Anda di halaman 1dari 15

PANDUAN

PERALATAN SINGLE USE YANG DI REUSE

RSUD KWAINGGA KABUPATEN KEEEROM


PEMERINTAH KABUPATEN KEEROM
DINAS KESEHATAN
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KWAINGGA
Jln. Bhayangkara, Kampung Asyaman, Distrik Arso-
Kabupaten keerom

PEPEPERATURAN DIREKTUR RSUD KWAINGGA

NOMOR : 001/ARK/AKRE/RSIA.RI/I/2019

TENTANG
PANDUAN PERALATAN SINGLE USE YANG DI REUSE
RSUD KWAINGGA KABUPATEN KEEROM

DIREKTUR RSUD KWAINGGA KABUPATEN KEEROM

Menimbang : a. bahwa dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan


kesehatan di RSUD KWAINGGA, diperlukan suatu proses
pelayanan yang professional, cepat dan tepat serta
sesuai dengan ketentuan standar yang berlaku
b. bahwa untuk kepentingan tersebut diatas, perlu diterbitkan
Keputusan Direktur Tentang Panduan Peralatan Single
Use yang di Reuse Di RSUD KWAINGGA
Mengingat : 1 Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktek
Kedokteran;
2. Undang – Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan;
3. Undang – Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah
Sakit;
4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 101
Tahun 2014 Tentang Pengelolaan Limbah Bahan
Berbahaya Dan Beracun;
5. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1333 / MENKES /
SK / XII / 1999 Tentang Standar Pelayanan Rumah Sakit;
6. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1204 / MENKES /
SK / X / 2004 Tentang Persyaratan Kesehatan
Lingkungan Rumah Sakit;
Keputusan Menteri Kesehatan Nomor
7.
270/MENKES/SK/III/2007 Tentang Pedoman Manajerial
Pencegahan Dan Pengendalian Infeksi Di Rumah Sakit
Dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Lainnya;
Keputusan Menteri Kesehatan Nomor
8
129/MENKES/SK/II/2008 Tentang Standar Pelayanan
Minimal Rumah Sakit;
9 Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1096/MENKES/PER/VI/2011 Tentang Hygiene Sanitasi
Jasa Boga;
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
10
78 Tahun 2013 Tentang Pedoman Pelayanan Gizi Rumah
Sakit;

11 Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 4


Tahun 2016 Tentang Persyaratan Tehnik Bangunan Dan
Prasarana Rumah Sakit;
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor

MEMUTUSKAN

Menetapkan :
KESATU : PANDUAN PERALATAN SINGLE USE YANG DI REUSE DI
RSUD KWAINGGA

KEDUA : Panduan Peralatan Single Use yang di Reuse di RSUD


Kwaingga Kabupaten Keerom tercantum dalam lampiran
Keputusan ini.
KETIGA :
Panduan Peralatan Single Use yang di Reuse RSUD
KWAINGGA ini harus dibahas sekurang-kurangnya setiap 3
(tiga) tahun sekali dan apabila diperlukan dapat dilakukan
perubahan sesuai dengan perkembangan yang ada.

KEEMPAT Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan, dengan


ketentuan apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan, akan
diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.

KEEROM 14 JUNI 2023


Direktur,

dr.BERNECDICTA C. HERLINA. MARS


DAFTAR ISI

BAB I DEFINISI 1
BAB II RUANG LINGKUP 2
BAB III KEBIJAKAN 3
BAB IV TATA LAKSANA 4
BAB V DOKUMENTASI 8

1
BAB I
DEFINISI

Peralatan single use adalah suatu alat atau bagian dari suatu alat termasuk
semua komponen, suku cadang, asesoris yang ditujukan untuk sekali pakai dalam
diagnosis atau terapi medis pada manusia yang dikelompokan kedalam peralatan kritis
yang harus disediakan dalam keadaan steril atau sudah diproses dengan Disinfeksi
Tingkat Tinggi (DTT).

2
BAB II RUANG
LINGKUP

Ruang lingkup dalam pemrosesan alat single use yang di reuse meliputi
1. Unit pelayanan yang menggunakan alat single use yang di reuse.
2. Sistem Pelayanan pemrosesan alat single use yang di reuse.
3. Persyaratan Alat Single use yang di re use.
4. Penandaan/kode alat.
5. Kriteria Alat yang dilakukan reuse.
6. Tahapan proses sterilisasi.
7. Daftar alat single use yang di reuse

3
BAB III
KEBIJAKAN

1) Peralatan single use yang di reuse yang dilakukan sterilisasi diberikan indikator
internal dan eksternal
2) Monitoring sterilisasi alat single use yang di reuse dilakukan oleh CSSD
3) CSSD bekerja sama unit pengguna uuntuk menentukan sampai berapa kali sterilisasi
alat medis tersebut bisa dilakukan dengan dasar rekomendasi pabrik asal alat single
use
4) Penentuan dan bukti penandaan bahwa alat sudah menjalani proses ulang yang ke
berapa dilakukan oleh unit penggguna dengan sepengetahuan/koordinasi CSSD
5) PPI melakukan kontrol dan supervise dalam penggunaannya sampai proses alat
selesai digunakan dan menjalani proses dekontaminasi untuk dilakukannya proses
sterilisasi.

4
BAB IV

TATA LAKSANA

1. Sistem pelayanan pemrosesan alat single use yang di reuse


a. Untuk pelayanan pemrosesan alat single yang di reuse dilakukan dibawah
pengawasan Instalasi Sterilisasi baik mengenai pembersihan alat sampai dengan
Disinfeksi tingkat tinggi dan sterilisasi.
b. Pembersihan alat dan disinfeksi tingkat tinggi dilakukan di CSSD
2. Unit kerja yang memakai peralatan single use yang di re use adalah :
a. ICU
b. Instalasi Bedah Sentral
c. Hemodialisa
3. Persyaratan Alat Single use yang di Re use
a. Peralatan single use yang di re use adalah peralatan dengan harga yang
mahal atau murah tapi sulit didapat.
b. Melihat literatur atau bukti yang menyatakan bahwa alat tersebut dapat di reuse.
c. Staff yang berhak menyatakan alat tersebut masih baik dan dapat dilakukan
proses reuse adalah dokter yang menggunakan alat.
d. Peralatan yang di reuse harus ditandai dengan kode angka .
e. Proses untuk pre cleaning, cleaning dan sterilisasi harus sesuai dengan spesifikasi
masing-masing alat.
f. Harus ada prosedur tertulis ( SPO) tentang pembersihan dekontaminasi alat mulai
dari pre cleaning sampai dengan sterilisasi.
g. Untuk alat Dyalizer harus dicantumkan identitas pasien
h. Dilakukan identifikasi kerusakan dan keretakan yang menandakan alat tidak dapat
digunakan lagi
i. Jumlah maksimum reuse untuk alat single use berdasarkan keterangan dan
penjelasan produk’
4. Penandaan / kode alat
a. Penandaan angka dilakukan setelah proses pre cleaning dan cleaning saat
pengemasan di unit masing-masing.
b. Penanda yang dimaksud dilakukan dengan memakai spidol dengan
memberi angka romawi.

5
5. Kriteria Alat yang dilakukan reuse
Alat yang dilakukan pemrosesan reuse harus mengikuti beberapa pertimbangan
antara lain:
a. Pertimbangan Teknis
Rumah Sakit harus mempunyai fasilitas dan sarana yang sesuai dengan spesifikasi
dan kapasitas untuk melakukan proses sterilisasi peralatan single use termasuk
pengawasan terhadap pemakaian disinfektan, pengemasan, penggunaan APD
sesuai dengan Standar Prosedur Operasional yang telah ditetapkan.
b. Pertimbangan Klinik
1) Keamanan Pasien ( Patient Safety)
Pastikan tidak terdapat sisa kotoran atau bahan toksik pada alat single use
yang dilakukan re use.
Bila terjadi kerusakan struktur pada alat pastikan tidak digunakan lagi serta
dipastikan tidak akan berakibat buruk terhadap pasien.
2) Standar Perawatan
Perlu dilakukan penilaian apakah penggunaan ulang tersebut tidak
menyalahi standar perawatan di unit pelayanan.
c. Pertimbangan Keamanan Petugas
Proses ulang peralatan dapat menimbulkan bahaya pada petugas rumah sakit,
seperti bahaya penularan penyakit seperti Hepatitis B, Hepatitis C, HIV atau
bahaya penyakit kulit seperti gatal gatal dan lain lain.
d. Pertimbangan biaya
Proses penanganan peralatan single use kotor menjadi alat steril memerlukan
biaya yang terkait dengan :
1) Sumber Daya Manusia
2) Sumber Daya energy listrik, uap dan air
3) Disinfektan dan enzymatic
4) Bahan pengemas dan bahan medis lainnya
5) Fasilitas penyimpanan dan pendistibusian
6) Pemeliharaan mesin sterilisasi
7) Pengawasan proses sterilisasi
8) Monitoring hasil sterilisasi

6
Perlu dipastikan biaya yang terkait dengan hal tersebut diatas sebanding dengan
harga alat single use tersebut dan segala kemungkinan risiko terjadi Dari beberapa
pertimbangan tersebut maka kriteria peralatan yang di reuse di rumah sakit adalah :
a. Alat medis susah di dapat
b. Alat jarang di gunakan
c. Mahal harganya

6. Tahapan Proses Sterilisasi Peralatan single use yang di Reuse


Peralatan dikelompokan berdasarkan penggunaan alat medik apakah golongan
semi kritikal atau golongan kritikal
a. Tahapan proses dekontaminasi alat semi kritikal :
1) Pre Cleaning
2) Cleaning
3) Disinfeksi Tingkat Tinggi
4) Pengemasan
5) Penandaan
6) Penyimpanan

b. Tahapan proses dekontaminasi alat kritikal :


1) Pre Cleaning
2) Cleaning
3) Pengemasan
4) Penandaan
5) Sterilisasi
6) Penyimpanan

7. Daftar alat medis single use yang di Reuse

7
8
NO NAMA ALKES UNIT KAPAN GANTI KETERANGAN
ALKES BARU
1 Selang Konektor Suction Pump OK/PERINA 5 (Lima kali re use)

2 Selang dan Sungkup Nebulizer IGD/Rawat 7 (Tujuh kali re


Inap use)
3 Spuit BMP Laboratorium 7 (Tujuh kali re
4 Endo Tracheal Non Kinking ICU/OK use)
Bocor
5 Nasopharyngeal Tube IGD/ICU/OK Bocor
6 Probe Saturasi IGD/IRNA/OK Tidak berfungsi
/ICU/ICCU/NI
CU/NHCU
7 Selang Suction IGD/IRNA/OK Bocor
/ICU/ICCU/NI
CU/NHCU

8
BAB V
DOKUMENTASI

1. Cek list monitoring peralatan single use yang di reuse


2. Buku permintaan alat steril

9
CEK LIST MONITORING PERALATAN SINGLE USE YANG DI REUSE
Nama alat:

TANGGAL TIDAK BERUBAH TIDAK BERUBAH RE-USE KE KETERANGAN


BENTUK WARNA

Petugas Penanggung jawab


( )

11

Anda mungkin juga menyukai