NOMOR : 001/ARK/AKRE/RSIA.RI/I/2019
TENTANG
PANDUAN PERALATAN SINGLE USE YANG DI REUSE
RSUD KWAINGGA KABUPATEN KEEROM
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
KESATU : PANDUAN PERALATAN SINGLE USE YANG DI REUSE DI
RSUD KWAINGGA
BAB I DEFINISI 1
BAB II RUANG LINGKUP 2
BAB III KEBIJAKAN 3
BAB IV TATA LAKSANA 4
BAB V DOKUMENTASI 8
1
BAB I
DEFINISI
Peralatan single use adalah suatu alat atau bagian dari suatu alat termasuk
semua komponen, suku cadang, asesoris yang ditujukan untuk sekali pakai dalam
diagnosis atau terapi medis pada manusia yang dikelompokan kedalam peralatan kritis
yang harus disediakan dalam keadaan steril atau sudah diproses dengan Disinfeksi
Tingkat Tinggi (DTT).
2
BAB II RUANG
LINGKUP
Ruang lingkup dalam pemrosesan alat single use yang di reuse meliputi
1. Unit pelayanan yang menggunakan alat single use yang di reuse.
2. Sistem Pelayanan pemrosesan alat single use yang di reuse.
3. Persyaratan Alat Single use yang di re use.
4. Penandaan/kode alat.
5. Kriteria Alat yang dilakukan reuse.
6. Tahapan proses sterilisasi.
7. Daftar alat single use yang di reuse
3
BAB III
KEBIJAKAN
1) Peralatan single use yang di reuse yang dilakukan sterilisasi diberikan indikator
internal dan eksternal
2) Monitoring sterilisasi alat single use yang di reuse dilakukan oleh CSSD
3) CSSD bekerja sama unit pengguna uuntuk menentukan sampai berapa kali sterilisasi
alat medis tersebut bisa dilakukan dengan dasar rekomendasi pabrik asal alat single
use
4) Penentuan dan bukti penandaan bahwa alat sudah menjalani proses ulang yang ke
berapa dilakukan oleh unit penggguna dengan sepengetahuan/koordinasi CSSD
5) PPI melakukan kontrol dan supervise dalam penggunaannya sampai proses alat
selesai digunakan dan menjalani proses dekontaminasi untuk dilakukannya proses
sterilisasi.
4
BAB IV
TATA LAKSANA
5
5. Kriteria Alat yang dilakukan reuse
Alat yang dilakukan pemrosesan reuse harus mengikuti beberapa pertimbangan
antara lain:
a. Pertimbangan Teknis
Rumah Sakit harus mempunyai fasilitas dan sarana yang sesuai dengan spesifikasi
dan kapasitas untuk melakukan proses sterilisasi peralatan single use termasuk
pengawasan terhadap pemakaian disinfektan, pengemasan, penggunaan APD
sesuai dengan Standar Prosedur Operasional yang telah ditetapkan.
b. Pertimbangan Klinik
1) Keamanan Pasien ( Patient Safety)
Pastikan tidak terdapat sisa kotoran atau bahan toksik pada alat single use
yang dilakukan re use.
Bila terjadi kerusakan struktur pada alat pastikan tidak digunakan lagi serta
dipastikan tidak akan berakibat buruk terhadap pasien.
2) Standar Perawatan
Perlu dilakukan penilaian apakah penggunaan ulang tersebut tidak
menyalahi standar perawatan di unit pelayanan.
c. Pertimbangan Keamanan Petugas
Proses ulang peralatan dapat menimbulkan bahaya pada petugas rumah sakit,
seperti bahaya penularan penyakit seperti Hepatitis B, Hepatitis C, HIV atau
bahaya penyakit kulit seperti gatal gatal dan lain lain.
d. Pertimbangan biaya
Proses penanganan peralatan single use kotor menjadi alat steril memerlukan
biaya yang terkait dengan :
1) Sumber Daya Manusia
2) Sumber Daya energy listrik, uap dan air
3) Disinfektan dan enzymatic
4) Bahan pengemas dan bahan medis lainnya
5) Fasilitas penyimpanan dan pendistibusian
6) Pemeliharaan mesin sterilisasi
7) Pengawasan proses sterilisasi
8) Monitoring hasil sterilisasi
6
Perlu dipastikan biaya yang terkait dengan hal tersebut diatas sebanding dengan
harga alat single use tersebut dan segala kemungkinan risiko terjadi Dari beberapa
pertimbangan tersebut maka kriteria peralatan yang di reuse di rumah sakit adalah :
a. Alat medis susah di dapat
b. Alat jarang di gunakan
c. Mahal harganya
7
8
NO NAMA ALKES UNIT KAPAN GANTI KETERANGAN
ALKES BARU
1 Selang Konektor Suction Pump OK/PERINA 5 (Lima kali re use)
8
BAB V
DOKUMENTASI
9
CEK LIST MONITORING PERALATAN SINGLE USE YANG DI REUSE
Nama alat:
11