Anda di halaman 1dari 3

Laporan Praktikum Lapangan

Etnobiologi

BENTUK PEMANFAATAN ETNOBIOLOGI DALAM KEARIFAN


LOKAL MASYARAKAT ADAT KAJANG BULUKUMBA
SULAWESI SELATAN

Oleh:
1. Maulidina Dian
2. Muh. Amin Dg Bulu
3. Putra Awaludding
4. Resti Yevira Muchtar
5. Vera

Laboratorium Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata


Program Studi Konservasi Hutan
Fakultas Kehutanan
Universitas Hasanuddin
Makassar
2023
1. Pendahuluan

Etnobiologi merupakan suatu cabang ilmu yang mempelajari tentang interaksi


manusia dengan alam disekitarnya, keberlanjutan sumberdaya alam dan pengetahuan
lokal. Masyarakat adat Kajang di Bulukumba Sulawesi Selatan, memiliki
pengetahuan dan kearifan lokal yang kaya dan unik dalam memanfaatkan sumberdaya
alam di sekitar mereka. Praktik etnobiologi di dalam masyarakat adat Kajang
mencerminkan nilai-nilai budaya dan pengetahuan yang secara turun-temurun
memungkinkan mereka untuk beradaptasi dengan alam secara berkelanjutan.

2. Jenis dan bagian yang dimanfaatkan

Masyarakat adat Kajang banyak memanfaatkan jenis-jenis hewan dan


tumbuhan tertentu untuk mereka manfaatkan baik dalam keseharian mereka, sumber
ekonomi, maupun ritual adat mereka. Salah satu jenis tumbuhan yang mereka
manfaatkan ialah daun dari tanaman tarum atau nama lokalnya yaitu daun tarung.

Tarum atau nila dengan nama latin Indigofera tinctoria ini berasal dari
keluarga polong-polongan atau Fabaceae, berbentuk semak-semak dan banyak
ditemukan di daerah beriklim tropis. Secara morfologis, tumbuhan ini memiliki daun
berwarna hijau muda dan bunga berwarna merah muda keunguan. Daun dari
tumbuhan ini dikenal dengan kemampuannya menghasilkan zat warna nila, karena hal
itu masyarakat adat Kajang memanfaatkan tanaman ini sebagai pewarna alami.
3. Bentuk pemanfaatan

Masyarakat adat kajang memanfaatkan tumbuhan tarum sebagai bahan


pewarna alami untuk kain tradisional mereka dengan merendam benang putih dengan
daun tarum yang telah dicampur kapur dan abu dapur.

4. Bentuk kearifan lokal pemanfaatan

Anda mungkin juga menyukai