Pasal 46 ayat 2
Dosen memiliki kualifikasi akademik minimum:
a. lulusan program magister untuk program diploma atau program
sarjana; dan
b. lulusan program doktor untuk program pascasarjana.
Selain itu, penelitian juga bisa digunakan untuk menjawab persoalan atau
masalah yang ada di masyarakat selama ini karena penelitian selalu
dipengaruhi oleh adanya kebutuhan dalam proses pembangunan. Untuk itu,
mahasiswa dan dosen didorong untuk menumbuhkan semangat dalam
meneliti. Selalu merasa ingin tahu dan menciptakan hal baru.
Ada dua jenis penelitian yaitu penelitian terapan dan penelitian terhadap
ilmu-ilmu dasar. Penelitian dasar bertujuan untuk mengatasi masalah yang
sedang terjadi. Sedangkan penelitian ilmu-ilmu dasar bertujuan untuk
menjawab kebutuhan di masa depan.
10
11
12
13
14
15
16
17
18
Beban belajar yang normal ditentukan lebih dahulu, yaitu 18 nilai kredit
untuk program studi sarjana. Dengan IP yang dicapai pada semester-
semester yang lalu kemudian dapat diperhitungkan beban belajar pada
semester berikutnya.
20
21
22
23
24
25
26
29
30
Prinsip Penilaian
Prinsip edukatif penilaian yang memotivasi
mahasiswa agar mampu memperbaiki
perencanaan dan cara belajar; dan meraih
capaian Pembelajaran lulusan
Prinsip otentik penilaian yang berorientasi
pada proses belajar yang berkesinambungan
dan hasil belajar yang mencerminkan
kemampuan mahasiswa pada saat proses
Pembelajaran berlangsung
Prinsip objektif penilaian yang didasarkan
pada standar yang disepakati antara Dosen
dan mahasiswa serta bebas dari pengaruh
subjektivitas penilai dan yang dinilai.
Prinsip akuntabel penilaian yang
dilaksanakan sesuai dengan prosedur dan
31
Teknik Penilaian
Teknik penilaian terdiri atas observasi, partisipasi,
unjuk kerja, tes tertulis, tes lisan, dan angket
Instrumen Penilaian
Instrumen penilaian terdiri atas penilaian proses
dalam bentuk rubrik dan/atau penilaian hasil dalam
bentuk portofolio atau karya desain.
Mekanisme penilaian:
menyusun, menyampaikan, menyepakati
tahap, teknik, instrumen, kriteria, indikator,
dan bobot penilaian antara penilai dan yang
dinilai sesuai dengan rencana pembelajaran;
melaksanakan proses penilaian sesuai dengan
tahap, teknik, instrumen, kriteria, indikator,
dan bobot penilaian yang memuat prinsip
penilaia
memberikan ump a n balik dan kesempatan
untuk mempertanyakan hasil penilaian kepada
mahasiswa; dan
mendokumentasikan penilaian proses dan
hasil belajar mahasiswa secara akuntabel dan
transparan.
Pelaporan penilaian
Perguruan tinggi dapat menggunakan huruf antara
dan angka antara untuk nilai pada kisaran 0 (nol)
sampai 4 (empat)
Hasil Penilaian
Hasil penilaian diumumkan kepada mahasiswa
setelah satu tahap pembelajaran sesuai dengan
rencana pembelajaran.
Hasil penilaian C P lulusan di tiap semester
dinyatakan dengan indeks prestasi semester
(IPS).
Hasil penilaian C P lulusan pada akhir program
studi dinyatakan dengan indeks prestasi
kumulatif (IPK).
33
Dosen wajib:
memiliki kualifikasi akademik
memiliki kompetensi pendidik,
sehat jasmani dan rohani, serta
memiliki kemampuan
untuk menyelenggarakan pendidikan
dalam rangka pemenuhan C P lulusan
34
Dosen Tetap
merupakan dosen berstatus sebagai pendidik
tetap pada 1 perguruan tinggi dan tidak
menjadi pegawai tetap pada satuan kerja atau
satuan pendidikan lain.
J u m l a h Dosen tetap pada Perguruan Tinggi
paling sedikit 60% dari jumlah seluruh Dosen
35
Tenaga Kependidikan
Tenaga kependidikan memiliki kualifikasi
akademik paling rendah lulusan program
diploma 3 yang dinyatakan dengan ijazah
sesuai dengan kualifikasi tugas pokok dan
fungsinya.
Tenaga kependidikan dikecualikan bagi tenaga
administrasi. Tenaga administrasi memiliki
kualifikasi akademik paling rendah S M A atau
sederajat.
Tenaga kependidikan yang memerlukan
keahlian khus us wajib memiliki sertifikat
kompetensi sesuai dengan bidang tugas dan
keahliannya.
36
37
38
Sumber Dana
Ba dan penyelenggara perguruan tinggi atau
perguruan tinggi wajib mengupayakan pendanaan
pendidikan tinggi dari berbagai sumber di luar
39
Hasil Penelitian
Hasil penelitian yang tidak bersifat rahasia, tidak mengganggu dan/atau
tidak membahayakan kepentingan u m u m atau nasional wajib
disebarluaskan dengan cara diseminarkan, dipublikasikan, dipatenkan,
dan/atau cara lain yang dapat digunakan untuk menyampaikan hasil
penelitian kepada masyarakat.
40
41
Standar Peneliti
Standar peneliti merupakan kriteria minimal kemampuan peneliti
untuk melaksanakan penelitian.
Peneliti wajib memiliki kemampuan tingkat penguasaan metodologi
penelitian yang sesuai dengan bidang keilmuan, objek penelitian,
serta tingkat kerumitan dan tingkat kedalaman penelitian.
Kemampuan peneliti :
1. ditentukan berdasarkan: kualifikasi akademik; dan hasil
penelitian.
2. menentukan kewenangan melaksanakan penelitian
42
43
44
45
46
47
48
49
Pelaksana MBKM
Perguruan Tinggi
Perguruan Tinggi wajib memfasilitasi hak bagi mahasiswa (dapat
diambil atau tidak) untuk:
1. Dapat mengambil S K S di luar perguruan tinggi paling lama 2
semester atau setara dengan 40 S K S .
2. Dapat mengambil S K S di program studi yang berbeda di perguruan
tinggi yang sama sebanyak 1 semester atau setara dengan 20 S K S .
Menyusun kebijakan/pedoman akademik untuk
memfasilitasi kegiatan pembelajaran di luar prodi.
Membuat dokumen kerja sama (MoU/SPK) dengan mitra.
Fakultas
Menyiapkan fasilitasi daftar mata kuliah tingkat fakultas yang bisa
diambil mahasiswa lintas prodi.
Menyiapkan dokumen kerja sama (MoU/SPK) dengan mitra yang
relevan.
Program Studi
Menyusun atau menyesuaikan kurikulum dengan model
implementasi kampus merdeka.
Memfasilitasi mahasiswa yang akan mengambil pembelajaran lintas
prodi dalam Perguruan Tinggi.
Menawarkan mata kuliah yang bisa diambil oleh mahasiswa di luar
prodi dan luar Perguruan Tinggi beserta persyaratannya.
Melakukan ekuivalensi mata kuliah dengan kegiatan pembelajaran
luar prodi dan luar Perguruan Tinggi.
J i k a ada mata kuliah/S KS yang belum terpenuhi dari kegiatan
pembelajaran luar prodi dan luar Perguruan Tinggi, disiapkan
alternatif mata kuliah daring
Mahasiswa
Merencanakan bersama Dosen Pembimbing Akademik
mengenai program mata kuliah/program yang akan diambil di luar
prodi
Mendaftar program kegiatan luar prodi.
Melengkapi persyaratan kegiatan luar prodi, termasuk mengikuti
seleksi bila ada.
Mengikuti program kegiatan luar prodi sesuai dengan ketentuan
pedoman akademik yang ada
Mitra
Membuat dokumen kerja sama (MoU/SPK) bersama
perguruan tinggi/fakultas/ program studi.
Melaksanakan program kegiatan luar prodi sesuai dengan ketentuan
yang ada dalam dokumen kerja sama (MoU/SPK)
50
Pertukaran Pelajar
Tujuan pertukaran pelajar antara lain:
Belajar lintas kamp us (dalam dan luar negeri), tinggal bersama dengan
keluarga di kampus tujuan, wawasan mahasiswa tentang ke-Bhinneka
Tunggal Ika akan makin berkembang, persaudaraan lintas budaya dan
s u ku akan semakin kuat.
Membangun persahabatan mahasiswa antar daerah, s u ku , budaya,
dan agama, sehingga meningkatkan semangat persatuan dan
kesatuan bangsa.
Menyelenggarakan transfer ilmu pengetahuan untuk menutupi
disparitas pendidikan baik antar perguruan tinggi dalam negeri,
m aup un kondisi pendidikan tinggi dalam negeri dengan luar negeri.
52
53
Penelitian/Riset
Tujuan program penelitian/riset antara lain:
Penelitian mahasiswa diharapkan dapat ditingkatkan mutunya. Selain
itu, pengalaman mahasiswa dalam proyek riset yang besar akan
memperkuat pool talent peneliti secara topikal.
54
Proyek Kemanusaiaan
Tujuan program proyek kemanusiaan antara lain:
Menyiapkan mahasiswa unggul yang menjunjung tinggi nilai
kemanusiaan dalam menjalankan tugas berdasarkan agama, moral,
dan etika.
Melatih mahasiswa memiliki kepekaan sosial untuk menggali dan
menyelami permasalahan yang ada serta turut memberikan solusi
sesuai dengan minat dan keahliannya masing-masing.
Kegiatan Wirausaha
Tujuan program kegiatan wirausaha antara lain:
Memberikan mahasiswa yang memiliki minat berwirausaha untuk
mengembangkan usahanya lebih dini dan terbimbing.
Menangani permasalahan pengangguran yang
menghasilkan pengangguran intelektual dari kalangan sarjana.
Kegiatan pembelajaran dalam bentuk wirausaha baik yang belum ma up un
sudah ditetapkan dalam kurikulum program studi. Persyaratan diatur
dalam pedoman akademik yang dikeluarkan oleh Perguruan Tinggi
55
56
Tugas:
menyelenggarakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang
pendidikan tinggi akademik, ilmu pengetahuan, dan teknologi dalam rangka
melaksanakan tridharma perguruan tinggi.
Fungsi:
1. perumusan kebijakan di bidang pendidikan tinggi akademik;
2. perumusan kebijakan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi;
3. koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan kebijakan di bidang ilmu
pengetahuan dan teknologi di perguruan tinggi akademik dalam
rangka melaksanakan tridharma perguruan tinggi;
4. pelaksanaan kebijakan di bidang pembelajaran,kemahasiswaan,
kelembagaan, dan sumber daya pada pendidikan tinggi akademik;
57
Susunan Organisasi
10. Sekretariat Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan
Teknologi; Sekretariat Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset,
dan Teknologi mempunyai tugas melaksanakan pelayanan
administratif dan koordinasi pelaksanaan tugas unit organisasi di
lingkungan Direktorat Jenderal.
11. Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan; Direktorat
Pembelajaran dan Kemahasiswaan mempunyai tugas melaksanakan
perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang pembelajaran dan
kemahasiswaan pada pendidikan tinggi akademik dan profesi yang
berasal dari pendidikan akademik.
3. Direktorat Kelembagaan; Direktorat Kelembagaan mempunyai
tugas melaksanakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di
bidang kelembagaan pada pendidikan tinggi akademik dan profesi
yang berasal dari pendidikan akademik
4. Direktorat Sumber Daya; Direktorat Sumber Daya mempunyai tugas
melaksanakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang
sumber daya pada pendidikan tinggi akademik dan profesi yang
berasal dari pendidikan akademik.
5. Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian Kepada Masyarakat
Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian Kepada Masyarakat
mempunyai tugas melaksanakan perumusan dan pelaksanaan
kebijakan di bidang riset, teknologi, dan pengabdian kepada
masyarakat pada pendidikan tinggi akademik dan profesi yang berasal
dari pendidikan akademik.
58
Syarat yang pertama adalah memiliki NIDN atau Nomor Induk Dosen
Nasional yang tentunya hanya bisa dimiliki oleh para dosen tetap. Selain
dosen tetap, khusus untuk Dokter Pendidik Klinis (PDK) maup un dosen tidak
tetap wajib memiliki NIDK atau Nomor Induk Dosen K husus.
Syarat yang kedua untuk mengikuti sertifikasi dosen Dikti tahun 2021
adalah memiliki jabatan Asisten Ahli. J a b a t a n akademik ini adalah jabatan
minimal yang harus dimiliki oleh calon peserta sertifikasi dosen. S a ma seperti
NIDN, untuk bisa memangku jabatan Asisten Ahli juga perlu memenuhi
sejumlah syarat.
Sedangkan untuk dosen non PNS , tentunya tidak memiliki pangkat dan
golongan maka diwajibkan untuk memiliki S K Inpassing. Yakni surat
keputusan yang menunjukan dosen tersebut setara dengan dosen PNS.
Pengurusannya sendiri melalui pihak kampus dan diteruskan ke pihak
kopertis di wilayah masing-masing.
59
Masih berhubungan dengan syarat sertifikasi dosen Dikti pada poin kedua,
dimana dosen wajib menjabat sebagai Asisten Ahli. Pada dasarnya tidak
lantas para Asisten Ahli bisa langsung ikut sertifikasi dosen. Masih ada
syarat tambahan, yakni sudah menjadi Asisten Ahli sekurang-kurangnya
selama 2 tahun berturut-turut.
Memenuhi BKD
Setiap dosen dalam kurun waktu satu semester atau 6 bulan memiliki
kewajiban untuk menyusun B K D (Beban Kerja Dosen). Penyusunannya
memang memakan waktu karena tugas dosen sendiri sangat banyak. Proses
input B K D juga sudah secara online, dan selain melaporkan tugas Tri
Dharma apa saja yang sudah dilaksanakan.
Dosen juga perlu atau wajib melampirkan sejumlah dokumen sebagai bukti
atas pelaksanaan tugas-tugas tersebut. J i k a sudah memenuhi B K D ma ka
dosen bisa mengurus sejumlah urusan, termasuk mengurus kesertaan
dalam sertifikasi dosen Dikti 2021.
Sebab salah satu syarat untuk bisa mendaftarkan diri sebagai peserta
sertifikasi dosen adalah memenuhi B K D. Itupun tidak hanya satu semester
melainkan 4 semester atau dua tahun secara berturut-turut. J a d i , usahakan
dosen disiplin update laporan B K D di aplikasi S ISTER. Sehingga bisa segera
mendaftar saat B K D terpenuhi dan gelombang sertifikasi dosen sudah resmi
dibuka.
Lulus TKDA
Dosen yang menjadi peserta sertifikasi dosen Dikti di tahun ini juga
diwajibkan lolos passing grade untuk TKDA (Tes Kemampuan Dasar
Akademik). Tes TKDA sendiri wajib dilakukan di lembaga resmi yang sudah
diakui oleh Kemenristekdikti.
60
Banyak dosen yang mengira TKDA adalah hal mudah dan ada pula yang
menganggap sertifikasi dosen adalah perkara mudah. Hal ini yang membuat
dosen tersebut menyepelekan TKDA ma up un sertifikasi itu sendiri dan pada
akhirnya tidak lolos. Ada baiknya rajin belajar mengenai materi TKDA dan
rajin latihan agar lolos passing grade.
Lulus TKBI
Syarat selanjutnya untuk bisa mengikuti sertifikasi dosen Dikti adalah
lulus passing grade untuk TKBI (Tes Kemampuan Baha s a Inggris). S a m a
seperti TKDA, TKBI juga diwajibkan dilakukan di lembaga resmi yang sudah
diakui oleh Kemenristekdikti. Sehingga nilai yang didapatkan diakui.
S a m a juga dengan TKDA, pada hasil TKBI juga diwajibkan lolos passing
grade di level 4. Yakni setara dengan 477 poin, sehingga nilai 477 ini adalah
nilai minimal yang harus diraih. J i k a bisa di atasnya ma ka bisa lebih baik
karena sudah dipastikan memenuhi syarat satu ini.
61
Tahap I
Tahap pertama disebut dengan istilah D 1, yakni tahap dimana dosen calon
peserta sertifikasi mengisi data di situs forlap Dikti. Dosen perlu memiliki
akses m a suk dan membuat akun di Forlap Dikti tersebut untuk bisa mulai
mengisi sejumlah data diri dosen dan detail lainnya.
Tahap II
Tahap III
Tahap selanjutnya adalah tahap III atau D3 dimana pada tahap ini adalah
proses validasi dari dosen yang namanya ma suk daftar dosen peserta
sertifikasi. Proses validasi ini disesuaikan dengan ketentuan yang ada, dan
harus dilalui oleh semua peserta sertifikasi.
Tahap IV
Tahap V
Tahap terakhir adalah tahap V atau D5 merupakan tahap final dan terdiri
dari proses menyusun deskripsi diri atau D D . Sekaligus tahap melakukan
evaluasi terhadap D D yang disusun dosen peserta sertifikasi dan yudisium.
Atau proses penentuan, dosen siapa saja yang lulus sertifikasi dan berhak
mendapatkan sertifikat.
62
Tahap I
Tahap pertama yang kemudian disebut dengan istilah T1 adalah tahap awal.
Berisi proses penyusunan portofolio dosen melalui aplikasi SISTER dan juga
menentukan status dari calon D Y S (Dosen yang Disertifikasi) ke status DY S .
Sehingga pada tahap ini ditentukan dosen mana saja yang berhak mengikuti
Serdos Smart 2021.
Tahap II
Tahap selanjutnya adalah tahap II atau T2 yang terdiri dari tiga poin
kegiatan, yaitu:
1. Penilaian persepsional.
2. Penyusunan PD D -UKTPT yang dulu nya dikenal dengan
istilah Deskripsi Diri.
3. Pengajuan penilaian eksternal.
Tahap III
Tahap akhir adalah tahap III atau T3 yang terdiri juga dari tiga poin kegiatan
atau penilaian. Yaitu:
4. Penilaian terhadap PDD-UKTPT oleh asesor.
5. Penentuan kelulusan dosen dalam mengikuti sertifikasi.
6. Penerbitan sertifikasi dosen untuk dosen yang dinyatakan lulus.
63
64
(Sumber: lldikti12.ristekdikti.go.id)
No Persyaratan Penjabaran
1 menyelenggarakan paling sedikit 60% (enam puluh
Tridharma Perguruan Tinggi persen) Program Studi dengan
yang bermutu peringkat akreditasi unggul;
relevansi antara visi, misi, dan
tujuan dengan Standar
65
pada mahasiswa
67
Tujuan Akreditasi:
menentukan kelayakan Program Studi dan Perguruan Tinggi
berdasarkan kriteria yang mengacu pada Standar Nasional
Pendidikan Tinggi
menjamin mut u Program Studi dan Perguruan Tinggi secara eksternal
baik bidang akademik ma up un nonakademik untuk melindungi
kepentingan mahasiswa dan Masyarakat
Pelaksana Akreditasi:
Program studi LAM (Lembaga Akreditasi Mandiri)
Perguruan tinggi BAN PT (Badan Akreditasi Nasional Peguruan
Tinggi)
Program studi yang belum ada LAM, dilaksanakan oleh BAN PT
Tahapan Akreditasi:
evaluasi data dan informasi
1. Pemimpin Perguruan Tinggi mengajukan permohonan kepada LAM
untuk Akreditasi Program Studi dan/atau BAN-PT untuk
Akreditasi Perguruan Tinggi;
2. LAM dan/atau BAN-PT melakukan evaluasi kecukupan atas data
dan informasi Program Studi dan/atau Perguruan Tinggi dengan
menggunakan data dan informasi pada PDDIKTI
penetapan peringkat Akreditasi
1. LAM dan/atau BAN-PT mengolah dan menganalisis data dan
informasi dari Perguruan Tinggi pemohon Akreditasi, untuk
menetapkan peringkat Akreditasi Program Studi dan/atau
Perguruan Tinggi
68
69
70
71
PAKET 1
1. Bentuk Pembelajaran 1 S K S pada proses Pembelajaran berupa kuliah,
responsi, atau tutorial, terdiri atas, kecuali
A. kegiatan proses belajar 50 menit per minggu per semester
B. kegiatan khus us 60 menit per minggu per semester
C. kegiatan penugasan terstruktur 60 menit per minggu per semester
D. kegiatan mandiri 60 menit per minggu per semester
E. Kegiatan diskusi kelompok 60 menit per minggu per semester
72
A. 1 dan 2
B. 1 dan 3
C. 2 dan 4
D. 3 dan 4
E. 2 dan 5
Kunci Jawaban
1. B 11. B
2. A 12. C
3. D 13. D
4. A 14. A
5. C 15. D
6. D 16. A
7. B 17. D
8. B 18. B
9. B 19. C
10. C 20. B
77
78
79
10. Masa paling lama dan beban belajar paling sedikit untuk program
diplomat empat dan sarjana adalah …
A. Paling lama 5 tahun dan beban belajar 114 sks
B. Paling lama 7 tahun dan beban belajar 144 sks
C. Paling lama 6 tahun dan beban belajar 144 sks
D. Paling lama 7 tahun dan beban belajar 114 sks
E. Paling lama 6 tahun dan beban belajar 114 sks
80
14. Mahasiswa program diploma empat dan sarjana jika sudah lulus
maka berhak mendapatkan …
A. Ijazah, sertifikat profesi, dan gelar
B. Ijazah, gelar, dan surat keterangan pendamping ijazah
C. Ijazah, gelar, dan surat keterangan kompeten
D. Ijazah, gelar, dan surat keterangan bebas tunggakan
E. Ijazah, gelar, dan surat keterangan berkelakuan baik
16. Pernyataan yang tepat mengenai jumlah dosen tetap dalam satu
program studi adalah …
81
82
Kunci Jawaban
1. D 11. B
2. D 12. B
3. C 13. E
4. D 14. B
5. B 15. B
6. E 16. B
7. B 17. D
8. D 18. C
9. C 19. B
10. B 20. C
83