Anda di halaman 1dari 26

Farmasi Fisika

1
Erindyah R.W., PhD., Apt.
Setelah mengikuti pembelajaran, mahasiswa mampu:
 Membedakan berbagai tipe antarmuka dan menggambarkan bbrp contohnya
dalam bidang farmasi.
 Memahami istilah tegangan permukaan dan tegangan antarmuka dan aplikasinya.
 Mengerti bbrp metoda pengukuran tegangan permukaan dan antarmuka.
 Menghitung tegangan permukaan, antarmuka, energi bebas permukaan, kerja
kohesi dan adhesi, dan koefisien penyebaran.
 Memahami mekanisme adsorpsi pada antarmuka cairan dan padatan.
 Mengklasifikasikan zat aktif permukaan dan aplikasinya di farmasi.
 Membedakan bbrp tipe monolayer dan mengenali metode karakterisasinya.
 Mengetahui sifat listrik antarmuka dan efek elektrolit.

2
ANTARMUKA : BATAS ANTARA 2 FASE
Fase Teg antarmuka contoh

Gas-gas - -

Gas-cairan LV Perm. Air - udara

Gas-padatan SV Perm meja

Cairan-cairan LL emulsi

Cairan-padatan LS suspensi

Padatan-padatan SS Partikel serbuk

3
 adsorpsi obat pada sediaan padat
 penetrasi molekul melalui membran biologis
 pembentukan dan kestabilan emulsi
 dispersi partikel tak larut dalam pembentukan suspensi
 adanya hubungan antara sifat permukaan obat dan aktivitas biologisnya.

4
Tegangan permukaan (surface tension):
 yaitu gaya per satuan panjang yang harus diberikan sejajar pada permukaan untuk
mengimbangi tarikan ke dalam.

5
6
Tegangan antarmuka (interfacial tension):
 yaitu gaya per satuan panjang yang terdapat pada antarmuka 2 fase yang tidak
bercampur.
Satuan: cgs  dynes/cm
SI  N/m
Biasanya tegangan antar muka < teg permukaan,
jika 2 cairan bercampur sempurna  teg antar muka = 0

7
MODEL 1 : KAWAT 3 SISI
Tegangan permukaan :
Perubahan energi bebas
permukaan per satuan
kenaikan luas.

fb

2L
fb= gaya utk memecah film
L = panjang kawat AD

8
 Lapisan permukaan cairan mempunyai energi tambahan dibandingkan cairan di
bulk. Energi ini meningkat jika L perm meningkat  surface free energy.
 Energi bebas perm per unit perm cairan  tegangan permukaan ()
 Tetesan cairan  bulat karena bulatan mempunyai luas permukaan terkecil per
satuan volume.
 Untuk meningkatkan Lperm, kerja hrs dilakukan melawan tegangan permukaan.

W  xA
9
Contoh soal :
 Jika panjang batang L = 10 cm, massa yang dibutuhkan untuk memecah film 0,75 gram,
berapa tegangan permukaan larutan sabun tersebut?
 Berapa kerja yang dibutuhkan untuk menarik kawat 2 cm ke bawah?

10
MODEL 2 : GELEMBUNG SABUN.
PERBEDAAN TEKANAN PADA ANTARMUKA YANG MELENGKUNG
•W = 4  r2 
•Mengkerut  r berkurang dr
W = 4   (r – dr)2
= 4r2 - 8   r dr + 4(dr)2
Perub. W = - 8   r dr
•W = P x 4r2 x -dr
Pada kesetimbangan :
-8   r dr = -4 P  r2 dr

2
P 
r
11
Metode: berat tetesan, bubble pressure, pendent drop, sessile
drop, Wilhelmy plate, and oscillating drop.

1. METODE KENAIKAN KAPILER

Digunakan untuk mengukur tegangan permukaan.


Prinsip :
Bila suatu kapiler dimasukkan dalam labu berisi zat cair, maka pada
umumnya zat cair akan naik di dalam tabung sampai jarak tertentu. Dengan
mengukur kenaikan ini, tegangan muka dapat ditentukan.
12
2r h

liquid

13
 Komponen gaya ke atas sebagai hasil tegangan muka zat cair pada sembarang titik di
sekeliling dinding kapiler adalah : a =  . cos 
 Gaya ke atas total di seputar keliling tabung bagian dalam = 2  r  cos 
 Gaya gravitasi ( massa x percepatan) yang menentang gaya total ke atas
=  r2 h ( - 0) g + W
 Pada kesetimbangan : 2  r  cos  =  r2 h  g

=½rhg

Contoh soal: suatu sampel kloroform naik 3,67 cm pada 200C dalam suatu tabung
kapiler dengan jari-jari dalam 0,01 cm. Berapa tegangan permukaan kloroform
pada suhu tersebut? Kerapatan kloroform adalah 1,476 g/cm3.

14
2. Metode Cincin Du Nouy
 Dapat digunakan untuk mengukur tegangan muka dan tegangan antarmuka
 Prinsip kerja:
Gaya yang dibutuhkan untuk memisahkan (mengangkat) cincin platina-iridium yang
dicelupkan pada permukaan atau antarmuka adalah berbanding lurus dengan
tegangan muka atau tegangan antarmuka.

pembacaan dial (dyne)


 x faktor koreksi
2 x kelilingcincin
15
Jika asam oleat dituang ke permukaan air, akan menyebar membentuk lapisan film
(duplex, tebal > 100 Å) jika gaya adhesi antara molekul2 asam oleat dan air > gaya
kohesi antar molekul asam oleat.

Kerja adhesi :
 Energi yang diperlukan untuk mematahkan gaya tarik-menarik antara molekul-molekul
tak sejenis.

Kerja kohesi :
 Energi yang diperlukan untuk memisahkan molekul-molekul cairan yang menyebar
sehingga cairan tersebut dapat mengalir di atas lapisan bawah tersebut.

16
Kerja kohesi Kerja adhesi

Koefisien penyebaran
S = Wa – Wc
= (L + S - LS) – 2 L
= S - L - LS
= S – (L + LS)

17
 Harga S bisa positif atau negatif :
 Positif : terjadi penyebaran di permukaan (teg
perm cairan substrat > jumlah teg perm cairan
yg disebar + teg antar muka).
 Negatif : terjadi gelembung
 Pada kesetimbangan, teg perm akhir adl s’ dan
L’. Jika keadaan mjd jenuh, koef penyebaran
bisa berkurang atau negatif.

Contoh soal:
Bila tegangan permukaan air S = 72,8 dyne/cm pada 200C, tegangan permukaan benzena L
= 28,9 dyne/cm; tegangan antarmuka benzena dan air LS = 35,0. Berapa koefisien sebar
awal? Sesudah terjadi kesetimbangan S’ = 62,2 dyne/cm, L’ = 28,8. Berapa koefisien sebar
akhir?

18
TABEL : KOEFISIEN SEBAR AWAL PADA 200C
Penerapan dalam farmasi :
Zat S (dyne/cm)  salep
Etil alkohol 50,4
Permukaan kulit  camp. asam2 lemak
Asam propionat 45,8
Etil eter 45.5 Lotion mengandung minyak mineral  sukar
diratakan krn S <<
Asam asetat 45.2
Aseton 42.4 Untuk menaikkan koefisien sebar, dapat
Asam undesilenat 32 (250C) ditambahkan surfaktan.
Asam oleat 24.6  Emulsi
Kloroform 13 Koefisien sebar minyak dalam air tergantung
Benzene 8.9 pada HLB surfaktan.
Heksana 3.4
Oktana 0.22
Etilen dibromida -3.19
Petrolatum cair -13.4

19
ADSORPSI PADA ANTARMUKA CAIRAN

Energi bebas permukaan :


 Kerja yang harus dilakukan untuk memperbesar permukaan per satu satuan luas.

Adsorpsi positif
 Bila molekul-molekul bergerak/membagi diri ke arah antarmuka, sehingga menurunkan
energi bebas permukaan dan tegangan permukaan.
 Contoh : surfaktan

Adsorpsi negatif
 Bila molekul-molekul lebih suka membagi diri ke arah bulk, sehingga menaikkan energi
bebas permukaan dan tegangan permukaan.
 Contoh : NaCl, elektrolit2

20
SURFACE ACTIVE AGENTS (ZAT AKTIF PERMUKAAN)

21
KLASIFIKASI HLB :
Menurut GRIFFIN HLB = 20 ( 1 – S/A )
S = bilangan penyabunan dari ester
A = bilangan asam dari asam lemak
Contoh:
Tween 20 (Polioksietilen sorbitan monolaurat)
S = 45,5
A = 276
HLB = 20 ( 1 – 45,5/276 ) = 16,7

22
w/o emulsifying
agent

23
Required HLB (RHLB)
Untuk membentuk emulsi O/W,
tiap2 fase minyak
membutuhkan harga HLB
tertentu (RHLB)

24
HLB CAMPURAN

HLBcamp. X Wtot. = (HLB1 x W1) + (HLB2 x W2)

R/ Parafin oil 23
Lanolin 1
Cetil alkohol 1
Emulsifier 7
Aqua ad 100

• Diketahui RHLB untuk parafin oil, lanolin, dan cetil alkohol masing-
masing adalah 10, 12 dan 15.
• Jika digunakan tween 80 (HLB=15) dan span 60 (HLB=4,7), berapa
masing-masing yang harus ditimbang?

25
Fase minyak W RHLB camp
Parafin oil 23 10 23/25x10 = 9,20
Lanolin 1 12 1/25x12 = 0,48
Cetil alcohol 1 15 1/25x15 = 0,60 +
25 HLBcamp = 10,28

HLBcamp. X Wtot surf = (HLB1 x W1) + (HLB2 x W2)

10,28 X 7 = (15 x n) + (4,7 x (7-n))


71,96 = 15n + 32,9 - 4,7 n
71,96 – 32,9 = 15n – 4,7n
39,06 = 10,3 n

n = 3,79 gram  berat tween


Berat span = 7-n = 3,21 gram

26

Anda mungkin juga menyukai