FGD Sumber Agung
FGD Sumber Agung
Penguatan kelembagaan Desa untuk peningkatan pelindungan pekerja Migran Indonesia dan
keluarganya yang Terpadu dan Rensponsive Gender
Peserta 23 orang terdiri dari unsur ; kades dan staff, bpd, Purna migran, Sp Sebay dan SBMI
Yuni purna migran : bekerja di daerah gunung, bekerja selama 2 tahun karna keluarga yang saya ikuti
vegetarian jadi agak susah makan ikan disana, dalam proses kerja keluar negeri saya yang butuh
kerja jadi saya mendatangi sponsor tapi ini pada tahun 2009. Proses berangkat kerja keluar negeri
dengan proses cepat dan kilat.
Peraturan desa sumber agung no 5 tahun 2023 tentang perlindungan pekerja migran indonesai dan
anggota keluarga asal desa sumber agung.
Pak kades : ada pasal-pasal yang terlewat uu no. 18 tahun 2017 yang belum dimasukan
Mba yuni : terkait landasan hukum apakah sudah masuk semua dari tingkatan nasional hingga
daerah
Tami : Penambahan undang-undang ada yang peraturan menteri ada peraturan pemerintah yang
belum masuk. Tambahan nya peraturan pemerintah no. 59 tahun 2021 tentang peraturan
pelaksanaan undang- undang nomor 18 tahun 2017 tentang perlindungan pekerja migran indonesia.
Reni : tambahan terkait mendampingi pada setiap tahapan proses pemberangkatan sampai
pemulangan
yuni : pada pasal 8 ini sudah merujuk pada tugas pemerintah desa yang mengadopsi dari peraturan
desa, point2 ini sudah ada pada pasal 42 tinggal di masukan point-point ini kedalam peraturan desa.
Reni : masukan pada pasal 3 yaitu tujuan untuk melakukan pematauan dan pencatatan
keberangkatan dan kepulangan pekerja migran indonesia asal sumber agung.
Melakukan pemberdayaan calon pekerja migran dan purna pekerja migran dan keluarganya asal
desa sumber agung
Yuni : pemantauan terkait pekerja migran aktif terhadap pemantauan, apakah satgas desa juga
melakukan pemantauan terhadap pekerja migran untuk mengetahui persoalan yang dihadapi oleh
pekerja migran.
Reni : tamabahan pada pasal 4 ini untuk poin 4 penguatan ketahanan pangan terkait peningkatan
kapasitas yang bekerjasama dengan organisasi
Yuni : ketahanan pangan ini maksudnya bagaimana dalam ketahanan ini ada peran desa terkait
parenting tentang pola asuh dan komitmen pekerja terkait suami istri untuk melakukan penguatan
tentang keharmonisan keluarga. dan terkait pola asuh anak yang seharusnya didapatkan oleh anak
untuk mendapatkan kasih sayang dll.
Tambahan pasal 4 penguatan ketahanan pangan pekerja migran indonesia dengan kolaborasi
bersama organisasi masyarakat baik yang ada di desa seperti PKK, posyandu, karang taruna atau
organisasi yang peduli terhadap pekerja migran indonesia dan keluarganya.
Kades : tambahan pasal 6 poin c datang bersama-sama orang tua dan perekrut (menyertakana surat
tugas atau id card) dan perekrut menanda tangani surat pernyataan pertanggung jawaban terhadap
pekerja migran indonesian pada tahapan proses proses tahapan penempatan, pemberangkatan
hingga pemulangan) dalam pengajuan surat ijin suami/istri dan orang tua.
Tambahan pasal 8 point g (melakukan pemberdayaan terhadap calon pekerja migran, pekerja
migran dan keluarganya asal desa sumber angung
Bpk : himbauan terkait orang tua yang bekerja untuk memaksimalkan usia anak diatas 2 tahun
Tami : berdasarkan pengalaman kenapa orang tua yang bekerja sebelum usia 2 tahun pasti ada
pertimbangan yang mendasar dari orang tua jadi harapannya disini perdes tidak melarang tapi
menghimbau
Yuni : pasal 8 point d menghimbau calon pekerja migran yang memiliki anak dibawah 2 tahun untuk
tidak berangkat bekerja ke luar negeri
Muji : bagaiamana perdes ini tidak mengarah pada urusan internal pekerja migran indonesia lebih
pada kebijakan desa yang mengakomodir kebutuhan pekerja migran
Tami : pada pasal 6 point a (dalam keadaan sehat jasmani dan rohani ) ini menurut saya memang
harus dimasukan poin ini adalah langkah awal perlindungan pekerja migran
Yuni : karena pada prosesnya untuk pekerja ini harus keadaan sehat jasmani dan rohani karena
dalam medical chek up ini ada tes psikologi
Bpd : menurut saya sehat jasmani dan rohani ini bukan kewajiban tapi syarat
Pemuda : ini harus ditulis untuk sebuah dasar agar tidak terjadi miskomunikasi antara desa dan
pekerja migran karena melihat dari berbagai karakter masyarakat.
Bpd : narasi bahasa yang harus dirubah menjadi bagi pekerja migran indonesia asal desa sumber
agung yang berangkat (yang berada) di negara tujuan wajib melaporkan
Tami : pasal 11 dihapus menjadi ketentuan yang terdapat dalam pasal 18 pasal yang terdapat dalam
peraturan desa ini akan diberikan