Faith in God
(Part 1)
3
Rewrite The Journey
35 to 350 Stories of Paragonian
Faith in God
Part 1
Penulis:
Paragonian
Penyunting:
Rezky Firmansyah
Desain Cover:
Aldin Meidani Algatia
4
Kata Pengantar
Tiap tahun selama perjalanan Paragon saya bersyukur
karena Paragon ini terus bertumbuh sesuai dengan visinya. Ujian
dalam setiap proses perjalanan tentu saja ada. Paragon beberapa kali
mengalami krisis, salah satunya kebakaran di tahun 1990. Namun
Alhamdulillah Paragon dapat bangkit dan bertahan hingga saat ini
bahkan selalu bertumbuh. Tidak pernah saya impikan sebelumnya,
usaha yang berawal dari home industry ini menjadi perusahaan yang
besar seperti sekarang. Berkat produk yang bagus serta berkualitas
dan harga bersaing Alhamdulillah growing.
5
perusahaan lain ternyata ditolak karena buta warna. Akhirnya dia
memilih ke Paragon. Hampir mirip kebetulan-kebetulan akhirnya ke
Paragon. Ini bukti nyata, yang kita mau belum tentu itu yang dikasih
Allah. Kalau kita ikhlas, bersabar, insyaAllah, Allah akan beri yang
lebih baik.
Saya pun sama. Banyak kebetulan-kebetulan yang terjadi.
Banyak perencanaan yang Allah belokkan ke jalan yang ingin Allah
tetapkan untuk saya. Awalnya mau jadi dosen, tapi tidak diterima.
Lalu kerja di rumah sakit. Ingin kerja di apotek tidak diterima. Malah
diterimanya di industri kosmetik. Banyak yang awalnya kita kecewa,
ternyata Allah beri yang lebih baik.
Contoh kedua, tentang Paragon yang berkontribusi dalam
membantu Covid-19. Paragon dalam kesulitan tetap mencoba untuk
turun tangan. Alhamdulillah menuju bulan ke-8 tetap berjalan
dengan baik. Semua itu karena pertolongan Allah. Hari saat kata
pengantar ini ditulis, malah pabrik kita sedang didatangi Menteri
Perdagangan. Alhamdulillah.
Banyak sekali kebetulan-kebetulan yang kalau saya ceritakan
akan panjang sekali. Awalnya tidak mau datang ke seminar. Tapi
akhirnya saya tetap datang. Di sana saya bertemu Pak Dahlan Iskan.
Sepulang itu beliau malah menulis tentang saya. Berkat tulisan dari
pertemuan yang kebetulan itu, proses Honoris Causa saya malah
dipercepat. Donasi Covid-19 pun sama. Kebetulan yang entah
karena apa malah jadi viral. Tapi yang jelas, itu karena pertolongan
Allah.
Saya tidak pernah bermimpi seperti apa yang diraih sekarang
ini. Tapi saya melihat data bahwa di Malaysia kita berada di nomor
3. Ada beberapa produk sudah nomor 1. Berarti kita sudah siap ke
mancanegara. Saya jadi terbayang, mudah-mudahan 5-10 tahun ke
depan, Wardah sudah termasuk brand global. 10 atau 15 besar.
6
InsyaAllah saya yakin pelan-pelan kita juga bisa masuk ke negara lain.
Jangan pernah puas. Bersyukur harus, tapi berhenti jangan. Perlahan
kita juga kembangkan kategori lain. Seperti halnya produk Wardah
bagaimana yang bisa jadi raja di negeri sendiri.
Sekarang di Indonesia ini banyak pengangguran. Bagaimana
Paragon bisa mengambil peran itu? Bagaimana Paragon bisa jadi
tempat belajar dan berkreasinya anak-anak muda? Diberi tempat,
diberi kepercayaan sehingga bisa mengeluarkan potensinya.
Harapannya semua yang ada di Paragon bisa menerapkan 5 karakter
sehingga potensinya berkembang dan Paragon pun akan terus
berkembang.
Membaca tulisan ini saya jadi teringat dengan pendidikan
dari orang tua di masa kecil dulu. Tentang bagaimana saya dididik
oleh mereka. Bahwa ternyata karakter yang ditanamkan di Paragon
adalah tentang didikan orang tua saya dahulu. Harapan saya,
Paragonian pun begitu. Awalnya tahu, dibiasakan, lama-lama
menjadi karakter dan mendarah daging.
Dengan 5 karakter ini kita bisa survive apa pun yang kita
kerjakan. Peduli dan saling jaga. Saya harapkan 5 karakter ini benar-
benar mendarah daging hingga menjadi budaya. Mudah-mudahan
menjadi budaya bangsa. Paragon jadi penggerak kebaikan. Kalau
seluruh orang Indonesia punya 5 karakter ini pasti maju Indonesia.
Semoga.
Nurhayati Subakat
Founder
7
Kata Pengantar
Dear Paragonian,
Perjalanan Paragon telah membawa Paragon sampai ke
keadaan semacam ini.
Tapi perjalanan ini tidak selalu mudah dan menyenangkan,
seperti ada dalam pelajaran ekonomi di SMA bahwa sesuatu yang
mudah tidak akan memberikan nilai ekonomi, apalagi menghidupi
perusahaan. Fakta bahwa kita telah sampai ke sini menunjukkan
bahwa kita telah melampaui banyak kesulitan.
Paragonian telah melakukan banyak hal-hal yang berat dan
sulit seperti pengorbanan-pengorbanan berikut: Ada Paragonian
yang, meskipun tidak diperintahkan, tapi telah mengambil inisiatif
untuk tidur di mobil, untuk menghemat uang hotel. Atau seorang
kolektor di Sumatera Utara yang memilih tidur di perjalanan di
tempat terpencil, juga untuk menghemat pembelanjaan.
Saya kira banyak yang sudah melupakan pengorbanan-
pengorbanan itu. Karena memang hal-hal yang sulit dilakukan, dia
akan ada dalam short term memory kita, ditekan oleh kesadaran ke
bawah sadar, sehingga amat mudah dilupakan.
Persaingan dimenangkan oleh yang mempunyai economic of
resource yang lebih tinggi, yang mampu mendapatkan sesuatu dengan
pengorbanan dan biaya yang lebih sedikit. Karena itu menekan biaya
harus menjadi pekerjaan harian setiap Paragonian.
Pengorbanan-pengerbonan di atas membuat kita mampu
menyediakan resource untuk inovasi dalam RnD, promosi dll yang
pada gilirannya memungkinkan adanya inovasi-inovasi yang
membuat kita survive di tengah brand-brand dunia.
8
Sebagaimana orang yang tidak pernah menanam tidak akan
pernah memanen, maka orang yang tidak pernah berkorban tidak
akan pernah menikmati.
Apa yang kita panen sekarang adalah yang kita tanam kemarin.
Apa yang kita panen besok adalah yang kita tanam hari ini.
Apa yang kita nikmati hari ini adalah buah pengorbanan kemarin.
Apa yang kita nikmati besok adalah buah pengorbanan hari ini.
Selamat bekerja.
Subakat Hadi
Founder
9
Daftar Isi
Ketuhanan ...................................................................... 23
35 Tahun yang Tidak Pernah Berubah: Paragon ........................................... 24
Perjalanan Paragonian ........................................................................................ 28
Hadiah Terindah.................................................................................................. 31
Tangan-tangan Tak Terlihat .............................................................................. 36
Tuhan Tidak Pernah Bohong ........................................................................... 40
Langkah Hijrah Bersama Paragon.................................................................... 44
Rejeki Itu Bernama Paragon.............................................................................. 48
Bukan Musibah Namun Kegagalan Terindah ................................................ 51
Pesan Ares ............................................................................................................ 54
Keberagaman ....................................................................................................... 57
10
Kepedulian ..................................................................... 60
Tumbuh Itu Bersama-sama, Bukan Sendirian................................................61
Inspired By You...................................................................................................65
Our Inspiration, Paragon ...................................................................................68
Paragone................................................................................................................72
Work-life Integration vs Work-life Balance....................................................75
Jodoh (Sudah) Bertemu ......................................................................................79
Bersama di Sini dengan Semangat Akselerasi .................................................83
Paragonku untuk Kampung Baru.....................................................................86
Berkualitas, Tumbuh dan Bermanfaat .............................................................89
Satu Dekade Bersama sang Distributor Kebaikan .......................................92
Paragon dan Pohon Kelapa ...............................................................................95
Tentang Kamu .....................................................................................................99
Kesempatan ketiga ........................................................................................... 103
Tumbuh Karena Kebermanfaatan ................................................................ 107
Apa yang Membuatmu Bahagia? ................................................................... 110
Di Halaman Belakang ...................................................................................... 114
Seperti Bulan dan Bintang .............................................................................. 118
11
Warisan Paragon untuk Indonesia .................................................................139
Tentang Satu Hari Bersama di Luar Kantor.................................................143
Patah Hati Bekerja di Paragon ........................................................................145
Aku, Kamu, Kami Paragonian ........................................................................149
Perahu Kebanggaan (Part 1 ) ..........................................................................153
Bertumbuh dan Bermanfat Bersama-sama ...................................................156
Paragonian Banget ............................................................................................159
Bertanya, Mencari, dan Mendapatkan ...........................................................162
Mengintip ke Area Meja Coklat, Mengenal Paragonian ............................167
Ke-sama-an dalam Ke-tidak-sama-an............................................................169
Paragon Tanpa Tempat....................................................................................175
Good Leader Good Teacher...........................................................................178
Kebersamaan dan Keberagaman dalam Kebermaknaan ..........................181
Ketangguhan.................................................................184
Paragon dan Sebuah Pena ...............................................................................185
When Falling Brings Blessings ........................................................................191
Start Up ...............................................................................................................195
Kenapa Harus Berani Bermimpi?...................................................................199
Pagi Itu ................................................................................................................203
Mimpi, Perjuangan dan Inspirasi ....................................................................206
Aku dan Langkahku ..........................................................................................209
Diary Singkat Penulis tentang Paragon di Masa Pandemi .........................212
Sebuah Permulaan (2).......................................................................................216
12
Dear Paragon .................................................................................................... 219
Aku Pilih Kamu ................................................................................................ 222
Ketika Kisah Daud dan Jalut Terulang di Kosmetik ................................. 227
Titik Penghubung ............................................................................................. 229
Menularkan Kebaikan...................................................................................... 231
Bertahan di Tengah Ketidakpastian .............................................................. 235
Sangat Beruntung, Kudapatkan “BONUS” Seumur Hidup dari Paragon
............................................................................................................................. 238
Growing Great at Paragon ............................................................................. 242
Inovasi.......................................................................... 244
Anak Muda Itu Bernama … ........................................................................... 245
My Early Journey as a Paragonian and Software Engineer ....................... 248
Bekerja Rasa Kuliah ......................................................................................... 251
Kusebut Itu White House............................................................................... 253
Paragon dan Covid-19 ..................................................................................... 255
Paragon: A Playgroud to Innovate ................................................................ 258
13
Prolog
14
Tulisan yang ditulis dari hati maka akan sampai ke hati.
Semoga tulisan ini pun sama. Karena ini adalah tulisan yang jujur dari
mereka. Tentang keluarga, makna, dan cinta.
Selamat membaca dan menebar makna!
15
16
Kenapa di Paragon?
Harman Subakat
“Mengapa kita harus mendengarkan suara hati kita?” tanya si bocah, ketika
mereka mendirikan tenda pada hari itu.
17
Bagi saya saat itu, memang benar benar tidak ada pilihan lain
dan suara hati saya memang mendorong untuk masuk Paragon,
dimana kala itu bernama PT Pusaka Tradisi Ibu. Sebuah nama yang
rasanya kurang prestige, ketika ditanya teman saat itu, bekerja dimana
sekarang he he
Size PTI saat itu amat amat jauh sekali dibanding hari ini.
Jangan dibandingkan dengan Global Brand, dibandingkan dengan
Brand Lokal Kosmetika Indonesia, itu sudah ibarat bumi dan langit.
Tetapi kenapa mau masuk ? yah karena memang panggilan hati titik.
Saya memang termasuk percaya suara hati dan selalu percaya ada
rencana terbaik dari yang di Atas. Memang sesederhana itu, mungkin
ini juga doktrin ayah saya Pak Subakat dari kecil dan amat membekas,
jadilah orang baik dan dilanjutkan beliau Urip Iku Sak Dermo
Ngelakoni,yang artinya lugasnya hidup ini hanya tinggal menjalani.
18
Karena sama saja, itu sudah rugi dan apalagi sampai lebih jelek, itu
celaka. Itu pesan yang sering kita dengar dari Guru Agama kita. Dan
semangat itu juga tercantum dalam Visi Paragon hari ini yaitu selalu
menjadikan hari ini lebih baik dari hari kemarin.
19
dengan nama Paragonian, yang selalu berjuang luar biasa dan
menggentarkan Global. Bicara Paragon, itu artinya bicara
perwujudan sebuah mimpi besar bersama
20
Dua Pesan dari Habibie
Agus Nurudin
21
Tujuan yang Membahagiakan
Amalia Sarah Santi
22
23
35 Tahun yang Tidak Pernah Berubah: Paragon
Atika Noor Rahmah
24
Tentunya keputusan ini bukan keputusan yang mudah.
Walaupun harus berjuang dan tertatih dari awal lagi, saat itu hanya
satu yang ibu percaya, bahwa bersama kesulitan pasti ada
kemudahan. Bermodalkan prinsip tersebut, ibu dan bapak bersama
anak-anaknya berjuang dengan karyawan-karyawannya membangun
kembali Pusaka Tradisi Ibu yang sebelumnya sudah menjadi debu.
25
pandemi baru-baru saja menghebohkan Indonesia di petengahan
bulan Maret, perhatian utama dari pusat hingga seluruh Indonesia
adalah kesehatan setiap personel. Sampai sekarang pun, di tengah
perjuangan-perjuangan untuk tetap bertahan saat perekonomian
makin melemah, kesehatan setiap personel sebagai prioritas tidak
pernah berubah.
26
Berjarak tapi dekat. New normal di DC Kendari, Juni 2020.
27
Perjalanan Paragonian
Eni Kusrini
28
Pernah kami mengalami yang namanya kehabisan uang cash untuk
membeli raw material, dan terpaksa menyimpannya di luar gudang.
Bagaimana raw material ini kepanasan dan kehujanan. Bagaimana
kami harus lembur sampai tengah malam untuk mengerjakan segala
sesuatu yang masih dikerjakan secara manual. Tidak ada sistem,
semuanya dikerjakan serba manual. Namun keterbatasan ini bukan
menjadi hambatan, namun sebagai pelecut untuk kami bisa lebih
maju dan berkembang.
29
Jika kita lihat kembali dari visi, misi, dan value yang ada di
Paragon, semuanya bisa kita petik sebagai hikmah. Menjadi pegangan
kita juga untuk menerapkannya menjadi nilai-nilai kehidupan pribadi
kita juga. Selalu berusaha lebih baik di setiap harinya dengan
mengembangkan kemampuan diri, mengingatkan kita untuk selalu
menjaga keseimbangan baik secara vertikal (Allah SWT) maupun
secara horizontal (makluk ciptaan Allah lainnya). Berperan aktif di
lingkungan sosial, menyebarkan manfaat sebanyak-banyaknya untuk
orang lain melalui material, tenaga, ataupun waktu dan pikiran kita.
30
Hadiah Terindah
Afif Alfian Hakim
31
di rumah bukanlah sebuah pilihan, aku harus menghadapi semuanya
di waktu yang sama. Berat rasanya kala itu aku harus menanggung
semua beban, pundakku sudah tak kuat, terlebih hatiku. Ternyata aku
tak mampu menyelesaikan semuanya, aku harus memilih salah satu,
yang jelas setiap pilihan yang aku ambil akan membawa resikonya
masing-masing.
32
Waktu berlalu, aku sudah diwisuda, tanpa kedatangan orang
tercinta. Sengaja aku melarangnya untuk datang, hati mana yang tega
melihat ibundanya jalan terseok-seok dengan membawa tongkat
ditengah kerumunan banyak orang dan kondisi ruangan yang sangat
panas. Sudah cukup penderitaan yang ia rasakan selama ini, lagipula
semua kejadian yang kualami sudah lebih dari cukup untuk
menguatkan aku datang seorang diri di acara yang sangat penting
bagi setiap mahasiswa. Semoga ibuku tahu alasan kenapa aku tidak
membolehkan ia datang di acara itu.
33
menjalani tes terakhir, wawancara dengan direksi. Setelah aku tau
bahwa ini adalah perusahaan kosmetik, sempat aku ragu untuk lanjut
terlebih aku lulusan teknik mesin. Kupikir, masa iya aku kerja di
perusahaan kosmetik, apa nanti kata anak-anak. Lantas kuingat-ingat
kembali tujuanku melamar perusahaan ini adalah agar dekat dengat
rumah, titik. Lantas kulangkahkan kaki dengan gagah memasuki
ruangan interview dan berharap semoga hasilnya memuaskan.
34
belajar, Paragon memberiku ruang untuk bereksplorasi, dan yang
paling penting adalah Paragon telah membantuku bangkit dari
keterpurukan masa lalu.
35
Tangan-tangan Tak Terlihat
Ana Nurun Niswah Said
36
pertama, saat aku mengetahui bahwa nilai Ketuhanan ada di urutan
pertama dalam value company perusahaan ini. Lalu yang kedua, ketika
aku membaca satu persatu misi perusahaan ini, dan menyadari kata
bisnis ada di urutan bawah yang didahului misi-misi dalam rangka
memberikan manfaat kepada karyawannya, masyarakat dan
lingkungan sekitar. Dan sebagai anak Ekonomi yang selalu diajarkan
paham kapitalis dimana keuntungan adalah segalanya, tentunya aku
bertanya-tanya bagaimana suatu perusahaan bisa melakukan itu?
37
membantu keluarga kami sendiri melainkan ikut membantu
masyarakat di luar sana. Mungkin ini ya yang dinamakan bekerja
sambil mendapat pahala?
38
merah diantara dua sudut pandang ini, yakni disadari maupun tidak,
apapun yang kita tanam maka itulah yang akan kita tuai. Sehingga
ketika hidup kita disibukkan dengan menebar kebaikan kepada
sesama manusia, niscaya akan ada tangan-tangan tak terlihat yang
senantiasa memudahkan jalan kita. Begitu pun dengan perjalanan 35
tahun Paragon sampai saat ini. Paragon bisa terus berkembang dan
bertahan hingga detik ini, tidak lain dan tidak bukan adalah berkat
pertolongan Allah SWT sebagai timbal balik dari kebaikan yang
dilakukan secara terus-menerus oleh orang-orang di dalamnya.
39
Tuhan Tidak Pernah Bohong
Budi Indra Gunawan
40
Sebulan sudah Budi menunggu panggilan kerja yang tidak
kunjung datang. Padahal berbagai hal sudah ia lakukan. Melamar
melalui semua platform pencari kerja, menanyakan lowong pekerjaan
di grup alumni, menyematkan tagar #OpenToWork di akun
Linkedinnya. Kegiatannya saban hari adalah memantau email, tapi
ada satu yang tak sanggup ia pantau yaitu akun Instagramnya sendiri.
Insecure selalu menghantui ketika melihat story teman-temannya yang
sudah bekerja.
41
menganggur. Berilah aku pekerjaan dimana aku bisa belajar banyak hal,
suasana kekeluargaannya kental, dan bisnisnya tidak abu-abu menurut
hukum Mu.”
42
dan produk yang jelas menurut hukum agama. Itulah hal yang sangat
dia syukuri. Semuanya sesuai dengan aduannya kepada Tuhan
beberapa waktu silam. Entah email entah website recruitment yang
berhasil nyantol, tapi yang jelas semuanya karena Tuhan. Firman yang
berbunyi, “Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.” dan
“Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu…” benar-
benar telah Budi rasakan, terbukti Tuhan tidak pernah bohong.
43
Langkah Hijrah Bersama Paragon
Hilda E. Damayanti
44
2. Memiliki atasan hebat khususnya Ibu Nurhayati Subakat, sosok
yang dapat dijadikan panutan baik dalam pekerjaan maupun
kehidupan sehari-hari.
45
diberikan antara lain program beasiswa sekolah untuk anak
Paragonian, serta program umrah gratis.
46
#JalanYangKupilih, Paragon adalah jalan yang kupilih saat ini
untuk bisa menjadi penggerak kebaikan dan bermanfaat untuk
sekitar.
47
Rejeki Itu Bernama Paragon
Mety Dora Nuramalia
48
• Reward berupa umroh atau wisata rohani bagi karyawan
yang sudah bekerja selama 7 tahun.
Rejeki lainnya yang sangat saya syukuri saat ini adalah saat
ini perusahaan fokus untuk kesehatan Paragonian dibandingkan
dengan target-target lainnya. Terhitung sejak pertengahan Maret
2020 saya menjalani work from home hingga saat ini. Benar-benar rejeki
yang luar biasa bisa bekerja dari rumah di tengah kasus Covid-19
yang belum kunjung turun.
49
Dalam menjalani pekerjaan ini saya selalu teringat apa kata
Ibu Nurhayati (pendiri Paragon). Dalam membangun Paragon, Bu
Nurhayati menambahkan teori 4P menjadi 5P, yaitu Product, Price,
Place, Promotion dan tentunya Pertolongan Tuhan. Hal ini selalu
terngiang-ngiang dalam benak saya, bahwa akan selalu ada
pertolongan Tuhan. Sebagaimana Allah SWT telah berfirman pada
surat Al – Insyirah ayat 6, “ Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada
kemudahan.”
Saya harap tulisan ini bisa menjadi salah satu bentuk syukur
saya menjadi seorang Paragonian. Tidak cukup tulisan ini untuk
menggambarkan betapa bersyukurnya saya bisa menjadi bagian dari
Paragon. Hanya doa yang bisa saya panjatkan. Semoga dengan segala
kesulitan yang dihadapi, Paragon selalu diberikan kemudahan dan
bisa terus berkembang lagi kedepannya. Sekali lagi, terima kasih saya
ucapkan, karena melalui Paragon saya mendapatkan banyak rejeki
yang tidak ternilai.
50
Bukan Musibah Namun Kegagalan Terindah
Imannur Ilmi Rais Akbar
Mari kita mulai perjuangan itu. Sempat sakit hati dan enggan
mendaftar lagi karena gagal pada percobaan pertama, saya mencoba
peruntungan kedua untuk mencoba kembali berjuang menjadi
seorang Paragonian. Masih mendaftar di posisi yang sama dengan
percobaan pertama. Saya masih lihai dalam menggerjaan soal yang
diberikan, hal ini dikarenakan saya masih hafal dengan soal yang saya
kerjakan dahulu.
Tahap demi tahap saya lalui, singkat cerita, saya lolos hingga
tahap wawancara direksi. Saat itu hati saya masih galau ketika akan
berangkat untuk wawancara direksi di Jakarta. Karena, dilain sisi saya
juga sedang melakukan tes lain dan lolos hingga tahap direksi di salah
satu perusahaan otomotif sebagai Supervisor Casting(pengecoran).
Sialnya, jadwal direksi Paragon dan perusahaan otomotif sama, hal
inilah yang membuat saya galau.
51
Di tahap ini saya harus memilih, saran dari semua orang saya
tampung. Dan pilihannya adalah mengiklashkan Paragon, alasannya
sederhana, semua menyarankan saya untuk bekerja sesuai bidang
studi. Nampaknya tuhan berkehendak lain, tiba - tiba direksi
perusahaan otomotif menunda tes wawancara. Saya langsung putar
balik, dan menghadiri tes Paragon. Alhasil saya terlambat, namun
seisi ruangan masih menerima saya dengan hangat. Sehangat sinar
matahari di Jakarta kala itu.
52
Saya sempat galau, karena pengumuman dari Paragon tak
kunjung datang. Ternyata kegalauan saya langsung dijawab oleh
Allah. Siangnya, ada informasi bahwa saya lolos di Paragon dan bisa
mulai bekerja bulan depan. Betapa bahagianya saya.
Yaps!! Betul sekali, saya tidak lolos tes kesehatan karena saya
buta warna. Itu mungkin bisa menjadi kegagalan termanis dalam
hidup saya.
53
Pesan Ares
Rahma Nindita Zuhara
Dunia itu warnanya tidak hanya hitam dan putih, bisa abu-
abu perpaduan dari kedua warna itu, atau bisa juga merah, hijau, dan
biru. Tiap individu tidak memiliki kapabilitas untuk menentukan
benar-salah atas tindakan seseorang. Merasa suci karena berada di
kubu kiri, lantas kanan, depan, belakang, dianggap kaum yang
pembangkang.
54
merupakan harapan dari kebanyakan orang. Siapa yang tidak suka
menjadi penebar kebaikan?
55
jawab yang terintegrasi. "Kayak gini udah sesuai belum? atau ada
yang perlu ditambah?"
"..kita tetap harus menjadi orang yang berkarakter atau diri sendiri," kata
Ares padanya.
56
Keberagaman
Winda Pertiwi Sigit
57
Paragon menjunjung tinggi Bhineka Tunggal Ika (walaupun
berbeda namun tetap satu jua) Dan merupakan salah satu value
perusahaan yang pertama adalah Ketuhanan. Dengan saling
menghargai, maka akan memberikan manfaat yang baik. Serta, tidak
terjadi permasalahan yang memang tidak diperlukan. Tidak ada
manfaat dari permasalahan yang terjadi. Sebaliknya, jika saling
menghargai satu sama lain maka akan sangat bermanfaat.
58
Tetap bertumbuh PT Paragon Technology and Innovation
Tuhan menyertai selalu..
59
60
Tumbuh Itu Bersama-sama, Bukan Sendirian
Hafez Habiburrohman
-----
“The more I read, the more I acquire, the more certain I am that I know
nothing.”
61
- Voltaire
62
Lebih jauh, usulan improvement juga dapat disampaikan oleh
teman-teman operasional pada kegiatan Quality Improvement Team
(QIT), yang juga menghasilkan ide-ide pengembangan yang luar
biasa. Bukan sembarang ide, karena telah melewati berbagai tahap
analisis, pengawasan, dan review, dengan menggunakan siklus Plan,
Do, Check, Act (PDCA), sehinga improvement yang diusulkan selalu
meningkatkan standar dari hal yang dikembangkan tersebut. Di lain
keempatan, beberapa kali saya berbincang dengan subordinat saya,
dan sering saya mendapat insight dari usulan-usulan yang mereka
kemukakan. Bagaimana sebaiknya kita menangani bahan baku, apa
saja yang kurang dari teknis pengelolaan direktorat saya. Banyak yang
saya juga baru sadari setelah berbincang dengan mereka. Di sini saya
belajar dari subordinat saya.
63
-----
64
Inspired By You
Puji Rahmadani
12 April 2016.
65
Ada kejadian lucu saat arah pulang ke hotel. Saya tidak ahli
membaca peta, hanya ingat nama hotel dan bangunan sekitar hotel.
GPS juga sedang tidak berfungsi dengan baik. Pak Abd Wahid
mengantarkan saya ke lokasi. Ketika sampai, muncul keraguan di
benak saya. Nama hotelnya benar, tetapi bangunan sekelilingnya
berbeda. Seingat saya, ada bangunan di seberang hotel yaitu sebuah
bank dengan warna kuning. Tetapi tidak ingat nama banknya
maupun nama jalannya. Untungnya, Pak Abd Wahid ingat nama
hotel itu ada dua lokasi yaitu di Jl Sudirman dan Jl. Sultan
Hasanuddin. Ketika sampai di hotel yang benar, saya ingin membayar
lebih tetapi Pak Abd Wahid menolak. Padahal tarif yang terpotong
dari uang elektronik hanya Rp4.000. Setelah bertemu dengan Pak
Abd Wahid, saya jadi meyakini : jika kita berbuat baik, Allah juga akan
mempertemukan kita dengan orang-orang baik dimanapun kita berada.
66
sosial supaya “lebih hidup”, yaitu bekerja sekaligus merasa
bermanfaat bagi sesama. Ternyata di Paragon, tanpa kita sadari,
secara tidak langsung pekerjaan kita memberi makna untuk banyak
orang di luar sana. Bersama Paragon, kita belajar berbagi langsung
dari tangan kita sendiri saat bulan Ramadhan tiba dengan membagi-
bagikan takjil gratis kepada pengguna jalan. Paragon telah membantu
ratusan anak-anak jalanan mendapatkan tempat berteduh dan
keluarga di Sanggar Senja. Paragon telah mewujudkan mimpi dan
cita-cita lebih dari 1000 anak dengan memberikan pendidikan gratis
di SD Juara. Paragon bersumbangsih dalam membantu anak di
Rumah Harapan Indonesia untuk survive selama pengobatan. Banyak
lagi hal-hal baik yang Paragon lakukan bukan sekedar penggugur
kewajiban perusahaan terhadap masyarakat, tetapi benar-benar
terasa tulus, hangat, dan berkah. Paragon benar–benar menebar
senyuman.
67
Our Inspiration, Paragon
Ajeng Nindi Hapsari
Tiba – tiba saya terfokus pada hal baik nomor sekian yang
berisi: “Wardah Sumbang 40 M untuk Pengadaan Sarana Prasarana
Kesehatan.” Dari sekian poin yang berkaitan dengan usaha
pemerintah, kondisi terkini, dan sebagainya, Wardah menjadi salah
satu pembawa kabar baik tersebut. Di antara 14 kabar baik lainnya,
kabar inilah yang paling membuat saya bahagia.
68
juga, ya, yang membaca berita ini dan dibagikan kembali. Semoga
dengan ini maka pihak - pihak lain dapat ikut tergerak juga."
"So Inspiring... Habis ini beli produk Paragon, sist. Wardah, Make
Over, dan Emina."
Satu hal yang dapat saya ambil pelajaran dari ini yaitu, yang
terpenting adalah lakukan kebaikan versi kita, teruslah berbuat baik,
maka pertolongan Allah SWT pasti akan ada. Lewat cara yang
bahkan mungkin tidak terduga.
69
Nurhayati Subakat, mempedulikan nasib karyawan - karyawannya
apabila perusahaan ini tutup. Semangat kepedulian itulah yang
menjadi kekuatan bagi Ibu Nur untuk bangkit kembali hingga
Paragon menjadi sebesar ini.
70
Anak - anak itu memberikan Video Letter kepada seluruh
Kakak - kakak Paragonian. Dengan senyum tulus dan polos mereka
berkata, "Halo Kakak - kakak, semangat ya, Kak, kerjanya." Tangisan
semakin pecah ketika melihat salah seorang anak menangis.
Kemudian anak - anak itu hadir menemui beberapa Paragonian yang
sedang diwawancarai. Semangat dan doa dari anak - anak yang polos
itu sungguh membuat saya terharu. Membuat saya dan tentunya
semua Paragonian ingin terus semangat bekerja agar tetap bisa
membuat mereka tersenyum. Untuk membuat mereka mewujudkan
mimpi dan cita - cita mereka.
71
Paragone
Ardi Fitri Wulandari
72
Berbagai kegiatan yang mengasyikkan saya dapatkan ketika
bekerja di Paragon antara lain training internal dan eksternal, outing,
olahraga bersama, tour bersama keluarga, acara CSR dengan
membagikan sembako, membagikan makanan untuk berbuka puasa,
menyalurkan zakat serta hewan qurban, juga pengajian bulanan
untuk menambah wawasan agama. Dari berbagai kegiatan tersebut
terbentuk kerjasama tim dan individu yang kuat sehingga bisa di
terapkan ketika sedang bekerja. Saya semakin takjub karena merasa
bangga ketika berada di tengah-tengah Paragonian dengan karakter
bermacam-macam tapi kita tetap satu, Paragon.
73
pribadi maupun di lingkungan sekitar. Sekarang setiap ada
pertanyaan bekerja di mana, saya menjawab PT Paragon, sudah
banyak orang yang tahu. Ada rasa bangga di dada ketika mendengar
jawaban tersebut.
74
Work-life Integration vs Work-life Balance
Kholisa Intan Rokhmana
75
Saya cukup beruntung, berada dalam perusahaan yang
memprioritaskan keselamatan karyawannya. Banyak aturan yang
diubah dan disesuaikan dengan kondisi saat ini. Bahkan kondisi
kesehatan karyawannya pun dipantau dan diperbaharui setiap hari.
Dengan penyesuaian aturan baru ini, alhamdulillah saya diberikan
kesempatan untuk merasakan remote working dari rumah orang tua
saya.
76
1. Buat jadwal
***
77
yang lebih positif bagi saya pribadi dan perusahaan. Oleh karena itu,
saya merasa beruntung menjadi bagian dari tim didalam perusahaan
yang selalu mengajak dan menginspirasi karyawannya untuk menjadi
individu yang lebih baik. Yuk kita coba terapkan ‘work-life integration’!
78
Jodoh (Sudah) Bertemu
Lilis Yuniati
“Jodoh tidak melulu harus soal pasangan” mungkin hal ini benar
adanya. Dan istilah inilah yang mungkin cukup menggambarkan
hubungan saya dan Paragon.
79
menular dan seketika membuat mood saya baik saat itu. “Bismillah.
Semoga aku berjodoh dengan Paragon”, bisik saya dalam hati.
80
biasa menyebutnya dengan sebutan “family”). Nilai tersebut antara
lain: Ketuhanan, keteladanan, kekeluargaan, tanggung jawab, fokus
pada pelanggan, dan inovasi.
81
Segala hal berjalan terasa lebih cepat dari biasanya saat
pandemi berlangsung. Hal ini terjadi karena kita tidak boleh
tertinggal dalam berinovasi dan beradaptasi menyesuaikan dengan
kondisi baru yang ada. Website inovasi tadi contohnya, diselesaikan
hanya dalam kurun waktu dua minggu saja. Dengan adanya website
ini, Paragon ingin menyampaikan kepada Paragonian bahwa inovasi
itu dekat dan mudah. Berinovasi dapat dilakukan terhadap hal sekecil
apapun di sekitar yang berpotensi dikembangkan untuk kemajuan
perusahaan. Ide-ide yang tertampung dari bulan April tersebut sudah
diulas oleh para Innovation Facilitator dan bahkan beberapa
diantaranya sudah dikembangkan dalam project nyata. Sungguh enam
bulan yang sangat agile.
Ah, rasanya terlalu banyak jika saya harus menulis satu per
satu hal baik yang saya dapatkan selama bekerja di Paragon.
82
Bersama di Sini dengan Semangat Akselerasi
Sulistia
83
khususnya saat krisis seperti sekarang ini, di awal masa krisis Paragon
malah menggelontorkan dana yang besar untuk membantu
penanganan Covid 19, baik itu di level negara hingga masuk ke level
bantuan untuk Paragonian itu sendiri. Bantuan itu pun terus
berlangsung hingga saat ini. Masya Allah, misi yang sangat mulia
untuk sebuah perusahaan.
84
akrab dengan kata “Paragonian”. Kita sering sekali menggunakan
panggilan ini, panggilan yang sangat menunjukkan keakraban dan
kekeluargaan tetapi tidak lepas dari kesan profesional karena
sejatinya dalam panggilan tersebut terdapat nama perusahaan tempat
kita bernaung.
85
Paragonku untuk Kampung Baru
Astri Laksita Wikaningtyas
86
bapak-ibu. Semua perlombaan ini digelar seminggu sebelum puncak
acara ulang tahun PTI.
“Kalau kau suka hati tepuk tangan, prok prok. Kalau kau suka
hati tepuk tangan, prok prok. Kalau kau suka hati, mari kita lakukan, kalau
kau suka hati tepuk tangan, prok prok.”. Terdengar keceriaan 2 MC
mencairkan suasana dalam memandu rangkaian lomba di hari itu.
Aula Paragon 2 dipenuhi anak-anak pemilik masa depan Indonesia.
Penuh sesak. Tapi ku terharu. Sekitar 150 anak mengikuti rangkaian
lomba dengan semangat membara. Meskipun panitia sempat
kewalahan di awal namun Alhamdulillah semua lomba berjalan
dengan baik. Semua pulang dengan rasa optimisme untuk jadi juara
yang akan diumumkan di puncak acara.
87
dengan pengumuman lomba, pembagian hadiah, dan pembagian
grand door prize.
PTI, yang kerap kali kita sebut dengan Paragon, kini telah
35 tahun berdiri, berkembang, berbaur di tengah kehidupan
Kampung Baru. Doa terucap semoga Paragon dapat terus menjadi
penggerak kebaikan dan penebar manfaat untuk Kampung Baru,
sekitar, dan sesama. Terima kasih, Kampung Baru!
88
Berkualitas, Tumbuh dan Bermanfaat
Jupri Supriadi
89
Itulah salah satu versi yang setidaknya mewakili makna
Paragon. Terbentuk di tempat yang begitu istimewa, dengan proses
istimewa dalam rentang waktu yang istimewa pula. Lalu yang kedua,
Paragon memiliki makna orang atau benda dengan kualitas sangat
tinggi. Mungkin makna ini yang dulu mendasari tersematnya Paragon
dalam salah satu rangkaian nama perusahaan manufaktur kosmetik
terbesar di Indonesia ini. Nama adalah do’a. Dengan harapan semua
insan-insan penggerak di dalamnya selalu menjadikan diri mereka
berkualitas dan terus meningkatkan kualitasnya. Berkualitas namun
tak tinggi hati. Hebat namun tak berbangga diri. Tidak hanya
berkualitas secara pribadi, namun juga melangkah bersama untuk
meningkatkan kualitas kolektif.
90
Bermanfaat, lalu kita akan tumbuh. Itulah sebagian
penggalan kata yang pernah saya dapatkan dari Pak Harman dalam
sebuah arahannya beberapa waktu silam. Paragon mengajari kita
untuk mengoptimalkan segala daya upaya yang dimiliki untuk
kebaikan perusahaan. Tak peduli dimana posisi kita, tak melihat
besar atau kecil kontribusi kita. Selama memberikan manfaat dan
terus menerus memperbaiki kinerja, itu adalah usaha Paragonian
untuk terus mengumpulkan daya yang dimiliki agar tempatnya
bernaung saat ini menjadi terus besar dan berkembang. Terus
berusaha meningkatkan kualitas diri adalah semangat yang harus
dimiliki, karena dengan meningkatkan kualitas dan kapasitas masing-
masing individu, insya Allah Paragon dan Paragonian akan terus
tumbuh dan bermanfaat bagi banyak orang.
91
Satu Dekade Bersama
sang Distributor Kebaikan
Karina Nugraha
Semakin dikenal
92
masuk ke perusahaan dengan nama PT Pusaka Tradisi Ibu hingga
saat ini sudah berubah nama menjadi PT Paragon technology and
Innovation. ngomong nomong soal nama ada cerita unik terkait ini
jadi sekitar tahun 2010 suatu waktu di perjalanan nai bus dari arah
Jakarta ke Tangerang ada ibu-ibu yang ajak mengobrol sampai
bertanya bekerja dimana setelah mendengar nama perusahaannya
sempat disangka adalah perusahaan pembuatan jamu, kadang suka
tertawa sendiri jika mengingat ini. lalu akhirnya dijelaskan bahwa
waktu itu adalah pabrik yang menghasilkan kosmetik Wardah, tapi
saat itu ibunya hanya bilang oh perusahaan kosmetik dan masih
belum familiar dengan brand apalagi perusahaannya.
Distributor Kebaikan
93
di seluruh Indonesia untuk bisa memiliki fasilitas lebih baik. Sangat
sejalan dengan tagline yang diusung diawal tahun ini yaitu sebagai
#penggerakkebaikan.
94
Paragon dan Pohon Kelapa
Nganti Tresna Jungjunan
95
Sontak hal ini mengalihkan perhatian kita semua. Cuitan
tersebut direspon positif oleh warganet dan bahkan menjadi trending
topic saat itu. Langkah yang dilakukan oleh Wardah (PT Paragon
Technology and Innovation) dinilai sangat mulia. Bagaimana tidak,
disaat perusahaan lain masih mempertimbangkan dampak ekonomi
yang akan ditimbulkan oleh pandemi ini, Paragon langsung
melakukan langkah nyata dengan memberikan sumbangan ke
sejumlah rumah sakit di negeri ini dengan jumlah yang cukup
fantastis. Konfirmasi terakhir yang didapat, total sumbangan yang
digelontorkan Paragon mencapai 40 Milyar Rupiah. Bahkan setelah
itu, sempat viral juga di dunia maya tagar “#SiapaSusulWardah”. Hal
ini menggambarkan apa yang dilakukan oleh Wardah/Paragon
menjadi kebaikan yang menginspirasi berbagai pihak untuk
melakukan langkah nyata, memberikan kontribusi positif dalam
menghadapi pandemi ini.
96
bahkan hal ini tercantum dalam kalimat terakhir Visi Paragon yaitu,
“Menjadi perusahaan yang berkomitmen untuk memiliki
pengelolaan terbaik dan berkembang terus menerus dengan
bersama-sama menjadikan hari ini lebih baik dari hari kemarin
melalui produk berkualitas yang memberikan manfaat bagi
Paragonian, mitra, masyarakat, dan lingkungan.”
97
Selama hampir 12 tahun menjadi Paragonian, banyak sekali
dampak positif dari Paragon yang saya rasakan dan mengubah hidup
saya menjadi lebih baik. Dari yang awalnya saya pergi bekerja hanya
sekedar untuk mencari pemasukan, sampai akhirnya saat ini setiap
berangkat kerja, saya selalu meniatkan ini untuk ibadah. Saya juga
selalu memastikan bahwa ada manfaat lebih yang bisa saya berikan
hari ini untuk orang-orang di sekitar saya.
98
Tentang Kamu
Nuralmasdini Winnaputri
Hari ini izinkan aku bercerita lebih banyak. Masih pada cerita yang
sama, tentang kamu…
Tapi jujur saja, itu yang membuatku mulai tertarik. Maka mulai lah
aku mencari tahu bagaimana caranya bisa berada dekat denganmu.
“Hai!” sapamu.
99
itu adalah hari ulang tahunku dan cuaca sore itu sedang hujan.
Lengkap sudah rasanya. Selama perjalanan pulang, kupanjatkan
sebuah doa, berharap semesta ikut mengamini.
“Kita berdoa dulu ya biar semua dilancarkan” itu yang selalu terucap
ketika hendak memulai kegiatan.
100
Mengingatkanku bagaimana pun usaha kita, tidak menjadi
lengkap rasanya ketika tidak meminta pertolongan pada Yang Kuasa.
“Bagaimana, ada yang bisa saya bantu?” begitu katamu ketika melihatku
mengalami kesulitan.
101
menyadarkanku bahwa itu yang membuat kita menjadi semakin
tangguh. Aku percaya bahwa hal inilah yang membuat kita belajar,
tumbuh, beradaptasi dan berproses.
06 Oktober 2020
102
Kesempatan ketiga
Dhiya Ul Hafifah
Beberapa bulan kemudian aku ikut tes lagi, kali ini aku
mengikuti tes walk in interview di kantor Paragon daerah cipulir
karena tes akan dimulai jam 7 pagi aku berfikir tidak mungkin aku
akan bisa datang tepat waktu karena rumahku jauh, dalam pikirku
tidak usahlah tidak akan cukup waktunya. Namun satu hari sebelum
tes nya dilaksanakan ibuku bilang “tidak apa-apa ikut saja toh kamu
belum mencoba masa sudah menyerah” sore itupun aku minta izin
ibu untuk berangkat ke ciputat ke kosan temanku menginap dengan
harapan aku bisa lebih dekat ke cipulir tapi sebenarnya juga jauh, aku
sudah berangkat pagi karena tidak tau dimana kantornya alhasil
nyasar ke kantor Paragon di kampung baru dengan percaya diri aku
turun dari ojol dan ke pos security menanyakan pak aku mau ikut tes
walk in interview, pak security menjawab
103
“maaf mba tempatnya bukan di kantor sini tetapi di depan”
aduh dalam hati ku drama apalagi ini? aku pun memesan ojol
lagi untuk ke kantor cipulir sesuai arahan bapak security. Sesampai
di kantor cipulir sudah banyak yang antrian berbaris seperti ular
panjang sekali, aku tidak bisa masuk karena sudah telat dan tidak
dapat nomor antrian. hari itu pun aku merasa gagal untuk kedua
kalinya karena drama dipagi hari itu, sedih sekali rasanya aku pun
menelpon ibu
Aku menjawab
ibu menjawab “coba satu kali lagi kamu jangan pulang dulu
menginap lagi dikosan temanmu untuk tes lagi besok”
104
doa abang ojol katanya semoga diterima ya mba mungkin beliau
kasian melihat aku yang pagi buta sudah jalan untuk melamar kerja,
aku pun di antar sampai di depan Paragon.
105
perusahaan lain juga seperti ini? Aku merasa bersyukur bisa bekerja
dan mengemban ilmu hidup selama berbaur dengan Paragonian.
”I’m Proud to be Paragonian”.
106
Tumbuh Karena Kebermanfaatan
Ragil Kurniawan
107
Indonesia, kalimat yang diucapkan waktu itu adalah “perusahaan
harus terus memberikan manfaat karena dari hal itu perusahaan kita
bisa berkembang”.
108
terbesar di negeri sendiri melainkan juga dapat menjadi perusahaan
kosmetik nomor satu dunia. Semoga Ibu Nurhayati Subakat beserta
keluarganya dan juga seluruh Paragonian selalalu diberikan kesehatan
dan umur yang bermanfaat. Aaamiiin yaa robbal aaalamiin.
109
Apa yang Membuatmu Bahagia?
Anna Fitriyana
110
Alhamdulillah. Dalam hati yang berbunga-bunga ini semoga
saya bisa bekerja dengan menggunakan jilbab dengan tenang dan
lebih menjaganya.
111
Banyak pelajaran yang aku dapatkan dan tentunya menjadi
passion-ku yang baru. Aku sangat menikmati proses ini. Aku yakin
kisah yang dituliskanNya adalah kisah yang terbaik dari yang baik.
112
Jika di Tarik lagi dari masa lalu, lingkungan akan membentuk
menjadi apa dirimu sekarang. Aku yang sekarang sedikit layak untuk
disebut seorang wanita. Ups, tentu saja sekarang sudah bisa
membuat alis sendiri maupun orang lain hehe.
113
Di Halaman Belakang
Aku harap kamu yang terakhir
Samuel Saptohadi
Prolog
Introduksi
Tarbiyah
114
perona wajah yang sebelumnya tak pernah dijamah. Merasakan
langsung bagaimana teriknya ruang terselubung tanpa baskara
menemani. Merasakan langsung seberapa masin air tetesan panas
mesin. Merasakan langsung bagaimana anggara menerkam tiada tara.
Mungkin, mengindrakan langsung bahwa memang saat itu kita masih
belum saling dipertemukan?
Sebelas
Aku selalu suka sehabis hujan di bulan Desember - Cholil Mahmud dan
Adrian Yunan
Dua belas
115
Kalau bukan karena label, mungkin aku tidak mengenali
apa-apa. Kalau bukan karena Halbi, mungkin aku tidak mengetahui
kapan harus makan malam. Kalau bukan karena Paket Perjalanan,
mungkin aku tidak memahami bagaimana produksi berskala besar.
Kalau bukan karena Label, Halbi dan Paket Perjalanan, mungkin aku
tidak sebegininya sekarang. Aku harap masih ada Label, Halbi dan
Paket Perjalanan di depan sana untuk kita. Dan aku harap, kita tetap
saling dipertemukan.
Halaman Belakang
116
Tahukah kamu aku mencintaimu? Aku harap tidak. Rupanya
kasihku mampu menyentuhmu bahkan pada sudut gelap dimana
cahaya bulan tak sanggup menyentuhnya. Ikut merangkul pundak
yang tertunduk dalam rengkuhan malam dingin yang tak
berperasaan. Nampaknya menusuk tiap sendi tulang belakang
mengisi darah dengan hembusan nafasnya yang dingin dan
menyebarkannya ke seluruh tubuh. Agar kasihku memiliki
kesempatan setiap kali sang waktu mengizinkannya menjamahmu
pada tiap sudut gelap hatimu (kalaupun sang waktu tak mengizinkan,
biar kasihku yang memutarbalikkan jam pasir dalam genggaman erat
sang waktu agar terbuka pintu-pintu waktu yang menutup keabadian
dan kemungkinan hingga ujung jemari kasihku sampai pada sudut
senyummu baik dalam sadar maupun di bawah sadar).
117
Seperti Bulan dan Bintang
Ria Jamin
Sebuah pesan di kotak masuk. Belum aku buka, tapi aku bisa
membacanya di tampilan notifikasi. Terbayang langsung bagaimana
mimiknya ketika menyampaikan itu langsung padaku biasanya. Aku
langsung membalas dengan singkat, “Yap. Tadi lihat.” Sejenak
kemudian pikiranku terbang entah kemana.
Duh, mati. Aku tuh mau nulis tapi merangkainya lagi ga pas terus.
118
niat luar biasa menggunakan aneka macam alat bantu melihat benda
angkasa. Hasilnya sungguh bikin wow pokoknya.
119
setiap hal kecil yang terus dilakukan dengan ketulusan dan datangnya
dari hati akan terasa sampai ke hati. Membawa Paragon menjadi
semakin besar tanpa harus merasa besar kepala.
Tidak harus selalu jadi bulan yang selalu bersinar terang untuk dapat
sebuah penghargaan. Karena penghargaan terbaik biasanya datang
dari dalam dirimu sendiri dan karena dirimu sendiri. Seperti bintang
yang sinarnya memancar sempurna. Karena dia memang sebuah
bintang, dan akan tetap menjadi bintang.
Siapa pun kamu dan apa pun yang sedang kamu lakukan
sekarang, percaya pada potensi sendiri dan berikan yang terbaik.
Teruslah bersinar dan barangkali suatu saat kamu akan dapatkan
momen epik. Kalau sudah begitu, esok lusa jangan lupa berbagi cerita
denganku juga ya. Sampai jumpa!
120
121
Goresan Cinta untuk Paragon
Windy Oktanaura
122
berjanji pada diri sendiri akan memanfaatkan kepercayaan yang
sudah diberikan sebaik-baiknya dan akan memberikan performa
terbaik.
123
berjumlah tidak lebih dari 30 orang). Dan benar saja, kata-kata
apapun yang keluar dari beliau bisa menjadi booster bagi kami dalam
bekerja. Beliau dan para BOD (Board of Director) lainnya benar-benar
bisa menjadi teladan.
124
Hatiku semakin terpukul ketika dokter memintaku untuk
bedrest dan menjalani fisioterapi selama enam bulan. Itu artinya aku
belum bisa kembali bekerja di Paragon dalam waktu dekat. Orang
tua pun sempat memintaku untuk mengundurkan diri dari Paragon.
Pikiranku sudah buntu, tidak tahu rencana apa yang akan kulakukan.
Setelah ditenangkan dan diberikan semangat oleh Ayah dan Ibu, aku
mengabarkan bagaimana kondisiku ke bundadari dan meneruskan
pesan orangtuaku itu. Bukan jawaban atas permohonan
pengunduran diri yang aku baca, tapi justru motivasi, semangat dan
doa yang diberikan beliau untukku. Bundadari terus menyemangati
dan menungguku sampai sehat dan bisa kembali aktif bekerja
kembali. Aku diminta untuk tidak berpikiran apapun dan fokus
untuk fisioterapi. Air mata tak terasa menetes di bantal putih rumah
sakit tempatku berbaring selama hampir sepuluh hari. Kali ini bukan
air mata kesedihan, tapi air mata haru atas yang dukungan yang tak
henti-hentinya kudapatkan.
125
mengecewakan Paragon yang sudah menunggu dan rindu berat
membuatku tidak sabar memulai hari-hari bekerja dan belajar di sana
lagi. Senin sampai Jumat yang padat dari pagi hingga petang mulai
mewarnai kehidupanku lagi. Tak ada keluhan seperti yang
sebelumnya pernah aku rasakan. Justru sepertinya, aku merindukan
suasana lembur di ruangan finance kali ini. Seharian menatap laptop,
berkutik dengan angka dan terus berpikir. Ternyata aku sangat
merindukan hectic di kantor. Senang dan diingatkan untuk terus
bersyukur rasanya. Seakan-akan aku diberikan hidup kedua untuk
menikmati nikmat yang sudah diberikan oleh Allah ini.
“Jangan berhenti melakukan hal kecil untuk orang lain, terkadang hal kecil
itu mengambil tempat terbesar di hatinya”
126
superior yang supportive, teman-teman yang baik, didukung oleh
culture perusahaan yang sangat sesuai denganku, membuatku
bertahan dan terus berusaha memberikan yang terbaik untuk
Paragon. Terlebih, Paragon telah memberikan banyak kesempatan
bagiku dan teman-teman dalam pengembangan kemampuan. Apa
yang sudah Paragon berikan sudah sangat banyak. Lalu, apa yang
sudah aku persembahkan untuk Paragon? Melalui tulisan ini, aku
memberikan goresan cintaku untuk Paragon. Terima kasih telah
memberi ruang untuk menceritakan waktu-waktu terbaik yang sudah
kulewati sebagai Paragonian. Meskipun tidak semua cerita bisa
dituangkan di sini, tapi percayalah momen bahagia di Paragon tidak
terhitung. Semoga apa yang sudah kulakukan bisa bermakna
untukmu. Tanpamu, aku tidak akan menjadi seseorang yang kuat
sekarang. Yuk tumbuh bersama-sama menggapai mimpimu, aku dan
kita semua.
127
Kalau Paragon Itu Manusia,
Mungkin Saya Sudah Jatuh Cinta
Nur Fitri Anggraini Sujana
128
saya dibuat merasa bahwa saya bukan hanya seorang pekerja,
melainkan bagian dari keluarga itu sendiri.
129
lebih keras di sini adalah karena di masa-masa sulit seperti saat ini
lebih banyak lagi orang-orang yang membutuhkan bantuan dan
merasakan manfaat yang bisa kita berikan.
130
Kebetulan Membawa Kebaikan
Ariestika Wening Pramudyastuti
131
selalu bilang ini adalah pertolongan Allah. Deg! Saya merasa
disadarkan kembali bahwa segala kebetulan yang membawa saya
sejauh ini bergabung dengan Paragon tidak lain tidak bukan karena
pertolongan dari Allah.
132
saja tanpa pandang bulu. Pembelajaran yang saya dapat inilah yang
saya kagumi sejak awal saya bergabung di Paragon, sesuatu yang tidak
diajarkan secara formal. Hal ini mungkin tampak kecil bagi sebagian
orang, namun buat saya kebaikan beliau sangat berarti dan akan
selalu saya ingat. Saya jadi berpikir apakah di perusahaan lain saya
juga akan menemui hal-hal seperti ini?
133
bekal kehidupan saya kedepan, menjadi contoh bagaimana saya
harus terus rendah hati dan bermanfaat bagi orang lain.
134
Paragonian Setia Bekerja di Paragon?
Kok Bisa?
Januar Priyanto
Hal diatas, terjadi pada diri saya pribadi. Suatu ketika pada
saat bekerja di Perusahaan X, pada awalnya hidup terasa indah.
Atasan sangat welcome. Selalu mengajak berdiskusi dan tidak pelit
untuk menghargai kinerja bawahannya.
135
akhirnya tanggung jawabnya beralih kepada saya. Cukup lama juga
menghadapi perilakunya yang kadang di luar kewajaran.
136
pernyataan ini, beliau tersenyum dan berkata kurang lebih isinya
“Sepertinya Bapak cocok dengan budaya perusahaan ini”. Saya
refleks mengucapkan “Alhamdulillah.”
137
beragama Islam dan perjalanan rohani bagi yang
beragama selain Islam;
- Membangun sarana dan prasarana seperti Gym,
Perpustakaan, dll;
- Memberikan beasiswa kepada seluruh putra dan putri
karyawan;
- Memberikan tunjangan menikah dan juga uang
belasungkawa kepada karyawan.
138
Warisan Paragon untuk Indonesia
Anistuti
139
Hal yang membahagiakan di Paragon, khususnya bagi saya
yang menyukai hal-hal filosofi adalah prinsip-prinsip yang menjadi
landasan gerak Paragon. “Innamal A’malu Binniyat”, kata-kata Pak
Harman tentang prinsip bertumbuhnya Paragon adalah niat tulus
yang akan membawa keberkahan bagi orang-orang yang bekerja di
Paragon. Niat inilah yang kemudian diejawantahkan dalam value
Paragon yang dilantangkan setiap hari Senin oleh Paragonian pabrik.
140
Paragon menanamkan prinsip kekeluargaan dalam
lingkungan pekerjaan. Setiap karyawan diperlakukan sebagai
keluarga. Dalam keluarga Paragon, kami bekerja dengan saling
menghargai, menghormati, menjaga, dan gotong royong untuk
mewujudkan cita-cita mulia Paragon. Di Paragon, akan sangat
mudah menemukan orang-orang yang memberikan senyum dengan
tulus, siap membantu, dan bekerja sama.
141
dilahirkannya calon produk hingga penjualan produk di konsumen
melalui beberapa kegiatan yang terus dilaksanakan dari waktu ke
waktu.
142
Tentang Satu Hari Bersama di Luar Kantor
Anindita Alifa Wardono
Ya, hari Jumat yang berkah itu adalah jadwal Tim Finance,
Internal Audit, dan Legal Paragon untuk mengikuti kegiatan outing.
Aku, yang saat itu baru beberapa bulan menjadi bagian dari Paragon,
tentunya sangat tertarik dengan kegiatan ini. Bisa mendapat waktu
untuk merasanakan suasana berbeda selama dua hari bersama rekan
kerja, sementara meninggalkan excel dan angka-angka nya, tanpa
harus membuka rentetan pengajuan biaya yang berjejer
menunggu approval, membuatku tak sabar untuk mencobanya.
Walaupun sebenarnya aku suka bergumul dengan
angka, refreshing tentunya tetap dibutuhkan, dan Paragon dengan
penuh perhatiannya menyediakan ini.
143
membahana di lapangan rumput sore itu, mengiringi games demi
games yang kami semua ikuti bergantian. Berbagai tingkah unik dan
mengundang tawa banyak ditunjukkan oleh temn-teman finance,
bahkan oleh yang sebelumnya terlihat seperti orang yang “serius”
selama hanya kenal di kantor. Momen ini cukup membuatku
membuka mata akan sisi yang berbeda dari seseorang.
144
Patah Hati Bekerja di Paragon
Dwi Suci Candraningsih
Hai temen-temen!
Nah, patah hati ga sih kerja di bidang yang beda banget dari
bidag sebelumnya yang udah aku suka banget?
Ala cinta karena biasa, atau memang udah suka dari awal
sampe ga paham nih. 10 tahun bersama.
145
Dan sekarang aku kerja di PT Paragon Technology and Innovation
(Paragon), perusahaan yang memiliki brand Wardah, Make Over dan
Emina. Temen-temen pasti udah familiar dong, atau jangan-jangan
ada yang pengguna juga ya? Seneng deh kalo pas ketemu orang, terus
ternyata konsumen salah satu brand Paragon
146
Karena aku merasa dunia ini sudah semakin tidak adil,
keadilan sosial bagi seluruh rakyat aja udah susah. Apalagi untuk para
satwa, untuk para tanaman, hutan, laut, lebah, capung. Siapa yang
akan memberikan dan memikirikan keadilan untuk mereka?
Ternyata itu.
Dan hari ini aku seneng dan lega banget. Sore tadi
superiorku chat, untuk minta tolong dibantu menuliskan FAQ untuk
salah satu series Wardah terkait poin sustainibility-nya. Dan aku jadi
teringat semua komitmen-komitmen Paragon untkuk bisa
mendukung sustainibility, seseneng itu..sekarang dari mulai konsep
produk sampai produk sudah di tangan konsumen dipikirin gimana
caranya buat minimalin limbahnya, mengumpulkan limbahnya, dan
mengolah limbahnya untuk selanjutnya bisa dipakai kembali atau
dikembalikan ke alam sudah dalam keadaan yang baik. Dan ga cuma
limbah, sourcing pun dipikirin banget untuk bisa cruelty free baik itu
ke hewan, child labor, illegal labor. Dan banyak lagi lainnya, nanti ini
147
tulisanku judulnya berubah jadi FAQ Paragon bisa-bisa kalo
diterusin hehe.
148
Aku, Kamu, Kami Paragonian
Khairulia
149
sedang lewat dan berdiri di gerbong paling belakang bersama barang-
barang untuk melanjutkan setengah perjalanan yang tersisa.
Atau nasehat lainnya seperti, “Ada dua cara yang bisa kita
lakukan untuk dapat memiliki gedung yang paling tinggi, yaitu yang
pertama dengan berusaha dan bekerja keras untuk bisa membangun
150
lantai-lantai baru pada gedung, agar gedung kita lebih tinggi dari
sebelumnya dan bisa menjadi lebih tinggi dari gedung lain. Atau yang
kedua, dengan cara menghancurkan gedung-gedung lain, agar hanya
tersisa gedung yang kita miliki dan menjadi gedung paling tinggi.”
151
Aku ingat bagaimana Bapak Subakat mengajarkan untuk
selalu sederhana dan tidak berlebihan, mengajarkan untuk selalu
memotivasi diri dan mengembangkan potensi yang kami miliki.
152
Perahu Kebanggaan (Part 1 )
Munadah
153
mematikan lampu dan AC kantor tanpa harus meminta petugas
security yang mematikan. Banyak hal-hal sederhana yang beliau
selalu ajarkan dalam perilaku nyata kehidupan saya yang sangat
membekas sampai saat ini.
154
Saat ini…. Kenangan-kenangan belajar kehidupan bersama
beliau selalu muncul dan banyak kenangan-kenangan lainnya yang
sulit untuk di lupakan
Saat ini…. Perahu itu terus berjalan jauh kedepan dan terus
berjalan mengarungi kehidupan ini dengan semakin banyak awak
yang membantu roda kebaikan yang terus berputar
155
Bertumbuh dan Bermanfat Bersama-sama
Muslihatur R
156
Kegiatan-kegiatan yang bertujuan untuk menebarkan manfaat
sesederhana melaksanakan pengajian, 17 Agustus, yang
mengikutsertakan elemen masyarakat sekitar Pabrik Paragon
merupakan contoh kecil aktivitas yang menyadarkanku akan nilai
sebuah kebermanfaatan. Tidak perlu besar, bisa dimulai dari hal kecil
asal bermanfaat justru jauh lebih bernilai.
157
dalam Factory Leaders Club, kegiatan event seperti QIT (Quality
Improvement Team), dan yang paing terbaru adalah Kelas Menulis.
158
Paragonian Banget
Nurul Hidayani
159
“Oh siap Teh, InsyaAllah bisa.”Katanya.
160
yang menjadi amanah untuk kita. Yang menyakiti hati kita adalah diri
kita sendiri, bukan orang lain. Manusia sudah diberikan
kecenderungan oleh Allah untuk melakukan hal baik, maka ketika
kita melakukan hal yang buruk atau sia-sia, hati kecil kita tidak bisa
berbohong.
161
Bertanya, Mencari, dan Mendapatkan
Mario Kristiono
“Aku percaya takdir; kita berusaha yang terbaik, tapi terkadang ada
hal-hal diluar logika yang seperti memberikan petunjuk. Tapi beberapa kali
aku bertanya, apa iya ya?”
162
Karena kata orang, berpindah-pindah karir merupakan
hakiki.
163
Dan kapan lagi setiap insan di dalam sebuah semesta yang
begitu masif, namun saling berelasi dan mampu bersinergi secara
manusiawi?
Mendapatkan
164
Jika mengobservasi dinamika yang terjadi, terlihat betapa
berusahanya untuk memberikan yang terbaik dan selama ada intensi
yang positif, semua dapat dijalani dengan lebih ringan. Dalam
semesta ini, semua tujuan eksistensi boleh berbeda-beda, tapi semua
terkait dalam sebuah arti kebaikan yang saling bertautan.
Apa semua ini berkaitan? Ada satu hal yang selalu dipegang
dan jadi landasan, yaitu untuk sebanyak-banyaknya membagikan
kebermanfaatan. Terasa sangat humanis, ini yang teramat nyata dan
teresonansi antar sesama insan yang dengan bangga kita sebut
Paragonian.
Terbaik
“Hal terbaik yang tidak akan pernah bisa diambil oleh orang lain
itu ya kemampuan kita untuk tetap bisa bersyukur.”
165
konsentrik. Dalam artian ini, kita menjadi diri yang secara sistemik,
terbaik.
166
Mengintip ke Area Meja Coklat,
Mengenal Paragonian
Silmi Kaffah
167
selalu belajar dari satu sama lain. Sementara, di kegiatan-kegiatan luar
jam kerja kamu bisa tetap menemukan rasa yang sama dan tawa yang
melebur baik dengan asap panggangan gerai all-you-can-eat atau cukup
dengan sempit-sempitan di bangku kayu Mie Ayam Pakde Tarmin.
168
Ke-sama-an dalam Ke-tidak-sama-an
Meinar Dyan Muslimah
169
3 perusahaan Multinasional yang saya jalani, 3 industri yang berbeda,
3 divisi berbeda, dan berbagai jenjang karir; dari Management
Trainee, Supervisor, Analyst, Executive, dan akhirnya Manager.
Semua berjalan sesuai dengan cita-cita, dengan waktu yang sesuai
dengan timeline yang sudah direncanakan. Mengemban Pendidikan S2
pun sudah dengan biaya sendiri ditengah tengah kesibukan.
Meskipun dimana dibalik itu semua, pasti deh setahun di rawat di
rumah sakit karena terlalu memforsir diri. What a sister! Tapi, Setelah
itu, apa?
170
waktu itu saya hadapi dengan tenang, daripada terlalu percaya diri
hehe.. Namun ketika Mama saya tahu, tanggapan beliau sangat
berbeda! Beliau semangat sekali ada tawaran dari Paragon. Sampai
detik ini, beliau masih bekerja di salah satu FMCG. Sehingga
mungkin beliau telah mendengar hal-hal baik dan menarik tentang
Paragon dari kolega-koleganya. Saya sampai bingung sendiri, ada apa
gerangan?
171
Tidak hanya untuk pertumbuhan bisnis semata, namun juga
pengembangan karyawannya.
172
politics, tidak perlu takut kena sikut kanan kiri untuk meraih prestasi,
tidak perlu melihat ada yang di maki didepan forum, tidak perlu
melihat ada yang main salah-salahan antar divisi, challenge number
dengan tujuan ingin menjatuhkan bukan atas dasar keingintahuan,
dan hal-hal lainnya yang biasa dialami di perusahaan global yang
menurut saya malah bisa menurunkan produktivitas.. Meskipun cara
berpakaian tetap harus aku jaga agar sopan ya, he he he.. Namun
warna rambut ku sudah Kembali meriah nih, I love it!.
173
sama suka mengembangkan individu dan memberikan contoh
terbaik, sama-sama tidak suka politik, sama-sama suka jujur, apa
adanya, dan tidak suka ada yang yang ditutup tutupi, sama-sama tidak
memiliki agenda lain kecuali ingin terus berkembang ke arah yang
lebih baik. Karena hari esok harus lebih baik dari sebelumnya. Aku
dan Paragon adalah sebuah persepsi ke-tidak-sama-an yang ternyata
sebuah ke-sama-an.
174
Paragon Tanpa Tempat
Muhammad Idrus
Saat ini jam sudah menunjukan pukul 21.30 Wib mata sudah
mulai mengantuk sementara tugas menulis ke tiga belum di mulai,
agar hasil tulisan bisa maksimal penulis mulai mempersiapkan
secangkir kopi Aceh agar bisa menyelesai tulisan sesuai jadwal.
175
bentuk mencari toko dan menawarkan brand Paragon juga harus
menghasilkan uang tagihan untuk di setorkan ke perusahaan.
176
sebelumnya yang terlihat jelas adalah budaya ketuhanan dan
kekeluargaan, ini sebuah hal yang sangat luar biasa bagi kami yang
ada dalam sejarah Paragon.
177
Good Leader Good Teacher
Tubagus Hegar Galatresta
Notifikasi
178
Tidak terasa waktu sudah menunjukkan pukul lima sore dan
pekerjaan sudah mulai terurai habis. Saat itu aku langsung teringat
dengan notifikasi tadi siang. “Gus, jadi ikut ga?” tanyaku sambil
menghampiri meja Agus yang nampak masih sibuk dengan
pekerjaannya. “Tadi siang aku udah daftar, Ga” jawabnya singkat.
“Wah parah Gus ga ngabarin, yaudah aku daftar sekarang ya” kataku
sambil meninggalkan meja Agus untuk bergegas melakukan
pendaftaran. “Cepetan Ga, aku dapet info kuotanya terbatas” Agus
sedikit berteriak memperingatkanku.
179
“Mungkin sate kambing bakal buat aku lebih baik”
gumamku dalam hati sambil tersenyum kecil.
180
Kebersamaan dan Keberagaman
dalam Kebermaknaan
Alif Fitria Chasanah
181
untuk rekan sesama Paragonian (sebutan semua karyawan keluarga
Paragon) akan menafsirkan pernyataan tersebut dengan pemahaman
yang sama denganku.
182
Dari tiga pertanyaan mendasar tersebut makin terasa
kebermaknaan dalam pengabdian di Paragon, dengan nilai 5 nilai
yang selalu di ikrar kan, Ketuhanan, Keteladanan, Kekeluargaan,
Tanggung Jawab, Fokus pada Pelanggan, Inovasi bahwa semua yang
kita jalankan merupakan ibadah, merupakan tanggung jawab
bersama demi kepuasan pelanggan, bertumbuhnya perusahaan dan
inspirasi kebaikan yang ditanamkan dan ditularkan untuk semua
orang.
183
184
Paragon dan Sebuah Pena
Sari Nuryatini Widyastari
185
caranya saya bisa kerja praktek untuk memenuhi SKS kuliah saya.
Sudah ada 5 orang termasuk saya ternyata yg berminat,
Alhamdulillah saya masih mempunyai kesempatan. Perjalanan saya
bersama Paragon, PT Pusaka Tradisi Ibu (PTI) saat itu, resmi
dimulai.
186
berdiskusi dengan Pak Anton dan Pak Harman dan dibuatlah sebuah
sistem, kami menyebutnya, untuk memastikan orderan bisa
terpenuhi. Sistem ini bukan berupa program atau apapun, tapi betul-
betul sebuah mekanisme dan dijalankan manual menggunakan
kertas. Luar biasa sekali memang semangat dari PTI saat itu untuk
memenuhi orderan tersebut. Tapi memang kami hanya sampai tahap
persiapan dan implementasi di awal saja, karena keterbatasan waktu
kerja praktek kami.
187
Selesai kerja praktek, saya sempat datang kembali ke pabrik
untuk mengambil data untuk keperluan laporan kerja praktek saya.
Karena saat itu ada data yang masih kurang dan menguji beberapa
usulan solusi yang saya tuliskan di laporan kerja praktek saya. Dan
sama seperti ketika sedang kerja praktek, dengan senang hati, tim
PTI menerima saya kembali untuk melengkapi kebutuhan-
kebutuhan saya tersebut. Pernah juga kami bertemu di Bandung saat
Wardah mengadakan acara dan dihadiri oleh Pak Harman dan Pak
Subakat.
188
kerja praktek di sana.
189
mempunyai pena yang saya inginkan. Tapi ternyata, bukan sekedar
pena secara fisik yang saya dapat, tapi pena lain yang bisa saya pakai
untuk menuliskan kisah saya di Paragon sampai saat ini. Memang
tidak ada kejadian tanpa sebuah maksud. Tidak ada daun yang jatuh
tanpa Izin Allah SWT.
190
When Falling Brings Blessings
Isna Milka Yanuarti
191
Di tengah kegalauan, saya melakukan istikhoroh untuk
memilih, dan akhirnya saya terdorong juga untuk mengikuti
wawancara direksi di Paragon. Saya pikir,
Tiba di Head Office, jujur saja saya sempat berpikir saya salah
alamat. Di pikiran saya saat itu, Brand sebesar Wardah yang selevel
dengan Global Brand, pasti berlokasi di gedung-gedung bertingkat,
karena sebelumnya saya pernah mengikuti sesi wawancara di salah
satu MNC FMCG yang ada di gedung bertingkat di Jakarta, jadi pikir
saya, pasti Paragon juga sama.
Saya disambut hangat oleh Mba Zaza saat tiba, dan diajak
berbincang-bincang juga berkeliling sekilas. Saya ingat Mba Zaza
tanya, “Kaget, ya, dikira akan pergi ke gedung-gedung bertingkat.
Gimana kesannya setelah sampai di sini?”. Saya spontan menjawab,
192
“Paragon itu low profile, high profit. :) “ Bagaimana tidak, saya begitu
terkesan, dengan Brand sebesar ini, kantornya cukup sederhana, tapi
sangat nyaman. Saat sampai, setiap orang yang saya temui, tersenyum
ramah, dan malah memberikan kesan baik yang amat sangat
menempel di saya hari itu.
193
karena saya sadar di Paragon sangat sangat sangat menjunjung nilai-
nilai ketuhanan sebagai value nomor satu. Dan juga menjunjung
tinggi integritas. Sehingga saya bisa merasa hati saya lebih “aman”
saat bekerja.
“If your dreams do not scare you, they are not BIG
enough” — Ellen Johnson Sirleaf
194
Start Up
Afriani Lestari
“One can choose to go back toward safety or forward toward growth. Growth
must be chosen again and again, fear must be overcome again and again.”
195
Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN). Jurusan Pendidikan Guru
Sekolah Dasar (PGSD) dan Akuntansi menjadi pilihanku. Selama 3
hari berturut-turut aku mengikuti ujian di Universitas Negeri
Yogyakarta.
196
Di departemen Engineering, keterampilan dan kemampuanku
semakin meningkat. Bidang ini sesuai dengan jurusan kuliah yang aku
ambil, yaitu Teknik Kimia. Aku banyak belajar menyelesaikan
masalah yang terjadi pada proses produksi. Selain itu, kemampuanku
dalam critical thinking, design thinking, dan creative thinking juga terasah
dengan baik.
197
meningkatkan efektivitas dan efisiensi proses produksi bersama tim
Engineering. Beberapa bulan terakhir ini aku menjadi bagian dari tim
Research and Development.
198
Kenapa Harus Berani Bermimpi?
Sheilla Firdausa
Do you believe that if we have dreams or life goals, it will make us live
longer?
199
memberikan manfaat untuk orang lain. Dimana kita diberikan akses
untuk berinovasi gila tanpa ada batas. Pembelajaran demi
pembelajaran yang aku dapatkan tiap tahun menjadikan diri aku saat
ini. Percaya untuk terus maju, percaya untuk terus berkembang
menjadi sosok tangguh yang hasilnya tentu bermanfaat bagi orang
sekitar bahkan Indonesia.
Just wondering, are you proud that Indonesia has the best
local cosmetic products?
200
Dulu mungkin Indonesia dikuasai oleh global cosmetics brand
tetapi ternyata Indonesia mampu. Mampu bersaing dari sisi kualitas
dan aku bangga bisa terlibat di Paragon memperkenalkan produk-
produk berkualitas ini. Keren and proud to be Paragonian!
My journey in Paragon.
201
untuk aku lebih bisa drive business dari sisi brand. Menurut aku
challenge di sini menjadi kesempatan aku belajar untuk semakin
dekat mencapai mimpi aku, bagaimana aku bisa mengembangkan
brand menjadi lebih kuat dan disukai oleh semakin banyak
konsumen terutama di Indonesia.
Thank you and I’m very grateful to be part of Paragon, this has given
me a lot of meaning and positive changes in my life to dare to dream.
202
Pagi Itu
Mahpudin Aldiansyah
203
Sudah setengah perjalanan aku tempuh. Hujan masih setia
mengiringi perjalananku. Pagi itu terasa sangat dingin. Hujan deras
dan angin selalu beriringan bagaikan sebuah harmoni yang padu.
Resapan-resapan air tampaknya mulai aku rasakan dicelanaku.
Wkwkwk.. Tampaknya jas hujan ini tak cukup tangguh untuk
melawan serangan hujan pagi itu. Aku terus pacu kecepatanku
dengan optimal. Dengan alsan ingin segera sampai ditempat kerja.
204
sama denganku. Menuju jalan swadharma. Namun nasib mereka
tampaknya lebih baik karna sudah hafal jalan. Hehe…
205
Mimpi, Perjuangan dan Inspirasi
Nurma Rachmawati
206
Kami tim admin saat itu sebenarnya merasa kesal sekaligus
geli dengan perkataan ibu tadi, tapi ya memang seperti itulah kondisi
kantor kala itu. Disitulah aku belajar hemat, bahwa tidak masalah
kondisi kantor terlihat sederhana karena memang perusahaan pun
sedang bertumbuh. Pastinya prioritas utama saat itu bukanlah kantor
mewah tapi bagaimana bisa menghemat pengeluaran agar
perusahaan terus bisa berkembang. Karyawan pun mendapatkan
fasilitas yang baik dan semangat untuk tumbuh bersama Paragon.
Memasuki tahun ketiga stok barang sudah tidak muat lagi ada di
gudang, it means we’re really grow right ??
207
Itu hanya sebagian kecil dari apa yang bisa aku dapat selama
menjadi Paragonian. Masih banyak cerita-cerita yang mungkin kalau
ditulis pastilah bisa seperti novel Harry Potter yang begitu tebal.
Hingga saat ini perjalanan Paragon untuk tumbuh juga menjadi
wadah bagi Paragonian untuk bertumbuh juga. Semakin besar
perusahaan maka semakin besar juga tantangan yang dihadapi.
Namun dengan value, visi dan perusahaan serta kerja sama seluruh
Paragonian aku percaya perusahaan akan terus tumbuh. Bukan tidak
mungkin Paragon akan tumbuh semakin besar lagi dan memberikan
manfaat yang semakin besar juga untuk Paragonian khususnya dan
juga masyarakat luas pada umumnya. Jangan pernah takut bermimpi,
tapi takutlah ketika kita tidak mempunyai mimpi. Tanpa mimpi kita
tidak akan tau apa itu perjuangan, tanpa perjuangan tidak ada
inspirasi yang bisa dilahirkan.
208
Aku dan Langkahku
Erni Karuniati
Kisah ini berawal dari do’a dan harapan. Do’a dan harapan
yang bukan hanya untukku, namun juga untuk keluarga, kerabat,
teman dan lingkungan sekitarku. Do’a dan harapan yang selalu
kupanjatkan di akhir lima waktuku. Do’a dan harapan yang saat ini
bukan hanya sekedar harapan namun sedang berjalan kearah yang
lebih nyata, yang akan mengingatkanku betapa aku harus bersyukur
untuk semua yang sudah ku lalui hingga detik ini. Aku akan
menceritakan sebuah kisah tentang perjuangan, perjuangan
bagaimana menemukan makna hidup seorang aku dan mungkin juga
kamu.
209
Singkat cerita, makna akan rumah mulai berubah ketika
seorang bayi lahir, aku yang selama 16 tahun kesepian akhirnya
memiliki teman. Predikatku sebagai anak tunggal berubah menjadi si
sulung. Ya, aku memiliki seorang adik yang sangat terpaut jauh
usianya, tapi tak apa, aku bahagia. Adikku bagaikan oase yang aku dan
keluargaku butuhkan. Rumah terasa berwana, banyak suara tawa.
Pulang menjadi hal yang menyenangkan, melihat adikku tumbuh
terasa sangat mengharukan. Lalu suatu ketika, entah aku habis makan
apa. aku, anak remaja yang saat itu masih penuh ego, akhirnya mulai
bertekad untuk berubah. Tekad itu muncul begitu saja, seperti kilat
yang menyambar bumi, aku bertekad untuk tidak menyalahkan orang
lain untuk hal buruk yang terjadi, seperti yang kulakukan selama ini,
menyalahkan ayahku untuk semua kesedihan yang aku lalui. Karena
sungguh dibalik kesulitan ada kemudahan, dibalik kesedihan pasti
akan ada kebahagiaan.
210
Berada di sini bersama dengan orang-orang hebat, setiap
hari adalah belajar. Kamu tidak perlu takut salah, namun setelah
membuat masalah tentu saja belajar memperbaiki untuk kemudian
tidak terulang kembali. Kamu tidak perlu takut mencoba, karena
inovasi kamu pasti akan diterima.
211
Diary Singkat Penulis tentang Paragon di Masa
Pandemi
Stacy Marcelline
212
menghindari kerumunan. Perubahan ini mulai kami rasakan. Meja
pantry yang awalnya bisa dipakai 4 orang, kini hanya boleh digunakan
1 orang. Meja kerja di laboratorium yang biasanya diisi 2 orang, kini
hanya diduduki 1 orang. Terasa sepi, berjarak, namun semuanya
dilakukan demi kebaikan satu sama lain, agar semuanya bisa sama-
sama saling menjaga.
213
usaha yang dilakukan mulai membuahkan hasil, setiap orang sudah
‘berdamai’ dan beradaptasi dengan kondisi new normal, jalan yang
awalnya terasa berkabut sepertinya sudah mulai melihat titik terang.
214
sulit, bagian kita adalah tetap berjuang, mengusahakan yang terbaik,
saling mendukung satu sama lain, menjalani pertumbuhan karakter,
dan tentunya berserah kepada Sang Pencipta.
215
Sebuah Permulaan (2)
Inez Agustina Rusli
216
Good luck! sahut temannya.
217
—
218
Dear Paragon
Aliferiana Irsyadhea Putri
219
ketika hari itu terjadi. Senang, sedih, cemas, bingung, terharu
berkumpul jadi satu. Apalagi ketika melihat orang tuaku
melambaikan tangannya dan tidak sengaja mereka meneteskan air
mata didepanku sebelum benar-benar berpisah. Di hari itu aku harus
meyakinkan diriku bahwa ini jalan hidup yang aku sudah pilih, terima
semua resiko yang terjadi nanti, termasuk resiko menahan rindu
kampung halaman.
220
otomatis aku menghubungi orang tuaku dirumah. Tentu saja aku
bercerita dengan menggebu – gebu tentang keseharianku pertama
kali bergabung di Perusahaan ini. Kira kira seperti ini tanggapan
orang tuaku “Alhamdulillah kalau mbak seneng di sana, mama sama
ayah jadi tenang ngelepas mbak, hati-hati di sana ya”. Seketika aku
menangis penuh haru karena sudah berhasil meyakinkan orang tuaku
untuk hidup sendiri di Jakarta bekerja di Paragon. Bekerja di Paragon
dengan segala fasilitas dan keramah-tamahan orangnya membuatku
bisa bertahan jauh dari orang tua yang selama 22 tahun belum pernah
berjarak seperti ini.
With love,
Irsya
221
Aku Pilih Kamu
Beny Maulana Achsan
“Siap-siap ya, nanti akan ada empat orang yang akan terbang ke
Jepang untuk bekerja selepas lulus tahun ini.” kata dosbingku.
Tentu saja, empat orang itu salah satunya adalah aku. Antara
percaya atau tidak, karena lulus saja belum, apalagi bisa lulus tahun
ini. Usut punya usut, ternyata ada salah satu perusahaan energi di
Jepang yang memang lagi membutuhkan tenaga ahli di bidang
renewable energy. Di saat yang sama, sebenarnya aku sudah lolos ke
tahap wawancara direksi di PT Paragon Technology and Innovation
dengan divisi yang aku pilih pada saat itu adalah Manufacturing
Excellence.
222
Part I: Nyasar?
223
Keesokan harinya, aku menghadap dosbingku untuk
menjelaskan pilihanku dan meminta maaf jika aku tidak bisa
berangkat ke Jepang selepas lulus. Dosbingku menyetujui pilihanku
dan meminta aku untuk mencari pengganti pada saat itu. Tidak
menunggu waktu lama, aku langsung mengontak kakak tingkatku
yang kebetulan memang satu Lab dan akhirnya dia mau untuk
menggantikanku. Sekarang dia bersama ketiga temanku sudah berada
di negara sakura untuk bekerja.
224
mensupport bisnis Paragon dari hulu hingga hilir dengan
memanfaatkan teknologi tepat guna (istilah kerennya end to end
solution). Aku bilang jujur pada saat itu bahwa aku mau masuk ke
IS, karena kebetulan tugas akhirku tentang Machine Learning. Disisi
lain, aku juga mengakui bahwa jika dibandingkan dengan anak IF
(Informatika), aku jauh tertinggal. Namun jika diberi kesempatan,
aku optimis bisa akselerasi.
225
manfaat bagi Paragonian, Mitra, Masyarakat, dan
Lingkungan.”
226
Ketika Kisah Daud dan Jalut Terulang di
Kosmetik
Joanny Magdalena
227
Jatuh bangun dan pahit getir tentunya pernah dirasakan oleh
pendirinya, namun hal ini tidak menyurutkan semangat dan
kepercayaannya. Ia terus bangkit menghantarkan Brand Lokal yang
dinaunginya menempati posisi teratas penjualan kosmetik. Prestasi
ini bahkan mengalahkan brand terkemuka dunia lainnya.
228
Titik Penghubung
Fauzi Achmad
Setelah hari itu, beberapa waktu saya ada di Jakarta dan ikut
bergabung dengan tim DC Jakarta sambil menunggu keputusan
terkait hasil presentasi. Selama bergabung dengan DC Jakarta
lumayan banyak pengalaman baru yang saya dapatkan, hampir dua
minggu mungkin saya di sana sampai akhirnya keputusan tentang
saya turun. Saya ditempatkan di Samarinda, salah satu DC di
Kalimantan. Pulau yang belum pernah saya jamah, yang selalu hanya
saya lihat di layar kaca, tidak prnah terbayang saya akan kesana. Lagi-
lagi saya mendapatkan challenge yang tidak pernah saya duga.
229
Singkat cerita, waktu berlalu dan saya sudah mulai
memerankan role yang cukup strategis di Samarinda. Ternyata, inilah
battle field sesungguhnya, berbeda sekali dengan waktu On Job
Training. Diawal, saya cukup kaget dan sangat merasa keteteran.
Tugas yang menumpuk, area yang luas, banyaknya customer,
development team, dan berbagai macam pekerjaan lainnya sangat
amat membebani saya. Setelah beberapa kali saya mencoba, akhirnya
saya menemukan pola kerja yang nyaman buat saya. Satu persatu
pekerjaan dapat terselesaikan, beberapa pekerjaan lain,
membutuhkan maintain yang kontinyu untuk dapat berjalan dengan
baik dan benar.
230
Menularkan Kebaikan
Ari Nurhasanah
231
“Iya, ada semua pesenannya, ini dapet hadiah pouch” jawab
saya sambil memperlihatkan hadiahnya.
“Eh.. sini masuk duduk dulu.. sabil minum teh dulu nih.”
Ajak sheila sambil menyodorkan teh kepada kami.
232
“Selain itu juga dermawan yah.., saya membaca berita
tentang bantuan sosial yang di berikan” tambah sheila
233
Nilai-nilai yang di tanamkan dari perusahaan seperti
ketuhanan, keteladaanan, kekeluargaan, tanggung jawab, fokus pada
pelanggan, dan innovasi. Menjadi nilai yang bisa di lakukan dalam
kehidupan sehari-hari. Dan dari nilai-nilai yang di tanamkan
diperusahaan ini nilai Ketuhanan menjadi yang pertama
disampaikan.
234
Bertahan di Tengah Ketidakpastian
Zulda Adya Zahra
Corona Oh Corona…
235
Paragonian, mitra, masyarakat, dan lingkungan”. Siapa sangka di
tengah kondisi krisis yang melanda perusahan, tanpa ragu dan tanpa
aba-aba Paragon menggelontorkan sejumlah uang yang sangat bisa
dibilang tidak sedikit, 40 Miliyar besarnya. Uang ini diperuntukkan
untuk rumah sakit yang menangani pasien covid-19. Tak hanya itu
Paragon juga menjadi perusahaan pertama yang menyumbangkan
sejumlah uangnya untuk membantu penanganan virus ini di
Indonesia, Paragon juga bisa dibilang menjadi perusahaan pelopor
yang mana setelahnya banyak perusahaan-perusahaan lain yang
mengikuti jejak Paragon untuk menyumbang.
236
Beruntunglah aku berada di sebuah perusahaan yang
memanusiakan manusia di dalamnya. Hal lain yang menurut aku
belum tentu perusahaan lain melakukannya adalah Paragon adalah
perusahaan yang sangat concern dengan kesehatan Paragoniannya pun
juga dengan masalah keberlangsungan hidup dari para Paragonian di
dalamnya. Paragon masih terus berupaya untuk selalu
mempertahankan ribuan Paragonian yang tersebar di seluruh
Indinesia untuk tetap bisa bekerja sebagaimana mestinya.
237
Sangat Beruntung, Kudapatkan “BONUS”
Seumur Hidup dari Paragon
Ridwan Sonjaya
238
Dulu menulis mimpi saja saya merasa takut, namun di sini
keberanian itu semakin muncul dan bahkan banyak mimpi yang
terwujud sebelum dituliskan.
239
expert dunia. Inilah “Bonus” yang tak pernah lupa saya syukuri tiap
waktunya.
240
berjuang untuk mendapatkan banyak ilmu baru dan memaksimalkan
segala kesempatan yang ada.
241
Growing Great at Paragon
242
beginning, but together solve problems that arise and slowly improve
them until they become perfect. Extensive learning opportunities are
very easy to find at Paragon, studying with colleagues, superiors, and
even to the director is not limited in here. This learning culture that
I admire at any level, the spirit of building a better company is always
a priority.
243
244
Anak Muda Itu Bernama …
Dewi Helin
245
ingin cepat melalukan Tindakan, sedangkan pak Subakat yang selalu
melihat secara detail dan beberapa pertimbangan hal-hal yang
menjadi suatu keputusan. Kombinasi antara 2 karakter inilah, yang
menurut saya sudah bisa menjadi modal dalam mendukung
keberhasilan pengelolaan suatu perusahaan. Dan ini terbukti dengan
bisa berkembangnya di awal dengan produk hair care berupa
Shampoo dan perawatan rambut dengan brand PUTRI,,,yang sudah
terkenal di era nya waktu itu.
246
gila’ sekalipun bisa dilaksanakan. Maka inovasi tanpa batas lah yang
akhirnya dihasilkan oleh Paragonian.
247
My Early Journey as a Paragonian and Software
Engineer
Bless Ramadewa
248
My WFH setup, featuring a Tumblr that I got during Paragon’s
recruitment seminar.
249
It has been a great pleasure working in Indonesia’s largest
cosmetic company that has given Paragonians a great sense of care
especially at this time of the Pandemic. Besides that, thanks to the
warm welcome and positive atmosphere that came from my
colleagues, seniors, and leaders, I was able to rapidly adapt to the
working style of Paragon, especially the IT department, and able to
communicate and collaborate with other people without any
hesitation. All of those good things have motivated me to stretch out
my comfort zone by learn more and contribute more.
250
Bekerja Rasa Kuliah
Hummam Abdurrahim
Cara kerja yang dilakukan pun tidak terlalu kaku, tidak ada
KPI untuk setiap orangnya namun tetap serius dalam mengerjakan
tugas yang sedang dikerjakan. Selama kerja pun diselingi
perbincangan dengan topik di luar kerjaan. Momen-momen ketika
perlu lembur sampai larut malam pun dilalui tanpa beban, rasanya
seperti sedang mengerjakan project saat di himpunan dulu saat
kuliah. Perbedaan jabatan pada struktur organisasi pun tidak
membuat perbincangan menjadi kaku. Tidak jarang untuk bercanda
dengan atasan sendiri bahkan dengan direksi. Namun, dengan
251
kondisi kerja seperti itu apakah pekerjaannya tetap selesai? Tentu
saja.
252
Kusebut Itu White House
Uut Rokhmah Fuadah
253
yang menambah syahdu pandanganku. Mmm entahlah, damai
rasanya dan seketika aku melihat dari jauh bangunan putih
disekeliling parkiran yang tersorot lampu, terlintas dihati “wah bagus
yaa, ini aku serasa berjalan menghampiri white house”. Memang
lebih indah bangunan itu dikala malam karena terbantu dengan
cahaya lampu dan suasana yang sendu.
254
Paragon dan Covid-19
Ega Erlangga
255
paling utama yang harus dilakukan adalah memastikan kesehatan
Paragonian dan mengidentifikasi potensi bahaya.
256
Di berbagai media, banyak berita para karyawan merasakan
tekanan akibat banyaknya pemutusan hubungan kerja. Kekhawatiran
akan penyebaran COVID-19 yang terus menelan korban baru pun
semakin memperburuk keadaan. Salah satu tugas perusahaan untuk
menyambung komunikasi kepada karyawannya melalui pemberian
informasi terkait manajemen perusahaan, memberikan berita positif
tentang bisnis, dan menuangkan empati yang besar bagi kesehatan
para karyawannya. Dan sejauh ini Paragon berada di jalur yang tepat.
257
Paragon: A Playgroud to Innovate
Dionesia Bella Rosari
258
Paragon’s trust with the young generation has existed long before
start-up companies developed in Indonesia. Even fresh graduates
can immediately occupy important positions if they have potential.
The next question is, why does Paragon really trust the
young generation?
259
have passion and habit to innovate, both at work and in everyday
life, not always big things but simple innovations that make an
impact.
260
Menutup halaman ini bukan berarti perjalanan kita
berhenti. Menutup halaman ini, berarti kita siap
untuk melanjutkan halaman baru.
Bersama kita
261