Anda di halaman 1dari 18

EKOWISATA SEBAGAI ASPEK EKONOMI

LIA KUSUMANINGRUM, S.HUT., M.SC.


Ekowisata Aspek Ekonomi
Pengembangan ekowisata akan memberdayakan masyarakat lokal
melalui kegiatan ekonomi dan penyerapan tenaga kerja yang ditimbulkan oleh
aktivitas ekowisata. Pola ekowisata akan stimulant melestarikan sumberdaya
alam, sosial budaya masyarakat lokal dan secara ekonomi sangat menguntungkan.
Dari sisi ekonomi, kekayaan sumberdaya hayati serta keberadaan kawasan
konservasi akan menciptakan kegiatan ekonomi dan lapangan kerja. Perolehan
nilai ekonomi yang besar dapat digunakan untuk upaya konservasi sumberdaya
alam, serta keterlibatan masyrakat dalam aktivits ekowisata akan menjamin
keamanan dan keberadaan sumberdaya alam tersebut.
Ekowisata sebagai Aspek Ekonomi
 Ekowisata juga membuka peluang ekonomi bagi masyarakat terlebih lagi
apabila perjalanan wisata yang dilakukan menggunakan sumber daya
lokal seperti transportasi, akomodasi dan jasa pemandu.
 Ekowisata yang dijalankan harus memberikan pendapatan dan
keuntungan (prot) sehingga dapat terus berkelanjutan. Untuk dapat
mewujudkan hal itu, yang penting untuk dilakukan adalah memberikan
pelayanan serta produk wisata terbaik dan berkualitas.
 Pelayanan dan produk wisata yang berkualitas,akan lebih baik apabila
pendapatan dari ekowisata tidak hanya digunakan untuk kegiatan
pelestarian di tingkat lokal tetapi juga membantu pengembangan
pengetahuan masyarakat setempat, misalnya dengan pengembangan
kemampuan melalui pelatihan demi meningkatkan jenis usaha/ atraksi
yang disajikan di tingkat desa
Ekowisata sebagai Aspek Ekonomi

 Manfaat ekonomi dari ekowisata pada umumnya dapat


dilihat dari sudut pandang penawaran dan permintaan
(supply dan demand).
 Manfaat ekonomi secara keseluruhan dapat dibagi ke
dalam tiga kategori (Berzina dan Livina,2008) :
a) Direct benefit, merupakan dampak langsung yang
terjadi akibat proses transaksi penjualan barang dan
jasa.
b) Induced benefit atau perubahan aktivitas ekonomi
c) Consequential benefit atau multplier effect;
Klasifikasi Ekonomi Fungsi Sumberdaya Alam dan Lingkungan
Kaitan Ekonomi Ekowisata
Besarnya Aspek Ekonomi pada Ekowisata

• Kondisi fasilitas utama dan atraksinya


1.

• Volume dan intensitas pengeluaran


2.

• Tingkat pembangunan ekonomi pada suatu DTW


3.

• Ukuran economic base suatu DTW


4.

• Tingkat perputaran kembali dari pengeluaran wisatawan pada DTW


5.

• Tingkat penyesuaian DTW terhadap permintaan wisatawan yang musiman


6.
Manfaat Ekonomi Ekowisata
Mendatangkaan devisa Negara melalui pajak seperti pajak restoran, pajak bandara, pajak karyawan, dll

Membuka lapangan pekerjaan bagi tenaga siap kerja, seperti menjadi penjaga loket, membuka tempat makan,
tempat perbelanjaan, pendirian penginapan, dll

Menstabilkan perekonomian lokal dan penganekaragaman pekerjaan. Melalui ekowisata perekonomian


masyarakat akan meningkat dan itu tentu akan menstabilkan kondisi perekonomian lokal mereka.

Pembangunan daerah wisata baik di kota maupun di daerah. Ekowisata berperan dalam menunjang
pembangunan daerah yang akan menarik wisatawan baik domestic & internasional.

Mendorong aktivitas wirausaha sehingga masyarakat lokal lebih mandiri

Ekonomi eksternal, seperti perbaikan jaringan transportasi, kualitas air dan fasilitas sanitasi dilakukan oleh
sektor industri namun manfaatnya juga dirasakan oleh sektor lainnya
Kerugian Ekonomi pada Ekowisata

“Tidak ada aktivitas ekonomi tanpa biaya”

1. Ekowisata dan Inflasi


2. Biaya incidental ekowisata
Kerugian Ekonomi pada Ekowisata:
1. Ekowisata dan Inflasi
• Kaitan antara ekowisata dan inflasi sangat kompleks, temporal dan
bersifat lokal
• Peak season ( tahun ketika banyak orang bepergian dan harga biasanya
berada pada titik paling tinggi)  aktivitas wisata meningkat 
ekowisata meningkat

Konsekwensi
1. Masyarakat lokal harus membayar lebih tinggi pada barang dan jasa
yang mereka butuhkan
2. Penjual akan memperoleh penerimaan lebih tinggi

Sejauh mana hal ini memberikan dampak ?


• Mass tourism meningkat  harga lahan naik
Kerugian Ekonomi pada Ekowisata:
1. Ekowisata dan Inflasi
Perbedaan antara inflasi permintaan dan penawaran (Durans et al, 1994)

Inflasi permintaan diakibatkan oleh:


 Permintaan musiman
 Penawaran yang inelastic
 Reaksi pasar yang yang tidak cukup
 Imported inflation (Inflasi yang disebabkan karena adanya perubahan harga
di luar negeri dan atas perubahan nilai tukar)

Inflation Cost merupakan konsekuensi dari :


 Peak manajemen
 Tingginya pajak pada sejumlah produk dan jasa wisata
Inflasi adalah suatu proses meningkatnya harga-harga secara umum
dan terus-menerus (continue) berkaitan dengan mekanisme pasar
Kerugian Ekonomi pada Ekowisata:
2. Biaya Incidental Langsung dari Ekowisata

• Incidental cost menimbulkan biaya kualitas lingkungan dan biaya


publik atau biaya fiscal
• Penduduk lokal yang terkena kerugian ekonomi eksternal dapat
bernegosiasi dengan hal tersebut melalui 3 cara:
1. Menerima kualitas lingkungan yang lebih rendah dibandingkan
jika ada kegiatan wisata
2. Mengganti penurunan kualitas lingkungan melalui pengeluaran
publik (pajak)
3. Memungut langsung biaya moneter pada wisatawan melalui
pajak dan tarif
Kerugian Ekonomi pada Ekowisata:
2. Biaya Incidental Langsung dari Ekowisata
UPAYA MENINGKATKAN KEUNTUNGAN EKONOMI
MASYARAKAT
Memperpanjang masa tinggal dan pengeluaran belanja wisatawan

Penyebaran pembangunan ekowisata dan keuntungan secara geografi

Mendirikan jejaring lintas sektoral yang lebih kuat

Maksimalisasi tenaga kerja lokal

Mendukung kepemilikan lokal

Optimalisasi pendapatan pajak


TERIMAKASIH

“Pengembangan suatu obyek wisata yang


dilakukan dengan baik akan menghasilkan
pendapatan ekonomi yang baik juga untuk
komunitas setempat”

(Joseph D. Fritgen, 1996)

Anda mungkin juga menyukai