Anda di halaman 1dari 8

Available Online at https://journal.unsika.ac.id/index.

php/JLO

Jurnal Literasi Olahraga, 2 (3), Juli 2021, 202-209

Survei Tingkat Ketrampilan Dasar Permainan Futsal Pada Ekstrakurikuler


Futsal SMAN 1 Surade

Pandi Raksawiguna 1* , Aria Kusuma Yuda 2 , Rhama Nurwansyah3


Program Studi Pendidikan Jasmani Olahraga Dan Kesehatan, Fakultas Keguruan Dan Ilmu
Pendidikan, Universitas Singeperbangsa Karawang. Jalan H.S. Ronggowaluyo Telukjambe Timur,
Karawang, Jawa Barat 41361, Indonesia.
*KOrespondensi Penulis: E-mail: pandiraksawiguna97@gmail.com

Abstrak
Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hasil tingkat keterampilan dasar permainan futsal
siswa/siswi SMAN 1 Surade yang mengikuti ekstrakurikuler Kabupaten Sukabumi, apakah terdapat di
kategori baik atau kurang baik. Subjek dalam penelitian ini adalah seluruh anggota ekstrakurikuler futsal
putra/putri dengan jumlah 19 orang. Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini
adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Metode yang digunakan adalah survei, adapun teknik
pengambilan data menggunakan tes, tes dalam penelitian ini berbentuk instrumen. hasil penelitian
tersebut diketahui tingkat keterampilan permainan futsal yang mengikuti ekstrakurikuler di SMAN 1
Surade Kabupaten Sukabumi yang menyatakan pada kategori “sangat baik” dengan persentase 26,3%,
pada kategori “baik” dengan persentase 42,1%, pada kategori “cukup baik” dengan persentase 26,3%,
pada kategori “kurang baik” dengan persentase 0,0 %, dan pada kategori “sangat kurang baik” dengan
persentase 5,3%.
Kata Kunci: Keterampilan Dasar, Permainan Futsal

Futsal Game Basic Skill Level Survey In Futsal Extracurricular Sman 1 Surade a

Abstract
The purpose of this study was to determine the results of the basic skills level of the futsal
game of SMAN 1 Surade students who took extracurricular activities in Sukabumi Regency,
whether they were in the good or poor category. The subjects in this study were all members of
the men's and women's futsal extracurricular activities with a total of 19 people. The data
collection technique used in this research is descriptive quantitative research. The method used
was a survey, while the data collection technique used tests, the tests in this study were in the
form of instruments. The results of this study show that the level of futsal skills that follow
extracurricular activities at SMAN 1 Surade, Sukabumi Regency which states in the "very good"
category with a percentage of 26.3%, in the "good" category with a percentage of 42.1%, in
the "good enough" category. with a percentage of 26.3%, in the "unfavorable" category with a
percentage of 0.0%, and in the "very unfavorable" category with a percentage of 5.3%.
Keywords: Basic Skills, Futsal Game

202
Copyright © 2021, Jurnal Literasi Olahraga, ISSN 2807-470X (print), ISSN 2745-5394 (online)
Jurnal Literasi Olahraga 2 (3), Juli 2021 – 202-209
Pandi Raksawiguna, Aria Kusuma Yuda, Rhama Nurwansyah

PENDAHULUAN Berdasarkan uraian di atas, maka penulis


ingin lebih mengetahui faktor-faktor yang
SMAN 1 Surade merupakan salah satu
mempengaruhi Tingkat Keterampilan Dasar
sekolah di kabupaten sukabumi yang mempunyai
Permainan Futsal Pada Ekstrakulikuler SMAN 1
banyank prestasi akademik maupun non
Surade. Dengan metode survei ini penulis dapat
akademik, dari segi akademik dan non akademik
mengumpulkan informasi dari sampel.
SMAN 1 Surade mampu bersaing dengan
Menurut William H. Edwards
sekolah-sekolah yang ada di kabupaten
(2011:42)“A motor skill is a learned, goal-
sukabumi, maupun di luar kabupaten sukabumi,
directed activity accomplished primarily through
siswa-siswi di SMAN 1 Surade merupakan
muscular contributions to action a nd entailing a
penduduk asli di kecamatan surade namun fisik,
broad range of human behaviors”. Definisi ini
keterampilan, kecerdasan yang di miliki putra-
disebut sebagai definisi klasik dari Keterampilan
putri dari SMAN 1 Surade ini mampu untuk
motorik, yang merupakan definisi kategoris. Ini
bersaing dengan sekolah-sekolah yang ada di
berarti bahwa setiap kegiatan atau perilaku yang
kabupaten sukabumi maunpun di luar kabupaten
dijelaskan adalah, menurut definisi merupakan
sukabumi.
Keterampilan motorik. Artinya, itu adalah
SMAN 1 Surade mempunyai banyak
definisi yang membatasi semua perilaku yang
prestasi khususnya di cabang olahraga bola futsal
dianggap sebagai Keterampilan motorik, terlepas
diantaranya prestasi tersebut ada di antaranya
dari kualitas perilaku mereka.
yang di dalam kota dan ada juga yang di raih di
Futsal dapat diartikan sebagai suatu
luar kota, pada kejuaraan antar SMA/SMK
permainan olahraga yang dimainkan oleh dua tim
sederajat pada sektor putra maupun putri. Untuk
yang berbeda. Olahraga futsal ditujukan untuk
itu saya ingin mengetahui bagaimana tingkat
membentuk perpaduan individu pemain yang
keterampilan dasar yang dimiliki peserta
tergabung dalam sebuah tim demi mencapai
eksrakurikuler bola futsal di SMAN 1 Surade
kemenangan. Kata ‘futsal’ merujuk pada bahasa
dengan menggunakan tes keterampilan yang di
Spanyol yang dipisahkan menjadi Futbol dan
gunakan.
Sala. Jika diartikan kedua kata yang menjadi
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
dasar pemberian nama pada permainan ini maka
(KBBI, 2013:1362), survei adalah teknik riset
Futbol berarti sepakbola atau bermain bola serta
dengan memberi batas yang jelas atas data.
Sala yang berarti ruangan. Hal tersebut memberi
Survei dibedakan dari percobaan (eksperimen)
satu kesimpulan bahwa sebetulnya futsal sendiri
yang lebih banyak dilakukan dalam peneliti ilmu-
merupakan permainan bola yang saat ini sah-sah
ilmu pengetahuan alam (natural science). Kalau
saja dimainkan baik dalam ruang tertutup
dalam percobaan si penulis dapat mengatur atau
maupun ruangan terbuka, tergantung situasi dan
memberikan perlakuan (treatment) tertentu pada
kondisi yang ada.
variabel, maka dalam penelitian survei penulis
Futsal mempunyai sejarah yang lebih
hanya bertindak sebagai pengamat dan tidak
jelas dan terang benderang. Adalah Juan Carlos
boleh sama sekali memengaruhi terjadinya data
Ceriani, seorang yang berkebangsaan Argentina
atau variabel yang dikerjakan oleh pelaksana
namun menetap di Uruguay yang diakui sebagai
survey hanyalah mencatat data seperti apa adanya
pencipta permainan olahraga futsal. Futsal dapat
dan kemudian berusaha menganalisis dan
diartikan sebagai suatu permainan olahraga yang
mengintepretasikan data tersebut untuk
dimainkan oleh dua tim yang berbeda. Olahraga
kemudian mengambil kesimpulan dari padanya.
futsal ditujukan untuk membentuk perpaduan
Berkaitan dengan jenis data yang
individu pemain yang tergabung dalam sebuah
dikumpulkan, menurut Mubyanto dan Suratno
tim demi mencapai kemenangan. Kata ‘futsal’
(1981) mengutip dari Skripsi Zamsumarlin
merujuk pada bahasa Spanyol yang dipisahkan
(2019) survei merupakan satu cara yang utama
menjadi Futbol dan Sala. Jika diartikan kedua
untuk mengumpulkan data primer bila data
kata yang menjadi dasar pemberian nama pada
sekunder dianggap belum cukup lengkap untuk
permainan ini maka Futbol berarti sepakbola atau
menjawab sesuatu pertanyaan. Kalau data
bermain bola serta Sala yang berarti ruangan. Hal
sekunder sudah cukup lengkap dan hipotesis
tersebut memberi satu kesimpulan bahwa
sudah dapat diuji dengan data sekunder, maka
sebetulnya futsal sendiri merupakan permainan
pengumpulan data primer secara langsung
bola yang saat ini sah-sah saja dimainkan baik
dengan metode survei tidak perlu lagi.
dalam ruang tertutup maupun ruangan terbuka,
tergantung situasi dan kondisi yang ada.
203
Copyright © 2021, Jurnal Literasi Olahraga, ISSN 2807 -470X (print), ISSN 2745-5394 (online)
Jurnal Literasi Olahraga 2 (3), Juli 2021 – 202-209
Pandi Raksawiguna, Aria Kusuma Yuda, Rhama Nurwansyah

Teknik dasar bermain futsal merupakan menyalurkan bakat maupun kemampuan untuk
semua gerakan-gerakan yang diperlukan untuk menjadi atlet sepakbola yang baik. Kegiatan ini
bermain futsal. Kemudian untuk bermain tidak akan berhasil tanpa adanya partisispasi dari
ditingkatkan menjadi keterampilan teknik pihak lain seperrti, sarana, prasarana, orang tua,
bermain futsal yaitu penerapan teknik dasar sekolah, guru maupin pelatih, teman dan
bermain kedalam permainan.Teknik dasar masyarakat. Adapun yan dimaksud
bermain futsal meliputi teknik tanpa bola dan ekstrakurikuler didalam penelitian ini adalah
teknik dengan bola.Teknik tanpa bola merupakan ekstrakurikuler futsal.
semua gerakan- gerakan tanpa bola yang terdiri
dari lari cepat mengubah arah, melompat dan METODE
meloncat, gerak tipu dengan badan secara
eksplosif dan gerakan-gerakan khusus penjaga Pendekatan penelitian yang digunakan
gawang.Sedangkan teknik dengan bola meliputi dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif
mengenal bola, menendang bola, mengontrol kuantitatif. Sugiyono (2013:24) mengemukakan
bola, mengiring bola, heading, melempar bola. bahwa metode penelitian kuantitatif dapat
Penguasaan keterampilan yang baik diartikan sebagai metode penelitian yang
dapat diperoleh melalui usaha pengkajian digunakan untuk mendapatkan data yang terjadi
terhadap peserta didik, bentuk dan modal pada masa lampau atau saat ini, tentang
pembelajaran serta faktor- faktor yang keyakinan, pendapat, karakteristik, perilaku,
menunjang pada cabang olahraga yang hubungan variabel dan untuk menguji beberapa
bersangkutan pembentukan keterampilan hipotesis variabel sosiologis dan psikilogis dari
olahraga pada umumnya banyak berhubungan sampel yang diambil dari populasi tertentu.
dengan tindakan yang menyangkut gerakan- Penelitian ini yaitu menilai tingkat keterampilan
gerakan koordinasi otot, Koordinasi gerakan permaianan dasar futsal siswa artinya dalam
dipengaruhi oleh fungsi syaraf dan diperoleh dari penelitian ini peneliti hanya ingin mengetahui
hasil belajar tingkat keterampilan dasar permainan futsal pada
Ektsrakurikuler adalah kegiatan yang peserta ekstrakurikuler futsal di SMAN 1 Surade.
diselenggarakan diluar jam pelajaran yang Penelitian ini merupakan metode survei,
tercantum dalam susunan program sesuai dengan Sugiyono (2013:34) Penelitian survei adalah
keadaan dan kebutuhan sekolah penelitian yang dilakukan pada populasi besar
(Wahdjosoemidjo, 2002:215) mengutip dari maupun kecil,tetapi data yang di pelajari adalah
skripsi Aldhila Anjas Careca (2013). Menurut data dari sample yang diambil dari populasi
daryanto (1996:68) Ekstrakurikuler adalah tersebut, untuk menemukan kejadian-kejadian
kegiatan untuk membantu memperlancar relati, distribusi,dan hubungan-hubungan antar
perkembangan individu murid sebagai manusia variable sosiologis maupun psikologis. Metode
seutuhnya .Dalam Kamus Kata-Kata Serapan ini memerlukan adanya kontak atau hubungan
Asing dan Bahasa Indonesia, Ekstrakurikuler antara peneliti dengan subjek (responden)
mengandung arti berada diluar program yang penelitian untuk memperoleh data yang di
tertulis tentang beberapa mata pelajaran perlukan, sedangkan cara pengambilan data
tambahan. menggungakan tes.
Ekstrakurikuler adalah kegiatan yang Menurut Sugiyono (2013:62) Populasi
diikuti siswa yang berketerampilan Dasar dari adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas:
berbakat dengan materi tercantum dalam cabang obyek/subyek yang mempunyai kuantitas dan
olahraga yang potensial dan berkembang agar karakteristik tertentu yang di tetapkan oleh
siswa mendapat pengalaman selain intrakurikuler peneliti untuk dipelajari dan kemudian di tarik
dan kokurikuler. kesimpulanya. Populasi
Mengacu pada penjelasan diatas maka Menurut Sugiyono (2013:63) Sampel
dapat ditarik kesimpulan bahwa kegiatan adalah bagian dari jumlah dan karasteristik yang
ekstrakurikuler adalah kegiatan yang dilakukan dimiliki oleh populasi tersebut. Dalam penentuan
diluar jam biasa termasuk pada hari libur, dengan sampel, (Arikunto, 2006:134), menyatakan
maksud untuk memperluas wawasan, mendorong bahwa apabila subjeknya kurang dari 100, lebih
pembinaan sikap atau nilai, dan memungkinkan baik diambil semua sehingga penelitiannya
lebih lanjut berbagai mata pelajaran yang merupakan penelitian populasi. Dalam peneltian
dipelajari. Kegiatan ekstrakurikuler olahraga ini pengambilan sampel menggunakan teknik
khususnya sepakbola merupakan wadah Total Sampling,

204
Copyright © 2021, Jurnal Literasi Olahraga, ISSN 2807 -470X (print), ISSN 2745-5394 (online)
Jurnal Literasi Olahraga 2 (3), Juli 2021 – 202-209
Pandi Raksawiguna, Aria Kusuma Yuda, Rhama Nurwansyah

Sebelum melakukan penelitian, penulis Test menahannya kembali menggunakan


harus mempersiapkan instrumen yang akan telapak kaki atau kaki bagian dalam
digunakan. Menurut Sugiyono (2010:92) dibelakang garis tendang.
menjelaskan bahwa “Instumen penelitian g. Setelah menahan bola, Testee menggeser bola
digunakan untuk mengukur nilai variabel yang dengan kaki kanan ke sebelah kiri
diteliti”. Karena instrumen penelitian akan kun(corong) apabila Testee memulai
digunakan untuk melakukan pengukuran dengan menendang bola disebelah kanan
tujuan menghasilkan data kuantitatif yang akurat, kun(corong). Begitu juga sebaliknya, apabila
maka setiap instrumen harus mempunyai skala. Testee mulai menendang disebelah kiri
Instrumen yang penulis gunakan dalam kun(corong) maka setelah menahan bola
penelitian ini adalah tes buatan penulis harus langsung menggeser bola kesebelah
sendiri yang sesuai judul penelitian “Survei kanan kun(corong) dengan kaki kiri.
Tingkat Keterampilan Dasar Permaianan h. Lakukan kegiatan ini bergantian antara kaki
Futsal Pada Ekstrakurikuler futsal SMAN 1 kanan dan kiri selama 30 detik.
i. Apabila bola keluar jauh dari daerah sepak
Surade”. Instrumen diperlukan agar maka Testee menggunakan bola cadangan
pekerjaan yang dilakukan lebih mudah dan yang sudah disediakan.
hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, j. Cara Penskoran
lengkap, dan sistematis sehingga lebih k. Hitungan 1 diperoleh dari satu kali kegiatan
mudah diolah. Instrumen yang digunakan menendang, menahan dan mengontrol bola
berupa tes. yang sah.
Teknik pengumpulan data dilakukan l. Skor tidak dihitung apabila bola yang
melalui 3 instrumen tes yang akan di uji tingkat ditendang lebih tinggi dari 50 cm.
validitas dan reliabilitasnya. 1). Tes menyepak m. Skor tidak dihitung apabila bola tidak ditahan
bola, (passing) dan mengontrol bola, dengan telapak kaki/kaki bagian dalam.
(controlling). 2). Tes menggiring bola, n. Skor tidak dihitung apabila menahan bola
(driblling). 3). Tes menendang bola, (shhoting ke didepan garis batas tendang.
gawang. Petunjuk pelaksanaan tes untuk o. Hasil akhir adalah jumlah skor yang didapat
mendapatkan data adalah sebagai berikut: (1) Tes selama melakukan dalam 30 detik.
Mengumpan dan mengontrol Bola (Passing-
Controlling) (a) Tujuan: mengukur komponen Ilustrasi tes sepak tahan bola bisa dilihat pada
koordinasi mata-kaki dalam mengumpan, gambar di bawah ini:
menahan dan mengontrol bola. (b) Alat/fasilitas:
Bola 3 buah, lakban hitam, kun (corong) 1 buah,
meteran, bidang datar dengan ada dinding
tembok didepannya atau papan buatan ukuran 3
m x 50 cm, form. pencatat skor, balpoin/pensil,
pluit dan stopwatch.
a. Petugas :
b. Seorang pengambil waktu yang memberikan
aba-aba “Ya” dan “Stop”. Gambar 1. Diagram Tes Sepak Tahan Bola.
c. Seorang penghitung jumlah menendang dan
menahan selama 30 detik dan sekaligus Abdul Narlan dan Dicky Tri Juniar (2017:222)
mencatat hasilnya 1) Tes Menggiring Bola (Dribbling)
d. Petunjuk Pelaksanaan : a. Tujuan : Mengukur komponen kelincahan
e. Testee berdiri dibelakang garis tembak dan kecepatan dalam keterampilan
berjarak 3 meter dari dinding/papan, boleh menggiring bola.
dengan posisi kaki kanan yang siap b. Alat/fasilitas : Bola 3 buah,
menendang atau sebaliknya. Didepan kun(corong)/tongkat 5 buah, meteran,
kanan/kiri Testee disimpan kun(corong) yang bidang datar, kapur, form pencatat skor,
sejajar garis batas tembak sebagai rintangan balpoin, pluit dan stopwatch.
yang harus dilewati saat melakukan tes. c. Petugas :
f. Pada aba-aba “Ya”, Testee menendang ke d. Seorang pengambil waktu sekaligus
sasaran /dinding/papan yang sudah diberikan memberikan aba-aba.
tanda persegi panjang 3 m x 50 cm. Kemudian
205
Copyright © 2021, Jurnal Literasi Olahraga, ISSN 2807 -470X (print), ISSN 2745-5394 (online)
Jurnal Literasi Olahraga 2 (3), Juli 2021 – 202-209
Pandi Raksawiguna, Aria Kusuma Yuda, Rhama Nurwansyah

e. Seorang memperhatikan dan mencatat e. Seorang memperhatikan datangnya bola


hasilnya. yang masuk ke gawang yang sudah diberi
f. Petunjuk Pelaksanaan : skor.
g. Pada aba-aba “Siap”, Testee berdiri f. Seorang mencatat hasil dari kecepatan
dibelakang garis start dengan bola berada bola dan skor yang didapat.
pada penguasaan kakinya.. Pada aba-aba g. Petunjuk Pelaksanaan :
“Ya”, h. Testee berdiri dibelakang bola berada
h. Testee mulai menggiring bola lurus dan tiga titik yang berbeda.
melewati rintangan yang ada ditengah, i. Tidak ada aba-aba dari tester.
kemudian ke rintangan berikutnya sesuai j. Testee menendang bola sebanyak 10
dengan arah panah yang sudah ditetapkan kesempatan di tiga titik yang berbeda
sampai berakhir di garis finish. dengan jarak 12 meter. 4 bola dititik
i. Salah arah dalam menggiring bola, testee tengah, 3 bola dititik kanan dan 3 bola
harus memperbaikinya tanpa dititik kiri yang sudah ditentukan.
menggunakan anggota badan lain selain k. Cara Penskoran
kaki dimana melakukan kesalahan dan l. Waktu dihitung saat perkenaan kaki
stopwatch tetap berjalan. dengan bola sampai bola mengenai
j. Menggiring bola dilakukan oleh kaki sasaran.
kanan dan kiri secara bergantian. Tidak m. Bila bola hasil tendangan mengenai tali
diperbolehkan menggiring hanya dengan pemisah skor pada gawang, maka di
satu kaki saja. ambil skor terbesar dari kedua skor
k. Cara Penskoran tersebut.
l. Waktu yang ditempuh oleh testee n. Apabila testee menendang bola keluar
menggiring bola dari start sampai finish. sasaran, waktu tempuh bola tetap
Ilustrasi tes menggiring bola bisa dilihat pada dihitung tetapi untuk skor mendapat 0
gambar di bawah ini, (nol).
Ilistrasi tes menendang bola ke gawang bisa
di lihat pada gambar di bawah ini,

Gambar 2 Diagram Tes Menggiring Bola

Abdul Narlan dan Dicky Tri Juniar (2017:222) Gambar 3. Diagram Tes Menendang Bola ke-
2) Tes Menendang Bola ke Gawang (Shooting) Gawang
a. Tujuan : Mengukur keterampilan, Abdul Narlan dan Dicky Tri Juniar (2017:222)
kecepatan dan ketepatan menendang bola
ke sasaran. Validitas mempunyai arti sejauhmana
b. Alat/fasilitas : Bola 10 buah, lakban, ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam
meteran, gawang ukuran 3 x 2 meter, tali melakukan fungsi ukurnya (Widiastuti 2015:8).
tambang kecil, kertas skor, pluit dan Rumus validitas :
stopwatch, form. Pencatat skor,
balpoin/pensil. Untuk menguji validitas instrumen digunakan
c. Petugas : Rumus Korelasi Product Moment dengan angka
d. Seorang pengambil waktu mulai kasar, yaitu :
perkenaan kaki dengan bola sampai bola N∑XY−(∑X)(∑Y)
melewati gawang. rxy =
√(N∑𝑋2−(∑X)2)(N∑Y2−(∑Y) 2)

206
Copyright © 2021, Jurnal Literasi Olahraga, ISSN 2807 -470X (print), ISSN 2745-5394 (online)
Jurnal Literasi Olahraga 2 (3), Juli 2021 – 202-209
Pandi Raksawiguna, Aria Kusuma Yuda, Rhama Nurwansyah

Dan juga bisa menggunakan Korelasi Dalam penelitian ini aspek ketrampiln
Product Moment dengan simpangan, yaitu : dasar permainan futsal Siswa yang Mengikuti
Rumus : Kegiatan Ekstrakurikuler Futsal di SMAN 1
Surade Kabupaten Sukabumi di ukur berdasarkan
(∑XY) hasil Data Keterampilan Dasar Permainan Futsal.
rxy
√ ∑𝑋2) .((∑𝑌2)
(
Shooting
Ket. T : Nilai koefisien Validitas dan Tabel 2. Hasil Analisi Data Keterampilan
Reabilitas Shooting Permainan Futsal
rxy : Nilai Koefisien korelasi Kelas Interval Frekuensi Presentase Kriteria
Validitas 43 - Keatas 7 36,8 Sangat
X : Varibel X Baik
36 - 42 6 31,6 Baik
Y : Varibel Y 29 - 35 4 21,1 Cukup
N : Sampel 22 - 28 0 0,0 Kurang
KeBawah - 21 2 10,5 Sangat
Kurang
Adapun tolak ukur untuk 19 100
menginterpretasikan derajat validitas intrumen
yang di peroleh sesuai dengan tabel berikut : Dari hasil penelitian tersebut diketahui
Keteramplan Shooting Permaianan Futsal Siswa
HASIL DAN PEMBAHASAN
yang Mengikuti Kegiatan Ekstrakurikuler Futsal
Keterampilan Dasar Permainan Futsal di SMAN 1 Surade di Kabupaten Sukabumi yang
menyatakan pada kategori “sangat baik” dengan
Tabel 1. Hasil Analisis Data Keterampilan Dasar persentase 36,8%, pada kategori “baik” dengan
Permainan futsal persentase 31,6%, pada kategori “cukup baik”
Kelas Interval Frekuensi Presentase Kriteria dengan persentase 21,1%, pada kategori “kurang
85 - Keatas 5 26,3 Sangat baik” dengan persentase 0,0%, dan pada kategori
Baik
71 - 84 8 42,1 Baik
“sangat kurang baik” dengan persentase 10,5%.
58 - 70 5 26,3 Cukup
44 - 57 0 0,0 Kurang
KeBawah - 43 1 5,3 Sangat
Kurang
19 100

Dari hasil penelitian tersebut diketahui


Keteramplan Dasar Permaianan Futsal Siswa
yang Mengikuti Kegiatan Ekstrakurikuler Futsal
di SMAN 1 Surade di Kabupaten Sukabumi yang
menyatakan pada kategori “sangat baik” dengan
persentase 26, 3%, pada kategori “baik” dengan
persentase 42,1%, pada kategori “cukup baik” Gambar 2. Hasil Analisis Data Keterampilan
dengan persentase 26,3%, pada kategori “kurang Dasar Shooting Permainan Futsal
baik” dengan persentase 0,0%, dan pada kategori
“sangat kurang baik” dengan persentase 5,3%. Dalam penelitian ini hasil Analisis
Data Keterampilan Dasar Shooting Ppermainan
Futsal Siswa yang Mengikuti Kegiatan
Ekstrakurikuler Futsal di SMAN 1 Surade
Kabupaten Sukabumi di ukur berdasarkan hasil
Data Keterampilan Dasar Shooting.

Gambar 4. Hasil Analisis Data Keterampilan


Dasar Permainan Futsal

207
Copyright © 2021, Jurnal Literasi Olahraga, ISSN 2807 -470X (print), ISSN 2745-5394 (online)
Jurnal Literasi Olahraga 2 (3), Juli 2021 – 202-209
Pandi Raksawiguna, Aria Kusuma Yuda, Rhama Nurwansyah

Passing dan Controling Dari hasil penelitian tersebut diketahui


Tabel 3. Hasil Analisi Data Keterampilan Dasar Keteramplan Dasar Driblling Permaianan Futsal
Passing dan Controlling Permainan Futsal Siswa yang Mengikuti Kegiatan Ekstrakurikuler
Kelas Interval Frekuensi Presentase Kriteria Futsal di SMAN 1 Surade di Kabupaten
26 - Keatas 4 21,1 Sangat Sukabumi yang menyatakan pada kategori
Baik
23 - 25 9 47,4 Baik “sangat kurang” dengan persentase 36,8%, pada
20 - 22 5 26,3 Cukup kategori “kurang” dengan persentase 26,3%,
18 - 19 0 0,0 Kurang pada kategori “cukup” dengan persentase 36,8%,
KeBawah - 17 1 5,3 Sangat
Kurang pada kategori “baik” dengan persentase 0,0%,
19 100 dan pada kategori “sangat baik” dengan
persentase 0,0%.
Dari hasil penelitian tersebut diketahui
Keteramplan Dasar Passing Permaianan Futsal
Siswa yang Mengikuti Kegiatan Ekstrakurikuler
Futsal di SMAN 1 Surade di Kabupaten
Sukabumi yang menyatakan pada kategori
“sangat baik” dengan persentase 21,1%, pada
kategori “baik” dengan persentase 47,4%, pada
kategori “cukup baik” dengan persentase 26,3%,
pada kategori “kurang baik” dengan persentase
0,0%, dan pada kategori “sangat kurang baik”
dengan persentase 5,3%. Gambar 4. Hasil Analisis Data Keterampilan
Dasar Dribbling Permainan Futsal

Dalam penelitian ini hasil Analisis


Data Keterampilan Dasar Driblling permainan
Futsal Siswa yang Mengikuti Kegiatan
Ekstrakurikuler Futsal di SMAN 1 Surade
Kabupaten Sukabumi di ukur berdasarkan hasil
Data Keterampilan Dasar Dribbling.

KESIMPULAN DAN SARAN


Gambar 3. Hasil Analisis Data Keterampilan
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh
Dasar Passing dan Controlling Permainan Futsal
Tingkat Dasar Keterampilan Futsal Siswa yang
Dalam penelitian ini hasil Analisis mengikuti kegiatan Ekstrakurikuler Futsal
Data Keterampilan Dasar Passing dan SMAN 1 Surade di Kabupaten Sukabumi dalam
Controllling Ppermainan Futsal Siswa yang menghadapi pertandingan menyatakan sebanyak
Mengikuti Kegiatan Ekstrakurikuler Futsal di 5 orang pada kategori “sangat baik” dengan
SMAN 1 Surade Kabupaten Sukabumi di ukur persentase 26,3%, padakategori “baik” sebanyak
berdasarkan hasil Data Keterampilan Dasar 8 orang dengan persentasi 42, 1%, pada kategori
Passing dan Controllinng. “cukup baik” sebanyaka 5 orang dengan
Driblling persentase 26,3%, pada kategori “kurang baik”
Tabel 4. Hasil Analisi Data Keterampilan Dasar dengan persentase 0%, dan pada kategori “sangat
Driblling Permainan Futsal kurang baik” sebanyak 1,% orang dengan
Kelas Interval Frekuensi Presentase Kriteria persentase 5, 3%. Hasil itu menunjukkan bahwa
50 - Keatas 7 36,8 Sangat Tingkat Keterampilan Dasar Permainan Futsal
Baik
39 - 49 5 26,3 Baik
yang ada di ekstrakurikuler futsal di SMAN 1
27 - 38 7 36,8 Cukup Surade Kabupaten Sukabumi sudah baik.
15 - 26 0 0,0 Kurang
KeBawah - 14 0 0,0 Sangat DAFTAR FUSTAKA
Kurang
19 100
Kurniawan, F. (2017). Futsal Basic Skills.
Karawang: Cakrawala Cendekia.

208
Copyright © 2021, Jurnal Literasi Olahraga, ISSN 2807 -470X (print), ISSN 2745-5394 (online)
Jurnal Literasi Olahraga 2 (3), Juli 2021 – 202-209
Pandi Raksawiguna, Aria Kusuma Yuda, Rhama Nurwansyah

Kurniawan, F., & Mylsidayu, A. (2017).


Pertumbuhan dan Perkembangan
Peserta Didik. Bekasi: Samadiru Bekasi.

Lestari, K. E., & Yudhanegara, M. R. (2017).


Penelitian Pendidikan Matematika.
Bandung: PT. Refika Aditama.

Mulyono, M. A. (2014). Buku Pintar Panduan


Futsal. Banda Aceh: Laskar Aksara
Media.

Rahayu, E. T. (2016). Strategi Pembelajaran


Pendidikan Jasmani. Bandung: Alfabeta.

Samsudin. (2008). Pembelajaran Pendidikan


Jasmani Olahraga dan Kesehatan.
Jakarta: Litera Prenada Media Group.

Setiyana, A. (2013). Persepsi Orang Tua Siswa


Terhadap Mata Pelajaran Pendidikan
Jasmani Olahraga dan Kesehatan Di
Sekolah Dasar Negeri Harjobinangun
Kecamatan Grabag Kabupaten
Purworejo.

Sudiro. (2012). Persepsi Orang Tua Peserta Didik


Terhadap Mata Pelajaran Pendidikan
Jasmani Olahraga dan Kesehatan SDN
Grogol 1 Karangmojo Gunungkidul.

Sulistiantoro, D. (2016). Tingkat Keterampilan


Teknik Dasar Bermain Futsal Siswa
PadaTim Futsal Putra dan Tim Futsal Putri
Di SMA N 1 Sewon yang Mengikuti PAF
Tahun 2015. Pendidikan Jasmani
Kesehatan Dan Rekreasi.
https://doi.org/10.1017/CBO97811074153
24.004

PROPIL SINGKAT

Penulis bernama Pandi raksawiguna, Lahir di


sukabumi Pada Tanggal 06 Febuari 1998
Bertempat Tinggal Di Kp. Selagedang Desa
Purwasedar, Kecamatan Ciracap. Kabupaten
Sukabumi Jawa Barat Telah Menyelesaikan
Pendidikan Di SD Puncak Suji, SMPN 1 Ciracap,
SMAN 1 Surade dan telah menyelesaikan
pendidikan di Universitas Singaperbangsa
Karawang Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan, Program Studi Pendidikan Jasmani
Kesehatan dan Rekreasi.

209
Copyright © 2021, Jurnal Literasi Olahraga, ISSN 2807 -470X (print), ISSN 2745-5394 (online)

Anda mungkin juga menyukai