Anda di halaman 1dari 10

1.

Pompa Ion

Transpor aktif berupa pompa ion natrium-kalium. Pompa ion merupakan sistem
transpor yang memompa ion dan konsentrasi rendah ke konsentrasi tinggi. Dalam hal
ini moleku atau ion berpindah melawan gradien konsentrasi. Natrium di luar sel lebih
tinggi dibanding di dalam sel Sedangkan kalium lebih tinggi di dalam sel dibanding di
luar sel. Pada Protein Pompa terdapat 3 situs pengikat natrium dan 2 situs pengikat
Kalium. lon natrium berkatan dengan pompa natrium-kalium karena kecenderungan
pompa dalam mengikat natrium tinggi. Pengikatan natrium memicu lepasnya satu
gugus fosfat dari atp. fosfat menyebabkan pompa natrium-katium berubah bentuk
sehingga kecenderungan Pompa dalam mengikat natrium menurun dan akhirnya
natrium terlepas ke luar sel. Selanjutnya Pompa memiliki kecenderungan. terhadap
pengikatan kalium. Setelah kalium terikat, fosfat terlepas yang mengakibatkan
perubahan bentuk sehingga kecenderungan pompa ion dalam mengikat kalium
rendah dan menyebabkan kalium terlepas ke dalam sel.
2. Endositosis

Endositosis adalah transfer makromolekul dan materi yang sangat kecil ke


dalam sel dengan cara membentuk vesikula baru dari membran plasma.
Endositosis memiliki fungsi yaitu sebagai mekanisme pertahanan terhadap
bakteri dengan menyerap bakteri ke dalam sel. Untuk kemudian endositosis
menghancurkan mereka dalam lisosom.

- Fagositosis
Fagositosis terjadi saat sel menelan partikel padat (makro molekul) kedalam
sitoplasma.
Makro molekul berada diatas membran plasma lalu terbentuklah lekukan ke arah
dalam sitoplasma yang disebut pseudopodia yang menyelubungi makro molekul tsb.
Lekukan tsb terlepas dari membran plasma lalu membentuk sebuah vesikel yang bisa
disebut fagosom. Fagosom yang berisikan makromolekul bergabung dengan lisosom
yang terdapat enzim pencernaan atau bisa disebut enzim hidrolitik. Setelah vesikel
tersebut menyatu, makro molekul dicerna oleh enzim pencernaan dan terbentuklah
molekul-molekul yang lebih kecil. Molekul yang telah dicerna oleh enzim tsb pun
kembali ke sitoplasma, dan vesikel yang didalamnya masih terdapat sisa sisa molekul
yang tidak kembali ke sitoplasma biasa disebut badan sisa yang tertinggal di sitoplasma
fagosit.
- Pinositosis
Pinositosis yang juga dikenal sebagai endositosis Fase Massal karena proses ini terjadi
secara terus menerus dan dilakukan oleh sebagian besar sel. Contohnya pada epitel
usus halus untuk melepaskan enzim pencernaan dan mengeluarkan lendir yang
menjebak mikroorganisme.
Proses Pinostosis dimulai ketika cairan berupa tetesan ekstraseluler yang mengandung
zat terlarut berkumpul disebuah lubang dipermukaan sel, lalu membran plasma
meluas disekitarnya dan nantinya cairan tersebut akan membentuk vesikel yang ditarik
ke dalam sel sitoplasma. Setelah itu lisosom yang mengandung enzim pencernaan
kemudian menyatu dengan vesikel berisi cairan ekstraseluler dan pada akhirnya enzim
pencernaan memecahkan cairan ekstraseluler yang telah dicerna akan dilepaskan ke
sitoplasma.
Jenis zat yang digunakan pinositosis tidak spesifik artinya zat yang digunakan bisa
berupa apa saja. Contohnya karbohidrat, protein, ion, glukosa, atau lainnya. Pinositosis
tidak butuh reseptor untuk membuat vesikel tetapi dia tetap mencerna ligan.

- Endositosis yang diperantarai reseptor


Zat zat molekul berupa ion karbohidrat dan natrium. Reseptor berfungsi untuk
merangsang membran sel untuk membuat cekungan agar zat zat molekul bisa masuk.
Zat zat molekul akan terikat oleh reseptor. Reseptor akan merangsang membrane
untuk membuat cekungan setelah itu reseptor akan masuk ke dalam cekungan. Di
dalam cekungan terdapat clatrin sebegai protein uatama yang melapisi. Dengan
terikatnya Clathrin, maka sebagian kecil luas membran plasma terbenam ke dalam
membentuk kantong. Begitu kantong ini semakin dalam, kantong ini terjepit
membentuk vesikula. Vesikula yang diselubungi oleh clathrin kemudian terlepas dari
membrane plasma. setelah terbentuk vesikel di dalam sitoplasma, clatrin lepas lalu
vesikula ini berdifusi dengan endosome. Endosome memiliki pH internal yang rendah,
sehingga menyebabkan reseptor melepaskan muatannya. Selanjutnya akan
membentuk dua vesikel. Vesikel yang berisi reseptor disebut vesikel reseptor dan akan
Kembali ke membrane plasma untuk membuat vesikel yang baru. Vesikel yang berisi
zat zat akan menyatu dengan lisosom yang mengandung enzim pencernaan dan
selanjutnya zat zat tersebut akan dicerna oleh lisosom dan akan dilepaskan ke
sitoplasma.
3. Eksositosis

Eksositosis adalah mekanisme transpor molekul besar seperti protein dan


polisakarida, dari dalam ke luar sel melintasi membran plasma.
Eksositosis ini adalah jenis transpor yang membutuhkan energi berupa ATP
(Adenosina trifosfat)
Eksositosis merupakan Proses pengeluaran zat dari dalam sel yang melibatkan
vesikula. Vesikula transpor yang terlepas dari badan golgi akan dipindahkan oleh
sitoskeleton ke membran plasma. Pada saat membran plasma dan membran vesikula
bertemu, molekul lipid bilayer menyusun ulang lapisan membran baru, sehingga
kedua membran menjadi bergabung. Selanjutnya zat-zat dalam vesikula akan keluar
dari sel.
Terjadi pada beberapa sel kelenjer atau sekresi. Misalnya, sel-sel kelenjar di pancreas,
yang membuat insulin dan mengeluarkannya ke dalam cairan ekstraseluler melalui
proses eksositosis ini.
Beberapa fungsi dari proses Eksositosis ini adalah untuk mengeluarkan limbah dari sel
serta menjadi proses pelepasan enzim, hormone, protein dan glukosa yang akan
digunakan di bagian tubuh lain.
4. Aparatus Golgi

Badan golgi adalah organel polimorfik yang tersusun dari membran berbentuk pipih,
berbentuk pembuluh, dan terdapat gelembung kecil yang berbentuk seperti mangkuk.
Biasanya setiap sel hewan mempunyai 10-20 badan golgi.
Fungsi
1. Mengemas bahan-bahan sekresi yangakan dikeluarkan dari sel
2. Memproses protein yang sudah disintesa ribosom di RE
3. Menambah elemen membran baru bagi membran plasma
4. Memproses kembali komponen membran plasma yang sudah melalui sitosol
selama endositosis
Bagian
1. Bagian cis adalah bagian yang bertugas untuk menerima vesikel dari RE kasar dan
kemudian mengolahnya agar dapat bergerak dari bagian cis ke bagian trans
2. Bagian trans: pada bagian ini mereka akan memecahkan diri untuk membentuk
vesikel yang siap untuk disalurkan kedalam sel
3. Lumen adalah ruang atau rongga yang digunakan untuk menyimpan zat zat
makanan yang diperlukan oleh sel itu sendiri
4. sisterne (sisterna): piringan membran pipih berisi cairan
5. vesikula transpor: vesikula yang digunakan untuk mengangkut protein yang
dihasilkan di RE ke badan golgi
6. vesikula sekretori: vesikula yang digunakan untuk mengirimkan protein yang
sudah termodifikasi ke membran sel untuk di ekskresikan keluar sel
5. Apoplast & Simplast

Simplas
Urutannya: Dimulai dari air masuk bulu akar - epidermis - sel korteks - perisikel -
silinder pusat - endodermis - dan berakhir di xilem.
Jika sudah sampai di xilem berarti tumbuhan siap mengangkut air tersebut ke bagian
tumbuhan yang lebih tinggi (batang dan daun).
Apoplas
Berbeda dengan transport simplas. Dalam apoplas air tidak akan langsung
dimasukkan kedalam sel. Air justru bergerak dengan memanfaatkan ruang-ruang
ekstraseluler yang terdapat dalam dinding sel. kemudian setelah sampai di
endodermis laju air akan terhenti oleh pita kaspari. Adanya pita kaspari ini sebagai
penghalang. Akibatnya air terpaksa masuk ke dalam pita kaspari dan mengikuti aliran
sampai ke xilem tanpa melewati endodermis.
Jalur Transmembran
Transmembran dapat dikatakan sebagai perpaduan antara jalur simplas dan jalur
apoplas
1. air akan masuk ke dalam sel di satu sisi, kemudian keluar dari sel tersebut di sisi
lainnya
2. Kemudian air akan kembali masuk ke dalam sel berikutnya dan akan keluar lagi
dari sel tersebut di sisi ujungnya, dan seterusnya.
Dengan jalur transpor ini, tentu air dapat melewati pita kaspari tanpa perlu melalui
plasmodesmata. plasmodesmata adalah saluran yang menghubungkan satu sel
tumbuhan dengan sel lainnya. Plasmodesmata menjadi jembatan hidup antar sel
tumbuhan.

6. Retikulum Endoplasma

Retikulum endoplasma adalah sistem membran kontinu yang membentuk


serangkaian kantung pipih di dalam sitoplasma sel eukariotik yang berfungsi untuk
menghasilkan dan mengirimkan protein ke bagian sel yang membutuhkannya.
Retikulum Endoplasma Halus
Berbentuk pipa terletak di pinggiran sel dan tidak memiliki ribosom, berguna untuk
pembentukan lemak dan karbohidrat. Pada sel otot re disebut re sarkoplasma yang
berfungsi sebagai medium untuk konduksi impuls dan transport ion kalsium yang
diperlukan dalam kontraksi otot
Retikulum Endoplasma Kasar
Berbentuk labirin yang dilangkapi dengan ribosom. Berfungsi untuk sintesis protein
karena adanya aktifitas ribosom. Hasil dari sintesis protein disimpan dan disalurkan ke
dalam sitoplasma melalui retikulum endoplasma.
7. Mitokondria

Mitokondria adalah organel kecil yang mengambang bebas di seluruh sel. Mitokondria
mengambang di dalam sitoplasma. Mitokondria berfungsi sebagai tempat respirasi
sel, tempat metabolisme dan penghasil energi.
Ciri ciri
- Hanya dapat dijumpai dalam sel eukariotik.
- Berbentuk bulat hingga oval, umumnya lonjong.
- Memiliki diameter sekitar 0,5 – 1 mikro meter.
- Memiliki dua lapis membran, yaitu membran dalam dan luar.
- Berada di dalam matriks yang terkandung enzim dan protein.
- Ada lipatan-lipatan yang disebut krista.
- Setiap sel memiliki jumlah mitokondria yang berbeda-beda tergantung energi yang
dibutuhkan. Semakin banyak energi yang dibutuhkan, jumlah mitokondria semakin
banyak.
- Di bagian luar mitokondria ada pori-pori yang sifatnya permeabel.
- Memiliki sistem genetik berupa mtDNA, rRNA, dan ribosom.
Struktur
- Membran luar terdiri dari protein dan lipid serta mengandung protein porin yang
menyebabkan membran ini bersifat permiabel terhadap molekul molekul kecil.
- Ruang antar membran merupakan ruang yang terletak diantara membran luar dan
membran dalam organel mitokondria. Berfungsi sebagai tempat berlangsungnya
reaksi penting bagi sel seperti siklus krep, reaksi oksidasi asam amino dan reaksi
beta oksidasi asam lemak.
- Membran dalam merupakan bagian yang kurang permiabel disbanding membrane
luar. terdiri dari 20% lipid dan 80% protein. Merupakan tempat utama
pembentukan ATP.
- Krista merupakan organel mitokondir berupa lipatan-lipatan. Berfungsi
meningkatkan luas permukaan membrane sehingga meningkatkan
kemampuannya untuk memproduksi ATP.
- Matriks berisi cairan seperti gel yang diliputi selaput dalam mengandung sejumlah
enzim siklus krep, garam, dan air. Dalam matriks terdapat materi genetic yang
dikenal dengan dna mitokondria atau mT DNA.
- Ribosom Organel sel yang dibangun dalam nucleolus berfungsi sebagai tempat
sintesis protein dalam sitoplasma terdiri dari rRNA dan molekul protein, yang
membentuk 2 subunit.

8. Ribosom

Ribosom adalah organel ukuran kecil dan padat yang terdapat dalam sel dan berperan
sebagai tempat sintesis protein. Ribosom terdiri dari protein ribosom dan RNA
ribosom (rRNA). Ribosom terdapat dalam sitoplasma dan melekat pada membran RE
ketika berlangsungnya proses sintesis protein. Jika proses sintesis protein tidak
berlangsung ribosom akan berbentuk sub unit kecil dan sub unit besar. Fungsi
ribosom adalah sebagai tempat membentuk protein.
Ciri ciri
- Terdiri dari susunan RNA dan protein yang mendominasi
- Pada ribosom, RNA ribosom (rRNA) sebesar 65% dan proteinnya sebesar 35%
- Bentuknya menyerupai butiran kecil dengan diameter sekitar 20-22 nanometer.
- Merupakan organ sel terkecil dalam sel.
- Fungsi ribosom sebagai penghasil protein.
- Beberapa dikategorikan sebagai ribosom terikat dan ribosom bebas.
- Terdapat pada setiap sel makhluk hidup, mulai dari tumbuhan, hewan, hingga
prokariotik, dan eukariotik.
Struktur
Sub unit kecil menerima pesan mRNA ke asam amino dalam bentuk kodon dari mRNA
ke tRNA lalu ke asam amino membentuk rantai polipeptida

Anda mungkin juga menyukai