Anda di halaman 1dari 86

ABSTRAK

Dalam penyusunan skripsi ini tujuan penulis adalah untuk menganalisa masalah
yang ada dalam pemeriksaan internal penerimaan dan pengeluaran kas pada PT.
Windu Persada Cargo yang masih manual dan tidak efisien. Sehingga penulis
mencoba untuk membuat suatu aplikasi Sistem Informasi Akuntansi Pemeriksaan
Internal Penerimaan dan Pengeluaran Kas yang lebih akurat dan mudah
dipahami.Sistem Pemeriksaan Internal Penerimaan dan Pengeluaran Kas yang
baik harus diterapkan pada perusahaan/instansi. Hal ini dilakukan supaya tidak
terjadi penyalahgunaan dana dari penerimaan dan pengeluaran kas, karena
masih ada berkurangnya fungsi dalam Pemeriksaan Intern yang bertanggung
Jawab melakukan perhitungan kas secara periodik. Direktur pada aplikasi ini
lebih mudah dalam memeriksa setiap transaksi yang terjadi pada perusahaan
tersebut. Untuk pengamanan sistem, Direktur juga bertugas dalam manajemen
user. Dialah yang berperan untuk memeberikan otorisasi pada setiap pegawai
yang bertugas untuk menjalankan sistem yang ada. Adapun kendala yang
ditemukan dalam proses pemeriksaan internal penerimaan dan pengeluaran kas
pada PT. Windu Persada Cargo adalah seringnya terjadi kesalahan pengolahan
data pada transaksi yang terjadi, sehungga laporan yang dihasilkan tidak akurat
dan efisien. Untuk membuat aplikasi ini perlu adanya pembelajaran mengenai
ilmu dasar akuntansi sehingga hasil laporan yang ditampilkan sesuai dengan
ketentuan ilmu akuntansi yang berlaku. Dengan adanya pembuatan aplikasi ini,
direktur lebih mudah dalam melihat hasil laporan yang sesuai keinginan. Pada
aplikasi ini menampilkan laporan jurnal umum, kas masuk, kas keluar, dan
neraca harian dan neraca bulanan. Aplikasi sistem informasi akuntansi ini dapat
dikembangkan menggunakan bahasa pemrograman Microsoft Visual Basic dan
database SQL Server.

Kata Kunci : Pemeriksaan Internal Penerimaan dan Pengeluaran Kas, Microsoft


Visual Basic, SQL Server.

i
BAB I
PENDAHULUAN

Latar Belakang

Sebagian besar penerimaan kas perusahaan tentu saja berasal dari kegiatan
normal bisnisnya, yaitu melalui penjualan tunai baik untuk perusahaan dagang
maupun perusahaan jasa, ataupun sebagai hasil penagihan piutang usaha dari
pelanggan (dalam hal penjualan kredit). Mengingat kas merupakan aktiva yang
paling lancar dibanding aktiva lainnya, maka untuk mengamankan penerimaan kas
ini diperlukan sebuah sistem pemeriksaan internal yang sangat baik dan hati-hati.
Begitu juga dengan pengeluaran kas seperti misalnya untuk membayar beban-beban
tertentu. Pada umumnya, pemeriksaan internal atas pengeluaran kas akan lebih
efektif ketika pembayaran dilakukan dengan menggunakan cek atau transfer lewat
rekening bank, dari pada dengan melibatkan uang kas secara langsung.
Pengendalian internal atas pengeluaran kas seharusnya memberikan jaminan yang
memadai bahwa pembayaran hanya dilakukan untuk transaksi-transaksi yang
benar-benar telah diotorisasi dengan semestinya.
PT. Windu Persada Cargo adalah perusahaan yang bergerak pada bidang
jasa pengiriman barang . Pengolahan data pada PT. Windu Persada Cargo saaat ini
masih menggunakan sistem sederhana, yaitu masih menggunakan aplikasi dari
Microsoft Excel dalam pengolahan data penerimaan dan pengeluaran kas.
Untuk dapat menentukan kebutuhan kas, perusahaan harus menyusun
anggaran kas. Anggaran kas mewakili rencana detail arus kas di masa yang akan

2
2

datang dan disusun atas empat unsur yaitu penerimaan kas, pengeluaran kas,
perubahan bersih dalam kas untuk periode tersebut, dan kebutuhan dana yang baru.
Dengan adanya anggaran kas dapat membantu perusahaan dalam
menetapkan jumlah dan waktu yang tepat akan kebutuhan kas perusahaan di masa
yang akan datang sehingga tingkat kas dan setara kas dapat terus tersedia sesuai
kebutuhan perusahaan. Oleh karena itu, pemeriksaan kas dan pengeluaran kas
perusahaan diperlukan untuk kemajuan perusahaan dalam hal laporan keuangan
yang akurat.
Berdasarkan latar belakang pemikiran seperti yang dijabarkan di atas, maka
dilakukanlah penelitian yang berjudul “Sistem Informasi Akuntansi
Pemeriksaan Internal Penerimaan dan Pengeluaran Kas pada PT. Windu
Persada Cargo”.

Ruang Lingkup Permasalahan

Identifikasi Masalah

Berdasar latar belakang masalah diatas, maka penulis akan identifikasi


masalah yang ada agar tidak menyimpang dari pokok permasalahan. Adapun
masalah dalam penulisan skripsi ini adalah :
1. Seringnya terjadi laporan keuangan yang tidak valid, seperti ketidak sesuaian
antara laporan keuangan dengan kenyataan.
2. Sistem pembukuan yang masih manual sehingga mempersulit manager untuk
melihat proses kemajuan perusahaan.

2
3

3. Pembuatan anggaran kas yang tidak terorganisir sehingga mengakibatkan


kesalahan dalam pengambilan keputusan.
Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah yang ada dalam penulisan skripsi ini adalah
“Bagaimana merancang sistem informasi akuntansi Penerimaan dan Pengeluaran
Kas pada PT. Windu Persada Cargo?”
Batasan Masalah

Adapun batasan masalah yang akan dibahas adalah sebagai berikut :

1. Penulis meneliti sistem akuntansi kas pada PT. Windu Persada Cargo yang
menggunakan metode pencatatan akuntansi Cash Basis yakni pencatatan
dikerjakan pada saat mengakui pendapatan dan akan mengakui beban apabila
telah dikeluarkan, khususnya mengenai penerimaan dan pengeluaran kas.
2. Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan dan Pengeluaran Kas
dengan menggunakan software Visual Studio 2005 dan SQL SERVER 2005
sebagai databasenya,
3. Input dari Sistem Informasi Akuntansi Pemeriksaaan Internal Penerimaan dan
Pengeluaran kas terdiri dari jurnal umum, nama akun, input data pengguna.
4. Output dari Sistem Informasi Akuntansi Pemeriksaan Internal Penerimaan dan
Pengeluaran kas terdiri dari laporan kas masuk, kas keluar, dan neraca.
Tujuan dan Manfaat

Tujuan

Adapun yang menjadi tujuan penulisan dalam penyusunan Skripsi adalah


untuk memperoleh data – data mengenai sistem informasi akuntansi penerimaan

3
4

dan pengeluaran kas perusahaan agar dapat memaksimalkan dalam pengambilan


keputusan.
Manfaat

Adapun manfaat yang dapat diambil dari sistem informasi akuntansi


penerimaan dan pengeluaran kas adalah sebagai berikut :
1. Dengan Sistem Informasi Akuntansi Pemeriksaaan Internal Penerimaan dan
Pengeluaran Kas, mempermudah manager untuk melihat laporan kas keuangan
yang akurat.
2. Dengan Sistem Informasi Akuntansi Pemeriksaaan Internal Penerimaan dan
Pengeluaran Kas, dapat menghemat waktu dalam pengambilan keputusan.
3. Dengan Sistem Informasi Akuntansi Pemeriksaaan Internal Penerimaan dan
Pengeluaran Kas, mempermudah seorang akuntan untuk mengatur arus kas.

Metodologi Penelitian

Metodologi yang digunakan dalam penulisan penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Pengumpulan Data

Pada tahap ini dilakukan dengan mempelajari literatur teori dasar yang
mendukung penelitian, pencarian dan pengumpulan data-data yang dibutuhkan
ke PT. Windu Persada Cargo.
a. Pengamatan Langsung (Observation)

Melakukan pengamatan secara langsung ke tempat objek pembahasan yang


ingin diperoleh yaitu bagian-bagian terpenting dalam pengambilan data yang
diperlukan, yaitu pada PT. Windu Persada Cargo.

4
5

b. Wawancara (Interview)

Teknik ini secara langsung bertatap muka dengan pihak bersangkutan untuk
mendapatkan penjelasan dari masalah-masalah yang sebelumnya kurang jelas yaitu
tentang mekanisme sistem yang digunakan pada perusahaan, dan juga untuk
meyakinkan bahwa data yang diperoleh / dikumpulkan benar-benar akurat. Adapun
sumber yang diwawancarai adalah seseorang yang memiliki jabatan sebagai
manajer yaitu Bapak Hendra SE, dimana daftar pertanyaannya adalah sebagai
berikut :
1) Apa kelebihan yang dimiliki PT. Windu Persada Cargo dari perusahaan
lainnya?
2) Bagaiman proses pengambilan keputusan bagi seorang manajer?

3) Bagaimana proses pemeriksaan arus kas pada PT. Winfu Persada Cargo?

4) Kelengkapan dokumen apa saja yang harus diselesaikan untuk pengiriman


barang?
5) Apa yang menyebabkan sering terjadi kesalahan perhitungan nilai akhir
pembukuan?
c. Sampling

Menganalisa dan memilih dokumen yang tersedia dan sesuai dengan bidang
yang dipilih sebagai berkas lampiran.
d. Penelitian Perpustakaan (Library Research)

Metode ini penulis mengutip dari beberapa bacaan yang berkaitan dengan
pelaksanaan tugas akhir yang dilaksanakan. Yang dikutip dapat berupa teori
ataupun beberapa pendapat dari beberapa buku bacaan ataupun buku diktat yang

5
6

dipergunakan selama kuliah. Ini dimaksudkan untuk memberikan landasan teori


yang kuat melalui buku-buku ataupun literature yang tersedia di perpustakaan, yang
berhubungan dengan penulisan laporan tugas akhir ini.
Analisis Tentang Sistem yang ada

Pada tahapan ini dilakukan analisis kebutuhan sistem yang akan dibangun,
setelah mengumpulkan berbagai kebutuhan pengguna sistem, maka tahap
selanjutnya yang harus dilakukan adalah perancangan sistem yang diharapkan dapat
memenuhi keinginan dari pengguna, sehingga pengguna dapat dengan mudah
mengaksesnya dan memperoleh informasi yang diinginkan.
Metode Analisis dengan sistem akuntansi dimulai dengan:

a. Pengumpulan berbagai data, yaitu data transaksi penerimaan kas dan


pengeluaran kas.
b. Mengorganisasikan data tersebut di atas ke dalam sebuah basis data
sedemikian rupa sehingga bias diakses, diupdate, diedit.
c. Menampilkan informasi-informasi yang dapat dihasilkan dengan sistem
informasi akuntansi. Dalam hal ini yaitu informasi-informasi yang berkaitan
dengan transaksi yang terjadi pada PT. Windu Persada Cargo. Perancangan
dimulai dengan membuat interface dari Sistem Informasi Akuntansi
Pemeriksaan Internal Penerimaan dan Pengeluaran Kas pada PT. Windu
Persada Cargo.
Bagaimana sistem yang lama dengan sistem yang akan dirancang

Sistem yang lama masih menggunakan Microsoft Excel dalam pembuatan


pembukuan dan pembuatan laporan transaksi sehingga user kesulitan dalam
pemeriksaan arus kas. Sistem yang akan dibuat menggunakan visual basic.Net yang

6
7

mampu mempermudah user dalam pemeriksaan arus kas. Dalam hal ini
mempermudah user dalam menerima informasi yang akurat.
Pengujian / Uji Coba sistem yang sudah dibuat

Uji coba sistem informasi akuntansi pemeriksaan internal penerimaan dan


pengeluaran kas yaitu pada saat login sesuai dengan otoritasnya, muncul tampilan
home yang berisi transaksi yang terdiri dari menu akun, menu akuntansi yang
berupa jurnal umum dan validasi neraca serta menu laporan berupa kas masuk, kas
keluar dan neraca. Apabila ingin melakukan pemeriksaan arus kas, kita bisa klik
pilihan transaksi sesuai dengan tanggal yang diinginkan. Sistem ini berfungsi untuk
mempermudah user dalam pemeriksaan arus kas sehingga manajer dapat
mengambil keputusan secara efisien. Pada aplikasi yang akan dibuat, kita dapat
melihat nilai akhir kas masuk, kas keluar dan neraca harian.

Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada PT. Windu Persada Cargo, yang berlokasi
di Jl. Putri Hijau Medan .

Sistematika Penulisan

Langkah-langkah atau tahapan-tahapan yang ditempuh dalam


menyelesaikan penulisan ini adalah :

7
v
ii

BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan tentang Latar Belakang, Ruang Lingkup


Permasalahan, Tujuan dan Manfaat, Metodologi Penelitian,
Lokasi Penelitian, dan Sistematika Penulisan

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini menjelaskan tentang teori-teori yang berhubungan


dengan program yang dirancang, seperti pengertian sistem
informasi, alat bantu perancangan sistem, database, dan
bahasa pemograman yang digunakan.
BAB IV : ANALISA DAN DESAIN SISTEM

Bab ini mengemukakan tentang analisa sistem yang sedang


berjalan, evaluasi sistem yang sedang berjalan dan disain
sistem yang diusulkan.
BAB IV : HASIL DAN UJI COBA

Bab ini menjelaskan tentang tampilan hasil implementasi


sistem yang diusulkan, pembahasan hasil uji coba sistem,
serta kelebihan dan kekurangan sistem yang dirancang.

viii
i
x

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisi kesimpulan penulisan dan saran dari penulis


sebagai referensi perbaikan di masa yang akan datang.

ix
1
0

BAB II TINJAUAN
PUSTAKA

Sistem informasi Akuntansi

Menurut Anastasia Diana & Lilis Setiawati (2011:3) Sistem merupakan


serangkaian bagian yang saling tergantung dan bekerja sama untuk mencapai tujuan
tertentu. Suatu sistem pasti tersusun dari sub-sub sistem yang lebih kecil yang
saling tergantung dan bekerja sama untuk mencapai tujuan.
Dengan melihat kata-kata penyusun nama Sistem Informasi Akuntansi,
maka nama tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut :
1. Sistem

Sebuah sistem adalah suatu himpunan komponen atau variabel yang


terorganisasi, saling berinteraksi, saling bergantung satu sama lain dan terpadu.
Sebuah sistem mempunyai tujuan dan sasaran. Suatu sistem terdiri dari komponen-
komponen yaitu pekerjaan, kegiatan, misi atau bagian-bagian sistem yang dibentuk
untuk mewujudkan tujuan.
2. Informasi

Informasi merupakan sesuatu yang nyata atau setengah nyata yang dapat
mengurangi derajat ketidak pastian tentang suatu keadaan dan kejadian. Informasi
juga sebagai data yang telah diorganisasikan, dan telah memiliki kegunaan dan
manfaat. Informasi merupakan hal yang sangat penting di dalam pengambilan
keputusan. Informasi tersebut diperoleh dari sistem informasi (Information System).

10
10

Jadi kesimpulannya, informasi adalah data yang sudah diolah, dibentuk atau
dimanipulasikan sehingga dapat dijadikan dasar untuk mengambil keputusan yang
tepat.
3. Akuntansi

Menurut Anastasia Diana dan Lilis Setiawati dalam bukunya yang berjudul
Sistem Informasi Akuntansi mengatakan bahwa Akuntansi merupakan proses
mengidentifikasi, mengukur, mencatat, dan mengkomunikasikan peristiwa-
peristiwa ekonomi dari suatu organisasi (bisnis maupun nonbisnis) kepada pihak-
pihak yang berkepentingan dengan informasi bisnis tersebut (pengguna informasi).
Dari penjelasan tersebut dapat diambil simpulan bahwa akuntansi adalah
proses pengidentifikasian, pengukuran dan melaporkan informasi ekonomi untuk
memungkinkan adanya pembuatan pertimbangan dan keputusan bagi yang
menggunakan informasi.
Menurut Anastasia Diana dan Lilis Setiawati dalam bukunya yang berjudul
Sistem Informasi Akuntansi mengatakan bahwa Sistem Informasi Akuntansi adalah
sistem yang bertujuan untuk mengumpulkan dan memproses data serta melaporkan
informasi yang berkaitan dengan transaksi keuangan.
Kutipan diatas menjelaskan bahwa sistem informasi akuntansi adalah
kumpulan dari sumber-sumber seperti orang dan peralatan yang dirancang untuk
mentransformasikan data keuangan dan data lainnya menjadi informasi, dan
informasi ini akan dikomunikasikan kepada para pembuat keputusan.

10
11

Sejarah Sistem Informasi Akuntansi

Berikut pengertian-pengertian mengenai sistem informasi akuntansi menurut


para ahli :
1. Wilkinson (1991) Sistem informasi akuntansi merupakan suatu kerangka
pengkoordinasian sumber daya (data, meterials, equipment, suppliers,
personal, and funds) untuk mengkonversi input berupa data ekonomik menjadi
keluaran berupa informasi keuangan yang digunakan untuk melaksanakan
kegiatan suatu entitas dan menyediakan informasi akuntansi bagi pihak-pihak
yang berkepentingan.
2. Gelinas, Orams, dan Wiggins (1997) Mendefinisikan sistem informasi
akuntansi sebagai subsistem khusus dari sistem informasi manajemen yang
tujuannya adalah menghimpun, memproses dan melaporkan informasi yang
berkaitan dengan transaksi keuangan.
Fungsi penting yang dibentuk Sistem Informasi Akuntansi pada sebuah organisasi
antara lain :
1. Mengumpulkan dan menyimpan data tentang aktivitas dan transaksi.

2. Memproses data menjadi informasi yang dapat digunakan dalam proses


pengambilan keputusan.
3. Melakukan kontrol secara tepat terhadap aset organisasi.

Manfaat sebuah Sistem Informasi Akuntansi menambah nilai dengan cara:

1. Menyediakan informasi yang akurat dan tepat waktu sehingga dapat membuat
data yang saling berkaitan secara efektif dan efisien.

11
12

2. Meningkatkan kualitas dan mengurangi biaya produk dan jasa yang dihasilkan.

3. Meningkatkan efisiensi.

4. Meningkatkan kemampuan dalam pengambilan keputusan.

5. Meningkatkan sharing knowledge.

6. menambah efisiensi kerja pada bagian keuangan.

Manfaat Sistem Informasi Akuntansi

Berikut adalah manfaat dari Sistem Informasi Akuntansi :

1. Menyediakan informasi yang akurat dan tepat waktu sehingga bisa melakukan
aktivitas utama pada nilai yang ada secara efektif dan efisien.
2. Meningkatkan kualitas dan mengurangi biaya produksi, baik barang maupun
jasa yang dihasilkan.
3. Meningkatkan efisiensi.

4. Meningkatkan kemampuan dalam mengambil keputusan.

5. Meningkatkan sharing pengetahuan.

6. Menambah efisiensi kerja pada bagian keuangan.

Sistem informasi akuntansi terdiri atas dua komponen, yaitu spesialis informasi
dan akuntan. Contoh sistem informasi akuntansi sebagai pusat informasi
perusahaan adalah sebagai berikut.

12
13

1. Bagian pemasaran : mempertimbangkan untuk membuat produk baru dalam


produksi perusahaan. Untuk itu, bagian tersebut meminta laporan analisa
perkiraan profit yang akan diperoleh dari rencana pembuatan produk baru
tersebut.

13
14

2. Bagian sistem informasi akuntansi : memprediksikan perkiraan biaya dan


perkiraan pendapatan yang akan didapat dari produk baru tersebut. Setelah itu, data
yang didapat diproses. Setelah diproses, hasilnya dikembalikan ke bagian Sistem
Informasi Akuntansi untuk selanjutnya diserahkan ke bagian pemasaran. Kedua
bagian dari perusahaan tersebut merundingkan hasil analisa yang kemudian dicari
keputusan yang sesuai. Dari contoh tersebut, dapat diambil dua aspek yang
berkaitan dengan sistem bisnis modern. Berikut ini dua aspek tersebut.

1. Pentingnya berkomunikasi antar departemen yang mengarah pada pencapaian


suatu keputusan.
2. Peranan Sistem Informasi Akuntansi dalam menghasilkan informasi yang dapat
membantu departemen lainnya dalam mengambil keputusan.
Sistem Informasi Akuntansi menghasilkan informasi akuntansi. Informasi akuntansi
itu dibedakan menjadi dua, yaitu informasi akuntansi keuangan (berbentuk laporan
keuangan yang ditujukan pada pihak eksternal) dan informasi akuntansi manajemen
(berfungsi bagi manajemen untuk mengambil keputusan).
Karakteristik Sistem Informasi Akuntansi

Sistem Informasi Akuntansi mempunyai beberapa karakteristik dibawah ini:

1. Melaksanakan tugas yang diperlukan : Perusahaan tidak memutuskan untuk


melaksanakan pengolahan data atau tidak. Perusahaan diharuskan oleh undang-
undang untuk memelihara catatan kegiatannya. Elemen-elemen dalam
lingkungan seperti pemerintah, pemegang saham dan pemilik, serta masyarakat
keuangan menuntut perusahaan agar melakukan pengolahan data. Tetapi

14
15

bahkan jika lingkungan tidak memintanya, manajemen perusahaan pasti


menerapkan SIA (Sistem Informasi Akuntansi) sebagai cara mencapai dan
menjaga pengendalian.
2. Berpegang pada prosedur yang relatif rendah : Peraturan dan praktek yang
diterima menentukan cara pelaksanaan pengolahan data. Segala jenis organisasi
mengolah datanya dengan cara yang pada dasarnya sama.
3. Menangani data yang rinci : Karena berbagai catatan pengolahan data
menjelaskan kegiatan perusahaan secara rinci, catatan tersebut menyediakan
jejak audit (audit trail). Jejak audit adalah kronologi kegiatan yang dapat di
telusuri dari awal hingga akhir, dan dari akhir ke awal.
4. Terutama berfokus historis : Data yang dikumpulkan oleh SIA umumnya
menjelaskan apa yang terjadi di masa lampau. Ini terutama terjadi jika
pengolahan berkelompok (batch) digunakan.
5. Menyediakan informasi pemecahan masalah minimal : SIA menghasilkan
sebagian output informasi bagi manajer perusahaan. Laporan akuntansi dasar
seperti laporan rugi laba dan neraca merupakan contohnya.

Microsoft Visual Studio.Net

Microsoft Visual Studio .NET adalah sebuah alat untuk mengembangkan dan
membangun aplikasi yang bergerak di atas sistem .NET Framework, dengan

menggunakan bahasa BASIC. Visual Basic terkenal sebagai bahasa pemrograman

15
16

yang mudah untuk digunakan terutama untuk membuat aplikasi yang berjalan di
atas platform windows. (Erick Kurniawan, 2011:1)
Gambar II.1 berikut ini menerangkan arsitektur dari Microsoft visual Studio.Net

Gambar II.1. Arsitektur Microsoft Visual Studio.Net

Sumber : Erick Kurniawan ( 2011:2)

Seperti yang telah ditunjukkan dalam gambar II.1, Visual Studio terdiri dari
16
17

1. CLR (Common Language Runtime)

Adalah pondasi utama dari framework .NET, yang bertanggung jawab terhadap
berbagai macam hal, seperti melakukan managemen memory, melakukan

17
18

eksekusi kode, melakukan verivikasi terhadap keamanan kode, menentukan


hak akses dari kode, melakukan kompilasi kode, dan berbagai layanan sistem
lainya.
2. FCL (.NET framework Class Library) atau BCL (Base Class Library)

Adalah koleksi dari reusable types yang sangat banyak dan terintegrasi secara
melekat dengan CLR. Kumpulan Class Library ini sangat berguna untuk
pengembangan aplikasi karena pengembangan tidak perlu membuat semuanya
dari awal karena telah disediakan oleh .NET, misalnya class untuk membuat
aplikasi berbasis windows
Microsoft menciptakan .NET Framework dengan beberapa tujuan, antara lain :

1. Lingkungan pengembangan program multibahasa : .NET Framework


mendukung beberapa bahasa pemrograman seperti VB, C#, C++, dan lain-
lain.
2. Mendukung penuh konsep object oriented programming, semua yang ada di

.NET Framework adalah object.

3. Menyederhanakan pemrograman pada platform windows.

4. Menggunakan managed code sehingga penulisan kode menjadi lebih aman.

Microsoft SQL Server

SQL adalah singkatan Structured Query Language. SQL (sering dibaca


sebagai “sekuel”) saat ini merupakan standar bahasa yang banyak dipakai untuk
18
19

pengolahan database. Memang, beberapa aplikasi masih mempunyai beberapa

19
20

variasi perbedaan kecil dalam menggunakan SQL, tetapi secara umum sekarang ini
SQL sudah memasyarakat dan perintah maupun struktur bahasanya pun makin
seragam. (M. Agus J. Alam, 2005:47)
Semua DBMS (Database Management System) modern saat ini memakai
SQL (Structured Query Language) sebagai bahasa untuk memprogram database.
SQL server 2005 yang merupakan produk mikrosoft adalah salah satu jenis
database yang banyak digunakan di Indonesia. Produk ini mudah digunakan dan
mendukung aplikasi dengan arsitektur client/server.

Gambar II.2 berikut ini menerangkan tentang komponen-komponen basis data,


karena komponen-komponen database sangatlah penting dalam penyusunan
database. Komponen-komponen basis data digambarkan dalam gambar sbb :

Gambar II.2. Komponen-komponen utama basis data

Sumber : Abdul Kadir (2005:18)

1. Table : Sebuah tabel merupakan kumpulan data (nilai) yang diorganisasikan


ke dalam baris (record) dan kolom (field). Masing-masing kolom memiliki
nama yang spesifik dan unik.

20
21

2. Field : merupakan kolom dari sebuah table. Field memiliki ukuran type
data tertentu yang menentukan bagaimana data nantinya tersimpan.
3. Record: Field merupakan sebuah kumpulan nilai yang saling terkait.

4. Key : Key merupakan suatu field yang dapat dijadikan kunci dalam
operasi tabel. Dalam konsep database, key memiliki banyak jenis diantaranya
Primary Key, Foreign Key, Composite Key, dll.
5. SQL : SQL atau Structured Query Language merupakan suatu bahasa
(language) yang digunakan untuk mengakses database. SQL sering disebut
juga sebagai query.

Unified Modeling Language (UML)

UML Adalah perkakas untuk analisis dan perancangan yang sesungguhnya


digunakan untuk peyederhanaan permasalahan. UML merupakan metodologi
kolaborasi antara metoda-metoda Booch, OMT (Object Modeling Technique),serta
OOSE (Object Oriented Software Engineering) dan beberapa metoda lainya,
merupakan metodologi yang paling sering di gunakan pada saat ini untuk
mengadaptasi maraknya penggunaan bahasa pemrograman berorientasi objek.
Menurut (prabowo Pudjo Widodo & Herlawati;2011:6) UML diaplikasikan
untuk maksud tertentu, biasanya antara lain :
1. Merancang perangkat Lunak.

2. Sarana komunikasi antara perangkat lunak dengan proses bisnis.

21
22

3. Menjabarkan sistem secara rinci untuk analisa dan mencari apa yang
diperlukan sistem.
4. Mendokumentasikan sistem yang ada, proses-proses dan organisasinya.

Blok pembangunan utama UML adalah diagram. Beberapa diagram ada


yang rinci (jenis timming diagram) dan lainya ada yang bersifat umum (misalnya
diagram kelas). Para pengembang sistem berorientasi objek menggunakan bahasa
model untuk menggambarkan, membangun dan mendokumentasikan sistem yang
mereka rancang. UML memungkinkan para anggota team untuk bekerja sama
dengan bahasa model yang sama dengan mengaplikasikan beragam sistem. Intinya
UML merupakan alat komunikasi yang konsisten dalam mendukung para
pengembang sistem saat ini.
II.4.1 Diagram-Diagram UML

Beberapa literatur menyebutkan bahwa UML menyediakan sembilan jenis


diagram, model-model ini dapat dikelompokan berdasarkan sifatnya yaitu statis
atau dinamis.
Jenis diagram itu antara lain :

1. Diagram Kelas : Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan himpunan kelas-


kelas, antarmuka-antarmuka, kolaborasi-kolaborasi, serta relasi-relasi. Diagram
ini umum dijumpai pada pemodelan sistem berorientasi objek. Meskipun
bersifat statis, sering pula diagram kelas memuat kelas-kelas aktif.

22
23

1
*

Gambar II.3. Diagram Kelas Asosiasi

Sumber : Prabowo Pudjo Widodo & Herlawati (2011 : 69)

2. Diagram Paket (Package Diagram) : Bersifat statis. Diagram ini


memperlihatkan kumpulan kelas-kelas, merupakan bagian dari diagram
komponen.

Gambar II.4. Diagram Paket

Sumber : Prabowo Pudjo Widodo & Herlawati (2011 : 88)

23
24

3. Diagram Use-Case : Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan himpunan

use-case dan aktor-aktor (suatu jenis khusus dari kelas). Diagram ini terutama

24
25

sangat penting untuk mengorganisasi dan memodelkan perilaku suatu sistem


yang dibutuhkan serta diharapkan pengguna.

Gambar II.5. Diagram Use Case

Sumber : Prabowo Pudjo Widodo & Herlawati (2011 : 30)

4. Diagram Interaksi dan Sequence (Urutan) : Bersifat dinamis. Diagram urutan


adalah diagram interaksi yang menekankan pada pengiriman pesan dalam suatu
waktu tertentu.
5. Diagram Komunikasi (Communication Diagram) : Bersifat dinamis. Diagram
sebagai pengganti diagram kolaborasi UML 1.4 yang menekankan organisasi
struktural dari objek-objek yang menerima serta mengirim pesan.

: CustomerActor

: TheaterSystem

: Venue : Event

25
26

Gambar II.6 : Diagram Komunikasi

Sumber : Prabowo Pudjo Widodo & Herlawati (2011 : 196)

26
27

6. Diagram Statechart (Statechart Diagram) : Bersifat dinamis. Diagram status


memperlihatkan keadaan-keadaan pada sistem, memuat status (state), transisi,
kejadian serta aktifitas. Diagram ini terutama penting untuk memperlihatkan
sifat dinamis dari antarmuka (interface), kelas, kolaborasi dan terutama penting
pada pemodelan sistem-sistem yang reaktif.
7. Diagram Aktivitas (Activity Diagram). Bersifat dinamis. Diagram aktivitas
adalah tipe khusus dari diagram status yang memperlihatkan aliran dari suatu
aktivitas ke aktivitas lainnya dalam suatu sistem. Diagram ini terutama penting
dalam pemodelan fungsi-fungsi suatu sistem dan memberi tekanan pada aliran
kendali antar objek.

Process Sale
PurchasedItem :

Initial node Activity final node

Gambar II.7 : Diagram Aktivitas

Sumber : Prabowo Pudjo Widodo & Herlawati (2011 : 146)

27
28

8. Diagram Komponen (Component Diagram) : Bersifat statis. Diagram


komponen ini memperlihatkan organisasi serta ketergantungan
sistem/perangkat lunak pada komponen-komponen yang telah ada sebelumnya.
Diagram ini berhubungan dengan diagram kelas dimana komponen secara
tipikal dipetakan kedalam satu atau lebih kelas-kelas, antarmuka-antarmuka
serta kolaborasi-kolaborasi.

Gambar II.8 : Diagram komponen

Sumber : Prabowo Pudjo Widodo & Herlawati (2011 : 96)

9. Diagram Deployment (Deployment Diagram) : Bersifat statis. Diagram ini


memperlihatkan konfigurasi saat aplikasi dijalankan (run-time). Memuat
simpul-simpul beserta komponen-komponen.

WebServer2 Communication
Path

LoadBalancer Databas
e

WebServer1

28
29

Gambar II.9. Diagram Deployment

Sumber : Prabowo Pudjo Widodo & Herlawati (2011 : 117)

29
30

Diagram ini sangat berguna saat aplikasi kita berlaku sebagai aplikasi yang
dijalankan pada banyak mesin (distributed computing), (prabowo Pudjo
Widodo & Herlawati ; 2011: 6).
Konsep Pemeriksaan Internal Arus Kas

Pimpinan dewan direksi pada PT. Windu Persada Cargo bertanggung jawab
untuk memilih komite audit yang beranggotakan orang-orang di luar perusahaan.
Peran komite audit adalah memantau akuntansi perusahaan serta praktik dan
kebijakan pelaporan keuangan.
Pemeriksaan internal penerimaan dan pengeluaran kas mencakup :

1. Review terhadap reliabilitas dan integritas informasi operasional dan


informasi finansial.
2. Penilaian terhadap efektivitas pengendalian internal,

3. Evaluasi kepatuhan karyawan terhadap kebijakan dan prosedur manajemen,


dan terhadap aturan dan regulasi yang berlaku.
4. Evaluasi terhadap efektivitas dan efisiensi manajemen.

Sebagian besar penerimaan kas perusahaan tentu saja berasal dari hasil
kegiatan normal bisnisnya, yaitu melalui penjualan tunai ataupun sebagai hasil
penagihan piutang usaha dari pelanggan. Sedangkan penerimaan kas lainnya adalah
berasal dari pendapatan bunga, sewa, dividen, setoran pemilik, hasil pinjaman bank,
hasil penjualan aktiva tetap yang tidak terpakai, hasil penerbitan dan penjualan
saham, obligasi, dan sebagainya.

30
31

Secara garis besar, berikut ini adalah beberapa penerapan prinsip pemeriksaan
internal atas penerimaan kas :
1. Hanya karyawan tertentu saja yang secara khusus ditugaskan untuk
menangani penerimaan kas
2. Adanya pemisahan tugas antara individu yang menerima kas,
mencatat/membukukan penerimaan kas, dan yang menyimpan kas.
3. Setiap transaksi penerimaan kas harus didukung oleh dokumen (sebagai
bukti transaksi), seperti slip berita pembayaran (penerimaan) uang, struk,
dan lain sebagainya.
4. Uang kas hasil penerimaan penjualan harian atau hasil penagihan piutang
dari pelanggan harus disetor ke bank setiap hari oleh departemen kasir.
5. Dilakukannya pengecekan independen atau verifikasi internal.

Secara garis besar, berikut ini adalah beberapa penerapan prinsip


pemeriksaan internal atas pengeluaran kas :
1. Hanya pejabat tertentu saja yang secara khusus memiliki otorisasi untuk
menendatangani cek (biasanya manajer keuangan)
2. Adanya pemisahan tugas antara individu yang menyetujui pengeluaran kas,
melakukan pembayaran kas, dan yang mencatat/membukukan pengeluaran
kas.
3. Menggunakan cek yang telah bernomor urut tercetak, setiap cek harus
dilampiri dengan bukti tagihan.
4. Dilakukannya pengecekan independen atau verifikasi internal.

31
32

5. Faktur tagihan yang telah dibayar lunas harus segera diberi stempel ”lunas”.

Database

Menurut (Abdul Kadir ; 2009:10 ) terdapat butir-butir yang bisa diambil dari
definisi database yaitu :
1. Sebuah database menghimpun data yang terkait atau data yang saling
berhubungan.
2. Kumpulan data tersebut terorganisasi.

3. Bisa melibatkan lebih dari satu organisasi.

Butir ketiga mengisyaratkan bahwa sebuah database bisa digunakan oleh lebih
dari satu organisasi. Sebuah database mencatat berbagai data yang diperlukan oleh
suatu organisasi, rekaman-rekaman data tersebut pada suatu saat akan diambil dan
melalui suatu pemprosesan akan diperoleh suatu informasi yang dikehendaki oleh
pengguna.
Database berbeda dengan sistem pemrosesan berbasis berkas. Sistem
pemrosesan berbasis berkas adalah suatu model penyimpanan data yang
mendasarkan pada penyimpanan data dalam bentuk file (berkas), yang memiliki
banyak kelemahan dibanding database. Sistem seperti ini banyak dipakai dimasa
lalu, salah satu perangkat lunak yang biasa dipakai untuk mengimplementasikannya
adalah COBOL.
Pemodelan Data

Pada Perancangan konseptual diperlukan suatu pendekatan yang digunakan


untuk menggambarkan hubungan antar data. Hubungan tersebut dapat dinyatakan

32
33

dalam bentuk E-R, karena model E-R adalah dasar penting dalam merancang
database maka akan dijelaskan tentang gambaran tentang model E-R, penjelasan
mengenai komponen-komponen yang menyusun model E-R, hingga cara
penyusunan model E-R.
Model E-R

Model E-R adalah suatu model yang digunakan untuk menggambarkan data
dalam bentuk entitas, atribut dan hubungan antar entitas. Huruf E sendiri myatakan
entitas dan R menyatakan hubungan (dari kata Relationship). Model ini dinyatakan
dalam bentuk diagram, itulah sebabnya model E-R sering disebut sebagai diagram
E-R.
Model E-R melibatkan sejumlah notasi, beberapa notasi dasar dalam model E-
R ditunjukan pada gambar II.10, notasi-notasi tersebut diberikan hanya untuk
memberikan suatu pengetahuan dasar.

Entitas Kardinalitas Hubungan

Atribut

Hubungan

Gambar II.10. Sejumlah notasi pada model E-R

Sumber : Abdul Kadir (2009:31)


33
34

1. Entitas

Yang dimaksud dengan entitas adalah sesuatu dalam dunia nyata yang
keberadaannya tidak bergantung pada yang lain. Sebagai contoh, setiap
pegawai dalam sebuah organisasi adalah sebuah entitas. Entitas dapat berupa
sesuat yang nyata ataupun abstrak (berupa suatu konsep). Secara lebih rinci
dijelaskan bahwa entitas dapat berupa seseorang, sebuah tempat, sebuah objek,
sebuah kejadian atau suatu konsep.
2. Atribut

Setiap entitas dinyatakan dalam sejumlah atribut. Atribut adalah properti atau
karakteristik yang terdapat pada setiap entitas. Sebagai contoh, pada gambar
II.10, terdapat entitas MOBIL yang mengandung atribut Nomor_Polisi, Tipe,
Warna, Nomor_Rangka dan Nomor_Mesin. Selain itu terdapat entitas
MAHASISWA yang mengandung atribut Nomor_Mahasiswa, Nama,
Tanggal_Lahir, dan Jenis_Kelamin.

Nomor_Polisi : BK 2104 OI Nomor_Mahasiswi : 12345

Tipe : Sidekick Nama : Fera Erlina

MOBIL MAHASISWA
Warna : Merah Tanggal_Lahir : 20/20/1987

Nomor_Mesin : MSN234 Jenis_Kelamin : Wanita

Nomor_Rangka : ME876

34
35

Gambar II.11. Contoh Entitas dan Atribut

Sumber : Abdul Kadir (2009:32)

35
36

3. Hubungan (Relationship)

Hubungan (Relationship) menyatakan ketertarikan antara beberapa tipe entitas.


Sebagai contoh , tipe entitas MAHASISWA dan DOSEN mempunyai
hubungan yang mencerminkan bahwa seorang mahasiswa memiliki dosen
pembimbing akademis. Gambar II.12 menunjukkan hubungan tersebut.

Nomor_Dosen Nomor_Mahasiswa

DOSEN
Membimbing

Nama
MAHASISWA

Nama

Gambar II.12. Contoh Hubungan antara tipe entitas

Sumber : Abdul Kadir (2009:45)

Normalisasi

Normalisasi adalah proses yang digunakan untuk menentukan pengelompokan


atribut-atribut dalam sebuah relasi sehingga diperoleh relasi yang berstruktur baik.
Dalam hal ini yang dimaksud dengan relasi yang berstruktur baik adalah relasi yang
36
37

memenuhi dua kondisi berikut :


1. Mengandung redundansi sedikit mungkin, dan

37
xx
xv

2. Memungkinkan baris-baris dalam relasi disisipkan, dimodifikasi dan


dihapus tanpa menimbulkan kesalahan atau ketidakkonsistenan.
Normalisasi sendiri dilakukan melalui sejumlah langkah. Setiap
langkah berhubungan dengan bentuk normal (normal form) tertentu.
Dalam hal ini yang disebut bentuk normal adalah suatu keadaan relasi
yang dihasilkan oleh penerapan aturan-aturan sederhana yang
berhubungan dengan dependensi fungsional terhadap relasi tersebut.
Gambar II.13 berikut ini akan memperlihatkan hubungan keenam bentu
normal tersebut.

xxxviii
xx
xi

Gambar II.13. Langkah-langkah dalam normalisasi

Sumber : Abdul Kadir (2009:118)

xxxix
40

BAB III

ANALISIS DAN DESAIN


SISTEM

Analisa Sistem yang Berjalan

Proses pengendalian internal atas kas yang sedang berjalan masih bersifat
manual, banyaknya kendala yang terdapat pada penginformasian melalui daftar
penerimaan dan pengeluaran kas, mengakibatkan kurang jelasnya penyajian
informasi tersebut. Pengendalian internal itu bersifat dinamis dan fleksibel, yang
harus disesuaikan dengan pendapatan dan pengeluaran kas pada perusahaan. Semua
hal mengenai pembiayaan harus dikontrol agar perusahaan tidak merugi.
Sistem Informasi Akuntansi Pemeriksaan internal penerimaan dan
pengeluaran kas pada PT. Windu Persada Cargo menyajikan informasi saat ini
masih menggunakan sistem sederhana, yaitu masih menggunakan aplikasi dari
Microsoft Excel dalam pengolahan data penerimaan dan pengeluaran kas.
Input

Dalam hal ini sistem yang digunakan belumlah efektif dikarenakan sistem
informasi yang digunakan masih bersifat semikomputerisasi hanya berupa
penyimpanan data pada aplikasi dari Microsoft Excel yang tidak terintegrasi dengan
database, dan untuk penyajian laporan arus kas kepada direktur masih hanyalah
berdasarkan atas data dari aplikasi Microsoft Excel. Namun dengan sistem
informasi yang dirancang sistem akan lebih mudah karena telah menggunakan
40
41

31

41
aplikasi yang dibuat sesederhana mungkin dan lebih efektif dan efisien dalam hal
pemeriksaan internal penerimaan dan pengeluaran kas. Hal ini bertujuan untuk
mempermudah manager dalam menentukan besarnya harga pokok produksi, yang
pada akhirnya juga sebagai dasar untuk menetapkan harga jual produk per unit.
III.1.2. Proses

Pada proses sistem yang berjalan, perusahaan dalam penyajian laporan


arus kas sering terjadi laporan yang tidak valid, seperti ketidaksesuaian antara
laporan keuangan dengan kenyataan yang ada, dan hanya berdasarkan data dari
aplikasi Microsoft Excel saja. Berikut ini proses yang sedang berlangsung dalam
Sistem Informasi Akuntansi Pemeriksaan Internal Penerimaan dan Pengeluaran Kas
pada PT. Windu Persada Cargo.
Kasir Keuangan / Acounting Direktur

mulai Pengimputan data Transaksi


harian kedalam Jurnal
Pencatatan Pelaporan
Transaksi Posting Jurnal ke buku Keuangan
besar

Membuat Neraca
Membua Saldo
t Laporan
Transaksi
Harian Membuat Neraca Lajur

Membuat
Pelaporan
Keuangan

Gambar III.1. FOD Penyimpanan Data

32
III.1.3 Output

Output pada sistem ini akan didapat laporan penerimaan dan pengeluaran
kas, data transaksi harian, yaitu catatan yang dibuat dalam jurnal pembelian dan
jurnal penjualan dan juga data para pelanggan. Untuk pembuatan laporannya, setiap
data dicatat dalam Aplikasi Microsoft Excel, dan setiap akhir bulan data transaksi
itu dikalkulasikan menjadi laporan keuangan. Untuk pencatatan, pada bagian kasir
mencatat data tentang transaksi tersebut menggunakan aplikasi dari Microsoft Excel
ke dalam komputer, tetapi masalah yang timbul adalah tidak ada database yang
terintegrasi yang dapat membuat laporan transaksi penerimaan dan pengeluaran kas
secara cepat dan jelas ketika data tersebut dibutuhkan.

Evaluasi Sistem yang berjalan

Sistem yang ada saat ini masih diolah menggunakan komputer yang masih
berbasis desktop (menggunakan Microsoft Excel), dan untuk sistem yang baru
menggunakan aplikasi berbasis Windows. Dalam hal pengolahan data untuk sistem
yang baru dibandingkan sistem yang lama terdapat beberapa hal yang berbeda,
diantaranya adalah perubahan dalam hal penggunaan aplikasi program, yaitu akses
pencarian informasi data dapat diakses dengan cepat tanpa harus susah payah
mengkalkulasikan data, dan terintegrasi langsung dengan database tersebut berada.
Dari hasil evaluasi sistem yang lama yang terdapat pada PT. Windu
Persada Cargo, penulis merancang sebuah sistem yang dapat mempermudah cara

33
kerja yang dapat menghasilkan data yang lebih akurat. Dimana sistem yang akan
dirancang lebih diajukan untuk penanganan masalah diatas, secara perlahan sistem
yang lama diganti dengan sistem yang baru. Untuk sistem yang baru, sumber daya
manusianya juga harus mendukung, dilihat dari sistem yang lama sering terjadi
tumpang tindih data, tidak ada fasilitas untuk menjaga agar data tidak tumpang
tindih. Sistem yang telah dirancang menghasilkan data transaksi penerimaan dan
pengeluaran kas secara cepat dan jelas ketika data tersebut dibutuhkan, dan
terintegrasi langsung dengan database tersebut berada, dan data tidak akan
mungkin terjadi tumpang tindih, karena adanya sistem proteksi.

Disain Sistem

Disain Sistem Secara Global

Sistem Informasi Akuntansi Pemeriksaan internal penerimaan dan


pengeluaran kas pada PT. Windu Persada Cargo menyajikan informasi kepada
perusahaan, termasuk direktur yang memerlukan informasi tersebut untuk
menentukan mampu tidaknya perusahaan dalam melunasi utangnya secara tepat
waktu kepada kreditur (banker dan supplier), mereka membutuhkan informasi
akuntansi mengenai besarnya uang kas yang tesedia di perusahaan pada saat
menjelang jatuh temponya pinjaman (utang). Informasi data penerimaan dan
pengeluaran kas direpresentasikan dalam bentuk tabel-tabel.

34
UseCase Diagram

Usecase diagram Sistem Informasi Akuntansi Pemeriksaan Internal Penerimaan


dan Pengeluaran Kas pada PT. Windu Persada Cargo pada ( Gambar III.2) di
bawah ini

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PEMERIKSAAN INTERNAL


PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS

Gambar III.2. Usecase Diagram Sistem Informasi Akuntansi Pemeriksaan Internal


Penerimaan dan Pengeluaran Kas pada PT. Windu Persada Cargo
35
Class Diagram

Berikut ini gambar Class diagram Sistem Informasi Akuntansi Pemeriksaan


Internal Penerimaan dan Pengeluaran Kas pada PT. Windu Persada Cargo

Gambar III.3. Class diagram Sistem Informasi Akuntansi Pemeriksaan internal


penerimaan dan pengeluaran kas pada PT. Windu Persada Cargo

Sequence Diagram

36
1. Sequence diagram Form Login Direktur

Gambar III.4. Sequence Diagram Form Login Pada Direktur

37
2. Sequence diagram Managemen User pada Direktur

Gambar III.5. Sequence Diagram Managemen User Pada Direktur

3. Sequence diagram Laporan Kas Masuk pada Direktur

38
Gambar III.6. Sequence Diagram Laporan Kas Masuk pada Direktur

39
4. Sequence diagram Laporan Kas Keluar pada Direktur

Gambar III.7. Sequence Diagram Laporan Kas Keluar pada Direktur

5. Sequence diagram Laporan Neraca Harian pada Direktur

40
Gambar III.8. Sequence Diagram Laporan Neraca Harian pada Direktur

41
6. Sequence diagram Laporan Neraca Bulanan pada Direktur

Gambar III.9. Sequence Diagram Laporan Neraca Bulanan pada Direktur

7. Sequence diagram Data Master Akun pada Akunting

42
Gambar III.10. Sequence Diagram Data Master Akun pada Akunting

43
8. Sequence diagram Data Customer pada Akunting

Gambar III.11. Sequence Diagram Data Customer pada Akunting

9. Sequence diagram Data Transaksi Pengiriman pada Akunting

44
Gambar III.12. Sequence Diagram Data Transaksi Pengiriman pada Akunting

45
10. Sequence diagram Data Jurnal Umum pada Akunting

Gambar III.13. Sequence Diagram Data Jurnal Umum pada Akunting

Disain Sistem Secara Detail

Dalam hal ini penulis akan membahas perancangan sistem yang akan
dibangun secara terperinci yaitu melalui desain output, desain input dan desain
database.
Disain Ouput

Desain sistem ini berisikan tampilan hasil yang akan diperoleh dari Sistem
Informasi Akuntansi Pemeriksaan Internal Penerimaan dan Pengeluaran Kas pada
PT. Windu Persada Cargo yaitu berupa visualisasi program, otorisasi pengguna
untuk keamanan data, laporan penerimaan kas, laporan pengeluaran kas dan neraca.

46
1. Tampilan Form Login

Tampilan ini menunjukkan tampilan login untuk otorisasi pengguna pada


Sistem Informasi Akuntansi Pemeriksaan Internal Penerimaan dan Pengeluaran Kas
pada PT. Windu Persada Cargo

Login X

User
Password
Login Cancel

Gambar III.14. Tampilan Form Login

2. Tampilan Laporan Penerimaan Kas

Tampilan ini menunjukkan data transaksi yang berhubungan dengan laporan


penerimaan kas.
Tanggal Keterangan Jumlah

Arus Masuk Kas

XX/XX/XX XXXXXXXXXXXXXXXXXXX XXX

XX/XX/XX XXXXXXXXXXXXXXXXXXX XXX

XX/XX/XX XXXXXXXXXXXXXXXXXXX XXX

47
Gambar III.15. Tampilan Laporan Penerimaan Kas

48
3. Tampilan Laporan Pengeluaran Kas

Tampilan ini menunjukkan data transaksi yang berhubungan dengan laporan


penerimaan kas.
Tanggal Keterangan Jumlah

Arus Keluar Kas

XX/XX/XX XXXXXXXXXXXXXXXXXXX XXX

XX/XX/XX XXXXXXXXXXXXXXXXXXX XXX

XX/XX/XX XXXXXXXXXXXXXXXXXXX XXX

Gambar III.16. Tampilan Laporan Pengeluaran Kas

3. Tampilan Laporan Neraca Harian dan Neraca Bulanan

Tampilan ini menunjukkan data neraca selama satu periode akuntansi yang
berhubungan dengan data transaksi.

AKTIVA PASIVA
Kod Nama Saldo Kod Na Saldo
e Akun Akhir e ma Akhir
Aku Aku Aku
n n n
100 XXXXX 99999 104 XXXXX 99999

101 XXXXX 99999 105 XXXXX 99999

49
Gambar III.17. Tampilan Laporan Neraca Harian dan
Neraca Bulanan

50
III.3.2.2. Disain Input

Untuk memperoleh pengisian database, perlu dirancang form-form input ,

hal ini akan sangat membantu pada saat user memasukkan data (Data Entry).

Sistem Informasi Akuntansi Pemeriksaan internal penerimaan dan


pengeluaran kas pada PT. Windu Persada Cargo meliputi desain input dari bentuk
dokumen-dokumen input yang akan digunakan dan hanya dapat dilakukan oleh
Akunting. Dokumen input sangat penting pada sistem informasi, data yang salah
tercatat didokumen akan mengakibatkan output yang dihasilkan sistem otomatis
akan salah.
Sistem Informasi Akuntansi Pemeriksaan internal penerimaan dan
pengeluaran kas pada PT. Windu Persada Cargo disini dilakukan dengan
menelusuri output yang dihasilkan sistem informasi sehingga ditemukan item apa
saja yang harus ada dalam rancangan form input dalam rancangan pengolahan data
1. Desain Input Data Master Akun

Tampilan ini berisi form untuk membuat nama akun, kode akun, type akun kredit
atau debet yang nantinya digunakan sebagai informasi akun.

51
Akun X

Kode
Akun

Nama
Akun
Golon
gan Batal Tutup
Tambah Simpa
n
KODE NAMA AKUN GOLONGAN
AKUN
99 XXXXXXXX XXXXXXXX
9
99 XXXXXXXX XXXXXXXX
9
99 XXXXXXXX XXXXXXXX
9
99 XXXXXXXX XXXXXXXX
9
99 XXXXXXXX XXXXXXXX
9
99 XXXXXXXX XXXXXXXX
9

Ed Upda Hapus
it te

52
Gambar III.18. Tampilan Input Data Master Akun

2. Desain Input Data Akuntansi

Tampilan ini berisi form untuk input data transaksi yang nantinya data
tersebut akan ditampilkan melalui laporan transaksi penerimaan dan pengeluaran
kas.

JURNAL UMUM X

Tang
gal
Ketera
ngan
Akun

Jumlah

Cancel

Posting
Tanggal Kode akun Keterangan Type akun Jumlah
dd/mm/yy 99999 xxxxxxxx xx 99999999
dd/mm/yy 99999 xxxxxxxx xx 99999999

Edit Delete
Update
Gambar III.19. Desain Input Data Akutansi

53
3. Desain Input Data Pengguna

Tampilan ini berisi form untuk input data pengguna yang nantinya data
tersebut akan digunakan sebagai otoritas pada login.

USER X

Tambah
Otoritas
Password
Konfirmasi
Password
Tambah Simpan Batal Tutup

NAMA USER OTORITAS


XXXXXXXX XXXXXXX
XXXXXXXX XXXXXXX
Hapus

Gambar III.20. Desain Input Data Pengguna

4. Desain Input Data Customer

Tampilan ini berisi form untuk input data pelanggan pada PT. Windu
Persada Cargo.

Input Data Pelanggan X

Nama
Customer
54
No telepon

Tambah Simpan Batal Tutup

Hapus

Gambar III.21. Desain Input Data Customer

55
5. Desain Input Data Pengiriman

Tampilan ini berisi form untuk input data pegiriman barang pada PT.
Windu Persada Cargo.

Pengiriman X

Tanggal
Kirim No
Pengirima
n
Nama
Pengirim

Bera
t
Tambah Simpan Batal Tutup
Tuju
an
Biay
a

No.Pengiriman Tgl Kirim Nama Pengirim Berat Tujuan Biaya


99999 dd/mm/yy Xxxxxxx 99 Xxxxx 999999
99999 dd/mm/yy Xxxxxxx 99 Xxxxx 999999
Hapus

Gambar III.22. Desain Input Data Pengiriman

56
Disain Database

Pada Sistem Informasi Akuntansi Pemeriksaan internal penerimaan dan


pengeluaran kas pada PT. Windu Persada Cargo, penyimpanan data semua objek
diletakkan pada database yang dibuat dengan SQLSERVER 2005. Berikut adalah
tabel struktur data pada setiap tabel di dalam Sistem Informasi Akuntansi
Pemeriksaan internal penerimaan dan pengeluaran kas pada PT. Windu Persada
Cargo.

57
Database : pemeriksaaninternal; Nama Tabel : login; Primary key : userid

Tabel III.1. Tabel Login

No Field Name Type Width Keterangan


1 Userid Varchar 10 ID Pengguna
2 Password Varchar 30 Kata sandi pengguna
3 Otoritas Varchar 10 Hak akses atas data

Database : pemeriksaaninternal, Nama tabel : akun2, Primary key : kodeakun

Tabel III.2. Tabel Akun2

No Field Name Type Width Keterangan


1 kodeakun Varchar 10 Kode Akun
2 namaakun Varchar 30 Nama akun

Database : pemeriksaaninternal, Nama tabel : status, Primary key : id_status

Tabel III.3. Tabel status

No Field Name Type Width Keterangan


1 Id_status Varchar 10 ID status
2 Nama_status Varchar 20 Nama staus

58
Database : pemeriksaaninternal, Nama tabel : customer, Primary key : idcustomer

Tabel III.4. Tabel Customer

No Field Name Type Width Keterangan


1 Idcustomer Varchar 10 ID Customer
2 Nama_customer Varchar 30 Nama Customer
3 Notelepon Varchar 20 Telepon

59
Database : pemeriksaaninternal, Nama tabel : Akun; Primary key : kodeakun

Tabel III.5. Tabel Akun

No Field Name Type Width Keterangan


1 nourut Int No Urut
2 kodeakun Int Kode Akun
3 namaakun Nvarchar 50 Nama Akun
4 saldoawal Money Saldo Awal
5 debet Money Debet
6 kredit Money Kredit
7 saldoakhir Money Saldo Akhir
8 golongan Nvarchar 50 Golongan

Database : pemeriksaaninternal, Nama tabel : transaksi, Primary key : notransaksi

Tabel III.6. Tabel Transaksi

No Field Name Type Width Keterangan


1 notransaksi Varchar 10 No Transaksi
2 Tanggal datetime Tanggal transaksi
3 kodeakun Varchar 10 Kode Akun
4 typeakun Varchar 10 Type Akun
5 Saldoawal Money Jumlah awal
6 jumlahakun Money Keterangan Jumlah
7 saldoakhir Money Jumlah Transaksi
8 Keterangan Varchar 100 Keterangan Transaksi

60
9 idstatus Varchar 10 ID status

Database : pemeriksaaninternal, Nama tabel : pengiriman, Primary key :


idpengiriman
Tabel III.7. Tabel Pengiriman

No Field Name Type Width Keterangan


1 Idpengiriman Varchar 10 ID Pengiriman

61
2 tglpengiriman Date Tanggal Pengiriman
3 Idcustomer Varchar 10 ID Pelanggan
4 Berat Int 10 Berat Barang
5 Tujuan Varchar 30 Tujuan Pengiriman
6 Biaya Money Biaya Pengiriman

Kamus Data

Kamus data merupakan suatu daftar terintegrasi tentang komposisi elemen


data, aliran data dan data store yang digunakan. Pengisian data dictionary dilakukan
setiap saat selama proses pengembangan berlangsung, ketika diketahui adanya data
atau saat diperlukan penambahan data kedalam sistem. Berikut kamus data dari
Sistem Informasi Akuntansi Pemeriksaan internal penerimaan dan pengeluaran kas
pada PT. Windu Persada Cargo
login = ({user_id} + Password + otoritas)

akun = ({nourut} + kodeakun + namaakun + saldoawal + debet + kredit +


saldoakhir + golongan + tanggal)
akun2 = ({kodeakun} + namaakun)

customer = ({id_customer} + namacustomer + notelepon)


status = ({idstatus} + namastatus)
transaksi = ({notransaksi} + tanggal + kodeakun + typeakun + saldoawal +
jumlahakun + saldoakhir + keterangan + idstatus)
pengiriman = ({idpengiriman} + tglpengiriman + idcustomer + berat + tujuan +
biaya)

62
III.3.2.3.2 ERD (Entity Relationship Diagram)

ERD dari Sistem Informasi Akuntansi Pemeriksaan internal penerimaan dan


password
otorita
pengeluaran kas pada PT. Windu Persada Cargo.
user_id s
notransaks
i
login
tanggal

kodeakun
typeakun m 1
input
jumlahakun transaks nouru
t
saldoakhir
i kodeakun

keteranga
1 namaaku
memilih
n n
idstatu m saldoawal
s m
menyeleksi m akun debet

m proses
idstatu saldoakhir
s
namastatu statu m m golongan
s
s memiliki

idpengiriman 1
tglpengiriman pengirima kodeakun
n
idcustomer akun2 namaaku
n
1
bera
tujuan memilih
biaya
1

custome
r
idcustome namacustome notelepo
r r n

63
Gambar III.23. Tampilan Entity Relationship Diagram

64
Activity Diagram

1. Activity Diagram Login

Berikut gambar III.24 tentang activity diagram Sistem Informasi Akuntansi


Pemeriksaan internal penerimaan dan pengeluaran kas pada PT. Windu Persada
Cargo untuk form login .

Gambar III.24. Activity Diagram Login Sistem Informasi Akuntansi Pemeriksaan


Internal Penerimaan dan Pengeluaran Kas pada PT. Windu Persada Cargo
65
2. Activity Diagram Input Data

Berikut gambar III.25 activity diagram Sistem Informasi Akuntansi Pemeriksaan


internal penerimaan dan pengeluaran kas pada PT. Windu Persada Cargo untuk
Input data.

Gambar III.25. Activity Diagram Input Data Sistem Informasi Akuntansi Pemeriksaan
Internal Penerimaan dan Pengeluaran Kas pada PT. Windu Persada Cargo

66
3. Activity Diagram Edit Data

Berikut gambar III.26 gambar activity diagram Sistem Informasi Akuntansi


Pemeriksaan internal penerimaan dan pengeluaran kas pada PT. Windu Persada
Cargo untuk Edit data.

Gambar III.26. Activity Diagram Edit Data Sistem Informasi Akuntansi Pemeriksaan
Internal Penerimaan dan Pengeluaran Kas pada PT. Windu Persada Cargo
67
4. Activity Diagram Hapus Data

Berikut ini gambar III.27 activity diagram Sistem Informasi Akuntansi


Pemeriksaan internal penerimaan dan pengeluaran kas pada PT. Windu Persada
Cargo untuk hapus data

68
Gambar III.27. Activity Diagram Hapus Data Sistem Informasi Akuntansi Pemeriksaan
Internal Penerimaan dan Pengeluaran Kas pada PT. Windu Persada Cargo

69
5. Activity Diagram Logout

Berikut ini gambar III.28 activity diagram Sistem Informasi Akuntansi Pemeriksaan
internal penerimaan dan pengeluaran kas pada PT. Windu Persada Cargo untuk
logout

Start

End

70
Gambar III.28. Activity Diagram Logout Sistem Informasi Akuntansi Pemeriksaan
Internal Penerimaan dan Pengeluaran Kas pada PT. Windu Persada Cargo

71
6. Activity Diagram Akunting

Berikut ini gambar activity diagram Akunting

Gambar III.29. Activity Diagram Akunting Sistem Informasi Akuntansi Pemeriksaan


Internal Penerimaan dan Pengeluaran Kas pada PT. Windu Persada Cargo

72
7. Activity Diagram Direktur

Berikut ini gambar activity diagram Direktur

lxxiii
Gambar III.30. Activity Diagram Direktur Sistem Informasi
Akuntansi Pemeriksaan Internal Penerimaan dan Pengeluaran Kas
pada PT. Windu Persada Cargo

lxxiv

Anda mungkin juga menyukai