pendirian berbagai jenis layanan PAUD, yaitu meliputi Tempat Penitipan Anak (TPA),
Kelompok Bermain (KB), Taman Kanak-kanak (TK) dan Satuan PAUD Sejenis (SPS).
Jika Sobat PAUD ingin mendirikan Taman Kanak-kanak/Taman Kanak Luar Biasa (TKLB),
maka berikut adalah persyaratan yang wajib Sobat PAUD penuhi:
Persyaratan Administratif
Persyaratan Teknis
1. Dokumen hak milik, sewa, atau pinjam pakai atas tanah dan bangunan yang akan digunakan
untuk penyelenggaraan TK/TKLB yang sah atas nama pendiri;
2. Fotokopi akta notaris dan surat penetapan badan hukum dalam bentuk yayasan, perkumpulan,
atau badan lain sejenis dari kementerian bidang hukum atas nama pendiri atau induk
organisasi pendiri disertai surat keputusan yang menunjukkan adanya hubungan dengan
organisasi induk; dan
3. Data mengenai perkiraan pembiayaan untuk kelangsungan TK/TKLB paling sedikit untuk 1
(satu) tahun pembelajaran.
Selanjutnya, Rencana Induk Pengembangan (RIP) TK/TKLB yang perlu disiapkan yaitu
meliputi;
Berdasarkan hasil telaahan kepala dinas dapat melakukan beberpa hal berikut;
1. memberi persetujuan atau penolakan atas permohonan izin pendirian satuan PAUD; atau
2. memberi rekomendasi kepada kepala SKPD atas permohonan izin pendirian satuan PAUD.
Selanjutnya, jika semua persayaratan sudah terpenuhi maka, kepala dinas atau kepala SKPD
menerbitkan keputusan izin pendirian satuan PAUD paling lama 60 (enam puluh hari) sejak
permohonan diterima kepala dinas.
Cara Memilih Lokasi Yang Strategis Untuk Mendirikan Sekolah PAUD
Untuk sebuah PAUD (TK, KB, TPA) lokasi sekolah di mana saja sebenarnya tidak masalah. Yang
penting tempatnya nyaman dan membuat anak-anak betah. Cuma saja ada beberapa point yang bisa
menunjang keberadaan lokasi suatu PAUD untuk bisa menjadi prioritas pilihan bagi pelanggan (ayah
ibu yang memiliki anak usia dini 0-6 tahun), yaitu sbb:
Biasanya orang menghindari lokasi yang berada di gang buntu. Padahal gang buntu bisa
memberikan nilai lebih. Lokasi gang buntu lebih aman dari segi lalu lintas kendaraan. Jalan di
depan gang buntu bisa dipakai untuk parkir kendaraan tanpa harus mengganggu pengguna lalu
lintas lainnya. Pada waktu sore menjelang anak-anak dijemput, pengasuh bisa mengajak bermain
di jalanan depan gang buntu dengan rasa aman.
PAUD Terpadu adalah PAUD yang terdiri lebih dari satu layanan. Misalkan bunda sudah
membuka TK, maka bunda dapat membuka KB sekalian dengan lokasi berdampingan.
dealnya lokasi Taman Penitipan Anak (TPA) atau Daycare menyatu atau sekompleks dengan
sarana pendidikan lainnya seperti TK dan TPQ. Itulah salah satunya alasan kenapa Taman
Penitipan Anak (TPA) ada yang bernama TPA Terpadu, karena memang TPA-nya menyatu
dengan bangunan sekolah TKIT dan TPQ. Sehingga orang tua tidak direpotkan dan dipusingkan
untuk sekolah TK & TPQ anak mereka. Bagi pengelola TPA juga, menyatunya lokasi TPA bisa
lebih membuat TPA mereka jadi pilihan dan menjadikan kerja pengasuhan lebih fokus.
Jika seandainya TPA yang mau kita dirikan tidak dilengkapi dengan TK dan TPQ maka carilah
posisi yang berdekatan dengan kedua tempat tersebut. Sehingga bagi orang tua TPA yang
lokasinya berdekatan dengan TK dan TPQ tentunya akan menjadi pilihan yang lebih
diprioritaskan.
Karena Daycare/TPA bisa diminta bantu untuk antar jemput anak-anak menuju TK dan TPQ, Dan
bagi Daycare pun ini bisa menjadi salah satu point service dalam mempromosikan Taman
Penitipan Anak miliknya. Semoga Cara Mendirikan PAUD pada bagian Persiapan Lokasi Sekolah
PAUD ini bermanfaat.
C. Persiapan Sarana & Fasilitas PAUD
Siapkan bangunan PAUD bisa meminjam tempat, menyulap rumah menganggur, atau bangunan
sendiri. Lengkapi dengan mainan edukatif baik untuk mainan luar ruangan (APE outdoor) maupun
untuk mainan dalam ruangan (APE indoor).
Untuk kelas PAUD, sebaiknya ayah bunda mendesain ruangan kelas agar anak-anak betah. Buat
hiasan sendiri khas anak-anak. Selengkapnya baca 74 ide kreasi display kelas PAUD.
1. Area Mainan. Sebuah sudat ruangan yang berisi mainan dari berbagai keterampilan bagi anak.
Pemainan matematika, motorik halus, motorik kasar, konsentrai maupun permainan lainnya
2. Area Pasir dan air. Area ini sangat dibutuhkan untuk perkembangan motorik halus dan motorik
kasar
3. Area Cerita. Sebuah arena yang dipakai untuk mendengarkan cerita, berdiskusi, bercengkerama
dan mengobrol.
4. Area Seni. Di area ini tersedia panggung ekspresi, berbagai boneka dan penunjang lainnya
5. Area Musik. Ini adalah area musik yang biasanya dijadikan area favourit. Berisi piano, drum kecil,
suling, gitar dan sebagainya
6. Area Outdoor. Biasaya area ini dalah salah satu daya tarik utama sebuah lembaga pengasuhan.
Maka area ini merupakan area wajib yang harus disediakan.
b. Satuan PAUD dapat mengajukan usulan bantuan ke Direktorat Pendidikan Anak Usia Dini
dengan alamat:
Gedung E Lantai 7,
2. Mekanisme Seleksi
a. Direktorat PAUD mencatat dan merekap dokumen pengajuan usulan bantuan UGB PAUD
Percontohan Tahun 2020.
b. Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) mengusulkan Tim Penilai Usulan untuk melakukan
penilaian usulan bantuan dengan kelengkapan persyaratan administrasi dan teknis.
d. Tim Penilai Usulan menyampaikan hasil penilaian kepada PPK untuk ditetapkan sebagai
Penerima Bantuan.
a. PPK Direktorat PAUD mengusulkan Surat Keputusan Penerima Bantuan untuk ditetapkan
oleh Kuasa Pengguna Anggaran Direktorat PAUD.
2) nominal uang
c. SK (Surat Keputusan) penerima bantuan UGB PAUD Percontohan disampaikan kepada penerima
bantuan
6) Melaksanakan verifikasi calon penerima bantuan sebagai bagian dari tahap penilaian usulan
bantuan
10) Menyampaikan foto kopi SK Penetapan Penerima Bantuan UGB PAUD Percontohan kepada
penerima bantuan
11) Melaksanakan bimbingan teknis pelaksanaan Bantuan UGB PAUD Percontohan kepada
penerima bantuan.
1) Memberikan surat rekomendasi atas usulan bantuan pembangunan PAUD Percontohan dan
melakukan verifikasi
2) menunjuk perencana bangunan dan pengawas bangunan sesuai kriteria yang ditetapkan
6) melaksanakan pekerjaan sesuai perjanjian kerjasama (termasuk gambar, jadwal, dan RAB)
yang disepakati dengan Pemberi Bantuan.
b) Semua Kuitansi dan Nota bukti penggunaan dana untuk pembangunan dan pembelian APE
mebel.
9) Melaporkan perkembangan pekerjaan minimal 50% untuk mengajukan pencairan dana tahap
II
1) P2S UGB PAUD Percontohan terdiri atas penanggung jawab, Sekretaris, Bendahara, dan Tim
Pelaksana.
3) Orang yang mempunyai tanggung jawab dan wewenang tidak boleh saling merangkap.
4) membuat rencana kegiatan pembangunan gedung, penyediaan APE dan mebelair, dan biaya
operasional yang diperlukan;
5) Melaksanakan pengelolaan bantuan;
8) menyampaikan laporan penggunaan dana Tahap I sebagai dasar penagihan pencairan dana
Tahap II;
9) menyampaikan laporan kemajuan pekerjaan dan laporan akhir penggunaan dana bantuan
kepada pemberi bantuan ditembuskan kepada dinas pendidikan Kab/Kota;
e. Sekretaris:
2) Mencatat dan mendokumentasikan hasil rapat/pertemuan dan hal-hal teknis terkait proses
pembangunan.
f. Bendahara:
1) Mencatat dan mengarsipkan seluruh penerimaan dan penggunaan dana secara rinci, teratur,
dan dengan bukti-bukti pengeluaran
3) membantu tugas penanggung jawab dalam hal adminitrasi keuangan dan pengelolaan dana
kegiatan
h. Perencana:
i. Pengawas:
1) Mengawasi realisasi volume, kualitas dan waktu pelaksanaan agar sesuai dengan spesifikasi
dan dokumen perencanaan;
Menengah Kejuruan atau sederajat jurusan yang berkaitan dengan Pembangunan dan
berpengalaman dalam bidang pengawasan pembangunan.
j. Pelaksana
5) pernyataan kesanggupan penerima bantuan untuk menyetorkan sisa dana yang tidak
digunakan ke Kas Negara;
6) sanksi; dan
d. Penerima bantuan yang telah menandatangani perjanjian kerja sama, wajib membuat Surat
Pertanggunggungjawaban Mutlak (SPTJM) dan kuitansi sebesar dana yang akan diterima dibubuhi
materai sebesar Rp6.000,- (enam ribu rupiah) dan distempel basah satuan PAUD.
a. Pencairan:
1) Penerima bantuan melengkapi persyaratan pencairan dana bantuan yang telah ditentukan;
2) Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) melakukan pengujian berkas pencairan yang diajukan oleh
penerima bantuan sesuai dengan Peraturan perundang-undangan dan Petunjuk Pelaksanaan ini;
5) Pejabat penandatangan SPM menerbitkan Surat Perintah Membayar (SPM) dan mengajukan
SPM ke KPPN, kemudian KPPN menerbitkan Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D);
1) Penyaluran batuan UGB PAUD Percontohan dilakukan dalam 2 (dua) tahap pencairan;
5) PPK memerintahkan Bank Penyalur untuk melakukan transfer dana kepada penerima
bantuan; dan
6) Bank Penyalur menyampaikan laporan penyaluran dana kepada Pejabat Pembuat Komitmen.
c. Bantuan UGB PAUD Percontohan disalurkan dalam dua tahap ke rekening penerima, tahap I
sebesar 70% dan tahap II sebesar 30%.
d. Penerima bantuan mencairkan dana bantuan yang telah disalurkan dan digunakan sesuai
dengan penggunaan yang ditetapkan dalam perjanjian kerjasama dan Rancangan Anggaran Biaya
(RAB)
Jangka waktu pelaksanaan Bantuan UGB PAUD Percontohan Tahun 2020 adalah maksimal 120
(seratus dua puluh) hari kalender, terhitung satu minggu setelah dana masuk ke rekening penerima
bantuan.
D. Perubahan Pelaksanaan
1. Perubahan pelaksanaan dapat terjadi karena ada perubahan rencana anggaran dan biaya
yang telah disepakati kedua belah pihak.
2. Perubahan rencana anggaran biaya harus ditandatangani oleh penanggung jawab, tim teknis,
dan perencana.
4. Penambahan biaya yang diakibatkan dari perubahan RAB menjadi tanggung jawab penerima
bantuan.
E. Laporan Pertanggungjawaban Bantuan
Laporan pertanggungjawaban bantuan berupa laporan awal, laporan kemajuan pekerjaan, dan
laporan akhir.
1. laporan awal (penerimaan dana tahap I sebesar 70% dari nilai bantuan) dilampiri:
a. Laporan Kemajuan pekerjaan mingguan oleh pengawas minimal sampai dengan 50%
4. Penerima bantuan wajib menyimpan arsip proposal, dokumen pekerjaan, dan laporan
sekurang-kurangnya selama 10 tahun.
2) Faktur/Nota Pembelian
3) Senilai di atas Rp1.000.000,00 harus dibubuhi materai Rp6.000,00 (enam ribu rupiah).
4) Materai tersebut harus dilintasi tandatangan penerima uang dan jika pembelian dikenai
stempel toko/penjual.
5. Laporan pertanggujawaban bantuan UGB PAUD Percontohan yang disampaikan kepada
Direktur PAUD berupa
a. laporan awal paling lambat 1 minggu setelah dana masuk pada rekening penerima bantuan;
5) Catatan Buku Kas Umum penggunaan dana bantuan 6) Bukti Pengembalian dana (jika dana
berlebih).
Alamat Pengiriman:
Direktorat Pendidikan Anak Usia Dini Ditjen PAUD, Dikdas, dan Dikmen
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI Jl. Jenderal Sudirman Senayan Jakarta
10270, Gedung E lantai 7
F. Ketentuan Perpajakan
Kewajiban perpajakan terkait dengan bantuan ini mengikuti peraturan perpajakan yang berlaku.
Contoh:
3. Pembelanjaan barang di atas Rp2.000.000,00 dikenakan PPN 10% dan PPh pasal 22
sebesar1,5%,
4. Jika penjual tidak ada NPWP maka pajak yang dibayarkan sebesar 3%.
1. menyetorkan pajak ke Kas Negara atas dana bantuan yang diterima sesuai peraturan
perpajakan;
Dalam rangka tertib administrasi, penerima bantuan harus melakukan pengembalian sejumlah dana
bantuan kepada kantor kas negara. Adapun penyebabnya antara lain:
1. Pembatalan oleh pihak Direktorat Pendidikan Anak Usia Dini karena hal-hal tertentu yang
berkaitan dengan masalah hukum;
3. Terdapat sisa dana atas belanja terhadap komponen yang ada di RAB;
4. Adanya komponen belanja yang sudah masuk dalam RAB tetapi karena sesuatu hal tidak
digunakan sampai kegiatan selesai dilaksanakan; dan
5. Hal-hal lain, yang tidak sesuai dengan ketentuan/peraturan yang berlaku setelah diaudit oleh
auditor yang berwenang.
a) Pengembalian belanja tahun anggaran berjalan (tahun 2020) disetor dengan menggunakan
Surat Setoran Pengembalian Belanja (SSPB) yaitu menggunakan aplikasi Simponi-PNBP/e-billing
(dengan pemilihan menu
Kementerian);
b) Pengembalian belanja yang disetor lewat tahun anggaran (tahun 2020) disetor dengan
menggunakan Surat Setoran Bukan Pajak (SSBP) yaitu menggunakan aplikasi Simponi/e-billing
(dengan pemilihan menu Penerimaan Negara Lainnya).
c) Setelah melakukan input data di aplikasi Simponi/e-billing, lalu dicetak dan ditunjukkan ke
Bank (BRI, Mandiri dan BNI) atau kantor pos terdekat untuk penyetoran dana dimaksud. Selanjutnya
Bank akan menerbitkan Nomor Transaksi Pengembalian Negara (NTPN). Masa aktif pembuatan
Simponi/e-billing adalah selama 7 hari kerja dan apabila lebih dari 7 hari kerja dari masa pembuatan
Simponi/e-billing sudah tidak bisa digunakan lagi (kadaluarsa) sehingga harus dilakukan pembuatan
Simponi/e-billing yang baru.
H. Sanksi
1. penerima bantuan yang melanggar perjanjian kerjasama dan atau ketentuan dalam petunjuk
teknis ini dikenai sanksi tidak ditetapkan sebagai penerima bantuan pada tahun anggaran berikutnya;
dan
2. apabila ditemukan pelanggaran mengakibatkan kerugian negara maka dikenai sanksi sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
7. Format 7 contoh Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak yang menyatakan bahwa
penerima bantuan bertanggungjawab penuh atas:
b. dokumentasi dan penyimpanan dokumen keuangan dan arsip teknis sesuai dengan
peraturan perundangan minimal selama 10 (sepuluh) tahun;
f. pemberian fasilitas pembelajaran yang sama minimal 30% Anak Usia Dini dari keluarga tidak
mampu agar mendapat layanan PAUD.
Kemdikbud
11. Fotokopi rekening bank pemerintah atas nama Panitia Pembangunan Satuan Pendidikan
(P2S);
13. Dokumen kepemilikan hak atas lahan milik pemerintah/ lembaga masyarakat, dapat berupa:
sertifikat/akta jual beli/akta wakaf/Surat Keterangan Pendaftaran Tanah/sesuai ketentuan yang
berlaku
14. Format 10 contoh Surat keterangan bukti kepemilikan lahan untuk penyelenggaraan PAUD
15. Format 11 contoh Surat keterangan dari lingkungan adat atau masyarakat setempat bahwa
tanah tersebut tidak dalam sengketa dan tidak akan menggugat jika digunakan untuk pembangunan
UGB PAUD Percontohan
19. Format 15 contoh RAB Pembangunan, Harga Survey Material, Gambar, RAB APE dan
Meubelair.
J. Prasasti
Prasasti ditandatangani oleh Bupati/Walikota atau Kepala Dinas Pendidikan atau Pimpinan terkait.
Penandatanganan prasasti setelah dilakukan BASTP dan SPTB selesai sekaligus peresmian
penggunaan gedung.
Prasasti ditempatkan dinding paling bangunan paling depan (ruang guru, atau ruang belajar). Prasasti
terbuat dari keramik, granit, atau logam dengan ukuran lebih kurang 30 x 40 cm