Anda di halaman 1dari 83

T E N T A N G PR O F E S I D O S E N

P ROFE S I DO S E N MENURUT UNDANG-UNDANG GURU DAN


D O S E N NOMOR 14 TAHUN 2005

Apa itu Dosen? (PASAL 1 AYAT 2)


Dosen adalah pendidik profesional dan ilmuwan dengan tugas utama
mentransformasikan, mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu
pengetahuan, teknologi, dan seni melalui pendidikan, penelitian, dan
pengabdian kepada masyarakat .

Kualifikasi, Kompetensi, Sertifikasi, dan Jabatan Akademik


Dosen (Pasal 45)
Dosen wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat pendidik,
sehat jasmani dan rohani, dan memenuhi kualifikasi lain yang
dipersyaratkan satuan pendidikan tinggi tempat bertugas, serta memiliki
kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.

Pasal 46 ayat 2
Dosen memiliki kualifikasi akademik minimum:
a. lulusan program magister untuk program diploma atau program
sarjana; dan
b. lulusan program doktor untuk program pascasarjana.

Syarat Sertifikasi pendidik untuk Dosen (Pasal 47 ayat 1)


Sertifikat pendidik untuk dosen sebagaimana dimaksud dalam Pasal 45
diberikan setelah memenuhi syarat sebagai berikut:
• memiliki pengalaman kerja sebagai pendidik pada perguruan tinggi
sekurang-kurangnya 2 (dua) tahun;
• memiliki jabatan akademik sekurang-kurangnya asisten ahli; dan
• lulus sertifikasi yang dilakukan oleh perguruan tinggi yang
menyelenggarakan program pengadaan tenaga kependidikan pada
perguruan tinggi yang ditetapkan oleh Pemerintah.

Rangkuman materi seputar dosen dan tridarma perguruan tinggi


Status dan jenjang akademik dosen (Pasal 48)
1. Status dosen terdiri atas dosen tetap dan dosen tidak tetap.
2. Jenjang jabatan akademik dosen-tetap terdiri atas asisten ahli, lektor,
lektor kepala, dan profesor.
3. Persyaratan untuk menduduki jabatan akademik profesor harus
memiliki kualifikasi akademik doktor.
4. Pengaturan kewenangan jenjang jabatan akademik dan dosen tidak-
tetap ditetapkan oleh setiap satuan pendidikan tinggi sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Jabatan akademik: Profesor (Pasal 49)


1. Profesor merupakan jabatan akademik tertinggi pada satuan
pendidikan tinggi yang mempunyai kewenangan membimbing calon
doktor.
2. Profesor memiliki kewajiban khusus menulis b uku dan karya ilmiah
serta menyebarluaskan gagasannya untuk mencerahkan masyarakat .
3. Profesor yang memiliki karya ilmiah atau karya monumental lainnya
yang sangat istimewa dalam bidangnya dan mendapat pengakuan
internasional dapat diangkat menjadi profesor paripurna.
4. Pengaturan lebih lanjut mengenai profesor paripurna sebagaimana
dimaksud pada ayat (3) ditetapkan oleh setiap perguruan tinggi sesuai
dengan peraturan perundangundangan .

HAK DAN KEWAJIBAN DO SE N


DALAM MELAKSANAKAN TUGAS KEPROFESIONALAN, DO SE N BERHAK:
(PASAL 51)
a. memperoleh penghasilan di atas kebutuhan hidup minimum dan
jaminan kesejahteraan sosial;
b. mendapatkan promosi dan penghargaan sesuai dengan tugas dan
prestasi kerja;
c. memperoleh perlindungan dalam melaksanakan tugas dan ha k atas
kekayaan intelektual;
d. memperoleh kesempatan untuk meningkatkan kompetensi, akses
sumber belajar, informasi, sarana dan prasarana pembelajaran, serta
penelitian dan pengabdian kepada masyarakat;
e. memiliki kebebasan akademik, mimbar akademik, dan otonomi
keilmuan;
f. memiliki kebebasan dalam memberikan penilaian dan menentukan
kelulusan peserta didik; dan

Rangkuman materi seputar dosen dan tridarma perguruan tinggi


g. memiliki kebebasan untuk berserikat dalam organisasi
profesi/organisasi profesi keilmuan.

BAGAIMANA PENGHASILAN D O S E N ? (PASAL 52)


1. Penghasilan di atas kebutuhan hidup minimum sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 51 ayat (1) huruf a meliputi gaji pokok,
tunjangan yang melekat pada gaji, serta penghasilan lain yang berupa
tunjangan profesi, tunjangan fungsional, tunjangan khusus,
tunjangan kehormatan, serta maslahat tambahan yang terkait dengan
tugas sebagai dosen yang ditetapkan dengan prinsip penghargaan atas
dasar prestasi.
2. Dosen yang diangkat oleh satuan pendidikan tinggi yang
diselenggarakan oleh Pemerintah atau pemerintah daerah diberi gaji
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
3. Dosen yang diangkat oleh satuan pendidikan tinggi yang
diselenggarakan oleh masyarakat diberi gaji berdasarkan perjanjian
kerja atau kesepakatan kerja bersama.

TENTANG TUNJANGAN PRO FE SI DO SE N (PASAL 53)


1. Pemerintah memberikan tunjangan profesi sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 52 ayat (1) kepada dosen yang telah memiliki sertifikat
pendidik yang diangkat oleh penyelenggara pendidikan dan/atau
satuan pendidikan tinggi yang diselenggarakan oleh masyarakat .
2. Tunjangan profesi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberikan
setara dengan 1 (satu) kali gaji pokok dosen yang diangkat oleh
Pemerintah pada tingkat, masa kerja, dan kualifikasi yang sama.
3. Tunjangan profesi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dialokasikan
dalam anggaran pendapatan dan belanja negara.
4. Ketentuan lebih lanjut mengenai tunjangan profesi sebagaimana
dimaksud pada ayat (1), ayat (2), dan ayat (3) diatur dengan Peraturan
Pemerintah.

TENTANG TUNJANGAN FUNGSIONAL DO SE N (PASAL 54)


1. Pemerintah memberikan tunjangan fungsional sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 52 ayat (1) kepada dosen yang diangkat oleh Pemerintah.
2. Pemerintah memberikan subsidi tunjangan fungsional sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 52 ayat (1) kepada dosen yang diangkat oleh
satuan pendidikan tinggi yang diselenggarakan oleh masyarakat sesuai
dengan peraturan perundang-undangan.

Rangkuman materi seputar dosen dan tridarma perguruan tinggi


3. Tunjangan fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dialokasikan dalam anggaran pendapatan dan belanja negara.

TENTANG TUNJANGAN KHU SU S DO SE N (PASAL 55)


1. Pemerintah memberikan tunjangan khusus sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 52 ayat (1) kepada dosen yang bertugas di daerah khusus .
2. Tunjangan khusus sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberikan
setara dengan 1 (satu) kali gaji pokok dosen yang diangkat oleh
Pemerintah atau pemerintah daerah pada tingkat, masa kerja, dan
kualifikasi yang sama.
3. Tunjangan khusus sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dialokasikan
dalam anggaran pendapatan dan belanja negara.
4. Ketentuan lebih lanjut mengenai tunjangan khusus sebagaimana
dimaksud pada ayat (1), ayat (2), dan ayat (3) diatur dengan Peraturan
Pemerintah.

TUNJANGAN KEHORMATAN DO SE N (Pasal 57)


1. Pemerintah memberikan tunjangan kehormatan kepada profesor yang
diangkat oleh penyelenggara pendidikan atau satuan pendidikan
tinggi setara 2 (dua) kali gaji pokok profesor yang diangkat oleh
Pemerintah pada tingkat, masa kerja, dan kualifikasi yang sama.
2. Ketentuan lebih lanjut mengenai tunjangan kehormatan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) diatur dengan Peraturan Pemerintah.

HAK DO SE N BIDANG ILMU LANGKA dan PENUGASN DAERAH KHU SU S


(Pasal 59)
1. Dosen yang mendalami dan mengembangkan bidang ilmu langka
berhak memperoleh dana dan fasilitas khusus dari Pemerintah
dan/atau pemerintah daerah.
2. Dosen yang diangkat oleh Pemerintah di daerah kh us us, berhak atas
rumah dinas yang disediakan oleh Pemerintah dan/atau pemerintah
daerah sesuai dengan kewenangan.

KEWAJIBAN DO SE N (Pasal 60)


Dalam melaksanakan tugas keprofesionalan, dosen berkewajiban:
a . melaksanakan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada
masyarakat;
b. merencanakan, melaksanakan proses pembelajaran, serta menilai dan
mengevaluasi hasil pembelajaran;

Rangkuman materi seputar dosen dan tridarma perguruan tinggi


c. meningkatkan dan mengembangkan kualifikasi akademik dan
kompetensi secara berkelanjutan sejalan dengan perkembangan ilmu
pengetahuan, teknologi, dan seni;
d. bertindak objektif dan tidak diskriminatif atas dasar pertimbangan
jenis kelamin, agama, s u ku, ras, kondisi fisik tertentu, atau latar
belakang sosioekonomi peserta didik dalam pembelajaran;
e. menjunjung tinggi peraturan perundang-undangan, h u ku m , dan kode
etik, serta nilai-nilai agama dan etika; dan
f. memelihara dan memupuk persatuan dan kesatuan bangsa

WAJIB K E R J A dan IKATAN DINAS (Pasal 61)


1. Dalam keadaan darurat, Pemerintah dapat memberlakukan ketentuan
wajib kerja kepada dosen dan/atau warga negara Indonesia lain yang
memenuhi kualifikasi akademik dan kompetensi untuk melaksanakan
tugas sebagai dosen di daerah khus us.
2. Ketentuan lebih lanjut mengenai penugasan warga negara Indonesia
sebagai dosen dalam keadaan darurat sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) diatur dengan Peraturan Pemerintah.

Rangkuman materi seputar dosen dan tridarma perguruan tinggi


TRI DARMA PERGURUAN TINGGI
Tri Dharma berasal dari Ba ha sa Sansekerta. Tri berarti tiga dan Dha rma
berarti kewajiban. Maka Tri Dha rma adalah tiga kewajiban yang ada dalam
perguruan tinggi. Tiga kewajiban yang dimaksud adalah pendidikan dan
pengajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat . Setiap
komponen yang ada di perguruan tinggi yakni sivitas akademika mempunyai
tanggung jawab untuk mewujudkan dan melaksanakan Tri Dha rma
Perguruan Tinggi ini.

Hal ini diperkuat dengan adanya Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003


tentang Sistem Pendidikan Nasional. Undang-Undang ini berbunyi:
perguruan tinggi berkewajiban menyelenggarakan pendidikan dan
pengajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat . Tri Dha rma
Perguruan Tinggi juga dapat didefinisikan sebagai tujuan yang harus dicapai
perguruan tinggi.
Tri Dharma Perguruan Tinggi terdiri dari 3 poin, yaitu :
1. Pendidikan dan Pengajaran
2. Penelitian dan Pengembangan
3. Pengabdian kepadaMasyarakat

Mengapa harus mengimplementasikan Tri Dharma?


Untuk menciptakan generasi muda yang terpelajar dengan pemikiran
inovatif, kreatif, dan mandiri. Melalui tiga kewajiban tersebut, upaya untuk
membentuk generasi intelektual yang ma mp u membangun bangsa di
berbagai sektor dapat dicapai.

Untuk itu perguruan tinggi di Indonesia berusaha untuk melaksanakan Tri


Dha rma ini dengan sebaik dan semaksimal mungkin. Berusaha secara terus-
menerus agar bisa mengimplementasikannya. Membuat kebijakan dan
peraturan yang me ndukung tercapainya Tri Dha rma ini. Nah, pertanyaan
yang muncul adalah apa saja dan bagaimana makna dari tiga kewajiban
tersebut?

Pendidikan dan Pengajaran


Dalam Undang-Undang Pendidikan Tinggi, pendidikan adalah usaha sadar
dan terencana untuk mewujudkan suasan a belajar dan proses pembelajaran
agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk
memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,

Rangkuman materi seputar dosen dan tridarma perguruan tinggi


kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa dan negara.

Pendidikan adalah kegiatan dalam upaya menghasilkan manusia terdidik


yang memiliki ke mampuan akademik dan profesional yang dapat
menerapkan, mengembangkan, dan menciptakan IPTEK, dan seni.
Pendidikan juga diartikan proses pewarisan ilmu pengetahuan dari dosen
ataupun dari mahasiswa.

Pendidikan dalam konteks ini berarti perguruan tinggi mempunyai peranan


penting untuk melahirkam bibit unggul melalui pendidikan dan pengajaran
yang berkualitas. Sehingga perguruan tinggi menghasilkan generasi penerus
bangsa yang cerdas sesuai dengan amanat Undang-Undang Dasar 1945
yakni mencerdaskan kehidupan bangsa.

Penelitian dan Pengembangan


Poin selanjutnya adalah penelitian dan pengembangan. Selain pendidikan
dan pengajaran poin juga tak kalah penting sebab dari penelitiannya
mahasiswa dan dosen dapat mengembangkan ilmu pengetahuan dan
teknologi. Penelitian merupakan proses untuk menemukan konsep, teori,
dan informasi di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi serta seni.

Penelitian di perguruan tinggi hendaknya memberikan manfaat buka n hanya


untuk saat ini tetapi juga masa akan datang. Hasil penelitian dapat
digunakan oleh masyarakat dan membawa perubahan positif untuk
kehidupan.

Selain itu, penelitian juga bisa digunakan untuk menjawab persoalan atau
masalah yang ada di masyarakat selama ini karena penelitian selalu
dipengaruhi oleh adanya kebutuhan dalam proses pembangunan. U nt uk itu,
mahasiswa dan dosen didorong unt uk me n umb uhka n semangat dalam
meneliti. Selalu merasa ingin tahu dan menciptakan hal baru.

Ada dua jenis penelitian yaitu penelitian terapan dan penelitian terhadap
ilmu-ilmu dasar. Penelitian dasar bertujuan untuk mengatasi masalah yang
sedang terjadi. Sedangkan penelitian ilmu-ilmu dasar bertujuan untuk
menjawab kebutuhan di masa depan.

Pengabdian Pada Masyarakat


Poin yang terakhir. Ka mu pasti sering bukan mendengar pengabdian kepada
masyarakat? Program-program pengabdian kepada masyarakat sangat
muda h ditemukan di lingkungan kampus. Program ini tidak hanya digagas
oleh dosen tapi juga mahasiswa. Biasanya mahasiswa yang tergabung dalam
organisasi kampus membuat program pengabdian kepada masyarakat . Tema
7

Rangkuman materi seputar dosen dan tridarma perguruan tinggi


dan konsep nya beragam tapi masih berhubungan dengan pengabdian
kepada masyarakat; sumbangsih apa yang diberikan kepada masyarakat.

Apa sebenarnya pengabdian kepada masyarakat? J a d i pengabdian kepada


masyarakat adalah kegiatan yang dilakukan oleh sivitas akademika dengan
memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk memajukan
masyarakat dan mencerdaskan kehidupan bangsa.

Kewajiban Tri Dha rma Perguruan Tinggi ini membuka ruang kepada
mahasiswa ma up un dosen untuk berkontribusi secara langsung dan nyata.
Mereka bersosialisasi dengan masyarakat secara langsung.
Harapan, masyarakat merasakan langsung dampak positif dari ilmu
pengetahuan dan teknologi melalui program-program yang diadakan oleh
sivitas akademika.

Di lain sisi, sivitas akademika juga ma mpu memahami permasalahan sosial


dan kebutuhan masyarakat . Sehingga terjalin komunikasi dua arah secara
langsung di antara keduanya. Contoh program pengabdian kepada
masyarakat yakni Kuliah Kerja Nyata (KKN), bina desa, penyuluhan, bakti
sosial, hingga memberikan bimbingan belajar kepada anak-anak.

Rangkuman materi seputar dosen dan tridarma perguruan tinggi


J A B ATA N
F UNG S IO NAL / AK AD E M IK DO S E N
Jabatan Fungsional Dosen yang selanjutnya disebut Jabatan Akademik
Dosen adalah kedudukan yang men unjukka n tugas, tanggung jawab,
wewenang dan ha k seseorang Dosen dalam suatu satuan pendidikan tinggi
yang dalam pelaksanaannya didasarkan pada keahlian tertentu serta bersifat
mandiri. J a b a t a n Akademik/Fungsional Dosen (Jafa) merupakan jabatan
keahlian dengan jenjang tingkatan dari yang paling rendah sampai dengan
yang paling tinggi, terdiri dari Asisten Ahli, Lektor, Lektor Kepala, serta
Profesor.

Untuk mendapatkan J a f a , dosen harus mengajukan penilaian angka kredit


dari kegiatan yang diajukan sesuai dengan yang dibutuhkan tiap
jenjang;Unsur kegiatan yang dinilai unt uk menentukan angka kredit terdiri
atas unsur utama dan unsur penunjang. Unsur utama terdiri dari kegiatan
Pendidikan (A), melaksanakan Pendidikan (B), Penelitian (C), Pengabdian
pada Masyarakat (D). Unsur Penunjang (E) terdiri dari kegiatan-kegiatan
yang mendukung pelaksanaan tugas pokok dosen;
J u m l a h angka kredit kumulatif tiap jenjang yaitu :
1. Asisten Ahli (AA) : 150
2. Lektor (L) : 200, 300
3. Lektor Kepala (LK) : 400, 550, 700
4. Profesor (Prof) : 850, 1050
Pengangkatan dalam J a f a Dosen terdiri dari : Pengangkatan pertama (AA dan
L), Reguler (AA ke L, L ke LK, LK ke Prof), Loncat J a f a ( AA ke LK, L ke Prof),
serta Naik pangkat dalam J a f a yang sama (200 ke 300, 400 ke 550, 550 ke
700, 850 ke 1050)
Setiap pengusul harus memperhatikan Bidang ilmu maupun mata
kuliah yang diajukan serta karya ilmiah yang sesuai dengan pendidikan
terakhirnya. Bidang ilmu ma up un mata kuliah yang diajukan tertuang
dalam Berita Acara Rapat Pertimbangan Senat .

PERATURAN TENTANG JABATAN FUNGSIONAL


1. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Nomor 17 Tahun 2013
2. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Nomor 46 Tahun 2013

Rangkuman materi seputar dosen dan tridarma perguruan tinggi


3. Peraturan bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dan Kepala
Ba dan Kepegawaian Negara Nomor 4/VIII/PB/2012 dan Nomor 24
Tahun 2014
4. Permendikbud Nomor 92 Tahun 2014
5. Pedoman Operasional Penilaian Angka Kredit Jabatan
Akademik/Pangkat Dosen tahun 2014 direvisi dengan Pedoman
Operasional Penilaian Angka Kredit J a b a t a n Akademik/Pangkat Dosen
tahun 2019
6. Surat Edaran pelaksanaan PO 2019 beserta suplemen/revisi

10

Rangkuman materi seputar dosen dan tridarma perguruan tinggi


PENILAIAN dalam JABATAN FUNGSIONAL

UNSUR PELAKSANAAN PENDIDIKAN


1. Melaksanakan perkulihan/tutorial dan membimbing, menguji serta
menyelenggarakan pendidikan di laboratorium, praktik keguruan
bengkel/studio/kebun percobaan/teknologi pengajaran dan praktik
lapangan;
2. Membimbing seminar;
3. Membimbing kuliah kerja nyata, praktek kerja nyata, praktek kerja
lapangan;
4. Membimbing dan ikut membimbing dalam menghasilkan disertasi,
thesis, skripsi, dan laporan akhir studi;
5. Melaksanakan tugas sebagai penguji pada ujian akhir; 6. Membina
kegiatan mahasiswa;
6. Mengembangkan program kuliah;
7. Mengembangkan bahan kuliah;
8. Menyampaikan orasi ilmiah;
9. Menduduki jabatan pimpinan perguruan tinggi;
10. Membimbing Akademik Dosen di bawah jabatannya;
11. Melaksanakan kegiatan detasering pencangkokan J a b a t a n Akademik
Dosen;
12. Melakukan kegiatan pengembangan diri untuk meningkatkan
kompetensi.

11

Rangkuman materi seputar dosen dan tridarma perguruan tinggi


UNSUR PELAKSANAAN PENELITIAN
1. Menyusun karya ilmiah
2. Menerjemahkan/menyadur b uku ilmiah;
3. Mengedit/menyunting karya ilmiah;
4. Membuat rencana dan karya teknologi yang dipatenkan;
5. Membuat rancangan dan karya teknologi, rancangan dan karya seni
monumental/seni pertunjukan/karya sastra.

UNSUR PELAKSANAAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT


1. Menduduki jabatan pimpinan pada pendidikan tinggi;
2. Melaksanakan pengembangan hasil pendidikan dan penelitian;
3. Memberi latihan/penyuluhan/penataran/ceramah pada masyarakat;
4. Memberi pelayanan kepada masyarakat atau kegiatan lain yang
menunjang pelaksanaan tugas u m u m pemerintah dan pembangunan;
5. Membuat/menulis karya pengabdian;

UNSUR PELAKSANAAN P E NU NJANG DOS E N

1. Menjadi anggota dalam suatu panitia/badan pada perguruan tinggi;


2. Menjadi anggota panitia/badan pada lembaga pemerintah;
3. Menjadi anggota organisasi profesi Dosen;
4. Mewakili perguruan tinggi/lembaga pemerintah;
5. Menjadi anggota delegasi nasional ke pertemuan internasional;
6. Berperan serta aktif dalam pertemuan ilmiah;
7. Mendapat penghargaan/tanda jasa;
8. Menulis b uku pelajaran SLTA ke bawah yang diterbitkan dan
diedarkan secara nasional;
9. Mempunyai prestasi di bidang olahraga/humaniora;
10. Keanggotaan dalam Tim Penilai J a b a t a n Akademik Dosen.

12

Rangkuman materi seputar dosen dan tridarma perguruan tinggi


Wewenang Dan Tangggung Jawab Dosen Dalam Mengajar
Program Studi

Wewenang Dan Tanggung Jawab Dosen Dalam Bimbingan


Tugas Akhir

13

Rangkuman materi seputar dosen dan tridarma perguruan tinggi


Tugas, Tanggung Jawab Dalam Publikasi Karya Ilmiah

Angka Kredit Kumulatif Paling Rendah Dari Tugas Pokok Dan


Tugas Penunjang

14

Rangkuman materi seputar dosen dan tridarma perguruan tinggi


Pengangkatan Pertama Dosen Dalam Jabatan Akademik
Asisten Ahli

Pengangkatan Pertama Dosen Dalam Jabatan Akademik


Lektor

15

Rangkuman materi seputar dosen dan tridarma perguruan tinggi


Kenaikan Jabatan Akademik Dari Asisten Ahli Ke Lektor

Kenaikan Jabatan Akademik Dari Lektor Ke Lektor Kepala

16

Rangkuman materi seputar dosen dan tridarma perguruan tinggi


Kenaikan Jabatan Akademik Dari Lektor Kepala Ke Profesor

17

Rangkuman materi seputar dosen dan tridarma perguruan tinggi


SISTEM KREDIT S E ME S T E R
Sistem Kredit Semester (SKS) adalah suat u sistem penyelenggaraan
pendidikan dengan menggunakan satuan kredit semester (sks) untuk
menyatakan beban studi mahasiswa, beban kerja dosen, pengalaman belajar
dan beban penyelenggaraan program.
Tujuan Sistem Kredit Semester
Tujuan Umum

Tujuan u m u m penerapan Sistem Kredit Semester adalah menyajikan


program pendidikan yang beraneka ragam dan fleksibel, sehingga mahasiswa
dapat memilih mata kuliah-mata kuliah yang sejalan dengan minat, bakat,
dan tuntutan lapangan kerja.

Tujuan Khusus
Tujuan khusus penerapan Sistem Kredit Semester adalah:
1. Memberikan kesempatan kepada para mahasiswa yang cakap dan giat
belajar agar dapat menyelesaikan studi dalam waktu yang sesingkat-
singkatnya.
2. Memberikan kesempatan kepada para mahasiswa agar dapat
mengambil mata kuliah-mata kuliah yang sesuai dengan minat, bakat,
dan kemampuannya.
3. Memberikan kemungkinan agar sistem pendidikan dengan input dan
output jamak dapat dilaksanakan.
4. Mempermudah penyesuaian kurikulum dari waktu ke waktu sesuai
dengan perkembangan ilmu dan teknologi.
5. Memungkinkan sistem evaluasi kemajuan belajar mahasiswa dapat
diselenggarakan dengan sebaik-baiknya.
6. Memungkinkan pengalihan (transfer) kredit antar program studi dalam
lingkungan universitas.
7. Memungkinkan perpindahan mahasiswa dari perguruan tinggi lain.

Ciri-ciri Sistem Kredit Semester


1. Tiap-tiap mata kuliah diberi harga yang dinamakan nilai kredit.
2. Banyaknya nilai kredit untuk masing-masing mata kuliah tidak sama.
3. Banyaknya nilai kredit untuk masing-masing mata kuliah ditentukan
atas dasar besarnya usa ha untuk menyelesaikan tugas-tugas yang
dinyatakan dalam program perkuliahan, praktikum, kerja lapangan
ataupun tugas-tugas lain.

18

Rangkuman materi seputar dosen dan tridarma perguruan tinggi


Nilai Kredit Semester Untuk Perkuliahan
Untuk perkuliahan, nilai suatu kredit semester ditentukan berdasarkan atas
beban kegiatan yang meliputi keseluruhan 3 macam kegiatan perminggu
sebagai berikut:

• Untuk Mahasiswa 50 menit kegiatan tatap muka terjadwal dengan


tenaga pengajar, misalnya dalam bentuk kuliah. 60 menit kegiatan
akademik terstruktur, yaitu kegiatan studi yang tidak terjadwal tetapi
direncanakan oleh tenaga pengajar, misalnya dalam bentuk membuat
pekerjaan rumah atau menyelesaikan soal-soal. 60 menit kegiatan
kegiatan akademik mandiri, yaitu kegiatan yang harus dilakukan
mahasiswa secara mandiri untuk mendalami, mempersiapkan atau
tujuan lain suat u tugas akademik, misalnya dalam bentuk membaca
b uku reference.

• Untuk Tenaga Pengajar 50 menit kegiatan tatap muka terjadwal


dengan mahasiswa. 60 menit kegiatan perencanaan dan evaluasi
kegiatan akademik terstruktur 60 menit pengembangan materi kuliah.

Nilai Kredit Semester Untuk Seminar Dan Kapita Selekta


Untuk penyelenggaraan seminar dan kapita selekta, di man a mahasiswa
diwajibkan memberikan penyajian pada suat u forum, pengertian 1 kredit
semester sa ma seperti pada penyelenggaraan kuliah, yaitu mengandung
acara 50 menit tatap muka per minggu.

Nilai Kredit Semester Untuk Praktikum, Penelitian Kerja Lapangan Dan


Sejenisnya

Nilai kredit semester untuk praktikum, penelitian, kerja lapangan dan


sejenisnya ditentukan sebagai berikut: S a t u kredit semester sa ma dengan
penyelesaian kegiatan selama 4 sampai 5 jam per minggu untuk satu
semester atau keseluruhannya 64 sampai 85 jam per semester.

1. Nilai kredit Semester untuk Praktikum dan Laboratorium Unt uk


praktikum di laboratorium nilai 1 kredit semester adalah beban tugas
di laboratorium sebanyak 2 sampai 3 jam per minggu selama satu
semester.

2. Nilai Kredit Semester untuk kerja Lapangan dan yang Sejenisnya.


Untuk kerja lapangan dan yang sejenis, nilai 1 kredit adalah beban
tugas di lapangan sebanyak 4 sampai 5 jam per minggu selama satu
semester.

3. Nilai Kredit Semester untuk Penelitian Penyusunan Skripsi, Tesis dan


Sejenis Nilai kredit semester adalah beban tugas penelitian sebanyak 3
19

Rangkuman materi seputar dosen dan tridarma perguruan tinggi


sampai 4 jam sehari selama satu bulan, di mana satu bulan dianggap
setara dengan 25 hari kerja.

Beban Studi Dalam Semester


Beban studi mahasiswa dalam satu semester ditentukan atas dasar rata-rata
waktu kerja sehari dan kemampuan individu. Pada umurnnya orang bekerja
rata-rata 6-8 jam selama 6 hari berturut-turut. Seorang mahasiswa, di lain
pihak, dituntut bekerja lebih lama sebab tidak saja ia bekerja pada siang hari
tetapi juga malam hari. Kalau dianggap seorang mahasiswa normal bekerja
rata-rata siang hari 6-8 jam dan malam hari 2 jam selama 6 hari berturut-
turut ma ka seorang mahasiswa diperkirakan memiliki waktu belajar
sebanyak 8-10 jam sehari atau 48-60 jam seminggu. Oleh karena satu nilai
kredit semester kira-kira setara dengan 3 jam kerja, maka beban studi
mahasiswa untuk tiap semester a kan sama dengan 16-20 kredit semester
atau sekitar 18 kredit semester. Dala m menentukan beban studi satu
semester, perlu juga diperhatikan kemampuan individu. Hal ini dapat dilihat
dari hasil studi seorang mahasiswa pada semester yang lalu yang sering
diukur dengan indeks prestasi. Besarnya indeks prestasi (IP) dapat dihitung
sebagai berikut:

Beban belajar yang normal ditentukan lebih dahulu, yaitu 18 nilai kredit
untuk program studi sarjana. Dengan IP yang dicapai pada semester-
semester yang lalu kemudian dapat diperhitungkan beban belajar pada
semester berikutnya.

Indeks Prestasi dan Beban Studi tiap Semester


1. Pada semester pertama dan kedua, mahasiswa diharuskan mengambil
seluruh mata kuliah yang telah ditetapkan dalam kurikulum untuk
kedua semester tersebut pada tahun pertama. Mata kuliah yang tersaji
pada Semester 1 (satu) dan Semester 2 (dua) wajib diambil oleh
mahasiswa dalam bentuk paket dan jumlah sks yang dapat diambil
pada Semester 2 (dua) tanpa memperhatikan hasil evaluasi pada
Semester 1.

20

Rangkuman materi seputar dosen dan tridarma perguruan tinggi


2. Beban studi yang boleh diambil oleh mahasiswa untuk semester-
semester berikutnya didasarkan hasil prestasi mahasiswa sesuai nilai
Indeks Prestasi Semester (IPS) semester sebelumnya. Berdasarkan IPS
yang telah dicapai, ma ka mahasiswa dapat mengambil mata kuliah
dengan beban studi yang sesuai mengacu Tabel 2 berikut:

Beban Studi dan Masa Studi


• Beban studi minimum mahasiswa pada Tahun Pertama untuk Program
Sarjana ditetapkan sebesar 36 (tiga puluh enam) sks, yang harus
diselesaikan dalam bentuk paket dalam semester 1 (satu) dan semester
2 (dua). Untuk semester-semester berikutnya, beban studi mahasiswa
yang dapat ditempuh mengacu pada Indeks Prestasi Semester (IPS)
yang diperoleh dan jumlah sks ma ksimum sesuai dengan ketentuan
(lihat Tabel).
• Beban studi: Beban studi pada Program Sarjana adalah 144 - 160 sks.
• Masa studi: Program Sarjana: dijadwalkan dalam 8 (delapan) semester
dengan masa penyelesaian maksimum 14 (empat belas) semester.

21

Rangkuman materi seputar dosen dan tridarma perguruan tinggi


STANDAR NASIONAL
PE NDIDIK AN TING G I
Standar Nasional Pendidikan tinggi tertuang dalam Peraturan Menteri
Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2020.

Isitlah penting dalam Standar Nasional Pendidikan Tinggi:


• Standar Nasional Pendidikan Tinggi adalah satuan standar yang
meliputi Standar Nasional Pendidikan, ditambah dengan Standar
Penelitian, dan Standar Pengabdian kepada Masyarakat .
• Standar Nasional Pendidikan adalah kriteria minimal tentang
pembelajaran pada jenjang pendidikan tinggi di perguruan tinggi di
seluruh wilayah h u ku m Negara Kesatuan Republik Indonesia. 3
• Standar Penelitian adalah kriteria minimal tentang sistem
Penelitian pada Perguruan Tinggi yang berlaku di seluruh wilayah
h u ku m Negara Kesatuan Republik Indonesia .
• Standar Pengabdian kepada Masyarakat adalah kriteria minimal
tentang sistem pengabdian kepada masyarakat pada Perguruan
Tinggi yang berlaku di seluruh wilayah h u ku m Negara Kesatuan
Republik Indonesia.

Standar Nasional Pendidikan Tinggi terdiri atas:


1. Standar Nasional Pendidikan;
2. Standar Penelitian; dan
3. Standar Pengabdian kepada Masyarakat

Ketiga standar tersebut merupakan satu kesatuan yang tidak bisa


dipisahkan dalam pelaksanaan tridarma perguruan tinggi.

Tujuan Standar Nasional Pendidikan Tinggi

1. menjamin tercapainya tujuan Pendidikan Tinggi yang berperan


strategis dalam mencerdaskan kehidupan bangsa, memaj ukan ilmu
pengetahuan dan teknologi dengan menerapkan nilai humaniora serta
pembudayaan dan pemberdayaan bangsa Indonesia yang
berkelanjutan;
2. menjamin agar Pembelajaran pada Program Studi, Penelitian, dan
Pengabdian kepada Masyarakat yang diselenggarakan oleh Perguruan

22

Rangkuman materi seputar dosen dan tridarma perguruan tinggi


Tinggi di seluruh wilayah h u ku m Negara Kesatuan Republik Indonesia
mencapai mut u sesuai dengan kriteria yang ditetapkan dalam Standar
Nasional Pendidikan Tinggi; dan
3. mendorong agar Perguruan Tinggi di seluruh wilayah h u ku m Negara
Kesatuan Republik Indonesia mencapai mut u Pembelajaran,
Penelitian, dan Pengabdian kepada Masyarakat melampaui kriteria
yang ditetapkan dalam Standar Nasional Pendidikan Tinggi secara
berkelanjutan.

Untuk apa Standar Nasional Pendidikan Tinggi?

• SN Dikti merupakan hal yang wajib dipenuhi oleh setiap


Perguruan Tinggi untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional;
• SN Dikti dijadikan dasar untuk pemberian izin pendirian
Perguruan Tinggi dan izin pembukaan Program Studi;
• SN Dikti dijadikan dasar penyelenggaraan Pembelajaran
berdasarkan Kurikulum pada Program Studi;
• SN Dikti dijadikan dasar penyelenggaraan Penelitian dan
Pengabdian kepada Masyarakat;
• S N Dikti dijadikan dasar pengembangan dan penyelenggaraan
sistem penjaminan mut u internal; dan
• S N Dikti dijadikan dasar penetapan kriteria sistem penjaminan
mut u eksternal melalui akreditasi.

STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN


Standar Nasional Pendidikan terdiri atas:
• standar kompetensi lulusan;
• standar isi Pembelajaran;
• standar proses Pembelajaran;
• standar penilaian pendidikan Pembelajaran;
• standar Dosen dan Tenaga Kependidikan;
• standar sarana dan prasarana Pembelajaran;
• standar pengelolaan Pembelajaran; dan
• standar pembiayaan Pembelajaran.

23

Rangkuman materi seputar dosen dan tridarma perguruan tinggi


Standar Nasional Penjelasan
Pendidikan
standar kompetensi Kriteria minimal tentang kualifikasi kemampuan
lulusan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan
keterampilan yang dinyatakan dalam rumusan
capaian Pembelajaran lulusan (CP).

Rumusan capaian Pembelajaran lulusan


sebagaimana wajib:
• mengacu pada deskripsi capaian Pembelajaran
lulusan KKNI; dan
• memiliki kesetaraan dengan jenjang kualifikasi
pada KKNI.

Sikap merupakan perilaku benar dan berbudaya


sebagai hasil dari internalisasi dan aktualisasi nilai
dan norma yang tercermin dalam kehidupan spiritual
dan sosial melalui proses Pembelajaran, pengalaman
kerja mahasiswa, Penelitian dan/atau Pengabdian
kepada Masyarakat yang terkait Pembelajaran.

Pengetahuan merupakan penguasaan konsep, teori,


metode, dan/atau falsafah bidang ilmu tertentu
secara sistematis yang diperoleh melalui penalaran
dalam proses Pembelajaran, pengalaman kerja
mahasiswa, Penelitian dan/atau Pengabdian kepada
Masyarakat yang terkait Pembelajaran.

Keterampilan merupakan kemampuan melakukan


unjuk kerja dengan menggunakan konsep, teori,
metode, bahan, dan/atau instrumen, yang diperoleh
melalui Pembelajaran, pengalaman kerja mahasiswa,
Penelitian dan/atau Pengabdian kepada Masyarakat
yang terkait Pembelajaran.
• keterampilan umum sebagai kema mpuan
kerja u m u m yang wajib dimiliki oleh setiap
lulusan dalam rangka menjamin kesetaraan
kemampuan lulusan sesuai tingkat program
dan jenis Pendidikan Tinggi; dan
• keterampilan khusus sebagai kemampuan
kerja kh usus yang wajib dimiliki oleh setiap
lulusan sesuai dengan bidang keilmuan
Program Studi.

Rumusan sikap dan keterampilan umum sebagai


bagian dari capaian Pembelajaran lulusan untuk
setiap tingkat program dan jenis Pendidikan Tinggi,
tercantum dalam Lampiran permendikbud No.3
tahun 2020.
24

Rangkuman materi seputar dosen dan tridarma perguruan tinggi


Rumusan pengetahuan dan keterampilan khusus
wajib disusun oleh:
• forum Program Studi sejenis atau nama lain
yang setara; atau
• pengelola Program Studi dalam hal tidak
memiliki forum Program Studi sejenis.

Rumusan pengetahuan dan keterampilan khusus


diusulkan ke Direktur Jenderal Belmawa, dikaji dan
ditetapkan Mendikbudristekdikti sebagai rujukan
program studi sejenis.

Standar Isi • Standar isi Pembelajaran merupakan kriteria


Pembelajaran minimal tingkat kedalaman dan keluasan
materi Pembelajaran.
• Kedalaman dan keluasan materi Pembelajaran
mengacu pada capaian Pembelajaran lulusan.
• Kedalaman dan keluasan materi Pembelajaran
pada program profesi, spesialis, magister,
magister terapan, doktor, dan doktor terapan,
wajib memanfaatkan hasil Penelitian dan
hasil Pengabdian kepada Masyarakat.

Tingkat kedalaman dan keluasan materi


Pembelajaran
• dirumuskan dengan mengacu pada deskripsi
capaian pembelajaran lulusan dari KKNI.
• lulusan program diploma satu paling sedikit
menguasai konsep u m u m , pengetahuan, dan
keterampilan operasional lengkap
• lulusan program diploma dua paling sedikit
menguasai prinsip dasar pengetahuan dan
keterampilan pada bidang keahlian tertentu;
• lulusan program diploma tiga paling sedikit
menguasai konsep teoritis bidang pengetahuan
dan keterampilan tertentu secara umum;
• lulusan program diploma empat dan sarjana
paling sedikit menguasai konsep teoritis bidang
pengetahuan dan keterampilan tertentu secara
u m u m dan konsep teoritis bagian khusus
dalam bidang pengetahuan dan keterampilan
tersebut secara mendalam;
• lulusan program profesi paling sedikit
menguasai teori aplikasi bidang pengetahuan
dan keterampilan tertentu;

25

Rangkuman materi seputar dosen dan tridarma perguruan tinggi


• lulusan program magister, magister terapan,
dan spesialis paling sedikit menguasai teori dan
teori aplikasi bidang pengetahuan tertentu; dan
• lulusan program doktor, doktor terapan, dan
subspesialis paling sedikit menguasai filosofi
keilmuan bidang pengetahuan dan
keterampilan tertentu.
• bersifat kumulatif dan/atau integratif.
• dituangkan dalam bahan kajian yang
distrukturkan dalam bentuk mata kuliah.

Standar Proses Karakteristik proses Pembelajaran


Pembelajaran • Interaktif → proses interaksi dua arah antara
mahasiswa dan Dosen.
• Holistik → proses Pembelajaran mendorong
terbentuknya pola pikir yang komprehensif dan
luas dengan menginternalisasi keunggulan dan
kearifan lokal ma up un nasional.
• Integratif → proses Pembelajaran yang
terintegrasi dalam satu kesatuan program
melalui pendekatan antardisiplin dan
multidisiplin.
• Saintifik → proses Pembelajaran yang
mengutamakan pendekatan ilmiah sehingga
tercipta lingkungan akademik yang
berdasarkan sistem nilai, norma, dan kaidah
ilmu pengetahuan serta menjunjung tinggi
nilai-nilai agama dan kebangsaan.
• Kontekstual → proses Pembelajaran yang
disesuaikan dengan tuntutan kemampuan
menyelesaikan masalah dalam ranah
keahliannya.
• Tematik → proses Pembelajaran yang
disesuaikan dengan karakteristik keilmuan
Program Studi dan dikaitkan dengan
permasalahan nyata melalui pendekatan
transdisiplin.
• Efektif → C P diraih secara berhasil dengan
mementingkan internalisasi materi secara baik
dan benar dalam kurun waktu yang optimum.
• Kolaboratif → proses Pembelajaran bersama
yang melibatkan interaksi antar individu
pembelajar untuk menghasilkan kapitalisasi
sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
• Berpusat pada mahasiswa → proses
Pembelajaran yang mengutamakan
pengembangan kreativitas, kapasitas,
kepribadian, dan kebutuhan mahasiswa, serta

26

Rangkuman materi seputar dosen dan tridarma perguruan tinggi


mengembangkan kemandirian dalam mencari
dan menemukan pengetahuan.

Perencanaan proses Pembelajaran


• disusun untuk setiap mata kuliah
• disajikan dalam Rencana Pembelajaran
Semester
• disajikan dalam rencana pembelajaran
semester (RPS) atau istilah lain yang ditetapkan
dan dikembangkan oleh dosen secara mandiri
atau bersama dalam kelompok keahlian
suat u bidang ilmu pengetahuan dan/atau
teknologi dalam program studi.
• Rencana Pembelajaran Semester memuat:
a. nama Program Studi, nama dan kode
mata kuliah, semester, sks, nama Dosen
pengampu;
b. capaian Pembelajaran lulusan yang
dibebankan pada mata kuliah;
c. kemampuan akhir yang direncanakan
pada tiap tahap Pembelajaran untuk
memenuhi capaian Pembelajaran
lulusan;
d. bahan kajian yang terkait dengan
kemampuan yang akan dicapai;
e. metode Pembelajaran;
f. waktu yang disediakan untuk mencapai
kemampuan pada tiap tahap
Pembelajaran;
g. pengalaman belajar mahasiswa yang
diwujudkan dalam deskripsi tugas yang
harus dikerjakan oleh mahasiswa
selama satu semester;
h. kriteria, indikator, dan bobot penilaian;
dan
i. daftar referensi yang digunakan
• Rencana Pembelajaran Semester wajib ditinjau
dan disesuaikan secara berkala dengan
perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi.
Pelaksanaan Proses Pembelajaran
• Pelaksanaan proses Pembelajaran → bentuk
interaksi antara Dosen, mahasiswa, dan
sumber belajar dalam lingkungan belajar
tertentu.
• Proses Pembelajaran di setiap mata kuliah
dilaksanakan sesuai Rencana Pembelajaran
Semester

27

Rangkuman materi seputar dosen dan tridarma perguruan tinggi


• Proses Pembelajaran yang terkait dengan
Penelitian mahasiswa wajib mengacu pada
Standar Penelitian
• Proses Pembelajaran yang terkait dengan
Pengabdian kepada Masyarakat oleh
mahasiswa wajib mengacu pada Standar
Pengabdian kepada Masyarakat
• Proses Pembelajaran : wajib dilakukan secara
sistematis dan terstruktur melalui berbagai
mata kuliah dan dengan beban belajar yang
terukur, wajib menggunakan metode
pembelajaran yang efektif sesuai dengan
karakteristik mata kuliah untuk mencapai
kemampuan tertentu yang ditetapkan dalam
matakuliah dalam rangkaian pemenuhan C P
lulusan
• Metode Pembelajaran pada mata kuliah
meliputi: diskusi kelompok, simulasi, studi
kasus, Pembelajaran kolaboratif, Pembelajaran
kooperatif, Pembelajaran berbasis proyek,
Pembelajaran berbasis masalah, atau metode
Pembelajaran lain, yang dapat secara efektif
memfasilitasi pemenuhan capaian
Pembelajaran lulusan.
• Setiap mata kuliah dapat menggunakan satu
atau gabungan dari beberapa metode
Pembelajaran
• Bentuk Pembelajaran dapat berupa:
a. kuliah;
b. responsi dan tutorial;
c. seminar;
d. praktikum, praktik studio, praktik bengkel,
praktik lapangan, praktik kerja;
e. Penelitian, perancangan , atau
pengembangan;
f. pelatihan militer;
g. pertukaran pelajar;
h. magang;
i. wirausaha; dan/atau
j. bentuk lain Pengabdian kepada Masyarakat.
• Pembelajaran berupa Penelitian, perancangan
atau pengembangan wajib ditambahkan
sebagai bentuk Pembelajaran bagi program
pendidikan diploma empat, program sarjana,
program profesi, program magister, program
magister terapan, program spesialis, program
doktor, dan program doktor terapan
• Pembelajaran berupa Pengabdian kepada
Masyarakat wajib ditambahkan sebagai bentuk
28

Rangkuman materi seputar dosen dan tridarma perguruan tinggi


Pembelajaran bagi program pendidikan diploma
empat, program sarjana, program profesi, dan
program spesialis
• Bentuk Pembelajaran dapat dilakukan di dalam
Program Studi dan di luar Program Studi
• Bentuk Pembelajaran di luar Program Studi:
1. Pembelajaran dalam Program Studi lain pada
Perguruan Tinggi yang sama;
2. Pembelajaran dalam Program Studi yang
sama pada Perguruan Tinggi yang berbeda;
3. Pembelajaran dalam Program Studi lain pada
Perguruan Tinggi yang berbeda; dan
4. Pembelajaran pada lembaga non-Perguruan
Tinggi
• Proses Pembelajaran di luar Program Studi
dilaksanakan berdasarkan perjanjian kerja
sama antara Perguruan Tinggi dengan
Peguruan Tinggi atau lembaga lain yang
terkait dan hasil kuliah diakui melalui
mekanisme transfer sks
• Proses Pembelajaran di luar Program Studi
hanya bagi program sarjana dan program
sarjana terapan di luar bidang kesehatan
• Beban belajar mahasiswa dinyatakan dalam
besaran sks
• Semester → satuan waktu proses Pembelajaran
efektif selama paling sedikit 16 minggu,
termasuk ujian tengah semester dan ujian
akhir semester
• S a t u tahun akademik terdiri atas 2 (dua)
semester dan Perguruan Tinggi dapat
menyelenggarakan semester antara
• Semester antara diselenggarakan: selama
paling sedikit 8 minggu; beban belajar
mahasiswa paling banyak 9 sks; dan sesuai
beban belajar mahasiswa untuk memenuhi
capaian Pembelajaran yang telah ditetapkan
• Masa dan beban belajar penyelenggaraan
program pendidikan

29

Rangkuman materi seputar dosen dan tridarma perguruan tinggi


• Pembelajaran di dalam program studi→ paling
sedikit 4 semester dan paling lama 11 semester
• Pembelajaran di luar Program Studi pada
Perguruan Tinggi yang sama→ 1 semester atau
setara dengan 20 sks
• Pembelajaran pada Program Studi yang sama di
Perguruan Tinggi yang berbeda; Pembelajaran
pada Program Studi yang berbeda di Perguruan
Tinggi yang berbeda; dan/atau Pembelajaran di
luar Perguruan Tinggi → paling lama 2 semester
atau setara dengan 40 sks

Bentuk Pembelajaran 1 (satu) sks pada proses


Pembelajaran

30

Rangkuman materi seputar dosen dan tridarma perguruan tinggi


• Bentuk Pembelajaran 1 sks pada proses
Pembelajaran berupa praktikum, praktik
studio, praktik bengkel, praktik lapangan,
praktik kerja, Penelitian, perancangan, atau
pengembangan, pelatihan militer, pertukaran
pelajar, magang, wirausaha, dan/atau
Pengabdian kepada Masyarakat, 170 menit
per minggu per semester.
• Mahasiswa berprestasi akademik tinggi bisa
mengambil maksi mum 24 sks setelah 2
semester. Kriteria mahasiswa beprestasi
akademik tinggi memiliki Indeks Prestasi
Semester (IPS) 3,5 dan memenuhi etika
akademik.
Standar Penilaian • Standar penilaian pembelajaran merupakan
Pembelajaran kriteria minimal tentang penilaian proses dan
hasil belajar mahasiswa dalam rangka
pemenuhan capaian pembelajaran lulusan.

Prinsip Penilaian
• Prinsip edukatif → penilaian yang memotivasi
mahasiswa agar mamp u memperbaiki
perencanaan dan cara belajar; dan meraih
capaian Pembelajaran lulusan
• Prinsip otentik → penilaian yang berorientasi
pada proses belajar yang berkesinambungan
dan hasil belajar yang mencerminkan
kemampuan mahasiswa pada saat proses
Pembelajaran berlangsung
• Prinsip objektif → penilaian yang didasarkan
pada standar yang disepakati antara Dosen dan
mahasiswa serta bebas dari pengaruh
subjektivitas penilai dan yang dinilai.
• Prinsip akuntabel → penilaian yang
dilaksanakan sesuai dengan prosedur dan

31

Rangkuman materi seputar dosen dan tridarma perguruan tinggi


kriteria yang jelas, disepakati pada awal kuliah,
dan dipahami oleh mahasiswa
• Prinsip transparan → penilaian yang prosedur
dan hasil penilaiannya dapat diakses oleh
semua pemangku kepentingan

Teknik Penilaian
Teknik penilaian terdiri atas observasi, partisipasi,
unjuk kerja, tes tertulis, tes lisan, dan angket

Instrumen Penilaian
Instrumen penilaian terdiri atas penilaian proses
dalam bentuk rubrik dan/atau penilaian hasil dalam
bentuk portofolio atau karya desain.

• Penilaian sikap dapat menggunakan teknik


penilaian observasi.
• Penilaian penguasaan pengetahuan,
keterampilan u m u m , dan keterampilan khusus
dilakukan dengan memilih satu atau kombinasi
dari berbagi teknik dan instrumen penilaian
• Hasil akhir penilaian merupakan integrasi
antara berbagai teknik dan instrumen penilaian
yang digunakan.

Mekanisme penilaian:
• menyusun, menyampaikan, menyepakati
tahap, teknik, instrumen, kriteria, indikator,
dan bobot penilaian antara penilai dan yang
dinilai sesuai dengan rencana pembelajaran;
• melaksanakan proses penilaian sesuai dengan
tahap, teknik, instrumen, kriteria, indikator,
dan bobot penilaian yang memuat prinsip
penilaia
• memberikan ump an balik dan kesempatan
untuk mempertanyakan hasil penilaian kepada
mahasiswa; dan
• mendokumentasikan penilaian proses dan hasil
belajar mahasiswa secara akuntabel dan
transparan.

Prosedur penilaian mencakup tahap perencanaan,


kegiatan pemberian tugas atau soal, observasi
kinerja, pengembalian hasil observasi, dan pemberian
nilai akhir.
Prosedur penilaian pada tahap perencanaan dapat
dilakukan melalui penilaian bertahap dan/atau
penilaian ulang

32

Rangkuman materi seputar dosen dan tridarma perguruan tinggi


Pelaksanaan penilaian dilakukan sesuai dengan
rencana pembelajaran. Pelaksanaan penilaian dapat
dilakukan oleh:
• dosen pengampu atau tim dosen pengampu;
• dosen pengampu atau tim dosen pengampu
dengan mengikutsertakan mahasiswa;
dan/atau
• dosen pengampu atau tim dosen pengampu
dengan mengikutsertakan pemangku
kepentingan yang relevan.
• Pelaksanaan penilaian untuk program
subspesialis, program doktor, dan program
doktor terapan wajib menyertakan tim penilai
eksternal dari perguruan tinggi yang berbeda.

Pelaporan penilaian
Perguruan tinggi dapat menggunakan huruf antara
dan angka antara untuk nilai pada kisaran 0 (nol)
sampai 4 (empat)

Hasil Penilaian
• Hasil penilaian diumumkan kepada mahasiswa
setelah satu tahap pembelajaran sesuai dengan
rencana pembelajaran.
• Hasil penilaian C P lulusan di tiap semester
dinyatakan dengan indeks prestasi semester
(IPS).
• Hasil penilaian C P lulusan pada akhir program
studi dinyatakan dengan indeks prestasi
kumulatif (IPK).

33

Rangkuman materi seputar dosen dan tridarma perguruan tinggi


IPK Minimal dan Predikat

Mahasiswa yang sudah lulus berhak:


• ijazah, bagi lulusan program diploma, program
sarjana, program magister, program magister
terapan, program doktor, dan program doktor
terapan
• sertifikat profesi, bagi lulusan program profesi
• sertifikat kompetensi, bagi lulusan program
pendidikan sesuai dengan keahlian dalam
cabang ilmunya dan/atau memiliki prestasi di
luar program studinya,
• gelar, dan
• surat keterangan pendamping ijazah, kecuali
ditentukan lain oleh peraturan perundang-
undangan .
Standar Dosen dan Standar dosen dan tenaga kependidikan
Tenaga merupakan kriteria minimal tentang kualifikasi dan
Kependidikan kompetensi dosen dan tenaga kependidikan untuk
menyelenggarakan pendidikan dalam rangka
pemenuhan C P lulusan.

Dosen wajib:
• memiliki kualifikasi akademik
• memiliki kompetensi pendidik,
• sehat jasmani dan rohani, serta
• memiliki kemampuan untuk
menyelenggarakan pendidikan dalam rangka
pemenuhan C P lulusan

34

Rangkuman materi seputar dosen dan tridarma perguruan tinggi


Kualifikasi Akademik Dosen

Beban Kerja Dosen


1. kegiatan pokok dosen mencakup:
• perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian
proses pembelajaran;
• pelaksanaan evaluasi hasil pembelajaran;
• pembimbingan dan pelatihan;
• penelitian; dan
• pengabdian kepada masyarakat;
2. kegiatan dalam bentuk pelaksanaan tugas
tambahan; dan
3. kegiatan penunjang.

Beban Kerja Dosen


• Beban kerja dosen sebagai pembimbing
utama dalam penelitian terstuktur dalam
rangka penyusunan skripsi/ tugas akhir, tesis,
disertasi, atau karya desain/seni/ bentuk lain
yang setara paling banyak 10 (sepuluh)
mahasiswa.
• Beban kerja dosen mengacu pada nisbah dosen
dan mahasiswa
• Nisbah dosen dan mahasiswa diatur dalam
Peraturan Menteri.

Dosen Tetap
• merupakan dosen berstatus sebagai pendidik
tetap pada 1 perguruan tinggi dan tidak
menjadi pegawai tetap pada satuan kerja atau
satuan pendidikan lain.
• J u m l a h Dosen tetap pada Perguruan Tinggi
paling sedikit 60% dari jumlah seluruh Dosen

35

Rangkuman materi seputar dosen dan tridarma perguruan tinggi


• Jumlah Dosen yang ditugaskan untuk
menjalankan proses Pembelajaran pada setiap
Program Studi paling sedikit 5 orang.
• Dosen tetap untuk program doktor atau
program doktor terapan paling sedikit memiliki
2 orang profesor

Tenaga Kependidikan
• Tenaga kependidikan memiliki kualifikasi
akademik paling rendah lulusan program
diploma 3 yang dinyatakan dengan ijazah
sesuai dengan kualifikasi tugas pokok dan
fungsinya.
• Tenaga kependidikan dikecualikan bagi tenaga
administrasi. Tenaga administrasi memiliki
kualifikasi akademik paling rendah S M A atau
sederajat.
• Tenaga kependidikan yang memerlukan
keahlian khusus wajib memiliki sertifikat
kompetensi sesuai dengan bidang tugas dan
keahliannya.

Standar Sarana dan Standar sarana dan prasarana Pembelajaran


Prasarana merupakan kriteria minimal tentang sarana dan
Pembelajaran prasarana sesuai dengan kebutuhan isi dan proses
Pembelajaran dalam rangka pemenuhan capaian
Pembelajaran lulusan

Standar sarana Pembelajaran


• perabot;
• peralatan pendidikan;
• media pendidikan;
• b uku, b uku elektronik, dan repositori;
• sarana teknologi informasi dan komunikasi;
• instrumentasi eksperimen;
• sarana olahraga;
• sarana berkesenian;
• sarana fasilitas umum;
• bahan habis pakai; dan
• sarana pemeliharaan, keselamatan, dan
keamanan.

Standar prasarana Pembelajaran


• Lahan;
• ruang kelas;
• perpustakaan;
• laboratorium/studio/bengkel kerja/unit
produksi;

36

Rangkuman materi seputar dosen dan tridarma perguruan tinggi


• tempat berolahraga;
• ruang untuk berkesenian;
• ruang unit kegiatan mahasiswa;
• ruang pimpinan Perguruan Tinggi;
• ruang Dosen;
• ruang tata usaha; dan
• fasilitas umum (jalan; air; istrik; jaringan
komunikasi suara; dan data)

Lahan Perguruan tinggi wajib:


• H a k Pakai atas nama Pemerintah sebagaimana
dibuktikan dengan Sertipikat H a k Pakai bagi
Perguruan Tinggi Negeri; atau
• H a k Milik, H a k G u n a Ba n gun a n , atau H a k
Pakai atas nama Badan Penyelenggara
sebagaimana dibuktikan dengan Sertipikat H a k
Milik, H a k G u n a Ban gun an , atau H a k Pakai
bagi Perguruan Tinggi Swasta.

Bangunan perguruan tinggi


• harus memiliki standar kualitas minimal kelas
A atau setara.
• harus memenuhi persyaratan keselamatan,
kesehatan, kenyamanan, dan keamanan, serta
dilengkapi dengan instalasi listrik yang berdaya
memadai dan instalasi, baik limbah domestik
ma up un limbah khusus, apabila diperlukan.

Standar Pengelolaan Standar Pengelolaan Pembelajaran merupakan


Pembelajaran kriteria minimal tentang perencanaan, pelaksanaan,
pengendalian, pemantauan dan evaluasi, serta
pelaporan kegiatan pembelajaran pada tingkat
program studi.

Standar Pengelolaan Pembelajaran harus mengacu


pada standar kompetensi lulusan, standar isi
pembelajaran, standar proses pembelajaran, standar
dosen dan tenaga kependidikan, serta standar sarana
dan prasarana pembelajaran.

Kewajiban Unit Pengelola Program Studi dalam Hal


Pengelolaan Pembelajaran
• melakukan penyusunan kurikulum dan
rencana pembelajaran dalam setiap mata
kuliah
• menyelenggarakan program pembelajaran
sesuai standar isi, standar proses, standar

37

Rangkuman materi seputar dosen dan tridarma perguruan tinggi


penilaian yang telah ditetapkan dalam rangka
mencapai C P lulusan;
• melakukan kegiatan sistemik yang
menciptakan suasa na akademik dan budaya
mut u yang baik;
• melakukan kegiatan pemantauan dan evaluasi
secara periodik dalam rangka menjaga dan
meningkatkan mut u proses pembelajaran; dan
• melaporkan hasil program pembelajaran secara
periodik sebagai sumber data dan informasi
dalam pengambilan keputusan perbaikan dan
pengembangan mut u pembelajaran

Kewajiban PT dalam Hal Pengelolaan Pembelajaran


• menyusun kebijakan, rencana strategis, dan
operasional terkait dengan pembelajaran yang
dapat diakses oleh sivitas akademika dan
pemangku kepentingan, serta dapat dijadikan
pedoman bagi program studi dalam
melaksanakan program pembelajaran;
• menyelenggarakan pembelajaran sesuai
dengan jenis dan program pendidikan yang
selaras dengan capaian pembelajaran lulusan;
• menjaga dan meningkatkan mut u pengelolaan
program studi dalam melaksanakan program
pembelajaran secara berkelanjutan dengan
sasaran yang sesuai dengan visi dan misi
perguruan tinggi;
• melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap
kegiatan program studi dalam melaksanakan
kegiatan pembelajaran;
• memiliki panduan perencanaan, pelaksanaan,
evaluasi, pengawasan, penjaminan m ut u, dan
pengembangan kegiatan pembelajaran dan
dosen;
• menyampaikan laporan kinerja program studi
dalam menyelenggarakan program
pembelajaran paling sedikit melalui pangkalan
data pendidikan tinggi.
Standar Pembiayaan Standar pembiayaan pembelajaran merupakan
Pembelajaran kriteria minimal tentang komponen dan besaran
biaya investasi dan biaya operasional yang disusun
dalam rangka pemenuhan C P lulusan.

Biaya investasi pendidikan tinggi adalah bagian


dari biaya pendidikan tinggi untuk
• pengadaan sarana dan prasarana,

38

Rangkuman materi seputar dosen dan tridarma perguruan tinggi


• pengembangan dosen, dan tenaga
kependidikan

Biaya operasional pendidikan tinggi adalah bagian


dari biaya pendidikan tinggi yang diperlukan untuk
melaksanakan kegiatan pendidikan yang mencakup
• biaya dosen,
• biaya tenaga kependidikan,
• biaya bahan operasional pembelajaran, dan
• biaya operasional tidak langsung.

Standar Satuan Biaya Operasional Pendidikan


Tinggi merupakan biaya operasional pendidikan
tinggi ditetapkan per mahasiswa per tahun

Bagi PTN ditetapkan secara periodik oleh Menteri


dengan mempertimbangkan:
• jenis program studi;
• tingkat akreditasi perguruan tinggi dan
program studi
• indeks kemahalan wilayah;

Standar Satuan Biaya Operasional Pendidikan


Tinggi menjadi dasar bagi setiap perguruan tinggi
untuk menyusun rencana anggaran pendapatan dan
belanja (RAPB) perguruan tinggi tahuna n dan
menetapkan biaya yang ditanggung oleh mahasiswa.

Kewajiban PT dalam Hal Pembiayaan


Pembelajaran:
• mempunyai sistem pencatatan biaya dan
melaksanakan pencatatan biaya sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan
sampai pada satuan program studi;
• melakukan analisis biaya operasional
pendidikan tinggi sebagai bagian dari
penyusunan rencana kerja dan anggaran
tahunan perguruan tinggi yang bersangkutan;
dan
• melakukan evaluasi tingkat ketercapaian
standar satuan biaya pendidikan tinggi pada
setiap akhir tahun anggaran.

Sumber Dana
Ba dan penyelenggara perguruan tinggi atau
perguruan tinggi wajib mengupayakan pendanaan
pendidikan tinggi dari berbagai sumber di luar

39

Rangkuman materi seputar dosen dan tridarma perguruan tinggi


sumbangan pembinaan pendidikan (SPP) yang
diperoleh dari mahasiswa, antara lain:
• hibah;
• jasa layanan profesi dan/atau keahlian;
• dana lestari dari alumni dan filantropis;
dan/atau
• kerja sama kelembagaan pemerintah dan
swasta.

Perguruan tinggi wajib menyusun kebijakan,


mekanisme, dan prosedur dalam menggalang sumber
dana lain secara akuntabel dan transparan dalam
rangka peningkatan kualitas pendidikan.

STANDAR NASIONAL PENELITIAN


Standar Hasil Penelitian
• Standar hasil penelitian merupakan kriteria minimal tentang m ut u
hasil penelitian.
• Hasil penelitian di perguruan tinggi:
1. harus diarahkan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan
teknologi, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan
daya saing bangsa.
2. harus mengarah pada terpenuhinya C P lulusan serta memenuhi
ketentuan dan peraturan di perguruan tinggi.
• Hasil penelitian adalah semua luaran yang dihasilkan melalui kegiatan
yang memenuhi kaidah dan metode ilmiah secara sistematis sesuai
otonomi keilmuan dan budaya akademik

Hasil Penelitian
Hasil penelitian yang tidak bersifat rahasia, tidak mengganggu dan/atau
tidak membahayakan kepentingan umum atau nasional wajib
disebarluaskan dengan cara diseminarkan, dipublikasikan, dipatenkan,
dan/atau cara lain yang dapat digunakan untuk menyampaikan hasil
penelitian kepada masyarakat .

Standar Isi Penelitian


• Standar isi penelitian merupakan kriteria minimal tentang kedalaman
dan keluasan materi penelitian.
• Kedalaman dan keluasan materi penelitian meliputi materi pada
penelitian dasar dan penelitian terapan.
• Materi pada penelitian dasar harus berorientasi pada luaran penelitian
yang berupa penjelasan atau penemuan untuk mengantisipasi suat u
gejala, fenomena, kaidah, model, atau postulat baru
• Materi pada penelitian terapan harus berorientasi pada luaran
penelitian yang berupa inovasi serta pengembangan ilmu pengetahuan

40

Rangkuman materi seputar dosen dan tridarma perguruan tinggi


dan teknologi yang bermanfaat bagi masyarakat, dunia usaha,
dan/atau industri
• Materi pada penelitian dasar dan penelitian terapan:
1. mencakup materi kajian khusus untuk kepentingan nasional.
2. memuat prinsip-prinsip kemanfaatan, kemutahiran, dan
mengantisipasi kebutuhan masa mendatang.

Standar Proses Penelitian


• Standar proses penelitian merupakan kriteria minimal tentang
kegiatan penelitian yang terdiri atas perencanaan, pelaksanaan, dan
pelaporan.
• Kegiatan Penelitian:
1. merupakan kegiatan yang memenuhi kaidah dan metode ilmiah
secara sistematis sesuai dengan otonomi keilmuan dan budaya
akademik.
2. harus mempertimbangkan standar mut u, keselamatan kerja,
kesehatan, kenyamanan, serta keamanan peneliti, masyarakat,
dan lingkungan.
3. yang dilakukan oleh mahasiswa dalam rangka melaksanakan
tugas akhir, skripsi, tesis, atau disertasi, selain harus juga harus
mengarah pada terpenuhinya C P lulusan serta memenuhi
ketentuan dan peraturan di perguruan tinggi.
4. yang dilakukan oleh mahasiswa dinyatakan dalam besaran sks

Standar Penilaian Penelitian


• Standar penilaian penelitian merupakan kriteria minimal penilaian
terhadap proses dan hasil penelitian.
• Penilaian proses dan hasil penelitian dilakukan secara terintegrasi
dengan prinsip penilaian paling sedikit:
1. edukatif, yang merupakan penilaian untuk memotivasi peneliti
agar terus meningkatkan mut u penelitiannya;
2. objektif, yang merupakan penilaian berdasarkan kriteria yang
bebas dari pengaruh subjektivitas;
3. akuntabel, yang merupakan penilaian penelitian yang
dilaksanakan dengan kriteria dan prosedur yang jelas dan
dipahami oleh peneliti; dan
4. transparan, yang merupakan penilaian yang prosedur dan hasil
penilaiannya dapat diakses oleh semua pemangku kepentingan.
• Penilaian proses dan hasil penelitian, selain memenuhi prinsip
penilaian juga harus memperhatikan kesesuaian dengan standar hasil
penelitian.
1. standar isi, penelitian.
2. standar proses penelitian.
• Penilaian penelitian dapat dilakukan dengan menggunakan metode
dan instrumen yang relevan, akuntabel, dan dapat mewakili ukuran
ketercapaian kinerja proses dan pencapaian kinerja hasil penelitian.

41

Rangkuman materi seputar dosen dan tridarma perguruan tinggi


• Penilaian penelitian yang dilaksanakan oleh mahasiswa dalam rangka
penyusunan laporan tugas akhir, skripsi, tesis, atau disertasi diatur
berdasarkan ketentuan dan peraturan di perguruan tinggi.

Standar Peneliti
• Standar peneliti merupakan kriteria minimal kemampuan peneliti
untuk melaksanakan penelitian.
• Peneliti wajib memiliki kemampuan tingkat penguasaan metodologi
penelitian yang sesuai dengan bidang keilmuan, objek penelitian, serta
tingkat kerumitan dan tingkat kedalaman penelitian.
• Kemampuan peneliti :
1. ditentukan berdasarkan: kualifikasi akademik; dan hasil
penelitian.
2. menentukan kewenangan melaksanakan penelitian

Standar Sarana dan Prasarana Penelitian


• Standar sarana dan prasarana penelitian merupakan kriteria minimal
sarana dan prasarana yang diperlukan untuk menunjang kebutuhan
isi dan proses penelitian dalam rangka memenuhi hasil penelitian.
• Sarana dan prasarana penelitian
1. merupakan fasilitas perguruan tinggi yang digunakan untuk
memfasilitasi penelitian paling sedikit terkait dengan bidang
ilmu program studi.
2. merupakan fasilitas perguruan tinggi yang dimanfaatkan juga
untuk proses pembelajaran dan kegiatan pengabdian kepada
masyarakat
3. harus memenuhi standar mut u, keselamatan kerja, kesehatan,
kenyamanan, dan keamanan peneliti, masyarakat, dan
lingkungan.

Standar Pengelolaan Penelitian


• Standar pengelolaan penelitian merupakan kriteria minimal tentang
perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, pemantauan dan evaluasi,
serta pelaporan kegiatan penelitian.
• Pengelolaan dilaksanakan oleh unit kerja dalam bentuk kelembagaan
yang bertugas untuk mengelola penelitian.
• Kelembagaan adalah lembaga penelitian, lembaga penelitian dan
pengabdian kepada masyarakat, atau bentuk lainnya yang sejenis
sesuai dengan kebutuhan dan ketentuan perguruan tinggi.

Kewajiban Kelembagaan Penelitian


• menyusun dan mengembangkan rencana program penelitian sesuai
dengan rencana strategis penelitian perguruan tinggi;
• menyusun dan mengembangkan peraturan, panduan, dan sistem
penjaminan mut u internal penelitian;
• memfasilitasi pelaksanaan penelitian;
• melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan penelitian;

42

Rangkuman materi seputar dosen dan tridarma perguruan tinggi


• melakukan diseminasi hasil penelitian;
• memfasilitasi peningkatan kemampuan peneliti untuk melaksanakan
penelitian, penulisan artikel ilmiah, dan perolehan ha k kekayaan
intelektual (HKI); dan
• memberikan penghargaan kepada peneliti yang berprestasi.
• melaporkan kegiatan penelitian yang dikelolanya.

Kewajiban PT dalam hal Penelitian


• memiliki rencana strategis penelitian yang merupakan bagian dari
rencana strategis perguruan tinggi;
• menyusun kriteria dan prosedur penilaian penelitian paling sedikit
menyangkut aspek peningkatan jumlah publikasi ilmiah, penemuan
baru di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, dan jumlah dan m ut u
bahan ajar;
• menjaga dan meningkatkan mut u pengelolaan lembaga atau fungsi
penelitian dalam menjalankan program penelitian secara
berkelanjutan;
• melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap lembaga atau fungsi
penelitian dalam melaksanakan program penelitian;
• memiliki panduan tentang kriteria peneliti dengan mengacu pada
standar hasil, standar isi, dan standar proses penelitian;
• mendayagunakan sarana dan prasarana penelitian pada lembaga lain
melalui program kerja sama penelitian;
• melakukan analisis kebutuhan yang menyangkut jumlah, jenis, dan
spesifikasi sarana dan prasarana penelitian; dan
• menyampaikan laporan kinerja lembaga atau fungsi penelitian dalam
menyelenggarakan program penelitian paling sedikit melalui
pangkalan data pendidikan tinggi

Standar Pendanaan dan Pembiayaan Penelitian


• Standar pendanaan dan pembiayaan penelitian merupakan kriteria
minimal sumber dan mekanisme pendanaan dan pembiayaan
penelitian.
• Perguruan tinggi wajib menyediakan dana penelitian internal.
• Selain dari anggaran penelitian internal perguruan tinggi, pendanaan
penelitian dapat bersumber dari pemerintah, kerja sa ma dengan
lembaga lain baik di dalam ma up un di luar negeri, atau dana dari
masyarakat .
• Pendanaan penelitian digunakan untuk membiayai: perencanaan
penelitian; pelaksanaan penelitian; pengendalian penelitian;
pemantauan dan evaluasi penelitian; pelaporan hasil penelitian; dan
diseminasi hasil penelitian.
• Mekanisme pendanaan dan pembiayaan penelitian diatur berdasarkan
ketentuan di perguruan tinggi

43

Rangkuman materi seputar dosen dan tridarma perguruan tinggi


Dana Pengelolaan Penelitian
Perguruan tinggi wajib menyediakan dana pengelolaan penelitian yang
digunakan untuk membiayai: manajemen penelitian yang terdiri atas seleksi
proposal, pemantauan dan evaluasi, pelaporan penelitian, dan diseminasi
hasil penelitian; peningkatan kapasitas peneliti; dan insentif publikasi ilmiah
atau insentif kekayaan intelektual (KI).

STANDAR NASIONAL PENGABDIAN PADA MASYARAKAT


Standar Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat
• Standar hasil pengabdian kepada masyarakat merupakan kriteria
minimal hasil pengabdian kepada masyarakat dalam menerapkan,
mengamalkan, dan membudayakan ilmu pengetahuan dan teknologi
guna memajukan kesejahteraan u m u m dan mencerdaskan kehidupan
bangsa.
• Hasil pengabdian kepada masyarakat adalah:
1. penyelesaian masalah yang dihadapi masyarakat dengan
memanfaatkan keahlian sivitas akademik yang relevan;
2. pemanfaatan teknologi tepat guna;
3. bahan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi; atau
4. bahan ajar atau modul pelatihan untuk pengayaan sumber
belajar.

Standar isi Pengabdian Kepada Masyarakat


• Standar isi pengabdian kepada masyarakat merupakan kriteria
minimal tentang kedalaman dan keluasan materi pengabdian kepada
masyarakat .
• Kedalaman dan keluasan materi pengabdian kepada masyarakat
1. mengacu pada standar hasil pengabdian kepada masyarakat .
2. bersumber dari hasil penelitian atau pengembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi yang sesuai dengan kebutuhan
masyarakat

Hasil penelitian atau pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi


yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat
• hasil penelitian yang dapat diterapkan langsung dan dibutuhkan oleh
masyarakat pengguna;
• pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam rangka
memberdayakan masyarakat;
• teknologi tepat guna yang dapat dimanfaatkan dalam rangka
meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat;
• model pemecahan masalah, rekayasa sosial, dan/atau rekomedasi
kebijakan yang dapat diterapkan langsung oleh masyarakat, dunia
usa ha , industri, dan/atau Pemerintah; atau
• kekayaan intelektual (KI) yang dapat diterapkan langsung oleh
masyarakat, dunia usa ha , dan/atau industri.

44

Rangkuman materi seputar dosen dan tridarma perguruan tinggi


Standar Proses Pengabdian kepada Masyarakat
• Standar proses pengabdian kepada masyarakat merupakan kriteria
minimal tentang kegiatan pengabdian kepada masyarakat, yang terdiri
atas perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporan kegiatan.
• Bentuk kegiatan pkm: pelayanan kepada masyarakat;
1. penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi sesuai dengan
bidang keahliannya;
2. peningkatan kapasitas masyarakat; atau
3. pemberdayaan masyarakat.

Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat


• wajib mempertimbangkan standar mut u, menjamin keselamatan
kerja, kesehatan, kenyamanan, serta keamanan pelaksana,
masyarakat, dan lingkungan.
• yang dilakukan oleh mahasiswa sebagai salah satu dari bentuk
pembelajaran harus mengarah pada terpenuhinya C P lulusan serta
memenuhi ketentuan dan peraturan di perguruan tinggi.
• yang dilakukan oleh mahasiswa dinyatakan dalam besaran sks
• harus diselenggarakan secara terarah, terukur, dan terprogram.

Standar Penilaian Pengabdian kepada Masyarakat


• Standar penilaian pengabdian kepada masyarakat merupakan kriteria
/minimal tentang penilaian terhadap proses dan hasil pengabdian
kepada masyarakat .
Prinsip Penilaian Proses dan Hasil Pengabdian kepada Masyarakat
• edukatif, merupakan penilaian untuk memotivasi pelaksana agar terus
meningkatkan mut u pengabdian kepada masyarakat;
• objektif, merupakan penilaian berdasarkan kriteria penilaian dan
bebas dari pengaruh subjektivitas;
• akuntabel, merupakan penilaian yang dilaksanakan dengan kriteria
dan prosedur yang jelas dan dipahami oleh pelaksana pengabdian
kepada masyarakat; dan
• transparan, merupakan penilaian yang prosedur dan hasil
penilaiannya dapat diakses oleh semua pemangku kepentingan.

Penilaian Proses dan Hasil Pengabdian kepada Masyarakat


• Penilaian proses dan hasil pengabdian kepada masyarakat selain
memenuhi prinsip penilaian, harus memperhatikan kesesuaian
dengan
1. standar hasil pengabdian kepada masyarakat,
2. standar isi pengabdian kepada masyarakat, dan
3. standar proses pengabdian kepada masyarakat.
• Penilaian pengabdian kepada masyarakat dapat dilakukan dengan
menggunakan metode dan instrumen yang relevan, akuntabel, dan
dapat mewakili ukura n ketercapaian kinerja proses dan pencapaian
kinerja hasil pengabdian kepada masyarakat .

45

Rangkuman materi seputar dosen dan tridarma perguruan tinggi


Kriteria Minimal Penilaian Hasil Pengabdian kepada Masyarakat
• tingkat kepuasan masyarakat;
• terjadinya perubahan sikap, pengetahuan, dan keterampilan pada
masyarakat sesuai dengan sasaran program;
• dapat dimanfaatkannya ilmu pengetahuan dan teknologi di
masyarakat secara berkelanjutan;
• terciptanya pengayaan sumber belajar dan/atau pembelajaran serta
pematangan sivitas akademika sebagai hasil pengembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi; atau
• teratasinya masalah sosial dan rekomendasi kebijakan yang dapat
dimanfaatkan oleh pemangku kepentingan.

Standar Pelaksana Pengabdian kepada Masyarakat


• Standar pelaksana pkm merupakan kriteria minimal kemampuan
pelaksana untuk melaksanakan pengabdian kepada masyarakat.
• Pelaksana pkm wajib memiliki penguasaan metodologi penerapan
keilmuan yang sesuai dengan:
1. bidang keahlian,
2. jenis kegiatan, serta
3. tingkat kerumitan dan kedalaman sasaran kegiatan.
• Kemampuan pelaksana pkm ditentukan berdasarkan: Kualifikasi
akademik; dan Hasil pengabdian kepada masyarakat .
• Pedoman mengenai kewenangan melaksanakan pengabdian kepada
masyarakat ditetapkan oleh Direktur Jenderal Penguatan Riset dan
Pengembangan.

Standar Sarana dan Prasarana Pengabdian kepada Masyarakat


• Standar sarana dan prasarana pengabdian kepada masyarakat
merupakan kriteria minimal tentang sarana dan prasarana yang
diperlukan untuk menunjang proses pengabdian kepada masyarakat
dalam rangka memenuhi hasil pengabdian kepada masyarakat
• Sarana dan prasarana pengabdian kepada masyarakat merupakan
fasilitas PT yang digunakan untuk
1. memfasilitasi pengabdian kepada masyarakat paling sedikit
yang terkait dengan penerapan bidang ilmu dari program
studi yang dikelola perguruan tinggi dan area sasaran
kegiatan.
2. proses pembelajaran dan
3. kegiatan penelitian.
• Sarana dan prasarana pengabdian kepada masyarakat merupakan
fasilitas PT harus memenuhi standar mut u, keselamatan kerja,
kesehatan, kenyamanan, dan keamanan .

Standar Pengelolaan Pengabdian kepada Masyarakat


• Standar pengelolaan pengabdian kepada masyarakat merupakan
kriteria minimal tentang perencanaan, pelaksanaan, pengendalian,

46

Rangkuman materi seputar dosen dan tridarma perguruan tinggi


pemantauan dan evaluasi, serta pelaporan kegiatan pengabdian
kepada masyarakat .
• Pengelolaan pengabdian kepada masyarkat dilaksanakan oleh unit
kerja dalam bentuk kelembagaan yang bertugas untuk mengelola
pengabdian kepada masyarakat .
• Kelembagaan pengelola pkm adalah lembaga pengabdian kepada
masyarakat, lembaga penelitian dan pengabdian kepada masyarakat,
atau bentuk lainnya yang sejenis sesuai dengan kebutuhan dan
ketentuan perguruan tinggi.

Kewajiban Kelembagaan Pengelola PkM


• menyusun dan mengembangkan rencana program pkm sesuai dengan
rencana strategis pkm perguruan tinggi;
• menyusun dan mengembangkan peraturan, panduan, dan sistem
penjaminan mut u internal kegiatan pengabdian kepada masyarakat;
• memfasilitasi pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat;
• melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan pkm;
• melakukan diseminasi hasil pengabdian kepada masyarakat;
• memfasilitasi kegiatan peningkatan kemampuan pelaksana pkm;
• memberikan penghargaan kepada pelaksana pkm yang berprestasi;
• mendayagunakan sarana dan prasarana pkm pada lembaga lain
melalui kerja sama;  melakukan analisis kebutuhan yang menyangkut
jumlah, jenis, dan spesifikasi sarana dan prasarana pkm. dan
• menyusun laporan kegiatan pkm yang dikelolanya.

Kewajiban PT dalam Pengelolaan PkM


• memiliki renstra pkm yang merupakan bagian dari renstra PT;
• menyusun kriteria dan prosedur penilaian pkm paling sedikit
menyangkut aspek hasil pkm dalam menerapkan, mengamalkan, dan
membudayakan ilmu pengetahuan dan teknologi guna memajukan
kesejahteraan u m u m serta mencerdaskan kehidupan bangsa;
• menjaga dan meningkatkan mut u pengelolaan lembaga atau fungsi
pkm dalam menjalankan program pkm secara berkelanjutan;
• melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap lembaga atau fungsi
pkm dalam melaksanakan program pkm;
• memiliki panduan tentang kriteria pelaksana pkm dengan mengacu
pada standar hasil, standar isi, dan standar proses pkm;
• mendayagunakan sarana dan prasarana pada lembaga lain melalui
kerja sama pkm;
• melakukan analisis kebutuhan yang menyangkut jumlah, jenis, dan
spesifikasi sarana dan prasarana pkm; dan
• menyampaikan laporan kinerja lembaga atau fungsi pkm dalam
menyelenggarakan program pkm paling sedikit melalui PD Dikti.

47

Rangkuman materi seputar dosen dan tridarma perguruan tinggi


Standar Pendanaan dan Pembiayaan Pengabdian kepada Masyarakat
• Standar pendanaan dan pembiayaan pengabdian kepada masyarakat
merupakan kriteria minimal sumber dan mekanisme pendanaan dan
pembiayaan pengabdian kepada masyarakat .
• PT wajib menyediakan dana internal untuk pkm.
• Selain dari dana internal PT, pendanaan pkm dapat bersumber dari
pemerintah, kerja sa ma dengan lembaga lain, baik di dalam ma up un
di luar negeri, atau dana dari masyarakat .
• Pendanaan pkm bagi dosen atau instruktur digunakan untuk
membiayai: perencanaan pengabdian kepada masyarakat;
pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat; pengendalian
pengabdian kepada masyarakat; pemantauan dan evaluasi
pengabdian kepada masyarakat; pelaporan pengabdian kepada
masyarakat; dan diseminasi hasil pengabdian kepada masyarakat .
• Mekanisme pendanaan dan pembiayaan pkm diatur berdasarkan
ketentuan di PT

Dana Pengelolaan PkM


• Perguruan tinggi wajib menyediakan dana pengelolaan pkm yang
digunakan untuk membiayai:
• manajemen pkm yang terdiri atas seleksi proposal, pemantauan dan
evaluasi, pelaporan, dan diseminasi hasil pengabdian kepada
masyarakat; serta
• peningkatan kapasitas pelaksana

48

Rangkuman materi seputar dosen dan tridarma perguruan tinggi


PROGRAM MERDEKA
B E L A J A R K A M PU S M E R D E K A
(MBKM)
Merdeka Belajar Kampus Merdeka merupakan salah satu kebijakan dari
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makariem. Salah satu program
dari kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka adalah Hak Belajar Tiga
Semester di Luar Program Studi. Program tersebut merupakan amana h
dari berbagai regulasi/landasan h u k u m pendidikan tinggi dalam rangka
peningkatan mutu pembelajaran dan lulusan pendidikan tinggi. Landasan
h u k u m pelaksanaan program kebijakan H a k Belajar Tiga Semester di Luar
Program Studi diantaranya, sebagai berikut:

1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan


Nasional.
2. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012, tentang Pendidikan Tinggi.
3. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014, tentang Desa.
4. Peraturan Pemerintah Nomor 04 Tahun 2014, tentang Penyelenggaraan
Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi.
5. Peraturan Presiden nomor 8 tahun 2012, tentang KKNI.
6. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 3 Tahun 2020, tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi.
7. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan
Transmigrasi Nomor 11 Tahun 2019, tentang Prioritas Penggunaan Da n a
Desa Tahun 2020.
8. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan
Transmigrasi Nomor 16 Tahun 2019, tentang Musyawarah Desa.
9 . Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan
Transmigrasi Nomor 17 Tahun 2019, tentang Pedoman U m u m
Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa.
10. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan
Transmigrasi Nomor 18 Tahun 2019, tentang Pedoman U m u m
Pendampingan Masyarakat Desa.

49

Rangkuman materi seputar dosen dan tridarma perguruan tinggi


Persyaratan Mengikuti Program MBKM:
• Mahasiswa berasal dari Program Studi yang terakreditasi.
• Mahasiswa Aktif yang terdaftar pada PDDikti

Pelaksana MBKM

Perguruan Tinggi
• Perguruan Tinggi wajib memfasilitasi hak bagi mahasiswa (dapat
diambil atau tidak) untuk:
1. Dapat mengambil S K S di luar perguruan tinggi paling lama 2
semester atau setara dengan 40 S K S .
2. Dapat mengambil S K S di program studi yang berbeda di perguruan
tinggi yang sama sebanyak 1 semester atau setara dengan 20 S K S .
• Menyusun kebijakan/pedoman akademik untuk memfasilitasi
kegiatan pembelajaran di luar prodi.
• Membuat dokumen kerja sama (MoU/SPK) dengan mitra.
Fakultas
• Menyiapkan fasilitasi daftar mata kuliah tingkat fakultas yang bisa
diambil mahasiswa lintas prodi.
• Menyiapkan dokumen kerja sama (MoU/SPK) dengan mitra yang
relevan.
Program Studi
• Menyusun atau menyesuaikan kurikulum dengan model implementasi
kampus merdeka.
• Memfasilitasi mahasiswa yang akan mengambil pembelajaran lintas
prodi dalam Perguruan Tinggi.
• Menawarkan mata kuliah yang bisa diambil oleh mahasiswa di luar
prodi dan luar Perguruan Tinggi beserta persyaratannya.
• Melakukan ekuivalensi mata kuliah dengan kegiatan pembelajaran
luar prodi dan luar Perguruan Tinggi.
• J i k a ada mata kuli ah/SKS yang belum terpenuhi dari kegiatan
pembelajaran luar prodi dan luar Perguruan Tinggi, disiapkan
alternatif mata kuliah daring
Mahasiswa
• Merencanakan bersama Dosen Pembimbing Akademik mengenai
program mata kuliah/program yang akan diambil di luar prodi
• Mendaftar program kegiatan luar prodi.
• Melengkapi persyaratan kegiatan luar prodi, termasuk mengikuti
seleksi bila ada.
• Mengikuti program kegiatan luar prodi sesuai dengan ketentuan
pedoman akademik yang ada
Mitra
• Membuat dokumen kerja sama (MoU/SPK) bersama perguruan
tinggi/fakultas/ program studi.
• Melaksanakan program kegiatan luar prodi sesuai dengan ketentuan
yang ada dalam dokumen kerja sama (MoU/SPK)

50

Rangkuman materi seputar dosen dan tridarma perguruan tinggi


Bentuk Kegiatan Pembelajaran
Bentuk kegiatan pembelajaran sesuai dengan Permendikbud No 3 Tahun
2020 Pasal 15 ayat 1 dapat dilakukan di dalam Program Studi dan di luar
Program Studi meliputi:

Pertukaran Pelajar
Tujuan pertukaran pelajar antara lain:
• Belajar lintas kampus (dalam dan luar negeri), tinggal bersama dengan
keluarga di kampus tujuan, wawasan mahasiswa tentang ke-Bhinneka
Tunggal Ika akan makin berkembang, persaudaraan lintas budaya dan
s u ku akan semakin kuat .
• Membangun persahabatan mahasiswa antar daerah, s u ku , budaya,
dan agama, sehingga meningkatkan semangat persatuan dan
kesatuan bangsa.
• Menyelenggarakan transfer ilmu pengetahuan untuk menutupi
disparitas pendidikan baik antar perguruan tinggi dalam negeri,
ma up un kondisi pendidikan tinggi dalam negeri dengan luar negeri.

Bentuk Pertukaran Pelajar


• Pertukaran Pelajar antar Program Studi pada Perguruan Tinggi
yang sama → Bentuk pembelajaran yang dapat diambil mahasiswa
untuk menunjang terpenuhinya capaian pembelajaran baik yang
sudah tertuang dalam struktur kurikulum program studi ma up un
51

Rangkuman materi seputar dosen dan tridarma perguruan tinggi


pengembangan kurikulum untuk memperkaya capaian pembelajaran
lulusan yang dapat berbentuk mata kuliah pilihan.
Contoh:

• Pertukaran Pelajar dalam Program Studi yang sama pada


Perguruan Tinggi yang berbeda →Bentuk pembelajaran yang dapat
diambil mahasiswa untuk memperkaya pengalaman dan konteks
keilmuan yang didapat di perguruan tinggi lain yang mempunyai
kekhasan atau wahana penunjang pembelajaran untuk
mengoptimalkan CP L .
Contoh:

• Pertukaran Pelajar antar Program Studi pada Perguruan Tinggi


yang berbeda → Bentuk pembelajaran yang dapat diambil mahasiswa
pada perguruan tinggi yang berbeda un tuk menunjang terpenuhinya
capaian pembelajaran baik yang sudah tertuang dalam struktur
kurikulum program studi, ma up un pengembangan kurikulum untuk
memperkaya capaian pembelajaran lulusan
Contoh:

52

Rangkuman materi seputar dosen dan tridarma perguruan tinggi


Magang/ Praktik Kerja
Tujuan program magang antara lain:
• Program magang 1-2 semester, memberikan pengalaman yang cukup
kepada mahasiswa, pembelajaran langsung di tempat kerja
(experiential learning). Selama magang mahasiswa akan mendapatkan
hardskills (keterampilan, complex problem solving, analytical skills,
dsb.), ma up un soft skills (etika profesi/kerja, komunikasi, kerjasama,
dsb.).
• Sementara industri mendapatkan talenta yang bila cocok nantinya
bisa langsung di-recruit, sehingga mengurangi biaya recruitment dan
training awal/ induksi. Mahasiswa yang suda h mengenal tempat kerja
tersebut aka n lebih mantab dalam memasuki dunia kerja dan
karirnya. Melalui kegiatan ini, permasalahan industri akan mengalir
ke perguruan tinggi sehingga meng-update bahan ajar dan
pembelajaran dosen serta topik-topik riset di perguruan tinggi akan
makin relevan.
• Kegiatan pembelajaran yang dilakukan melalui kerja sa ma dengan
mitra antara lain perusahaan, yayasan nirlaba, organisasi multilateral,
institusi pemerintah, ma up un perusahaan rintisan (startup)

Bobot S K S , Penyetaraan dan Penilaian


• Bentuk bebas → Kegiatan merdeka belajar selama 6 bulan
disetarakan dengan 20 S K S tanpa penyetaraan dengan mata
kuliah. 20 S K S tersebut dinyatakan dalam bentuk kompetensi yang
diperoleh oleh mahasiswa selama mengikuti program tersebut, baik
dalam kompetensi keras (hard skills), ma up un kompetensi halus (soft
skills) sesuai dengan capaian pembelajaran yang diinginkan. Misalnya
untuk bidang keteknikan, contoh hard skills sebagai bagian dari
capaian pembelajaran adalah: kecakapan untuk merumuskan
permasalahan keteknikan yang kompleks (complex engineering
problem definition), kemampuan menganalisa dan menyelesaikan
permasalahan keteknikan berdasar pengetahuan sains dan
matematika, dsb.; sementara contoh soft skills-nya adalah:
kemampuan berkomunikasi dalam lingkungan kerja profesi,
kemampuan bekerjasama dalam tim, kemampuan untuk menjalankan

53

Rangkuman materi seputar dosen dan tridarma perguruan tinggi


etika profesi, dsb. Capaian pembelajaran dan penilaiannya dapat
dinyatakan dalam kompetensi-kompetensi tersebut.

• Bentuk berstruktur (structured form) → Kegiatan merdeka belajar


juga dapat distrukturkan sesuai dengan kurikulum yang ditempuh
oleh mahasiswa. 20 S K S tersebut dinyatakan dalam bentuk
kesetaraan dengan mata kuliah yang ditawarkan yang kompetensinya
sejalan dengan kegiatan magang. Sebagai contoh, mahasiswa T Kimia
magang 6 bulan di Industri Petrokimia akan setara dengan belajar
mata kuliah:

Asistensi Mengajar di Satuan Pendidikan


Tujuan program asistensi mengajar di satuan pendidikan antara lain:
• Memberikan kesempatan bagi mahasiswa yang memiliki minat dalam
bidang pendidikan untuk turut serta mengajarkan dan memperdalam
ilmunya dengan cara menjadi guru di satuan pendidikan
• Membantu meningkatkan pemerataan kualitas pendidikan, serta
relevansi pendidikan dasar dan menengah dengan pendidikan tinggi
dan perkembangan zaman.

Penelitian/Riset
Tujuan program penelitian/riset antara lain:
• Penelitian mahasiswa diharapkan dapat ditingkatkan mutunya. Selain
itu, pengalaman mahasiswa dalam proyek riset yang besar akan
memperkuat pool talent peneliti secara topikal.

54

Rangkuman materi seputar dosen dan tridarma perguruan tinggi


• Mahasiswa mendapatkan kompetensi penelitian melalui pembimbingan
langsung oleh peneliti di lembaga riset/pusat studi.
• Meningkatkan ekosistem dan kualitas riset di laboratorium dan
lembaga riset Indonesia dengan memberikan sumber daya peneliti dan
regenerasi peneliti sejak dini

Proyek Kemanusaiaan
Tujuan program proyek kemanusiaan antara lain:
• Menyiapkan mahasiswa unggul yang menjunjung tinggi nilai
kemanusiaan dalam menjalankan tugas berdasarkan agama, moral,
dan etika.
• Melatih mahasiswa memiliki kepekaan sosial untuk menggali dan
menyelami permasalahan yang ada serta turut memberikan solusi
sesuai dengan minat dan keahliannya masing-masing.

Kegiatan Wirausaha
Tujuan program kegiatan wirausaha antara lain:
• Memberikan mahasiswa yang memiliki minat berwirausaha untuk
mengembangkan usahanya lebih dini dan terbimbing.
• Menangani permasalahan pengangguran yang menghasilkan
pengangguran intelektual dari kalangan sarjana.
Kegiatan pembelajaran dalam bentuk wirausaha baik yang belum ma up un
sudah ditetapkan dalam kurikulum program studi. Persyaratan diatur dalam
pedoman akademik yang dikeluarkan oleh Perguruan Tinggi

Contoh Capaian Pembelajaran Mahasiswa Ilmu Komunikasi yang Mengikuti


Kegiatan Wirausaha (Bentuk Blended)

55

Rangkuman materi seputar dosen dan tridarma perguruan tinggi


Studi/Proyek Independen
Tujuan program studi/proyek independen antara lain:
• Mewujudkan gagasan mahasiswa dalam mengembangkan produk
inovatif yang menjadi gagasannya.
• Menyelenggarakan pendidikan berbasis riset dan pengembangan
(R&D).
• Meningkatkan prestasi mahasiswa dalam ajang nasional dan
internasional.
Studi/proyek independen dapat menjadi pelengkap atau pengganti mata
kuliah yang harus diambil. Ekuivalensi kegiatan studi independen ke dalam
mata kuliah dihitung berdasarkan kontribusi dan peran mahasiswa yang
dibuktikan dalam aktivitas di bawah koordinasi dosen pembimbing.

Membangun Desa/Kuliah Kerja Nyata Tematik


Tujuan program membangun desa/kuliah kerja nyata antara lain:
• Kehadiran mahasiswa selama 6–12 bulan dapat memberikan
kesempatan kepada mahasiswa untuk memanfaatkan ilmu
pengetahuan, teknologi, dan keterampilan yang dimilikinya
bekerjasama dengan banyak pemangku kepentingan di lapangan
• Membantu percepatan pembangunan di wilayah pedesaan bersama
dengan Kementerian Desa PDTT.

56

Rangkuman materi seputar dosen dan tridarma perguruan tinggi


S U S U N A N O R G A N I S A S I D A N TATA
KELOLA KEMENDIKBUD RISTEK

Permendikbudristek No.28 Tahun 2021


Susunan organisasi Kementerian terdiri atas:
1. Sekretariat Jenderal;
2. Direktorat Jenderal G u r u dan Tenaga Kependidikan;
3. Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar,
dan Pendidikan Menengah;
4. Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi;
5. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi;
6. Direktorat Jenderal Kebudayaan;
7. Inspektorat Jenderal;
8. Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan;
9. Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa;
10. Staf Ahli Bidang Hubungan Kelembagaan dan
11. Masyarakat;
12. Staf Ahli Bidang Inovasi;
13. Staf Ahli Bidang Regulasi;
14. Staf Ahli Bidang Manajemen Talenta; dan
15. Staf Ahli Bidang Warisan Budaya.

DIREKTORAT J E N D E R A L PENDIDIKAN TINGGI, RISET,DAN TEKNOLOGI

Tugas:
menyelenggarakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang
pendidikan tinggi akademik, ilmu pengetahuan, dan teknologi dalam rangka
melaksanakan tridharma perguruan tinggi.

Fungsi:
1. perumusan kebijakan di bidang pendidikan tinggi akademik;
2. perumusan kebijakan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi;
3. koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan kebijakan di bidang ilmu
pengetahuan dan teknologi di perguruan tinggi akademik dalam
rangka melaksanakan tridharma perguruan tinggi;
4. pelaksanaan kebijakan di bidang pembelajaran,kemahasiswaan,
kelembagaan, dan sumber daya pada pendidikan tinggi akademik;

57

Rangkuman materi seputar dosen dan tridarma perguruan tinggi


5. pelaksanaan kebijakan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi di
perguruan tinggi akademik dalam rangka melaksanakan tridharma
perguruan tinggi;
6. perumusan pemberian izin penyelenggaraan perguruan tinggi
akademik yang diselenggarakan oleh masyarakat dan perwakilan
negara asing atau lembaga asing;
7. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang pendidikan tinggi
akademik, ilmu pengetahuan, dan teknologi dalam rangka
melaksanakan tridharma perguruan tinggi;
8. pelaksanaan administrasi Direktorat Jenderal; dan
9. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Menteri.

Susunan Organisasi
1. Sekretariat Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan
Teknologi; → Sekretariat Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset,
dan Teknologi mempunyai tugas melaksanakan pelayanan
administratif dan koordinasi pelaksanaan tugas unit organisasi di
lingkungan Direktorat Jenderal.
2. Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan; → Direktorat
Pembelajaran dan Kemahasiswaan mempunyai tugas melaksanakan
perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang pembelajaran dan
kemahasiswaan pada pendidikan tinggi akademik dan profesi yang
berasal dari pendidikan akademik.
3. Direktorat Kelembagaan; → Direktorat Kelembagaan mempunyai tugas
melaksanakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang
kelembagaan pada pendidikan tinggi akademik dan profesi yang
berasal dari pendidikan akademik
4. Direktorat Sumber Daya; → Direktorat Sumber Daya mempunyai tugas
melaksanakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang
sumber daya pada pendidikan tinggi akademik dan profesi yang
berasal dari pendidikan akademik.
5. Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian Kepada Masyarakat →
Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian Kepada Masyarakat
mempunyai tugas melaksanakan perumusan dan pelaksanaan
kebijakan di bidang riset, teknologi, dan pengabdian kepada
masyarakat pada pendidikan tinggi akademik dan profesi yang berasal
dari pendidikan akademik.

58

Rangkuman materi seputar dosen dan tridarma perguruan tinggi


S E PU T A R S E R T I F I K A S I
DOSEN
Syarat Sertifikasi Dosen Tahun 2021
Sertifikasi dosen Dikti bertujuan untuk mencapai tujuan pendidikan
nasional dan mensejahterakan dosen. Kemudian memiliki sejumlah syarat,
syarat ini wajib dipenuhi dosen untuk bisa mengikuti sertifikasi yang digelar
setiap setahun sekali sebanyak tiga gelombang. Adapun syarat-syarat
sertifikasi dosen Dikti di tahun 2021 adalah sebagai berikut:

Memiliki NIDN atau NIDK


Syarat yang pertama adalah memiliki NIDN atau Nomor Induk Dosen
Nasional yang tentunya hanya bisa dimiliki oleh para dosen tetap. Selain
dosen tetap, khusus untuk Dokter Pendidik Klinis (PDK) ma up un dosen tidak
tetap wajib memiliki NIDK atau Nomor Induk Dosen Khusus .

Memiliki Jabatan Asisten Ahli


Syarat yang kedua untuk mengikuti sertifikasi dosen Dikti tahun 2021
adalah memiliki jabatan Asisten Ahli. J a b a t a n akademik ini adalah jabatan
minimal yang harus dimiliki oleh calon peserta sertifikasi dosen. S a m a seperti
NIDN, untuk bisa memangku jabatan Asisten Ahli juga perlu memenuhi
sejumlah syarat.

Memiliki Pangkat dan Golongan atau Inpassing

Syarat ketiga untuk mengikuti program sertifikasi dosen Dikti adalah


memiliki pangkat dan golongan k husu s untuk dosen PNS . Secara u m u m
dosen PNS yang bertugas di perguruan tinggi negeri ma up un swasta memiliki
pangkat dan golongan. Seiring berjalannya masa dinas atau tugas, pangkat
dan golongan akan terus naik.

Sedangkan untuk dosen non PNS, tentunya tidak memiliki pangkat dan
golongan ma ka diwajibkan untuk memiliki S K Inpassing. Yakni surat
keputusan yang menun jukan dosen tersebut setara dengan dosen PNS.
Pengurusannya sendiri melalui pihak kampus dan diteruskan ke pihak
kopertis di wilayah masing-masing.

59

Rangkuman materi seputar dosen dan tridarma perguruan tinggi


Dalam mengurus S K inpassing juga terdapat sejumlah syarat yang harus
dipenuhi dosen. Misalnya sudah memiliki NIDN, memenuhi syarat kualifikasi
akademik yang artinya sudah lulus S 2 , dan lain sebagainya. Sehingga perlu
diurus jauh-jauh hari, sehingga saat gelombang sertifikasi dosen dibuka bisa
langsung ikut mendaftar.

Masa Kerja Sekurang-Kurangnya 2 Tahun


Masih berhubungan dengan syarat sertifikasi dosen Dikti pada poin kedua,
dimana dosen wajib menjabat sebagai Asisten Ahli. Pada dasarnya tidak
lantas para Asisten Ahli bisa langsung ikut sertifikasi dosen. Masih ada
syarat tambahan, yakni suda h menjadi Asisten Ahli sekurang-kurangnya
selama 2 tahun berturut-turut.

J a d i , setelah surat pengangkatan diterima atau S K naik jabatan Asisten Ahli


diterima dan diberi tugas oleh kampus sesuai Tri Dha rma. Maka sejak saat
itu pula masa 2 tahun tersebut dihitung. Sehingga para dosen yang ingin
mengikuti sertifikasi perlu menjabat Asisten Ahli minimal selama dua tahun.

Memenuhi BKD
Setiap dosen dalam kurun waktu satu semester atau 6 bulan memiliki
kewajiban untuk menyusun B K D (Beban Kerja Dosen). Penyusunannya
memang memakan waktu karena tugas dosen sendiri sangat banyak. Proses
input B K D juga suda h secara online, dan selain melaporkan tugas Tri
Dharma apa saja yang sudah dilaksanakan.

Dosen juga perlu atau wajib melampirkan sejumlah dokumen sebagai bukti
atas pelaksanaan tugas-tugas tersebut. J i k a sudah memenuhi B K D ma ka
dosen bisa mengurus sejumlah urusa n, termasuk mengurus kesertaan
dalam sertifikasi dosen Dikti 2021.

Sebab salah satu syarat untuk bisa mendaftarkan diri sebagai peserta
sertifikasi dosen adalah memenuhi B K D . Itupun tidak hanya satu semester
melainkan 4 semester atau dua tahun secara berturut-turut. J a d i , usa ha kan
dosen disiplin update laporan B K D di aplikasi S ISTE R . Sehingga bisa segera
mendaftar saat B K D terpenuhi dan gelombang sertifikasi dosen sudah resmi
dibuka.

Lulus TKDA
Dosen yang menjadi peserta sertifikasi dosen Dikti di tahun ini juga
diwajibkan lolos passing grade untuk TKDA (Tes Kemampuan Dasar
Akademik). Tes TKDA sendiri wajib dilakukan di lembaga resmi yang suda h
diakui oleh Kemenristekdikti.

60

Rangkuman materi seputar dosen dan tridarma perguruan tinggi


TKDA juga menjadi tes wajib dilakukan dosen di sertifikasi dosen tahun-
tahun yang telah lewat. Sebab menunj ukan kemampuan dasar akademik
dosen suda h mumpuni. Adapun passing grade atau nilai ambang batasnya
adalah di grade 4 atau setara dengan 530 poin.

Banyak dosen yang mengira TKDA adalah hal muda h dan ada pula yang
menganggap sertifikasi dosen adalah perkara muda h . Hal ini yang membuat
dosen tersebut menyepelekan TKDA ma u p un sertifikasi itu sendiri dan pada
akhirnya tidak lolos. Ada baiknya rajin belajar mengenai materi TKDA dan
rajin latihan agar lolos passing grade.

Lulus TKBI
Syarat selanjutnya untuk bisa mengikuti sertifikasi dosen Dikti adalah
lulus passing grade untuk TKBI (Tes Kemampuan Ba ha sa Inggris). S a ma
seperti TKDA, TKBI juga diwajibkan dilakukan di lembaga resmi yang sudah
diakui oleh Kemenristekdikti. Sehingga nilai yang didapatkan diakui.

S a m a juga dengan TKDA, pada hasil TKBI juga diwajibkan lolos passing
grade di level 4. Yakni setara dengan 477 poin, sehingga nilai 477 ini adalah
nilai minimal yang harus diraih. J i k a bisa di atasnya ma ka bisa lebih baik
karena sudah dipastikan memenuhi syarat satu ini.

Memiliki Sertifikasi AA dan PEKERTI


Syarat terakhir untuk bisa mengikuti sertifikasi dosen adalah memiliki
sertifikasi AA (Applied Approach) dan PEKERTI (Program Peningkatan
Keterampilan Dasar Teknik Instruksional). D u a pelatihan ini untuk
menunjang kompetensi dosen dalam dunia mengajar, dan tentunya wajib
untuk diikuti.

AA ma up un PEKERTI tidak bisa asal diikuti di sembarang lembaga,


melainkan di lembaga yang juga diakui oleh Kemenristekdikti. Lembaga ini
pada dasarnya adalah perguruan tinggi, yang totalnya ada 57 perguruan
tinggi di Indonesia yang memenuhi standar untuk melaksanakan
pelatihan AA dan PEKERTI.

61

Rangkuman materi seputar dosen dan tridarma perguruan tinggi


Perubahan pada Tahapan Sertifikasi Dosen
J i k a membahas mengenai sertifikasi dosen Dikti ma ka tidak hanya
membahas mengenai persyaratan. Melainkan juga membahas mengenai
tahapan dari sertifikasi dosen itu sendiri. Selama ini sertifikasi dosen
dilaksanakan dengan melewati lima tahapan, ini berlaku sebelum Serdos
Smart 2021 dilaksanakan. Berikut detailnya:

Tahap I
Tahap pertama disebut dengan istilah D 1, yakni tahap dimana dosen calon
peserta sertifikasi mengisi data di situs forlap Dikti. Dosen perlu memiliki
akses ma suk dan membuat a kun di Forlap Dikti tersebut untuk bisa mulai
mengisi sejumlah data diri dosen dan detail lainnya.

Tahap II
Pada tahap II yang disebut dengan istilah D2 merupakan tahap dimana calon
peserta sertifikasi dosen akan ditentukan apakah bisa mengikuti sertifikasi
atau tidak. J a d i , dari tahap ini akan muncul daftar nama dosen yang bisa
ikut sertifikasi dosen.

Tahap III
Tahap selanjutnya adalah tahap III atau D3 dimana pada tahap ini adalah
proses validasi dari dosen yang namanya ma suk daftar dosen peserta
sertifikasi. Proses validasi ini disesuaikan dengan ketentuan yang ada, dan
harus dilalui oleh semua peserta sertifikasi.

Tahap IV
Pada tahap IV atau D4 merupakan tahap untuk memvalidasi biodata dosen
peserta sertifikasi. Selain itu juga untuk pemenuhan kompetensi untuk tes
TKDA dan juga tes bahasa Inggris, yaitu TOEP. Sekaligus tahap untuk
melakukan penilaian persepsional dan penilaian gabungan.

Tahap V
Tahap terakhir adalah tahap V atau D 5 merupakan tahap final dan terdiri
dari proses menyusun deskripsi diri atau D D . Sekaligus tahap melakukan
evaluasi terhadap D D yang disusun dosen peserta sertifikasi dan yudisium.
Atau proses penentuan, dosen siapa saja yang lulus sertifikasi dan berhak
mendapatkan sertifikat.

Kemudian, memasuki tahun 2021 sertifikasi dosen oleh Ditjen Dikti


(Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi) diubah sistem dan prosedurnya.

62

Rangkuman materi seputar dosen dan tridarma perguruan tinggi


Masih secara online hanya saja lebih disempurnakan lagi dengan sistem yang
saling terintegrasi. Perubahan ini juga mengubah tahapan pada sertifikasi
dosen yang tadinya lima tahap, menjadi tiga tahap. Yaitu:

Tahap I
Tahap pertama yang kemudian disebut dengan istilah T1 adalah tahap awal.
Berisi proses penyusunan portofolio dosen melalui aplikasi SISTE R dan juga
menentukan status dari calon D Y S (Dosen yang Disertifikasi) ke status DY S .
Sehingga pada tahap ini ditentukan dosen ma n a saja yang berhak mengikuti
Serdos Smart 2021.

Tahap II
Tahap selanjutnya adalah tahap II atau T2 yang terdiri dari tiga poin
kegiatan, yaitu:
1. Penilaian persepsional.
2. Penyusunan P DD -UKTPT yang dulu nya dikenal dengan istilah
Deskripsi Diri.
3. Pengajuan penilaian eksternal.

Tahap III
Tahap akhir adalah tahap III atau T3 yang terdiri juga dari tiga poin kegiatan
atau penilaian. Yaitu:
1. Penilaian terhadap PDD-UKTPT oleh asesor.
2. Penentuan kelulusan dosen dalam mengikuti sertifikasi.
3. Penerbitan sertifikasi dosen untuk dosen yang dinyatakan lulus.

63

Rangkuman materi seputar dosen dan tridarma perguruan tinggi


S E PU T A R PT N D A N P T N
BADAN HUKUM
Perbedaan PTN, PTN BLU dan PTN BH

• PTN B H (perguruan tinggi negeri berbadan hukum) merupakan level


tertinggi karena memiliki otonomi penuh dalam mengelola keuangan
dan sumber daya, termasuk dosen dan tendik. PTN jenis ini beroperasi
mirip dengan perusahaan perusahaan BU M N
• PTN BLU (PTN Badan Layanan Umum) merupakan institusi dengan
level kedua dalam hal otonomi. Pengelolaan institusi ini mirip dengan
rumah sakit milik negara. Seluruh penerimaan non pajak dikelola
secara otonomi dan dilakukan pelaporan ke negara
• PTN Satker adalah PTN sebagai satuan kerja kementerian. Seluruh
pendapatannya, termasuk SPP mahasiswa harus ma suk ke rekening
negara (kementerian keuangan) terlebih dahulu sebelum digunakan.

Perbedaan dasar pada PTN-BH dan PTN-BLU adalah:

• Segi Penetapan status → Penetapan PTN-BH dilakukan dengan


peraturan pemerintah, sedangkan penetapan PTN-BLU dilakukan
dengan Keputusan Menteri Keuangan atas usul Menteri Ristek dan
Dikti.
• Ruj uka n pengelolaan → PTN-BH merujuk pada U U PT, PP no. 4 tahun
2014 dengan juknisnya PP tentang Statuta PTN yang bersangkutan.
PTN-BLU merujuk pada U U PT, PP no.74 tahun 2012 jo PP no.23 tahun
2005 dengan juknisnya Kepmenkeu tentang penetapan status BLU
pada PTN yang bersangkutan.
• Dasar Penetapan Tarif Layanan → U n t u k tarif biaya dan layanan, tarif
layanan BLU ditetapkan oleh Menteri Keuangan berdasar usulan
pimpinan BLU dengan mempertimbangkan aspek kontinuitas dan
pengembangan layanan, daya beli masyarakat, asas keadilan dan
kepatutan, serta kompetisi yang sehat. PTN Badan H u ku m
menetapkan tarif biaya pendidikan berdasarkan pedoman teknis
penetapan tarif yang ditetapkan menteri. Dalam penetapan tarif, PTN
Ba dan H u ku m wajib berkonsultasi dengan menteri. Tarif biaya
pendidikan ditetapkan dengan mempertimbangkan kemampuan

64

Rangkuman materi seputar dosen dan tridarma perguruan tinggi


ekonomi mahasiswa, orang tua mahasiswa, atau pihak lain yang
membiayai mahasiswa.
• Pola Pelaporan Keuangan → Pendapatan BLU dilaporkan sebagai
PNBP, sedangkan pendapatan PTN Badan H u ku m bukan merupakan
PNBP. Dari segi aset, aset BLU merupakan aset yang harus
dikonsolidasikan dalam BM N, sedangkan aset yang diperoleh dari
usa ha PTN B H menjadi aset PTN B H yang merupakan aset negara yang
dipisahkan, sementara aset berupa tanah yang berada dalam
penguasaan PTN B H yang diperoleh dari APBN merupakan barang
milik negara.
• Penyelenggaraan Prodi → Dari segi otonomi kampus, PTN-BH dapat
mandiri dalam me mbuka dan menutup program studi yang ada di
lembaganya, sedangkan PTN-BLU tidak bisa.
• Pengelolaan S D M (pendidik dan tendik) → PTN-BH merujuk pada pasal
25 butir 4 PP no. 4 tahun 2014 yaitu berwenang menetapkan,
mengangkat, membina dan memberhentikan tenaga tetap non pns.
Untuk PTN-BLU kewenangan mengangkat tenaga tetap non PNS
terdapat di pasal 33 PP no.74 tahun 2012 jo PP no.23 tahun 2005.
Dengan demikian untuk Dosen Tetap Non PNS di PTN-BH ataupun
PTN-BLU yang memenuhi persyaratan pasal 10 Permendikbud no. 84
Tahun 2013 dapat mengusulkan NIDN dengan kriteria yang diatur
dalam Permen no. 26 tahun 2015 jo no.2 tahun 2016 tentang registrasi
pendidik. Permendikbud no. 84 Tahun 2013 tentang Pengagkatan
Dosen Tetap Non Pegawai Negeri Sipil pada Perguruan Tinggi Negeri
dan Dosen Tetap pada Perguruan Tinggi Swasta. Permendikbud no. 26
Tahun 2015 tentang Registrasi Pendidik pada Perguruan Tinggi.
Permenristekdikti no. 2 tahun 2016 tentang Perubahan terhadap
Permendikbud no.26 Tahun 2015 dan Lampiran,

(Sumber: lldikti12.ristekdikti.go.id)

Perubahan PTN menjadi PTN BH (permendikbud No. 4 tahun 2020)

Persyaratan dan Penjabarannya

No Persyaratan Penjabaran
1 menyelenggarakan • paling sedikit 60% (enam puluh
Tridharma Perguruan Tinggi persen) Program Studi dengan
yang bermutu peringkat akreditasi unggul;
• relevansi antara visi, misi, dan
tujuan dengan Standar

65

Rangkuman materi seputar dosen dan tridarma perguruan tinggi


No Persyaratan Penjabaran
Pendidikan Tinggi yang terdiri
atas Standar Nasional
Pendidikan Tinggi dan Standar
Pendidikan Tinggi yang
ditetapkan oleh Perguruan
Tinggi;
• hasil publikasi internasional
dan/atau hak kekayaan
intelektual;
• mahasiswa yang berprestasi
akademik dalam kompetisi
tingkat nasional dan
internasional;
• partisipasi dalam kegiatan
Pemerintah maupun
pemerintah daerah; dan
• kerja sa ma dengan dunia usaha
dunia industri,
organisasi/lembaga dan/atau
masyarakat
2 mengelola organisasi PTN • akuntabilitas pengelolaan PTN;
berdasarkan prinsip tata • transparansi, efektivitas, dan
kelola yang baik efisiensi dalam pengelolaan
PTN;
• nirlaba dalam pengelolaan PTN;
• ketaatan pada peraturan
perundang-undangan dalam
pengelolaan PTN;
• periodisasi, akurasi, dan
kepatuhan waktu dalam
penyusunan dan penyampaian
laporan akademik dan
nonakademik PTN
3 memenuhi standar minimum • pengelolaan keuangan dan aset
kelayakan finansial sesuai dengan peraturan
perundang-undangan;
• laporan keuangan memperoleh
opini wajar tanpa pengecualian
selama 2 (dua) tahun berturut-
turut;
• kemampuan menggalang dana
selain dari biaya pendidikan
dari mahasiswa
4 menjalankan tanggung • PTN menerima calon
jawab sosial; mahasiswa yang memiliki
potensi akademik tinggi tetapi
kurang mampu secara ekonomi

66

Rangkuman materi seputar dosen dan tridarma perguruan tinggi


No Persyaratan Penjabaran
dan menerima calon mahasiswa
yang berasal dari daerah
terdepan, terluar, dan tertinggal
paling sedikit 20% dari total
jumlah mahasiswa
• PTN yang terlibat dalam
pelayanan masyarakat
5 berperan dalam • pengembangan usaha kecil dan
pembangunan perekonomian menengah;
• pengembangan dunia usaha
dunia industri;
• menumbuhkan jiwa
kewirausahaan pada
mahasiswa

67

Rangkuman materi seputar dosen dan tridarma perguruan tinggi


AK R E DITAS I PR O G R AM S TUDI
DAN P E R G U R U A N TINGGI
Permendikbud No.5 tahun 2020

Tujuan Akreditasi:
• menentukan kelayakan Program Studi dan Perguruan Tinggi
berdasarkan kriteria yang mengacu pada Standar Nasional Pendidikan
Tinggi
• menjamin mut u Program Studi dan Perguruan Tinggi secara eksternal
baik bidang akademik ma up un nonakademik untuk melindungi
kepentingan mahasiswa dan Masyarakat

Peringkat Akreditasi Program Studi dan Perguruan Tinggi:


• Baik
• Baik Sekali
• Unggul

Pelaksana Akreditasi:
• Program studi → LAM (Lembaga Akreditasi Mandiri)
• Perguruan tinggi → BAN PT (Badan Akreditasi Nasional Peguruan
Tinggi)
• Program studi yang belum ada LAM, dilaksanakan oleh BAN PT

Masa berlaku akreditasi yang dilakukan BAN PT:


• Berlaku 5 tahun
• BAN-PT aka n memperpanjang kembali jangka waktu Akreditasi setiap
5 tahun tanpa melalui permohonan perpanjangan Akreditasi
• Perpanjangan Akreditasi → setelah dilakukan evaluasi oleh BAN-PT,
dengan menggunakan data dan informasi yang diperoleh dari
Kementerian dan/atau laporan Masyarakat

Tahapan Akreditasi:
• evaluasi data dan informasi
1. Pemimpin Perguruan Tinggi mengajukan permohonan kepada LAM
untuk Akreditasi Program Studi dan/atau BAN-PT untuk
Akreditasi Perguruan Tinggi;
2. LAM dan/atau BAN-PT melakukan evaluasi kecukupan atas data
dan informasi Program Studi dan/atau Perguruan Tinggi dengan
menggunakan data dan informasi pada PDDIKTI
• penetapan peringkat Akreditasi
1. LAM dan/atau BAN-PT mengolah dan menganalisis data dan
informasi dari Perguruan Tinggi pemohon Akreditasi, untuk
menetapkan peringkat Akreditasi Program Studi dan/atau
Perguruan Tinggi
68

Rangkuman materi seputar dosen dan tridarma perguruan tinggi


2. LAM dan/atau BAN-PT mengumumka n peringkat Akreditasi
Program Studi dan /atau Perguruan Tinggi sesuai kewenangan
masing-masing
• pemantauan dan evaluasi peringkat Akreditasi
1. LAM atau BAN-PT melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap
pemenuhan syarat peringkat Akreditasi Program Studi dan/atau
Perguruan Tinggi yang telah ditetapkan, berdasarkan data dan
informasi dari: PDDIKTI; fakta hasil asesmen lapang; dan/atau
direktorat terkait.
2. peringkat Akreditasi Program Studi dan/atau Perguruan Tinggi
dapat dicabut sebelum masa berlakunya berakhir apabila Program
Studi dan/atau Perguruan Tinggi terbukti tidak lagi memenuhi
syarat peringkat Akreditasi

9 Kriteria Penilaian Akreditasi dari BAN PT


• Visi, Misi, Tujuan dan Strategi
• Tata Pamong, Tata Kelola dan Kerjasama
• Mahasiswa
• Sumber Daya Manusia
• Keuangan, Sarana dan Prasarana
• Pendidikan
• Penelitian
• Pengabdian kepada Masyarakat
• Luaran dan Capaian Tridharma

69

Rangkuman materi seputar dosen dan tridarma perguruan tinggi


U N I V E R T S I TA S , I N S T I T U T, S E K O L A H T I N G G I ,
POLITEKNIK, AKADEMI, AKADEMIK
K O M U N I TA S

Bentuk PTN/PTS Penjelasan


Universitas Universitas menyelenggarakan jenis pendidikan
akademik, dan dapat menyelenggarakan
pendidikan vokasi, dan/atau profesi dalam
berbagai rumpun ilmu pengetahuan dan teknologi
melalui : a . program sarjana; b. program magister;
c. program doktor; d. program diploma tiga; e.
program diploma empat atau sarjana terapan; f.
program magister terapan; g. program doktor
terapan; dan/atau h . program profesi.

Universitas terdiri atas paling sedikit 5 Program


Studi pada program sarjana yang mewakili 3
Program Studi dari rumpun ilmu alam, rumpun
ilmu formal, dan/atau rumpun ilmu terapan yang
meliputi pertanian, arsitektur dan perencanaan,
teknik, kehutanan dan lingkungan, kesehatan, dan
transportasi, serta 2 Program Studi dari rumpun
ilmu agama, rumpun ilmu humaniora, rumpun
ilmu sosial, dan/atau rumpun ilmu terapan yang
meliputi bisnis, pendidikan, keluarga dan
konsumen, olahraga, jurnalistik, media massa dan
komunikasi, h u ku m , perpustakaan dan
permuseuman, militer, administrasi publik, dan
pekerja sosial.

Sebutan pimpinan : REKTOR


Institut Jenis pendidikan akademik dan dapat
menyelenggarakan pendidikan vokasi dan/atau
profesi dalam sejumlah rumpun ilmu pengetahuan
dan teknologi tertentu, melalui: a . program
sarjana; b. program magister; c. program doktor; d.
program diploma tiga; e. program diploma empat
atau sarjana terapan; f. program magister terapan;
g. program doktor terapan; dan/atau h . program
profesi.

Institut terdiri atas paling sedikit 3 (tiga) Program


Studi pada program sarjana

Sebutan pimpinan : REKTOR

70

Rangkuman materi seputar dosen dan tridarma perguruan tinggi


Bentuk PTN/PTS Penjelasan
Sekolah tinggi jenis pendidikan akademik, dan dapat
menyelenggarakan pendidikan vokasi, dan/atau
profesi dalam 1 (satu) rumpun Ilmu Pengetahuan
dan Teknologi tertentu, melalui: a . program
sarjana; b. program magister; c. program doktor; d.
program diploma tiga; e. program diploma empat
atau sarjana terapan; f. program magister terapan;
g. program doktor terapan; dan/atau h. program
profesi.

Sekolah tinggi terdiri atas paling sedikit 1 (satu)


Program Studi pada program sarjana

Sebutan pimpinan : KETUA


Politeknik Jenis pendidikan vokasi dan dapat
menyelenggarakan pendidikan profesi dalam
berbagai rumpun ilmu pengetahuan dan
teknologi, melalui: a . program diploma satu, b.
program diploma dua; c. program diploma tiga; d.
program diploma empat atau program sarjana
terapan; e. program magister terapan; f. program
doktor terapan; dan/atau g. program profesi,

Politeknik terdiri atas paling sedikit 3 (tiga)


Program Studi pada program diploma tiga
dan/atau program diploma empat atau sarjana
terapan.

Sebutan pimpinan : DIREKTUR


Akademi J e n i s pendidikan vokasi dalam 1 atau beberapa
cabang ilmu pengetahuan dan teknologi tertentu,
melalui: a . program diploma satu; b. program
diploma dua; c. program diploma tiga; dan/atau d.
program diploma empat atau sarjana terapan

Akademi terdiri atas paling sedikit 1 (satu)


Program Studi pada program diploma tiga

Sebutan pimpinan : DIREKTUR


Akademi Komunitas Akademi komunitas menyelenggarakan pendidikan
vokasi program diploma satu dan/atau program
diploma dua di daerah kabupaten/kota yang
berbasis keunggulan lokal atau untuk memenuhi
kebutuhan khusus .

Sebutan pimpinan : DIREKTUR

71

Rangkuman materi seputar dosen dan tridarma perguruan tinggi


LATIHAN SOAL SEPUTAR D O S E N dan TRIDARMA PT

PAKET 1
1. Bentuk Pembelajaran 1 S K S pada proses Pembelajaran berupa kuliah,
responsi, atau tutorial, terdiri atas, kecuali
A. kegiatan proses belajar 50 menit per minggu per semester
B. kegiatan khusus 60 menit per minggu per semester
C. kegiatan penugasan terstruktur 60 menit per minggu per semester
D. kegiatan mandiri 60 menit per minggu per semester
E. Kegiatan diskusi kelompok 60 menit per minggu per semester

2. Beban belajar mahasiswa program diploma empat/sarjana terapan dan


program sarjana yang berprestasi akademik tinggi, setelah 2 semester
pada tahun akademik yang pertama dapat mengambil . . . . . . . . . . . pada
semester berikutnya
A. maksimum 24 S K S
B. minimum 24 S K S
C. maksimum 20 S K S
D. maksimum 16 S K S
E. maksimum 22 S K S

3. Pelaporan penilaian proses dan ha sil belajar mahasiswa dalam


menempuh suatu mata kuliah dinyatakan dalam kisaran berikut, kecuali
A. huruf A setara dengan angka 4 berkategori sangat baik
B. huruf B setara dengan angka 3 berkategori baik
C. huruf C setara dengan angka 2 berkategori cukup
D. huruf D setara dengan angka 1 berkategori sangat kurang
E. huruf E setara dengan angka 0 berkategori sangat kurang

4. Predikat kelulusan mahasiswa program diploma sarjana yang kurang


tepat adalah … .
A. mahasiswa dinyatakan lulus dengan predikat memuaskan apabila
mencapai IPK 2,75
B. mahasiswa dinyatakan lulus dengan predikat memuaskan apabila
mencapai IPK 2,88
C. mahasiswa dinyatakan lulus dengan predikat sangat memuaskan
apabila mencapai IPK 3,20

72

Rangkuman materi seputar dosen dan tridarma perguruan tinggi


D . mahasiswa dinyatakan lulus dengan predikat pujian apabila mencapai
IPK 3,80
E . mahasiswa dinyatakan lulus dengan predikat memuaskan apabila
mencapai IPK 2,91

5. Bentuk Pembelajaran menurut Permendikbud No.3 Tahun 2020


ialah, kecuali … .
A. Praktikum
B. Pertukaran Pelajar
C. Pengesahan Undang-undang
D. Pelatihan Militer
E. Magang

6. Pak Dosen Andi Menduduki jabatan sebagai seorang dekan pada fakultasi
di suatu universitas. Pada penilaian kenaikan jabatan fungsional, posisi
Pak Dosen Andi saat ini dapat dikategorikan pada unsur pelaksanaan …
A. Penelitian dan Penelitian
B. Pengembangan profesi
C. Pendidikan dan Pengembangan karir
D. Pendidikan dan Pengabdian Pada masyarakat
E. Pengabdian pada masyarakat dan pengembangan profesi

7. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan kembali bertanggung jawab


atas jenjang Pendidikan Tinggi (Dikti) pada Kabinet Indonesia Maju. Hal
ini termaktub pada …
A. Perpres No.80 Tahun 2019
B. Perpres No.81 Tahun 2019
C. Perpres No.82 Tahun 2019
D. Perpres No.83 Tahun 2020
E. Permendikbud No.81 Tahun 2020

8. Berikut merupakan Perguruan Tinggi penyelenggara pendidikan vokasi


dalam berbagai rumpun ilmu pengetahuan yang jika memenuhi syarat
dapat menyelenggarakan pendidikan profesi, kecuali …
A. Universitas
B. Akademi
C. Institut
D. Politeknik
E. Sekolah Tinggi

73

Rangkuman materi seputar dosen dan tridarma perguruan tinggi


9. Perhatikan jabatan akademik pada dosen berikut ini:
1) Profesor
2) Lektor
3) Tenaga pengajar
4) Lektor Kepala
5) Asisten Ahli

Jenjang J a b a t a n Akademik Dosen dari yang paling rendah sampai dengan


yang paling tinggi menurut PermenpanRB no.17 Tahun 2013 adalah …
A. 5-2-4-3-1
B . 3-5-2-4-1
C . 3-2-4-5-1
D . 2-3-2-4-1
E . 4-2-5-3-1

1 0 . B u Dosen Ani merupakan pimpinan tertinggi pada sebuah akademik


komunitas. Sebutan bagi B u Dosen Ani pada institusinya disebut …
A. Rektor
B. Pimpinan
C. Direktur
D. Ketua
E. Kepala

11. Berikut beberapa kegiatan dosen:


1) Melaksanakan pengembangan hasil pendidikan dan penelitian
2) Membuat rencana dan karya teknologi yang dipatenkan
3) Memberi latihan/penyuluhan/penataran/ceramah pada masyarakat
4) Membuat rancangan dan karya teknologi, rancangan dan karya
seni monumental/seni pertunjukan/karya sastra
5) Melakukan kegiatan pengembangan diri untuk meningkatkan
kompetensi

Kegiatan yang menghasilkan angka kredit J a b a t a n Akademik Dosen pada


unsur Pelaksanaan Pengabdian pada Masyarakat adalah … .
A . 1, 2, dan 4
B . 1 dan 3
C . 1 , 3 , dan 5
D. 3 dan 4
E . 2 dan 5

74

Rangkuman materi seputar dosen dan tridarma perguruan tinggi


12. Pokok-pokok kebijakan merdeka belajar : kampus merdeka yang
diusung Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim adalah

A. Pembukaan program studi baru, hak belajar 3 tahun di luar program
studi, dan perguruan tinggi berbadan h u ku m
B. Perguruan tinggi negeri bentuk layanan u m u m , H a k belajar tiga
semester di luar kampus, Pembukaan program studi baru
C. Perguruan tinggi negeri berbadan h u ku m , H a k belajar tiga semester di
luar program studi, Pembukaan program studi baru
D. Perguruan tinggi negeri berbadan h u ku m , H a k belajar tiga semester di
luar fakultas, Pembukaan program studi baru bidang pendidikan
E. Perguruan tinggi negeri bentuk layanan u m u m , H a k belajar tiga
semester di luar program studi, Pembukaan universitas baru

13. Persyaratan PTN menjadi PTNBH berdasarkan Permendikbud No.4


Tahun 2020 adalah, kecuali …
A. Menyelenggarakan Tridharma Perguruan Tinggi yang bermutu
B. Mengelola organisasi PTN berdasarkan prinsip tata kelola yang baik
C. Memenuhi standar minimum kelayakan finansial
D. Menjalankan tanggung jawab kebudayaan
E. Berperan dalam pembangunan perekonomian

14. Unsur pelaksaan penunjang dosen dalam penilaian jabatan akademik


adalah …
A. Menjadi anggota panitia/badan pada lembaga pemerintah dan
Menjadi anggota organisasi profesi Dosen;
B. Menduduki jabatan pimpinan pada pendidikan tinggi dan
Melaksanakan pengembangan hasil pendidikan dan penelitian
C. Menyusun karya ilmiah dan Menerjemahkan/menyadur b uku ilmiah
D. Mengembangkan program kuliah dan Mengembangkan bahan kuliah
E. Membimbing seminar dan Membimbing kuliah kerja nyata, praktek
kerja nyata, praktek kerja lapangan

15. Bentuk Pembelajaran 1 S K S pada proses Pembelajaran berupa


praktikum, praktik studio, praktik bengkel, dan praktik lapangan
adalah … . . per minggu per semester
A. 100 menit
B. 120 menit
C. 150 menit

75

Rangkuman materi seputar dosen dan tridarma perguruan tinggi


D. 170 menit
E. 200 menit

16. Berikut ini persyaratan pengangakatan pertama dosen dalam jabatan


akademik asisten ahli antara lain adalah …
A. Ijazah magister atau yang sederajat dari PT dan atau Prodi
terakreditasi sesuai dengan bidang ilmu penugasan
B. Memiliki paling sedikit 1 karya yang dipublikasikan pada jurnal
ilmiah sebagai penulis kedua atau ketiga
C. Belum pernah melaksanakan pengabdian pada masyarakat
D. Telah melaksanakan tugas mengajar 1 semester
E. Memiliki paling sedikit 1 karya berupa proposal yang dipublikasikan
pada jurnal ilmiah sebagai penulis pertama

17. Standar kompetensi lulusan kualifikasi kemampuan lulusan harus


mencakup 4 hal, yaitu …
A. Sikap U m u m , Sikap Khusus, Pengetahuan, dan Keterampilan
B. Sikap, Pengetahuan khusus, pengetahuan umum, dan
keterampilan
C. Sikap Sosial, Sikap Religiutas, Pengetahuan, dan Keterampilan
D. Sikap, Pengetahua n , keterampilan u m u m , dan keterampilan
khusus
E. Sikap Sosial, Pengetahuan u m u m , keterampilan u m u m , dan
aplikasi

18. Rumusa n pengetahuan dan keterampilan khusus wajib disusun oleh …


A. forum perguruan tinggi berbadan h u ku m atau nama lain yang
setara
B. forum Program Studi sejenis atau nama lain yang setara
C. forum senat dan dekanat sejenis atau nama lain yang setara
D. forum institusi sejenis atau nama lain yang setara
E. tim ahli kementrian pendidikan tinggi

19. Pihak yang berwenang menetapkan Rumusa n pengetahuan dan


keterampilan kh usus untuk dijadikan rujukan program studi sejenis
adalah . .
A. Forum program studi
B. Direktur belmawa
C. Mendikbudristek

76

Rangkuman materi seputar dosen dan tridarma perguruan tinggi


D . Asosiasi dosen program studi
E . Direktorat perguruan tinggi

20. Berikut rumusan capaian pembelajaran lulusan:


1) mampu menunjukkan kinerja mandiri, bermutu, dan terukur
2) menginternalisasi semangat kemandirian, kejuangan, dan
kewirausahaan
3) ma mp u mengambil keputusan secara tepat dalam konteks
penyelesaian masalah di bidang keahliannya, berdasarkan hasil
analisis informasi dan data
4) menghargai keanekaragaman budaya, pandangan, agama, dan
kepercayaan, serta pendapat atau temuan orisinal orang lain
5) mampu memelihara dan mengembang-kan jaringan kerja dengan
pembimbing, kolega, sejawat baik di dalam ma up un di luar
lembaganya

Rumusa n capaian pembelajaran keterampilan u m u m adalah …

A. 1 dan 2
B. 1 dan 3
C. 2 dan 4
D. 3 dan 4
E. 2 dan 5

Kunci Jawaban

1. B 11. B
2. A 12. C
3. D 13. D
4. A 14. A
5. C 15. D
6. D 16. A
7. B 17. D
8. B 18. B
9. B 19. C
10.C 20. B

77

Rangkuman materi seputar dosen dan tridarma perguruan tinggi


PAKET 2
1. Capaian pembelajaran yang harus dikuasai oleh lulusan tingkat diploma
empat dan sarjana adalah …
A. menguasai konsep u m u m , pengetahuan, dan keterampilan
operasional lengkap
B. menguasai prinsip dasar pengetahuan dan keterampilan pada
bidang keahlian tertentu
C. menguasai konsep teoritis bidang pengetahuan dan keterampilan
tertentu secara u m u m
D. menguasai konsep teoritis bidang pengetahuan dan keterampilan
tertentu secara u m u m dan konsep teoritis bagian khusus dalam
bidang pengetahuan dan keterampilan tersebut secara mendalam
E. menguasai teori aplikasi bidang pengetahuan dan keterampilan
tertentu

1. Proses Pembelajaran yang disesuaikan dengan tuntutan kemampua n


menyelesaikan masalah dalam ranah keahliannya merupakan
karakteristik proses pembelajaran … .
A. Interaktif
B. Holistik
C. Saintifik
D. Kontekstual
E. Kolaboratif

2. Pak Dosen Khusni melakukan perkuliahan dengan mengaitkan


keilmuan yang sedang diajarkan kepada mahasiswa dengan
permasalahan nyata melalui pendekatan transdisiplin. Karakteristik
pembelajaran yang sedang dilaksanakan oleh Pak Dosen Khusni adalah

A. Kontekstual
B. Integratif
C. Tematik
D. Saintifik
E. Efektif

4. Berikut ini hal-hal yang perlu tercantum dalam rencana pembelajaran


semester (RPS), kecuali … .

78

Rangkuman materi seputar dosen dan tridarma perguruan tinggi


A. nama Program Studi, nama dan kode mata kuliah, semester, sks,
nama Dosen pengampu
B. capaian Pembelajaran lulusan yang dibebankan pada mata kuliah
C. kriteria, indikator, dan bobot penilaian
D. J e n i s instrumen penilaian, bentuk media pembelajaran, dan soal
evaluasi
E. daftar referensi yang digunakan

5. Pihak yang harus menetapkan dan m engembangkan rencana


pembelajaran semester adalah …
A. Dekan dan ketua program studi
B. Dosen pengampu secara mandiri
C. Tim multidisiplin antar program studi
D. Ketua program studi
E. Wakil dekan bidang akademik

6. Bentuk pembelajaran yang dapat dilakukan oleh dosen dalam


perkuliahan, kecuali …
A. Tutorial
B. Seminar
C. Pelatihan militer
D. Pertukaran pelajar
E. Bela negara

7. Berikut ini merupakan bentuk pembelajaran yang dilakukan di luar


program studi, kecuali …
A. Pembelajaran dalam Program Studi lain pada Perguruan Tinggi yang
sama;
B. Pembelajaran dalam Program studi yang sama pada perguruan tinggi
yang sama;
C. Pembelajaran dalam Program Studi yang sama pada Perguruan
Tinggi yang berbeda;
D. Pembelajaran dalam Program Studi lain pada Perguruan Tinggi yang
berbeda; dan
E. Pembelajaran pada lembaga non-Perguruan Tingg

79

Rangkuman materi seputar dosen dan tridarma perguruan tinggi


8. Pernyataan yang tepat mengenai waktu efektif proses pembelajaran
dalam satu semester adalah …
A. Perkulaiah terdiri dari 14 minggu termasuk kegiatan U TS dan UA S
B. Perkuliahan teridiri dari 14 minggu belum termasuk kegiatan
U TS dan UA S yang masing-masing 2 minggu
C. Perkuliahan terdiri dari 16 minggu belum termasuk kegiatan U TS
dan UA S
D. Perkulaiahan terdiri dari 16 minggu termasuk kegiatan U TS dan UA S
E. Perkuliahan terdiri dari 18 minggu termasuk kegiatan U TS dan UA S

9. Beban belajar maksimal mahasiswa ketika pelaksanaan semester


antara adalah …
A. 6 sks
B. 8 sks
C. 9 sks
D. 10 sks
E. 12 sks

10. Masa paling lama dan beban belajar paling sedikit untuk program
diplomat empat dan sarjana adalah …
A. Paling lama 5 tahun dan beban belajar 114 sks
B. Paling lama 7 tahun dan beban belajar 144 sks
C. Paling lama 6 tahun dan beban belajar 144 sks
D. Paling lama 7 tahun dan beban belajar 114 sks
E. Paling lama 6 tahun dan beban belajar 114 sks

11. Prinsip otentik yang dimaksud dalam prinsip penilaian adalah …


A. penilaian yang memotivasi mahasiswa agar ma mpu memperbaiki
perencanaan dan cara belajar; dan meraih capaian Pembelajaran
lulusan
B . penilaian yang berorientasi pada proses belajar yang
berkesinambungan dan hasil belajar yang mencerminkan
kemampuan mahasiswa pada saat proses Pembelajaran berlangsung
C . penilaian yang didasarkan pada standar yang disepakati antara
Dosen dan mahasiswa serta bebas dari pengaruh subjektivitas
penilai dan yang dinilai
D.penilaian yang dilaksanakan sesuai dengan prosedur dan kriteria
yang jelas, disepakati pada awal kuliah, dan dipahami oleh
mahasiswa

80

Rangkuman materi seputar dosen dan tridarma perguruan tinggi


E . penilaian yang prosedur dan hasil penilaiannya dapat diakses oleh
semua pemangku kepentingan

12. B u Dosen Siska melakukan penilaian berdasarkan standar yang


disepakati dengan mahasiswa serta bebas dari pengaruh subjektivitas
penilai dan yang dinilai. B u Dosen Siska menerpakan prinsip …
A. Edukatif
B. Otentik
C. Objektif
D. Akuntabel
E. Transparan

13. Berikut merupakan tahapan dalam prosedur penilaian, kecuali …


A. tahap perencanaan
B. kegiatan pemberian tugas atau soal
C. observasi kinerja
D. pengembalian hasil observasi
E. pemberian umpan balik

14. Mahasiswa program diploma empat dan sarjana jika sudah lulus maka
berhak mendapatkan …
A. Ijazah, sertifikat profesi, dan gelar
B. Ijazah, gelar, dan surat keterangan pendamping ijazah
C. Ijazah, gelar, dan surat keterangan kompeten
D. Ijazah, gelar, dan surat keterangan bebas tunggakan
E. Ijazah, gelar, dan surat keterangan berkelakuan baik

15. Berikut ini merupakan kegiatan dosen, kecuali …


A. perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian proses pembelajaran
B. pelaksanaan evaluasi hasil program pengembangan
C. pembimbingan dan pelatihan
D. penelitian
E. pengabdian kepada masyarakat

16. Pernyataan yang tepat mengenai jumlah dosen tetap dalam satu
program studi adalah …

81

Rangkuman materi seputar dosen dan tridarma perguruan tinggi


A . J u m l a h dosen tetap pada satu program studi minimal 50% dari
jumlah dosen
B . J u m l a h dosen tetap pada satu program studi paling sedikit 5 orang
C . J u m l a h dosen tetap pada satu program studi paling banyak 5 orang
D . J u m l a h dosen tetap pada satu program studi paling sedikit 6 orang
E . J u m l a h dosen tetap pada satu program studi paling banyak 6 orang

17. Berikut ini merupakan standar prasarana pembelajaran, kecuali …


A. ruang untuk berkesenian;
B. laboratorium
C. ruang pimpinan Perguruan Tinggi;
D. Instrumentasi eksperimen
E. ruang Dosen

18. Kewajiban Unit Pengelola Program Studi dalam Hal Pengelolaan


Pembelajaran, kecuali …
A. menyelenggarakan program pembelajaran sesuai standar isi,
standar proses, standar penilaian yang telah ditetapkan dalam
rangka mencapai C P lulusan
B. melakukan penyusunan kurikulum dan rencana pembelajaran
dalam setiap mata kuliah
C. menyelenggarakan pembelajaran sesuai dengan jenis dan program
pendidikan yang selaras dengan capaian pembelajaran lulusa
D. melakukan kegiatan sistemik yang menciptakan suasa n a
akademik dan budaya mut u yang baik
E. melakukan kegiatan pemantauan dan evaluasi secara periodik
dalam rangka menjaga dan meningkatkan mut u proses
pembelajaran

19. Berikut ini merupakan biaya operasional pendidikan tinggi, kecuali …


A. biaya bahan operasional pembelajaran
B. biaya akomodasi pimpinan
C. biaya dosen
D. biaya operasional tidak langsung
E. biaya tenaga kependidikan

82

Rangkuman materi seputar dosen dan tridarma perguruan tinggi


20. Berikut ini sumber pendanaan yang bersumber di luar sumbangan
pembinaan pendidikan, kecuali …
A. hibah
B. jasa layanan profesi dan/atau keahlian
C. Pinjaman lembaga keuangan
D. dana lestari dari alumni dan filantropis
E. kerja sama kelembagaan pemerintah dan swasta

Kunci Jawaban

1. D 11. B
2. D 12. B
3. C 13. E
4. D 14. B
5. B 15. B
6. E 16. B
7. B 17. D
8. D 18. C
9. C 19. B
10. B 20. C

83

Rangkuman materi seputar dosen dan tridarma perguruan tinggi

Anda mungkin juga menyukai