Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN

1. Berdasarkan SK tedapat 7 kabupaten penerima bantuan pembeku lateks TA 2022, yakni :


Simalungun, Labuhanbatu, Asahan, Deli Serdang, Serdang Bedagai, Madina, dan Tapasel.

No Kabupaten Jumlah Kelompok Penerima Luasan Lahan {HA}


1 Tapanuli Seletan 50 961
2 Mandailing Natal 13 259
3 Serdang Bedagai 7 259
4 Deli Serdang 15 412
5 Simalungun 22 546
6 Labuhanbatu 21 1151
7 Asahan 5 118
TOTAL 133 3706

2. Bahan pembeku lateks anjuran dari balai penelitian karet antara lain adalah Deorub (asap cair)
dan asam semut (asam format).
3. Praktek dilapangan, petani lebih sering menggunakan koagulan yang bukan rekomedasi dari balai
penelitian karet karena biaya yang murah dan gampang di dapatkan, seperti : ekstrak asam
glulugur; ekstrak nanas; dan pupuk TSP
4. Tempat penampungan lateks yang baik adalah wadah berbahan plastic yang memiliki durabilitas
yang baik, pada prakteknya petani sering sekali menggunakan lubang pada tanah untuk
menampug cairan lateks yang dipanen sehinggan bokar yang dihasilkan lebih kotor dan
mengandung kontaminan sehinggan menurunkan kualitas maupun nilai jual dari bokar tersebut.
5. Spesifikasi lokasi penyadapan yang baik adalah terlindung dari sinar matahari dan air hujan.
6. Berdasarkan telusuran, diketahui bahwa pada tahun 2022 Kementan RI menyalurakn koagulan
dengan merek dagang Specta {bukti dikuti melalui artikel yang ditebitkan oleh Dinas Perkebunan
Kalimantan Timur / Petani Karet Kubar Terima Bantuan Alat Pasca Panen (kaltimprov.go.id) }
7. SPECTA, adalah suatu produk yang khusus digunakan sebagai koagulan lateks atau penggumpal
karet remah menjadi lateks. SPECTA adalah bahan kimia yang ramah lingkungan, harga lebih
murah produk sejenis dan menghasilkan karet lateks lebih berkualitas untuk meningkatkan
pendapatan petani sadap karet. Produk ini berbentuk cair dan dipasarkan dalam kemasan : botol
500ml, 2Liter, jerigen 32 kg di produksi oleh PT Vinimura Icon Tbl.{ SPECTA - PT. Viminura Icon TbL
}
8. Tidak ada petunjuk penggunaan pada website perusahaan yg memproduksi produk tsb.
9. Belum adanya produk tersebut {SPECTA} ditemukan di marketplace {melalui crossceck pada
platform Tokped dan Shoope}
10. Namun, terdapat beberapa produk serupa dengan kandungan bahan Formic Acid 90% TANPA
label/merek dagang apapun dengan kisaran harga 30rb s/d 32rb { Jual formic acid Harga Terbaik
& Termurah November 2023 | Shopee Indonesia } per 1000 gram. Hal ini menjadi indicator
bahwa keberdaan koagulan formic acid masih cukup sulit untuk diakes secara langsung
oleh petani. Selain itu, jaminan mutu produk menjadi bahan yang perlu dipertanyakan
karena tidak memiliki lisensi yang jelas.
11. Terdapat metode penggunaan specta di Internet namun bukan berasal dari situs resmi
produsen, sehingga teknik perlu dipertanyakan.
SPECTA adalah penggumpal getah karet atau koagulan lateks yang memenuhi standard industri
pengolahan karet internasional. Di Indonesia SPECTA juga sudah berstandard SNI 06-4367-1999
dan SNI 06-2047-1999 dari proses produksinya sampai dengan standarisasi pengolahan karet yang
dipersyaratkan oleh Departemen Perindustrian Indonesia.

SPECTA diformulasikan untuk bekerja secara efektif mengikat fraksi getah karet dan
mengeluarkan fraksi non karet dan kotoran dalam proses penggumpalannya sehingga
menghasilkan karet perkebunan yang berkwalitas sangat baik. SPECTA juga telah lulus uji Lab
RRIM Malaysia dalam hal meningkatkan bobot timbang karet perkebunan dan memaksimalkan
proses penggumpalan karet sekaligus mengurangi pembusukan protein karet yang secara awam
dapat dikatakan SPECTA dapat mengurangi bau busuk pada karet dibandingkan dengan bahan
kimia koagulan lateks yang lain.

SPECTA juga lebih ramah lingkungan, tidak berbahaya bagi kulit manusia dan pohon karet. Jika
terjadi kontak langsung cukup dicuci dengan air bersih dan sama sekali tidak menimbulkan iritasi
kulit. Selama percobaan dan pemakaian dilapangan dari tahun 2001, SPECTA juga telah terbukti
tidak menimbulkan gangguan pertumbuhan pada batang maupun pohon karet yang terkena
tetesan cairan SPECTA saat digunakan oleh petani karet.

Cara dan dosis pemakaian cairan SPECTA :

Cara dan dosis pemakaiannya sama dengan penggunaan asam semut atau cuka karet pada
umumnya.

Namun, untuk hasil yang lebih optimal untuk menaikan bobot timbang karet kebun, penyusutan
air yang rendah dan K3 (DRC) yang tinggi (diatas 64%), ikutilah dosis pemakaian sebagai berikut :

Larutkan 250 ml SPECTA dengan 15 liter air bersih, aduk sampai rata.

Masukan larutan tersebut kedalam botol untuk menuangkannya ke setiap mangkok pada pohon
karet.

Buatlah larutan, 60 ml SPECTA dengan 5 liter air bersih, lalu campurkan getah karet susu
secukupnya untuk mencetak balok atau bantalan karet (cetakan untuk mengikat kumpulan
mangkok karet sebelum ditimbang untuk dijual).

250 ml = 1 gelas minum ukuran sedang

60 ml = 6 atau 7 sendok makan.

{ Koagulan Karet SPECTA (karet-specta.blogspot.com) }

12. ASAM FORMIAT/ ASAM SEMUT/ FORMIC ACID { Kerap Dipakai untuk Mengeraskan Getah Karet,
Harga Asam Semut per Liter Dijual Terjangkau – Konstituen.com }
Asam formiat atau asam semut rupanya sejak beberapa tahun lalu telah digalakkan untuk
digunakan sebagai pengganti cuka parah untuk mengeraskan getah karet. Penggunaan asam
formiat (formic acid) atau yang juga kerap disebut asap asam ini dinilai lebih efektif dan efisien
dibandingkan penggunaan cuka parah.

“Petani di daerah ini masih menggunakan cuka parah untuk mengeraskan getah karet yang
mereka hasilkan. Padahal cara ini sudah tidak digunakan lagi dan pemerintah pusat sudah
menganjurkan agar petani menggunakan asam semut atau asap asam untuk mengeraskan getah
karet karena hasilnya lebih bagus dan getahnya tidak berbau,” ujar Kepala Bidang Pengelolaan
dan Pemasaran pada Dinas Perkebunan Musi Rawas, Joko Mardianto, seperti dilansir Bisnis.

Pemakaian asam semut untuk mengeraskan getah karet saat ini menurutnya telah menjadi acuan
nasional sesuai dengan permintaan negara-negara tujuan ekspor karet seperti China, Jepang, dan
Amerika Serikat. Negara-negara tujuan ekspor karet tersebut biasanya hanya akan membeli karet
apabila memiliki mutu yang terbaik dan harga sesuai dengan pasaran dunia.

Di samping itu, para petani karet pun diimbau supaya lebih menjaga mutu produksi karet dengan
tidak mencampurkan getah karet dengan bahan-bahan lain seperti serbuk gergaji, pasir, atau
sebagainya. Pihak pabrik kini lebih senang membeli karet bersih. Sementara itu, karet yang
ketahuan berisi bahan-bahan pemberat timbangan biasanya tak akan dibeli.

Sebagai informasi, asam semut sendiri adalah asam karboksilat paling sederhana. Asam formiat
secara alami kabarnya terdapat pada sengat lebah dan semut, oleh sebab itu dinamakan asam
semut. Asam formiat (HCOOH) merupakan senyawa antara yang penting dalam banyak sintesis
bahan kimia.

Hasil dari penggumpalan lateks dengan asam format dikenal memiliki tingkat kekenyalan yang
baik. Adapun harga asam semut per liter di pasaran cukup murah. Biasanya 1 liter dijual dengan
kisaran harga antara Rp 45 ribuan hingga Rp 50 ribuan. Bahan kimia satu ini cukup mudah
ditemukan di berbagai toko-toko bahan kimia atau sebagainya. Namun perlu diingat, harga asam
semut per liter di setiap tempat kemungkinan bisa berbeda-beda.

13. PROSES PENGOLAHAN KARET { » pengolahan karet dan PENGOLAHAN GETAH KARET (LATEKS)
PupukKaretdanSawit.com }

Penerimaan Lateks Kebun

Tahap awal dalam pengolahan karet adalah penerimaan lateks kebun dari pohon karet yang telah
disadap. Lateks pada mangkuk sadap dikumpulkan dalam suatu tempat kemudian disaring untuk
memisahkan kotoran serta bagian lateks yang telah mengalami prakoagulasi. Setelah proses
penerimaan selesai, lateks kemudian dialirkan ke dalam bak koagulasi untuk proses pengenceran
dengan air yang bertujuan untuk menyeragamkan Kadar Karet Kering.

Pengenceran

Tujuan pengenceran adalah untuk memudahkan penyaringan kotoran serta menyeragamkan


kadar karet kering sehingga cara pengolahan dan mutunya dapat dijaga tetap. Pengenceran dapat
dilakukan dengan penambahan air yang bersih dan tidak mengandung unsur logam, pH air antara
5.8-8.0, kesadahan air maks. 6 serta kadar bikarbonat tidak melebihi 0.03 %. Pengenceran
dilakukan hingga KKK mencapai 12-15 %. Lateks dari tangki penerimaan dialirkan melalui talang
dengan terlebih dahulu disaring menggunakan saringan aluminium Pedoman Teknis Pengolahan
Karet Sit Yang Diasap (Ribbed Smoked Sit). Lateks yang telah dibekukan dalam bentuk lembaran-
lembaran (koagulum).

Pembekuan

Pembekuan lateks dilakukan di dalam bak koagulasi dengan menambahkan zat koagulan yang
bersifat asam. Pada umunya digunakan larutan asam format/asam semut atau asam asetat /asam
cuka dengan konsentrasi 1-2% ke dalam lateks dengan dosis 4 ml/kg karet kering Dasar
Pengolahan Karet. Jumlah tersebut dapat diperbesar jika di dalam lateks telah ditambahkan zat
antikoagulan sebelumnya. Penggunaan asam semut didasarkan pada kemampuannya yang cukup
baik dalam menurunkan pH lateks serta harga yang cukup terjangkau bagi petani karet
dibandingkan bahan koagulan asam lainnya. Tujuan dari penambahan asam adalah untuk
menurunkan pH lateks pada titik isoelektriknya sehingga lateks akan membeku atau berkoagulasi,
yaitu pada pH antara 4.5-4.7. Asam dalam hal ini ion H+ akan bereaksi dengan ion OH- pada
protein dan senyawa lainnya untuk menetralkan muatan listrik sehingga terjadi koagulasi pada
lateks.

Penambahan larutan asam diikuti dengan pengadukan agar tercampur ke dalam lateks secara
merata serta membantu mempercepat proses pembekuan. Pengadukan dilakukan dengan 6-10
kali maju dan mundur secara perlahan untuk mencegah terbentuknya gelembung udara yang
dapat mempegaruhi mutu sit yang dihasilkan. Kecepatan penggumpalan dapat diatur dengan
mengubah perbandingan lateks, air dan asam sehingga diperoleh hasil bekuan atau disebut juga
koagulum yang bersih dan kuat. Lateks akan membeku setelah 40 menit. Proses selanjutnya ialah
pemasangan plat penyekat yang berfungsi untuk membentuk koagulum dalam lembaran yang
seragam.

Pasokan Bahan Baku

Sistem pasokan bahan baku dilakukan dengan cara melakukan pengumpulan lateks di kebun (TPH)
oleh para petani yang kemudian diangkut ke pabrik. Bahan baku lateks akan tersedia setiap hari
karena penyadapan selalu dilakukan setiap hari.

Sumber Bahan Baku Industri Karet

Sumber bahan baku industri karet berasal dari perkebunan karet baik Perkebunan Rakyat (PR),
Perkebunan Negara maupun Perkebunan Swasta. Pada perkebunan besar negara maupun swasta,
bahan baku yang dihasilkan (lateks) biasanya langsung diolah di pabrik sendiri atau dikirim ke
pabrik yang seinduk, sedangkan untuk prosesor yang tidak memiliki kebun harus berusaha untuk
mendapatkan bahan baku dari perkebunan karet rakyat, baik melalui pembelian langsung
ataupun melalui lelang yang diadakan pada waktu-waktu tertentu.

Kondisi Bahan Baku (Kuantitas, Kualitas dan Kontinuitas)


Kondisi bahan baku industri karet baik kuantitas, kualitas maupun kontinuitas pasokan
dipengaruhi oleh sumber bahan baku itu sendiri. Pada perkebunan besar hal ini tidak begitu
menjadi masalah. Bahan baku yang berasal dari perkebunan karet rakyat yang biasanya sangat
bervariasi kualitasnya.

Untuk menjaga kualitas dan kontinuitas bahan baku, maka dilakukan pengawasan pada tiap
penyadap. Dari hasil penyadapan, dapat ditentukan.

Bobot atau isi lateks : Penyadap menuangkan lateks dari ember-ember pengumpul ke dalam
ember-ember takaran melalui sebuah saringan kasar dengan ukuran lubang 2 mm, maksudnya
untuk menahan lump yang terjadi karena prakoagulasi.

Kadar Karet Kering (KKK) : Penentuan kadar karet kering (KKK) sangat penting dalam usaha
mencegah terjadinya kecurangan para penyadap.

Lateks sebagai bahan baku berbagai hasil karet, harus memiliki kualitas yang baik. Ada beberapa
faktor yang mempOOengaruhi kualitas lateks, sebagai berikut:
● Faktor dari kebun (jenis klon, sistem sadap, kebersihan pohon, dan lain-lain).
● Iklim (musim hujan mendorong terjadinya prakoagulasi, musim kemarau keadaan lateks
tidak stabil).
● Alat-alat yang digunakan dalam pengumpulan dan pengangkutan (yang baik terbuat dari
aluminium atau baja tahan karat).
● Pengangkutan (goncangan, keadaan tangki, jarak, jangka waktu).
● Kualitas air dalam pengolahan.
● Bahan-bahan kimia yang digunakan.

Komposisi lateks.
Untuk mengetahui susunan bahan-bahan yang terkandung dalam lateks dapat dilihat pada tabel
Dari bahan-bahan yang terkandung dalam lateks segar masih terdapat fraksi kuning latoid (2-10
ppm), enzim peroksidase dan tyrozinase. Fraksi kuning dianggap normal bila mencapai 0,1-1,0 mg
tiap 100 gram lateks kering.
Kandungan Bahan-Bahan dalam Lateks Segar dan Lateks yang Dikeringkan

Anda mungkin juga menyukai