Anda di halaman 1dari 34

PowerPoint

FENOMENA ANTAR MUKA

Template
Tim Dosen Farmasi Fisika
CAPAIAN PEMBELAJARAN
• CPL
– Menginternalisasi nilai, norma, dan etika akademik
– Mampu menerapkan pemikiran logis, kritis, sistematis, dan inovatif dalam
konteks pengembangan atau implementasi ilmu pengetahuan dan teknologi
– Mampu mengevaluasi diri dan mengelola pembelajaran diri sendiri,
meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan kemampuan diri secara
berkelanjutan dalam upaya meningkatkan kemampuan praktik kefarmasian
– Menguasai teori, metode, aplikasi ilmu, dan teknologi farmasi (farmasetika,
kimia farmasi, farmakognosi, farmakologi)
• CPMK
– Mampu menjelaskan konsep teori fisika dan kimia terhadap penerapannya
di bidang farmasi secara ilmiah
– Mampu menjelaskan kaitan konsep fisikakimia dengan perilaku bahan aktif
maupun eksipien farmasi dan mekanisme pelepasan obat dari sediaan
farmasi
• SUB-CPMK
– Mampu mengkaitkan fenomena antarmuka dengan aplikasinya dalam
bidang farmasi
TUJUAN / INDIKATOR PENILAIAN

• Mampu menjelaskan tentang pengertian fenomena antarmuka,


tegangan antarmuka, dan energi bebas permukaan
• Mampu menjelaskan konsep antarmuka cair-cair
• Mampu menjelaskan konsep antarmuka padat-gas dan
antarmuka cair-padat
• Mampu menjelaskan sifat listrik antarmuka
INTEGRASI AIK
Al Baqarah : 164

• Ayat tsb menunjukkan sifat keesaan Allah swt, salah satunya


adalah bahtera/kapal2 berlayar di laut yg merupakan contoh
dari fenomena antarmuka
Permukaan dan Antarmuka (AM)

• Batas antara 2 fase yang berada bersama dinamakan


antarmuka (interface).
• Penyebutan permukaan biasanya digunakan pada antarmuka
gas/padat maupun gas/cair. Harus diingat bahwa setiap
permukaan adalah antarmuka.

Tegangan permukaan Tegangan antarmuka


Tegangan “permukaan”

Tegangan antarmuka : gaya per satuan


panjang yg terdapat pd antarmuka
antara 2 fase cair yg tdk bercampur.
Satuan  dyne/cm Tegangan “antarmuka”
Fenomena AM dalam Farmasi

• Mempengaruhi absorpsi obat pd eksipien padat dlm bentuk sediaan,


• Penetrasi molekul melalui membran biologik,
• Pembentukan dan kestabilan emulsi, dan
• Dispersi partikel tak larut dlm media cair utk membentuk sediaan suspensi.

Kelompok kombinasi
AM yaitu ,
• AM cair, dan
• AM padat.
Energi Bebas Permukaan (EBP)

• EP lapisan permukaan cairan > EP bulk cairan. EP ↑ bila


luas permukaan cairan ↑ pd massa yg sama. Energi ini
disebut energi bebas permukaan.
• U/ membuat batas
AM stabil dalam
sediaan 2 fase 
diperlukan energi
bebas yg dpt
memperluas AM.
• U/ memperluas
permukaan cairan
tanpa perubahan
apapun pd keadaan
cairan (khususnya
suhu) usaha atau kerja
harus dilakukan.
Energi Bebas Permukaan (EBP)

• Kerja yang dilakukan (kenaikan EBP) dalam memperbesar luas


permukaan (LP):
– Batang pada posisi AD dan massa ditambahkan untuk
memperluas permukaan dengan jarak ds, maka kerja (erg) :
dW = f x ds = γ x 2L x ds
dW = γ dA ↔ W = γ ΔA
dA = 2L x ds
W = kenaikan energi bebas permukaan (erg)
 = tegangan permukaan (dyne/cm)
ΔA = kenaikan luas permukaan (cm2)
L = panjang batang yg dpt bergerak (cm)

– Tegangan Permukaan (TP) :


perubahan EBP per satuan kenaikan luas
Pengukuran TP & TAM

• Metode penentuan TP & TAM antara lain: kenaikan kapiler, cincin


DuNoüy, berat tetesan, tekanan gelembung, tetesan tertahan,
tetesan melekat, lempeng Wilhelmy, dan tetesan berayun.
Metode Kenaikan Kapiler

 = ½ rhg
Dimana: jari-jari r; tinggi cairan h; kerapatan cairan ; gravitasi g
Metode Cincin DuNoüy

ℎ𝑎𝑠𝑖𝑙 𝑝𝑒𝑚𝑏𝑎𝑐𝑎𝑎𝑛 (𝑑𝑦𝑛𝑒)


= 𝑥 𝑓𝑎𝑘𝑡𝑜𝑟 𝑘𝑜𝑟𝑒𝑘𝑠𝑖
2 𝑥 𝑘𝑒𝑙𝑖𝑙𝑖𝑛𝑔 𝑐𝑖𝑛𝑐𝑖𝑛
Koefisien Sebar (S)

• Bila suatu zat seperti asam oleat ditaruh pada


permukaan air, zat tersebut akan menyebar sebagai
lapisan film (bukan film monomolekular tetapi film
duplex). Karena:
F adhesi (asam oleat dan air) > F kohesif (asam oleat)

• Kerja adhesi  energi yg diperlukan utk memecahkan


gaya tarik (atraksi) di antara molekul yg berbeda.
Wa = L + S - LS

• Kerja kohesi  diperlukan utk memisahkan molekul


cairan yg menyebar sehingga zat tersebut dpt mengalir
di atas lapisan bawahnya.
Wc = 2 L
Koefisien Sebar (S)

• Dengan mengacu pada penyebaran minyak pada permukaan air,


penyebaran terjadi jika Wa > Wc.
• Atau disebut juga sebagai koefisien sebar (spreading coefficient)
(S); jika (+) S = minyak menyebar di atas permukaan air
S = Wa - Wc = (L + S - LS) - 2 L
S = S - L - LS atau,
S = S - (L + LS)
Contoh Soal

Bila teg permukaan air 72,8 dyne/cm pd 20C, teg permukaan benzen
28,9 dyne/cm & teg antarmuka antara benzen dan air 35 dyne/cm.
Tentukan kerja adesi antara benzen dgn air, kerja kohesi benzen, serta
koefisien sebar awal! Sesudah kesetimbangan, teg permukaan air 62,2
dyne/cm & teg permukaan benzen 28,8 dyne/cm, tentukan koefisien
sebar akhir dlm erg/cm2!

S = S - (L + LS)
Penerapan S dalam Farmasi

• Permukaan kulit terendam dlm suatu lap air-minyak,


yg mempunyai sifat polar-nonpolar serupa dgn sifat
polar-nonpolar suatu campuran asam-asam lemak
– Agar suatu losio dgn basis minyak mineral mdh menyebar &
rata di kulit, kepolaran & koefisien sebarnya harus dinaikkan
dgn penambahan surfaktan.

• Terdapat hub antara penyebaran, HLB dan stabilitas


emulsi.
– Campuran surfaktan dengan variasi HLB, ditambahkan pada
minyak, kemudian setetesnya ditaruh di atas air.
– HLB dari campuran surfaktan yang menyebabkan tetesan
minyak menyebar, ada hubungannya dengan HLB yang
dibutuhkan dari minyak jika dipakai dalam pengemulsian.
Adsorpsi Pada AM Cairan

• EBP adalah kerja yang harus dilakukan agar terjadi peningkatan


permukaan per satuan luas.
• Akibat luas permukaan sehingga lebih banyak molekul dibawa
dr bulk ke AM. Molekul/ion tertentu jk terdispersi dlm cairan,
akan bergerak sesuai keinginannya sendiri ke AM, shg
konsentrasinya pd AM melebihi konsentrasinya dlm bulk cairan
tsb. Akibatnya EBP & TP dr sistem tsb scr otomatis dikurangi.
Gejala seperti ini dimana
molekul membagi diri ke
arah AM disebut:
adsorpsi positif. W dan  ↓
Zat-zat lain (co: elektrolit
anorganik) yg berada di
bulk disebut adsorpsi
negatif. W dan  ↑
Zat Aktif Permukaan

Zat aktif permukaan = surfaktan = amfifil


• Yaitu molekul atau ion yang terjerap pada AM.
• Dinamakan amfifil karena molekul/ion tsb mempunyai afinitas
tertentu terhadap pelarut polar dan nonpolar.
• Amfifil  hidrofilik atau lipofilik
Sistem Klasifikasi
Hidrofil-Lipofil
• Griffin merancang suatu skala nilai
sebagai ukuran kesetimbangan
hidrofilik-lipofilik (HLB) surfaktan.

Perhitungan HLB Campuran


HLBcampuran .W total = (HLB1 . W1 ) + (HLB2 . W2 )
• Utk menentukan nilai HLB dr surfaktan gol. ester as. lemak
alkohol polihidrat :

ket : S = bilangan saponifikasi ester


A = bilangan asam dr as lemak
• Jk tdk diketahui bil saponifikasi maka perhit nilai HLB :

ket : E = %berat rantai oksietilien dr surfaktan


P = %berat gugus alkohol polihidrat
• Jika bagian hidrofilik surfaktan hanya gugus oksietilen:
HLB = E/5
Contoh Soal

Suatu formula emulsi M/A terdiri dari:

Komponen Jumlah HLBB (M/A)


1. Malam 15 9
2. Lemak bulu domba 10 12
3. Parafin 20 10
4. Setilalkohol 5 15
5. Emulgator 2
6. Pengawet 0.2
7. Air, sampai 100

Jika emulgator yang akan digunakan adalah kombinasi Tween 80


(HLB=15,0) dengan Span 80 (HLB=4,3). Maka hitunglah berapa masing-
masing surfaktan yang diperlukan!
Jenis Lapisan Tunggal pd Permukaan Cair

• Lapisan tunggal “larut” • Parameter:


(persamaan adsorpsi 1. Tegangan permukaan (γ)
Gibbs) 2. Permukaan berlebih (Γ)
• Lapisan tunggal “tidak  jumlah amfifil
larut” (neraca film) berlebih setiap satuan
luas permukaan di dlm
bulk cairan
3. Konsentrasi amfifil di
dlm bulk cairan (c). Utk
film tak larut  c = nol.
• Lapisan tunggal “larut” (persamaan adsorpsi Gibbs)

1. Heksilresorsinol
pada pengobatan
Ascaris
2. Teofilin dalam
bentuk larutan
(kelarutan dalam
air 1:120)
• Lapisan tunggal “tidak larut” (neraca film)
Adsorpsi pada AM Padat-Gas

• AM padat/gas
– Derajat adsorpsi dari gas oleh zat padat tergantung pada
sifat kimia adsorben (bahan yang mengadsorbsi gas) dan
adsorbat (zat yang diadsorpsi), luas permukaan adsorben,
suhu dan tekanan parsial dr gas yg diadsorbsi
– Jenisnya :
• adsorpsi fisika (van der Walls) • adsorpsi kimia (kemisorpsi)
 Irreversibel, ikatan kovalen dan
 Reversibel,berlangsung dgn ionik, bahan yg teradsorpsi tdk
cepat, membutuhkan suhu bergerak bebas pd permukaan,
rendah menghslkan adsorpsi berlangsung lambat,
multilayer membutuhkan suhu tinggi (rx
kimia akan  dgn  suhu)
 penghilangan adsorbat dr menghslkan adsorpsi
adsorben disebut desorpsi monolayer
Berbagai Jenis Adsorpsi Isoterm

TYPE I :
TYPE II : zat padat tidak
porous

TYPE IV: Zat padat


porous
TYPE III dan TYPE V :
Panas adsorpsi dari gas
dalam lapisan pertama
kurang dari pada panas
laten kondensasi dari
lapisan berikutnya
Zat Pembasah (Wetting agent)

Zat pembasah :
surfaktan yang bila
dilarutkan dalam air,
menurunkan sudut
kontak yang baru dan
membantu
memindahkan fase
udara pada
permukaan dan
menggantikannya
dengan suatu fase
cair

MENURUNKAN SUDUT
KONTAK antara
permukaan dan cairan
pembasah
Detergency

a) Ekor hidrokarbon
dari anion deterjen
larut dalam
minyak;
b) Titik lemak secara
berangsurangsur
pecah dan menjadi
pincushion oleh
anion deterjen,
dan
c) Butiran kecil lemak
dipegang dalam
suspensi koloid
oleh deterjen.
Lapisan Listrik Ganda

Partikel yg terdispersi dlm media cair dpt bermuatan jika:


1. Adsorpsi selektif dari spesifik ionic tertentu yang ada dalam
larutan
(ex:H20  H+ + OH- )  kebanyakan menghasilkan muatan
negatif karena adsorpsi lbh menyukai ion hidroksil
2. Ionisasi dari gugus-gugus (ex: COOH) yang mungkin terletak
pada permukaan partikel  merupakan fungsi pH
3. Adanya perbedaan konstanta dielektrik antara partikel dan
medium pendispersinya
Lapisan Listrik Ganda

•Garis aa’ adalah permukaan zat padat, ion yg melekat pd permukaan


= ion penentu potensial  potensial elektrodinamik (Nernst)
•Potensial Nernst adalah perbedaan potensial antara permukaan
sebenarny dgn daerah netral listrik dr larutan
•Garis bb’ adalah bidang iris yg berisi ion yg muatanny berlawanan dgn
penentu potensial, lap ini disebut bid iris (shear plane)  potensial
elektrokinetik (zeta)
•Potensial zeta adalah perbedaan potensial antara bidang iris dgn
daerah netral listrik
Lapisan Listrik Ganda

•Potensial zeta menggambarkan kestabilan pd sistem dispersi


(koloid & kasar) karena mengatur derajat tolak menolak antara
partikel terdispersi yg bermuatan sama dan berdekatan

•Jika nilai potensial zeta di bawah std maka gaya tarik menari > gaya
tolak menolak  partikel terflokulasi

•Jika jarak ketebalan lapisan ganda memyusut akibat peningkatan


konsentrasi elektrolit  turunny nilai potensial zeta
ADSORBSI adalah peristiwa
pengikatan molekul ( atom )
pada permukaan

ABSORPSI adalah peristiwa


penyeraapan molekul atau
atom masuk kebagian dalam material

DESORPSI adalah peristiwa


pelepasan molekul-molekul
atau atom-atom oleh permukaan
PowerPoint
Thanks!
Template

Anda mungkin juga menyukai