanya untuk menentukan cara penyelesaian pekerjaan.
Organisasi sebaiknya fokus untuk mencapai tujuan yang telah
disepakati bersama.

Anda mungkin juga menyukai