Contoh pada gambar 1 merupakan suatu entitas yang memiliki UID sederhana atau
hanya ada 1 UID didalam entitas tersebut yaitu NPM. Sedangkan Digambar 2
merupakan contoh dari UID Composite, dimana suatu entitas meiliki 2 UID yang
dimana satunya merupakan kombinasi dari atribut.
Artificial UID merupakan sebuah UID yang dibuat jika didalam suatu entitas tidak
ada UID atau sebuah UID yang dibutuhkan untuk mempermudah dalam
membedakan.
Pada gambar 1 entitas pembeli merupakan contoh table yang tidak memiliki UID.
Maka dari itu untuk mempermudah dalam pengidentifikasian entitas pelanggan
tersebut dibutuhkannya UID. Didalam gambar 2 dibuatnya Artificial UID yaitu
IdPembeli, yang dapat mempermudah untuk mengidentifikasi rancangan model
tersebut. Jika tidak mempunyai UID maka akan menjadi hubungan terlarang (barred
relationship).
Dalam relasi many to many sering menghasilkan hubungan terlarang atau barred
relationship. Maka dari itu akan ada entitas perantara dengan menggunakan
intersection entity (entitas persimpangan).
Pada gambar tersebut terdapat 3 table yang dimana entitas Barang_Katalog sebagai
entitas perantara atau sebagai entitas persimpangan antara entitas Pabrik dan entitas
Produk.
Candidate UID merupakan salah satu dari beberapa UID yang digunakan untuk
mengidentifikasi rancangan. Terdapat dua atau lebih UID didalam suatu entitas. Ada
UID Primer yang dimana digunakan sebagai pengidentifikassian utama dari suatu
rancangan. Dan ada UID Sekunder yang merupakan UID kandidat untuk
mengidentifikasikan rancangan tetapi bukan sebagai UID utama. UID sekunder
berguna sebagai alternatif dalam mencari sebuah data. Untuk secondary UID atau
UID sekunder menggunakan tanda (#). Dalam Kandidat UID dan UID Sekunder,
atribut dapat menjadi UID.
Dengan pengidentifikasian unik dapat membantu dalam membedakan satu entitas
dengan entitas yang lain.
6-2 NORMALIZATION AND FIRST NORMAL FORM
Normalisasi dilakukan untuk menghindari redudansi atau menghilangkan redundansi
yang terjadi agar menyimpan data yang efisien dalam database. Yang dimana
redundansi merupakan sesuatu yang tidak perlu berulang. Dengan menormalisasikan
rancangan maka akan menghindari pengulangan data. Dalam 1NF didalam entitas
tidak boleh ada atribut yang multi nilai.
Didalam entitas BangunanSekolah memiliki atribut yang bernilai satu kode, satu
nama, satu alamat, tetapi tidak satu kelas. Karena didalam BangunanSekolah tidak
hanya ada satu kelas. Maka dari itu, kelas dibuat menjadi entitas baru agar tidak ada
multi nilai.
Karena banyak ruangan kelas di bangunan sekolah maka kelas dapat menjadi entitas
baru yang atributnya ada nomor dari kelas, kelasnya ada dilantai berapa, dan ukuran
dari kelasnya berapa.
7-1 ARCS
Setiap atribut memiliki Batasan nilai dan setiap hubungan memiliki Batasan.
hubungan antara satu entitas dan dua atau lebih entitas dimana hanya ada satu
hubungan pada suatu waktu yaitu exclusive or relationship atau hubungan ekslusif
rancangan model ini dinamakan arc atau busur.
Dari gambar tersebut dapat dilihat entitas wisuda berhubungan dengan 2 entitas yaitu
entitas sekolah dan entitas Gedung dalam suatu waktu. Dalam hubungan entitas yang
saling ekslusif one to many dapat digabungkan menjadi satu entitas dengan supertype
yang berisi subtype. Yang dimana subtype merupakan turunan dari supertype.
7-2 HIERARCHIES AND RECURSIVE RELATIONSHIP
Serangkaian hubungan yang mencerminkan entitas yang diatur ke dalam tingkat yang
berurutan merupakan hubungan hierarkis. Hubungan antara entitas dengan dirinya
sendiri atau entitasnya sendiri merupakan hubungan rekursif. Struktur hierarkis sangat
mirip dengan bagan organisasi.