Anda di halaman 1dari 4

Nama : Aena Putri Prasetyo

NIM : 2253050006

Kelas : S1 Pariwisata KA

Ekonomi Pariwisata

Dampak Ekonomi Pariwisata

Pariwisata dapat memberikan dampak yang besar pada suatu wilayah & tentunya daerah tujuan wisata
(DTW). Dimensi pariwisata di seluruh dunia memiliki pengaruh secara ekonomi, sosial, budaya dan
lingkungan pada daerah tujuan wisata (Mathieson & Wall, 1982) & pengaruhnya bias positif ataupun
negatif

1. Aspek Utama Dalam Dampak Ekonomi

1. Menciptakan pendapatan
2. Menciptakan lapangan pekerjaan
3. Menghasilkan pajak
4. Efek pada neraca pembayaran
5. Meningkatkan struktur perekonomian suatu wilayah
6. Mendorong aktivitas wirausaha
7. Kerugian ekonomi

2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Besarnya esarnya Dampak Ekonomi

1. Kondisi fasilitas utama dan atraksinya


2. Volume & intensitas pengeluaran
3. Tingkat pembangunan ekonomi pada suatu DTW
4. Ukuran economic base suatu DTW
5. Tingkat perputaran kembali dari pengeluaran wisatawan pada DTW
6. Tingkat penyesuaian DTW terhadap permintaan wisatawan yang musiman

Aktivitas Basis dan Non Basis

Ekonomi regional meliputi sektor basis vs sektor non-basis.


Kegiatan BASIS yaitu Kegiatan yang menghasilkan produk yang mendapatkan uang dari luar wilayah
(ekspor).
Kegiatan NON BASIS adalah Kegiatan yang bertujuan memenuhi kebutuhan lokal sehingga
permintaannya sangat dipengaruhi kondisi ekonomi setempat.
3. Penentuan Sektor Basis

1. METODE LANGSUNG : Dilakukan melalui survei langsung kepada pelaku usaha, kemana mereka
memasarkan produknya dan dari mana mereka membeli bahan baku (nilai netto ekspor impor).
2. METODE TIDAK LANGSUNG : Menetapkan suatu kegiatan basis dan non basis berdasarkan asumsi
yang ditetapkan sendiri. Setiap kegiatan yang dominan di ekspor, kegiatan yang dibiayai pemerintah
pusat dan lainnya.

3. METODE CAMPURAN : Survei pendahuluan melalui pengumpulan data sekunder , Tentukan sektor
basis dan non basis (Basis : 70% produk di ekspor), Bila tidak memenuhi kriteria, lakukan survei kembali
yang diserta survei langsung ke pelaku usaha.
4. METODE LOCATION QUOTIENT : Membandingkan porsi lapangan kerja/ nilai tambah untuk sektor
tertentu di wilayah kita dengan porsi lapangan kerja / nilai tambah untuk sektor yang sama secara
nasional.

4. Produk pariwisata dibangun oleh sejumlah elemen:


Atraksi, Fasilitas,Transportasi, Hiburan, Pemandangan.
1. Teori keunggulan absolut (Adam Smith)

Teori keunggulan absolut adalah kemampuan suatu negara, untuk menghasilkan suatu barang dan jasa
per unit dengan menggunakan sumber daya yang lebih sedikit, dibanding kemampuan negara-negara
lain.
2. Teori keunggulan komparatif (David Ricardo)

Teori keunggulan komparatif adalah teori yang menyatakan bahwa barang yang memiliki nilai kegunaan
pasti juga memiliki nilai penukaran. Melalui teori ini, penukaran barang berlaku selama barang yang
ditukar masih dapat digunakan.

3. Teori faktor endowment (Heckscer-Ohlin)

Factor endowment atau secara harfiah “jumlah faktor” mengacu pada stok faktor produksi di suatu
negara. Faktor-faktor produksi termasuk tanah, tenaga kerja, modal, dan sumber daya alam. Jumlah
faktor juga mencakup teknologi dan infrastruktur seperti jalan, kereta api, dan pelabuhan.

• Teori Faktor Endowment ( Vellas dan Bechrel)


1. Sumberdaya alam, budaya dan warisan budaya
2. Sumberdaya manusia
3. Modal dan sumberdaya infrastruktur

5. Kerugian ekonomi

Kerugian ekonomi dapat di kategorikan menjadi 2, Yaitu :


1. PARIWISATA DAN INFLASI
Konsekuensi dari inflasi dibagi menjadi 2
1. masyarakat harus membayar lebih tinggi pada barang & jasa
2. penjual akan memperoleh penerimaan yang lebih tinggi.

2. BIAYA INCIDENTAL PARIWISATA


Incidental cost menimbulkan biaya kualitas lingkungan dan biaya public.
Rumus incidental :
Biaya Private & External Diseconomies (Incidental Cost)
Kerugian ekonomi eksternal dapat bernegosiasi dengan melalui 3 cara :
1. Menerima kualitas lingkungan yg lebih rendah dibanding pariwisata
2. Penurunan kualitas lingkungan melalui pengeluaran publik (pajak)
3. Memungut langsung biaya moneter pada wisatawan melalui pajak dan tarif.

6. Dampak Ekonomi Tingkat Lokal

Penilaian dampak ekonomi dari kegiatan wisata di tingkat lokal. Data diperoleh melalui survei kepada :
1. Wisatawan
2. unit usaha
3. Tenaga kerja lokal
4. Investor
5. Masyarakat lokal
6. Pemerintah dan Non Pemerintah

Pengukuran Dampak Ekonomi Tingkat Lokal

1. Survei Unit Usaha Lokal Penyedia Barang dan Jasa


Indirect impact, biaya sumberdaya, & rencana investasi ke depan.
2. Survei Tenaga Kerja pada Unit Usaha Lokal
Indirect impact, induced impact serta displacement effect of employment.
3. Survei Pengusaha atau Pengambil Keputusan
rencana investasi ke depan, investasi alternatif, faktor pendukung atau penghambat kegiatan investasi.
4. Survei Masyarakat Lokal
Manfaat dan biaya yang dirasakan masyarakat dari kegiatan ekowisata.
7. Upaya Meningkatkan Ekonomi Masyarakat

1. Memperpanjang masa tinggal & pengeluaran belanja wisatawan


2. Penyebaran pembangunan pariwisata & keuntungan geografi
3. Mendirikan Jejaring lintas sektoral yang lebih kuat
4. Maksimalisasi tenaga kerja lokal
5. Mendukung kepemilikan lokal (SMEs)
6. Optimalisasi pendapatan pajak

Anda mungkin juga menyukai