Disusun Oleh:
RAHMAT HIDAYAT
1815025091
Dosen :
Putut Pamilih Widagdo, S.Kom. M. Kom
1.2. Tujuan
1. Tujuan normalisasi database adalah untuk menghilangkan dan mengurangi redudansi
data.
2. Tujuan yang kedua adalah memastikan dependensi data (Data berada pada tabel yang
tepat).
3. Tujuan yang ketiga adalah Normaliasi diperlukan agar kerelasian dalam basis data menjadi mudah
dimengerti, mudah dipelihara, mudah memprosesnya, dan mudah untuk dikembangkan sesuai dengan
kebutuhan baru.
1.3. Manfaat
1. Untuk menghilangkan kerangkapan data
2. Untuk mengurangi kompleksitas
3. Untuk mempermudah pemodifikasian data
BAB II
PEMBAHASAN
{Matakuliah,NIM} ⇒NilaiHuruf
Kenapa harus Matakuliah dan NIM tidak NIM saja atau Matakuliah saja. Karena kalau
hanya NIM saja satu NIM dapat memiliki 2 nilai, Jika Matakuliah saja juga terdapat
banyak nilai, oleh karena itu kita menggunakan Matakuliah dan NIM untuk menentukan
Nilai Huruf.
Selanjutnya, sebuah tabel dapat dikategorikan baik (efisien) atau normal, jika telah
memenuhi 3 (tiga) Kriteria berikut :
1. Jika ada dekomposisi (penguraian) tabel, maka dekomposisinya harus dijamin aman
(Lossless-Join Decomposition).
3
3. Tidak melanggar Boyce-Code Normal Form (BCNF). Jika criteria ketiga (BCNF) tidak
dapat terpenuhi, maka paling tidak harus diupayakan agar tabel tersebut tidak melanggar
bentuk normal tahap ketiga (3rd Normal Form/3NF).
Bila kondisi ini terpenuhi maka ini yang disebut Lessloss-join decomposition.
tujuan dekomposisi adalah untuk mendapatkan tabel yang baik, tetapi jika tidak hati-hati
langkah ini justru dapat mengakibatkan kesalahan dekomposisi dapat dikatakan benar
jika tabel-tabel hasil dekomposisi di gabungkan kembali dapat menghasilkan tabel awal
seperti sebelum di dekomposis
Untuk menghindari dekomposisi Lossy-join maka pada relasi hasil dekomposisi harus
memiliki attribut yang beririsan. Contohnya adalah pada Relasi StaffBranch diatas
didekomposisi menjadi Relasi Staff dan Relasi Branch dimana attribut BranchNo sebagai
irisannya.
Ada dua properti penting dalam dekomposisi yaitu Lossless-join Property dan
Dependency Preservation Property. Dalam sebuah dekomposisi apakah memenuhi
kaidah Lossless-join dan apakah memenuhi kaidah Dependency Preservation.
Untuk mendapatkan dekomposisi yang Lossless-join harus ada attribut yang beririsan
namun harus hati hati supaya dekomposisi harus juga Dependency Preserving. Untuk bisa
mendapatkan Dependency Preserving syaratnya adalah constraint yang berlaku direlasi
awal harus juga berlaku di relasi hasil dekomposisi.
Berikut contohnya:
5
Constraint awal adalah {Mahasiswa → NoHP, NoHP → Operator}, kemudian dari dua
relasi diatas ada irisan yaitu attribut {NoHP}, dengan demikian ketika kita merujuk salah
satu nama Mahasiwa pada relasi PA1 maka kita akan dapat NoHP, berbekal NoHP ketika
kita pergi ke PA2 kita bisa mendapat nama Operator.
Constraint awal adalah {Mahasiswa → NoHP, NoHP → Operator}, kemudian dari dua
relasi diatas ada irisan yaitu attribut {Mahasiswa}, ketika kita merujuk salah satu nama
Mahasiwa pada relasi PA1 maka kita akan dapat NoHP, berbekal NoHP kita tidak dapat
mendapat nama Operator pada relasi PA2.
Dekomposisi cara kedua diatas juga Lossless-join karena memiliki attribut irisan
{Mahasiswa} tapi tidak Dependency Preserving karena constraint yang berlaku pada
awal relasi sebelum didekomposisi tidak berlaku lagi.
C. Dependency Preservation
Merupakan Kriteria kedua yang harus dicapai untuk mendapatkan table dan basis
data yang baik. Ketika melakukan sebuah perubahan data, maka harus bisa dijamin agar
perubahan tersebut tidak menghasilkan inkonsistensi data yang mengakibatkan KF yang
sudah benar menjadi tidak terpenuhi. Dalam memenuhi upaya untuk memelihara KF
yang ada untuk tetap terpenuhi tersebut, prosesnya harus dapat dilakukan dengan efisien.
Dependency Preservation (Pemeliharaan Ketergantungan):
Ketika kita melakukan perubahan data, maka harus bisa dijamin agar perubahan tersebut
tidak menghasilkan inkonsistensi data yang mengakibatkan KF yang sudah benar menjadi
tidak terpenuhi. Pada tabel universal, misalnya ada perubahan data alamat untuk
mahasiswa dengan NPM = ‘2001.25.001’ maka perubahan ini harus kita lakukan pada
atribut alamat_mhs di semua row yang nilai atribut npm-nya bernilai ‘2001.25.001’. Hal
ini menjadi tidak efisien.
Contoh lain :
Ketika melakukan perubahan data, maka perubahan tersebut dapat menjamin tidak akan
mengakibatkan inkonsistensi data yang mengakibatkan KF yang sudah benar menjadi
tidak terpenuhi
Contoh:
pada tabel tidak normal, misal salah satu mahasiswa misalnya anita memilki nama yang
keliru, maka perubahan harus dilakukan sebanyak nama anita disebutkan, jika tidak maka
akan ada dua nama dengan nim yang sama (data tidak konsisten)
Sebuah relasi dalam bentuk Boyce-Codd Normal Form (BCNF) jika dan hanya
jika setiap determinan adalah candidate key. Boyce-Codd Normal Form adalah tipe
khusus dari bentuk normal ketiga. Sebuah relasi dalam BCNF adalah juga bentuk dalam
3NF, tetapi relasi dalam 3NF mungkin tidak dalam BCNF.
Dalam Date (2004), didefinisikan bahwa sebuah relvar (table) berada dalam BCNF jika
dan hanya bila setiap FD yang tidak sepele, tidak dapat dikurangi sebelah kiri memiliki
sebuah kunci kandidat sebagai determinannya.
Dalam Philip (2007), dinyatakan bahwa sebuah relasi berada dalam BCNF jika, dan
hanya jika, setiap kunci kandidat adalah sebuah determinan.
7
Perbedaan istilah yang digunakan dalam satu referensi dengan yang lainnya dapat
menimbulkan kesan dan makna yang berbeda pada pembaca, baik berupa kemudahan,
kesulitan, maupun kebingungan. Dengan keberadaan tiga kemungkinan tersebut, maka
kajian terhadap penggunaan istilah dalam suatu referensi sangat diperlukan. Begitu juga,
kondisi di mana referensi mengenai BCNF masih banyak menggunakan bahasa Inggris,
maka ada kemungkinan referensi bahasa Indonesia tidak betulbetul merepresentasikan
makna referensi aslinya yang mana bahasa Inggris dan bahasa Indonesia memiliki
karakteristik bahasa yang cukup berbeda.
sebuah tabel di katakan berada dalam boyce codd normal form jika untuk semua KF
dengan notasi X ® Y, maka X harus merupakan superkey pada tabel tersebut, jika tidak
maka tabel harus di dekomposisi
Contoh :
Suatu relasi disebut memenuhi bentuk normal Boyce-Codd jika dan hanya jika semua
penentu (determinan) adalah kunci kandidat (atribut yang bersifat unik). BCNF
merupakan bentuk normal sebagian perbaikan terhadap 3NF. Suatu relasi yang memenuhi
BCNF selalu memenuhi 3NF, tetapi tidak untuk sebaliknya.
Suatu relasi yang memenuhi 3NF belum tentu memenuhi BCNF. Dalam banyak literatur
disebutkan bahwa BCNF adalah perbaikan dari 3NF, karena bentuk normal ketigapun
mungkin masih mengandung anomali sehingga masih perlu dinormalisasi lebih lanjut.
● Relasi adalah BCNF (optimal) jika kapanpun fakta-fakta disimpan mengenai beberapa
atribut, maka atribut-atribut ini merupakan satu kunci relasi.
Properti penting BCNF adalah relasi tidak memiliki informasi yang redundan.
● Pada BCNF suatu atribut yang bergantung secara fungsional terhadap kunci primer,
mungkin saja merupakan kunci primer bagi atribut yang lain.
● Pada 3NF hal ini bisa saja terjadi dan tidak menjadi masalah.
Contoh :
● Setiap mahasiswa pada setiap mata kuliah hanya diajar oleh seorang dosen.
● Suatu mata kuliah yang sama bisa memiliki lebih dari satu dosen.
Syarat BCNF
BCNF mempunyai paksaan yg lebih kuat dari bentuk normal ketiga. Adapun Syarat untuk
menjadi BCNF, yaitu :
● Harus sudah bentuk 1NF, 2NF, 3NF dan relasi pada BCNF yaitu mengoptimalkan jika
setiap determinan antara atribut-atribut relasi adalah kunci relasi.
● Relasi harus dalam bentuk normal ketiga dan setiap atribut harus bergantung fungsi
pada atribut superkey.
9
● Tabel harus mempunyai Functional Dependency dengan notasi X Y ; X adalah
superkey pada tabel tersebut
Pinjam
Didekomposisi menjadi :
Pinjam 1
Pinjam 2
ID Pinjam –> BID, Date
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Normalisasi juga digunakan untuk menghindari terjadinya berbagai anomali data dan
tidak konsistensinya data. Normalisasi sangat penting untuk menunjang kinerja
database dan memastikan bahwa data dalam database tersebut aman dan tidak terjadi
kesalahan jika mendapat perintah SQL
B. Saran
11
DAFTAR PUSTAKA
https://kicaukican.wordpress.com/2014/11/05/laporan-praktikum-dbd-vi-normalisasi/
https://situskuring.wordpress.com/2013/06/28/boyce-codd-normal-form-bcnf/
http://yangkusuk.blogspot.com/2012/11/tahapan-normalisasi.html
http://evarahmawidia07.blogspot.com/2009/01/lossless-join-decomposition.html
https://wibisastro.wordpress.com/2008/03/05/dekomposisi/
http://sisunonline.blogspot.com/2010/10/normalisasi-dengan-ketergantungan.html