Anda di halaman 1dari 5

Bahan Organisasi dan Arsitektur Komputer

Elemen-elemen Kontrol Unit Dan Operasi Unit Kontrol

Nama :
M.Reyhan Ardiansyah
22101152630245

Dosen Pengampu : Okta Andrica Putra, S.Kom, M.Kom

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA


FAKULTAS ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS PUTRA INDONESIA YPTK PADANG
2023

Daftar Isi
1. Elemen – Elemen Control Unit..................................................................................................................2
2. Operasi Unit Control..................................................................................................................................3
3. Operasi Makro...........................................................................................................................................4

1. Elemen – Elemen Control Unit


Unit kontrol adalah komponen kunci dalam sistem komputer yang mengelola dan
mengkoordinasikan operasi seluruh sistem. Berikut adalah elemen-elemen utama
dalam unit kontrol dalam bahasa Indonesia:
a. Counter (Penghitung): Komponen ini mengatur aliran instruksi-instruksi
yang diproses oleh unit kontrol.
b. Register Instruksi: Register ini menyimpan instruksi yang saat ini sedang
dieksekusi oleh CPU.
c. Decoder (Penguraian): Decoder digunakan untuk memahami
instruksiinstruksi yang diterima dari memori dan mengonversinya menjadi
sinyalsinyal kontrol yang diperlukan untuk mengendalikan operasi CPU.
d. ALU (Arithmetic Logic Unit): ALU adalah unit matematika dan logika
yang melakukan operasi-operasi aritmatika dan logika pada data.
e. Register Status: Register ini menyimpan informasi mengenai status
hasil operasi yang dilakukan oleh ALU, seperti hasil perbandingan atau
kondisinan kondisi-nan tertentu.
f. MUX (Multiplexer): MUX digunakan untuk memilih sumber data yang
akan dioperasikan oleh ALU atau disimpan dalam register.
g. Counter Program (Penghitung Program): Komponen ini mengelola urutan
instruksi yang akan dieksekusi oleh CPU, seperti menginkremen counter
instruksi saat instruksi saat ini telah selesai dieksekusi.
h. Unit Kendali Sinyal (Control Signal Unit): Unit ini menghasilkan
sinyalsinyal kontrol yang diperlukan untuk mengendalikan operasi unit
kontrol dan ALU, serta mengirimkan sinyal-sinyal ke komponen lain
dalam CPU.
i. Register Umum (General-Purpose Registers): Register-register ini digunakan
untuk menyimpan data sementara yang digunakan dalam operasi komputasi.
j. Counter Program Lokal (Local Program Counter): Register ini
menyimpan alamat instruksi berikutnya yang akan dieksekusi dalam
program.
Unit Pemantauan Kesalahan (Error Detection Unit): Unit ini bertanggung jawab
untuk mendeteksi dan mengatasi kesalahan dalam operasi CPU.
2. Operasi Unit Control
Operasi unit kontrol dalam sebuah komputer adalah serangkaian tugas yang
dilakukan oleh unit kontrol (control unit) untuk mengatur dan mengendalikan
eksekusi instruksi dalam CPU (Central Processing Unit). Berikut adalah penjelasan
lebih rinci tentang operasi unit kontrol:
a) Fetch (Ambil): Unit kontrol pertama-tama mengambil instruksi dari memori
utama. Instruksi ini ditentukan oleh alamat yang disimpan dalam program
counter atau counter program lokal.
b) Decode (Dekode): Setelah instruksi diambil, unit kontrol mendekode
instruksi tersebut. Proses dekode ini mencakup mengidentifikasi operasi
yang diminta (seperti penambahan, pengurangan, perbandingan, dll.)
dan menentukan lokasi sumber dan tujuan data.
c) Execute (Eksekusi): Unit kontrol mengarahkan unit aritmetika-logika (ALU)
untuk menjalankan operasi yang sesuai sesuai dengan instruksi. Ini bisa
mencakup melakukan perhitungan matematis atau operasi logika (seperti
AND, OR) pada data.
d) Write Back (Menyimpan Hasil): Setelah operasi selesai, hasilnya disimpan
kembali dalam register atau lokasi memori yang sesuai. Ini memungkinkan
nilai-nilai hasil operasi tersebut tersedia untuk instruksi-instruksi berikutnya.
e) Update Program Counter (Perbarui Counter Program): Setelah instruksi saat
ini dieksekusi, program counter ditingkatkan untuk menunjuk ke instruksi
berikutnya dalam program. Ini memungkinkan eksekusi program berlanjut
ke instruksi selanjutnya.
f) Handling Branches (Penanganan Cabang): Unit kontrol juga harus mengatasi
instruksi percabangan (branch instructions) yang memerlukan pengubahan
aliran program. Ini melibatkan pengecekan kondisi dan memutuskan apakah
harus mengubah alamat yang ditunjuk oleh program counter.
g) Error Handling (Penanganan Kesalahan): Unit kontrol juga bertanggung
jawab untuk mendeteksi dan menangani kesalahan dalam operasi CPU.
Ini melibatkan pemantauan status operasi dan pengambilan langkah-
langkah yang sesuai jika kesalahan terjadi.
Selama operasi ini, unit kontrol menghasilkan sinyal-sinyal kontrol yang
diperlukan untuk mengatur komponen-komponen CPU, termasuk ALU, register,
dan jalur data, sehingga operasi-instruksi dapat dieksekusi dengan benar.
Operasi unit kontrol sangat penting untuk menjalankan program dengan benar
dan
mengkoordinasikan semua aktivitas CPU dalam komputer.

3. Operasi Makro
Operasi makro adalah suatu pendekatan dalam pemrograman komputer yang
memungkinkan pengguna untuk mendefinisikan sekumpulan instruksi atau
serangkaian tindakan yang kompleks sebagai satu unit tunggal, yang kemudian
dapat digunakan secara berulang dalam kode program. Operasi makro dapat
digunakan untuk menghindari pengulangan kode yang sama, meningkatkan
keterbacaan kode, dan memudahkan pemeliharaan dan pengembangan perangkat
lunak.
Berikut adalah penjelasan singkat mengenai elemen elemen Operasi Makro :
a) Siklus Pengambilan (Fetch Cycle): Ini adalah siklus pertama dalam eksekusi
instruksi di dalam komputer. Unit kontrol mengambil instruksi dari memori
utama dan menyimpannya dalam register instruksi.
b) Siklus Tak Langsung (Indirect Cycle): Siklus ini melibatkan instruksi
yang mengacu pada lokasi memori yang berbeda sebagai operand. Unit
kontrol perlu melakukan akses ke memori lagi untuk mengambil operand
yang
sesuai.
c) Siklus Interrupt (Interrupt Cycle): Ketika komputer menerima sinyal
interrupt, unit kontrol harus berinteraksi dengan modul yang menghasilkan
interrupt, menghentikan operasi normal, menyimpan status proses saat itu,
dan mengalihkan eksekusi ke penanganan interrupt yang sesuai.
d) Siklus Eksekusi (Execute Cycle): Ini adalah siklus di mana operasi yang
sesuai sesuai dengan instruksi dilakukan oleh unit aritmetika-logika (ALU).
Hasil dari operasi ini dapat disimpan kembali dalam register atau lokasi
memori yang sesuai.
e) Siklus Instruksi (Instruction Cycle): Ini adalah kombinasi dari siklus
pengambilan dan eksekusi. Selama siklus instruksi, unit kontrol
mengambil instruksi dari memori, mendekode instruksi tersebut,
menjalankan operasi yang sesuai, dan menyimpan hasil jika diperlukan.
f) Input-Input Unit Kontrol (Control Unit Inputs): Unit kontrol menerima
input dari berbagai sumber, termasuk program yang dieksekusi, periferal
yang
terhubung, status operasi, dan sinyal-sinyal lain yang mempengaruhi operasi
komputer. Unit kontrol harus dapat menginterpretasi dan merespons
inputinput ini.
g) Logika Unit Kontrol CPU (CPU Control Unit Logic): Logika unit kontrol
mengambil keputusan berdasarkan instruksi-instruksi yang dieksekusi. Ini
mencakup pengambilan keputusan tentang operasi apa yang harus dilakukan,
bagaimana menyusun operand, bagaimana menangani instruksi percabangan,
dan bagaimana mengelola aliran program secara umum.
h) Setiap siklus dan elemen ini merupakan bagian penting dari operasi CPU
dalam komputer makrokomputer. Mereka bekerja bersama untuk
menjalankan instruksi-instruksi yang ada dalam program, mengelola
interaksi dengan memori dan periferal, dan mengendalikan aliran program
secara efisien.

Anda mungkin juga menyukai