Anda di halaman 1dari 3

Pusaka Airlangga: Petualangan Melintasi

Waktu di Sidoarjo

Pada suatu hari di sebuah desa kecil di Sidoarjo ada seorang pemuda bernama
Raden Wijaya. Ia merupakan seseorang yang memiliki hasrat besar untuk mengupas
sejarah keluarganya dan sejarah kerajaan Kahuripan. Pagi itu Raden Wijaya memutuskan
untuk pergi ke danau di sekitar desanya. Ia pun menikmati perjalanan menuju ke danau
yang sejuk nan indah. Sampainya di danau, Raden Wijaya merasa lega karena hari ini
tidak ada hal buruk yang terjadi padanya. “Hmmmm, tumben ngga ada hal buruk yang
menimpaku di pagi hari ini.” Ucapnya. Raden Wijaya akhirnya melanjutkan
perjalanannya di danau untuk menikmati pemandangan yang ada. Lama kemudian, ia
memutuskan untuk memancing ikan agar ia bisa makan. Ia pun menunggu ikan yang akan
memakan umpan yang ia siapkan. Ikan yang ia tunggu tak kunjung datang “haduh, kenapa
lama sekali ya aku udah lapar nih. Ayo dong ikan-ikan kemarilah.” ucap Raden Wijaya
yang sudah kelaparan. Tak lama kemudian pancingan miliknya mulai bergerak-gerak
Raden Wijaya dengan semangat langsung menarik pancingan tersebut “Wih kok berat
banget? Berarti ikannya besar nih hahahaha.” Setelah ia tarik pancingan dengan sekuat
tenaga, yang keluar dari air bukanlah yang ia harapkan “Loh, apa ini? Tidaaak ini pasti
sampah yang tidak berguna.” Cakap Raden Wijaya dengan kecewa. Tak sangka, ternyata
barang yang telah dipancing bukanlah sampah namun sebuah perhiasan yang berkilau dan
memiliki aura berbeda. “Hah, tidak mungkin orang membuang perhiasan sebagus ini ke
danau. Hmmmm kira-kira kalau aku menjualnya bisa dapat berapa ya?” Ucapnya dengan
sikap bingung namun senang. Sebenarnya Raden Wijaya bukanlah orang yang suka
menggambil barang orang lain tanpa sepengetahuan mereka sebab itulah, ia merasa gugup
dan bingung atas apa yang harus dilakukan dengan perhiasan yang ia temukan itu.
Akhirnya, Raden Wijaya memutuskan untuk mengambil perhiasan yang ia temukan itu.
“Aku tau ini seharusnya tak aku lakukan, namun apa boleh buat mungkin orang yang
memiliki ini sudah tidak suka dengan perhiasan ini lagi.” Pada saat ia menyentuh
perhiasan tersebut seketika pandangannya menjadi gelap lalu ia tiba-tiba pingsan
ditempat. Setelah beberapa waktu yang terasa sangat lama, akhirnya Raden Wijaya
terbangun. Namun, ia tidak mengenali dimana ia sedang berada. “Aduh, sakit sekali
badanku. Tunggu-tunggu aku sedang dimana ini?” Ia merasa bingung karena yang ada
diingatannya adalah ia sedang pergi memancing lalu ia tertidur. Karena lokasi yang tak ia
kenali ini akhirnya Raden Wijaya merasa panik dan tegang
.

Anda mungkin juga menyukai