Anda di halaman 1dari 35

MENGUATKAN KARKTER BANGSA UNTUK

INDONESIA MAJU

DIREKTORAT JENDERAL POLITIK DAN PEMERINTAHAN UMUM 1


TAHUN 2020
Indonesia Negara Bangsa dan 4
Konsensus Dasar Kebangsaan
• Proses pembentukan Indonesia
• Proses penamaan Indonesia
• Unsur pembentuk Indonesia
• Empat Konsensus Dasar Kebangsaan Indonesia
• Proses pemilihan Pancasila sebagai ideologi negara
• Cita-cita dan tujuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)
• Trisakti sebagai upaya mencapai cita-cita dan tujuan NKRI
• Upaya bela negara untuk menghadapi Ancaman, Tantangan, Hambatan, Gangguan
• Upaya membangun karakter bangsa melalui Gerakan Nasional Revolusi Mental
Proses pembentukan Indonesia Indonesia

TUJUAN NEGARA

1. Melindungi segenap
bangsa Indonesia &
Cita-cita Seluruh tumpah
NKRI Kebangsaan darah Indonesia
Indonesia 2. Memajukan
1. Merdeka Kesejahteraan
2. Bersatu Umum
3. Berdaulat 3. Mencerdaskan
Bhinneka 4. Adil & Kehidupan bangsa
UUD 1945 makmur
Tunggal Ika 4. Ikut melaksanakan
ketertiban dunia
yang berdasarkan
kemerdekaan
perdamaian abadi &
keadilan sosial

3
Kedudukan Pancasila bagi Bangsa Indonesia

Pancasila sebagai Dasar Negara


• Pancasila adalah landasan berdirinya Negara Indonesia
Pancasila sebagai Falsafah Hidup Bangsa
• Sebagai dasar falsafah, Pancasila adalah satu alat pemersatu bangsa Indonesia
Pancasila sebagai Alat Perjuangan Bangsa
• Sebagai alat melawan imperialisme dan mewujudkan kemerdekaan bangsa
Pancasila sebagai Ideologi dan Pandangan Hidup Bangsa
• Pancasila sebagai kepribadian bangsa yang terwujud dalam berbagai hal, dalam
kebudayaan, perekonomian, watak bangsa dan lain sebagainya
Pancasila sebagai Sumber segala Sumber Hukum
• Pancasila merupakan landasan utama pemilihan kebijakan maupun perumusan
kebijakan atau hukum
Proses Pemilihan Pancasila sebagai Ideologi Negara
• Ditinjau dari perspektif sejarah dalam lintasan proses konseptualisasi Pancasila resmi
dilahirkan tanggal 1 Juni 1945. Pada saat perumusan dasar negara tersebut dalam
masa persidangan Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan (BPUPKI),
hadir perwakilan dari berbagai golongan di Indonesia, yaitu; golongan pergerakan,
golongan Islam, golongan birokrat, golongan wakil kerajaan, golongan pangreh praja
(residen dan wakil, bupati, walikota), serta golongan peranakan (Tionghoa, Arab,
Belanda).
• Bahkan, perwakilan wanita pun sudah ada dan ikut berperan dengan hadirnya Ny.
Maria Ulfa Santoso dan Ny. R.S.S. Soenarjo Mangoenpoespito. Pada prosesnya
sebagai dasar negara Pancasila harus mendapatkan persetujuan kolektif melalui
pembahasan mendalam oleh Panitia Kecil dari BPUPKI yang berjumlah 9 orang yang
berhasil menyepakati perumusan Piagam Jakarta pada tanggal 22 Juni 1945 dan
rumusan akhir Piagam Jakarta dilakukan pengesahan melalui proses konstitusional
pada 18 Agustus 1945 (Latif, 2011:47-51).
• Seluruh proses perumusan dan persetujuan tentang konsensus nasional berupa
Pancasila yang melibatkan berbagai unsur dan golongan tersebut menunjukkan arti
penting Pancasila sebagai hasil kesepakatan nasional dan sebagai representasi
persatuan dari keberagaman Indonesia (Indrawan, Ahmad, dan Mahinwa,
2017:15).

5
CITA – CITA BANGSA INDONESIA
TUJUAN
NEGARA REPUBLIK INDONESIA
Trisakti sebagai Upaya mencapai Cita-cita
dan Tujuan NKRI
Upaya Bela Negara untuk menghadapi Ancaman,
Tantangan, Hambatan, Gangguan

KONSEP PIKIR
SKA
ATHG TEKNOLOGI DEMOGRAFI
WAWASAN NUSANTARA

EKSTERNAL KETAHANAN NASIONAL

INTERNAL HANKAM GEOGRAFI

9 BIDANG KEWASPADAAN NASIONAL

POLITIK LUAR NEGERI BEBAS AKTIF


SOSIAL BUDAYA IDEOLOGI

EKONOMI POLITIK

KEMAUAN & KEMAMPUAN BELA


NEGARA
KEARIFAN
LOKAL
1.
2.
Cinta Tanah Air
Sadar Berbangsa dan Bernegara PROFESI
3. Setia Kepada Pancasila Sebagai Ideologi Bangsa
4. Rela berkorban untuk Bangsa dan Negara
5. Mempunyai Kemampuan Awal Bela Negara

TUJUAN NKRI

CITA CITA NKRI

9
Indeks Ketahanan Nasional

10
Data Indeks Ketahanan Nasional
Indonesia
• Dari data Laboratorium Pengukuran ketahanan Nasional (Labkurtannas) Lembaga Ketahanan Nasional
(Lemhannas), Indeks Ketahanan Nasional Indonesia pada tahun 2019 terus mengalami peningkatan dan
saat ini berada di posisi cukup tangguh. Dari ke delapan gatra yang diukur, ada enam gatra mengalami
peningkatan yaitu geografi, demografi, ideologi, politik, sosial dan budaya serta pertahanan dan
keamanan, satu gatra tetap yaitu sumber kekayaan alam, selanjutnya hanya satu gatra yang mengalami
penurunan yaitu ekonomi.
• Adapun dalam Indeks Kerapuhan Negara (Fragile State Index) dimana semakin kecil rangking satu
negara berarti semakin rapuh, Indonesia ada di urutan ke-91 dari 178 negara yang disurvei oleh
organisasi internasional The Fund for Peace. Dari rangking 82 di tahun 2014 Indonesia terus mengalami
peningkatan menjadi rangking 91 ditahun 2018. Hal ini menunjukkan potensi positif Indonesia sekaligus
mengindikasikan bahwa Indonesia telah berada dijalur yang tepat untuk lebih maju.

Indeks Ketahanan Nasional


Keterangan :
2014 2015 2016 2017 2018 2019 Indeks 1 rawan
2,68 2,69 Indeks 2 kurang tangguh
2,6 2,63
2,56 2,55 Indeks 3 cukup tangguh
Indeks 4 tangguh
Indeks 5 sangat tangguh
2014 2015 2016 2017 2018 2019

11
Indeks Ketahanan Nasional 2019
Indeks Ketahanan
Indeks Ketahanan Nasional Indeks Ketahanan
Gatra Provinsi Terendah
(Maret 2019) Provinsi Tertinggi DIY
Kalimantan Utara
Geografi 2.71 3.27 2.11
Demografi 3.32 3.45 2.02
Sumber Kekayaan Alam 2.78 2.13 1.64
Ideologi 2.44 2.94 1.47
Politik 2.67 3.45 1.97
Ekonomi 2.86 2.87 2.46
Sosial Budaya 2.30 3.08 1.42
Hankam 2.75 2.80 2.32
Skor 2.69 3.00 1.93
Keterangan :
Indeks 1 : Rawan
Indeks 2 : Kurang Tangguh
Indeks 3 : Cukup Tangguh
Indeks 4 : Tangguh Sumber: Lemhannas RI, 2019
Indeks 5 : Sangat Tangguh 12
13
TEMUAN KUNCI

• Hasil kajian Indeks Ketahanan Nasional menunjukkan adanya


Gatra yang masih dalam keadaan kurang tangguh dari 8 Gatra
yang diukur. Indeks Ketahanan Nasional Indonesia dari tahun
2015 hingga Maret 2019 terus mengalami peningkatan dan saat
ini berada di posisi cukup tangguh dengan nilai 2.69.
• Namun demikian bila dilaksanakan pencermatan per Gatra dalam
Indeks Ketahanan Nasional, Gatra Ideologi yang berkaitan
langsung dengan pemahaman tentang Pancasila masih dalam
kondisi yang kurang tangguh dengan skor 2.44.
• Hal ini menunjukkan perlunya optimaliasi pelaksanaan fungsi
bidang pembinaan ideologi pancasila serta karakter dan wawasan
kebangsaan.

14
Indeks Demokrasi Indonesia
&
Persepsi Publik atas Pancasila
15
Pengamalan Pancasila
dalam Demokrasi Indonesia

16
Hasil Survei LSI Denny JA
Persentase publik yang pro Pancasila

17
Jajak Pendapat tentang Pancasila

Catatan:
Jajak pendapat dilaksanakan per telepon oleh Litbang Kompas pada tanggal 30-31 Mei 2018
Sumber berasal dari 558 responden berusia minimal 17 tahun berbasis rumah tangga dari 16 kota besar di Indonesia
BandaAceh, Medan, Palembang, Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Malang, Denpasar, Pontianak, Samarinda, Manado,
Makassar, Ambon, Jayapura).
Tingkat kepercayaan 95 persen, nirpencuplikan ±4,2 persen. 19
Jajak Pendapat tentang Pancasila

Toleransi kehidupan beragama di Indonesia semakin


kuat atau melemah
Semakin lemah Semakin kuat Tidak tahu/tidak jawab
4.2%

42.4%
53.4%

Catatan:
Jajak pendapat dilaksanakan per telepon oleh Litbang Kompas pada tanggal 30-31 Mei 2018
Sumber berasal dari 558 responden berusia minimal 17 tahun berbasis rumah tangga dari 16 kota besar di Indonesia
BandaAceh, Medan, Palembang, Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Malang, Denpasar, Pontianak, Samarinda, Manado,
Makassar, Ambon, Jayapura).
Tingkat kepercayaan 95 persen, nirpencuplikan ±4,2 persen. 20
TEMUAN KUNCI
• Dari hasil jajak pendapat tersebut diatas ancaman terhadap
persatuan yang berasal dari ajaran, budaya dan perilaku
yang bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila nyata
dirasakan. Namun, publik meyakini persatuan bangsa
Indonesia dan nilai-nilai Pancasila akan tetap kokoh dan
utuh seiring dengan upaya bersama khususnya Pemerintah
dalam menjaga ideologi Pancasila.

Catatan:
• Jajak pendapat dilaksanakan per telepon oleh Litbang Kompas pada tanggal 30-31 Mei 2018
• Sumber berasal dari 558 responden berusia minimal 17 tahun berbasis rumah tangga dari 16 kota besar di Indonesia, yaitu Banda Aceh, Medan,
Palembang, Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Malang, Denpasar, Pontianak, Samarinda, Manado, Makassar, Ambon, Jayapura.
• Tingkat kepercayaan 95 persen, nirpencuplikan ±4,2 persen.
Indeks Capaian Revolusi Mental
(ICRM)

22
Indeks Capaian Revolusi Mental
(ICRM)

GERAKAN NASIONAL REVOLUSI MENTAL (GNRM)

3 5
5
indikator indikator
indikator

9 9
indikator indikator

23
INDEKS CAPAIAN REVOLUSI MENTAL
(ICRM)
ICRM Indonesia
Nilai Nilai
Dimensi
Bobot Indeks 2018
1 Gerakan Indonesia Melayani 1/5 78,90
2 Gerakan Indonesia Bersih 1/5 67,99
3
4
Gerakan Indonesia Tertib
Gerakan Indonesia Mandiri
1/5
1/5
75,50
47,25
67,01
5 Gerakan Indonesia Bersatu 1/5 65,42
Nilai ICRM 67,01
Merupakan ICRM
pertama di Indonesia

24
Indeks Capaian Revolusi Mental
(ICRM)
Gerakan Indonesia

1
Melayani

78.90
Gerakan Indonesia Gerakan Indonesia
Dimensi Gerakan Indonesia
Bersatu Bersih Melayani menempati peringkat
65.42 67.99 tertinggi di level nasional
67.01 dengan indeks sebesar 78,90.
47.25
75.50

Gerakan Indonesia Gerakan Indonesia


Mandiri Tertib

Sementara Dimensi Gerakan


Indonesia Mandiri menempati
peringkat terbawah dengan
skor indeks sebesar 47,25
25
TEMUAN KUNCI

• Capaian ICRM Indonesia pada tahun 2018 sebesar 67,01, artinya masih butuh usaha
keras diantara para pelaku perubahan dalam mempraktikkan dan membudayakan nilai-
nilai tujuan revolusi mental.

• Pencapaian revolusi mental ditinjau dari 5 gerakan masih belum maksimal. Capaian
tertinggi terletak pada Gerakan Indonesia Melayani yang baru mencapai angka 78,90
persen. Artinya sebanyak 78,90 persen masyarakat setuju bahwa negara telah hadir
melindungi kepentingan warganya melalui implementasi nyata pelayanan publik yang
cepat, jelas dari segi biaya, dan tanggap terhadap keluhan masyarakat.

• Dimensi dengan capaian terendah adalah Dimensi Gerakan Indonesia Mandiri, yang
baru mencapai 47,25 persen. Artinya, apresiasi masyarakat dalam mendukung kemajuan
Gerakan Indonesia Mandiri melalui capaian setiap indikator penyusunnya baru
mencapai 47,25 persen.

26
GAGASAN AWAL REVOLUSI MENTAL
PETA JALAN PERUBAHAN
PRESIDEN JOKO WIDODO
REVOLUSI MENTAL INDONESIA
AREA PERJUANGAN
REVOLUSI MENTAL
TERIMA KASIH

35

Anda mungkin juga menyukai