FAKULTAS HUKUM
SKRIPSI
Diajukan Untuk Menempuh Ujian Dan Memenuhi
SKRIPSI
Oleh :
BELLA SILVIANI
B1A019236
BENGKULU
2023
ii
iii
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Motto:
1. Jika kamu tidak sanggup menahan lelahnya belajar maka kamu harus
3. Keep going when God see you trying he’ll handle it.
1. Oranng tua saya, mama&papa, yang telah mengusahakan saya untuk berada
di titik ini, mereka mendukung saya dengan tulus, dan selalu ada dalam
mensupport saya. serta kakak saya “wo tia” & adik saya “alika”. Aki, tante
linda, dan tante pepep, mereka yang tidak hentinya setiap hari berkabar
2. Untuk alm ibu (Fauza) dan alm ayah (Djupri) yang sangat berkontribusi
besar bagi pendidikan saya saat ini, terimakasih banyak ibu & ayah, juga
wo tiara & udo man selaku kakak dan orang yang selalu mensupport kami
kami baik itu materi maupun non materi dari awal sampai kami bertiga
3. Terima kasih juga untuk makngah nuranah dan om selaku orang tua kami
yang sangat saya hormati, yang telah membimbing kami juga dari awal
v
4. Fakultas Hukum Universitas Bengkulu, yang telah memberikan saya
berharga.
6. Untuk seluruh sanak saudara serta sahabatku yang selalu mendoakan mulai
Kelas IIB Bengkulu, ibu Fahrenisa selaku intruktur selama proses magang
9. Pihak PKBM dan warga binaan Lapas Perempuan Kelas IIB Bengkulu yang
terima kasih semuanya berkat kalian penyelesaian penulisan tugas akhir ini
10. For my bestie Fildzah & Zara thankyou guys for making my day is the best
day when bad day is come, you guys always hear my problem, my insecure,
give me the solution, motivation and of course we had each other to the best
vi
11. Special thanks to my best friend Muflih Utama Moris, udah mau membantu
bella secara pribadi baik itu urusan kuliah maupun yang tidak berkaitan
12. Terima kasih juga untuk Amrina dan Marlina yang ikut menemani suka dan
kita bisa meraih mimpi-mimpi kita, gelar yang kita dapat adalah awal dari
SEMANGAT YA.
13. Terimaksih juga kepada udo akil, wo vita, wo anti, adek ella, yang selalu
14. Untuk ponakan ku yang sudah menjelang balita (Taza, Kayla, Hanum) yang
selalu menghibur atas tingkah lucu dan atraktif yang bisa membawa
kebahagian tersendiri
15. Teman-temen KKN yang sangat saya hormati, elsa, novi, ilya, tri, nana,
(alm) fio, bang bagus, satria yang saat ini sedang sama-sama
memperjuangkan untuk bisa sarjana tahun ini. Semoga allah berikan kalian
kemudahan.
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT. Karena ridho, rahmat dan hidayah-Nya
sholawat beserta salam semoga selalu tercurah kepada junjungan kita nabi besar
kita Rasullullah SAW. Sehingga saya masih dapat menyelesaikan skripsi dengan
Bengkulu”.
Tujuan dari penulisan skripsi ini adalah untuk melengkapi persyaratan guna
Bengkulu”.
Dalam penulisan tugas akhir ini peneliti menyadari bahwa dalam penyusunan
skripsi ini tidak lepas dari dukungan, bimbingan serta kasih sayang yang
diberikan berbagai pihak, untuk itu dalam kesempatan ini penulis ingin
viii
memperikan apresiasi atas pencapaian yang penulis dapatkan selama
masa perkuliahan.
perkuliahan penulis.
bagi penyusunan skripsi ini mulai dari substansi, etika penulisan, dan
dengan baik
telah sabar membimbing, berbagi ilmu dan nasehat yang bermanfaat bagi
dosen penguji seminar dan ujian skripsi yang telah banyak memberikan
ix
penulis lakukan, khususnya dibidang akademik selama masa
perkuliahan;
7. Bapak dan ibu dosen beserta Staf Tata Usaha/Karyawan Fakultas Hukum
lapas Perempuan kelas IIB Bengkulu, warga binaan dan tutor dari PKBM
Songgo Langit;
10. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu yang telah
11. Last, I thanks to myself, you did it, new era was to come, FIGHTING.
jangan menyerah jangan patah semangat, karna kita masih punya Allah.
x
Bengkulu, Juli 2023
Bella Silviani
B1A019236
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL…………………………………………...………………… i
HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... 87
HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING .. Error! Bookmark not defined.
PERNYATAAN KEASLIAN PENULISAN SKRIPSIError! Bookmark not
defined.
KATA PENGANTAR .................................................................................... viii
DAFTAR ISI .................................................................................................... xii
DAFTAR TABEL .......................................................................................... xiv
DAFTAR SINGKATAN ................................................................................. xv
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xvi
ABSTRAK ..................................................................................................... xvii
ABSTRACT .................................................................................................... xvii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1
A. Latar Belakang .......................................... …………………………1
B. Identifikasi Masalah ............................. …………………………….6
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian .............. ……………………………7
D. Kerangka Pemikiran ............................ ……………………………..8
1. Implementasi ..................................... ……………………………8
2. Lapas dan Permasyarakatan Perempu . …………………………..9
3. Hak Pendidikan dan Pengajaran di Lapas……………………....11
E. Keaslian Penelitian .................................. …………………………15
F. Metode Penelitian .................................... …………………………17
1. Jenis penelitian ............................................................................17
2. Pendekatan Penelitian ..................................................................17
3. Populasi dan Sampel ....................................................................18
4. Data dan Sumber Data .................................................................20
5. Metode Pengumpulan Data .........................................................21
6. Pengelolaan Data .........................................................................22
7. Analisis Data......................................................................……..23
xii
B. Warga Binaan Lembaga Permasyarakatan ………………………..30
C. Hak-Hak Warga Binaan Lembaga Permasyarakatan……………...31
D. Pendidikan dan Pengajaran ....................... ………………………..40
E. Lapas Perempuan Kelas IIBBengkulu………………………..…...48
F. Pengertian Tujuan Sistem Permasyakarata . ……………………….51
DAFTAR PUSAKA......................................................................................... 76
LAMPIRAN ..................................................................................................... 81
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Jenjang Pendidikan Warga Binaan di Lapas Perempuan Kelas IIB \
Bengkulu..…………………………………………………………..…...58
Tabel 3.3 Jadwal pelaksanaan sekolah kejar paket di Lapas Perempuan Kelas II B
Bengkulu …………………….………………………………………..…58
xiv
DAFTAR SINGKATAN
KK : Kartu Keluarga
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor : 2974/UN30.8/EP/2023
2974/UN30.8/EP/2023
445
xvi
ABSTRAK
xvii
ABSTRACT
xviii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
lagi sebagai penjeraan belaka, namun juga sebagai upaya rehabilitasi dan
permasyarakatan.
Indonesia.2
1
Bambang Waluyo, Pidana dan Pemidanaan, Cet.4, (Jakarta: Sinar Grafika, 2014), hlm
3.
2
Djisman Samosir, Penologi & Permasyarakatan, Cet. 1, (Bandung, Nuansa Aulia, 2012)
hal. 128.
3
Berita Satu “Penghuni Lapas dan Rutan di Bengkulu Didominasi Napi Kasus
Narkoba” https://www.beritasatu.com/nasional/597313/penghuni-lapas-dan-rutan-di-bengkulu-
didominasi-napi-kasus-narkoba diakses pada 23 maret 2023
1
2
Bengkulu. Terdata ada 112 warga binaan dengan maksimum kapasitas 110
instansi Pemerintah dan pihak swasta, secara teknis UPT (unit pelaksanaan
4
wawancara dengan Petugas Registrasi Lapas Perempuan Kelas IIB Bengkulu, tanggal
8 maret 2023.
3
Bentuk kerja sama lapas perempuan kelas IIB Bengkulu dengan pihak
swasta dengan adanya PKBM di dalam lapas, hal ini sangat berguna bagi
tetap bisa mendapatkan hak nya sebagai warga negara, salah satu hak nya
Dalam hal ini tentu saja berkorelasi dengan Pasal 28C butir (1) Undang-
penyebab, dampak, dan solusi”, Jurnal Pendidikan, Vol. XII No, 1 juni 2013, hlm 62-66.
4
Nomor 32 tahun 1999 tentang syarat dan tata cara pelaksanaan Hak Warga
perempuan kelas IIB Bengkulu dalam bentuk sekolah kejar paket, upaya ini
Sekolah kejar paket di lapas terlaksana di bawah kasi binadik & giatja
kejar paket A yaitu setara SD, Kejar paket paket B setara SMP, kejar paket
agar wbp yang telah dinyatakan bebas bisa mendapatkan pekerjaan yang
lebih layak, bagi warga binaan yang dikatagorikan masih usia sekolah
orang tidak tamat SD, 14 orang lulusan SD, 34 orang lulusan SMP, dan 33
orang tamatan SMA, hanya 19 orang warga binaan yang aktif mengikuti
binaan khususnya hak warga binaan di lapas perempuan kelas IIB Bengkulu
kesetaraan kejar paket di dalam lapas. Kegiatan ini tidak hanya berlaku bagi
warga binaan usia sekolah saja, tetapi bagi warga binaan yang memiliki
Lapas.
6
Data pada bulan maret 2023 jumlah warga binaan yang memiliki
hanya 19 orang warga binaan, Hal inilah yang mendorong Peneliti tertarik
B. Identifikasi Masalah
berikut :
Kelas II B Bengkulu?
Kelas II B Bengkulu?
7
1. Tujuan Penelitian
kelas II B Bengkulu
2. Manfaat Penelitian
D. Kerangka Pemikiran
1. Implementasi
a. Pengertian Implementasi
6
Joko Siswanto, Kamus Lengkap 200 Juta, Rineka Cipta, Jakarta, hlm. 347
7
Ardina Prafitasari, “Organisasi Kepemudaan yang Efektif dan Efisien dalam
Meningkatkan Partisipasi Masyarakat Desa Daruangan Kecamatan Wlingi, Program Studi ilmu
administrasi Negara, Universitas Islam Balitar, Jurnal Translitera Edisi 4/2016. hlm 31.
8
Fikri Yansyah, “Implementasi Pasal 40 Perda Kota Bengkulu No.4 Tahun 2017
Tentang Penyelenggaraan Pendaftaran Penduduk dan Pencatatan Sipil Perspektif Hukum Islam
(Studi Penerbitan Akta di Kota Bengkulu)”, Skripsi, IAIN Bengkulu, 2020, hlm. 22.
9
9
Djisman Samosir, Op.cit, hlm 28.
10
pengajaran.
menyatakan :
10
Ihasan Fuad, Dasar-Dasar Kependidikan, PT Hasdi Mahasatya, Jakarta, 2005, hlm
1.
12
11
Bahri, Perlindungan Hukum Warga Binaan Permasyarakaran di Rumah Tahanan
Negara, Tesis, Perpustakaan FH-UH, Makassar, 2009, hlm 32.
13
memiliki peran penting. Hak atas pendidikan sebagai bagian daari hak
asasi manusia di Indonesia tidak sekedar hak moral melainkan juga hak
karena jika akan dilangggar hak-hak yang sama dengan orang lain
umum”.
14
masing.
Kegiatan Masyarakat) bagi warga binaan, yaitu paket A setara SD, paket
12
Muladi, Hak Asasi Manusia. Cet.1, Pt Refika Aditama, Bandung, 2005, hlm 51.
15
E. Keaslian Penelitian
Tabel 1.1
Keaslian Penelitian
F. Metode Penelitian
1. Jenis penelitian
2. Pendekatan Penelitian
penelitian.
13
Suratman dan Phillips Dillah, Metode Penelitian Hukum, Bandung, : alfabeta 1990,
hlm 53.
14
Soerjono Soekanto, Pengantar Penelitian Hukum, Jakarta, UI-Press, hlm.10.
18
a. Populasi
diatas, maka yang akan menjadi populasi dalam penelitian ini adalah
Bengkulu
15
Ronny Hanitijo Soemitro, Metode Penelitian Hukum Dan Jurimateri, Ghalia
Indonesia, 1990, Hlm, 34.
16
Soerjono Soekanto, Op.cit, hlm 172.
17
Soerjono Soekanto, Op,cit, hlm 170.
19
b. Sampel
18
Soerjono Soekanto, Op.cit, hlm 173.
19
Herawan Sauni, Et all., Panduan Penulisan Tugas Akhir Program Studi Hukum
Program Sarjana Bengkulu, Januari 2023, hlm 43.
20
langsung dari masyarakat. Dalam penelitian ini terdapat 2 (dua) jenis data
a. Data Primer
Dalam hal ini penulis mengambil data primer dengan cara melakukan
kelas IIB Bengkulu, pimpinan PKBM Songgo Langit & tutor yang
b. Data Sekunder
pustaka atau dari bahan yang sudah ada. Tujuan pengumpulan data
20
Soerjono Soekanto, Ringkasan Metode Penelitian Hukum Empiris,IND-HIL-CO,
Jakarta, 1990, hlm 111.
21
Ibid, hlm 12.
22
Ibid, hlm 12.
21
masalah dari pokok masalah dalam penelitian. Dalam hal ini peneliti
a. Wawancara
b. Studi Dokumen
penelitian
23
Abdul Kadir Muhammad, Hukum Dan Penelitian Hukum, Pt Citra Adya Bhakti,
Bandung,2004,Hlm. 172.
22
6. Pengelolaan Data
24
Ibid, hlm. 46.
25
Abdulkadir Muhammad, Lo.Cit, hlm 172.
26
Ronny Hanitijo Soemitro, Op.Cit, Hlm. 64.
23
agar dapat diringkas dengan bahasa yang lebih jelas dan rapih.
datanya.
7. Analisis Data
data dan meneliti data yang telah diperoleh sebelumnya, tujuannya agar
27
Herawan Sauni. et all., Op.Cit, Hlm. 45
24
Setelah semua data sudah lengkap dan sudah diolah menjadi sebuah
merupakan tatanan pemaksa, hal ini dilakukan agar hukum dapat berfungsi
29
Kansil CST, Pengantar Ilmu Hukum dan Tata Hukum Indonesia, Cet.7, Jakarta, Balai
Pustaka, 1987, hlm 40
30
Nawawi Barda, Masalah Penegakan Hukum dan Kebijakan Hukum Pidana dalam
Penaggulangan Kejahatan, Cet. 1, Jakarta: Kencana, 2008, hlm 3.
25
26
tindakan yang pasti dan menerapkan hukum terhadap suatu kejadian, yang
adalah suatu usaha mewujudkan bentuk ideal dari kepastian hukum menjadi
31
Sajipto Raharjo, Sosiologi Hukum Perkembangan Metode dan Pilihan Masalah, Sinar
Grafika, Yogyakarta, 2002, hlm 190.
32
Dellyana Shany, Konsep Penegakan hukum, dikutip dari jurnal Arfiani, et.all.,
Penegakan Hukum Sesuai dengan Prinsip Hukum yang Berkepastian, Adil, dan Manusiawi : Studi
Pemantauan Proses Penegakan Hukum Tahun 2020’, Jurnal Fakultas Hukum Riau, Vol.6, No1, Mei
2022, hlm 48-74
33
Soerjono Soekanto, Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penegakan Hukum, Rajawali
Pers, Jakarta, 2008, hlm 5.
27
dan kebenaran, penegakan hukum bukan hanya menjadi tugas para penegak
34
Sajipto Raharjo dikutip dari Lesiana Cendani, Penyelesaian Perkelahian Antara Warga
Binaan di Lapas Perempuan Kelas IIB Bengkulu, Skripsi Universitas Bengkulu, hlm 27.
35
Ibid, hlm 34.
28
36
Soerjono Soekanto, Op.cit. hlm 5.
37
Lesiana Cendani, Op.cit, hlm 39.
38
Nawawi Barda, Op.cit, hlm 45.
29
berkaitan antara satu dengan yang lainnya. Hal ini karena dalam penegakan
tetapi yang patut dicatat bahwa salah satu faktor tersebut dapat mendukung
dikatagorikan efektif .
39
Nawawi Barda, Op.Cit, hlm 20.
30
tahun
3. Anak Sipil yaitu anak yang atas permintaan orang tua atau
atas dasar
1. Umur
2. Jenis kelamin
4. Jenis kejahatan
pembinaan
Hak memiliki arti secara umum. Pengertian hak secara umum adalah
segala sesuatu yang harus didapatkan oleh setiap orang yang telah ada sejak
lahir.40 Hak adalah sesuatu yang dimiliki oleh manusia sejak lahir dari harus
didapatkan atau terpenuhi untuk setiap orang yang memiliki hak tersebut.
Hal ini dapat digunakan untuk meninjau makna hak yang dimiliki oleh
muka umum.
diberikan oleh hukum objektif kepada subjek hukum. Pengertian lain juga
menyebutkan bahwa hak adalah tuntutan sah agar orang lain bersikap dan
cara pembinaan yang merupakan bagian akhir dari sistem pemidanaan dan
41
Kansil CST, Op.cit, hlm 24.
42
Soerjono Soekanto, Op.cit. hlm 24.
43
Suhandi, Hak dan Kewajiban Warga Binaan Lembaga Permasyarakatan Dalam
Presefektif Hak Asasi Manusia, Jurnal Kajian Masalah Hukum dan Pembaharuan, Vol XV, No 2,
April 2010, hll 198-199.
33
Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia. Bila diperhatikan lebih
Materi Hak Narapidana yang terdapat dari materi PBB mengenai standar
peraturan untuk perlakuan narapidana yang menjalani hukuman (Standart
Minimum Rules For The Treatment Pioner) yang meliputi :
1. Buku Register
2. Pemisahan Tegur Napi
3. Fasilitas Akomondasi yang harus memiliki fentilasi
4. Fasilitas tempat sanitasi yang memadai
5. Fasilitas tempat sanitasi yang memadai
6. Pakaian dan tempat tidur yang layak
7. Makanan yang sehat
8. Hak untuk olahraga di udara terbuka
9. Hak untuk mendapatkan pelayanan dokter
10. Hak untuk diperlakukan adil
11. Tidak diperkenankan pengurungan pada sel gelap dan hukuman
badan
12. Borgol dan jaket penjara tidak boleh digunakan narapidana
13. Berhak mengetahui peraturan yang berlaku serta saluran resmi
untuk mendapatkan informasi dan menyampaikan keluhan
14. Berhak untuk berkomunikasi dengan dunia luar
15. Hak untuk mendapatkan bacaan dengan buku-buku yang bersifat
mendidik
16. Hak untuk end mendapatkan jaminan menyimpan barang-barang
berharga
17. Pemberitahuan sakit, mati,dari anggota keluarga47
Dari apa yang dinyatakan diatas, dapat dili.hat bahwa masih banyak
47
Panjaitan, et.all., Lembaga Permasyarakatan dalam Persfektif Sistem Peradilan
Pidana, Cet.1, Jakarta, Pustaka Sinar Harapan, 1995, hlm 75.
36
1999 tentang Syarat dan Tata cara pelaksanaan hak warga binaan yang
ibadah solat berjamaah dan puasa bagi yang muslim. Diajarkan untuk
beribah juga
Bengkulu
binaan yang putus sekolah. Hal ini dilakukan tujuannya agar setelah
dan ambulan selama 24 jam. Jika warga binaan menderita sakit yang
pelayanan ini ditanggung oleh negara dan tidak dikenai biaya sedikitpun,
selain itu warga binaan lapas perempuan kelas IIB Bengkulu juga
5. Menyampaikan keluhan
32 tahun 1999 tentang Tata Syarat dan Tata Cara Pelaksanaan Hak
6. Mendapat bahan bacaan dan mengikuti siaran media lainnya yang tidak
dilarang
lainnya.
dapat dicabut oleh Menteri atas usul kepala Bapas apabila melanggar
anak pidana bila mereka telah menjalani 2/3 masa pidana sekurangnya
9 bulan serta dinilai sudah berkelakuan baik, atas usul dari Kepala Lapas
keluar lapas, dapat diberikan bila mendapatkan izin dari kepala lapas.
40
berhubungan erat satu sama lain, dikenal dengan istilah education dan
intructions.
48
Ihsan Fuad, Loc.Cit, hlm 12.
49
Dalyono Muhamad, Psikologi pendidikan, Cet 3, Jakartam:Rineka Cipta, 2005, hlm 78.
50
Kampus Lengkap Bahasa Indonesia Online, https://kbbi.web.id/pengajaran diakses
pada 9 September 2023
41
dewasa dan bagi mereka yang sudah dewasa atas usahanya sendiri.
kita batasi.
51
Hamalik Oemar, Perencanaan Pengajaran berdasarkan Pendekatan Sistem, Bumi
Aksara, Jakarta, 2002, hlm 29.
42
mereka.
lebih sempurna.53
52
Ihsan Fuad, Op.cit, hlm 2.
53
Ibid.
54
M.Ngalim Purwanto, Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis, Bandung, PT Rosda, 2011,
hlm 20.
43
55
Ibid, hlm 22.
44
hak hak moral melainkan juga merupakan hak konstitusional hal ini
Hak Asasi Manusia tidak tanpa batas, karena jika dilanggar hak-
hak yang sama dengan orang lain karena itu negara memiliki
sebuah kewajiban dengan bentuk memberikan batasan-batasan
sampai seberapa jauh hak-hak asasi kemerdekaan dapat dijalankan
dan dilindungi pelaksanaannya dengam mementingkan
kepentingan umum
56
Sri Widyowati Anak dan Wanita dalam Hukum, Cet.1, Jakarta: LP3ES, 1983, Hal. 135.
45
memiliki kewajiban :
“Hak Asasi tidak tanpa batas, karena jika akan dilanggar hak-hak
yang sama dengan orang lain karena itu kewajiban negara adalah
memberikan batas-batas sampai seberapa jauh hak asasi manusia
kemerdekaan dapat dijalankan dan dilindungi pelaksanaanya dengan
mengutamakan kepentingan umum”
57
Sri widyanti, Op.cit., hlm 135
46
58
Kusuma Mulyana, Hukum dan Hak Asasi Manusia, Bandung, Alumni Bandung, 1981,
hlm 51.
59
Fuan Ihsan, loc.cit, hlm 21
47
a. Paket A setara SD
Pendidikan paket A atau tahap awal memberikan
pengetahuan dan keterampilan, menumbuhkan sikap dasar yang
diperlukan dalam masyarakat. Tahap ini adalah membiasakan
peserta didik untuk tau konsep dasar yaitu membaca dan
menghitung, selanjutnya membiasakan peserta warga binaan
yang menjadi peserta didik beradaptasi pada fakta, konsep, dan
data secara bertahap setingkat anak kelas IV-VI SD (secara
bertahap), hal ini juga membiasakan warga binaan agar memiliki
etika dasar serta penguasaan materi ke jenjang selanjutnya
b. Paket B setara SMP
Tahap awal pendidikan paket B menekankan pada
pemahaman yang lebih luas, yaitu penerapan dari konsep dasar,
untuk meningkatkan berpikir serta berprilaku secara logis dan
moral, sehingga peserta didik dapat menggunakan metode tertulis
agar dapat luas untuk memecahkan suatu masalah. Tahap
selanjutnya, implementasi keahlian setara siswa kelas IX SMP
yaitu meningkatkan kemampuan berpikir dan memproses sesuatu
informasi dan menggunakannya untuk melakukan pekerjaan
sederhana yang bermanfaat bagi diri mereka sendiri, yaitu data
berupa teks lisan atau tertulis berdasarkan informasi yang benar
agar pengetahuan yang di dapat bisa berguna untuk bekerja
ataupun melanjutkan pendidikan nya ke jenjang yang lebih tinggi
c. Paket C setara SMA
Tahap awal pendidikan paket C atau setara dengan SMA
dengan memperoleh keterampilan dasar akademik dan
mengaplikasikannya dalam pekerjaan produksi, sehingga siswa
cenderung memkomunikasikan konsep dengan cara ilmiah dan
etis, serta dapat mempersiapkan pengembangan kepribadian
professional. Tahap akhir yaitu setara dengan siswa kelas XI
SMA yaitu mencapai kemampuan akademik dan fungsional
secara etis, hal ini memungkinkan siswa yang sudah dinyatakan
lulus memiliki kemampuan berwirausaha dan mandiri, dalam
menunjukan sifat profesionalisme, berpartisipasi produktif dan
aktif dalam kehidupan di masyarakat serta memungkinkan
mendapat pekerjaan yang lebih baik lagi.60
60
Abdulhak Ishak, Penelitian Tindakan Dalam Pendidikan Nonfromal, Cet.2, Jakarta;
Rajawali Pers, 2013, hlm 60.
48
pada mulanya karna belum memiliki gedung sendiri, dan blok hunian
61
Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia nomor : M.HH10.OT.01.01 Tahun
2016
49
saat memasuki pos masuk awal ada area kantor untuk petugas,
setelah itu masuk pos dalam yang mana di depannya terdiri dari 2
blok hunian, yaitu : Blok Raflesia dan Blok Cempaka, yang masing-
masing blok terdiri dari 8 kamar, sehingga total kamar hunian ada
62
Data Lembaga Permasyarakatan Perempuan Kelas IIB Bengkulu
63
ibid.
64 Ibid.
50
Tabel 2.1
Struktur Lapas Perempuan Kelas IIB Bengkulu
KASUBSI KEGIATAN
KERJA
DESRIANI, S.Sos
dan tidak diulangi tindak pidana sehingga dapat diterima kembali oleh
dapat hidup secara wajar sebagai warga yang baik dan bertanggung
jawab.
65
Irawan Petrus dan Wiwik Sri, Pembaruan Pemikiran Dr.Sahardjo mengenai
Permasyaratkatan Narapidana, IND.HILL.CO, Jakarta, 2008, hlm 5.
53
baik untuk diri sendiri dan keluarganya maupun bagi masyarakat setelah
dapat hidup secara wajar sebagai warga negara yang baik dan
bertanggung jawab.
permasyarakatan, menyatakan ;
efek jera, namun juga lebih berorientasi pada pembinaan agar kondisi
Warga Binaan yang bersangkutan nantinya akan lebih baik saat telah
1. Pengayoman
2. Non diskriminasi
3. Kemanusiaan
4. Gotong Royong
66
Ibid. hlm 17.
55
5. Kemandirian
6. Proporsionalitas
penderitaan
8. Profesionalitas
bahwa hak warga binaan yang sedang menjalankan masa hukumannya tetap
bekerjasama dengan pihak swasta yaitu Pkbm Songgo Langit dalam bentuk
di lapas perempuan kelas IIB Bengkulu berdiri sejak tahun 2021. Berbentuk
juga berjenjang tetapi tidak mengikuti Peraturan yang tetap dan ketat.
56
57
masyarakat yang tidak dapat dipenuhi warga binaan dalam jalur pendidikan
hidup bagi warga binaan serta merubah perilaku warga binaan menjadi lebih
diri melalui kegiatan belajar. Kegiatan ini tidak hanya ingin mengetahui
life).
Tabel 3.1
Jenjang Pendidikan Warga Binaan di Lapas Perempuan Kelas
IIB Bengkulu, 12 April 2023
1. TIDAK TAMAT 4
2. SD 14
3. SMP 22
4. SMA 38
5. DIPLOMA (D3) 7
6. SARJANA 13
7. Lainnya 3
JUMLAH 101
67
Abdulhak Ishak, Op.Cit, hlm 23.
58
Pada data diatas sedikitnya ada 4 orang yang tidak tamat SD, 14
orang yang tamat SD, 22 orang yang tamat SMP, serta 38 orang yang sudah
tamat SMA, dari jenjang pendidikan yang dimiliki sebagian besar warga
binaan lapas hal ini yang mendorong pentingnya pelaksanaan sekolah kejar
paket di dalam lapas, yang mana masing-masing tingkatan memiliki ciri dan
Tabel 3.2
Data Khasus Warga Binaan yang mengikuti pelaksanaan
Pendidikan Kesetaraan di Lapas Perempuan Kelas IIB
Bengkulu
1. Narkoba 15
2. Penipuan 1
3. Prostitusi 2
4. Pembunuhan 1
dalam lapas, warga binaan dengan kasus narkoba yang paling banyak
pendidikan paket dari 15 napi kasus narkoba dari jumlah total 19 orang
59
1. Registrasi ke binadik
Petugas dibagian registrasi akan mengklasifikasikan warga binaan
yang tidak tamat sekolah baik tidak tamat SD, SMP, atau SMA.
Melalui data riwayat pendidikan yang terdata dibagian registrasi
lapas perempuan kelas IIB Bengkulu
2. Warga binaan yang klasifikasi pendidikan sesuai, yaitu tidak tamat
sekolah akan dipanggil ke ruang registrasi untuk ditanyai secara
langsung tentang kebersediaan mereka mengikuti pelaksanaan kejar
paket di dalam lapas
3. Warga binaan yang bersedia mengikuti pelaksanaan sekolah paket
akan didata ulang oleh bagian registrasi lapas serta data diri warga
binaan dengan menyerahkan berkas penyertaan sesuai klasifikasi
pendidikan terakhirnya.
A. Syarat dan Ketentuan Pendaftaran Kejar Paket A
1. Mengisi formulir pendaftaran
2. Sudah dapat membaca, menulis, dan berhitung
3. Akte Kelahiran
4. Kartu keluarga
5. foto becground merah dan mengenakan baju
berkerah
B. Syarat dan Ketentuan Pendaftaran Kejar Paket B
1. Mengisi formulir Pendaftaran
2. Akte Kelahiran
3. Kartu Keluarga
4. Pas foto becground merah dan mengenakan baju
berkerah
5. Fotocopy ijazah SD
C. Kejar Paket C
1. Mengisi formulir pendaftaran
2. Akte Kelahiran
3. Kartu Keluarga
4. Pas foto becground merah dan mengenakan baju
berkerah
5. Fotocopy ijazah Smp
68
Wawancara dengan Pia Zumroni Warga Binaan yang mengikuti pelaksanaan
pendidikan kesetaraan di Lapas Perempuan Kelas II B Bengkulu pada 6 juli 2023
60
69
Wawancara Apriyanti Nora, Kasi Binadik dan Giatja Lapas Perempuan Kelas IIB
Bengkulu, 7 maret 2023
70
Wawancara Yudha, Staff Registrasi Lembaga Permasyarakatan Perempuan Kelas IIB
Bengkulu pada 6 Juli 2023
61
Tabel 3.3
Kegiatan Warga Binaan Permasyarakatan
Lapas Perempuan Kelas IIB Bengkulu
mana menjelaskan bahwa mulai dari pagi hingga sore dari senin-minggu
kegiatan warga binaan di dalam lapas padat, mereka memiliki aktifitas yang
Tabel 3.3
Jadwal pelaksanaan sekolah kejar paket di Lapas Perempuan Kelas IIB
Bengkulu
NO
HARI KEGIATAN
1. Jum’at Senam pagi
(14.00-15.30) Pkbm/sekolah paket
Tabel 3.3 menurut Patar staff registrasi lapas perempuan kelas IIB
dijadwalkan 2 kali dalam satu minggu, yakni pada hari Jum’at dan Sabtu,
dari Pkbm Songgo Langit. Penentuan hari jum’at pukul 14.00 wib dan sabtu
binaan, misal jika ada kegiatan lain maka mereka yang mengikuti sekolah
terlebih dahulu.71
71
Wawancara Patar staff Registrasi Lembaga Permasyarakatan Perempuan Kelas IIB
Bengkulu
64
petugas lapas, serta tutor/tenaga pengajar dari PKBM Songgo Langit yang
dengan pembinaan wajib warga binaan, tetapi memang masih minim nya
minat warga binaan yang tidak tamat sekolah untuk mengikuti pelaksanaan
warga binaan yang pendidikannya relatif rendah tetapi hanya 19 orang yang
tidak tamat SD, sedangkan yang terdaftar mengikuti sekolah paket A/setara
72
Wawancara Tri Hartati Tutor Pkbm Songgo Langit yang mengajar di Lembaga
Permasyarakatan Perempuan Kelas IIB Bengkulu
73
Ibid.
65
mengikuti paket sekolah paket B/setara SMP hanya 6 orang. Tidak tamat
beberapa kendala yang harus diatasi pihak lembaga permasyarakatan, terutama bagi
Arti penting dalam penegakan hukum yaitu pihak lapas memiliki kendala
74
Wawancara dengan Sefani Warga Binaan Perempuan di Lapas Perempuan Kelas IIB
Bengkulu, 6 Juli 2023
66
67
mengikuti pelaksanaan kejar paket di dalam lapas, karna salah satu syarat
utama warga binaan yang mengikuti pelaksanaan sekolah paket masa
hukumannya harus lebih dari satu tahun agar bisa mengikuti uji kesetaraan
akhir nantinya, yang pelaksanaannya masih dilaksanakan di dalam lapas,
karena bila mereka telah selesai menjalankan masa hukumannya maka
sesuai dengan ketentuan yang berlaku, pihak lapas tidak memperkenankan
seseorang yang tidak memiliki izin tertulis untuk melakukan aktifitas lain di
dalam lapas. 75
75
Wawancara dengan Apriyanti Nora Kasubsi & Bimkemas Lapas Perempuan Kelas IIB
Bengkulu, 6 Juli 2023
76
Wawancara dengan Suci Anisa Warga Binaan Lapas Perempuan Kelas IIB Bengkulu
tanggal 6 Juli 2023
77
Wawancara Calista Warga Binaan Lembaga Permasyarakatan Perempuan Kelas IIB
Bengkulu, tanggal 6 Juli 2023
78
Wawancara dengan Surya Ketua di Pkbm songgo Langit, pada 10 Juli 2023
68
bagian dalam lapas tenaga pengajar wajib melapor sebelum dan sesudah
kegiatan belajar dimulai. Termasuk jumlah tenaga pengajar yang datang,
beberapa minggu terakhir memang hanya 1 orang tenaga pengajar yang ia
data menurut catatan masuk dan keluar kegiatan sekolah paket di lapas . 79
Menurut pak Surya ketua pkbm songgo langit, selama ini tidak ada
dana khusus yang dibayarkan oleh pihak pemerintah/pihak lapas kepada
pkbm maupun kepada tenaga pengajar yang mengajar di lapas, mereka
hanya menyediakan aula, meja, pulpen, buku tulis sebagai penunjang
kegiatan pendidikan kesetaraan/kejar paket di lapas. Pada jadwal/waktu
pelaksaan tutor pkbm hanya menyediakan buku untuk tutor yang mengajar,
sedangkan modul pembelajaran/buku paket yang harusnya dimiliki bagi
siswa yang mengikuti pendidikan kesetaraan dalam konteks warga binaan
untuk mengulang pelajaran pun mereka tidak memilikinya. Pihak pkbm
sendiri tidak memiliki anggaran yang cukup dalam memenuhhinya.
79
Wawancara dengan Via selaku petugas Lapas yang bertugas di Pos dalam pada tanggal
7 maret 2023
80
Wawancaa Nora Apriyani Kasubsi Reintegrasi dan Bimkemas Lapas Perempuan Kelas
IIB Bengkulu, Pada 6 Juli 2023.
69
penyediaan ruang untuk pelaksanaan sekolah kejar paket. Hal ini cukup
penting agar program terorganisir dengan baik dan mendapatkan hasil yang
proses pembelajaran.
70
3. Faktor Masyarakat
Apabila warga binaan telah mengetahui hak dan kewajiban mereka, maka
81
Wawancara Erni Yunita Warga Binaan Permasyarakatan Lapas Perempuan Kelas IIB
Bengkulu, Pada 6 juli 2022
82
Wawancara Suci Meca Warga Binaan Lapas Perempuan kelas IIB Bengkulu, 6 Juli
2023
83
Wawancara Yudha Staf regsitrasi Lapas Perempuan Kelas IIB Bengkulu, 6 Juli 2023
71
4. Faktor Kebudayaan
mengenai apa yang dianggap baik dan apa yang dianggap buruk. Pada
agar setalah mereka bebas nanti mereka juga akan mendapatkan ijazah
dengan tingkat pendidikan yang lebih tinggi. Pendidikan paket juga upaya
pendidikan
84
Wawancara Huswatun Hasanah, Warga Binaan Lapas Perempuan kelas IIB Bengkulu
pada 6 Juli 2023
85
Wawancara dengan yudha staff registrasi Lembaga Permasyarakatan Perempuan kelas
IIB Bengkulu, 6 Juli 2023
72
meskipun berada di dalam lapas, kebudayaan ialah nilai yang dianggap baik
dan diikuti oleh warga binaan tetapi pada kenyatannya belum, tidak semua
Lapas ataupun Pkbm tidak cukup efektif banyak sekali kekurangan yang
dalam lapas, baik dilihat dari sarana prasarana yang belum mendukung,
dianggap baik tetapi belum di ikuti salah satunya terdata 19 warga binaan
lapas.
BAB V
Penutup
A. Kesimpulan
berikut :
sekolah baik tidak tamat SD, SMP, atau SMA. Melalui data riwayat
IIB Bengkulu
akan didata ulang oleh bagian registrasi lapas serta data diri warga
pendidikan terakhirnya.
73
74
c) Faktor Masyarakat
d) Faktor kebudayaan
B. Saran
BUKU
Kansil Cst, Pengantar Ilmu Hukum Dan Tata Hukum Indonesia, Cet.7,
Jakarta, Balai Pustaka, 1987.
76
Ronny Hanitijo Soemitro, Metode Penelitian Hukum Dan Jurimateri,
Ghalia Indonesia, 1990.
Sri Widyowati, Anak Dan Wanita Dalam Hukum, Cet.1, Jakarta: Lp3es,
1983.
JURNAL
77
SKRIPSI
INTERNET WEBSITE
78
13/penghuilapas-dan-rutan-di-bengkulu-didominasi-napi-
kasus-narkobadiakses pada 23 maret 2023
WAWANCARA
Apriyanti, Nora. 2023. “Hak warga binaan Lapas Perempuan kelas IIB
Bengkulu dalam mendapatkan pendidikan dan pengajaran sesuai
data 2021/2022” Hasil Wawancara Pribadi: 6 juli 2023,Kasubsi
Reintegrasi dan Bimkemas Lapas Perempuan Kelas IIB
Bengkulu.
Via, 2023 “ Petugas yang menjaga di Pos dalam, dan Pengawas Pelaksanaan
Pendidikan secara langsung di Lapas Perempuan Kelas IIB
Bengkulu, 6 Juli 2023, Petugas yang berjaga di Pos dalam Lapas
Perempuan Kelas IIB Bengkulu
79
Calista 2023 “Pelaksanaan Pendidikan Kesetaraan di Lembaga
Permasyarakatan Perempuan Kelas IIB Bengkulu Pada 6 Juli
2023, Warga Binaan Lapas Perempuan Kelas IIB Bengkulu”
Sefani, 2023 “ Warga Binaan usia sekolah yang tidak bisa melanjutkan
Pendidikannya di dalam Lapas, Pada 6 Juli 2023, Warga Binaan
Lapas Perempuan Kelas IIB Bengkulu.
Huswatun, Hasanah 2023 “ Warga Binaan Yang tidak tamat SD, tetapi tidak
mengikuti pelaksaan pendidikan Sekolah Paket di Lapas, Pada 6
Juli 2023, Warga Binaan Lapas Perempuan Kelas IIB Bengkulu
UNDANG – UNDANG
Peraturan Pemerintah Nomor 32 tahun 1999 tentang syarat dan tata cara
pelaksanaan Hak Warga Binaan permasyarakatan
80
L
A
M
P
I
R
A
N
81
82
DOKUMENTASI