Anda di halaman 1dari 13

VERSI 2.

0
10 FEBRUARY, 2024

BASIS DATA
MODUL 2 MATERI : PEMODELAN DATA RELASIONAL

TIM PENYUSUN :
BRIANSYAH SETIO WIYONO, S. KOM
RAFLI KHARISMA AKBAR
RAFIDHIYA BAGUS FARIZKI

PRESENTED BY: LAB. INFORMATIKA


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
Laboratorium Informatika
BASIS DATA

PERSIAPAN MATERI
Praktikan mempelajari konsep pemodelan data relasional sesuai dengan pedoman oracle.

TUJUAN
1. Praktikan memahami notasi dalam pemodelan basis data
2. Praktikan memahami konsep pemodelan data relasional.
3. Praktikan mampu mengimplementasikan rancangan entitas dan keterkaitan antar entitas.

TARGET MODUL
1. Praktikan dapat memahami notasi dalam pemodelan basisdata.
2. Praktikan dapat mengimplementasikan rancangan entitas dan keterkaitan antar entitas
pada skema basis data masing-masing dengan menerapkan konsep normalisasi.
PERSIAPAN SOFTWARE/APLIKASI
Link download Oracle Data Modeler:
https://www.oracle.com/database/sqldeveloper/technologies/sql-data-modeler/download/

MATERI POKOK

Notasi dalam Pemodelan Basis data


Beberapa notasi telah dipelajari pada modul sebelumnya, diantaranya : entitas, relasi,
kardinalitas, dan opsionalitas. Pada suatu kasus yang membutuhkan pemodelan basisdata,
seringkali dibutuhkan notasi lain untuk merepresentasikan kasus tersebut. Berikut ini
merupakan notasi (lanjutan) yang perlu diketahui untuk memodelkan basis data.

1. UNIQUE IDENTIFIERS

UID atau Unique Identifiers merupakan atribut istimewa atau kumpulan atribut yang secara
unik mengidentifikasi value tertentu dari sebuah entitas. Setiap entitas harus memiliki UID,
jika tidak maka tidak dapat disebut entitas. Unique identifiers adalah atribut dari entitas yang
telah memenuhi beberapa aturan, yaitu:

a) Identifier ini berada pada setiap value dari entitas


b) Tidak terdapat nilai kosong/ null pada setiap value dari entitas untuk selamanya
c) Memiliki value yang tidak pernah berubah untuk selamanya.

UID Sederhana & UID Gabungan (Simple UIDs & Composite UIDs)

12/2/2023 BASIS DATA 2


Laboratorium Informatika
● UID dengan atribut tunggal disebut dengan UID sederhana
● Terkadang atribut tunggal tidak cukup unik untuk mengidentifikasi value dari sebuah
entitas
● Jika terdapat kombinasi UID maka dapat disebut juga dengan UID gabungan

Gambar 5. UID Simpel dan Gabungan

Unique Identifier Buatan (Artificial Unique Identifier)

● UID buatan tercipta dari data yang ditugaskan atau dihasilkan oleh sistem
● UID buatan dibuat untuk identifikasi maksud dari sebuah sistem

Gambar 6. Contoh UID Artifical Unique Identifier

Dari gambar 6, ID digunakan sebagai pembeda antara entitas shoe dengan entitas
shoe lainnya dan juga memudahkan ketika terdapat atribut yang sama di entitas yang
berbeda.

2. RELASI

Relasi adalah hubungan dua arah yang signifikan antara dua entitas atau dirinya sendiri.
Komponen pada relasi meliputi :

a) Nama

12/2/2023 BASIS DATA 3


Laboratorium Informatika
Label yang muncul di dekat entitas yang ditugaskan padanya. Pastikan semua nama
relasi menggunakan huruf kecil.

b) Kardinalitas

Kardinalitas menunjukan jumlah maksimum entitas yang dapat berelasi dengan


entitas pada himpunan entitas yang lain. Kardinalitas relasi merujuk kepada
hubungan maksimum yang terjadi dari himpunan entitas yang satu ke himpunan
entitas yang lain dan begitu juga sebaliknya. Derajat kardinalitas dibagi menjadi 3
bagian :

- One-to-One

Relasi ini menggunakan notasi 1:1. Kardinalitas one to one terjadi jika satu
entitas X hanya berelasi dengan satu entitas Y ataupun sebaliknya.

Contohnya: Relasi antara tabel siswa dan tabel orang tua yang mana satu baris
siswa hanya berhubungan dengan satu baris orang tua begitu juga sebaliknya.

12/2/2023 BASIS DATA 4


Laboratorium Informatika
- One-to-Many atau Many-to-One
Relasi ini menggunakan notasi 1:N. Kardinalitas ini terjadi jika satu entitas X
berelasi dengan banyak entitas Y, ataupun sebaliknya. Dalam data modeller
disimbolkan dengan one / single toe di satu ujung dan many / crow’s feet di
ujung lainnya.

Contohnya: Relasi antara tabel guru dan tabel siswa. Yang dimana satu baris
guru atau satu guru bisa berhubungan dengan satu baris atau lebih siswa.

- Many-to-Many
Relasi ini menggunakan notasi M:N. Kardinalitas Many to Many terjadi jika
banyak entitas X berelasi dengan banyak entitas Y, ataupun sebaliknya. Dalam
data modeller disimbolkan dengan many / crow’s feet di kedua ujung.

Contohnya: Relasi antar tabel siswa dan tabel mata kuliah. Dimana satu baris
siswa bisa berhubungan dengan banyak baris mata pelajaran begitu juga
sebaliknya.

c) Opsionalitas

Opsional
Opsional dapat berupa nol (tidak ada) catatan yang sesuai. Dalam SQL Data
Modeller disimbolkan dengan garis putus-putus.
Contoh : Setiap jurusan tidak harus memiliki Mahasiswa.

Mandatory
Mandatory merupakan sejumlah atribut yang ada pada suatu table yang harus
berisi data dan tidak boleh kosong (wajib), setidaknya satu data yang cocok di
setiap entitas. Dalam SQL Data Modeller disimbolkan dengan garis solid.
Contoh : Setiap Mahasiswa harus memilih satu jurusan.

12/2/2023 BASIS DATA 5


Laboratorium Informatika

Gambar 7. Contoh Kardinalitas

3. ENTITY RELATIONSHIP MODELING (ERDs)

ERD adalah salah satu jenis diagram yang sifatnya lebih struktural dan bisa digunakan untuk
dimanfaatkan dalam suatu desain pada suatu database ataupun pada sebuah business plan.
ERD pada database mengidentifikasi konsep atau entitas yang ada dalam suatu sistem dan
hubungan antar entitas yang berbeda.

Berikut merupakan fungsi umum dari Entity Relationship Diagram :

● Membantu menganalisis suatu database dengan cara yang lebih cepat dan juga lebih
mudah.
● Mampu menjalankan relasi antar setiap data yang mempunyai keterkaitan dengan
berdasarkan objek yang dihubungkan dengan suatu relasi khusus.
● Membantu menjalankan dokumentasi data yang terdapat dalam suatu database
dengan cara melakukan analisis dan identifikasi pada setiap objek ataupun entitas
serta relasinya.
● Melakukan suatu pengujian model yang sebelumnya sudah dibuat.

Cara Membuat Entity Relationship Diagram (ERD) :

1. Melakukan identifikasi seluruh entitas yang akan digunakan


2. Melakukan identifikasi ulang dan menjelaskan hubungan antar entitas (relasi)
3. Menambahkan atribut kunci pada setiap entitas Mengisi diagram ERD secara
keseluruhan
6. OPSIONALITAS

12/2/2023 BASIS DATA 6


Laboratorium Informatika
Opsionalitas atribut menunjukkan haruskah atau tidak harus suatu atribut memiliki
value / nilai.. Atribut opsional mungkin tidak memiliki nilai dan dapat dikosongkan
(null). Atribut mandatory harus memiliki nilai dan tidak bisa dikosongi.
a) Opsional
Opsional dapat berupa nol (tidak ada) catatan yang sesuai. Dalam SQL Data
Modeller disimbolkan dengan garis putus-putus.
Contoh : Dalam data Employee, nama tengah dan tanggal lahir merupakan
Opsional. Atribut nama tengah merupakan opsional karena berdasarkan kondisi riil
bahwa seseorang bisa saja memiliki nama tengah maupun tidak. Atribut date of
birth merupakan opsional karena pada kasus ini nama tengah seseorang bisa
diisikan, ataupun boleh juga tidak diisikan jika dia tidak menghendaki.

Gambar 8. Contoh Opsional

b) Mandatory
Mandatory merupakan sejumlah atribut yang ada pada suatu table yang
harus berisi data dan tidak boleh kosong (wajib), setidaknya satu data yang cocok
di setiap entitas. Dalam SQL Data Modeller disimbolkan dengan garis solid.
Contoh : Dalam data Employee, ID (Primary Key) dan Nama merupakan Mandatory
karena menjadi salah satu inti dari suatu data. Pada kondisi riil, seorang pegawai
pasti memiliki ID pegawai dan first name, jadi atribut ini adalah mandatory dan
wajib ada nilainya.

12/2/2023 BASIS DATA 7


Laboratorium Informatika

Gambar 9. Contoh Mandatory

1. PRECISION & SCALE

a) Precision
Precision adalah jumlah digit yang bisa dimiliki oleh angka desimal.
Precision terdapat pada tipe data numerik dengan jumlah maksimum digit desimal
yang signifikan (didefinisikan).
b) Scale

Scale adalah jumlah digit di sebelah kanan setelah titik desimal atau setelah
koma. Scale terdapat pada tipe data numerik dengan skala digit desimal yang
didefinisikan.

Contoh : Jika ada angka 21,253, Maka angka ini memiliki precision 5 dan scale 3. Untuk
penulisannya bisa menggunakan decimal (5,3) yang berarti memiliki precision 5 dan
scale 3.
Berikut ini cara memasukkan precision dan scale dan harus menggunakan tipe data
numerik:

Langkah - langkah :

1. Tambahkan atau Pilih Tabel: Untuk menambahkan tabel baru, klik kanan di area
kosong di dalam diagram, pilih "Add Table", dan isi detail tabel sesuai kebutuhan
Anda. Jika ingin memilih tabel yang sudah ada, cukup klik pada tabel yang
diinginkan di dalam diagram.
2. Tambahkan atau Pilih Kolom: Untuk menambahkan kolom baru, klik kanan pada
tabel yang sudah ada, pilih "Add Column", dan beri nama kolom. Jika ingin

12/2/2023 BASIS DATA 8


Laboratorium Informatika
mengubah kolom yang sudah ada, cukup klik dua kali pada nama kolom tersebut
untuk membukanya.
3. Tentukan Tipe Data: Setelah menambahkan atau memilih kolom, pergi ke bagian
properti di sebelah kanan jendela dan pilih tipe data yang diinginkan dari daftar
drop-down.
4. Atur Precision dan Scale: Jika Anda memilih tipe data yang memerlukan precision
dan scale (seperti NUMBER atau DECIMAL), Anda akan melihat opsi untuk
mengatur precision dan scale di bawah tipe data. Masukkan nilai yang diinginkan
untuk kedua properti ini.
5. Simpan Perubahan: Setelah selesai membuat atau mengubah kolom dengan
precision dan scale yang diinginkan, jangan lupa untuk menyimpan perubahan
dengan mengklik ikon "Save" di bagian atas jendela.

Gambar 1. menu attributes

12/2/2023 BASIS DATA 9


Laboratorium Informatika

KEGIATAN PERCOBAAN
A. Tutorial Menambahkan Relasi Pada CDM
1. Buatlah entitas - entitas terlebih dahulu (bisa dilihat di modul 1)
2. Susunlah relasi yang dibutuhkan dengan memanfaatkan ikon-ikon yang ada pada
gambar. Setiap ikon memiliki kriteria masing-masing. Anda dapat mengecek setiap
kriterianya dengan mengarahkan kursor pada ikon relasi.

Gambar 13. Tampilan Oracle SQL Data Modeler

3. Tariklah garis relasi dari entitas satu dengan entitas lainnya, kemudian akan muncul
jendela “Relationship Properties”. Pilih menu “General” dan atur kembali jenis
relasi yang dipilih. Beberapa pengaturan yang harus Anda isi adalah nama relasi
serta kardinalitas entitas sumber dan tujuan.

4. Pada contoh berikut telah dipilih relasi One-to-Many (1:N) antara entitas
“tb_buku” dan “tb_detail_buku”.
5. Perhatikan kotak berwarna merah dan hijau pada gambar. Kotak merah merupakan
garis kardinalitas dari entitas “tb_buku” dan kotak hijau merupakan simbol dari
opsionalitas dari entitas yang sama. Apabila kardinalitas dari entitas tersebut bersifat
opsional, maka Anda dapat mencentang pilihan “Source Optional” dan garis yang
terbentuk akan menjadi putus-putus. Sedangkan, jika pilihan tersebut tidak
dicentang, garis yang terbentuk adalah garis solid (tidak bersifat opsional). Hal
demikian juga terjadi pada entitas tujuan.

12/2/2023 BASIS DATA 10


Laboratorium Informatika

Gambar 14. Tampilan Oracle SQL Data Modeler


B. Tutorial Konversi CDM Ke PDM
1. Setelah semua entitas dan relasi dibentuk pada CDM, pilihlah ikon pada kotak
berwarna merah berikut untuk dikonversi.

Gambar 15. Tampilan Oracle SQL Data Modeler

2. Tekan tombol “Engineer” pada jendela yang muncul.

Gambar 16. Tampilan Oracle SQL Data Modeler

12/2/2023 BASIS DATA 11


Laboratorium Informatika
3. Setelah menekan tombol tersebut, Anda akan dialihkan pada lembar kerja
“Relational_1 (Untitled_1)” dengan hasil yang tampak pada gambar.

Gambar 17. Tampilan Oracle SQL Data Modeler

4. Simpan seluruh desain database yang telah Anda buat pada lokasi yang sesuai.

12/2/2023 BASIS DATA 12


Laboratorium Informatika
CODELAB
1. Sebuah perusahaan ingin mengembangkan sistem manajemen inventaris untuk
mengelola barang-barang yang tersedia di gudang mereka. Mereka ingin sistem ini
mencatat informasi tentang setiap barang, termasuk nama barang, jumlah yang
tersedia, lokasi di gudang, dan kategori barangnya. Setiap barang hanya dapat
berada di satu lokasi gudang, tetapi satu lokasi gudang dapat memuat beberapa
barang yang berbeda.
2. Buatlah Logical Data Model (LDM) untuk sistem manajemen inventaris ini.
Identifikasi entitas-entitas utama, atribut-atribut, serta hubungan antar entitas.
Berdasarkan LDM yang telah dibuat, konversikan model tersebut menjadi Physical
Data Model (PDM) dengan menambahkan rincian implementasi seperti tipe data
kolom dan indeks. Jangan lupa menerapkan konsep yang dipelajari diatas (UID,
Relasi, Kardinalitas, dst)
Contoh :
Entitas Utama : Lokasi, Barang, dst
Atribut : ID_lokasi, Nama_Barang, dst
Hubungan : Setiap barang memiliki satu lokasi (Relasi 1:1)

RUBRIK PENILAIAN PRAKTIKUM

Detail Bobot

Pemahaman Materi 40%


Codelab 15%
Kegiatan 1 20%
Kegiatan 2 25%

12/2/2023 BASIS DATA 13

Anda mungkin juga menyukai