BISMILLAH
Alhamdulillah, kita telah melewati masa kritis covid-19. Banyak suka duka
dan warna-warni kisah covid-19 yang menggempur pertahanan fisik, mental dan
finansial. Kita do’akan yang telah berpulang, kita bangun kembali pundi-pundi
pernafkahan, nyalakan kembali kobar semangat sehat dan mari kita lanjutkan
perjuangan mewujudkan impian yang tertunda. Setuju ya!!! Yang belum punya
impian, segera tidur, mudah-mudahan bangun tidur “disangoni” mimpi dari Gusti
Allah. Jangan lupa do’a sebelum tidur ya!
IMPIAN SEDERHANA
Tak bisa dipungkiri, tak sedikit manusia yang punya impian terlahir dari
keluarga sakinah, mawaddah, warohmah, muda kaya raya, tua sejahtera, mati
khusnul khotimah dan kelak masuk surga. Weleh-weleh, lempeng banget hidupnya.
Ada juga yang impiannya sederhana, yang penting tidak kelaparan saja, cukup.
Yang penting anak-anaknya bisa sekolah saja, cukup. Yang penting ada tempat
berteduh dari panas dan hujan saja, cukup.
So, jangan takut bermimpi, jangan takut bercita-cita mulia. Allah Maha
Kaya dan Mengayakan, tak ada yang tak mungkin bagi Tuhan Pemilik Semesta.
Saya punya banyak impian yang belum terwujud dan saya yakin Anda pun juga.
Tuliskan impian kita, BESAR DAN TEBAL. Mohonkan dalam do’a setiap sholat
atau ibadah. Bangun impian dalam aktivitas atau pekerjaan kita. Yakin saja,
Tuhan tak tidur. Insya Allah niat baik sudah tercatat, amal yang benar sudah
berjejak meskipun sekecil biji sawi.
Ingat saat masa kecil ingin bisa naik sepeda? Jatuh berkali-kali, menangis
meraung-raung, luka lecet di tangan dan kaki tak menyurutkan semangat agar
bisa naik sepeda roda 2 tanpa bantuan. Hasilnya, dengan naik sepeda, kita dapat
berolahraga, fisik lebih bugar. Dengan naik sepeda, kita bisa lebih cepat sampai
ke tempat tujuan, hemat tanpa bensin. Bisa dipakai ke sekolah dan bantu teman
yang nebeng. Nah, naik sepeda saja, manfaatnya luar biasa.
Berawal dari impian, Thomas Alva Edison
melakukan lebih dari 1000 kali percobaan agar
lampu bohlam dapat menyala dengan terang.
Berawal dari impian para pejuang, tak terbilang
pengorbanan jiwa dan raga selama lebih dari 350
tahun, Indonesia akhirnya merdeka. Berawal dari
impian Kartini remaja, wanita Indonesia sekarang
dapat menjalankan kewajibannya belajar dan
berkarya. Berawal dari impian para Nabi dan Rosul membebaskan manusia dari
kesyirikan dan kegelapan hidup karena jauh dari Allah dan ajaran-Nya, kita
sekarang dapat merasakan nikmatnya iman dan Islam.
Ya, semua berawal dari impian, meskipun menurut orang lain itu hanya hal
sederhana. Ada yang tak ingin putus sekolah sambil berjualan koran dan minuman
keliling, ada yang harus kuliah sambil bekerja agar tak membebani orang tua, ada
yang harus rela jauh dari orang tua dan keluarga untuk menuntut ilmu menghafal
Al-Qur’an, ada yang harus bekerja di luar negeri berpisah bertahun-tahun
dengan keluarganya, ada ibu rumah tangga yang juga harus bekerja membantu
perekonomian keluarga. Semua dilakukan karena ada “something” yang ingin
dicapai.
Beberapa orang sukses memulai perjalanan mereka dari titik NOL. Titik di
mana mereka tidak punya apa-apa bahkan tidak punya siapa-siapa selain Allah.
Gagal ada polanya, sukses pun ada polanya. Terwujud atau tidaknya impian kita,
itu hak Allah yang menentukan, tapi usaha
apa yang sudah kita lakukan untuk
mewujudkan impian, itulah yang akan
diperhitungkan kelak. Lalu apa masalahnya?
Selanjutnya, belajar dari pengalaman orang lain yang sudah lebih dulu
terjun ke perniagaan. Ingat! Tujuan utama adalah menambah income, bukan
menambah utang untuk modal usaha apalagi menambah resiko sakit jantung
sampai komplikasi karena banyak yang diurusi, mulai perencanaan, produksi, sewa
tempat, bayar pegawai, bayar listrik, hingga urusan pemasaran dan iklan.
Mari kita mulai berbisnis saat masih nyaman di tempat kerja, gaji masih
rutin, finansial masih utuh, atasan masih memerlukan kita, perusahaan belum ada
PHK, perusahaan belum gulung tikar. Karena akan jauh lebih berliku memulai
bisnis ketika keuangan terpuruk, kondisi di tempat kerja sudah tidak harmonis,
utang semakin menumpuk, perusahaan ada pengurangan karyawan dan perusahaan
terancam gulung tikar.
Sebagai pemula yang ingin berwirausaha, belum ada ilmu dan sedikit
pengalaman. Ada baiknya, meminimkan resiko dan meminimkan modal. Bila Anda
berpikir bahwa Anda bisa, maka Anda benar. Bila Anda berpikir bahwa Anda
tidak bisa, maka Anda juga benar. Allah mengikuti prasangka hamba-Nya. Jika
kita berpikir sulit, maka akan sulit. Jika kita berpikir bisa, maka kita bisa.
PELUANG USAHA MODAL HALAL LEGAL BISMILLAH
Mau nambah income? Mau berbisnis tapi minim modal dan minim ilmu? Mari
bermitra dengan saya bersama pengusaha lainnya dari berbagai kota di Indonesia.
Bisnis praktis, tanpa ribet produksi dan tak perlu sewa tempat. Cukup bismillah,
jajal, jual dan siap naik income.
Apa kelebihannya?
Modal terjangkau.
Bukan bisnis MLM.
Manfaat produk sudah ter-
bukti.
Margin dan repeat order-
nya tinggi.
Hemat dan mudah dalam
pengiriman.
Full mentoring atau pembinaan.
Kualitas produk premium,
berstandar internasional.
Produk sertifikasi halal
MUI, halal monitoring UK,
sertifikasi FDA dan BPOM.
Dibimbing langsung oleh
pengusaha dan motivator
nasional dan internasional.
Endorsement, testimoni
dan postingan sudah
disiapkan.
Didukung oleh para tokoh nasional, artis dan ustadz.
Modalnya:
Dari rumah bisa menghasilkan, dari HP bisa bersegera memberi solusi bagi
kesehatan dan finansial Anda. Dengan segera berbisnis atau berniaga, modal
bismillah, income mudah bertambah. Jangan buru-buru, tapi bersegeralah
bergabung bersama Pengusaha Pecinta Qur’an. Sekarang juga! Mitra bisnis,
transfer ke rekening BCA 1880-5977-75 a.n LILIK KHOIRIYAH. Kirim bukti
transfer ke nomor WA 0812-3470-2011 / 0857-4553-7708.
PROFIL PENULIS
WA 0857-4553-7708 / 0812-3470-2011
Instagram @lilikkhoiriyah