Fungsi sistem pengisian (alternator) pada kendaraan untuk merubah energi mekanik yang didapatkan dari putaran
mesin melalui pulley menjadi energi listrik guna :
menyediakan energi listrik untuk seluruh kebutuhan energi listrik pada kendaraan selama mesin hidup
mengisi baterai agar kondisi baterai dalam keadaan baik
KOMPONEN ALTERNATOR
Fungsi untuk memegang bagian bagian alternator Fungsi untuk mendinginkan diode beserta kumparan
dan menyediakan tempat berputar bagi alternator pada alternator.
atau stator dengan celah sekecil mungkin.
Pada beberapa jenis alternator fan ada yang dijadikan
satu dengan rotor.
Pulli (pulley)
Fungsi untuk memindahkan tenaga putar dari mesin dan
menentukan perbandingan putaran mesin.
Pulley yang dihubungkan dengan rotor coil (medan kumparan)
yang diberi tenaga dan diputar dengan menggunakan daya putar
mesin melalui V belt, menghasilkan kekuatan elektromotif AC
(AC electromotive force) dalam stator coil. Perbandingan
crankshaft pulley dengan alternator pulley biasanya 1:1.8
sampai 2.2. Alternator berputar pada kecepatan sekitar dua kali
kecepatanmesin.
Regulator
Fungsi : untuk mengatur besar arus listrik yang masuk ke
dalam rotor coil sehingga tegangan yang dihasilkan
alternator tetap konstan sesuai harga yang telah
ditentukan walaupun putarannya berubah-ubah serta
untuk mematikan tanda dari lampu pengisian secara
otomatis apabila alternator sudah menghasilkan arus
listrik.
Ada 2 tipe regulator yaitu tipe point (point type) dan tipe
tanpa point (pointless type) atau juga disebut IC regulator
karena terdiri dari integrated circuit.
Keuntungan menggunakan IC regulator
• Waktu pengaturan tegangan lebih pendek
• Lebih tahan terhadap getaran
• Ukurannya kecil
Kerugiannya : kurang tahan terhadap panas yang tinggi
dan fluktuasi tegangan.
Saat Kunci Kontak ON dan Mesin Mati (Ignition Switch ON, Engine Stopped)
Arus medan mula mengalir dari B+ baterai kunci kontak terminal IG regulator titik kontak PL1 titik kontak
PL0 terminal F regulator terminal F alternator sikat slip ring kumparan medan/rotor slip ring
terminal E alternator masa, kumparan medan menjadi magnet.
Arus lampu kontrol pengisian mengalir dari B+ baterai kunci kontak lampu kontrol pengisian terminal L
regulator titik kontak PL0 titik kontak PL1 terminal L regulator masa, lampu menyala.
Saat Mesin Operasi Kecepatan Rendah Ke Kecepatan Sedang (Engine Operation Low Speed to Middle Speed)
Alternator lewat terminal B+ mengeluarkan energi listrik untuk pengisian baterai dan beban kelistrikan mobil.
Arus medan mengalir dari B+ alternator kunci kontak terminal IG regulator titik kontak PL1 titik kontak PL0
terminal F regulator terminal F alternator sikat slip ring kumparan medan/rotor slip ring terminal E
alternator masa.
Arus dari terminal N alternator mengalir ke kumparan relai tegangan melalui terminal N regulator kemudian ke masa,
yang mengakibatkan kontak gerak P0 tertarik ke titik kontak diam P 2 menghubungkan tegangan sinyal regulasi dari B+
alternator ke kumparan regulator dan akibatnya lampu pengisian padam karena tidak ada beda potensial antara
lampu kontrol dan terminal L regulator.
Pada kondisi tegangan baterai sudah mencapai 14,4 volt maka tegangan sinyal regulasi yang masuk ke kumparan
regulator tegangan membuat medan magnet pada inti kumparan regulator tegangan yang mampu menarik kontak
gerak PL0 lepas dari titik kontak PL1. Sehingga arus medan menjadi kecil karena melewati tahanan R, akibatnya
tegangan turun dan kontak gerak PL0 kembali menempel ke kontak PL1, arus medan besar kembali dan tegangan naik
lagi kontak PL0 lepas kembali demikian seterusnya pada kecepatan ini akan terjadi putus hubung antara kontak
PL0 dan kontak PL1 sehingga tegangan keluaran alternator tetap pada 14,4 volt.
Saat Mesin Operasi Kecepatan Sedang Ke Kecepatan Tinggi (Engine Operation Middle Speed to High Speed)
Bila kecepatan bertambah naik, tegangan keluaran alternator juga bertambah naik diatas 14,4 volt, yang berarti juga
tegangan sinyal regulasi yang masuk ke kumparan regulator tegangan juga naik. Akibatnya kemagnetan pada inti
kumparan regulator bertambah besar yang mampu menarik kontak PL 0 hingga melayang (berada di tenggah-tenggah
kontak PL1 dan PL2). Akibatnya arus medan melewati tahanan R tetapi karena kecepatanya sudah tinggi maka
tegangan keluaran alternator akan tetap 14,4 volt.
Bila kecepatan bertambah naik lagi maka tegangan keluaran alternator juga bertambah naik hingga 14,8 volt. Pada
tegangan tersebut kemagnetan pada inti kumparan menarik kontak gerak PL0 lebih jauh lagi hingga menempel pada
titik kontak PL2 akibatnya arus medan menjadi nol dan tegangan keluaran alternator turun kontak gerak PL0 lepas
kembali arus medan besar lagi tegangan keluaran naik lagi kontak gerak PL0 menempel lagi pada PL2
demikian seterusnya terjadi putus hubung antara kontak gerak PL0 dan kontak PL2 sehingga tegangan keluaran B+
alternator tetap pada 14,4 sampai 14,8 volt.
Pemeriksaan Alternator
Pemeriksaan Rotor
Pemeriksaan sirkuit Gunakan ohmmeter, antara Hubungan rotor dengan Gunakan ohmmeter untuk
terbuka slip ring ada hubungan. massa (rotor grounding) memeriksa hubungan
Tahanan standar : antara slip ring dengan
Tanpa IC regulator : rotor tidak ada hubungan.
3,9 - 4,1
Dengan IC regulator :
2,8 - 3,0
Pemeriksaan Stator
Pemeriksaan sirkuit Gunakan ohmmeter dan Hubungan stator coil Gunakan ohmmeter dan
terbuka periksa bahwa kawat grounding periksa bahwa antara
kumparan terdapat
kawat kumparan dengan
hubungan, bila tidak ada
hubungan kemungkinan stator core tidak ada
kumparan putus atau hubungan.
rusak.
2. Kekuatan elektromotif AC (AC electromotive force) dalam stator coil dirubah menjadi DC oleh …..
4. Untuk mematikan tanda dari lampu pengisian secara otomatis apabila alternator sudah menghasilkan arus listrik
merupakan fungsi dari …..
5. Di bawah ini yang bukan merupakan bagian dari alternator adalah …..
A. IG B. N C. F D. L E. C
A. 1
B. 2
C. 3
D. 4
E. 5
A. B – E – IG – L
B. B – E – L – IG
C. N – F – IG – L
D. N – F – L – IG
E. F – N – IG – L
13. Di bawah ini merupakan keuntungan dari penggunaan IC regulator, kecuali …..
C. ukurannya kecil
14. Pada saat mesin idle, putaran alternator lebih tinggi dari putaran mesin dikarenakan …..
A. putaran alternator pada saat mesin idle harus dapat mengeluarkan energi listrik yang cukup untuk mengisi
baterai
B. putaran alternator pada saat mesin idle harus dapat membangkitkan arus dengan cara memutarkan kumparan
di dalam medan magnet untuk mengisi baterai
C. putaran alternator pada saat mesin idle harus dapat mereduksi arus dengan cara memutarkan kumparan di
dalam medan magnet untuk mengisi baterai
D. putaran alternator pada saat mesin idle harus dapat mereduksi arus dengan cara memutarkan magnet listrik
di dalam kumparan untuk mengisi baterai
E. putaran alternator pada saat mesin idle harus dapat membangkitkan aliran arus yang bertegangan tinggi
secara mutual induction
15. Gambar di bawah merupakan prosedur pemeriksaan …..
17. Kebutuhan tenaga untuk menghasilkan medan magnet (magnetic flux) pada rotor alternator disuplai dari…..
B. terminal L D. terminal E
18. Untuk memindahkan daya dari mesin ke poros alternator, maka dibutuhkan …..
19. Batas minimum dari panjang sikat karbon yang terpasang adalah …..
B. 4,5 mm D. 6,0 mm
20. Pada gambar di bawah, komponen yang berfungsi untuk membangkitkan arus listrik bolak-balik adalah nomor ….
A. 1
B. 2
C. 3
D. 4
E. 5