Anda di halaman 1dari 5

KUNJUNGAN INDUSTRI PT MADUKISMO

DISUSUN OLEH

Rosario Putri Kusumaningtyas Mba Balu

UNIVERSITAS TIDAR
FAKULTAS EKONOMI
AKUNTANSI
2022/2023
A. LAPORAN KUNJUNGAN INDUSTRI PT. MADUKISMO

PT. Madu Baru adalah sebuah perusahaan milik Kesultanan Ngayogyakarta


Hadiningrat yang bergerak di bidang agroindustri tebu. Perusahaan ini berkantor
pusat di Tirtonirmolo, Kasihan, Bantul, Yogyakarta. PT Madu Baru didirikan untuk
mengambil alih bekas Pabrik Gula Padokan yang hancur akibat perang, dan
mendirikan pabrik baru di atas lahan tersebut dengan nama Pabrik gula dan Pabrik
Spiritus Madukismo. Pabrik ini akhirnya menjadi satu-satunya pabrik gula tebu yang
beroperasi di Yogyakarta.
Pabrik Gula Padokan menjadi salah satu pabrik gula yang hancur akibat
Agresi Militer Belanda II pada tanggal 19 Desember 1948. Hamengkubuwana IX
selaku Sultan Yogyakarta kemudian mengusulkan pembangunan pabrik gula baru di
bekas lokasi Pabrik Gula Padokan atau Gesikan. Selain untuk menjaga produksi gula
di dalam negeri, pendirian kembali pabrik gula dimaksudkan untuk memperluas
lapangan keja, karena pada saat itu banyak karyawan pabrik gula yang terpaksa
berhenti bekerja, karena pabriknya hancur. Pemerintah Indonesia kemudian membeli
mesin produksi gula dan spiritus dari Jerman Timur untuk keperluan tersebut, dan
perusahaan ini pun resmi didirikan pada tanggal 14 Juni 1955, untuk mengelola
lahan yang dulunya merupakan lokasi Pabrik Gula Padokan. Pada awalnya,
Hamengkubuwana IX memegang 75% saham perusahaan ini, sementara Pemerintah
Indonesia memegang sisanya. Pabrik Gula Madukismo kemudian mulai beroperasi
pada tanggal 31 Maret 1958 dengan ditandai peletakan batu terakhir.
Hamengkubuwana IX lalu diangkat sebagai Presiden Direktur perusahaan ini.
Presiden Soekarno kemudian meresmikan PG Madukismo pada tanggal 29 Mei
1958.
Pada tahun 1962, perusahaan ini diambil alih oleh Pemerintah Indonesia dan
dikelola oleh Badan Pimpinan Umum Perusahaan Perkebunan Negara (BPU PPN).
Pada tahun 1968, perusahaan ini dikembalikan ke Kesultanan Ngayogyakarta
Hadiningrat. Pada tahun 1976 hingga 1977, PG Madukismo hanya dapat menggiling
1.600 ton tebu per hari, namun pada tahun 1991, PG Madukismo telah dapat
menggiling 3.000 ton tebu per hari. Pada tahun 1984, Rajawali Nusantara Indonesia
mulai ikut mengelola kegiatan produksi PG Madukismo. Pada tahun 2004,
Pemerintah Indonesia resmi menyerahkan semua saham yang mereka pegang ke
Rajawali Nusantara Indonesia.
 Visi Misi PT. Madukismo
Visi PT. Madukismo
Visi dari PT. Madu Baru PG Madukismo adalah menjadi perusahaan Agro Industri
yang unggul di Indonesia dengan petani sebagai mitra sejati.
Misi perusahaan
a. Menghasilkan gula dan ethanol yang berkualitas untuk memenuhi permintaan
masyarakat dan industri di Indonesia.
b. Menghasilkan produk dengan memanfaatkan teknologi maju yang ramah
lingkungan, dikelola secara profesional dan inovatif, memberikan pelayanan
yang prima kepada pelanggan serta mengutamakan kemitraan dengan petani.
c. Mengembangkan produk atau bisnis baru yang mendukung bisnis inti.
d. Menempatkan karyawan dan stake holders lainnya sebagai bagian terpenting
dalam proses penciptaan keunggulan perusahaan dan pencapaian share holders
values.
Produksi utama dari dari perusahaan ini adalah gula pasir dengan kualitas SHS
IA (Superior Head Sugar) atau GKP (Gula Kristal Putih). Mutu produksi di pantau
oleh P3GI Pasuruan (Pusat Penelitian Perkebunan Gula Indonesia). Produk
samping yang dihasilkan oleh perusahaan ini adalah Alkohol murni dengan kadar
minimal 95% dan Spirtus bakar dengan kadar 94 %. Untuk Pabrik Spiritus mulai
produksi pada tahun 1959 dan menghasilkan 25.000lt alkohol pertahun.
PT Madubaru Madukismo mempunyai luas kebun tebu -+ 6000ha yang
merupakan kerjasama dengan masyarakat sekitar dengan perspektif yang sama
sama menguntungkan kedua belah pihak, menurut sumber pembagian hasil dapat
ditentukan sendiri oleh para petani tebu yang bekerja sama, antara menukar
tanaman dengan uang, dengan tebu atau dengan uang dari hasil lelangan.
START PENGGILINGAN NIRA PENYULINGAN
TEBU KRISTALAN
MENGURANGI
GULA DAN SISA
KADAR AIR
KRISTALISASI

PEMISAHAN GULA
PEMANASAN
AMPAS DAN NIRA
TEBU NIRA TEBU
KARAMEL
BUTIRAN
KRISTAL TEBU

AMPAS
PENCA- ALKOHOL
ENDAPAN
CAHAN

1
3
2

LIMBAH
AIR

AIR

Persiapan Penggilingan Ekstraksi Evaporasi/Penguapan Kristalisasi Penyulingan Gudang


B. FLOWCHARTS

Bagan Alir PT Madubaru PG-PS Madukismo Yogyakarta


PROSES

Produksi gula di PT Madubaru hanya dilakukan selama enam bulan/tahun,


sebab masa panen tebu yang setahun sekali. Proses produksi selama enam bulan ini
dilakukan selama 24 jam. Maka untuk itu dibagi beberapa departemen untuk
mempermudah proses produksi.
 Persiapan
Tebu yang sudah dipanen dibawa ke pabrik untuk digiling.
 Penggilingan
Tebu langsung digiling tanpa harus dicuci, kemudian diambil airnya.
 Ekstraksi
Setelah dari penggilingan ampas dan air tebu (nira) dipisah. Ampas tebu
digunakan untuk pupuk dan pembuatan batako.
 Evaporasi/Penguapan
Air nira dievaporasi untung mengurangi kadar airnya. Endapan dari proses
evaporasi dijadikan pupuk.
 Kristalisasi
Setelah pengurangan kadar air, selanjutnya pengkristalan. Nira akan
dipanaskan hingga mengkristal. Karamel yang menempel di dinding alat
diambil kemudian digunakan untuk membuat alkohol.
 Penyulingan
Dengan karamel yang tersisa akan dicampur dengan beberapa bahan untuk
membuat alkohol yaitu urea, NPK, H2SO4, dan ragi tape. Kemudian akan
disuling dan menjadi alkohol. Air dari limbah ekstrasi akan disuling
kemudian digunakan untuk menyirami tananman tebu.
 Gudang
Hasil dari proses pembuatan gula akan disimpan di gudang, kemudian oleh
departemen pemasaran akan didistribusikan oleh masyarakat luas di daerah
Jawa Tengah dan Yogyakarta atau sekitarnya.

Anda mungkin juga menyukai