Anda di halaman 1dari 12

Tugas Mekanika Statika 3

Gaya Luar

Ahmad Ihlasul Dzikri


1211800011

Teknik Sipil A
Institut Teknologi Indonesia
1.1 Perbedaan gaya dalam dan gaya luar
 Gaya dalam adalah gaya yang merambat dari muatan
kepada reaksi perletakan
 Gaya luar adalah gaya yang bekerja diluar struktur atau
muatan dan reaksi yang menciptakan kestabilan struktur
(berupa gaya vertikal dan horizhontal, momen lentur,
momen puntir)

1.2 Macam-macam gaya luar berdasarkan cara kerjanya

A. Berdasarkan lamanya pembebanan

 Muatan tetap (beban mati) adalah muatan yang bekerja


terus menerus atau permanen pada struktur yang tidak
dapat dipindahkan, misalnya berat bangunan
 Muatan sementara (beban hidup) adalah muatan yang
bekerja sementara pada struktur yang dapat dipindahkan
atau bergerak, misalnya berat orang atau berat kendaraan

B. Berdasarkan garis kerjanya atau permukaan yang menekan

 Muatan titik (beban terpusat) adalah muatan yang garis


kerjanya bekerja melalui satu titik, misalnya berat
seseorang melalui kaki atau berat kolom pada pondasi
 Muatan terbagi rata (beban merata) adalah muatan yang
bekerja pada bidang terbagi rata sama pada setiap satuan
luas, misalnya berat sekelompok orang di dalam suatu
ruangan atau berat slof pada pondasi

 Muatan terbagi tidak rata teratur adalah muatan terbagi


yang tidak sama berat untuk setiap satuan luas, misalnya
tekanan hidrostatik air pada dinding, muatannya berbentuk
segitiga

C. Berdasarkan pengaruh pembebanan lain

 Muatan momen adalah muatan akibat dari muatan titik


pada struktur sandaran. Gaya horizhontal pada sandaran
menyebabkan momen pada balok, sebagaimana
diperlihatkan pada gambar berikut :

 Muatan puntir adalah suatu gaya mungkin bekerja pada


balok sehingga menimbulkan suatu muatan puntir, seperti
diperlihatkan pada gambar berikut :
D. Berdasarkan sifat pembebanan

 Muatan langsung, misalnya berat seseorang yang berdiri


pada titian suatu jembatan yang bekerja langsung pada
struktur jembatan tersebut
 Muatan tidak langsung, misalnya berat seseorang yang
berdiri pada lantai suatu jembatan akan bekerja tidak
langsung pada struktur jembatan, berat seseorang tersebut
dipindahkan lewat lantai ke balok anak, baru dipindahkan
lagi ke balok induk struktur jembatannya
1.3 Pengertian perletakan

 Perletakan biasa disebut sebagai dudukan atau pondasi


 Perletakan adalah bagian yang berfungsi mengumpulkan
gaya akibat muatan yang bekerja padanya dan
meneruskannya ke bumi
 Perletakan juga berfungsi untuk memikul konstruksi
tersebut

1.4 Macam-macam perletakan

 Perletakan Roll, Perletakan Jepit, Perletakan Pendel

1.5 Perletakan Roll

 Perletakan yang selalu memiliki lubang sendi


 Apabila porosnya licin sempurna maka poros ini hanya
dapat meneruskan gaya yang tegak lurus bidang singgung
dimana poros ini diletakkan
 Garis kerja reaksi satu arah saja yaitu VERTIKAL
 Tidak dapat menahan gaya HORIZHONTAL, sehingga
dapat berpindah pada arah horizhontal agar balok tidak
patah karena memuai
 Tidak dapat menahan MOMEN, sehingga akan mengalami
rotasi yang dapat mencegah balok patah karena memuai
atau melentur

1.6 Perletakan Jepit

 Perletakan jepit adalah perletakan yang menciptakan


kondisi kaku/monolit
 Perletakan ini seolah-olah dibuat dari balok yang
ditanamkan pada perletakannya sehingga mampu menahan
gaya maupun momen, bahkan dapat menahan torsi
 Mampu menahan MOMEN, gaya HORIZHONTAL dan
gaya VERTIKAL sehingga tidak bergerak arah
HORIZHONTAL, VERTIKAL dan juga tidak berputar
 Sering juga disebut perletakan kaku

1.7 Perletakan Pandel

 Perletakan pendel yaitu suatu perletakan yang titik tangkap


dan garis kerjanya berimpit
 Garis kerja reaksi pada batang pandel berhimpit dengan
batang itu sendiri, memberi peluang berputar ke segala
arah

1.8 Persamaan Statik Tertentu

 Struktur akan seimbang apabila gaya yang bekerja


padanya dalam kedaan seimbang. Keadaan seimbang ini
dinamakan Persamaan Statik Tertentu

 ΣX = 0
 ΣY = 0
 ΣMo = 0
Latihan Soal Gaya Luar
Mekanika Statika 3

1. P1 = 1 ton P2 = 5 ton

4 cm C 4 cm D 4 cm
A B

Diketahui :

P1 = 1 ton
P2 = 5 ton
L = 12 m

Ditanya :

Σ MA
ΣMB
ΣMC
ΣMD

Jawab :

ΣMA = 0
-RB (12) + RD (8) + RC (4) = 0
-RB (12) + 5 (8) + 1 (4) = 0
-RB (12) + 44 = 0
12RB = 44
RB = 3,7 ton (Perletakan Sendi)

ΣMB = 0
RA (12) – RC (8) – RD (4) = 0
RA (12) – 1 (8) – 5 (4) = 0
12RA -28 = 0
12RA = 28
RA = 2,3 ton meter (Perletakan Roll)

ΣMC = 0
RA (4) = 2,3 (4) = 9,2 ton meter
ΣMD = 0
RA (8) – RC (4)
2,3 (8) – 1 (4)
18,4 – 4 = 14,4 ton meter

2.
3
2
4 8
10 ton
10 ton 20 ton
15 ton

60 5 60
1
30 4

-7 -5 -4 5 10 12 14

-3
30 8
45
10 ton
15 ton -4
7
5 20 ton

15 ton

Diketahui :

P1 = 20 ton
P2 = 10 ton
P3 = 15 ton
P4 = 10 ton
P5 = 15 ton
P6 = 20 ton
P7 = 10 ton
P8 = 15 ton
Ditanya :

Momen pada sumbu x dan y pada setiap gaya

Jawab :

2.1 Gaya pada P1

Mx = 0

My = P2 (x1’)
My = -20 (12) = -240 ton meter

2.2 Gaya pada P2

Mx = P1 cos 60 (y2’)
Mx = 10 (1/2) (4) = 20 ton meter

My = P1 sin 60 (x2’)
My = 10 (1/2√ 3) (5) = 43 ton meter

2.3 Gaya pada P3

Mx = P3 cos 60 (y3’)
Mx = 15 (1/2) (-4) = = -30 ton meter

My = P3 sin 60 (x3’)
My = 15 (1/2√ 3) (5) = 65 ton meter

2.4 Gaya pada P4

Mx = -P4 cos 30 (y4’)


Mx = -10 (1/2√ 3) (4) = -35 ton meter

My = P4 sin 30 (x4’)
My = 10 (1/2) (-5) = -25 ton meter

2.5 Gaya pada P5

Mx = -P5 cos 30 (y5’)


Mx = -15 (1/2√ 3) (-3) = -39 ton meter

My = -P5 sin 30 (x5’)


My = -15 (1/2) (-7) = 53 ton meter

2.6 Gaya pada P6

Mx = P6 cos 45 (y6’)
Mx = 20 (1/2√ 2) (-3) = -42 ton meter

My = -P6 sin 45 (x6’)


My = -20 (1/2√ 2) (-5) = 71 ton meter

2.7 Gaya pada P7

Mx = -P7 (y7’)
Mx = - 10 (-4) = 40 ton meter

My = 0

2.8 Gaya pada P8

Mx = 0

My = P8 (x8’)
My = 15 (14) = 210 ton meter

2.9 Jumlah momen pada sumbu X

ΣX = P1x + P2x + P3x + P4x + P5x + P6x + P7x + P8x


ΣX = 0 + 20 – 30 – 35 – 39 – 42 + 40 + 0 = -86 ton meter

2.10 Jumlah momen pada sumbu Y

ΣY = P1y + P2y + P3y + P4y + P5y + P6y + P7y + P8y


ΣY = -240 + 43 + 65 – 25 + 53 + 71 + 0 + 210 = 177 ton meter

2.11 Jumlah momen


`
ΣMo = ΣX + ΣY
ΣMo = -86 + 177 = 91 ton meter

Referensi :

Buku Statika karya Sidharta S. Karmawan


https://sisfo.itp.ac.id/bahanajar/BahanAjar/Mulyati/Bahan%20Ajar
%20Statika/Materi%20Ajar/Materi%20Pertemuan%20III%2CIV.pdf
http://ilmudasardanteknik.blogspot.com/2014/11/PerletakanStrukturBang
unan.html

Anda mungkin juga menyukai