Anda di halaman 1dari 6

Menikmati Gurihnya Bisnis Roti Bermodalkan Nekat

Kamis, 16 November 2017 | 18:51 WIB

Berpisah dengan rekan bisnis yang telah berjalan selama 25 tahun bukan hal yang
mudah. Namun, berkat dukungan istri, anak-anak, menantu, para staf, dan karyawan,
Amos Budiono berani mengibarkan bendera baru, yaitu PT Adonai Alfa Omega.

Selain meningkatkan kapasitas produksi dari 10 cabang pabrik kecil yang didapat dari
pembagian kepemilikan yang lama, dibangun cabang baru di Lampung dan Bandung.
Hal ini tentu merupakan salah satu langkah untuk terus mengembangkan bisnis.

Untuk mengejar pesatnya ekspansi dari dua minimarket ternama yang tersebar di hampir
seluruh Nusantara, dibangun pula delapan cabang pabrik yang juga tersebar di
beberapa propinsi.

Rencananya, tahun depan akan ditambah lagi dengan empat cabang baru. Selain untuk
memenuhi kesepakatan kerja sama dengan dua minimarket tersebut, penambahan
cabang-cabang pabrik baru tersebut juga dalam upaya nyata agar bisa mewujudkan visi
menjadi tuan rumah di negeri sendiri.

Tentunya visi utama untuk menjadi berkat merupakan prioritas utama. Walaupun
menyadari kemampuan dan jangkauan masih amat terbatas, tetapi keyakinan bahwa
jika seorang hamba setia melakukan tugasnya untuk mengembangkan talenta yang
dipercayakan, tuannya akan mempercayakan tanggung jawab yang lebih besar, serta
mengaruniakan kemampuan untuk melaksanakan tugas yang harus dikerjakan.

“Tuhan mengaruniakan isteri yang menopang, anak-anak dan menantu yang


bersemangat, para direksi dan staff yang memiliki sense of belonging yang tinggi, para
karyawan yang bekerja sepenuh hati dengan loyalitas yang tinggi, semuanya menyatu
membentuk sinergi yang patut disyukuri,” ujar Amos.

Demikian pula para relasi yang baik, supplier yang baik, pelanggan yang baik yang
dipertemukan oleh Tuhan, merupakan berkat tersendiri.

Salam Sejahtera,,

Terima kasih atas cv yang telah Bapak/Ibu masukkan melalui jobstreet


kami.

Ada beberapa langkah yang harus Bapak/Ibu lakukan sebelum melalui


tahap wawancara bersama kami.
Berikut kami jelaskan tahap awal untuk proses penerimaan karyawan baru
kami sebagai berikut :

1. Mohon Bapak/Ibu dapat mengirimkan tulisan tangan melalui email ini


kepada kami dengan cara-cara penulisan yaitu:

- Tulis nama, umur dan tanda tangan. - Lalu buat karangan dengan
tema bebas sebanyak 12 baris.
- Kalau karangan lebih dari satu lembar, maka dapat menggunakan
kertas kedua, demikian seterusnya.
- Karangan yang dibuat tidak boleh hasil dari menyalin, tetapi harus
yang sifatnya keluar dari dalam hati.
- Diberikan kebebasan untuk meletakkan nama, umur dan tanda tangan
di bagian manapun dalam kertas tersebut.
- Karangan dibuat dengan menggunakan bolpoin (tidak boleh
menggunakan pensil, spidol atau tinta).
- Perhatikan bolpoin yang dipakai tidak bocor atau meluber tintanya.
- Kertas yang digunakan untuk membuat karangan adalah kertas A5
yang tidak bergaris (atau kertas A4 yang dibagi menjadi 2 bagian).
- Posisi kertas bebas, boleh vertikal atau horisontal.
- Perhatikan dasar meja pada waktu menulis, harus yang dasarnya
kaca, tidak boleh yang dasarnya kasar atau bertekstur.
- Pada waktu menulis karangan tidak boleh ada gangguan apapun,
tidak boleh menerima telepon atau bahkan tidak boleh ke kamar kecil.
- Harus berkonsentrasi dan tidak boleh terpotong oleh kegiatan apapun
juga.
- Apabila karangan pertama dianggap salah, jangan dibuang tetapi
dikirim bersama-sama dengan karangan yang dianggap benar.
2. Tulis tulisan seperti di bawah ini pada belakang kertas yang dibuat
karangan pada no 1 di atas :

- Badak dan kuda termasuk binatang besar

- Saya suka minum fanta dan makan waffel

3. Kirim hasil tulisan tersebut di atas (dalam bentuk foto) melalui email ini.

Kami tunggu tulisan Bapak/Ibu, terima kasih..

Best Regards,,

Adonai Alfa Omega

Kesuksesan Terbesar dalam Hidupku "Membahagiakan Orang Tua"

Setiap orang pasti ingin dirinya menjadi seseorang yang sukses. Entah dalam kehidupan
keluarga, pendidikan, keuangan maupun asmara. Tidak bisa dipungkiri jika keempat aspek itu
mengalami kesejahteraan yang seimbang, sukses dan bahagia bukan orang tersebut?

Begitu pula dengan saya, nama saya Pingky Arum Sari biasa dipanggil Pingky. Saat ini saya
duduk di bangku kuliah semester 3 Pendidikan Guru Sekolah Dasar di Universitas Ahmad
Dahlan Yogyakarta. Di umur saya yang baru saja memasuki kepala 2 alias dua puluh tahun
pada awal Desember lalu, membuat banyak impian-impian yang secepatnya harus terwujud
dalam hidup saya. Jika ditanya, impian paling dekat apa yang ingin segera saya wujudkan,
jawabannya adalah lulus dari bangku kuliah. Karna dengan makin cepatnya saya lulus dengan
waktu tidak lebih dari empat tahun dengan mengambil 8 semester akan membuat orang tua
saya bangga, bahagia dan tentu saja lega, karna anak yang selama ini dibiayainya sudah
menuntaskan pendidikan sarjananya. Kelulusan itu saya dedikasikan untuk almarhum Ayah
saya yang sudah kembali ke sisi yang maha kuasa sejak tiga tahun yang lalu.

Seperti yang sudah saya ungkapkan tadi, jika aspek kehidupan dalam keluarga, pendidkan,
keuangan dan asmara saling beriringan dengan seimbang maka bukan tidak mungkin orang
tresebut sudah berhasil dalam mewujudkan kesuksesan dalam hidupnya. Mungkin setiap
orang berbeda pendapat mengenai hal seperti apa yang disebut dengan kesuksesan dalam
hidupnya.
Kesuksesan seseorang bukan tanpa usaha dan doa yang selalu dipanjatkannya. Usaha yang
maksimal, pantang menyerah dan ibadah menjadi salah satu pendorong kesuksesan seseorang
dalam hidupnya. Tidak ada kesuksesan yang instan, segala kesuksesan memerlukna
perjuangan yang bahkan terjal yang terkadang membuat kita menjadi putus asa. Namun
dengan terjal itulah Tuhan tau sampai mana batas kesabaran kita saat diuji oleh sang
Pencipta.

Jika ditanya lagi, apa kesuksesan terbesar dalam hidupmu setelah lulus? pertanyaan yang
mungkn dianggap mudah bagi sebagian orang. Kesuksesan setelah saya lulus ialah dapat
membahagiakan Ibu saya dengan hasil keringat saya, yaitu dengan hasil jerih payah selama
bekerja sebagai guru SD. Memang setelah kita lulus bukan berarti kita langsung bisa
mendapatkan pekerjaan sebagai guru dengan gaji yang besar. Tapi bukan tidak mungkin
dengan usaha dan doa apa yang kita inginkan akan cepat terkabul. Jadi saat saya mampu
membahagiakan ibu saya yang selama ini membiayai kuliah saya, terbayar sudah utang budi
saya terhadap ibu saya.

Bagi sebagian besar orang yang membaca artikel ini, mungkin kesuksesan terbesar saya yang
saya tuangkan di dalam tulisan ini dipandang sebelah mata. Mungkin mereka mempunyai
kesuksesan yang jauh lebih luar biasa dibanding kesuksesan terbesar dalam hidup saya. Tapi
kembali lagi,bahwa setiap orang memiliki pandangan yang berbeda-beda mengenai ungkapan
kesuksesan. Kriteria sukses bagi saya belum tentu kriteria bagi mereka, begitu pula kriteria
sukses bagi mereka belum tentu kriteria sukses di mata saya. Hal tersebut bukan untuk
diperdebatkan, karena memang setiap individu memiliki kebebasan dalam mengugkapkan
pendapatnya.

Lalu apa yang harus kita lakukan setelah sukses? menurut saya yang harus dilakukan saat
kesuksesan yang diimpikan seseorang datang ialah mempertahankan bahkan
mengembangkan kesuksesan itu. Karna seperti kata pepatah bahwa mempertahankan itu jauh
lebih susah dibandingkan membangunnya,apalagi merusaknya, lebih mudah bukan?

Lalu muncul pertanyaan lagi, apa yang seharusnya dihindari saat kita sukses? Ada beberapa
hal yang harus dihindari saat kesuksesan ada ditangan kita. Antara lain yaitu melupakan asal
diri kita, seperti pepatah kacang lupa pada kulitnya. Jangan sesekali melupakan sejarah dari
mana kita berasal, bagaimana kesuksesan itu dapat kita capai.
Dan yang peru diingat, mencapai kesuksesan tidak semudah membalikan telapak tangan.
Perlu adanya batu terjal yang akan membuat kita lebih kuat. Jika gagal jangan berputus asa,
terus berjuang. Karna sebaik baiknya rencana kita, jauh lebih baik rencana Tuhan.

Dalam menjalani kehidupan, manusia membutuhkan keseimbangan.


Keseimbangan akan menghasilkan kemampuan diri, suatu kekuatan yang
sangat diperlukan untuk bertanggung jawab penuh atas pekerjaan,
keluarga, kehidupan pribadi, sosial, dan spiritual. Dengan memiliki
keseimbangan, seseorang dapat selalu siap dan berdaya penuh untuk
melayani semua urusan kehidupan dengan penuh tanggung jawab.
Keseimbangan inilah sarana untuk menggapai kebahagiaan dalam hidup.

Anda mungkin juga menyukai