i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan YME, atas segala rahmat yang telah
dikaruniakan kepada penyusun sehingga dapat meneyelesaikan Buku
Panduan Sterilisasi atai Single use diproses Re-use UPTD Rumah Sakit
Daerah Merah Putih.
Buku Panduan Sterilisasi alat Single use diproses Re-use ini
merupakan pedoman bagi tenaga kesehatan dalam memberikan
pelayanan sterilisasi pada Central Sterile Supply Departement (CSSD).
Diharapkan dengan adanya buku ini dapat meningkatrkan mutu
pelayanan di CSSD dan digunakan sebagai acuan dalam melaksanakan
tugas pelayanan proses sterilisasi.
Tidak lupa penyusus menyampaikan terima kasih yang sedalam-
dalamnya atas bantuan semua pihak dalam menyelesaikan Buku
Panduan Sterilisasi alat Single use diproses Re-use.
Kami sangat menyadari banyak terdapat kekurangan-kekurangan
dalam buku ini. Kekuarangan ini secara berkesinambungan akan terus
diperbaiki sesuai dengan tuntunan dalam pengembangan rumah sakit ini.
Mertoyudan, 2020
Penyusun
ii
PEMERINTAH KABUPATEN MAGELANG
DINAS KESEHATAN
UPTD RUMAH SAKIT DAERAH MERAH PUTIH
Jl. Raya Magelang - Yogyakarta KM. 5 Mungkidan, Danurejo, Mertoyudan,
Telp. (0293) 3202498, 3202654, 3202284 Kp. 56172
Email : rsdmerahputihkabmagelang@gmail.com
KEPUTUSAN DIREKTUR
UPTD RUMAH SAKIT DAERAH MERAH PUTIH
NOMOR :
TENTANG
3
MEMUTUSKAN
Ditetapkan : di Mertoyudan
Pada tanggal :
4
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN............................................................................4
1. Latar Belakang..............................................................................4
2. Tujuan...........................................................................................4
3. Pengertian.....................................................................................5
BAB II RUANG LINGKUP.........................................................................6
1. Lingkup Area.................................................................................6
2. Kewajiban Tanggung Jawab...........................................................6
BAB III TATA LAKSANA...........................................................................8
BAB IV DOKUMENTASI...........................................................................12
BAB V PENUTUP.....................................................................................13
5
Lampiran I : Keputusan Direktur UPTD RSD
Merah Putih Kabupaten Magelang
Nomor :
Tanggal :
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Peralatan medis adalah alat yang digunakan untuk tujuan medis
pada pasien, diagnosis, terapi serta tindakan pembedahan. Peralatan
medis di rumah sakit merupakan alat penunjang dalam pelayanan
yang sangat vital. Peralatan medis dirumah sakit dapat berupa
peralatan sekali pakai (single-use) atau peralatan yang dapat
digunakan kembali (re-use). Ada dua risiko terkait single-use dan re-
use peralatan habis pakai : ada risiko meningkatnya infeksi dan ada
risiko bahwa kekuatan peralatan habis pakai tersebut mungkin tidak
adekuat atau tidak memuaskan setelah diproses kembali. Pada waktu
alat single use menjadi re-use maka rumah sakit harus membuat
kebijakan yang menjadi panduan untuk re-use. Kebijakan konsisten
dengan peraturan dan perundangan nasional dan standar profesi dan
termasuk mengidentifikasi dari :
1. Peralatan dan peralatan habis pakai yang tidak bisa di re-use.
2. Jumlah maksimum untuk melakukan re-use pada setiap peralatan
dan peralatan yang di re-use.
3. Tipe pemakaian dan kelayakan, dan indikasi bahwa peralatan habis
pakai tidak bisa di re-use.
4. Proses pembersihan untuk setiap peralatan yang mulai dengan
segera sesudah digunakan dan diikuti dengan protokol yang jelas.
5. Proses untuk pengumpulan, analisa dan data yang berhubungan
dengan pencegahan dan pengendalian infeksi peralatan dan
material yang digunakan dan re-use.
B. TUJUAN
1) Menyediakan proseduruntuk desain danpelaksanaanpendekatan
sistematisuntuk perencanaan, ketepatan penggunaan, ketepatan
pengolahan, dan pemeliharaan semua peralatanmedis yang dapat
digunakan kembali atau peralatan medis re-use (PMR) di rumah
sakit.
2) Melindungi pasien dan petugas kesehatan dari kemungkinan
terkena infeksi silang karena penggunaan alat yang seharusnya
6
sekali pakai namun digunakan kembali tanpa prosedur yang
benar.
C. PENGERTIAN
1) Peralatan Medis Re-use (PMR) adalah setiap peralatan medis habis
pakai yang dirancang oleh produsen untuk digunakan kembali
untuk beberapa pasien. Semua PMR harus disertai dengan
instruksi penggunaan kembali sesuai prosedur yang disediakan
oleh produsen.
2) Pemrosesan kembali adalah pembersihan, desinfeksi, sterilisasi,
dan persiapan peralatan untuk kesiapan penuh/siap pakai untuk
penggunaan selanjutnya. Hal ini dapat terjadisebagian atau
keseluruhan, baik di dalam maupundi luar penyediaan,
pengolahan.
7
BAB II
RUANG LINGKUP
A. Lingkup Area
a. Pelaksana panduan ini adalah tenaga kesehatan terdiri dari :
b. Staf Medis
c. Staf Perawat
d. Staf Bidan
e. Staf profesional lainya
Instalasi yang terlibat pelaksanaan Panduan Re – Use adalah :
1. Instalasi Gawat Darurat
2. Instalasi Rawat Jalan
3. Instalasi Rehabilitasi Medis
4. Instalasi Gigi Dan Mulut
5. Instalasi Medical Chek Up
6. Instalasi Radiologi
7. Instalasi laboratorium
8. Instalasi Bedah Sentral
9. Instalasi Rawat Inap terdiri dari :
1. Ruang Perawatan Dewasa I
2. Ruang Perawatan Dewasa II
3. Ruang Perawatan Bedah dan Anak
4. Ruang Perawatan Kebidanan dan Penyakit Kandungan
5. Bangsal Candi Pawon
6. Bangsal Candi Mendut
7. Bangsal Candi Ngawen
8. Bangsal Candi . . .
8
Manajer
1) Memantau dan memastikan Panduan Panduan Re-Use telah
dikelola dengan baik oleh Kepala Instalasi
2) Menjaga standarisasi dalam menerapkan Panduan Re-Use yang
telah dibuat
9
BAB III
TATA LAKSANA
A. Prinsip Umum
Berkaitan dengan pemrosesan alat re-use dan single use ketentuan
harus mengacu pada ketentuan :
1) Berikut adalah peralatan medik yang dapat di re-use :
2) Peralatan medik yang terdapat ketentuan DAPAT digunakan
kembali oleh produsen dan tertera dengan jelas pada kemasan,
dengan memperhatikan jumlah maksimal suatu peralatan dapat
digunakan kembali.
3) Peralatan medik yang tidak berbahaya bila digunakan ulang dan
dipastikan tidak menyebabkan infeksi silang setelah dilakukan
sterilisasi dan dengan syarat masih layak digunakan kembali, list
terlampir.
10
c. Untuk mengetahui jumlah maksimal suatu alat dapat di re-use,
setiap unit mendokumentasikan jumlah pemakaian.
d. Peralatan yang bersifat single use di gunakan untuk sekali
pemakaian, peralatan single use tidak boleh digunakan ulang.
Apabila bahan atau peralatan medis single use telah kedaluarsa,
diberlakukan sebagai barang bekas pakai dan di bakar di
incenerator dilengkapi dengan berita acara pemusnaan
11
Bedah
Kamar
19 Cutting Loop 2 (Dua) kali Bedah
Kamar
20 Valley Cauter 5 (Lima) kali Bedah
Kamar
21 Skin stapler 3 (Tiga) kali Bedah
Kamar
22 Yankeur 2 (Dua) kali Bedah
Kamar
23 Slip Knife 2,75mm 2 (Dua) kali Bedah
Kamar
24 Stab Knife 15 Degree 2 (Dua) kali Bedah
Biliary baloon dilator
25 ERCP 5 (Lima) kali Endoscopy
Biliary inflation device
26 ERCP 5 (Lima) kali Endoscopy
Disposible baloon
27 catheter Broncoscopy 5 (Lima) kali Endoscopy
Disposible citology
28 brush Broncoscopy 5 (Lima) kali Endoscopy
Disposible grasing
29 forceps Broncoscopy 5 (Lima) kali Endoscopy
Disposible injector
30 Gastroscopy 5 (Lima) kali Endoscopy
31 Extraction baloon ERCP 5 (Lima) kali Endoscopy
Guide wire 0,018 ”
32 ERCP 5 (Lima) kali Endoscopy
Guide wire 0,025 ”
33 ERCP 5 (Lima) kali Endoscopy
Guide wire 0,035 ”
34 ERCP 5 (Lima) kali Endoscopy
Rotatable six shooter
35 EVL 5 (Lima) kali Endoscopy
36 SB Tube 2 (Dua) kali Endoscopy
Spincterektome /
37 Tritome ERCP 5 (Lima) kali Endoscopy
Star Tip canula VPR
38 EVL 5 (Lima) kali Endoscopy
The Web Extration
39 Basket 5 (Lima) kali Endoscopy
12
BAB IV
DOKUMENTASI
A. MONITORING
1.Dokumentasi inventaris peralatan yang dilakukan proses sterilisasi.
2.Ekspedisi pengiriman dan peminjaman peralatan medis
3.Monitoring secara umum dilakukan sesuai dengan cara monitoring
yang tercantum dalam Pedoman Pelayanan Sterilisasi.
4.Montoring khusus terhadap barang atau alat single use yang
dilakukan proses Sterilisasi ulang menjadi tanggung jawab utama
Dokter terakhir yang menggunakan alat atau bahan single use
yang diproses re-use.
5.Dengan pertimbangan keselamatan pasien, CSSD mempunyai
wewenang untuk merekomendasikan tidak layaknya Barang atau
alat single use tertentu yang akan diproses re-use pada Bagian
atau Instalasi terkait.
6.Monitor dan evaluasi dilakukan oleh CSSD dan Komite PPI.
7.Melakukan Uji kultur Mikrobiologi secara Random terhadap hasil
Sterilisasi alat singleuse yang diproses re-use setiap 6 bulan sekali
oleh petugas laboratorium.
B. EVALUASI
1. Evaluasi mutu hasil sterilisasi secara berkala menjadi tanggung
jawab Unit Kerja terkait bekerjasama dengan CSSD.
2. Evaluasi secara umum sesuai dengan yang tercantum dalam
Pedoman Layanan Sterilisasi.
3. Evaluasi terhadap kinerja Barang atau alat dan sarana selain
dilakukan oleh Unit Kerja dan CSSD juga menjadi tanggung jawab
Komite PPI.
4. Pemantauan pasien yang menggunakan barang atau alat single
use yang diproses re-use melalui Survailens IDO dilakukan oleh
IPCLN berkoordinasi dengan Komite PPI.
13
BAB V
PENUTUP
14
DAFTAR PUSTAKA
15