Skripsi Muh. Taufiq Rais (218250022) - 1
Skripsi Muh. Taufiq Rais (218250022) - 1
Skripsi
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Guna Memperoleh
Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Fakultas Agama Islam
Universitas Muhammadiyah Parepare
Oleh
Saya atas nama Muh. Taufiq Rais NIM: 218250022, mahasiswa Program
skripsi ini adalah betul karya tulis sendiri, bukan hasil duplikasi dari hasil karya
orang lain, kecuali pada bagian yang telah dirujuk dan disebutkan dalam catatan
kaki dan daftar pustaka. Jika di kemudian hari terbukti melakukan penyimpangan
dalam penyusunan skripsi ini sepenuhnya tanggung jawab ada pada penyusun.
Parepare, 24 J u l i 2023 M.
06 Muharram 1445 H.
Penyusun
ii
PERSETUJUAN PENGUJI SEMINAR HASIL
Parepare, 24 J u l i 2023 M.
06 Muharram 1445 H.
iii
KATA PENGANTAR
َُض ْْل
ُ َّ َر
Puji dan syukur kehadirat Allah Swt yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang karena atas rahmat dan taufiq-Nya sehingga skripsi yang berjudul
“Peranan Shalat Dhuha Terhadap Kecerdasan Spiritual Peserta Didik Kelas MTC
Di SMP Muhammadiayah Kota Parepare” ini dapat diselesaikan pada waktu yang
Skripsi ini disusun dan diajukan sebagai karya tulis ilmiah yang
merupakan syarat akhir akademik guna menyelesaikan studi Strata Satu serta
memperoleh gelar sarjana Pendidkan Agama Islam (S.Pd) pada program studi
Parepare.
menyampaikan terima kasih dan rasa hormat yang tak terhingga kepada orang tua
tercinta dan saudara-saudariku. Berkat doa, dukungan dan kasih sayang yang
iv
Ucapan terima kasih penyusun sampaikan pula kepada:
Parepare, Asram A.T. Jadda, S.H.I., M.Hum. selaku Wakil Rektor I, Arham,
S.E., M.Ak. selaku Wakil Rektor II, Hamsyah S.T., M.T. selaku Wakil
Rektor III, Muhammad Nur Maallah, S.Ag., M.A. selaku Wakil Rektor IV.
2. Ibu Dr. Andi Fitriani Djollong, M.Pd. selaku Dekan Fakultas Agama Islam
Parepare.
3. Ibu Salmiati, S.Pd.I., M.Pd.I. selaku Ketua Program Studi Pendidikan Agama
6. Bapak Junaedi Dwi Susanto, S.Sos., M.Pd. dan Ibu Dr. Rosmiati Ramli,
v
7. Bapak Kasman, S.Pd., adinda Miftah, Syakila Azzahra dan Nur Izza
penelitian.
Islam Fakultas Agama Islam angkatan 2018 yang telah memberikan warna
10. Kakanda Amran Asta, S.Pd., Syuardi Usman, S.Pd., Abdil Dzil Arsy, S.E.,
Suharman, S.Pd. dan Andi Ratu Alam S.Pd., yang senantiasa membantu dan
Skripsi ini jauh dari kesempurnaan, olehnya itu penyusun membuka diri
kepada seluruh pihak atas kritik dan saran yang bersifat konstruktif guna
Parepare, 24 J u l i 2023 M.
06 Muharram 1445 H.
Penyusun
vi
DAFTAR ISI
B. KajianTeori......................................................................................... 13
D. Instrumen Penelitian........................................................................... 32
vii
F. Teknis Analisis Data .......................................................................... 33
C. Pembahasan ........................................................................................ 43
A. Kesimpulan......................................................................................... 50
B. Saran ................................................................................................... 50
viii
DAFTAR TRANSLITERASI
A. Transliterasi Arab-Latin
1. Konsonan
ix
2. Vokal
Vokal bahasa Arab, seperti vocal bahasa Indonesia, terdiri atas vocal
Vokal tunggal bahasa Arab yang lambangnya berupa tanda atau harakat,
َا fathah a a
ِا kasrah i i
ُا d}ammah u u
Contoh:
ْــ
َ َ٘ـ : kaifa
3. Maddah
Maddah atau vocal panjang yang lambangnya berupa harakat dan huruf.
x
Harakat dan Huruf dan
Nama Nama
Huruf Tanda
Contoh:
بت
َ َ هـ : ma>ta
4. Ta marb>ut}ah
adalah [t]. Sedangkan ta marbu>t}ah yang mati atau mendapat harakat sukun,
Kalau pada kata yang berakhir dengan ta> marbu>t}ah di ikuti oleh kata
yang menggunakan kata sandang al- serta bacaan kedua kata itu terpisah, maka
Contoh:
xi
5. Syaddah(Tasydi>d)
dengan sebuah tanda tasydi>d ( ) ـّـ, dalam transliterasi ini di lambangkan dengan
Contoh:
َ َربّـَـٌب : rabbana>
اَلـْـ َح ُّق
ـل : al-h}aqq
Jika huruf ٓ ber-tasydid di akhir sebuah kata dan di dahului oleh huruf
kasrah ( ٔ
ّ )ــــِـ, maka ia ditransliterasi seperti huruf maddah menjadi i>.
Contoh:
ٔ
َعـ ِلـ ٌّو : „Ali> (bukan „Aliyyatau „Aly)
ٔ
ـربـِـ ُّق
َ َع : „Arabi> (bukan „Arabiyyatau „Araby)
6. Kata Sandang
Kata sandang dalam sistem tulisan Arab di lambangkan dengan huruf ال
(alif lam ma„arifah). Dalam pedoman transliterasi ini, kata sandang ditransliterasi
seperti biasa, al-, baik ketika ia dikuti oleh huruf syamsiyah maupun huruf
mengikutinya. Kata sandang ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya dan
xii
Contoh:
ُلسلـْـسَ لـَــ
َّ َ ا : al-zalzalah (bukan az-zalzalah)
ُ اَلـْـبــِـَلَد : al-bila>du
7. Hamzah
Aturan transliterasi huruf hamzah menjadi apostrof (‟) hanya berlaku bagi
hamzah yang terletak di tengah dan akhir kata. Namun, bila hamzah terletak di
awal kata, ia tidak di lambangkan, karena dalam tulisan Arab ia berupa alif.
Contoh:
ُ ـ َ ْ ُه
َـر ّْى : ta‟muru>na
ُ ْاَلــٌَّ ْـ
ع : al-nau„
ْ أ ُ ِه
ُـرت : umirtu
Kata, istilah atau kalimat Arab yang ditransliterasi adalah kata, istilah atau
kalimat yang belum dibakukan dalam bahasa Indonesia. Kata, istilah atau kalimat
yang sudah lazim dan menjadi bagian dari perbendaharaan bahasa Indonesia, atau
sering ditulis dalam tulisan bahasa Indonesia, atau lazim digunakan dalam dunia
akademik tertentu, tidak lagi ditulis menurut cara transliterasi di atas. Misalnya,
munaqasyah. Namun, bila kata-kata tersebut menjadi bagian dari satu rangkaian
xiii
Contoh:
Fi>Z{ila>l al-Qur‟a>n
Kata “Allah” yang didahului partikel seperti huruf jar dan huruf lainnya
huruf hamzah.
Contoh:
Adapun ta>‟ marbu>t}ah di akhir kata yang disandarkan kepada lafz} al-
Contoh:
هللا
ِ ُُـ ْن ِف ْٖ َر ــْـ َو ِـhum fi> rah}matilla>h
Walau sistem tulisan Arab tidak mengenal huruf kapital (All Caps), dalam
capital berdasarkan pedoman ejaan Bahasa Indonesia yang berlaku (EYD). Huruf
tempat, bulan) dan huruf pertama pada permulaan kalimat. Bila nama diri
didahului oleh kata sandang (al-), maka yang ditulis dengan huruf capital tetap
huruf awal nama diri tersebut, bukan huruf awal kata sandangnya. Jika terletak
pada awal kalimat, maka huruf A dari kata sandang tersebut menggunakan huruf
kapital (Al-). Ketentuan yang sama juga berlaku untuk huruf awal dari judul
xiv
referensi yang didahului oleh kata sandang al-, baik ketika ia ditulis dalam teks
Contoh:
Wa ma>Muh}ammadunilla>rasu>l
Abu>>Nas}r al-Fara>bi>
Al-Gaza>li>
Jika nama resmi seseorang menggunakan kata Ibnu (anak dari) dan Abu>
(bapak dari) sebagai nama kedua terakhirnya, maka kedua nama terakhir itu harus
disebutkan sebagai nama akhir dalam daftar pustaka atau daftar referensi.
Contoh:
Abu> al-Wali>d Muh}ammad ibn Rusyd, ditulis menjadi: Ibnu Rusyd, Abu> al-Wali>d
Muh}ammad (bukan: Rusyd, Abu> al-Wali>d Muh}ammad Ibnu)
Nas}r H{a>mid Abu> Zai>d, ditulis menjadi: Abu> Zai>d, Nas}r H{a>mid (bukan:
Zai>d, Nas}r H{ami>d Abu>)
B. Daftar Singkatan
xv
H = Hijriyah
M = Miladiyah
SM = Sebelum Masehi
w. = Wafat tahun
HR = Hadis Riwayat
xvi
ABSTRAK
xvii
ABSTRACT
Muh. Taufiq Rais, 2023. The authors raised the thesis title "The Role of
Dhuha Prayer on the Spiritual Intelligence of Students MTC Class at the
Muhammadiyah Middle School in Parepare City. The purpose of this thesis
research is to know and understand the impact of implementing Dhuha prayer in
shaping the spiritual intelligence of students at the Muhammadiyah Middle School
in Parepare City. The preparation of this thesis was guided by Mr. Muh. Makki,
S.Ag., M.Ag. and Mr. Muhammad Nur Maallah, S.Ag., M.A.
This type of research is qualitative research conducted at the
Muhammadiyah Middle School in Parepare City, using a qualitative research
approach, there are two data sources used: primary data sources and secondary
data sources, the key research instrument is the researcher himself, the data
collection technique used is observation, interviews and documentation, data
analysis techniques used are data reduction, data presentation, and drawing
conclusions.
The results of this study found that the impact of the role of the Dhuha
prayer in increasing the spiritual intelligence of Students MTC Class at the
Muhammadiyah Middle School in Parepare City, namely the impact of getting
used to the Duha prayer has a very important role in increasing the spiritual
intelligence of students and is considered successful.
Keywords: Dhuha Prayer, Spiritual Intelligence
xviii
BAB I
PENDAHULUAN
bukanlah sekedar lawan dari banyaknya pengetahuan, karena bisa saja seseorang
memiliki informasi yang lebih banyak tetapi yang diketahuinya tidak bermanfaat
baginya. Oleh karena itu, tanpa diikuti dengan kematangan intelegensi, emosional,
sosial dan akhlaq sebagai pedoman pribadi segala informasi akan dengan mudah
diterima oleh seseorang terutama anak sebagai kebenaran yang hakiki. Dapat
dilihat pada perkembangan teknologi yang sangat pesat. Seakan manusia tidak
bisa terlepas darinya. Hal ini tentu saja membawa dampak yang buruk, terutama
Peserta didik dalah seseorang yang mencari ilmu di suatu lembaga dengan
tujuan agar menjadi manusia yang cerdas secara intelektual dan cerdas secara
spiritual. Dalam hal ini, sekolah memiliki peranan yang sangat penting dalam
pembentukan hal tersebut. Akan tetapi pada kenyataannya, dunia pendidikan yang
sosial dan akhlak sekilas tampak gagal dalam mengembangkan potensi anak.
Terkadang keberhasian prestasi peserta didik seringkali diukur dengan nilai raport
mendapat perhatian dalam nilai raport yang selama ini ada. Beberapa penelitian
1
2
Seiring dengan hal tersebut, proses modernisasi yang berjalan terus dan
menjadi pertanda yang dianggap biasa terdapat disetiap penjuru dunia. Tidak
berpegang pada yang nampak baik dari luar dan mengenyampingkan nilai-nilai
perubahan yang positif dari perilaku dan moral bangsa, publishing dan
materi ajar yang hanya dikaji dan dimengerti, melainkan dibutuhkan implementasi
berbangsa dan bertanah air. Dijelaskan pula bahwa kondisi lingkungan hidup, baik
1
M. Quraish Shihab, Membumikan Al-Qur‟an Fungsi dan Peran Wahyu dalam
Masyarakat, Cet. IV, (Bandung: Mizan Media Utama. 2017), h. 137.
3
melalui proses kegiatan belajar mengajar dan cara lain yang dikenal dan diakui
berjamaah secara rutin dan terus menerus akan membawa pengaruh terhadap
teori dalam bentuk praktek keseharian yaitu memasukkan shalat dhuha kedalam
program rutin sekolah yang wajib diikuti oleh seluruh peserta didik dan bertujuan
2
Republik Indonesia, Undang-undang tentang Sistem Pendidikan Nasional, Bab I Pasal 3
Ayat XX,(Jakarta: Sinar Graphika, 2012), h. 7.
4
Sehingga lembaga pendidikan tersebut dapat menciptakan output yang unggul dan
tangguh, yang tidak hanya mengandalkan teori-teori dalam belajarnya tetapi juga
kuliah Praktik Pengenalan Lapangan atau PPL. Di sekolah ini peneliti telah
secara langsung.
perilaku mereka menjadi lebih baik. Seperti mereka bisa hidup disiplin, saling
membantu satu sama lain, lebih sopan kepada guru, bertanggung jawab dan lain
dilakukan setiap hari sebelum memulai mata pelajaran pertama. Adapun surah
َو َو ُ َو َو َو َو ۡيَّل َو َو َو َو َو ۡيَّل َو َو ۡيَّل َو ُّض
لك م َوِلن ٱ و َو ٱ َوسوف ُيع ِلطيك َور ُّضبكٞٱ ِل إِلذا َوس َوَج َوما َو د َوعك َور ُّضبك َو َوما قَل َو لٓأۡلخ َوِلرةُ خۡي َو ٱل َو
َو َو َو َو ٗم َو َو َو َو َو َو َو َو َو ٗماّٗل َو َو َو َو َو َو َو َو َو ٗم َو َو َو َو َو ۡيَّل َو َو َو َو َو َو َو َو َو َو
تق َو ر َو أ ۡيَّلما ف أما ٱ ِلي ِل ٓا ِلييا َٔا ِل ٱ
ك َو َو َو َو اّٗل َو َو
َو َو َو ۡيَّل ۡيَّل َو َو َو
ح اّٗل ِلث تن ر أما بِلن ِلعيةِل رب ِل ٱسا ِل
3
Faizatur Rohmah. “Pembiasaan Shalat Dhuha Dalam Membentuk Kecerdasan Spiritual
Siswa Di Madrasah Ibtidaiyah Negeri 1 Jember”.(Skripsi Sarjana, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu
Keguruan, Institut Agama Islam Negeri Jember, 2020), h. 5.
5
Terjemahnya:
“Demi waktu matahari sepenggalahan naik, dan demi malam apabila telah
sunyi (gelap), Tuhanmu tiada meninggalkan kamu dan tiada (pula) benci
kepadamu. Dan sesungguhnya hari kemudian itu lebih baik bagimu
daripada yang sekarang (permulaan). Dan kelak Tuhanmu pasti
memberikan karunia-Nya kepadamu, lalu (hati) kamu menjadi puas.
Bukankah Dia mendapatimu sebagai seorang yatim, lalu Dia
melindungimu? Dan Dia mendapatimu sebagai seorang yang bingung, lalu
Dia memberikan petunjuk. Dan Dia mendapatimu sebagai seorang yang
kekurangan, lalu Dia memberikan kecukupan. Sebab itu, terhadap anak
yatim janganlah kamu berlaku sewenang-wenang. Dan terhadap orang
yang minta-minta, janganlah kamu menghardiknya. Dan terhadap nikmat
Tuhanmu, maka hendaklah kamu siarkan.”4
Manfaat shalat dhuha dari hasil penelitan ini ialah seteleh peserta didik
Diantaranya peserta didik lebih fokus dalam menerima mata pelajaran yang
diberikan dan juga lebih tenang di dalam kondisi apapun yang mengakibatkan
perubahan berperilaku peserta didik yang baik serta dapat bersosialisasi terhadap
yang terjadi dalam diri peserta didik dikarenakan pengaruh shalat dhuha yang
dilakukan secara rutin oleh peserta didik sebelum mamasuki mata pelajaran
pertama, dampak ini pun dirasakan oleh tenaga pendidik yang mengevalusi
Parepare,”
4
Kementerian Agama RI, Al-Quran Tajwid dan Terjemahannya, (Bandung: PT. Sygma
Examedia Arkanleema, 2010), h. 596.
6
B. Rumusan Masalah
1. Tujuan Penelitian
a. Untuk mengetahui dan memahami dampak peranan shalat dhuha dalam
2. Manfaat Penelitian
Selanjutnya dengan tercapainya tujuan di atas dari penelitian ini diperoleh
ingin dicapai.
7
d. Bagi Peneliti, penelitian ini diharapkan sebagai salah satu bahan untuk
menambah wawasan.
penelitian yaitu:
1. Shalat Dhuha
Shalat merupakan ibadah yang paling utama untuk membuktikan
keislaman seseorang.Islam memandang shalat sebagai tiang agama dan inti sari
Islam terletak pada shalat, sebab dalam shalat tersimpul seluruh rukun
agama.Adapun pengertian dari kata shalat sendiri menurut bahasa dan istilah,
yaitu: Menurut bahasa shalat berarti do‟a, sedangkan menurut istilah shalat berarti
menghadapkan jiwa dan raga kepada Allah Swt.karena taqwa hamba kepada
perkataan dan perbuatan yang dimulai dengan takbir dan diakhiri dengan salam.
8
diberikan Rasulullah Saw.kepada satu orang berlaku untuk seluruh umat, kecuali
Khalilurrahman al-Mahfani yang dikutip dalam buku berkah shalat dhuha, “Shalat
sampaimenjelang masuk waktu zhuhur. Afdhalnya dilakukan pada pagi hari disaat
matahari sedang naik (kira-kira jam 7.00 pagi)”.Shalat dhuha adalah shalat sunnah
yang dikerjakan pada waktu pagi hari, diwaktu matahari sedang naik. Sekurang-
kurangnya shalat ini dua rakaat, boleh empat rakaat, delapan rakaat dan dua belas
rakaat.5
2. Kecerdasan Spiritual
Kecerdasan pada setiap anak sangat penting keberadaannya, karena
manusia sejak manusia dilahirkan di dunia ini sebagai pemimpin yang mengatur
dan memanfaatkan bumi ini.Kecerdasan dapat lebih terlihat bila manusia dapat
5
Sukardi, Metodologi Penelitian Pendidikan: Kompetensi Dan Praktiknya (Jakarta:
PT.Bumi Aksara, 2014), h. 39.
9
di katakan kecerdasan adalah potensi yang dimiliki setiap manusia yang dapat
Dalam diri setiap muslim, salah satu kecerdasan yang harus dikembangkan
penderitaan dan rasa sakit, mampu mengambil suatu pelajaran dalam suatu
kegagalan.
Berikut ini deskripsi fokus dan fokus penelitian yang disajikan dalam
6
Mazizeh Riskiana Utami, “Implementasi Kecerdasan Emosi dan Spiritual (ESQ) Dalam
Meningkatkan Kepemimpinan Kepala Sekolah di SD Negeri Silomukti Kecamatan
MlandinganKabupaten BondowosoTahun Pelajaran 2012/2013”, (Skripsi Sarjana, Institut Agama
Islam Negeri Jember, 2013), h. 13.
10
TINJAUAN PUSTAKA
perlu menelaah tentang beberapa penelitian yang telah ada. Adapun beberapa
penelitian yang telah membahas mengenai shalat dhuha dan kecerdasan spiritual:
1. Penelitian yang dilakukan oleh Muhammad Miftachur Rizaq pada tahun 2019
tersebut masuk dalam kategori tinggi dengan presentase 96% serta rata-rata
skor 173,20. Siswa sudah melaksanakan ajaran agama yang dianutnya dengan
misalnya mampu meyakini rukun Iman dan Islam, menjalankan shalat lima
prososial siswa dikatakatan tinggi artinya siswa mampu berbagi ide dan
dengan orang lain, rela menolong dengan ikhlas, mau menyumbangkan uang
kepada orang yang membutuhkan, serta bisa berprilaku jujur. Ada hubungan
11
12
setiap hari rabu dan sebelum atau sesudah makan anak doa bersama serta
sosial atau rasa empati antara guru dengan anak atau anak dengan teman
7
Shony Rahmatullah Amrozi, “Problematika Pendidikan Islam dalam Perspektif ESQ”
(Skripsi Sarjana, Institut Agama Islam Negeri Jember, 2018). h. 18.
13
orang lain karena penerapan shalat dhuha dilaksanakan secara berjamaah oleh
B. KajianTeori
1. Shalat Dhuha
diartikan sebagai tuntunan yang dalam bahasa Samit berarti undang-undang atau
hukum. Dalam bahasa Arab, kata ini mengandung arti menguasai, menundukkan,
seseorang dan membuat ia tunduk serta patuh kepada Tuhan dengan menjalankan
ajaran-ajaran agama.
8
Uswatul Fitriyah, “Pengembangan Kemampuan Sosial Emosional Anak Melalui
Program Pembiasaan Diri Di RA Syihabuddin Kabupaten Malang”. (Skripsi Sarjana, Universitas
Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang, 2019), h. 75-76.
14
Dhuha adalah waktu menjelang tengah hari (kurang lebih pukul 10.00).
Sedangkan menurut Ubaid Ibnu Abdillah, yang dimaksud dengan Shalat Dhuha
adalah “shalat sunnah yang dikerjakan ketika pagi hari pada saat matahari sedang
naik.” Mengenai waktu shalat Dhuha Ubaid Ibnu Abdillah memaparkan yaitu
dimulai saat matahari naik kira-kira sepenggalah atau kira-kira setinggi 7 hasta
dan berakhir di saat matahari lingsir (sekitar pukul 07.00 sampai masuk waktu
yaitu disaat matahari agak tinggi dan panas terik. Sedangkan menurut Sayyid
Sabiq waktu shalat Dhuha dimulai sejak matahari naik setinggi tombak dan
diberikan Rasulullah Saw, kepada satu orang berlaku untuk seluruh umat, kecuali
1) Shalat Dhuha adalah shalat sunnah yang dilakukan setelah terbit matahari
hari disaat matahari sedang naik (kira-kira jam 07.00 pagi). Shalat Dhuha
lebih dikenal dengan shalat sunnah untuk memohon rizki dari Allah Swt.
9
Armai Arif,Pengantar Ilmu Metodologi Pendidikan Islam(Jakarta:Ciputat Pers, 2012), h.
115
15
2) Shalat Dhuha adalah shalat sunnah yang dikerjakan pada waktu pagi hari,
3) Shalat Dhuha adalah shalat sunnah yang dilakukan seorang muslim ketika
waktu dhuha. Waktu dhuha adalah waktu ketika matahari mulai naik
kurang lebih 7 hasta sejak terbitnya (kira-kira pukul tujuh pagi) hingga
simpulkan bahwa shalat dhuha adalah shalat sunnah yang dilakukan dengan
jumlah rakaat minimal dua rakaat atau maksimal 12 rakaat di waktu tertentu yang
telah ditentukan yakni ketika matahari mulai naik kurang lebih 7 hasta sejak
dalam rangka semata-mata menyembah Allah Swt, karena Allah tetaplah Allah.
Esensi ketuhanan Allah Swt. tidak akan pernah berkurang sedikitpun apabila
manusia dan seluruh makhluk di jagat raya ini tidak menyembah-Nya. Shalat
adalah suatu ibadah dalam rangka mendekatkan diri kepada Allah Yang Maha
Suci. Dan apabila direnungkan, kita akan menyadari betapa shalat Dhuha berperan
belajar. Badan masih segar dan tenaga masih kuat, ditemani oleh sinar
mentari dan udara pagi yg masih sejuk. Jika saat-saat seperti itu kita
mengingat Allah, kemudian shalat Dhuha dengan hati tunduk dan khusyu‟
Nya. Allah pasti akan melimpahkan karunia dan kasihnya kepada kita.
salah satu sifat ghazirah (sifat utama) orang yang beriman. Ayat di atas
urusan kepada Allah Swt. Memohon yang terbaik untuk hari ini. Karena,
hanya Allah Swt. yang mengetahui apa yang akan terjadi dan apa yang
akan kita raih hari ini. Bila ada agenda atau rencana untuk seharian, kita
serahkan segalanya kepada Allah Swt. Kita sebagai manusia yang hanya
17
mampu berencana dan berusaha, namun Allah Swt. juga yang akan
menentukan.
intelektual.10
2. Kecerdasan Spiritual
seseorang tidak hanya dilihat dari kecerdasan intelektualnya saja akan tetapi juga
kecerdasan emosi secara efektif, serta kecerdasan ini adalah kecerdasan yang
perilaku hidup kita dalam konteks makna yang lebih luas dan kaya, dan
10
Abdul Manan, Rahasia Shalat Sunnat; Bimbingan Lengkap dan Praktis, (Bandung
Pustaka Hidayah, 2012), h. 69
18
dengannyapun kita bisa menilai tindakan yang kita lakukan sebenarnya lebih
bagus atau tidak dibandingkan dengan orang lain. SQ adalah landasan yang
diperlukan untuk menjalankan fungsi secara lebih optimal dari IQ dan EQ, bahkan
pula SQ memiliki posisi kecerdasan yang paling tinggi pada diri kita.
untuk memberi makna ibadah terhadap setiap perilaku dan kegiatan, melalui
kecerdasan spiritual adalah perilaku atau kegiatan yang kita lakukan merupakan
tumbuhnya nilai-nilai moral, harga diri serta rasa memiliki, dan mengarahkan kita
tentang kepercayaan.
secara utuh untuk menghadapi dan memecahkan persoalan makna hidup yang
berhubungan dengan nilai, batin dan kejiwaan untuk menilai bahwa tindakan yang
11
Abdul Manan, Rahasia Shalat Sunnah; Bimbingan Lengkap dan Praktis,h. 68
19
dilakukan atau jalan hidup seseorang lebih bermakna dibandingan dengan yang
lain.
pertama, innervalue (nilai-nilai spiritual dari dalam) yang berasal dari dalam diri
kepedulian sosial. Faktor kedua, drive yaitu dorongan dan usaha untuk mencapai
berdasarkan iman kepada rasul. Seorang pemimpin harus memiliki prinsip yang
1) Sel saraf otak otak menjadi jembatan antara kehidupan batin dan lahiriah
atau God Spot. Titik Tuhan memainkan peran biologis yang menentukan
12
Abd. Qodir Ar-Rahbawi, Shalat Empat Madzhab. tej. Zaid Husein Al Hamid (Jakarta:
Lintera ntar Nusa, 2011), h. 34.
20
2) Memiliki integritas dalam membawakan visi dan nilai pada orang lain;
4) Tingkat kesadaran tinggi dan kualitas hidup yang dipahami oleh visi dan
misi;
13
Abd Qodir Ar-Rahbawi, Shalat Empat Madzhab. tej. Zaid Husein Al Hamid, h.57.
14
Abd Qodir, Ar-Rahbawi, Shalat Empat Madzhab.tej. Zaid Husein Al Hamid, h.60.
21
seperti yang dikatakan Abdul Mujib dan Jusuf Mudzakir bahwa kecerdasan
tersentuh oleh pikiran manusia. Qalbu adalah hati nurani yang menerima limpahan
cahaya kebenaran ilahiah, yaitu ruh.di dalam qalbu, terhimpun perasaan moral,
mengalami dan menghayati tentang benar salah, baik buruk, dan lain-lain. Qalbu
merupakan awal dari sikap sejati manusia yang paling murni, yaitu kejujuran,
untuk memberi makna spiritual terhadap pemikiran, perilaku dan kegiatan, serta
langkah dan pemikiran yang bersifat fitrah, menjadi manusia yang utuh, dan
15
Ary Ginanjar Agustian, Rahasia Sukses Membangun Kecerdasan Emosi dan Spiritual
ESQ; Emosional Spiritual Quotient berdasarkan 6 Rukun Iman dan 5 Rukun Islam, (Jakarta: Arta
Wijaya Persada, 2011). h. 278
22
1) Shiddiq
Salah satu dimensi kecerdasan ruhaniah terletak pada nilai kejujuran yang
Swt. akan memperoleh limpahan nikmat dari-Nya. Seseorang yang cerdas secara
orang yang memberikan makna kejujuran. Shiddiq adalah orang benar dalam
semua kata, perbuatan, dan keadaan batinnya. Hati nuraninya menjadi bagian dari
kekuatan dirinya karena dia sadar bahwa segala hal yang akan mengganggu
2) Istiqamah
sikap konsisten (taat asaz) dan teguh pendirian untuk menegakkan dan
membentuk sesuatu menuju pada kesempurnaan atau kondisi yang lebih baik,
sebagaimana kata (taqwim) merujuk pula pada bentuk yang sempurna (qiwam).
3) Amanah
Amanah menjadi salah satu dari aspek ruhaniah bagi kehidupan manusia,
seperti halnya agama dan amanah yang dipikulkan Allah Swt. menjadi titik awal
4) Tabligh
Mereka yang memiliki sifat tabligh mampu membaca suasana hati orang
lain dan berbicara dengan kerangka pengalaman secara lebih banyak belajar dari
Islam adalah kemampuan seseorang untuk yakin dan berpegang teguh terhadap
nilai spiritual Islam, selalu berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Islam dalam hidup
dan mampu untuk menempatkan diri dalam kebermaknaan diri yaitu ibadah
dengan merasakan bahwa Tuhan selalu melihat setiap perbuatan yang dilakukan.
Sehingga dapat hidup dengan mempunyai jalan dan kebermaknaan yang akan
kecerdasan spiritual akan berbudi pekerti luhur, taat beribadah kepada Allah,
bijaksana, peduli dan peka dalam kehidupan sosial, keluarga, maupun terhadap
lingkungan. Itu semua adalah sebagai perwujudan jiwa seseorang yang selalu
5) Fathanah
juga cerdas emosional, cerdas spiritual dan cerdas sosial. Seorang pemimpin yang
baik harus memiliki keagungan jiwa, kekokohan keyakinan, dan ketegaran batin,
yang fathonah akan bersikap bijak dan menjunjung tinggi kebajikan. Dengan
sesuatu keadaan yang kritis menjadi normal kembali. Selalu bersikap dan
musliman (manusia yang lurus) yang selalu mau dan mampu memberikan yang
terbaik (giving the best) Integritasnya tinggi, memiliki kesadaran dan kemauan
24
tinggi untuk belajar, haus akan ilmu sepanjang hidupnya. Ilmu apa saja, termasuk
ilmu agama yang akan berguna bagi kehidupannya di masa kini dan di masa
dengan sesama manusia, demikian juga perasaan haru dan ibanya secara sepadan
melihat kondisi sosial dia terbiasa mengembangkan sikap saling berkasih sayang
Potensi yang paling berharga dan termahal hanya diberikan oleh Allah
Kecerdasan yang dimaksud disini adalah ketika mempergunakan akal yang telah
antara yang haq (kebenaran) dan bathil (kemungkaran). Dengan adanya sifat
Dengan begini, maka dapat dipaparkan bahwa makna dari spritual ialah
merupakan sebagai pengalaman manusia secara umum dari suatu pengertian akan
16
Rusdianto, (ed.), Buku Panduan Internalisasi Pendidikan Karakter di Sekolah, Cet. IV,
(Jogjakarta: DIVA Press, 2012), h. 38
25
membangun diri secara utuh. Kecerdasan spiritual adalah posisi yang berkaitan
istimewa berkaitandengan klaim nilai kebenaran dan kebutuhan untuk itu harus
dapat berupa sikap yang bertanggung jawab untuk mengukir wilayah spiritualitas
seseorang telah berpegang teguh pada manhaz Allah dia akan mendapatkan
hikmah besar berupa kesiapan untuk mewujudkan kehidupan mulia bagi diri
umum. Bahkan, mampu mewujudkan persaudaraan Islam dan kerja sama dalam
17
Sukidi, Rahasia Sukses Hidup Bahagia; Kecerdasan Spiritual; Mengapa SQ Lebih
Penting Dari IQ dan EQ, (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2012), h. 50-57.
26
Islam agar tercipta kehidupan manusia mapan, sekaligus merupakan pagar yang
perbuatan. Karena, jiwa orang tersebut telah memiliki kesiapan menerima dan
penglihatan, dan tangan bagi orang tersebut. Adakah taufik yang lebih besar dari
pada seseorang yang melihat dengan mata Allah, mendengar dengan telinga
Allah, berbuat dengan tangan serta berjalan dengan kaki-Nya? Inilah taufik yang
tiada taranya. Kesadaran diri yang pada gilirannya menuntut kita menggali potensi
kecerdasan spiritual.
1) Merasakan dengan kuat bahwa saya ingin berubah. Jika renungan anda
atau hasil kerja anda dapat lebih baik, anda harus ingin berubah berjanji
2) Merenungkan apakah pusat saya sendiri dan apakah motifasi saya yang
paling dalam, hal ini dibutuhkan tingkat perenungan yang lebih dalam,
anda harus mengenal diri sendiri, letak pusat diri anda dan motivasi anda
paling dalam.
27
kemungkinan ini.
5) Menetapkan hati saya pada sebuah jalan. Kini anda harus menetapkan hati
pada satu jalan dalam kehidupan dan berusaha menuju pusat sementara
Rasa tangung jawab yang dilaksanakan dengan penuh rasa cinta dan
nyala api di dalam qalbu yang mendorong pembuktian atau penunaian amanah
18
Ian Marshall dan Dana Zohar, SQ Kecerdasan Spritual, Cet. IX (Bandung: PT Mizan
Pustaka, 2017), h. 14.
28
sesuatu sebagai amanah dengan penuh rasa cinta ingin menunaikannya dalam
2) Memilki visi
kepada kebaikan dan kebenaran (hanif). Mereka merasakan kerugian yang dahsyat
ketika waktu berlalu begitu saja tanpa ada satupun kebaikan yang dilakukannya.
kurang baik yang pernah dilakukan oleh orang lain. Disebut jiwa besar karena
seseorang mungkin memaafkan, tetapi tidak berangkatdari hati nurani yang tulus
sehingga tidak mau melupakan. Hal seperti inihanyalah pemberian maaf yang
bersifat formal, tidak menyentuh nilai yang paling hakiki yaitu pembersihan dan
penghapusan kesalahan. Allah Swt memberikan salah satu satu ciri orang yang
orang lain.
5) Rasa cinta
Rasa cinta (maḥabbah) serta pemahaman yang sangat kokoh terhadap ruh
tauhid (menjadikan Allah satu-satunya Illah, tumpuan dan tujuan tempat seluruh
kepada-Nya. Inti dari keimanan terletak dari cinta kasih, kelembutan, dan kasih
sayang.
Kecerdasan Spiritual
Peserta Didik
METODE PENELITIAN
dalam kondisi yang alamiah, langsung ke sumber data, peneliti menjadi instrumen
kunci, penyajian data-data dalam bentuk narasi, gambar ataupun dokumentasi dan
kualitatif ini tidak dimanipulasi oleh peneliti akan tetapi lebih menekankan pada
pada satu fenomena saja yang dipilih dan dipahami secara mendalam. Dalam
penelitian ini studi kasus yang diamati tentang peranan shalat dhuha terhadap
19
Lexy J. Moleong, Metode Penelitian, (Bandung: PT RemajaRosdakarya, 2012), h. 11-12
30
31
B. Pendekatan Penelitian
kualitatif. Secara umum jenis pendekatan ini dapat diartikan secara luas, yaitu
makna dan kompilasi dari permasalahan yang hendak dicapai. Disebut kualitatif
C. Sumber Data
1. Sumber data primer, yaitu data yang langsung diperoleh oleh peneliti dari
sumber pertanyaan.21 Sumber data utama dalam penelitian ini adalah tenaga
2. Sumber data sekunder atau data pendukung, merupakan sumber yang tidak
lain atau dokumen.22 Sumber data sekunder dalam penelitian ini adalah hasil
dokumentasi dan berbagai literatur yaitu berupa buku, jurnal, artikel ataupun
20
Lexy J. Moleong, MetodologiPenelitianKualitatif, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
2012), h. 157
21
Sumadi Suryabrata, Metode Penelitian, (Jakarta: Rajawali pers, 2014), h. 39
22
Sugiyono, MemahamiPenelitianKualitatif, (Bandung: Alfabeta, 2015), h. 187
32
D. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang akan digunakan oleh peneliti adalah peneliti itu
sendiri. Dalam penelitian kualitatif, yang menjadi instrument atau alat penelitian
pengumpulan data, menilai kualitas data, analisis data, menafsirkan data dan
maknanya secara baik. Berdasarkan sasaran penelitian ini dan untuk mendapatkan
1. Observasi
terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian. Kunci keberhasilan observasi
mendengar serta menyimpulkan dari apa yang di amati. Oleh karena itu, dalam
23
M. DjunaidiGhony, MetodologiPenelitianKualitatif, (Yogyakarta: R Ruzz Media,
2012), h. 164
33
proses observasi dalam penelitian ini nantinya akan dilakukan langsung oleh
peneliti.
2. Wawancara
dan dengan arah serta tujuan yang telah ditentukan. Jenis-jenis wawancara antara
lain:
3. Dokumentasi
bisa berbentuk tulisan, gambar, karya dan sebagainya. Data yang dikumpulkan
dalam dokumentasi adalah foto wawancara antara peneliti dengan informan serta
setiap tahapan penelitian, sehingga sampai tuntas dan datanya mencapai titik
jenuh. Teknik analisis data yang akan diginakan dalam penelitian ini adalah
1. Reduksi Data
memfokuskan pada hal-hal yang penting untuk dicari tema dan polanya. Berkaitan
dengan tema ini, setelah data-data terkumpul yaitu yang berkaitan dengan masalah
2. Penyajian Data
penyajian data adalah menguraikan data dengan teks yang bersifat naratif. Tujuan
penyajian data ini adalah memudahkan pemahaman terhadap variabel yang diteliti
dan bisa segera di lanjutkan penelitian ini berdasarkan penyajian yang telah di
3. Kesimpulan Sementara
penelitian ini mengungkap temuan berupa hasil deskripsi atau gambaran suatu
objek yang sebelumnya masih kurang jelas dan sebagaimana adanya kemudian di
teliti menjadi lebih jelas dan diambil kesimpulan. Kesimpulan ini untuk menjawab
24
Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif, h. 91
BAB IV
1. Profil Sekolah
A. Identitas Sekolah
1 Nama Sekolah : SMP MUHAMMADIYAH PAREPARE
2 NPSN : 40307673
3 Jenjang Pendidikan : SMP
4 Status Sekolah : SWASTA
5 Alamat Sekolah : Jl. Muhammadiyah No. 8
Kelurahan : Ujung Lare
Kecamatan : Kec. soreang
Kabupaten/Kota : Kota Parepare
Provinsi : Prov. Sulawesi Selatan
Negara : Indonesia
6 Posisi Geografis : -4,00686 Lintang
119,63071 Bujur
7 SK Pendirian Sekolah : 982/ll-0380/Sw.S-51/1978
8 Tanggal SK Pendirian : 01-011-1900
9 Status Kepemilikan : Yayasan pengurus Muhammadiyah
10 SK Izin Operasional : 421/700/Disdikbud/VI/2017
11 Tgl SK Izin Operasional : -
12 Kode Pos : 91131
13 Luas Tanah : 2.780 m shm
B. Kontak Sekolah
14 Nomor Telepon : 04212608
15 Nomor Fax :
16 Email : smpmuhammadiyahparepare@gmail.com
17 Website : http://www.smpn4parepare.sch.id
C. Data Periodik
18 Waktu Penyelenggaraan : Pagi/6 hari
19 Sertifikasi Iso : Belum bersertifikat
20 Sumber Listrik : PLN
21 Daya Listrik (watt) : 1,399
22 Akses Internet : Lainnya (Serat Optik)
23 Akses Internet Alternatif : Smartfren
35
36
E. Sanitasi
Sustainable Development Goals (SDG)
24 Sumber air : Mata air terlindungi
25 Sumber air minum : Air kemasan
26 Kecukupan air bersih : Cukup sepanjang waktu
Sekolah menyediakan jamban yang
dilengkapi dengan fasilitas
27 : Tidak
pendukung untuk digunakan oleh
siswa berkebutuhan khusus
Leher angsa (toilet
28 Tipe jamban :
duduk/jongkok)
Sekolah menyediakan pembalut
29 : Tidak ada
cadangan
Jumlah hari dalam seminggu siswa
30 mengikuti kegiatan cuci tangan : Tidak pernah
berkelompok
31 Jumlah tempat cuci tangan : 3
32 Jumlah tempat cuci tangan rusak : 0
Apakah sabun dan air mengalir
34 : Ya
pada tempat cuci tangan
Sekolah memiiki saluran
Ada saluran pembuangan air
35 pembuangan air limbah dari :
limbah ke tangki septik atau IPAL
jamban
Sekolah pernah menguras tangki
septik dalam 3 hingga 5 tahun
36 : Tidak/Tidak tahu
terakhir dengan truk/motor sedot
tinja
Sekolah pernah menguras tangki
septik dalam 3 hingga 5 tahun
42 : Tidak/Tidak tahu
terakhir dengan truk/motor sedot
tinja
Stratifikasi UKS :
Sekolah memiliki selokan untuk
37 : Ya
menghindari genangan air
Sekolah menyediakan tempat
sampah di setiap ruang kelas
38 : Ya
(Sesuai permendikbud tentang
standar sarpras)
Sekolah menyediakan tempat
39 sampah tertutup di setiap unit : Ya
jamban perempuan
37
lingkungan.
dirinya;
kependidikan;
warga sekolah;
terkait;
6 MASJID 1 baik
7 Perpus 1 baik
39
12 lapangan 1 baik
15 Ruang TV 1 baik
No Nama Status
2 Maelani AKTIF
4 Abdullah AKTIF
8 Herman AKTIF
9 HJ Jamila AKTIF
10 Jumiati AKTIF
11 Madeyana AKTIF
12 Marwah AKTIF
40
17 Nurhayati AKTIF
18 Raminta AKTIF
B. Hasil Penelitian
peneliti lakukan, berikut akan dipaparkan beberapa hasil penelitian terkait peranan
Kota Parepare.
1. Peranan shalat dhuha terhadap kecerdasan spiritual peserta didik kelas MTC
“Shalat dhuha ini diterapkan sudah sejak lama, sudah menginjak dua tahun
dan terus berinovasi agar para siswa bisa menjalankan shalat dhuha dengan
istiqomah baik di sekolah ataupun di rumah. Kegiatan shalat dhuha ini
dilakukan di pagi hari sekitar jam tujuh sampai setengah delapan. Adapun
kendala yang terjadi saat pelaksanaan shalat dhuha ini adalah guru yang
piket kadang terlambat. Akhirnya digantilah oleh guru yang sudah hadir di
sekolah. Shalat dhuha ini tidak hanya siswa saja yang menjalankan tetapi
semua guru melaksanakan walaupun tidak berjamaah seperti para siswa.
Dengan dilaksanakanya shalat dhuha ini memberikan dampak yang sangat
efesien bagi siswa dikarenakan setelah beberapa bulan diadakan shalat
dhuha ada begitu banyak perubahan yang terjadi dalam diri peserta didik.
Diantaranya peserta didik lebih fokus daalam menerima mata pelajaran
yang diberikan dan lebih mudah diarahkan terkait dengan memperlancar
41
sangat berperan penting dalam membangun kecerdasan spiritual bagi peserta didik
peserta didik di lingkungan sekolah. Bukan hanya itu perubahan yang terjadi
berimplikasi pada munculnya tiga potensi pada peserta didik yaitu kognitif, afektif
dhuha yaitu bapak Khairil Anwar selaku pembina di SMP Muhammadiyah Kota
“Metode yang digunakan agar peserta didik lebih giat dan termotivasi
melaksanakan shalat dhuha ialah dengan cara memberi arahan atau dalil-
dalil yang berkaitan dengan shalat dhuha serta manfaat apabila
melaksanakan shalat dhuha serta keutamaan yang akan didapatkan.
Dengan shalat dhuha kesadaran rohani peserta didik akan terasa dan
memunculkan kecerdasan yang paling utama yaitu kecerdasan sipritual
yang memunculkan kecerdasanlainnya. Dengan shalat dhuha peserta didik
lebih bertanggung jawab terhadap dirinya dan apa yang diamanahkan
kepadanya. Peserta didik juga mampu menempatkan dirinya di lingkungan
manapun ia berada sehingga memberi manfaat yang sangat berharga
terhadap dirinya. Salah satu dampak yang sangat berpengaruh ialah
disiplin dalam menghafal ayat-ayat al-Quran.”26
Dari wawancara di atas dapat kita simpulkan bahwa shalat dhuha memang
mempunyai peran yang sangat penting bagi peserta didik yang berguna bagi
dirinya dan lingkungannya. Dampak shalat dhuha banyak seperti anak didik
25
Muh. Kasman Kepala SMP Muhammadiyah Kota Parepare, wawancara oleh peneliti di
Parepare, 21 juni 2023.
26
Khairil Anwar, pembina shalat dhuha di SMP Muhammadiyah Kota Parepare.
Wawancara oleh peneliti di Parepare, 21 juni 2023.
42
menjadi lebih disiplin, bertanggung jawab, jujur. Intinya mereka menjadi lebih
Selain pernyataan dari salah satu tenaga pendidik di atas, peserta didik
juga merasakan hal yang serupa. Salah satunya yang dikatakan Nur Izza
Begitupula yang dirasakan peserta didik yang bernama Mifta dari hasil
mengatakan bahwa:
banyak dampak dari pembiasaan ini seperti yang telah dijelaskan oleh para
pendidik dan beberapa peserta didik. Mereka lebih giat dalam belajarnya dan lebih
27
Nur Izza Ramadhani, peserta didik di SMP Muhammadiyah Kota parepare, wawancara
oleh peneliti di Parepare, 21 juni 2023.
28
Mifta, peserta didik di SMP Muhammadiyah Kota parepare, wawancara oleh peneliti di
Parepare, 21 juni 2023.
29
Syakila Azzahra, peserta didik di SMP Muhammadiyah Kota parepare, wawancara oleh
peneliti di Parepare, 21 juni 2023.
43
lima waktu dan menjalankan sunnah. Adapun setelah melaksanakan shalat dhuha
beberapa pendidik dan peserta didik dari hasil wawancara merasa tenang, senang
dalam mencari ilmu, bisa disiplin dan bisa bersosialisasi dengan teman-teman,
bisa membantu temannya yang kesulitan dan lain sebagainya. Banyak sekali
C. Pembahasan
Pada bagian ini akan membahas tentang keterkaitan antara data yang
ditemukan di lapangan dengan teori yang relevan. Data yang diperoleh melalui
temuan dan kaitannya dengan teori. Pembahasan akan dirinci sesuai dengan fokus
penelitian yang telah ditentukan agar mampu menjawab permasalahan yang ada di
1. Peranan shalat dhuha terhadap kecerdasan spiritual peserta didik kelas MTC
Shalat dhuha merupakan shalat sunnah yang dikerjakan pada waktu dhuha
atau pada waktu matahari agak meninggi hingga sebelum datangnya waktu
dzuhur. Shalat dhuha merupakan amalan istimewa yangdi lakukan oleh manusia
yang mengharap ridha Allah Swt. Dengan demikian pembiasaan shalat dhuha
adalah shalat sunnah yang dilaksanakan rutin setiap hari yang dilaksanakan pada
mengarahkan peserta didiknya kepada jalan kebaikan yaitu menjadi insan yang
44
sekolah yang dimulai dari pukul 07.00 sampaipukul 07.15 yang didampingi oleh
berkaitan dengan sekolah. Dengan kegiatan shalat dhuha ini peserta didik lebih
mempunyai akhlaq karimah, menjadi pribadi yang lebih baik dari sebelumnya dan
menjalankan shalat sunnah dhuha ini secara individu di rumah masing masing.
didik sudah terlaksana dan termasuk berhasil dalam mendidiknya. Peserta didik
sudah bisa hidup disiplin, lebih bertaqwa kepada Allah Swt, bersosialisasi dengan
Menurut Zohar dan Ian Marshall shalat dhuha dikatakan dapat membentuk
karakter kecerdasan spiritual apabila peserta didik sudah memiliki sifat seperti
Spiritual Quotient (SQ) juga cenderung menjadi seorang pemimpin yang penuh
30
Danah Zohar dan Ian Marshal, SQ: Memanfaatkan Kecerdasan Spiritual dalam Berfikir
Integralistik dan Holistic untuk Memaknai Kehidupan.(Bandung: Mizan, 2011 ), h.14.
45
dan nilai yang lebih tinggi kepada orang lain dan memberikan petunjuk
kepada orang lain. Ary Ginanjar Agustian yang terkenal dengan konsepnya
karakter positif sesungguhnya akan merujuk pada sifat-sifat Allah Swt. yang
terdapat dalam asma al-husna (nama-nama Allah yang baik) yang berjumlah 99.32
Asma al-husna terkandung sifat-sifat Allah Swt. yang baik. Dari sekian banyak
menjadi tujuh karakter dasar, yakni jujur, tanggung jawab, disiplin, visioner, adil,
peran dengan baik. Mereka mampu mendidik peserta didik menjadi insan yang
bertaqwa, menjadi insan yang lebih baik dari sebelumnya yang menambah
dhuha. Hal ini terbukti dengan perilaku peserta didik yang selalu jujur dan
akan dapat menunjukkan sifat arif dan bijaksana, ia bisa menjadi lebih
sesama. Kecerdasan spiritual akan menumbuhkan didalam diri peserta didik sifat
31
Danah Zohar dan Ian Marshal, SQ: Memanfaatkan Kecerdasan Spiritual dalam Berfikir
Integralistik dan Holistic untuk Memaknai Kehidupan, h.17.
32
Ary Ginanjar Agustian, Rahasia Sukses Membangun Kecerdasan Emosi dan Spiritual
ESQ:Emotional Spiritual Quotient, h.36.
46
berfikir kreatif dan berwawasan jauh membuat atau mengubah aturan, yang dapat
menjadikan kinerja lebih baik dan makna lebih mendalam. Serta mengajarkan
peserta didik agar berpikir positif. Terutama berpikir positif kepada Tuhan yang
mendapatkan sesuatu yang tidak sesuai harapan, tentu peserta didik akan
merasakan bahwa hal tersebut takdir dari Tuhan. Sikap yang harus peserta didik
lakukan adalah selalu menerima dengan ikhlas dan sabar atas takdir atau
ketentuan yang telah diberikan oleh Allah, karena takdir tersebut bisa jadi adalah
anak-anak dengan cara terus menerus membangun semangat dan rasa optimis
dalam menghadapi segala sesuatu. Orang yang mempunyai semangat akan lebih
mudah meraih yang diinginkannya, dan orang yang memiliki rasa optimis
biasanya akan selalu positif dalam memandang segala sesuatu dan akan selalu
berusaha dalam menggapai keinginannya. Setiap orang memiliki hati yang baik,
dan ketika kebaikan tersebut diaplikasikan ke dalam sikap berbuat baik terhadap
Tuhan, diri sendiri, dan orang lain. Dengan begitu, setiap kebaikan yang
dicurahkan kepada tujuannya mencari ridha Allah Swt., sikap tersebut akan
dianggap suatu kerja keras yang dimilikinya sehingga hasil yang dikerjakannya
sekolah saja tetapi juga di rumah masing masing akan berdampak pada bagaimana
peserta didik berpikir secara optimis dalam menghadapi segala sesuatu. Peserta
didik yang mempunyai semangat akan lebih mudah meraih yang diinginkannya,
dan peserta didik yang memiliki rasa optimis biasanya akan selalu positif dalam
biasa digunakan bagi orang-orang untuk memotivasi dirinya, dan menjadi salah
dalam setiap kejadian, kejadian tersebut bisa berupa kejadian yang menyenangkan
atau tidak menyenangkan. Kemampuan untuk menggali hikmah itu penting sekali
menyalahkan Tuhan. Menggali hikmah dari setiap kejadian adalah menjadi salah
satu bentuk sebuah keyakinan bahwa Tuhan pasti memberikan yang terbaik untuk
hamba-hambanya, bahwa segala sesuatu yang terjadi pasti ada manfaatnya, bahwa
diri, memiliki visi, dan dapat mengambil hikmah dari suatu musibah. Kewajiban
seorang peserta didik ketika berada di Sekolah, yaitu mengikuti aturan Sekolah
salah satunya keikutsertaan peserta didik yang disiplin sesuai aturan dan Sekolah
48
yang paling mendasar terutama berpikir positif kepada Tuhan yang telah
adalah peserta didik lebih dekat dengan Tuhan, mengerti arti kehidupan yang
Ketika anak mengharapkan sesuatu namun mendapatkan sesuatu yang tidak sesuai
harapan, tentu anak akan merasakan bahwa hal tersebut takdir dari Tuhan. Sikap
yang harus peserta didik lakukan adalah selalu menerima dengan ikhlas dan sabar
atas takdir atau ketentuan yang telah diberikan oleh Allah, karena takdir tersebut
Berpikir positif menjadi salah satu upaya guru untuk melatih anak-anak
dengan cara terus menerus membangun semangat dan rasa optimis dalam
menghadapi segala sesuatu. Orang yang mempunyai semangat akan lebih mudah
meraih yang diinginkannya, dan orang yang yang memiliki rasa optimis biasanya
akan selalu positif dalam memandang segala sesuatu dan akan selalu berusaha
Setiap orang memiliki hati yang baik, dan ketika kebaikan tersebut
diaplikasikan ke dalam sikap berbuat baik terhadap Tuhan, diri sendiri, dan orang
lain. Dengan begitu, setiap kebaikan yang dicurahkan kepada tujuannya mencari
ridha Allah Swt., sikap tersebut akan dianggap suatu kerja keras yang dimilikinya
49
memuaskan.
yaitu shalat dhuha. Banyak metode Islam yang membuat para pendidik
menerapkannya dalam setiap aspek kehidupan anak, baik dari sisi akal maupun
dengan metode tersebut. Aspek keteladanan ini yang memiliki dampak yang besar
pada kepribadian peserta didik. Berasal dari keteladanan yang dinilai positif
peserta didik akan meniru dari kedua orang tuanya dan gurunya. Dipastikan
PENUTUP
A. Kesimpulan
Parepare tentang peranan shalat dhuha terhadap kecerdasan spiritual peserta didik di
meningkatkan kecerdasan spiritual peserta didik dan dinilai berhasil. Itu semua
terbukti dengan sikap peserta didik yang disiplin, ceria saat proses pembelajaran,
patuh terhadap pendidik, peduli sesama dan rajin beribadah sunnah maupun
wajibnya dan dilaksanakan dengan efektif dan efisien. Selain itu dalam
spiritual peserta didik telah terwujud yang dapat dilihat dari mudahnya peserta
diri, visi, tujuan yang jelas dan dapat mengambil hikmah dari suatu musibah.
B. Saran
kecerdasan spiritual yang belum secara menyeluruh dibahas dalam skripsi ini.
50
51
2. Hasil dari penelitian ini sangat berperan dalam pengembagan spiritual peserta
didik, sehingga peneliti selenjutnya dapat meneliti tema peranan shalat dhuha
menyeluruh.
Al-Qahthani, Dr. Sa‟id bin Ali bin Wahaf. Panduan Shalat Sunah Dan Shalat
Khusus. Jakarta Timur: Almahira. 2018.
Armai, Arief. Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam. Jakarta: Ciputat
Pers. 2020.
Batalipu, Kadirdan C. M. Said. Dampak Kecerdasan Spiritual Dalam
Meningkatkan Nilai-Nilai Kejujuran Siswa Di SMP Muhammadiyah
Kodolagon Kecamatan Bokat … Jurnal Kolaboratif SAINS. 2019.
Fitriani, Atika, dan Eka Yanuarti. Upaya Guru Pendidikan Agama Islam Dalam
Menumbuhkan Kecerdasan Spiritual Siswa. Belajea: Jurnal Pendidikan
Islam, No.3 Vol.2. 2018.
Halim, Nurdin Abd. Penggunaan Media Internet Di Kalangan Remaja Untuk
Mengembangkan Pemahaman Keislaman. Jurnal Risalah No.26 Vol.3.
2015.
Hayati, Siti Nor. Manfaat Sholat Dhuha Dalam Pembentukan Akhlakul Karimah
Siswa (Studi Kasus Pada Siswa Kelas XI MAN Purwoasri Kediri Tahun
Pelajaran 2014-2015). Jurnal Spiritualita, No.1 Vol.1. 2018.
Kandiri dan Mahmudi. Penerapan Shalat Dhuha Dalam Peningkatan Moral
Siswa Di Sekolah. Jurnal Edupedia, No.3 Vol.1. 2018.
Kurniawan, Arif. Dahsyatnya Shalat Sunnah Tahajjud Dan Dhuha Perspektif
Yusuf Mansur. Jurnal Edupedia, No.4 Vol.1. 2018.
Lubis, Rahmat Rifai. Optimalisasi Kecerdasan Spiritual Anak. Jurnal Al-Fatih,
Vol.1 No.1. 2018.
Maslahah, Ani Agustiyani. Pentingnya Kecerdasan Spiritual Dalam Menangani
Perilaku Menyimpang. Jurnal Bimbingan Konseling Islam, Vol.4 No.1.
2013.
Mistiningsih, Cindy, dan Eni Fariyatu Fahyuni. Manajemen Islamic Culture
Melalui Pembiasaan Sholat Dhuha Berjamaah Dalam Meningkatkan
Karakter Kedisiplinan Siswa. Jurnal Manazhim, Vol.2 No.2. 2020.
Mujib, Abduldan Jusuf Mudzakir. Nuansa-Nuansa Psikolog Islam, Jakarta:
Rajawali Pres. 2011.
Nisa, Khairun. Hidden Curriculum: Upaya Peningkatan Kecerdasan Spiritual
Siswa. Lentera Pendidikan: Jurnal Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan, Vol.12
No.1. 2021.
52
53
54
55
Sekolah)
59
Pendidik)
60
Pendidik)
61
Kasman, S.Pd)
62
(Khairil Anwar)
63
Azzahra)
64
Izzah Ramadhani K)
65
Ramadhani K)
69
Azzahra)
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
empat bersaudara.
Parepare. Pada tahun 2023 penulis menyelesaikan studi dengan skripsi yang
PAREPARE, Ketua Umum BEM FAI UM PAREPARE dan PIKOM IMM IBNU
70