Anda di halaman 1dari 9

Standar Kompetensi Lulusan (SKL) Kemampuan yang Diuji

Memperbaiki sistem pengisisan Menjelaskan fungsi sistem pengisan dan komponen


sistem pengisian

Fungsi sistem pengisian (alternator) pada kendaraan untuk merubah energi mekanik yang didapatkan dari putaran
mesin melalui pulley menjadi energi listrik guna :
 menyediakan energi listrik untuk seluruh kebutuhan energi listrik pada kendaraan selama mesin hidup
 mengisi baterai agar kondisi baterai dalam keadaan baik

Konstruksi Sistem Pengisian (Alternator) dan Komponennya

KOMPONEN ALTERNATOR

 Rotor Fungsi untuk membangkitkan medan magnet melalui


kutub magnet (pole core).

Medan magnet dibangkitkan oleh kumparan rotor (rotor


coil). Pada beberapa jenis alternator fan dijadikan satu
dengan rotor sehingga ukurannya menjadi lebih kecil dan
ringan. Jika arus dialirkan melalui rotor coil maka
sebagian dari kutub pada core terpolarisasi menjadi N
(north) dan bagian yang lain terpolarisasi menjadi S
(south). Kutub-kutub pada rotor dibentuk melengkung
yang memungkinkan rotor dapat berputar di dalam stator.
 Stator

Fungsi untuk membangkitkan arus listrik bolak - balik

Stator mempunyai tiga independent coils, yang masing-


masing menginduksi suatu electro motive force (emf) yang
berubah-ubah. Ketiga kumparan tersebut satu sama lain terpisah
120°, sehingga outputnya juga terpisah 120°.
Pada umumnya kumparan dililit dengan konstruksi bintang tiga
phase, bagian tengah yang menjadi satu merupakan pusat
gulungan yang sering disebut dengan titik netral (neutral point)
atau biasa disebut terminal N. Pada bagian ujung kabel yang
lain akan menghasilkan arus bolak-balik (AC) tiga phase.

 Dioda (Rectifier) Fungsi untuk menyearahkan arus bolak-balik (AC) yang


dihasilkan oleh stator coil menjadi arus searah (DC).
Dioda holder berfungsi untuk meradiasikan panas
Arus bolak-balik tidak cocok digunakan pada sistem
kendaraan listrik dan harus dirubah atau diralat menjadi
arus searah. Arus bolak-balik yang diinduksi dalam stator
coil dirubah oleh rectifier.
Dioda-dioda rectifier adalah komponen semi konduktor
yang mengalirkan arus ke satu arah meskipun pada
tegangan yang kecil, tetapi menahan arus yang
mengalirdari arah yang berlawanan.
Rectifier pada kendaraan juga menahan arus dari batere
ke altenator apabila tegangan yang dihasilkan altenator
lebih rendah dari tegangan batere, sebagai contoh, mesin
dalam keadaan diam. Hal ini mencegah batere dari
pengosongan yang sia-sia.

 Rumah alternator (frame)  Kipas Pendingin (fun)

Fungsi untuk memegang bagian bagian alternator Fungsi untuk mendinginkan diode beserta kumparan
dan menyediakan tempat berputar bagi alternator pada alternator.
atau stator dengan celah sekecil mungkin.
Pada beberapa jenis alternator fan ada yang dijadikan
satu dengan rotor.
 Pulli (pulley)
Fungsi untuk memindahkan tenaga putar dari mesin dan
menentukan perbandingan putaran mesin.
Pulley yang dihubungkan dengan rotor coil (medan kumparan)
yang diberi tenaga dan diputar dengan menggunakan daya putar
mesin melalui V belt, menghasilkan kekuatan elektromotif AC
(AC electromotive force) dalam stator coil. Perbandingan
crankshaft pulley dengan alternator pulley biasanya 1:1.8
sampai 2.2. Alternator berputar pada kecepatan sekitar dua kali
kecepatanmesin.
 Regulator
Fungsi : untuk mengatur besar arus listrik yang masuk ke
dalam rotor coil sehingga tegangan yang dihasilkan
alternator tetap konstan sesuai harga yang telah
ditentukan walaupun putarannya berubah-ubah serta
untuk mematikan tanda dari lampu pengisian secara
otomatis apabila alternator sudah menghasilkan arus
listrik.
Ada 2 tipe regulator yaitu tipe point (point type) dan tipe
tanpa point (pointless type) atau juga disebut IC regulator
karena terdiri dari integrated circuit.
Keuntungan menggunakan IC regulator
• Waktu pengaturan tegangan lebih pendek
• Lebih tahan terhadap getaran
• Ukurannya kecil
Kerugiannya : kurang tahan terhadap panas yang tinggi
dan fluktuasi tegangan.

SIRKUIT SISTEM PENGISIAN (CHARGING SYSTEM CIRCUIT)

Saat Kunci Kontak ON dan Mesin Mati (Ignition Switch ON, Engine Stopped)
Arus medan mula mengalir dari B+ baterai  kunci kontak  terminal IG regulator  titik kontak PL1  titik kontak
PL0  terminal F regulator  terminal F alternator  sikat  slip ring  kumparan medan/rotor  slip ring 
terminal E alternator  masa,  kumparan medan menjadi magnet.
Arus lampu kontrol pengisian mengalir dari B+ baterai  kunci kontak  lampu kontrol pengisian  terminal L
regulator  titik kontak PL0  titik kontak PL1  terminal L regulator  masa,  lampu menyala.
Saat Mesin Operasi Kecepatan Rendah Ke Kecepatan Sedang (Engine Operation Low Speed to Middle Speed)
Alternator lewat terminal B+ mengeluarkan energi listrik untuk pengisian baterai dan beban kelistrikan mobil.
Arus medan mengalir dari B+ alternator  kunci kontak  terminal IG regulator  titik kontak PL1  titik kontak PL0
 terminal F regulator  terminal F alternator sikat  slip ring  kumparan medan/rotor  slip ring  terminal E
alternator  masa.
Arus dari terminal N alternator mengalir ke kumparan relai tegangan melalui terminal N regulator kemudian ke masa,
yang mengakibatkan kontak gerak P0 tertarik ke titik kontak diam P 2 menghubungkan tegangan sinyal regulasi dari B+
alternator ke kumparan regulator dan akibatnya lampu pengisian padam karena tidak ada beda potensial antara
lampu kontrol dan terminal L regulator.
Pada kondisi tegangan baterai sudah mencapai 14,4 volt maka tegangan sinyal regulasi yang masuk ke kumparan
regulator tegangan membuat medan magnet pada inti kumparan regulator tegangan yang mampu menarik kontak
gerak PL0 lepas dari titik kontak PL1. Sehingga arus medan menjadi kecil karena melewati tahanan R, akibatnya
tegangan turun dan kontak gerak PL0 kembali menempel ke kontak PL1, arus medan besar kembali dan tegangan naik
lagi  kontak PL0 lepas kembali  demikian seterusnya pada kecepatan ini akan terjadi putus hubung antara kontak
PL0 dan kontak PL1 sehingga tegangan keluaran alternator tetap pada 14,4 volt.

Saat Mesin Operasi Kecepatan Sedang Ke Kecepatan Tinggi (Engine Operation Middle Speed to High Speed)
Bila kecepatan bertambah naik, tegangan keluaran alternator juga bertambah naik diatas 14,4 volt, yang berarti juga
tegangan sinyal regulasi yang masuk ke kumparan regulator tegangan juga naik. Akibatnya kemagnetan pada inti
kumparan regulator bertambah besar yang mampu menarik kontak PL 0 hingga melayang (berada di tenggah-tenggah
kontak PL1 dan PL2). Akibatnya arus medan melewati tahanan R tetapi karena kecepatanya sudah tinggi maka
tegangan keluaran alternator akan tetap 14,4 volt.
Bila kecepatan bertambah naik lagi maka tegangan keluaran alternator juga bertambah naik hingga 14,8 volt. Pada
tegangan tersebut kemagnetan pada inti kumparan menarik kontak gerak PL0 lebih jauh lagi hingga menempel pada
titik kontak PL2 akibatnya arus medan menjadi nol dan tegangan keluaran alternator turun  kontak gerak PL0 lepas
kembali  arus medan besar lagi  tegangan keluaran naik lagi  kontak gerak PL0 menempel lagi pada PL2 
demikian seterusnya terjadi putus hubung antara kontak gerak PL0 dan kontak PL2 sehingga tegangan keluaran B+
alternator tetap pada 14,4 sampai 14,8 volt.

Pemeriksaan Alternator

 Pemeriksaan Rotor

Pemeriksaan sirkuit Gunakan ohmmeter, antara Hubungan rotor dengan Gunakan ohmmeter untuk
terbuka slip ring ada hubungan. massa (rotor grounding) memeriksa hubungan
Tahanan standar : antara slip ring dengan
Tanpa IC regulator : rotor tidak ada hubungan.
3,9  - 4,1 
Dengan IC regulator :
2,8  - 3,0 
 Pemeriksaan Stator

Pemeriksaan sirkuit Gunakan ohmmeter dan Hubungan stator coil Gunakan ohmmeter dan
terbuka periksa bahwa kawat grounding periksa bahwa antara
kumparan terdapat
kawat kumparan dengan
hubungan, bila tidak ada
hubungan kemungkinan stator core tidak ada
kumparan putus atau hubungan.
rusak.

 Pemeriksaan Dioda (Rectifier)

Periksa rectifier positive Gunakan ohmmeter dan hubungkan salah satu


probe (terminal penghubung kawat kumparan
stator) dengan terminal positif dioda, balikkan
polaritas probe kemudian ulangi lagi langkah
tersebut. Periksa bahwa salah satu menunjukkan
hubungan sedangkan yang lain tidak.

Periksa rectifier negative Gunakan ohmmeter dan hubungkan salah satu


probe (terminal penghubung kawat kumparan
stator) dengan terminal negatif dioda, balikkan
polaritas probe kemudian ulangi lagi langkah
tersebut. Periksa bahwa salah satu menunjukkan
hubungan sedangkan yang lain tidak.

 Pemeriksaan Sikat Karbon (Brush)

Periksa keadaan sikat karbon

Gunakan mistar untuk mengukur panjang sikat karbon yang terpasang


Panjang standar :
Tanpa IC regulator 12,5 mm (0,492 in)
Dengan IC regulator 16,5 mm (0,650 in)
Panjang minimum adalah 5,5 mm (0,217 in)
Pilihlah jawaban yang paling tepat pada soal dibawah ini

1. Fungsi alternator adalah …..

A. untuk merubah energi listrik menjadi energi mekanik

B. untuk merubah energi mekanik menjadi energi listrik

C. untuk merubah energi kalor menjadi energy listrik

D. untuk merubah energi listrik menjadi energi kalor

E. untuk merubah energi kalor menjadi energi mekanik

2. Kekuatan elektromotif AC (AC electromotive force) dalam stator coil dirubah menjadi DC oleh …..

A. rotor coil C. voltage relay E. rectifier

B. voltage regulator D. brush

3. Pada alternator yang menghasilkan arus listrik bolak-balik adalah …..

A. rotor coil C. regulator E. pulley

B. rectifier D. stator coil

4. Untuk mematikan tanda dari lampu pengisian secara otomatis apabila alternator sudah menghasilkan arus listrik
merupakan fungsi dari …..

A. rotor coil C. voltage relay E. rectifier

B. voltage regulator D. brush

5. Di bawah ini yang bukan merupakan bagian dari alternator adalah …..

A. rotor coil C. stator coil E. rectifier

B. primary coil D. brush

6. Prinsip dari alternator adalah …..

A. mereduksi arus dengan cara memutarkan kumparan di dalam medan magnet

B. mereduksi arus dengan cara memutarkan magnet listrik di dalam kumparan

C. membangkitkan aliran arus yang bertegangan tinggi secara mutual induction

D. membangkitkan arus dengan cara memutarkan kumparan di dalam medan magnet

E. membangkitkan arus dengan cara memutarkan magnet listrik di dalam kumparan

7. Pengaturan output alternator dilakukan oleh …..

A. voltage regulator dan relay C. voltage relay E. rectifier

B. voltage regulator D. voltage relay dan rotor coil


8. Selain menyearahkan arus bolak-balik, rectifier pada alternator juga berfungsi …..

A. membangkitkan medan magnet

B. menghasilkan arus listrik

C. mencegah arus balik dari batere ke alternator

D. mengatur besar arus listrik

E. menyalurkan arus listrik ke dalam kumparan

9. Yang bukan merupakan terminal pada regulator adalah …..

A. IG B. N C. F D. L E. C

10. Gambar di bawah merupakan prosedur pemeriksaan …..

A. rotor coil grounding


B. stator coil grounding
C. hubungan sirkuit terbuka rotor
D. hubungan sirkuit terbuka stator
E. hubungan slip ring rotor
11. Komponen yang berfungsi untuk mengatur besar arus listrik yang masuk ke dalam rotor coil sehingga tegangan
yang dihasilkan alternator tetap konstan sesuai harga yang telah ditentukan walaupun putarannya berubah-ubah
ditunjukkan pada nomor …..

A. 1

B. 2

C. 3

D. 4

E. 5

12. Nomor 4 – 6 – 2 – 1 pada regulator adalah terminal …..

A. B – E – IG – L

B. B – E – L – IG

C. N – F – IG – L

D. N – F – L – IG

E. F – N – IG – L

13. Di bawah ini merupakan keuntungan dari penggunaan IC regulator, kecuali …..

A. waktu pengaturan tegangan lebih pendek

B. lebih tahan terhadap getaran

C. ukurannya kecil

D. ringan dan ringkas


E. tahan terhadap panas

14. Pada saat mesin idle, putaran alternator lebih tinggi dari putaran mesin dikarenakan …..

A. putaran alternator pada saat mesin idle harus dapat mengeluarkan energi listrik yang cukup untuk mengisi
baterai
B. putaran alternator pada saat mesin idle harus dapat membangkitkan arus dengan cara memutarkan kumparan
di dalam medan magnet untuk mengisi baterai
C. putaran alternator pada saat mesin idle harus dapat mereduksi arus dengan cara memutarkan kumparan di
dalam medan magnet untuk mengisi baterai
D. putaran alternator pada saat mesin idle harus dapat mereduksi arus dengan cara memutarkan magnet listrik
di dalam kumparan untuk mengisi baterai
E. putaran alternator pada saat mesin idle harus dapat membangkitkan aliran arus yang bertegangan tinggi
secara mutual induction
15. Gambar di bawah merupakan prosedur pemeriksaan …..

A. rotor coil grounding


B. stator coil grounding
C. hubungan sirkuit terbuka rotor
D. hubungan sirkuit terbuka stator
E. hubungan slip ring rotor
16. Lampu pengisian akan menyala pada saat kerja sistem pengisian kondisi …..

A. kunci kontak ON mesin mati D. kecepatan sedang

B. kecepatan rendah E. kecepatan sedang ke kecepatan tinggi

C. kecepatan rendak ke kecepatan sedang

17. Kebutuhan tenaga untuk menghasilkan medan magnet (magnetic flux) pada rotor alternator disuplai dari…..

A. terminal IG C. terminal N E. terminal F

B. terminal L D. terminal E

18. Untuk memindahkan daya dari mesin ke poros alternator, maka dibutuhkan …..

A. fun C. regulator E. pulley

B. frame D. stator coil

19. Batas minimum dari panjang sikat karbon yang terpasang adalah …..

A. 4,0 mm C. 5,5 mm E. 6,5 mm

B. 4,5 mm D. 6,0 mm

20. Pada gambar di bawah, komponen yang berfungsi untuk membangkitkan arus listrik bolak-balik adalah nomor ….

A. 1

B. 2

C. 3

D. 4
E. 5

Anda mungkin juga menyukai