Anda di halaman 1dari 5

Tugas UTS DESAIN DATABASE

Nama-nama Anggota Kelompok :


1. Nurhafifi 22101092075
2. Sriwijayanti Putri Valem 22101092050
3. Utin Aila Fhariha 22101092053

1.)
2.)

3. Normalisasi adalah suatu proses yang digunakan untuk menentukan pengelompokan atribut-
atribut dalam sebuah relasi sehingga diperoleh relasi yang berstruktur baik. Normalisasi sendiri
dilakukan melalui sejumlah langkah. Setiap langkah berhubungan dengan bentuk normal (normal
form) tertentu. Dalam hal ini yang disebut bentuk normal adalah "suatu keadaan relasi yang
dihasilkan oleh penerapan aturan-aturan sederhana yang berhubung- an dengan dependensi
fungsional terhadap relasi tersebut"
normalisasi bertujuan untuk meminimalkan redundansi data. Yang menjadi pertanyaan,
"Mengapa redundansi data perlu diminimalkan?" Alasannya tidak lain karena redundansi data
bisa menimbulkan problem yang disebut dengan anomali.
Keuntungan normalisasi adalah basis data menjadi mudah diakses, data mudah dikelola, dan
meminimalkan tempat penyimpanannya.

4. Tahap normalisasi data beserta contoh:

a. Bentuk Normal Pertama


Yang disebut dengan bentuk normal pertama (INF) adalah keadaan yang membuat setiap
perpotongan baris dan kolom dalam hanya berisi satu nilai. Untuk membentuk relasi agar berada
bentuk normal pertama, perlu langkah untuk menghilangkan a atribut yang bernilai ganda.
Sebagai contoh, terdapat suatu bentuk yang belum ternorn (UNF/unnormalized form) seperti
yang ditunjukkan pada Gambar Tabel tersebut menyatakan informasi tentang pegawai dan klien
ditanganinya.

b. Bentuk Normal Kedua

Bentuk normal kedua adalah suatu bentuk yang menyaratkan bahwa relasi harus sudah berada
dalam bentuk normal pertama dan tidak mengandung dependensi parsial. Sebagai contoh,
perhatikan relasi PEGAWAI KLIEN pada Gambar 5.11. Adakah dependensi parsial di sana?
Ingat, definisi dependensi parsial telah dibahas Bagian 5.4.2. Gambar 5.12 menunjukkan diagram
dependensi fungsional pada relasi tersebut. Mengingat Nama_Pegawai dan Nama_Klien
bergantung pada bagian dari kunci primer ((No_pegawai, Id_klien)), maka berarti bahwa relasi
tersebut mengandung dependensi parsial.
c. Bentuk Normal Ketiga
Bentuk normal ketiga adalah suatu keadaan yang menyaratkan bahwa relasi harus sudah berada
dalam bentuk normal kedua dan tidak mengandung dependensi transitif.
Untuk menunjukkan dependensi transitif, perhatikan relasi BARANG PEMASOK. Diagram
dependensi fungsionalnya disajikan pada Gambar 5.14. Gambar tersebut menunjukkan adanya
dependensi transitif:
Kode Barang Kode_Pemasok (Nama_Pemasok, Kota)

d. Bentuk Normal Boyce-Codd


Sejauh ini telah dibahas tentang dependensi parsial dan dependens transitif sehingga akhirnya
bisa diperoleh relasi yang memenuhi bentu normal ketiga. Namun demikian bentuk normal
ketiga masih menyisakan dependensi fungsional yang berkaitan dengan kunci kandidat
Sebagaimana telah dibahas pada Bab 4, sebuah relasi bisa memiliki sejumlah kunci kandidat.
Salah satu kunci kandidat berkedudukas sebagai kunci primer. Nah, dalam konteks bentuk
normal Boyce-Codd yang akan dibahas dalam subbub ini, bentuk normal ini melibatkan kunci
landidat
BCNF (Boyce-Codd Normal Form) atau bentuk normal Boyce-Codd adalah suatu kradan yang
menyaratkan bahwa setiap determinan (penentu) dalam suatu relasi berkedudukan sebagai kunci
kandidat. Oleh karena itu untuk mengetahui suatu relasi memenuhi BCNF atau tidak perlu
dilakukan identifikasi guna memastikan bahwa semua determinan dalam relasi berkedudukan
sebagai kunci kandidat.
5.) Dalam perancangan database relational tidak diperkenankan adalah partial functional
dependency kepada primary key, karena dapat berdampak terjadinya anomali.
Oleh karena itu tahap normalisasi pertama akan menghasilkan bentuk normal kedua (2 NF) yang
dapat didefinisikan sebagai berikut:
Normalisasi kedua (2 NF), suatu relasi memenuhi relasi kedua jika dan hanya jika relasi tersebut
memenuhi normal pertama dan setiap atribut yang bukan kunci (non key) bergantung secara
fungsional terhadap kunci utama (Primary key).
Bentuk normal kedua ini mempunyai syarat yaitu bentuk data yang telah memenuhi kriteria
bentuk normal pertama.
Atribut bukan kunci haruslah bergantung secara fungsional pada kunci utama (primary key),
sehingga untuk membentuk normal kedua haruslah sudah ditentukan kunci-kunci field.
Intinya adalah pada tahap normalisasi 2NF ini tabel tersebut harus dipecah berdasarkan primary
key.

Anda mungkin juga menyukai