Anda di halaman 1dari 3

Sukses Terbesar Dalam Hidupku

Saya adalah seorang biasa yang berasal dari keluarga biasa pula. Dapat mengenyam pendidikan
di UGM merupakan impian besar yang saya impikan semenjak saya masih duduk di bangku
sekolah menengah pertama. Saya bukanlah dibesarkan pada keluarga yang berkecukupan.
Kehidupan keluarga wiraswasta dalam menghidupi dan memberi pendidikan terhadap 5 orang
anak, membuat kami sekeluarga telah banyak merasakan jatuh bangun dalam memenuhi
impian, target juga harapan kami.

Meski hidup dalam keadaan “kepepet dan nekat” kami sekeluarga memiliki mimpi-mimpi besar
yang sangat ingin kami wujudkan, bukan hanya untuk kepentingan diri kami sendiri; melainkan
untuk kebermanfaatan juga kebahagiaan keluarga serta orang-orang disekitar kami. Dahulu,
saya yang tumbuh dan terdidik dalam keluarga tersebut memiliki mimpi besar untuk dapat
mengenyam pendidikan di Universitas terbaik di Indonesia. Meskipun saya pernah terpuruk
ketika mengenyam jenjang Sekolah Menengah Pertama (dimana saya gagal dalam tes masuk
sekolah favorit impian saya sehingga saya mau tidak mau hanya bersekolah di sekolah swasta
dengan reputasi yang tidak terlalu baik namun harganya masih terjangkau), namun saya
berhasil bangkit dan mewujudkan mimpi saya dan keluarga kala itu. Saya berkesempatan untuk
menempuh pendidikan sarjana di Universitas Gadjah Mada secara gratis!!

Bidik Misi merupakan beasiswa yang mempunyai tujuan utama “memutus mata rantai
kemiskinan” dan itu memang sangat berarti dan mujarab bagi saya sekeluarga. Mendapatkan
beasiswa tersebut di Universitas impian merupakan hal yang sangat berarti bagi saya juga
keluarga. Mendapat bantuan secara ekonomi memacu semangat saya untuk berusaha lebih
agar dapat terus mencapai hal-hal baik dalam hidup ini.

Jika suatu mimpi dan cita-cita tercapai, pasti akan ada mimpi juga cita-cita besar selanjutnya
yang perlu diperjuangkan untuk diwujudkan. Setelah diterima pada Universitas impian saya,
mimpi saya yang selanjutnya adalah dapat lulus tepat waktu dengan menyandang predikat
cumlaude. Pada saat itu saya selalu membayangkan betapa bangganya orang tua juga keluarga
apabila saya dapat mewujudkan hal itu. Bagi sebagian orang, mungkin hal tersebut tidaklah
terlalu berarti seperti padangan juga pemikiran saya juga keluarga. Namun hal tersebut
merupakan hal besar yang harus diikuti perjuangan sunguh-sunguh untuk dapat diwujudkan.
Dan benar, untuk mewujudkan hal tersebut bukanlah perkara mudah yang dapat dicapai
dengan usaha seadanya.

Mendapat juga mempertahankan IP cumlaude secara konsisten tiap semesternya merupakan


hal yang tidak mudah. Meski pada awal semester untuk mendapatkan IP culaude terasa mudah
karena masih semangat-semangatnya kuiah; namun semester berikutnya tidaklah semudah
pada semester-semester awal.

Bak api unggun, awal dinyalakannya akan sangat besar berkobar; namun semakin lama akan
semakin meredup oleh karena semakin berkurangnya bahan bakar atas api tersebut. Hal
tersebut menggambarkan perjuangan saya dalam mengejar kelulusan dengan predikat
cumlaude. Semakin lama masa studi saya, semakin saya rasakan banyak hambatan juga
permasalahan; serta menurunnya semangat juang saya. Namun apabila menengok ke belakang,
dari awal saya telah memiliki suatu hal yang ingin saya capai. Apakah saya rela menyerah pada
mimpi saya untuk mengorbankan perjuangan yang telah saya juga keluarga lakukan hanya
karena semangat juang saya mulai meredup? Saya harus dapat melawan berbagai hambatan
juga permasalahan yang dapat mengalihkan saya untuk mewujudkan mimpi saya. Bak api
unggun tadi, saya harus selalu mencari bahan bakar agar api semangat saya selalu berkobar
seperti pada awal dinyalakannya suatu api ungun. Dan memang, musuh terbesar bagi diri kita
adalah diri kita itu sendiri. Namun apabila kita dapat berjuang melawan diri kita sendiri, segala
macam hambatan juga permasalahan yang berasal dari luar; tidak akan terlalu sulit untuk
dihadapi. Seperti halnya saat ini, saya sudah mampu mencapai mimpi saya untuk lulus dengan
predikat cumlaude.

Alhamdulillah, impian besar lainnya telah terwujud; yakni mendapatkan beasiswa untuk
melanjutkan master. Sejak awal kulian S1, saya selalu mengimpikan untuk bisa mendapatkan
beasiswa LPDP. It seems impossible until it’s done! Yepp.. saya setuju dan telah membuktikan
quote dari pak Nelson Mandela tersebut. Pencapaian tersebut hanyalah awal dari langkah saya
untuk mewujudkan mimpi-mimpi besar saya yang lainnya. Selanjutnya, saya perlu berusaha dan
mencoba berbagai kemungkinan jalan yang dapat menghantarkan saya mencapai mimpi-mimpi
besar saya. If there is a will, insya Allah there is a way 

Anda mungkin juga menyukai