Anda di halaman 1dari 34

LAPORAN AKHIR

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA


APATIK (Alat Pemasang Tali Sandal Jepit Pneumatik)

BIDANG KEGIATAN:
PKM-PENERAPAN TEKNOLOGI

Diusulkan oleh:
Moch. Zaenal Fanani 1541220004 2015
Muhammad Arif Nur Huda 1541220040 2015
Muchlis Dwi Ardiansyah 1541220016 2015
Aditya Wahyu Satria Yulianto 1541220006 2015
Kurnia Tri Cahyani 1631410079 2016

POLITEKNIK NEGERI MALANG


KOTA MALANG
2018

i
PENGESAHAN LAPORAN AKHIR PKM-PENERAPAN TEKNOLOGI

l. Judul Kegiatan APATIK (Alat Pemasang Tali


Sandal Jepit Pneumatik)
2. Bidang Kegiatan PKM.T
3. Ketua Pelaksana Kegiatan
a. Nama Lengkap Moch. ZaenalFanani
b. NIM 1541220004
c. Jurusan Teknik Mesin
d. Politeknik Politeknik Negeri Malang
e. Alamat Rumah danNo Tel./HP Dsn. Glowong, Rt. 03, Rw.02,
Ds. Wringinagung,Kec. Gambiran
,Kab.Bauyuwangi ./ 08223 46997 2
f.Email zfananiSl@gmail.com
4. Anggota PelaksanaKegiatan/Penulis 4 orang
5. Dosen pendamping
a. Nama Lengkap dan Gelar Khambali, S.T.,M.T.
b. NIDN 0115a76602
c. Alamat Rumah dan No. Tel./HP Jl. Danau Bratan Timur IX I I-2,
Malang/081235736528
6. Biaya Kegiatan Total
a. Kemristekdikti Rp.6.500.000,00
b. Sumber lain Rp.-
7. Jangka Waktu Pelaksanaan 5 Bulan
Malang, 14 Agustus 2018

Ketua Pelaksana Kegiatan,


(t
.-hrr,7.4---
l/1,/"
-y/
(Moch. Zaenal Fanani)
I 001 NIM. 154t220004

Dosen Pendamping,
.." 5'
_SI
;i -.,
EO
*a
tb-*,q
(Khambali. S.T..M.T.)
15 199903 r 001 NIDN.41t5076602

l1
RINGKASAN

Desa Toyomarto Kecamatan Singosari menjadi salah satu penyumbang


daerah wisata dan industri di kota Malang. Desa ini menyuguhkan wisata berupa
candi dan home industry terkenal yaitu produksi sandal klompen dan sandal spon.
Terdapat sekitar 50-60 home industry sandal spon/jepit yang berada di Desa
Toyomarto. Kurangnya peralatan canggih pada home industry tersebut menjadikan
proses produksi tidak berjalan secara efektif dan efisien. Dalam proses produksi
sandal jepit, masih digunakan teknologi yang minim dan konvensional. Para
pengrajin hanya mengandalkan keterampilan tangan tanpa adanya teknologi yang
modern. Di UKM CV. Sumber Sejati contohnya, pemasangan tali sandal japit
masih dilakukan secara manual. Akibatya proses produksi akan membutuhkan
waktu yang cukup lama, produktivitas kurang optimal, dan tenaga yang dikeluarkan
pun akan cepat terkuras.
Penerapan APATIK (Alat Pemasang Tali Sandal Jepit Pneumatik) bertujuan
mewujudkan home industry yang profesionl dan berkompetensi global dengan
meningkatkan produktivitas dan kecepatan proses produksi, menghemat biaya
pengeluaran, serta mengurangi tenaga yang dikeluarkan oleh para pekerja. APATIK
adalah alat yang mendukung proses produksi pada tahap pemasangan tali sandal
jepit yang menggunakan sistem pneumatik dengan aktuator berupa silinder double
action dimana ujung batang pistonnya didesain menyerupai pengait. Alat ini dapat
menarik tali sandal dengan kuat sehingga dapat masuk ke dalam lubangya. Metode
pelaksanaan program ini meliputi (1) persiapan (survei dan studi literatur, serta
perancangan desain alat), dan (2) pelaksanaan (pengumpulan alat dan bahan,
pembuatan alat, pengujian dan analisa, pembuatan buku panduan, sosialisasi, serta
evaluasi).
Program penerapan teknologi yang dilaksanakan telah merealisasikan target
luaran. Melalui penerapan APATIK (1) proses pemasangan tali sandal jepit
meningkat 2 kali lebih cepat dibanding dengan alat konvensional. APATIK mampu
memasangkan 5 tali sandal dalam waktu 1 menit 7 detik, sedangkan alat
konvensional membutuhkan waktu selama 2 menit 8 detik. (2) Produktivitas sandal
meningkat 2 kali lipat dari produktivitas sebelumnya yang menggunakan alat
konvensional. APATIK berhasil memasangkan tali sandal sebanyak 269 sandal
dalam waktu 1 jam, sedangkan alat konvensional hanya mampu menghasilkan 141
sandal saja dalam waktu yang sama. (3) APATIK juga sangat meringankan beban
para pekerja. Melalui sistem pneumatik, pekerja tidak lagi membutuhkan tenaga
yang banyak dalam hal memasangkan tali sandal jepit, cukup dengan menginjak
pedal APATIK yang berada di bawah meja saja, ketiga kancing sandal sudah bisa
masuk ke dalam lubangnya secara bersamaan. (4) Selain itu APATIK mampu
menghemat biaya yang harus dikeluarkan oleh pemilik mitra. Dengan APATIK,
pemilik CV. Sinar Sejati bisa menghemat biaya pengeluaran hingga Rp. 37.300,00
dalam satu hari produksi. APATIK merupakan program penerapan teknologi yang
dapat meningkatkan produktivitas dan efisiensi home industry sandal jepit,
khususnya di UKM CV. Sinar Sejati. Dengan adanya teknologi yang diharapkan
dapat menambah poin lebih untuk bisa bersaing di era global sekaligus menjadi
home industry percontohan dalam proses produksi sandal di daerahnya.

Kata kunci : Tali sandal jepit, Alat pemasang tali sandal, Pneumatik, APATIK.

iii
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ................................................................................. i


HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... ii
RINGKASAN ............................................................................................... iii
DAFTAR ISI ................................................................................................ iv
DAFTAR GAMBAR .................................................................................... v
DAFTAR TABEL ...................................................................................... ..vi
BAB 1 PENDAHULUAN ............................................................................ 1
1.1 Latar Belakang ................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .............................................................................. 1
1.3 Tujuan ................................................................................................ 1
1.4 Luaran yang Diharapkan ..................................................................... 2
1.5 Kegunaan Alat .................................................................................... 2
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA .................................................................... 2
2.1 Kondisi Home Industry Sandal (UKM CV. Sinar Sejati) ..................... 2
2.2 Pneumatik .......................................................................................... 3
2.3 Teknologi APATIK ............................................................................ 3
BAB 3 METODE PELAKSANAAN ............................................................ 3
3.1 Tahap Persiapan ................................................................................. 4
3.2 Tahap Pelaksanaan ............................................................................. 4
BAB 4 HASIL YANG DICAPAI DAN MANFAAT BAGI MITRA............. 4
4.1 Hasil yang Dicapai ............................................................................. 5
4.2 Manfaat bagi Mitra ............................................................................. 9
BAB 5 PENUTUP ........................................................................................ 9
5.1 Kesimpulan ........................................................................................ 10
5.2 Saran .................................................................................................. 10
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 10
LAMPIRAN
Lampiran 1. Penggunakan dana
Lampiran 2. Analisis Perhitungan Pneumatik
Lampiran 3. Dokumentasi Survei ke Mitra
Lampiran 4. Dokumentasi Sosialisasi
Lampiran 5. Tabel Hasil Monitoring dan Evaluasi
Lampiran 6. Kuesioner Penerapan APATIK yang Ditujukan kepada Karyawan
UKM CV. Sinar Sejati
Lampiran 7. Analisis Keuntungan Mitra
Lampiran 8. Surat Pernyataan Kepuasan Mitra
Lampiran 9. Publikasi Media
Lampiran 10. Bukti Nota Pengeluaran Dana

iv
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Pemasangan Tali Sandal Manual di CV.Sinar Sejati..................... 3


Gambar 2 Desain APATIK Tampak Atas dan Tampak Depan ...................... 6
Gambar 3 Wiring Pneumatik APATIK ......................................................... 6
Gambar 4 Simulasi Sistem Pneumatik .......................................................... 7
Gambar 5 APATIK ...................................................................................... 7
Gambar 6 Pengujian Alat di CV.Sinar Sejati ................................................ 8
Gambar 7 Diagram Hasil Kuesioner Setelah Penerapan APATIK ................ 9

v
DAFTAR TABEL

Tabel 1 Data Pengamatan pada Survei Mitra ................................................. 5


Tabel 2 Komponen APATIK ........................................................................ 7
Tabel 3 Perbandingan Kapasitas Produksi ..................................................... 8

vi
1

BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Desa Toyomarto Kecamatan Singosari termasuk salah satu daerah wisata dan
industri yang berada di Kabupaten Malang. Di desa ini terdapat banyak sekali situs
peninggalan kerajaan zaman dahulu terbukti dengan adanya sebuah candi yaitu
candi Sumberawan. Di desa tersebut juga terkenal dengan industri rumahannya
yang memproduksi berbagai produk unggulan seperti sandal spon, sandal klompen
dll. Terdapat sekitar 50-60 home industry sandal spon/jepit yang berada di Desa
Toyomarto. Adapun pembuatan sandal spon mulai muncul pada tahun 1992. Di
Desa toyomarto ini, industri rumahan menjual produk sandalnya dengan harga
grosir 10-12 ribu rupiah tersebut, mampu memproduksi sebanyak 850-950 pasang
sandal per minggu selama bulan ramadhan (Hidayat, 2014).
Kurangnya peralatan canggih pada home industry tersebut menjadikan proses
produksi tidak berjalan secara efektif dan efisien. Dalam proses produksinya
pengrajin sandal yang kami ambil contoh di UKM CV. Sinar Sejati ini masih sangat
mengandalkan keterampilan tangan atau handmade, peralatan yang digunakan pun
masih sangat minim, khususnya di bagian pemasangan tali sandal jepit. Padahal
dalam proses pengerjaannya diperlukan ketelitian dan ketelatenan yang lebih.
Akibatya proses produksi akan membutuhkan waktu yang cukup lama,
produktivitas kurang optimal, dan tenaga yang dikeluarkan pun akan cepat terkuras.
Oleh karena itu dibutuhkan solusi alternatif baru dalam proses pemasangan tali
sandal jepit yang lebih efektif dan efisien.
Solusi kreatif yang ditawarkan adalah dengan penerapan APATIK (Alat
Pemasang Tali Sandal Jepit Pneumatik) yaitu alat yang mendukung proses produksi
pada tahap pemasangan tali sandal jepit guna meningkatkan efisiensi produksi
sandal jepit di UKM CV. Sinar Sejati. Keunggulan penerapan APATIK ini adalah
mampu meningkatkan produktivitas dan kecepatan proses produksi, menghemat
biaya pengeluaran, serta mengurangi tenaga yang dikeluarkan oleh para pekerja.
Diharapkan dengan penerapan APATIK, UKM CV. Sinar Sejati dapat menjadi
home industry yang profesionl dan berkompetensi global.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana peranan APATIK dalam menunjang produksi sandal jepit di
UKM CV. Sinar Sejati di Desa Toyomarto Kabupaten Malang?
2. Bagaimana pendesainan, pembuatan, penggunaan dan perawatan APATIK
sebagai alat penunjang pemasangan tali sandal jepit di UKM CV. Sinar
Sejati ?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui peranan APATIK dalam menunjang proses produksi
sandal jepit dari UKM CV. Sinar Sejati di Desa Toyomarto Kabupaten
Malang.
2

2. Untuk mengetahui pendesainan, pembuatan, penggunaan dan perawatan


“APATIK“ sebagai alat penunjang pemasangan tali sandal jepit di UKM
CV. Sinar Sejati.

1.4 Luaran yang Diharapkan


1. Menghasilkan Teknologi Alat yang Efektif dan Efisien Dalam Proses
Pemasangan Tali Sandal Jepit.
APATIK diharapkan dapat memudahkan pemasangan tali sandal jepit dan
menambah produktivitas sehingga dapat menguntungkan kedua pihak yakni
pekerja dan pengusaha.
2. Mewujudkan Home Industry Sandal yang Mampu Berdaya Saing di Era
Global.
Dengan adanya teknologi yang mutakhir yang ada di UKM CV.Sinar Sejati
khususnya dalam pemasangan tali sandal diharapkan dapat menambah poin
lebih untuk bisa bersaing di era global sekaligus menjadi home industry
percontohan dalam proses produksi sandal di daerahnya.

1.5 Kegunaan Alat


1. Mempercepat produksi sandal jepit melalui proses pemasangan tali sandal.
2. Memperingan kerja karyawan di UKM CV. Sinar Sejati dalam proses
pemasangan tali sandal.

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA


2.1 Kondisi Home Industry Sandal (UKM CV. Sinar Sejati)
Desa Toyomarto merupakan salah satu desa yang termasuk dalam wilayah
Kecamatan Singosari Kabupaten Malang dengan luas wilayah kurang lebih 905 Ha.
Letak geografis desa Toyomarto berada di lereng. Desa Toyomarto dengan ibu kota
kecamatan terdekat adalah 5 km. Sedangkan jarak dengan ibukota kabupaten/ kota
adalah 40 km. Desa ini menyuguhan banyak potensi seperti wisata candi maupun
home industry nya. Salah satunya adalah produksi sandal klompen dan sandal spon.
Di UKM CV. Sinar Sejati contohnya, dalam proses pemasangan tali sandal
jepit masih menggunakan metode yang sederhana. Untuk memasangkan satu tali
sandal ke sebuah sandal dibutuhkan 3 tahapan, dikarenakan ada 3 ujung tali tidak
dapat dipasangkan bersamaan ke ketiga lubang yang berada pada sandal tersebut.
Alat pemasangnya pun masih sangat konvensional yaitu dengan menggunakan alat
dari satu ruji velg sepeda yang dibentuk sedemikian rupa lalu ditancapkan di sebuah
kayu. Selain memakan waktu, proses pemasangan tersebut membutuhkan tenaga
yang besar, untuk memasang satu ujung tali ke sandal pengrajin harus menarik
dengat kuat agar tali bisa masuk ke lubang sandal.
Proses pemasangan tali sandal tersebut sangatlah tidak efektif dan efisien,
dikarenakan berimbas pada lamanya waktu proses produksi sandal maupun tenaga
pengrajin yang cepat terkuras.
3

Gambar 1. Pemasangan Tali Sandal Manual di UKM CV.Sinar Sejati

2.2 Pneumatik
Pneumatik berasal dari bahasa Yunani “pneuma “ yang berarti “napas” atau
“udara”. Jadi sistem pneumatik terisi dengan udara dan digerakkan dengan udara
bertekanan. Pneumatik merupakan cabang ilmu aliran atau mekanika fluida dan
tidak hanya meliputi penelitian aliran-aliran udara melalui suatu sistem saluran,
yang terdiri atas pipa-pipa, selang-selang, gawai dan sebagainya, tetapi juga aksi
dan penggunaan udara bertekanan.
Pneumatik ini banyak menggunakan hukum-hukum aeromekanika, yang
menentukan keadaan keseimbangan gas dan uap (khususnya udara atmosfir)
dengan adanya gaya-gaya luar (aerostatika) dan teori aliran (aerodinamika). Pada
era modern ini banyak pengaplikasian dari sistem pneumatik. Di dalam industri
degan skala besar sistem pneumatik ini digunakan dalam berbagai proses industri
seperti halnya proses packaging. Jadi pada dasarnya, sistem pneumatik ini
mengubah suatu udara bertekanan menjadi gerak yang disalurkan melalui piston.

2.3 Teknologi APATIK


Alat ini menggunakan sistem pneumatik dengan aktuator berupa silinder
double action yang ujung batang pistonnya didesain menyerupai pengait. Alat ini
dapat menarik tali sandal dengan kuat sehingga dapat masuk ke dalam lubangya.
Dengan adanya sistem pneumatik ini pengguna atau dalam hal ini karyawan cukup
mengoperasikan katup dengan cara menekannya maka udara akan mengalir dari
tabung kompresor ke silinder pneumatik. Kemudian silinder pneumatik akan
merubah udara bertekanan tersebut menjadi gerakan naik turun piston. Gerakan
naik turun piston tersebut akan dimanfaatkan untuk memasang tali sandal. Sistem
ini tentunya akan mempercepat proses pemasangan tali sandal, diperkirakan
nantinya dengan alat ini kecepatan produksi sandal meningkat 2 kali lipat. Di
samping itu, juga akan meringankan kerja para karyawan.
Penerapan teknologi APATIK ini ditujukan untuk mitra home industry sandal
yaitu UKM CV Sinar Sejati. Teknologi ini akan menunjang potensi dari banyaknya
kebutuhan produksi sandal yang mana merupakan produk unggulan Desa
Toyomarto. Dengan adanya alat ini diharapkan akan meningkatkan produktivitas
dan efisiensi proses produksi sandal.
4

BAB 3. METODE PELAKSANAAN


3.1 Tahap Persiapan
3.1.1 Survei dan Studi Literatur
Pada tahap ini difokuskan untuk mencari literatur-literatur dan mengkaji
teori-teori yang mendukung terkait alat yang dibutuhkan oleh mitra yaitu tentang
bidang ilmu pneumatik, mekanika fluida, dan mekanika. Literatur yang digunakan
adalah buku-buku, artikel, maupun jurnal yang relevan. Tahap ini nantinya juga
akan dilakukan survei ke tempat mitra untuk mencari data-data untuk menunjang
pembuatan alat.
3.1.2 Perancangan Desain
Setelah mempelajari hal-hal yang berhubungan dengan pneumatik dan
survei ke tempat mitra, maka penulis akan melakukan perancangan desain alat.
Dalam tahap ini ada dua langkah pendesainan, yaitu mendesain wiring pneumatik
dan mendesain alat secara 3 dimensi. Pada tahap ini juga dilakukan perhitungan,
khusunya perhitungan kapasitas silinder pneumatik dan power kompresor sehingga
tercipta alat yang efisien sesuai dengan kebutuhan mitra. Wiring diagram pneumatik
pun akan disimulasikan terlebih dahulu untuk mengetahui apakah sistem bekerja
dengan baik atau tidak. Software yang akan digunakan adalah Festo Fluid
Simulator dan Sketch Up.
3.2 Tahap Pelaksanaan
3.2.1 Pengumpulan Alat dan Bahan
Tahap selanjutnya adalah mengumpulkan alat dan bahan yang dibutuhkan
untuk membuat APATIK. Pada tahap ini tentunya akan mempertimbangkan dua hal
yakni dari segi kualitas dan harga. Kedua hal tersebut sangat penting agar produk
yang dihasilkan sesuai yang diharapkan serta juga memperhatikan alokasi dana.
3.2.2 Pembuatan Alat
Pada tahap ini anggota PKM akan dibagi menjadi 2 kelompok. Kelompok 1
akan difokuskan untuk mengerjakan sistem pneumatiknya dan kelompok dua akan
mengerjakan pembuatan dudukan dari komponen pneumatik, tentunya pembuatan
alat ini harus selalu memperhatikan desain awal yang telah direncanakan.
Pembagian kelompok tersebut bertujuan supaya pembuatan alat semakin cepat dan
efektif. Apabila keduanya sudah selesai di kerjakan, maka akan dilakukan perakitan
sistem ke tempat dudukannya.
3.2.3 Pengujian Alat dan Analisa
Setelah alat selesai dibuat, APATIK akan diuji coba agar benar-benar
berfungsi saat diterapkan di mitra. Parameter yang perlu diuji adalah seberapa kuat
aktuator bekerja untuk menarik tali sandal, serta seberapa ringan pengoperasianya.
Setelah pengujian kami menganalisanya apakah data pengujian memang sesuai
dengan yang diperhitungkan. Apabila tidak sesuai dengan yang diharapkan, maka
alat akan dikaji lagi pada tahap perancangan alat.
5

3.2.4 Pembuatan Buku Panduan Alat


Setelah dipastikan alat bekerja dengan baik maka kelompok kami akan
menyusun suatu buku panduan mengenai alat tersebut. Buku panduan berisi
tentang spesifikasi komponen, cara penggunaan alat, cara perawatan, dan standar
keamanan alat.
3.2.5 Sosialisasi Alat ke Mitra
Pada tahap ini, kelompok pkm akan melakukan sosialisasi ke mitra
mengenai alat APATIK ini. Mula-mula semua pegawai dan pimpinan CV akan
kami kumpulkan di sebuah tempat dan kelompok kami akan mempresentasikan
mengenai alat APATIK ini. Hal-hal yang perlu disampaikan diantaranya adalah
sistem kerja alat, panduan mengoperasikan alat dan cara perawatan alat dengan
benar. Kemudian di akhir acara sosialisasi ini, akan dilakukan penyerahan alat ke
mitra beserta buku panduannya.
3.2.6 Evaluasi
Pada tahap ini adalah tahap penarikan kesimpulan terhadap kelebihan dan
kekurangan APATIK ini. Di samping itu sebisa mungkin dicari suatu solusi agar
kekurangan tersebut dapat diminimalisir. Supaya nantinya peralatan ini dapat
bertahan dengan lama juga akan dicarikan solusi yang inovatif mengenai
manajemen perawatan dan perbaikan alat.

BAB 4. HASIL YANG DICAPAI DAN MANFAAT BAGI MITRA


4.1. Hasil yang Dicapai
4.1.1 Persiapan
Persiapan yang dilakukan diantaranya survei dan studi literatur, serta
perancangan desain alat. Survei pada mitra dilakukan pada tanggal 20 April 2018.
Pada survei tersebut dilakukan pengamatan proses pemasangan, menghitung
produktivitas pemasangan tali sandal, dan menghitung gaya penarikan tali sandal.
Pengamatan tersebut disajikan dalam tabel 1, sebagai berikut :
Tabel 1. Data Pengamatan pada Survei Mitra
Komponen yang diamati Hasil
Kecepatan pemasangan tali sandal jepit 5 sandal = 2 menit 8 detik
Produksi pemasangan tali sandal jepit 25 kodi/hari
Gaya penarikan tali sandal 15 kgf
Studi literatur dilakukan untuk melakukan beberapa perhitungan, salah satunya
perencanaan ukuran silinder. Dari data gaya penarikan tali sandal tersebut
dihasilkan silinder pneumatik dengan diameter 32 mm dan diameter piston 10 mm.
Sehingga silinder pneumatik dan piston yang digunakan pada APATIK adalah
berturut-turut berdiamter 32 mm dan 10 mm. Analisis perhitungannya dapat dilihat
pada lampiran 2. Dokumentasi survei ke lokasi mitra dapat dilihat pada lampiran
3.
Perancangan desain alat dilakukan dalam 2 langkah, yaitu pendesainan wiring
pneumatik dan pendesainan alat secara 3 dimensi. Wiring diagram pneumatik akan
6

disimulasikan terlebih dahulu untuk mengetahui apakah sistem bekerja dengan baik
atau tidak.

Gambar 2. Desain APATIK tampak atas dan tampak depan

Gambar 3. Wiring Pneumatik APATIK


4.1.2 Pelaksanaan
1. Simulasi Sistem
Simulasi dan uji coba sistem dilaksanakan pada 27 April di Lab Pneumatik
Politeknik Negeri Malang yang bertujuan untuk memastikan apakah sistem dapat
bekerja dengan baik atau belum. Dalam simulasi ini rangkaian pneumatik dirangkai
seperti pada desain wiring pneumatik. Pada simulasi pertama sistem tersebut kurang
berjalan dengan baik seperti naik dan turunya piston pneumatik tidak bersamaan,
gerakan piston lambat, dan piston pneumatik tidak dapat bergerak secara otomatis
ke atas.
Pada simulasi yang kedua kami merancang ulang dan menyimulasikan secara
langsung di trainer penumatik. Hasilnya kami menemukan sebuah solusi untuk
mengatasi permasalahan tersebut. Adapun solusinya adalah menambahkan katup
pneumatik 5/2 untuk mengatasi masalah piston pneumatik yang tidak dapat kembali
ke posisi awal secara otomatis. Kemudian mengganti selang pneumatik lebih besar
dan memperbesar tekanan sumber dari kompressor untuk menambah gaya dan
kecepatan pergerakan piston. Pada simulasi ini juga dilakukan percobaan perkiraan
dari efiensi alat dan produktifitas dari alat. Dari percobaan kasar di temukan data
bahwa dalam satu menit diperkirakan mampu memasang 5 tali sandal.
7

Gambar 4. Simulasi Sistem Pneumatik


2. Hasil Rancangan APATIK
Mengacu pada gambar 5 dibawah ini, memperlihatkan letak pengait kancing
tali sandal (1) yang berjumlah 3 buah. pengait tersebut terbuat dari 2 jari-jari roda
yang dimodifikasi. Posisi dua pengait belakang dapat di atur yaitu dapat bergeser
ke kanan dan ke kiri. Dan posisi pengait depan dapat di atur yaitu arah maju dan
mundur. Batas pengaturan posisi pengait kancing tali sandal dibatasi sesuai ukuran
panjang lubang yang terletak pada permukaan meja. Posisi pengait dapat diatur
tersebut bertujuan untuk memasangkan tali sandal dengan berbagai ukuran
dikarenakan jarak lubang tali sandal akan berbeda tergantung ukuran sandal. Di
samping itu juga memperlihatkan sistem pneumatik yakni silinder pneumatik (3
dan 5), sebagai pengubah udara bertekanan menjadi gerak naik dan turun piston.
Bertujuan untuk menarik pengait kancing tali sandal (1), sehingga kancing tali
dapat masuk ke lubang tali sandal.

Gambar 5. APATIK
Tabel 2. Komponen APATIK
No Nama Komponen No Nama Komponen
Dudukan penyetel posisi
1 Pengait kancing tali sandal 6
silinder
2 Lubang kancing tali sandal 7 Silinder pneumatik
3 Tali sandal jepit 8 Pedal pengendali piston
4 Alas Meja 9 Kompresor
5 Katup pneumatik 3/2
8

3. Pengujian Alat
Pengujian alat dilakukan di lokasi mitra pada tanggal 16 Juli 2018. Dalam
pengujian tersebut bertujuan untuk mengetahui perbandingan kapasitas produksi
menggunakan APATIK dengan konvensional. Pada pengujian tersebut kami
meminta bantuan karyawan untuk memasangkan tali sandal sebanyak 5 buah
dengan metode yang berbeda yakni dengan menggunakan alat konvensional dan
menggunakan APATIK.

Gambar 6. Pengujian Alat di CV.Sinar Sejati

Tabel 3. Perbandingan Kapasitas Produksi


Jumlah Waktu Kapasitas produksi
Metode
pemasangan tali (detik) 1 jam (sandal)
Konvensional 128 141
5
APATIK 67 269
4. Buku Panduan Alat
Penyusunan buku panduan perlu dilakukan guna membantu mitra dalam
menggunakan alat. Buku panduan berisi 4 sub utama, yakni spesifikasi komponen,
cara penggunaan alat, cara perawatan, dan standar keamanan alat.. Buku panduan
dicetak dengan ukuran A5 dan dijilid dalam bentuk buku.
5. Sosialisasi Alat ke Mitra
Sosialisasi alat dilakukan pada hari Sabtu, 4 Agustus 2018 bertempat di lokasi
mitra yakni UKM CV. Sinar Sejati Desa Toyomarto. Sosialisasi dilakukan dengan
(1) penyampaian materi, yang meliputi : pengenalan alat; fungsi alat; cara
pengoperasian; serta cara perawatannya, (2) diskusi, (3) tanya jawab. Sosialisasi
tersebut dihadiri oleh 5 peserta, yang terdiri dari 4 orang pekerja dan 1 orang
pemilik industri rumahan tersebut. Pada kegiatan ini, peserta sosialisasi juga
diperkenankan untuk mempraktekan/mengoperasikan alat secara langsung. Para
peserta dibimbing langsung oleh tim APATIK, hingga mereka bisa
mengoperasikannya secara individu. Di akhir kegiatan dilakukan penyerahan alat
secara simbolis dari tim APATIK kepada mitra UKM CV. Sinar Sejati, serta
melakukan sesi foto bersama. Dokumentasi kegiatan sosialisasi dapat dilihat pada
lampiran 4.
6. Evaluasi
Kegiatan evaluasi dilakukan secara langsung ke lokasi mitra. Kendala yang
dialami para pekerja dalam mengoperasikan APATIK diselesaikan dan
dikonsultasikan kepada dosen pendamping. Beberapa kendala yang ditemukan dan
9

solusi penyelesaian yang diberikan dapat dilihat pada tabel monitoring dan
evaluasi pada lampiran 5. Pada kegiatan ini dilakukan pula pembagian kuesioner
kepada 5 orang karyawan tentang penerapan APATIK yang telah digunakan
terhadap pengaruh proses produksi pemasangan tali sandal jepit di UKM CV. Sinar
Sejati. Diperoleh hasil sebagai berikut yaitu 20 % karyawan merasa lebih nyaman
menggunakan APATIK dan 80% nyaman dengan alat konvensional, 100%
karyawan merasa lebih cepat dan hemat tenaga jika menggunakan APATIK, 20%
karyawan setuju jika APATIK sangat membantu proses produksi dan 80%
diantaranya tidak setuju, 100% karyawan setuju jika alat konvensional diganti
dengan APATIK, 60% karyawan setuju jika APATIK perlu diproduksi lagi dan
40% lainnya tidak setuju. Berdasarkan hasil tersebut APATIK sudah sangat unggul
dibanding alat konvensional, namun APATIK masih dinilai kurang nyaman dan
kurang bisa membantu proses produksi. Para karyawan merasa kurang nyaman
karena mereka belum terbiasa menggunakan teknologi APATIK tersebut. Dan para
karyawan juga merasa APATIK belum bisa membantu secara maksimal, karena
menurut mereka perlu adanya perbaikan pada bagian komponen APATIK seperti
yang telah disebutkan pada tabel monitoring dan evaluasi pada lampiran 5.
Lembar kuesioner dapat dilihat pada lampiran 6 dan hasil kuesioner tersebut dapat
dilihat pada gambar 7.

Gambar 7. Diagram Hasil Kuesioner Setelah Penerapan APATIK

4.2 Manfaat bagi Mitra


APATIK (Alat Pemasang Tali Sandal Jepit Pneumatik) tentu sangat
bermanfaat bagi mitra, yaitu UKM CV. Sinar Sejati. Karena APATIK mampu
memasangkan tali sandal jepit 2x lebih cepat dari pada alat konvensional yang
sebelumnya diterapkan oleh mitra. APATIK sangat meningkatkan produktivitas
produksi dan efisiensi waktu hingga 2x lipat dari alat konvensional, hal ini dapat
dibuktikan dengan melihat tabel 3. Selain itu APATIK mampu menghemat biaya
yang harus dikeluarkan oleh pemilik mitra. Dengan APATIK, pemilik CV. Sinar
Sejati bisa menghemat biaya pengeluaran hingga Rp. 37.300,00 dalam satu hari
produksi. Analisis keuntungan mitra bisa dilihat pada lampiran 7.
10

Pemilik mitra merasa puas dengan penerapan APATIK, beliau juga


menginginkan bahwa APATIK perlu sedikit perbaikan lagi guna mendukung
proses produksi secara optimal dan maksimal. Pemilik mitra UKM CV. Sinar
Sejati, Bapak Ali Sasmita mengatakan bahwa beliau meminta pemesanan 1 unit
APATIK lagi untuk diterapkan di home industry nya. Pernyataan kepuasan mitra
dapat dilihat pada lampiran 8. Disisi lain APATIK juga sangat meringankan beban
para pekerja. Dengan sistem pneumatik, pekerja tidak lagi membutuhkan tenaga
yang banyak dalam hal memasangkan tali sandal jepit, cukup dengan menginjak
pedal APATIK yang berada di bawah meja saja, ketiga kancing sandal sudah bisa
masuk ke dalam lubangnya secara bersamaan.

BAB 5. PENUTUP
5.1 Kesimpulan
1. APATIK merupakan alat yang dapat diterapkan pada home industry sandal
jepit khususnya di UKM CV. Sinar Sejati untuk mengatasi permasalahan pada
proses pemasangan tali sandal yang kurang efektif dan efisien.
2. APATIK memiliki tiga pengait kancing tali sandal yang digerakkan oleh sistem
pneumatik, dimana tiga pengait tersebut dapat menarik tiga kancing tali sandal
secara bersamaan.
3. APATIK dapat meningkatkan kapasitas produksi hampir 2 kali lipat yakni
mampu memasangkan tali sandal sebanyak 269 sandal/jam.
4. Penerapan teknologi APATIK mendapatkan respon yang sangat positif, baik
dari pemilik mitra maupun karyawan di UKM CV. Sinar Sejati.
5.2 Saran
APATIK (Alat Pemasang Tali Sandal Jepit Pneumatik) telah terbukti
sebagai alat yang profitable dalam proses produksi sandal jepit dan mendapat
apresiasi yang baik dari mitra. Sehingga diperlukan dukungan berupa kepemilikan
hak paten dan keberlanjutan produksi APATIK. Dengan begitu semua pengusaha
sandal jepit tidak hanya UKM CV. Sinar Sejati saja yang bisa menikmati
kecanggihan alat ini melainkan juga pengusaha sandal jepit di seluruh Indonesia.
Kerjasama yang baik dengan berbagai pihak diharapkan mampu mewujudkan home
industry sandal yang lebih profesional dan berkompetensi global.

DAFTAR PUSTAKA
Frank Ebel.2000. Fundamentals of Pneumatics - Collection of Transparencies,
Festo Didactic GmbH & Co, Denkendorf.
H. Meixner/R.Kobler.1988. Maintenance of Pneumatic Equipment And System,
Esslingen, Festo Didactic.
Mulianto, E. Suanli, dan T. Sutanto. 2002. Perancangan Sistem Pneumatik dengan
Aplikasi pada Walking Robot. Universitas Bina Nusantara. Jakarta.
P. Croser, F. Ebel . 2002. Pneumatics Basic Level. Festo-Didactic Esslingen.
Sudaryono.2013.Pneumatik & Hidrolik.Jakarta:BSE.
11

LAMPIRAN

Lampiran 1. Penggunaan Dana


1.1 Rekapitulasi Biaya
No Jenis Pengeluaran Biaya (Rp)
1 Peralatan Penunjang 3.190.000,00
2 Bahan Habis Pakai 4.706.500,00
3 Perjalanan 120.000,00
4 Lain-Lain 730.000,00
Jumlah 8.746.500,00
Dana yang disetujui DIKTI 5.200.000,00

1.2 Realisasi Biaya Sementara


No Jenis Pengeluaran Biaya (Rp)
1 Peralatan Penunjang 1.096.000
2 Bahan Habis Pakai 1.698.000
3 Perjalanan 446.000
4 Lain-lain 1.022.000
TOTAL PENGELUARAN 4.262.000
SISA 938.000

Peralatan Penunjang
Harga
Justifikasi Jumlah
No. Material Kuantitas Satuan
Pemakaian (Rp)
(Rp)
1 Kaca las hitam Alat 2 biji 2.500 5.000
2 Mata bor Alat 1 biji 10.000 10.000
Alat pembangkit
3 Kompresor 1 buah 1.050.000 1.050.000
tekanan
Kunci pas ring
4 Alat 1 biji 15.000 15.000
10 mm
Kunci pas ring
5 Alat 1 biji 16.000 16.000
12 mm
SUB TOTAL 1.096.000

Bahan Habis Pakai


Harga
Justifikasi Jumlah
No. Material Kuantitas Satuan
Pemakaian (Rp)
(Rp)
Mur dan baut Penyambung
1 12 pasang 500 6.000
10 mm komponen
Mur dan baut Penyambung
2 4 pasng 1.000 4.000
12 mm komponen
12

Penyambung
3 Mur M10 10 biji 600 6.000
komponen
Baut dan mur Penyambung
4 10 pasang 5.000 50.000
ukuran 6mm katup pneumatik
5 Engsel kecil engsel tuas katup 1 pasang 5.000 5.000
Selang Komponen
6 10 meter 6.000 60.000
pneumatic pneumatik
Fitting ypc06 Komponen
7 15 biji 6.500 97.500
01 pneumatik
Cylinder mal Komponen
8 1 biji 198.000 198.000
25x100 pneumatik
Cylinder mal Komponen
9 2 biji 240.000 480.000
32x100 pneumatik
Komponen
10 Speed screw 4 biji 23.000 92.000
pneumatik
Komponen
11 Fitting ypk 06 3 biji 17.000 51.000
pneumatik
Mechanical
Komponen
12 valve g321 r 2 biji 100.000 200.000
pneumatik
3/2
Air pilot Komponen
13 1 biji 98.000 98.000
tg2511a 06 5/2 pneumatik
14 Plat Bahan meja 3kg 12.000 42.000
15 Pipa Bahan kaki meja 3 meter 25.000 75.000
16 Besi siku Bahan meja 3 meter 10.000 30.000
Bahan dudukan
17 Besi strip 50.000 50.000
silinder
Jari jari roda Penarik tali
18 14 buah 1.000 14.000
sepeda ontel sandal
Kran Komponen
19 2 17.500 35.000
kompresor kompresor
Komponen
20 PCF 6 02 4 10.000 40.000
pneumatik
Komponen
21 KQ K 06 00 2 20.000 40.000
pneumatik
Komponen
22 TBA 1 rol 1.500 1.500
pneumatik
Komponen
23 Selang bening 1 meter 9.000 9.000
pneumatik
24 Selang kuning Kompresor 2 meter 7.500 14.000
SUB TOTAL 1.698.000
13

Perjalanan
Harga
Justifikasi Jumlah
No. Material Kuantitas Satuan
Pemakaian (Rp)
(Rp)
Survey tempat
Pembelian
1 pembelian bahan 4 20.000 80.000
bahan baku
baku
Mengunjungi Perjalanan ke
2 4 20.000 80.000
mitra lokasi mitra
Membawa
Ke mitra dan ke
3 APATIK ke - 190.000 190.000
kampus
mitra
4 JNE YES Ongkir 3 32.000 96.000
SUB TOTAL 446.000

Lain Lain
Harga
Justifikasi Jumlah
No. Material Kuantitas Satuan
Pemakaian (Rp)
(Rp)
Biaya
1 - - 250.000 250.000
perancangan
2 Biaya cat - - 125.000 125.000
Biaya online
(internet)
3 pencarian - - 200.000 200.000
pustaka
dan materi
Konsumsi
selama
4 - 3 kali 15.000 225.000
Penelitian 5
orang
5 Kertas A4 70g Penulisan 1 rim 40.000 40.000
6 Cetak poster 1 65.000 65.000
Cetak buku
7 1 17.000 17.000
panduan
8 Desain 100.000 100.000
SUB TOTAL (Rp) 1.022.000
14

Lampiran 2. Analisis Perhitungan Pneumatik


Tabel. Komponen Perhitungan
No Komponen Perhitungan Simbol Satuan
1 Luas Penampang A mm2
2 Gaya Piston F Kgf
3 Luas batang piston Ak mm2
4 Volume/konsumsi udara V mm3
5 Diameter silinder D mm
6 Diameter piston D Mm
7 Panjang Langkah Piston H Mm
8 Tekanan kerja P Kgf/cm2
9 Daya Kompresor P Hp
10 Jumlah Silinder N -
11 Tenaga fluida pneumatik Μ -
a. Perencanaan Ukuran Slinder
Adapun data pendukung untuk mencari luasan silinder minimal adalah
sebagai berikut :
p = 5 kgf/cm2
μ = 0,85
F (gaya penarikan tali sandal) = 20 kgf (didapatkan dari hasil pengukuran).
Luasan minimal dapat dicari menggunakan persamaan 1 :
F = A∙p∙μ (1)
Kgf
15 kgf = A ∙ 5 2 ∙ 0,85
cm
Kgf
15 kgf = A ∙ 4,25
cm2
Kgf
A = 15 kgf ÷ 4,25
cm2
𝐴 = 3,53 cm2

Kemudian dilakukan percobaan perhitungan luas penampang dengan


pemilihan silinder pneumatik dengan ukuran diameter silinder 3,2 cm dan diameter
piston 1,2 cm menggunakan persamaan 2 :

π
𝐴 = 4 (D2 − d2 ) (2)
π
𝐴 = (3,2 cm)2 − (1,2 cm)2
4
𝐴 = 6,91 cm2

Dari hasil perhitungan luasan menggunakan diameter 32 mm dan diameter


piston 12 mm maka didapatkan hasil perhitungan yang melebihi dari luas minimal
perencanaan, sehingga silinder pneumatik dengan diameter 32 mm dan diameter
piston sebesar 12 mm dapat digunakan.
15

b. Gaya Piston Pneumatik


Perhitungan gaya piston pneumatik diperoleh dari adanya data pendukung
sebagai berikut:
D = 32 mm = 3,2 cm
d = 12 mm = 1,2 cm
p = 5 kgf/cm2
μ = 0,85
 Gaya Dorong Piston
Gaya dorong piston dapat dihitung menggunakan persamaan 3 :
π
Fdorong = D2 ∙ p ∙ μ (3)
4
π Kgf
Fdorong = (3,2 cm)2 ∙ 5 cm2 ∙ 0,85
4
Fdorong = 34,18 Kgf
 Gaya Tarik Piston
Gaya tarik piston dapat dihitung menggunakan persamaan 4 :
π
Ftarik = 4 (D2 − d2 ) ∙ p ∙ μ (4)
π Kgf
Ftarik = ((3,2 cm)2 − (1,2 cm)2 ) ∙ 5 2 ∙ 0,85
4 cm
Ftarik = 29,37 Kgf
c. Perhitungan Kecepatan Silinder
Untuk mengetahui kecepatan silinder diperoleh dengan menggunakan
persamaan 5. Adapun data yang diketahui sebagai berikut:
t = 0,37 s (dari hasil percobaan waktu piston maju = waktu piston mundur)
h = 100 mm = 0,1 m
maka,
h
𝒗= (5)
t
0,1 m
𝒗= = 0,27 𝑚/𝑠
0,37𝑠
d. Konsumsi Udara Pada Silinder
Kebutuhan udara saat silinder bergerak maju mundur dapat dihitung
menggunakan persamaan rumus 5 dan 6. Adapun data pendukung untuk
melakukan perhitungan konsumsi udara sebagai berikut:
D = 32 mm
d = 12 mm
h = 100 mm
n = 2 silinder
 Konsumsi Udara Saat Piston Maju
π
VDorong = 4 ∙ D2 ∙ h ∙ n (5)
π
VDorong = ∙ (32mm)2 . (100mm). 2
4
VDorong = 160,849 mm2
16

lt
VDorong = 160850 mm3 x 10−6
mm3
VDorong = 0,16085 lt

 Konsumsi Udara Saat Piston Mundur


𝜋
Vtarik = 4 ∙ (𝐷2 − 𝑑 2 ) ∙ ℎ ∙ 𝑛 (6)
𝜋
Vtarik = ∙ ((32𝑚𝑚)2 − (12𝑚𝑚)2 ). (100𝑚𝑚). 2
4
Vtarik = 138230
𝑙𝑡
Vtarik = 138230 𝑚𝑚3 𝑥 10−6
𝑚𝑚3
Vtarik = 0,138230 𝑙𝑡

 Konsumsi Udara satu siklus


VTotal = VDorong + VTarik (7)
VTotal = 0,16085 lt + 0,138230 lt
VTotal = 0,29908 lt
e. Biaya Operasional Kompresor
Untuk mengetahui biaya penggunaan kompresor harus mencari dulu nilai
usaha dengan menggunakan persamaan 6:
W=P ×t (6)
Dimana :
P = 1 Hp = 0,7457 kW
t = 7 jam
Maka didapatkan hasil perhitungan :
W = 0,7457 kW × 7 h
W = 5,2199 kWh

𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝐿𝑖𝑠𝑡𝑟𝑖𝑘 1 ℎ𝑎𝑟𝑖 𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑏𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑝𝑒𝑟 𝑘𝑤ℎ 𝑅𝑝 1.467,28 (PLN)
1.467,28
5,2199 kwh × Rp = 𝑅𝑝 7.700,00
kWh
Jadi biaya operasional maksimal kompresor adalah Rp 7.700,00
17

Lampiran 3. Dokumentasi Survei ke Mitra

Home industry UKM CV. Sinar Sejati

Pengukuran gaya penarikan


tali sandal
Pemasangan tali sandal secara
konvensional

Alat pemasang tali sandal


jepit konvensional
18

Lampiran 4. Dokumentasi Sosialiasi

Pengoperasian alat oleh Karyawan UKM CV. Sinar Sejati

Penyerahan APATIK dan buku panduan ke MITRA

Foto Bersama dengan Mitra


19

Lampiran 5. Tabel Hasil Monitoring dan Evaluasi

Tabel. Hasil Monitoring dan Evaluasi di UKM CV. Sinar Sejati


No. Monitoring Evaluasi
1. Pengait kancing tali sandal - Pengait kancing tali sandal bengkok
Solusi : memperbaiki dan menyediakan
suku cadang pengait.
- Kurang nyaman pada saat memasangkan
kancing tali sandal
Solusi : ukuran panjang pengait
diposisikan sama berdasarkan ukurannya.
Jika salah satu ujung pengait yang panjang
berada di sebelah kanan, maka pengait
yang lain dengan panjang yang sama juga
berada di sebelah kanan.
2. Pedal pengendali piston Pedal gas kurang nyaman
Solusi : mendesain ulang pedal sehingga
lebih nyaman digunakan.
3. Alas meja Alas meja kurang nyaman saat digunakan
Solusi : kontruksi meja lebih baik
dirancang dengan pengaturan kemiringan
agar lebih nyaman saat digunakan.
20

Lampiran 6. Kuesioner Penerapan APATIK yang Ditujukan kepada


Karyawan UKM CV. Sinar Sejati
21

Lampiran 7. Analisis Keuntungan Mitra

Analisis Keuntungan Mitra


Berdasarkan hasil wawancara, pengamatan, dan pengujian kapasitas produksi
di mitra kami. Maka dapat diperoleh rincian perbandingan biaya produksi
menggunakan APATIK dan konvensional yang akhirnya dapat diketahui jumlah
keuntungan mitra.
 Biaya Pemasangan tali sandal dengan APATIK
Kapasitas produksi dengan 1 karyawan = 50 kodi sandal/hari
Gaji @Karyawan = Rp 45.000,00/hari
Biaya total per hari = Gaji Karyawan + Biaya Kompresor
= Rp 45.000,00 + Rp 7.700,00 = Rp 52.700,00
 Biaya pemasangan tali sandal dengan cara konvensional
Kapasitas produksi 1 Karyawan → 25 kodi/hari
Jadi apabila target 90 kodi sandal/hari harus dikerjakan 2 karyawan.
Gaji @karyawan→ Rp 45.000,00/hari
Biaya total per hari = Gaji 2 pegawai
= 2 x Rp 45.000,00 = Rp 90.000,00
 Keuntungan mitra dari proses pemasangan tali sandal
Biaya menngunakan konvensional – Biaya menggunakan APATIK
Rp 90.000,00 – Rp 52.700,00 = Rp 37.300,00
22

Lampiran 8. Surat Pernyataan Kepuasan Mitra


23

Lampiran 9. Publikasi Media

Publikasi oleh iCampus Indonesia

Publikasi oleh @infolombaid Publikasi oleh Surya.co.id


24

Publikasi oleh Koran Surya

Bukti Penerimaan Abstrak untuk di presentasikan di Seminar


Internasional “ICSGT 2018”
25

Lampiran 10. Bukti Nota Pengeluaran Dana


Berikut adalah bukti sebagian nota pengeluaran dana
26
27
28

Anda mungkin juga menyukai