Anda di halaman 1dari 10

MATA KULIAH

MATEMATIKA EKONOMI DAN BISNIS


“TATAP MUKA 1-2”

DOSEN PENGAMPUH :
Drs. H. MOH KHUDORI, M.Sc

DISUSUN OLEH :
1. Abdul Muis (2252110001)

UNIVERSITAS QOMARUDDIN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
PERBANKAN SYARIAH
2023/2024
TATAP MUKA 1-2

A. Tri Dharma Perguruan Tinggi


Tridharma Perguruan Tinggi adalah kewajiban Perguruan Tinggi untuk
Menyelenggarakan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat (Pasal 1 Ayat
9 UU No.12 Tahun 2012 Tentang Pendidikan Tinggi). Makna pendidikan, penelitian, dan
pengabdian kepada masyarakat dijelaskan pada pasal 1, pasal 10, dan pasal 11 UU No.12
Tahun 2012 Tentang Pendidikan Tinggi. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencanan untuk
mewujudkan suasana belajar dan prose pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian
diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa, dan negara (Pasal 1 Ayat 1). Penelitian adalah kegiatan yang dilakukan
menurut kaidah dan metode ilmiah secara sistematis untuk memperoleh informasi, data, dan
keterangan yang berkaitan dengan pamahaman dan/atau pengujian suatu cabang ilmu
pengetahuan dan teknologi (Pasal 1 Ayat 10). Pengabdian kepada Masyarakat adalah
kegiatan sivitas akademika yang memanfaatkan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi untuk
memajukan kesejahteraan masyarakat dan mencerdaskan kehidupan bangsa (Pasal 1 Ayat
11).

Pelaksanaan Tridharma perguruan tinggi tidak terlepas dari tujuan pendidikan tinggi.
Dalam bidang pendidikan/pengajaran bertujuan untuk mengembangkan potensi Mahasiswa
agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, terampil, kompeten, dan berbudaya
untuk kepentingan bangsa. Kemudian menghasilkan lulusan yang menguasai cabang Ilmu
Pengetahuan dan/atau Teknologi untuk memenuhi kepentimgan nasional dan peningkatan
daya saing bangsa. Bidang Penelitian diharapkan dapat menghasilkan ilmu pengetahuan dan
tekonologi yang memperhatikan dan menerapkan nilai Humaniora agar bermanfaat bagi
kemajuan bangsa, serta kemajuan peradaban dan kesejahteraan umat manusia. Sedangkan
pengabdian kepada masyarakat diharapkan berbasis penalaran dan karya 6 penelitian yang
bermanfaat dalam memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa.
Dalam implementasinya dosen merupakan ujung tombak Tridharma perguruan tinggi. Tugas
utama dosen sebagai pendidik profesional dan ilmuwan adalah mentransformasikan,
mengembangkan, dan menyebarluaskan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi melalui
Pendidikan, Penelitian, dan Pengabdian kepada Masyarakat.

2
 Tri Dharma Perguruan Tinggi Terbagi Menjadi Tiga Yaitu :
1) PENDIDIKAN DAN PENGAJARAN
Salah satu tugas utama dosen adalah dalam bidang pendidikan dan pengajaran.
Dosen adalah pendidik profesional dan ilmuwan dengan tugas utama
mentransformasikan, mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan,
teknologi, dan seni melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada
masyarakat (pasal 1 ayat 2 UU No.14 Tahun 2005 tentang guru dan dosen).
Beberapa pasal dalam UU No.14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen memberikan
beberapa regulasi tentang dosen diantaranya:
1) Dosen mempunyai kedudukan sebagai tenaga profesional pada jenjang
pendidikan tinggi yang diangkat sesuai dengan peraturan perundang-
undangan (pasal 3 ayat 1);
2) Pengakuan kedudukan dosen sebagai tenaga profesional sebagaimana
dimaksud pada pasal 3 ayat 1 dibuktikan dengan sertifikat pendidik (pasal 3
ayat 2);
3) Kedudukan dosen sebagai tenaga profesional sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 3 ayat (1) berfungsi untuk meningkatkan martabat dan peran dosen
sebagai agen pembelajaran, pengembang ilmu pengetahuan, teknologi, dan
seni, serta pengabdi kepada masyarakat berfungsi untuk meningkatkan mutu
pendidikan nasional (Pasal 5);
4) Kedudukan guru dan dosen sebagai tenaga profesional bertujuan untuk
melaksanakan sistem pendidikan nasional dan mewujudkan tujuan
pendidikan nasional, yaitu berkembangnya potensi peserta didik agar
menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, serta menjadi warga
negara yang demokratis dan bertanggung jawab (Pasal 6);
5) Profesi dosen merupakan bidang pekerjaan khusus yang dilaksanakan
berdasarkan prinsip: (a) memiliki bakat, minat, panggilan jiwa, dan
idealisme; (b) memiliki komitmen untuk meningkatkan mutu pendidikan,
keimanan, ketakwaan, dan akhlak mulia; (c) memiliki kualifikasi akademik
dan latar 12 belakang pendidikan sesuai dengan bidang tugas; (d) memiliki
kompetensi yang diperlukan sesuai dengan bidang tugas; (e) memiliki
tanggung jawab atas pelaksanaan tugas keprofesionalan; (f) memperoleh

3
penghasilan yang ditentukan sesuai dengan prestasi kerja; (g) memiliki
kesempatan untuk mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan
dengan belajar sepanjang hayat; (h) memiliki jaminan perlindungan hukum
dalam melaksanakan tugas keprofesionalan; dan (i) memiliki organisasi
profesi yang mempunyai kewenangan mengatur hal-hal yang berkaitan
dengan tugas keprofesionalan guru (pasal 7 ayat 1);
6) Pemberdayaan profesi guru atau pemberdayaan profesi dosen
diselenggarakan melalui pengembangan diri yang dilakukan secara
demokratis, berkeadilan, tidak diskriminatif, dan berkelanjutan dengan
menjunjung tinggi hak asasi manusia, nilai keagamaan, nilai kultural,
kemajemukan bangsa, dan kode etik profesi (pasal 7 ayat 2);
7) Dosen wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat pendidik,
sehat jasmani dan rohani, dan memenuhi kualifikasi lain yang dipersyaratkan
satuan pendidikan tinggi tempat bertugas, serta memiliki kemampuan untuk
mewujudkan tujuan pendidikan nasional (pasal 45);
8) Kualifikasi akademik dosen sebagaimana dimaksud dalam Pasal 45 diperoleh
melalui pendidikan tinggi program pascasarjana yang terakreditasi sesuai
dengan bidang keahlian (pasal 46 ayat 1);
9) Dosen memiliki kualifikasi akademik minimum: a. lulusan program magister
untuk program diploma atau program sarjana; dan b. lulusan program doktor
untuk program pascasarjana (pasal 46 ayat 2);
10) Setiap orang yang memiliki keahlian dengan prestasi luar biasa dapat
diangkat menjadi dosen (pasal 46 ayat 3);
11) Sertifikat pendidik untuk dosen sebagaimana dimaksud dalam Pasal 45
diberikan setelah memenuhi syarat sebagai berikut: a. memiliki pengalaman
kerja sebagai pendidik pada perguruan tinggi sekurang-kurangnya 2 (dua)
tahun; b. memiliki jabatan akademik sekurang-kurangnya asisten ahli; dan c.
lulus sertifikasi yang dilakukan oleh perguruan tinggi yang 13
menyelenggarakan program pengadaan tenaga kependidikan pada perguruan
tinggi yang ditetapkan oleh Pemerintah (Pasal 47 ayat 1);
12) Dalam melaksanakan tugas keprofesionalan, dosen berkewajiban: (a.)
melaksanakan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat;
(b) merencanakan, melaksanakan proses pembelajaran, serta menilai dan
mengevaluasi hasil pembelajaran; (c) meningkatkan dan mengembangkan
4
kualifikasi akademik dan kompetensi secara berkelanjutan sejalan dengan
perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni; (d) bertindak objektif
dan tidak diskriminatif atas dasar pertimbangan jenis kelamin, agama, suku,
ras, kondisi fisik tertentu, atau latar belakang sosioekonomi peserta didik
dalam pembelajaran; (e) menjunjung tinggi peraturan perundang-undangan,
hukum, dan kode etik, serta nilai-nilai agama dan etika; dan (f) memelihara
dan memupuk persatuan dan kesatuan bangsa (Pasal 60);
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara (pasal
1 ayat 2 UU Np.12 Tahun 2012 Tentang Pendidikan Tinggi). Tugas
pendidikan dan pengajaran merupakan kegiatan yang wajib dilakukan oleh
setiap dosen IAIN Syekh Nurjati Cirebon pada jenjang Strata 1 (S.1),
termasuk dosen yang sudah meraih jabatan akademik tertinggi sebagai Guru
Besar atau Professor juga harus melakukan tugas pendidikan dan pengajaran
pada jenjang Strata 1.
2) PENELITIAN
Berdasarkan UU No 12 tahun 2012 pasal 45, penelitian di Perguruan Tinggi
diarahkan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi serta
meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan daya saing bangsa. Tugas penelitian
merupakan kegiatan yang wajib dilakukan oleh dosen, baik secara perorangan
maupun berkelompok. Dosen wajib menjalankan dharma penelitian bersama-sama
dengan dharma pendidikan dan pengajaran dengan bobot sekurang-kurangnya 9
(Sembilan) SKS tiap semester.
Tugas penelitian dan pengembangan ilmu yang wajib dilakukan dosen dalam
bentuk kegiatan sebagaimana berikut :
1) Menghasilkan karya ilmiah;
2) Menerjemahkan/menyadur buku ilmiah;
3) Mengedit/menyunting karya ilmiah;
4) Membuat rencana dan karya teknologi yang dipatenkan;
5) Membuat rancangan dan karya teknologi, rancangan dan karya seni
monumental/seni pertunjukan/karya sastra;
5
6) Melaksanakan kegiatan lain yang berfungsi Penelitian dan Pengembangan
Ilmu yang diatur dan atau diakui pimpinan Perguruan Tinggi.
3) PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
Pengabdian merupakan salah satu aspek dalam tridharma Perguruan Tinggi.
Hasil Pengabdian, sebagaimana termuat dalam Permenristekdikti diarahkan dalam
rangka mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta meningkatkan
kesejahteraan masyarakat dan daya saing bangsa. Untuk itu mutu Pengabdian harus
terus ditingkatkan seiring dengan perkembangan yang ada. Mutu Pengabdian dapat
dilihat dari aspek perencanaan, pelaksanaan, hasil dan diseminasi hasil Pengabdian.
Pengabdian Kepada masyarakat adalah kegiatan Civitas akademika yang
memanfaatkan ilmu 16 pengetahuan dan teknologi untuk memajukan kesejahteraan
masyarakat dan mencerdaskan kehidupan bangsa.
Pengabdian kepada masyarakat merupakan kegiatan Civitas Akademika dalam
mengamalkan dan membudayakan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk
memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa (UU No 12
Tahun 2012 pasal 47).
Tugas pengabdian kepada masyarakat harus dilaksanakan oleh setiap dosen
melalui kegiatan pengabdian kepada masyarakat atau melalui lembaga lain yang
disetujui oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M)
sebanyak-banyaknya setara dengan 3 (tiga) sks dalam 1 (satu) semester.
Tugas pengabdian wajib dilakukan dosen dengan bentuk kegiatan
sebagaimana berikut :
1) Menduduki jabatan pimpinan;
2) Melaksanakan pengembangan hasil pendidikan dan penelitian yang dapat
dimanfaatkan oleh masyarakat;
3) Memberi latihan/penataran/penyuluhan/ceramah kepada masyarakat;
4) Memberi pelayanan secara langsung kepada masyarakat atau kegiatan lain
yang menunjang pelaksanaan tugas umum pemerintah dan pembangunan;
5) Membuat/menulis karya pengabdian kepada masyarakat;
6) Menduduki jabatan terntentu di organisasi kemasyarakatan/sosial;
7) Melaksanakan kegiatan lain yang berfungsi pengadian Kepada Masyarakat
yang diatur dan atau diakui pimpinan Perguruan Tinggi.

6
B. Teori Kebutuhan Manusia (Abraham Maslow)

Berdasarkan teori “Maslow’s Hirarchy of Needs” oleh Abraham Maslow terkait


hirarki kebutuhan manusia digambarkan melalu piramida yang menyebutkan dari kebutuhan
manusia yang paling dasar atau rendah hingga mengerucut semakin ke atas. Hal ini dapat
diartikan tujuan kebutuhan manusia yang semakin lebih tinggi. Teori Abraham Maslow ini
mengedepankan sifat sosial yang ditinjau melalui psikologi humanistik. Penjelasan teori
piramida yang menggambarkan hirarki kebutuhan manusia tertuang dalam International
Journal of Development and Economic Sustainability diantaranya sebagai berikut :

1. Physiological Needs ( Kebutuhan Fisiologi ) Kebutuhan ini merupakan tingkatan yang


paling dasar dari kebutuhan manusia , kebutuhan fisiologi menjadi yang paling bawah
karena kebutuhan ini merupakan aspek terpenting yang harus dipenuhi dalam
kehidupan manusia seperti sandang, pangan dan papan. Oleh karenanya, pemenuhan
yang layak berhak didapatkan oleh setiap individu manusia sebagai hal yang
mendasar.
Penerapannya dalam bidang arsitektur adalah semua individu berhak
mendapat naungan atau ruang ( kebutuhan papan ) yang mampu mewadahi kebutuhan
aktivitas pengguna didalamnya.
2. Security Needs ( Kebutuhan Keamanan ) Kebutuhan ini merupakan tingkatan kedua
yang menekankan kepada kebutuhan akan rasa aman dan keselamatan pada setiap
individu manusia sehingga mampu memberikan rasa nyaman dan tentram pada
aktivitas kehidupannya.
Pada tingkatan ini terdapat Contoh yaitu sebuah bangunan tidak hanya sebagai
tempat untuk mewadahi atau memenuhi kebutuhan aktivitas manusia namun juga
memberikan perlindungan didalamnya dari berbagai aspek sehingga manusia sebagai
pengguna didalamnya memiliki rasa nyaman dan aman.
3. Social Needs ( Kebutuhan Sosial ) Kebutuhan ini menjelaskan mengenai manusia
sebagai individu memiliki kebutuhan untuk saling membutuhkan satu sama lain
sehingga tercipta kepercayaan dan kedamaian di dalam hidupnya. Kebutuhan ini
mencakup hal yang luas seperti perasaan seseorang untuk saling membantu, peduli
dan perhatian terhadap sesama maupun lingkungan disekitarnya yang didasari atas
rasa saling membutuhkan.
Dalam Contoh dapat diwujudkan dalam ruang yang mampu memfasilitasi dan
mewadahi kegiatan yang dapat menimbulkan rasa peduli dan perhatian antar

7
pengguna didalamnya sehingga terjalin sebuah perasaan yang timbul pada tiap
individu didalamnya, hal ini dapat berupa perencanaan ruang komunal atau ruang
publik yang dapat merefleksikan keakraban antar manusia.
4. Esteem Needs ( Kebutuhan untuk Dihargai ) Kebutuhan ini mengacu kepada capaian
individu yang mengarah pada jenjang pekerjaan tertentu. Hasil perolehan dari capaian
tersebut melahirkan kebutuhan individu untuk menunjukkan derajatnya sehingga
dapat dihargai dan dipercaya akan harga dirinya tersebut. Ada 2 jenis kebutuhan akan
penghargaan diri , yang pertama berasal dari diri sendiri dan yang kedua berasal dari
luar atau pengakuan lingkungan yang dapat berupa apresiasi,ketenaran dan lain
sebagainya.
Dalam Contohnya hal tersebut dapat digambarkan berupa kebutuhan orang
akan sebuah ruang atau bangunan yang mampu memberikan prestige pada
penggunanya sehingga mampu memiliki sebuah penilaian yang baik akan harga
dirinya.
5. Self Actualization ( Kebutuhan Akutualisasi Diri ) Kebutuhan ini merupakan
tingkatan yang paling atas dan terakhir dari kebutuhan seorang manusia yang
mengarah kepada keinginan individu untuk menngembangkan diri terkait dengan
kapasitas kerjanya yang nampak pada hal-hal baik sehingga mencapai cita dan citra
seseorang yang lebih tinggi. Di tingkat tertinggi ini manusia mengupayakan dengan
semua kemampuannya untuk mendapatkan dan mencapai kemauan yang diinginkan
dan bisa dilakukan.
Dari segi Contohnya, aktualisasi diri seorang biasanya diwujudkan dalam
keinginannya untuk merancang atau merencanakan sebuah ruang maupun bangunan
yang sesuai dengan keinginan atau mampu mengekspresikan dirinya. Namun
dikarenakan perbedaan keadaan sosial yang berakibat pada angka kemiskinan dan
rendahnya pendidikan di beberapa wilayah, Sesuai dengan penelitian yang dilakukan
oleh David Lester terkait teori Abraham Maslow, hasil pengukuran yang diperoleh
melalui skor nilai dan skala likert membuktikan bahwa kebutuhan fisiologis adalah
kebutuhan yang memiliki nilai paling menunjukkan kesesuaian dengan kebutuhan
dasar setiap individu diantara hirarki kebutuhan lainnya. (Lester, 2017: 15-17).
Maka kebutuhan fisiologis terbukti benar-benar menjadi dasar yang harus
dipenuhi bagi manusia. Sebagai kebutuhan dasar ,jika hal ini sudah terpenuhi maka
individu dapat naik ke tingkat kebutuhan lainnya. Hirarki yang menjadi dasar ini lah
yang mampu dijadikan sebagai konsep pendekatan arsitektur. Dalam proyek ini
8
harapannya kampung vertikal mampu mewadahi dan memenuhi kebutuhan manusia
khususnya kaum marjinal sebagai penggunanya. Kampung vertikal bagi kaum
marjinal dirancang dengan pendekatan humanisme guna memenuhi kebutuhan
manusia yang paling mendasar di sektor hunian atau kebutuhan papan, mampu
memberikan rasa aman dan nyaman kepada kaum marjinal melalui ruang hunian yang
layak,merasa lebih dihargai ,serta selain itu melalui fasilitas penunjang dan ruang
publik yang direncanakan mampu meningkatkan kegiatan sosial yang berpengaruh
kepada kebutuhan akan Social Needs sehingga terjalin keakraban dan perhatian
kepada sesama penghuni.

C. Matriks

 Matriks adalah susunan elemen atau unsur bentuk persegi atau persegi panjang yang
diatur menurut baris dan kolom serta terletak dalam kurung
 Komponen ada 4 (Elemen, Baris, Kolom, Kurung.)
Contoh:
A= { }
4 5
3 1
= Persegi B= { 6 2 4
1 9 10 } = Persegi Panjang

 Komponen-komponen matriks:
1) Elemen
Elemen adalah bilangan-bilangan yang membentuk suatu matriks itu sendiri
yang terdiri dari bilanagan rill atau kompleks serta ditulis di dalam tanda
kurung.
2) Baris dan kolom
 Baris adalah susunan elemen yang ditulis mendatar/horizontal dalam suatu
matriks.
 Kolom adalah susunan elemen yang ditulis menurun/vertikal dalam suatu
matriks.
Contoh:
A= { }
4 5 baris 1
3 1 baris 2
k1 k2
3) Ordo
Ordo adalah banyaknya baris dan kolom dalam suatu matriks atau hasil kali
(x) dari banyaknya baris dan kolom dalam suatu matriks, menyatakan banyak
baris (M) diikuti banyak kolom (N).
Ordo Matriks = M x N
4) Diagonal
Diagonal matriks terdapat pada matriks persegi, yaitu diagonal utama dan
diagonal samping.

{ }
3 2 9 d . Samping
4 1 3 ≡
1 5 6 d .Utama

9
10

Anda mungkin juga menyukai