Anda di halaman 1dari 13

Dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 84 Tahun 2014 ini diatur

pendirian berbagai jenis layanan PAUD, yaitu meliputi Tempat Penitipan Anak (TPA),
Kelompok Bermain (KB), Taman Kanak-kanak (TK) dan Satuan PAUD Sejenis (SPS).

Jika Sobat PAUD ingin mendirikan Taman Kanak-kanak/Taman Kanak Luar Biasa (TKLB),
maka berikut adalah persyaratan yang wajib Sobat PAUD penuhi:

Persyaratan Administratif

1. Fotokopi identitas pendiri


2. Surat keterangan domisili dari kepala desa/lurah;
3. Susunan pengurus dan rincian tugas;

Persyaratan Teknis

1. Hasil penilaian kelayakan;


2. Rencana Induk Pengembangan (RIP) TK/TKLB;
3. Rencana pencapaian standar penyelenggaraan TK/TKLB paling lama 3 (tiga) tahun.

Hasil Penilaian Kelayakan Meliputi

1. Dokumen hak milik, sewa, atau pinjam pakai atas tanah dan bangunan yang akan digunakan
untuk penyelenggaraan TK/TKLB yang sah atas nama pendiri;
2. Fotokopi akta notaris dan surat penetapan badan hukum dalam bentuk yayasan, perkumpulan,
atau badan lain sejenis dari kementerian bidang hukum atas nama pendiri atau induk
organisasi pendiri disertai surat keputusan yang menunjukkan adanya hubungan dengan
organisasi induk; dan
3. Data mengenai perkiraan pembiayaan untuk kelangsungan TK/TKLB paling sedikit untuk 1
(satu) tahun pembelajaran.

Selanjutnya, Rencana Induk Pengembangan (RIP) TK/TKLB yang perlu disiapkan yaitu
meliputi;

1. visi dan misi


2. kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP)
3. sasaran usia peserta didik
4. pendidik dan tenaga kependidikan
5. sarana dan prasarana
6. struktur organisasi
7. pembiayaan
8. pengelolaan
9. peran serta masyarakat
10. rencana pentahapan pelaksanaan pengembangan selama 5 (lima) tahun

Berdasarkan hasil telaahan kepala dinas dapat melakukan beberpa hal berikut;

1. memberi persetujuan atau penolakan atas permohonan izin pendirian satuan PAUD; atau
2. memberi rekomendasi kepada kepala SKPD atas permohonan izin pendirian satuan PAUD.

Selanjutnya, jika semua persayaratan sudah terpenuhi maka, kepala dinas atau kepala SKPD
menerbitkan keputusan izin pendirian satuan PAUD paling lama 60 (enam puluh hari) sejak
permohonan diterima kepala dinas.
Cara Memilih Lokasi Yang Strategis Untuk Mendirikan Sekolah PAUD

Untuk sebuah PAUD (TK, KB, TPA) lokasi sekolah di mana saja sebenarnya tidak masalah. Yang
penting tempatnya nyaman dan membuat anak-anak betah. Cuma saja ada beberapa point yang bisa
menunjang keberadaan lokasi suatu PAUD untuk bisa menjadi prioritas pilihan bagi pelanggan (ayah
ibu yang memiliki anak usia dini 0-6 tahun), yaitu sbb:

1. Terletak di Jalan Utama Kedua (yaitu gang pada jalan utama)


Bila lokasi di jalan utama seperti boulevard biasanya suara gaduh, hiruk pikuk lalu lintas bisa
mengganggu ketenangan anak-anak. Pilihan jalan utama kedua lebih nyaman dan juga lebih aman. Di
samping itu jalan utama kedua lalu lintas tidak begitu ramai sehingga parkir kendaraan bisa lebih
leluasa.
2. Posisi Berada di Gang Buntu.

Biasanya orang menghindari lokasi yang berada di gang buntu. Padahal gang buntu bisa
memberikan nilai lebih. Lokasi gang buntu lebih aman dari segi lalu lintas kendaraan. Jalan di
depan gang buntu bisa dipakai untuk parkir kendaraan tanpa harus mengganggu pengguna lalu
lintas lainnya. Pada waktu sore menjelang anak-anak dijemput, pengasuh bisa mengajak bermain
di jalanan depan gang buntu dengan rasa aman.

3. Persimpangan Jalan (Tanah Hook)


Dari segi marketingnya persimpangan jalan memang lebih menguntungkan. Keberadaa sekolah
PAUD bisa dilihat dari 2 arah, sehingga untuk dikenal lebih mudah. Sisi jalan atau pagar di
persimpangan juga bisa dimanfaatkan untuk pemasangan spanduk atau papan merek PAUD yang
lebih leluasa. Arah pandang penghuni PAUD pun lebih variatif karena bisa melihat 2 posisi.

4. Lokasi PAUD yang Menyelenggarakan PAUD Terpadu

PAUD Terpadu adalah PAUD yang terdiri lebih dari satu layanan. Misalkan bunda sudah
membuka TK, maka bunda dapat membuka KB sekalian dengan lokasi berdampingan.

dealnya lokasi Taman Penitipan Anak (TPA) atau Daycare menyatu atau sekompleks dengan
sarana pendidikan lainnya seperti TK dan TPQ. Itulah salah satunya alasan kenapa Taman
Penitipan Anak (TPA) ada yang bernama TPA Terpadu, karena memang TPA-nya menyatu
dengan bangunan sekolah TKIT dan TPQ. Sehingga orang tua tidak direpotkan dan dipusingkan
untuk sekolah TK & TPQ anak mereka. Bagi pengelola TPA juga, menyatunya lokasi TPA bisa
lebih membuat TPA mereka jadi pilihan dan menjadikan kerja pengasuhan lebih fokus.

Jika seandainya TPA yang mau kita dirikan tidak dilengkapi dengan TK dan TPQ maka carilah
posisi yang berdekatan dengan kedua tempat tersebut. Sehingga bagi orang tua TPA yang
lokasinya berdekatan dengan TK dan TPQ tentunya akan menjadi pilihan yang lebih
diprioritaskan.

Karena Daycare/TPA bisa diminta bantu untuk antar jemput anak-anak menuju TK dan TPQ, Dan
bagi Daycare pun ini bisa menjadi salah satu point service dalam mempromosikan Taman
Penitipan Anak miliknya. Semoga Cara Mendirikan PAUD pada bagian Persiapan Lokasi Sekolah
PAUD ini bermanfaat.
C. Persiapan Sarana & Fasilitas PAUD

Siapkan bangunan PAUD bisa meminjam tempat, menyulap rumah menganggur, atau bangunan
sendiri. Lengkapi dengan mainan edukatif baik untuk mainan luar ruangan (APE outdoor) maupun
untuk mainan dalam ruangan (APE indoor).

Untuk kelas PAUD, sebaiknya ayah bunda mendesain ruangan kelas agar anak-anak betah. Buat
hiasan sendiri khas anak-anak. Selengkapnya baca 74 ide kreasi display kelas PAUD.

Untuk tempat bermain anak, setidaknya kita siapkan :

1. Area Mainan. Sebuah sudat ruangan yang berisi mainan dari berbagai keterampilan bagi anak.
Pemainan matematika, motorik halus, motorik kasar, konsentrai maupun permainan lainnya
2. Area Pasir dan air. Area ini sangat dibutuhkan untuk perkembangan motorik halus dan motorik
kasar
3. Area Cerita. Sebuah arena yang dipakai untuk mendengarkan cerita, berdiskusi, bercengkerama
dan mengobrol.
4. Area Seni. Di area ini tersedia panggung ekspresi, berbagai boneka dan penunjang lainnya
5. Area Musik. Ini adalah area musik yang biasanya dijadikan area favourit. Berisi piano, drum kecil,
suling, gitar dan sebagainya
6. Area Outdoor. Biasaya area ini dalah salah satu daya tarik utama sebuah lembaga pengasuhan.
Maka area ini merupakan area wajib yang harus disediakan.

D. Persiapan Tenaga Pendidik dan Kependidikan PAUD


Carilah tenaga pengajar PAUD, lebih diutamakan lulusan S1 PAUD dari lingkungan sekitar. Jika
tidak ada maka lulusan lain yang kompeten juga boleh digunakan. Cari pendidik PAUD yang
sabar menghadapi anak-anak. Bentuk mulai dari kepala sekolah, tenaga pengajar, hingga bagian
tata usaha.

A. Mekanisme Pengelolaan Bantuan

1. Pengajuan usulan bantuan

a. Calon penerima bantuan menyusun usulan bantuan dengan lampiran kelengkapan


persyaratan administrasi dan teknis sesuai yang tercantum dalam Pedoman ini.

b. Satuan PAUD dapat mengajukan usulan bantuan ke Direktorat Pendidikan Anak Usia Dini
dengan alamat:

Direktorat Pendidikan Anak Usia Dini

Ditjen PAUD, Dikdas, dan Dikmen Kemdikbud

Gedung E Lantai 7,

Jalan Jenderal Sudirman Senayan Jakarta 10270

2. Mekanisme Seleksi

a. Direktorat PAUD mencatat dan merekap dokumen pengajuan usulan bantuan UGB PAUD
Percontohan Tahun 2020.
b. Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) mengusulkan Tim Penilai Usulan untuk melakukan
penilaian usulan bantuan dengan kelengkapan persyaratan administrasi dan teknis.

c. Tim Penilai Usulan melaksanakan penilaian dan verifikasi

d. Tim Penilai Usulan menyampaikan hasil penilaian kepada PPK untuk ditetapkan sebagai
Penerima Bantuan.

3. Penetapan Penerima Bantuan

a. PPK Direktorat PAUD mengusulkan Surat Keputusan Penerima Bantuan untuk ditetapkan
oleh Kuasa Pengguna Anggaran Direktorat PAUD.

b. Surat Keputusan Penerima Bantuan UGB PAUD Percontohan memuat:

1) identitas penerima bantuan

2) nominal uang

3) nomor rekening penerima bantuan.

c. SK (Surat Keputusan) penerima bantuan UGB PAUD Percontohan disampaikan kepada penerima
bantuan

4. Tugas dan Tanggung Jawab

a. Direktorat Pendidikan Anak Usia Dini:

1) Menetapkan kebijakan program bantuan

2) Menetapkan pedoman pelaksanaan bantuan

3) Melaksanakan sosialisasi dan informasi bantuan

4) Melaksanakan seleksi usulan Bantuan

5) Menerbitkan Surat Keputusan Pembentukan Tim Penilai Usulan Bantuan.

6) Melaksanakan verifikasi calon penerima bantuan sebagai bagian dari tahap penilaian usulan
bantuan

7) Menerbitkan SK Penetapan Penerima Bantuan UGB PAUD Percontohan

8) Melakukan Perjanjian kerjasama dengan Penerima Bantuan

9) Melaksanakan proses pencairan: Surat Permintaan Pembayaran (SPP), Surat perintah


Membayar (SPM), Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D), menyalurkan dana bantuan ke rekening
Penerima Bantuan melalui bank penyalur

10) Menyampaikan foto kopi SK Penetapan Penerima Bantuan UGB PAUD Percontohan kepada
penerima bantuan

11) Melaksanakan bimbingan teknis pelaksanaan Bantuan UGB PAUD Percontohan kepada
penerima bantuan.

12) Mengarsipkan dokumen penyaluran Bantuan UGB PAUD Percontohan;

13) Melakukan monitoring dan evaluasi serta pendampingan penerima


Bantuan UGB PAUD Percontohan

b. Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota:

1) Memberikan surat rekomendasi atas usulan bantuan pembangunan PAUD Percontohan dan
melakukan verifikasi

2) Apabila usulan dari Pemerintah Daerah, maka Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota


bertanggungjawab sebagai Penerima Bantuan UGB PAUD Percontohan; dan

3) Melakukan pembinaan program bantuan UGB PAUD Percontohan;

c. Penerima Bantuan UGB PAUD Percontohan :

1) Membuat dan mengajukan usulan/permohonan bantuan sesuai dengan ketentuan

2) menunjuk perencana bangunan dan pengawas bangunan sesuai kriteria yang ditetapkan

3) menetapkan panitia pembangunan satuan pendidikan (P2S).

4) membuka rekening P2S

5) menandatangani Perjanjian Kerjasama dan kuitansi bukti penerimaan dana bantuan

6) melaksanakan pekerjaan sesuai perjanjian kerjasama (termasuk gambar, jadwal, dan RAB)
yang disepakati dengan Pemberi Bantuan.

7) Menyampaikan laporan awal 8) Mendokumentasikan :

a) Pelaksanaan pekerjaan dari awal pembangunan.

b) Semua Kuitansi dan Nota bukti penggunaan dana untuk pembangunan dan pembelian APE
mebel.

c) Membukukan setiap penerimaan dan pengeluaran kedalam Buku Kas Umum.

9) Melaporkan perkembangan pekerjaan minimal 50% untuk mengajukan pencairan dana tahap
II

10) Menyampaikan laporan akhir setelah pelaksanaan pembangunan selesai.

11) menandatangani Berita Acara Serah Terima Hasil Pekerjaan kepada

Pejabat Pembuat Komitmen

12) mengarsipkan fotokopi usulan bantuan serta lampirannya.

d. Panitia Pembangunan Satuan Pendidikan (P2S)

1) P2S UGB PAUD Percontohan terdiri atas penanggung jawab, Sekretaris, Bendahara, dan Tim
Pelaksana.

2) Tim Teknis terdiri atas Perencana, Pengawas, dan Pengelola/Pelaksana

3) Orang yang mempunyai tanggung jawab dan wewenang tidak boleh saling merangkap.

4) membuat rencana kegiatan pembangunan gedung, penyediaan APE dan mebelair, dan biaya
operasional yang diperlukan;
5) Melaksanakan pengelolaan bantuan;

6) Bertanggungjawab terhadap seluruh dokumen administrasi yang terkait dengan proses


pembangunan gedung, penyediaan sarana maupun dokumen yang terkait dengan penarikan dan
penggunaan dana bantuan;

7) menyelenggarakan urusan pembayaran (memeriksa tagihan dan memerintahkan


pembayaran);

8) menyampaikan laporan penggunaan dana Tahap I sebagai dasar penagihan pencairan dana
Tahap II;

9) menyampaikan laporan kemajuan pekerjaan dan laporan akhir penggunaan dana bantuan
kepada pemberi bantuan ditembuskan kepada dinas pendidikan Kab/Kota;

10) mempertanggungjawabkan penggunaan dana bantuan dan pelaksanaan pekerjaan;

e. Sekretaris:

1) Membantu penanggungjawab dalam mengadministrasikan seluruh dokumen administrasi


yang terkait dengan usulan, pencairan, proses pembangunan gedung, penyediaan sarana dan
meubelair, serta dokumen yang terkait dengan pelaporan dan arsip guna keperluan pemeriksaan

2) Mencatat dan mendokumentasikan hasil rapat/pertemuan dan hal-hal teknis terkait proses
pembangunan.

f. Bendahara:

1) Mencatat dan mengarsipkan seluruh penerimaan dan penggunaan dana secara rinci, teratur,
dan dengan bukti-bukti pengeluaran

2) menyusun laporan keuangan, buku kas umum penggunaan dana bantuan

3) membantu tugas penanggung jawab dalam hal adminitrasi keuangan dan pengelolaan dana
kegiatan

g. Ketua Tim Pelaksana:

1) Melakukan pekerjaan persiapan pembangunan.

2) Mobilisasi sumber daya pelaksana, bahan dan peralatan.

3) Bertanggung jawab dan melaksanakan pekerjaan fisik pembangunan UGB PAUD


Percontohan.

h. Perencana:

1) Membuat gambar kerja UGB PAUD Percontohan;

2) Membuat Rencana Anggaran Biaya (RAB) pembangunan 3) membuat jadwal rencana


pelaksanaan pekerjaan.

4) Menjamin kesesuaian pekerjaan di lapangan dengan spesifikasi dan dokumen perencanaan.

5) Tenaga Perencana minimal berpendidikan D3 Jurusan Sipil/Arsitektur/terkait yang


berpengalaman dalam bidang perencanaan pembangunan

i. Pengawas:
1) Mengawasi realisasi volume, kualitas dan waktu pelaksanaan agar sesuai dengan spesifikasi
dan dokumen perencanaan;

2) Membuat Laporan kemajuan pekerjaan pengawas 0 sd 100%

(minimal dibuat per minggu);

3) Membantu Penanggungjawab membuat Laporan Akhir

4) Tenaga Pengawas Pembangunan minimal berpendidikan Sekolah

Menengah Kejuruan atau sederajat jurusan yang berkaitan dengan Pembangunan dan
berpengalaman dalam bidang pengawasan pembangunan.

j. Pelaksana

1) Membantu dalam pelaksanaan pembangunan

2) melakukan pembelian mebel dan sarana pembelajaran 3) membantu menyusun laporan

B. Tata Kelola Pencairan dan Penyaluran

1. Penandatanganan Perjanjian Kerja sama

a. Penerima bantuan yang sudah ditetapkan melakukan penandatanganan perjanjian


kerjasama.

b. Penandatanganan Perjanjian Kerjasama ditandatangani oleh Pejabat Pembuat Kegiatan (PPK)


Direktorat PAUD selaku Pihak Pertama dengan penanggung jawab Penerima Bantuan selaku Pihak
Kedua.

c. Perjanjian kerja sama paling sedikit memuat:

1) hak dan kewajiban kedua belah pihak;

2) jumlah bantuan yang diberikan;

3) tata cara dan syarat penyaluran dana;

4) pernyataan kesanggupan untuk menyelesaikan pekerjaan sesuai rencana yang disepakati;

5) pernyataan kesanggupan penerima bantuan untuk menyetorkan sisa dana yang tidak
digunakan ke Kas Negara;

6) sanksi; dan

7) penyampaian laporan pertanggungjawaban bantuan kepada PPK setelah pekerjaan selesai

d. Penerima bantuan yang telah menandatangani perjanjian kerja sama, wajib membuat Surat
Pertanggunggungjawaban Mutlak (SPTJM) dan kuitansi sebesar dana yang akan diterima dibubuhi
materai sebesar Rp6.000,- (enam ribu rupiah) dan distempel basah satuan PAUD.

2. Pencairan dan penyaluran

a. Pencairan:

1) Penerima bantuan melengkapi persyaratan pencairan dana bantuan yang telah ditentukan;
2) Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) melakukan pengujian berkas pencairan yang diajukan oleh
penerima bantuan sesuai dengan Peraturan perundang-undangan dan Petunjuk Pelaksanaan ini;

3) Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) mengajukan permintaan pembayaran dengan


melampirkan Surat Keputusan penerima bantuan, lampiran surat keputusan penerima bantuan, dan
matrik pengajuan;

4) PPK mengajukan permintaan pencairan dana (SPP);

5) Pejabat penandatangan SPM menerbitkan Surat Perintah Membayar (SPM) dan mengajukan
SPM ke KPPN, kemudian KPPN menerbitkan Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D);

b. Penyaluran dana bantuan melalui bank penyalur

1) Penyaluran batuan UGB PAUD Percontohan dilakukan dalam 2 (dua) tahap pencairan;

2) Penyaluran dana bantuan melalui bank penyalur;

3) PPK menandatangani perjanjian kerjasama dengan bank penyalur yang ditunjuk;

4) KPPN menerbitkan SP2D dan mencairkan dana kepada bank penyalur;

5) PPK memerintahkan Bank Penyalur untuk melakukan transfer dana kepada penerima
bantuan; dan

6) Bank Penyalur menyampaikan laporan penyaluran dana kepada Pejabat Pembuat Komitmen.

c. Bantuan UGB PAUD Percontohan disalurkan dalam dua tahap ke rekening penerima, tahap I
sebesar 70% dan tahap II sebesar 30%.

d. Penerima bantuan mencairkan dana bantuan yang telah disalurkan dan digunakan sesuai
dengan penggunaan yang ditetapkan dalam perjanjian kerjasama dan Rancangan Anggaran Biaya
(RAB)

C. Jangka Waktu Pelaksanaan Bantuan

Jangka waktu pelaksanaan Bantuan UGB PAUD Percontohan Tahun 2020 adalah maksimal 120
(seratus dua puluh) hari kalender, terhitung satu minggu setelah dana masuk ke rekening penerima
bantuan.

D. Perubahan Pelaksanaan

1. Perubahan pelaksanaan dapat terjadi karena ada perubahan rencana anggaran dan biaya
yang telah disepakati kedua belah pihak.

2. Perubahan rencana anggaran biaya harus ditandatangani oleh penanggung jawab, tim teknis,
dan perencana.

3. Perubahan pelaksanaan tanpa mengurangi luasan bangunan yang disepakati.

4. Penambahan biaya yang diakibatkan dari perubahan RAB menjadi tanggung jawab penerima
bantuan.
E. Laporan Pertanggungjawaban Bantuan

Laporan pertanggungjawaban bantuan berupa laporan awal, laporan kemajuan pekerjaan, dan
laporan akhir.

1. laporan awal (penerimaan dana tahap I sebesar 70% dari nilai bantuan) dilampiri:

a. fotocopy rekening (bukti pencairan dana tahap 1)

b. surat yang menyatakan bahwa dana bantuan tahap 1 telah diterima.

2. laporan kemajuan pekerjaan (contoh terlampir), dilampiri:

a. Laporan Kemajuan pekerjaan mingguan oleh pengawas minimal sampai dengan 50%

b. Foto dokumentasi perkembangan pekerjaan

c. Surat permohonan pencairan dana tahap II sebesar 30 %

3. laporan akhir, dilampiri:

a. Surat Pernyataan Tanggung Jawab Belanja (SPTJB) (contoh terlampir)

b. Berita Acara Serah Terima Pekerjaan (contoh terlampir)

c. RAB perubahan (bila ada)

d. Bukti (photo-photo) dokumentasi perkembangan pekerjaan hingga selesai

e. Catatan Buku Kas Umum penggunaan dana bantuan

f. Kuitansi pembayaran dan bukti pengeluaran lainnya

g. Bukti Pembayaran Pajak.

h. Bukti Pengembalian dana (jika dana berlebih).

4. Penerima bantuan wajib menyimpan arsip proposal, dokumen pekerjaan, dan laporan
sekurang-kurangnya selama 10 tahun.

a. bukti pembelian barang

Setiap pembelian barang disertai bukti pembelian berupa:

1) Kuitansi yang ditandatangani oleh penjual dan dibubuhi stempel perusahaan/toko;

2) Faktur/Nota Pembelian

b. Bea Materai setiap kuitansi pembelian/pembayaran, sebagai berikut.

1) Sampai dengan Rp250.000,00 tidak perlu dibubuhi materai.

2) Senilai di atas Rp250.000,00 sampai dengan Rp1.000.000,00 harus dibubuhi materai


Rp3.000,00 (tiga ribu rupiah).

3) Senilai di atas Rp1.000.000,00 harus dibubuhi materai Rp6.000,00 (enam ribu rupiah).

4) Materai tersebut harus dilintasi tandatangan penerima uang dan jika pembelian dikenai
stempel toko/penjual.
5. Laporan pertanggujawaban bantuan UGB PAUD Percontohan yang disampaikan kepada
Direktur PAUD berupa

a. laporan awal paling lambat 1 minggu setelah dana masuk pada rekening penerima bantuan;

b. laporan kemajuan pelaksanaan di lampirkan:

1) laporan pekerjaan minimal 50%

2) dokumentasi perkembangan pekerjaan

3) surat permohan pencairan tahap 2

c. laporan akhir yang sudah dilengkapi :

1) Surat Pengantar Laporan Akhir

2) Surat Pernyataan Tanggung Jawab Belanja (SPTJB)

3) Berita Acara Serah Terima Pekerjaan

4) RAB perubahan (bila ada)

5) Catatan Buku Kas Umum penggunaan dana bantuan 6) Bukti Pengembalian dana (jika dana
berlebih).

Alamat Pengiriman:

Direktorat Pendidikan Anak Usia Dini Ditjen PAUD, Dikdas, dan Dikmen
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI Jl. Jenderal Sudirman Senayan Jakarta
10270, Gedung E lantai 7

F. Ketentuan Perpajakan

Kewajiban perpajakan terkait dengan bantuan ini mengikuti peraturan perpajakan yang berlaku.

Contoh:

1. Pembelanjaan barang sampai Rp1.000.000,00 tidak dikenakanpajak,

2. Pembelanjaan barang di atas Rp1.000.000,00 dikenakan PPN10%,

3. Pembelanjaan barang di atas Rp2.000.000,00 dikenakan PPN 10% dan PPh pasal 22
sebesar1,5%,

4. Jika penjual tidak ada NPWP maka pajak yang dibayarkan sebesar 3%.

Penerima Bantuan berkewajiban untuk:

1. menyetorkan pajak ke Kas Negara atas dana bantuan yang diterima sesuai peraturan
perpajakan;

2. mengadministrasikan semua bukti setor pajak tersebut.


G. Tata Cara Pengembalian Dana Bantuan

Dalam rangka tertib administrasi, penerima bantuan harus melakukan pengembalian sejumlah dana
bantuan kepada kantor kas negara. Adapun penyebabnya antara lain:

1. Pembatalan oleh pihak Direktorat Pendidikan Anak Usia Dini karena hal-hal tertentu yang
berkaitan dengan masalah hukum;

2. Pembatalan oleh pihak penerima dana bantuan, karena hal-hal tertentu;

3. Terdapat sisa dana atas belanja terhadap komponen yang ada di RAB;

4. Adanya komponen belanja yang sudah masuk dalam RAB tetapi karena sesuatu hal tidak
digunakan sampai kegiatan selesai dilaksanakan; dan

5. Hal-hal lain, yang tidak sesuai dengan ketentuan/peraturan yang berlaku setelah diaudit oleh
auditor yang berwenang.

6. Mekanisme pengembalian dana bantuan diatur sebagai berikut:

a) Pengembalian belanja tahun anggaran berjalan (tahun 2020) disetor dengan menggunakan
Surat Setoran Pengembalian Belanja (SSPB) yaitu menggunakan aplikasi Simponi-PNBP/e-billing
(dengan pemilihan menu

Kementerian);

b) Pengembalian belanja yang disetor lewat tahun anggaran (tahun 2020) disetor dengan
menggunakan Surat Setoran Bukan Pajak (SSBP) yaitu menggunakan aplikasi Simponi/e-billing
(dengan pemilihan menu  Penerimaan Negara Lainnya).

c) Setelah melakukan input data di aplikasi Simponi/e-billing, lalu dicetak dan ditunjukkan ke
Bank (BRI, Mandiri dan BNI) atau kantor pos terdekat untuk penyetoran dana dimaksud. Selanjutnya
Bank akan menerbitkan Nomor Transaksi Pengembalian Negara (NTPN). Masa aktif pembuatan
Simponi/e-billing adalah selama 7 hari kerja dan apabila lebih dari 7 hari kerja dari masa pembuatan
Simponi/e-billing sudah tidak bisa digunakan lagi (kadaluarsa) sehingga harus dilakukan pembuatan
Simponi/e-billing yang baru.

H. Sanksi

1. penerima bantuan yang melanggar perjanjian kerjasama dan atau ketentuan dalam petunjuk
teknis ini dikenai sanksi tidak ditetapkan sebagai penerima bantuan pada tahun anggaran berikutnya;
dan

2. apabila ditemukan pelanggaran mengakibatkan kerugian negara maka dikenai sanksi sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

I. Dokumen Pengusulan Bantuan

Dokumen Usulan bantuan terdiri dari:

1. Format 1 contoh Formulir Usulan Bantuan

2. Format 2 contoh Surat Pengajuan Bantuan

3. Format 3 contoh Profil Pemerintah/Lembaga Masyarakat Pengusul


4. Format 4 contoh SK P2S

5. Format 5 contoh Biodata Perencana dan Pengawas Pembangunan

6. Format 6 contoh Surat rekomendasi dari dinas pendidikan/pejabat yang berwenang

7. Format 7 contoh Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak yang menyatakan bahwa
penerima bantuan bertanggungjawab penuh atas:

a. penggunaan dana bantuan dan pelaksanaan Bantuan Unit Gedung Baru

PAUD Percontohan Tahun 2020;

b. dokumentasi dan penyimpanan dokumen keuangan dan arsip teknis sesuai dengan
peraturan perundangan minimal selama 10 (sepuluh) tahun;

c. penyediaan minimal 2 (dua) pendidik lulusan S1;

d. penyediaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan;

e. penyediaan dana operasional untuk penyelenggaraan program PAUD;

f. pemberian fasilitas pembelajaran yang sama minimal 30% Anak Usia Dini dari keluarga tidak
mampu agar mendapat layanan PAUD.

g. penyediaan minimal 2 (dua) kelompok layanan PAUD;

h. penyelesaian pekerjaan pembangunan dan pembelanjaan APE PAUD serta mebelair;

i. penyerahan laporan pertanggungjawaban bantuan kepada Direktorat PAUD

Kemdikbud

j. kesediaan menjadi PAUD Percontohan di wilayah setempat;

8. Format 8 contoh Surat pernyataan kebenaran dan keabsahan dokumen

9. Format 9 contoh Pakta integritas

10. Fotokopi Ijazah pendidik/calon pendidik;

11. Fotokopi rekening bank pemerintah atas nama Panitia Pembangunan Satuan Pendidikan
(P2S);

12. Fotokopi NPWP dinas pendidikan/pemerintah/lembaga masyarakat;

13. Dokumen kepemilikan hak atas lahan milik pemerintah/ lembaga masyarakat, dapat berupa:
sertifikat/akta jual beli/akta wakaf/Surat Keterangan Pendaftaran Tanah/sesuai ketentuan yang
berlaku

14. Format 10 contoh Surat keterangan bukti kepemilikan lahan untuk penyelenggaraan PAUD

15. Format 11 contoh Surat keterangan dari lingkungan adat atau masyarakat setempat bahwa
tanah tersebut tidak dalam sengketa dan tidak akan menggugat jika digunakan untuk pembangunan
UGB PAUD Percontohan

16. Format 12 contoh Surat dukungan masyarakat

17. Format 13 contoh denah lokasi calon UGB PAUD Percontohan


18. Format 14 contoh foto lokasi calon UGB PAUD Percontohan

19. Format 15 contoh RAB Pembangunan, Harga Survey Material, Gambar, RAB APE dan
Meubelair.

20. Format 16 contoh jadwal pekerjaan

21. Fotokopi rekening P2S

22. Fotokopi NPWP pemerintah/lembaga masyarakat pengusul

J. Prasasti

Prasasti ditandatangani oleh Bupati/Walikota atau Kepala Dinas Pendidikan atau Pimpinan terkait.
Penandatanganan prasasti setelah dilakukan BASTP dan SPTB selesai sekaligus peresmian
penggunaan gedung.

Prasasti ditempatkan dinding paling bangunan paling depan (ruang guru, atau ruang belajar). Prasasti
terbuat dari keramik, granit, atau logam dengan ukuran lebih kurang 30 x 40 cm

Anda mungkin juga menyukai