4. REVIEW DOKUMEN
❖ SPESIFIKASI PERENCANAAN DAN TABEL BEBAN
❖ PERHITUNGAN PERENCANAAN
❖ GAMBAR PERENCANAAN
❖ MATERIAL YANG DIGUNAKAN
❖ SPESIFIKASI SAMBUNGAN
❖ SUMBER TENAGA YANG DIGUNAKAN
❖ PETUNJUK OPERASIONAL
5. PEMERIKSAAN FISIK
6. PENGUJIAN
❖ UJI FUNGSI TANPA BEBAN
❖ UJI FUNGSI BEBAN
MENCATAT DATA DATA DARI CRANE SEPERTI :
1. ITEM NO 11. AUX.HOOK BLOCK 15. WIRE ROPE MAIN
2. SERIAL NO - MANUFACTURE - DIAMETER
3. MANUFACTURE - TYPE / MODEL - CONSTRUCTION
- SERIAL NO. - TYPE / MODEL
4. TYPE / MODEL
- CAPACITY - REEVING
5. CAPACITY OF CRANE - SHEAVE
6. YEAR OF BUILD & USED - WEIGHT 16. WIRE ROPE AUXILIARY
7. BOOM LENGTH ( ATTACHED) - DIAMETER
12. MAIN WINCH DRUM
8. BOOM JIB LENGTH - MANUFACTURE - CONSTRUCTION
9. ENGINE MANUFACTURE - TYPE / MODEL - TYPE / MODEL
- SERIAL NO. - REEVING
- TYPE / MODEL
- SERIAL NO. 13. AUXILIARY WINCH DRUM 17. WIRE ROPE BOOM
- RPM, Kw, - MANUFACTURE - DIAMETER
- TYPE / MODEL - CONSTRUCTION
10. MAIN HOOK BLOCK - SERIAL NO. - TYPE / MODEL
- MANUFACTURE
14. BOOM WINCH DRUM - REEVING
- TYPE / MODEL
- SERIAL No. - MANUFACTURE 18. WIRE ROPE PENDANT
- CAPACITY - TYPE / MODEL - DIAMETER
- SHEAVE - SERIAL NO. - CONSTRUCTION
- WEIGHT - TYPE / MODEL
- REEVING
CATATAN PENYIMPANAN DOKUMEN DESAIN
(RECORD RETENTION DESIGN DOCUMENTS REFER API SPEC 2C)
Heavy Usage
Pemeriksaan crane yang digunakan 50 jam perbulan atau lebih dalam satu bulan harus
dilakukan pemeriksaan trwulan dan berkala, lengkap dengan NDT kritikal serta
pemeriksaan wire rope
Crane yang tidak regular digunakan sesuai dengan ANSI B30.5 Sect 5-2.1.4
❖ crane yang tidak digunakan selama 1 (satu) bulan namun kurang dari 6 (enam) bulan
harus dilakukan pemeriksaan.
❖ Crane yang tidak digunakan selama 6 (enam) bulan harus dilakukan pemeriksaan
lengkap.
PEMERIKSAAN TAMPAK MATA (VISUAL INSPECTION)
'Acceptance Criteria ANSI B. 30.5 Sect. 5-1.9
Check of Structure Lattice Boom
- Boom Chord
- Boom Bracing/Lattice
- Boom Base/Lower
- Boom Section Insert
- Boom Upper
- Boom Back Stop
- Boom Foot Pin
- Boom Base Mounting
- Inner & Outer Bail
- Boom Lug & Pin Connection
-Sheaves Outer/Inner Bail
- Indikator sudut boom tersedia
❖Telescopic Boom
❖ Boom Frame
❖ Boom Inter Section
❖ Cylinder / Rod
❖ Cylinder Mounting / Pins
Check of Hoisting (Main , Auxiliary, Boom) and Pendant Rope. Acceptance Criteria
ANSI B. 30.5 Sect. 5-2.4 & API Spec 9A , API RP 9B Wire rope
- Rope Spoling/Reeving
'Acceptance Criteria ANSI B. 30.5 Sect. 5-1.9
D
Pressure on the Drum
c
Check of Engine Acceptance Criteria ANSI B. 30.5 Sect. 5-1.6
- Exhaust System
* Manipold & Piping
* Silincer
* Heat Insulation
* Spark Arrester
- Intake System
* Air Cleaner Indicator
* Turbo Charger
* Air Line / Pipe
- Engine Indicator
* Oil Pressure
* Water Temp. Gauge
* Air Pressure Gauge
* Amp. (current) Indicator
* RPM Indicator / Tachometer
- Starter Motor
-Cooling System
/ Radiator
- Visual Appreance)
Check of Engine Acceptance Criteria ANSI B. 30.5 Sect. 5-1.6
Pengukuran diameter baut turn table dan penghitungan jumlah baut yang terpasang pada
turn table dan baja bantalan bearing minimum ASTM A 295 dan kebersihan bola bearing
sesuai dengan ASTM E 45 :
BOLTING SYSTEM CRANE API SPEC 2C SECT 9.2.4.1
Sambungan bolt utama di crane, antara lain:
1. Pondasi ke Pondasi: Sambungan antar chasis mobile crane, crawler crane, structure, dll.
2. Pondasi ke Crane Base: Sambungan antara chassis mobile crane, crawler crane, platform structure,
dll. ke tower leg, pedestal pipe, base framing truck crane, transition piece, dll.
3 Crane ke Crane Bearing: Sambungan antara tower leg, pedestal pipe, base framing truck crane,
transition piece, dll. ke crane bearing.
4. Boom Inter Section: Lower, intermediate, upper & extension jib.
5. Winch ke Upper Structure: Winch boom line, load line dan fast line.
6. Swing Motor Winch ke Upper Structure.
Gegagalan sambungan bolt pada crane akan mengakibatkan :
Bolt di Nomor 1 , 2 dan 3 akan mengakibatkan robohnya seluruh bagian crane
Bolt di Nomor 4 akan mengakibatkan robohnya Boom dan seluruh bagian crane
Bolt di Nomor 5 akan mengakibatkan jatuhnya beban atau robohnya boom crane.
Bolt di Nomor 6 akan mengakibatkan tidak terkendalikannya gerak putar crane.
1 kN = 101,9716 Kg
MODEL BOLT & NUT PADA CRANE
ASTM BOLT & NUT ISO BOLT & NUT
3 Radial Strip 6O Deg. Apart Index Mark (12 O'clock)
x
3
2
3 Circ. Line Alternate Marking 10.9
"2", "D", "2H", or "DH" Strength Category
x
A490
2H Alternate Marking "DH" SAE BOLT & NUT
x
x
x
x
6 Rad. Strip
60 Deg. Apart
MODEL BOLT & NUT PADA CRANE
10.9
2. Unified: Menurut kerapatan ulir dibedakan menjadi kasar (UNC), halus (UNF) dan sangat halus
(UNEF). toleransi ulir luar dibedakan Klas 3A, 2A dan 1A untuk ulir sangat teliti, sedang dan kurang.
3. American National : Menurut kerapatan ulir dibedakan menjadi kasar (NC), halus (NF) dan sangat
halus (NEF). toleransi ulir luar dibedakan Kelas 2 dan 3 untuk stud & nut. Kelas 2 untuk toleransi
yang besar dan Kelas 3 untuk yang lebih teliti.
4. Untuk jumlah thread dalam jarak 25,4 mm berbeda sesuai dengan ukuran thread dan diameter bolt
Ulir yang lebih halus mempunyai effective cross sectional area yang lebih besar, sehingga untuk grade
atau kekuatan yang sama akan menghasilkan kekuatan menahan beban yang lebih besar dibanding ulir
yang lebih kasar.
MODEL BOLT & NUT PADA CRANE
Contoh perhitungan tension baut pada crane turn table
- Diameter baut (d) 30 mm
- Panjang Baut (L) 200 mm
- Banyaknya thread dalam satu inch (N) adalah 9
- Bolt dengan grade ISO 10.9
- Tensile stress Bolt sesuai dengan grade adalah F u b = 10 x 10 = 100 kg/mm2
100 kg/mm2 dikonversikan ke Mpa adalah 100 x 1,42 = 142 Mpa
- Yield stress (Fy) Bolt sesuai dengan grade adalah Fy = 10 x 9 = 90 kg/mm2
dikonversikan ke pounds adalah 90 x 1,42 = 127,8 Mpa
- Safety Factor adalah (SF) 3
Dan misalkan jumlah baut terpasang pada bearing turn table adalah 50 unit
Jadi total tension yang dapat ditanggung oleh baut adalah 50 x 2,24 = 112,0 Tons
Check Deflection Bearing Turn Table (API RP 2D Appendix C)
Posisi indicator antara ras bantalan berputar dan nonrotating. derek booming
diposisikan untuk sepenuhnya memiringkan bantalan depan menggunakan
hook load ringan. Dial indikator baik diposisikan di bawah boom atau di
bawah bagian belakang crane sejalan dengan garis tengah booming dan
memusatkan perhatian. kemudian dinaikkan ke posisi tertinggi untuk
sepenuhnya memiringkan bearing ke belakang. bantalan kemudian diukur
pada dial indicator. (Lihat Gambar C.1.) Bearing harus kembali miring ke
depan untuk aslinya posisi untuk memverifikasi keakuratan pengukuran
dengan dial Indikator lagi membaca nol.
Measurement
A=
B=
C=
D=
E=
F=
G=
H=
Check of Lower Construction Acceptance Criteria ANSI B. 30.5
Section 5-1.9.3 out rigger
* Crawler Roller Path, Shoe track
* Crawler adjustment
* Crawler Frame / Chassis
* Horizontal Proper shaft
* Chain Sprocket
* Out Rigger / Jack Cylinder rod hydraulic
* Crawler adjustment
- Main Frame ,A Frame & Gantry - Counter Weight - Slewing clutch /lock swing
- Slew Drive
* Slew Motor
* Slew Brake
* Slew Gear Box & Oil State
* Slew Clutch
* Hydraulic Hose & Connection
* Actuator Cylinder
Check of Lower Construction Acceptance Criteria ANSI B. 30.5
Section 5-1.9.3 out rigger
* Frame outrigger
* Cylinder rod hydraulik aout rigger
* Chassis
* Horizontal Proper shaft
* Out rigger
* Shoe / frame support out rigger
n gth
Le
om
Bo
Angle Boom
LOAD LIFTING
Tipping Radius
Radius CT to Pin Pivot ( R2)
- Main Frame
- Slew Drive
* Slew Motor
* Slew Brake
* Slew Gear Box & Oil State
* Slew Clutch
* Hydraulic Hose & Connection
* Actuator Cylinder
Check of Hydraulic/Pneumatic System Acceptance Criteria ANSI B. 30.5
Sect. 5-1.9.8
Crane bekerja berdasarkan hukum Pascal dimana crane dapat mengangkat
beban yang berat dengan menggunakan penggerak (actuator) yang kecil
dengan media Oli hidrolik yang bertekanan tinggi.
Tekanan yang bekerja pada suatu zat cair pada ruangan tertutup, akan
diteruskan ke segala arah dan menekan dengan gaya yang sama pada
luas area yang sama
Untuk mengangkat dan menurunkan boom, menggulung wire rope,
berputar (swing) crane menggunakan sistem jalur hidrolik
(hydraulic circuit) yang terdiri dari : Pompa Hidrolik yang membangkitkan
pressure oli hidrolik yang tinggi, actuator/penggerak yang berupa hydraulic
cylinder & motor, dan directional control valve sebagai pengontrol
gerakan actuator).
Ringkasnya bagian utama pada sistem Hidrolik Crane ada 4 adalah :
1. Oil & Tank
2. Hydraulic Pump
3. Directional Control Valve
4. Actuator (Penggerak)
Check of Hydraulic/Pneumatic System Acceptance Criteria ANSI B. 30.5
Sect. 5-1.9.8
Pompa menghisap oli hidrolik yang tersimpan di dalam oil Tank dan mendorongnya
menuju actuator (penggerak). Directional control valve berfungsi untuk mengubah
arah aliran oli hidrolik yang menuju actuator sehingga actuator dapat bergerak
bolak-balik (maju-mundur pada cylinder boom, berputar searah-berlawanan arah
jarum jam bila actuatornya berupa motor pada system winch atau swivel/swing).
Bila directional control valve pada posisi netral ( handle di posisi tengah) maka
oli akan dibuang ke oil tank kembali dan tidak keactuator.
Check of Hydraulic/Pneumatic System Acceptance Criteria ANSI B. 30.5 Sect. 5-1.9.8
- Reservoir/Tank
- Hoses
- Filter
- Hydraulic Press. Gauge
- Pump/Compressor
- Cylinder & Rod
Check of Hydraulic/Pneumatic System Acceptance Criteria ANSI B. 30.5 Sect. 5-1.9.8
- ENGINE
- PTO
- PUMP HYDRAULIC
Check of Hydraulic/Pneumatic System Acceptance
Criteria ANSI B. 30.5 Sect. 5-1.9.8
Misalkan :
-Diameter hose yang digunakan adalah (D) = 2 inch
- Beban dalam satu line / Lead Line Pull pada drum
hoist adalah (F) = 15000 Lbs
- Berapa tekanan hydraulik yang dioperasikan (P) = ?
- Circuit Breaker
- Wiring / Harness
- Battery &
Compartment
- Charging System
- Cable & Tray
- Panel Control
Check of Accessories structure & Operation Station
- Cabin
- Ladder
- Hand Rail
- Win shield Glass / Frame
- Seat and cushion
- Door / Windows
- Lighting / Lamp
- Control lever
- Identification
- Wiper
- AC / Fan
- Driving Control
Check of Accessories structure & Operation Station
TRAVELING CONTROL LEVER
SWING CONTROL LEVER
LOCK CONTROL
LEVER
-Load Indicator
Load Moment indicator (LMI)
Dipasang dicrane dengan
- Power Driven ESD Kapasitas 3 tons dan keatas
Check of Safety Devices Crane
- Anti Two Blocking -Anti Two Blocking limit drum - Water Level Indicator
❖ ( L) Rated Load
❖ ( P ) Available hoist line pull with load at boom tip
❖( N ) Number of line parts supporting load
❖ (E ) Reeving system efficiency
❖ (K) Bearing constant: 1.045 for bronze bushings 1.02 for roller bearings
❖ (S) Total number of sheaves in traveling block and top block or boom point.
❖ FORMULA L = PNE
❖ Reeving system efficiency E = ( KN-1) / ((KS x N) x (K-1))
❖ Contoh bila P = 10,0 Tons, jumlah part line yang terpasang N = 8, Bearing constant
terbuat dari bronze bushing K =1,045, Total Sheave 8 berapakah gesekan yang terjadi
disheave .
Concentric
WIRE ROPE GRADE
Kekuatan wire rope tergantung dari grade wire penyusunnya, beberapa grade yang dikenal antara lain:
1. Grade 120/130 Special Extra Extra Improved Plow Steel Type II. Jenis ini memiliki kekuatan tarik 120
hingga 130 long ton setiap inch luas penampang. Wire rope jenis ini dipergunakan untuk kepentingan
khusus di mana strength terbesar diharapkan dari sebuah wire rope.
2. Grade 115/125 Special Extra Improved Plow Steel Type I. Jenis ini memiliki kekuatan tarik 115 hingga
125 long ton setiap inch luas penampang. Wire rope jenis ini memiliki tensile strength yang cukup tinggi
dan dapat dipergunakan asalkan kondisi drum dan sheave sesuai untuk fleksibilitasnya.
3. Grade 110/120 Improved Plow Steel. Jenis ini memiliki kekuatan tarik 110 hingga 120 long ton setiap
inch luas penampang. Wire rope jenis ini memiliki aplikasi yang luas pada crane, dimana memiliki tensile
strength yang baik sedangkan sifat-sifat lain seperti fleksibilitas dan wearing resistancenya masih cukup
baik.
4. Grade 100/110 Plow Steel. Jenis ini memiliki kekuatan tarik 100 hingga 110 long ton setiap inch luas
penampang. Wire rope jenis ini memiliki strength yang lebih rendah, namun memiliki fleksibilitas yang
lebih baik dari Grade 100/110 Improved Plow Steel.
WIRE ROPE DESIGN FACTOR API SPEC 2C
Design factor pada wire rope ditetapkan guna memberikan jaminan keamanan pada operasi pengangkatan.
design factor umumnya tidak seragam, yang hal ini ditentukan sesuai jenis crane dan standard suatu
organisasi atau negara.
1. Design factor standing rope adalah nilai terbesar dan 2.0 atau 4.0
2. Design factor Runing rope adalah nilai terbesar dan 2.5 atau 5.0
3. Design factor wire rope untuk mengangkat personel minimum 10
WIRE ROPE DESIGN FACTOR ASME B30.5
Design factor standing rope 3.0 dan untuk untuk wire rope runing 3.5
Wire Rope & Sling
• Right Heringbone
Dua strand lang lay dan satu right regulerlay
WIRE ROPE
Basic Components
LENGTH LAY WIRE ROPE
CLASSIFICATION WIRE ROPE
PENGUKURAN DIAMETER WIRE
ROPE YANG BENAR
PENGUKURAN DENGAN VERNIER CALIPER DAN MICROMETER
1 inch = 16 bagian skala utama, maka : 1 Skala Utama = 1/16 Inch dan
1 Skala utama dibagi 8 skala Nonius, Maka : 1/16 : 8 = 1/128
Visual Inspection
Broken Wires
Loss of Diameter
Stretch
Corrosion
Kinks
Crushing /Flattened
High Stranding
Gaps between Strands
Core Protrusion
Heat Damage
Kinks
Loose Birdcage
Protuding
Karena wire rope juga merupakan komponen yang menanggung beban, maka diperiksa
kemungkinan dari Corrosion, Abrasion, deformasi dan adanya penyusutan antara lain :
•Apabila tali kawat baja didapati kondisi cacat seperti tersebut dibawah ini,
maka tali kawat baja harus diganti. Jika terdapat enam atau lebih kawat
putus menyebar dalam satu rope sepanjang satu untaian (lay).
•Jika terdapat 3 (tiga) atau lebih kawat putus dalam satu strand sepanjang
satu untaian, atau 6 (enam) atau lebih putus dalam satu lay.
•Diameter kawat terluar berkurang karena aus 1/3 atau lebih dari diameter
kawat (Wire) semula.
6 PART LINE
MAIN WIRE ROPE CALCULATION SHEET API RP 9B
• Desain Factor (DF) = 10000 / 0,004 x SWLH + 1910 = 10000 / (0,004 x 20095+1910)
• = 5.0
• Desain Factor (DF) = 10000 / 0,004 x SWLH + 1910 = 10000 / (0,004 x 20095+1910)
• = 4.9
Visual Inspection Testing: harus dilakukan oleh qualified inspector dengan mempergunakan
alat-alat seperti rollmeter tape, 6” machinist rule dengan 1/32” dan 1/64” unit satuan,
150 mm dial caliper, adjutstable micrometer dengan 1/1000” unit satuan, kaca pembesar,dl
Pemeriksaan dengan uji tanpa rusak (NDT) dengan Metode Magnetic Flow Detector
Untuk mengetahui apakah wire rope tersebut terdapat putus diluar atau didalam
Inti / Core dari wire rope
NDT - Wire Rope Testing (WRT): Alat ini tergolong jenis NDT yang bekerja dengan
prinsip electromagnetis, dimana dengan berkurangnya dimensi atau putusnya wire, hal
ini akan menyebabkan perpengaruhnya medan electromagnetis dan seterusnya
ditunjukkan visualisasinya dengan wire signature. WRT yang ada sekarang mampu
mendeteksi LF (localized Flaw) dan LMA (Loss of Metallic Cross Sectional Area).
LMA trace, %
5,0
4,0
Tanda lingkaran adalah local foult indikasi wire putus
3,0
2,0
1,0
0,0
-1,0
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33
Wire Rope Magnetic Flow Detector Check
Acceptance Criteria ANSI B. 30.5 Sect. 5-2.4 & ANSI B30.8 Section 8-2.4 & B 30.9
LMA trace, %
1,0
0,0
-1,0
6,9 7 7,1 7,2 7,3 7,4 7,5 7,6 7,7 7,8 7,9 8 8,1 8,2 8,3 8,4 8,5 8,6 8,7 8,8 8,9 9 9,1 9,2
LF trace, mV
50,0
40,0
30,0
20,0
10,0
0,0
-10,0
-20,0
-30,0
-40,0
-50,0
6,9 7 7,1 7,2 7,3 7,4 7,5 7,6 7,7 7,8 7,9 8 8,1 8,2 8,3 8,4 8,5 8,6 8,7 8,8 8,9 9 9,1 9,2
Distance, m
Wire Rope Magnetic Flow Detector Check
Acceptance Criteria ANSI B. 30.5 Sect. 5-2.4 & ANSI B30.8 Section 8-2.4 & B 30.9
1,0
0,0
-1,0
15,3 15,4 15,5 15,6 15,7 15,8 15,9 16 16,1 16,2 16,3 16,4 16,5 16,6 16,7 16,8 16,9 17 17,1 17,2
LF trace, mV
50,0
40,0
30,0
20,0
10,0
0,0
-10,0
-20,0
-30,0
-40,0
-50,0
15,3 15,4 15,5 15,6 15,7 15,8 15,9 16 16,1 16,2 16,3 16,4 16,5 16,6 16,7 16,8 16,9 17 17,1 17,2
Distance, m
Wire Rope Magnetic Flow Detector Check
Acceptance Criteria ANSI B. 30.5 Sect. 5-2.4 & ANSI B30.8 Section 8-2.4 & B 30.9
Lokomotif Crane Jarak horizontal antara pusat gravitasi dari crane dan sumbu rotasi
tidak akan melebihi 39% dari track gage.
Crawler Cranes. Jarak horizontal antara pusat gravitasi crane dan sumbu rotasi tidak
akan melebihi 70% dari jarak radial dari sumbu rotasi ke titik tumpu tip
Radius CG unit x berat crane = Distance CG Beban x berat beban yang diangkat
4,4 m x 103000 kg = 3,9 m x 100000 kg adalah 453200 kg = 390000 kg
390000 kg / 453200 = 0,86
100 % - (100 % x 0,86 %) = 13,9 % jadi berat crane lebih berat 15 % dari beban yang
diangkat
ANSI B30.5 Sect 5-1.2.3 Kondisi Minimum Backward stabilitas
Wheel Mounted Crane Telescopic Boom
Contoh
- berat dari unit crane 103000 Kg
- Radius CG ke Tipping Axis 4,4 m
- Distance CG Beban ke tiping Axis 3,9 m
- Beban yang diangkat 100000 Kg
- Berapakah crane stability ?
Radius CG unit x berat crane = Distance CG Beban x berat beban yang diangkat
4,4 m x 103000 kg = 3,9 m x 100000 kg adalah 453200 kg = 390000 kg
390000 kg / 453200 = 0,86
100 % - (100 % x 0,86 %) = 13,9 % jadi berat crane lebih berat 15 % dari beban yang
diangkat
Functional Testing without Load
Acceptance Criteria ANSI B. 30.5 Sect. 5-2.2.1,Chapter 5-3
1. Swing operation
2. Lifting & Lowering Boom
3. Lifting Speed Operation
- Main Hoist
- Aux. Hoist
*4. Hydraulic operation system
5. Brake Operation System
Uji Fungsi tanpa beban dilakukan oleh operator crane dan dipandu signalmen
Memberikan arahan sesuai dengan tabel signalmen.
Catatan untuk signalmen hanya satu orang yang ditunjuk dan bertanggung
Jawab penuh dalam pekerjaan pengangkatan.
Functional Testing without Load
Acceptance Criteria ANSI B. 30.5 Sect. 5-2.2.1,Chapter 5-3
1. Swing operation
2. Lifting & Lowering Boom
3. Lifting Speed Operation
- Main Hoist
- Aux. Hoist
*4. Hydraulic operation system
5. Brake Operation System
Uji Fungsi tanpa beban dilakukan oleh operator crane dan dipandu signalmen
Memberikan arahan sesuai dengan tabel signalmen.
Catatan untuk signalmen hanya satu orang yang ditunjuk dan bertanggung
Jawab penuh dalam pekerjaan pengangkatan.
Load Testing Acceptance Criteria ANSI B. 30.5 Sect. 5-2.2.2
Setelah pemeriksaan visual, NDT pada bagian yang kritis, NDT wire rope , uji fungsi tanpa
Beban, dan crane dinyatakan layak untuk dilakukan pengujian beban.
Tahapan tahapan Rencana operasional pengangkatan (LIFTING OPERATION PLAN) :
1. Lifting Catagory adalah Complex
2. Permit No berapa .....
3. Diagram Lifting Operation terlampir
4. Berat beban diketahui
5. Lifting equipment and accesories yang digunakan tersedia (list terlampir)
5.1 Crawler Crane Lattice Boom No Item ..........
5.2 Load Cell and Indicator capacity sesuai
5.3 Shackle tersedia dan sesuai
5.4 Sling 4 legs kapasitas sesuai
5.5 Master sling kapasitas sesuai
5.6 Tag Line tersedia
5.7 Radio Comunication dan personel (Rigger dan Signalman)
6. Semua rencana pengangkatan mengharuskan hal hal berikut namun tidak terbatas sbb:
- Ukuran dan bentuk benda, berat serta senter gravity
- Metode pemasangan dan pelepasan sling
- Tersedia persetujuan untuk lifting point.
- Pengecekan awal peralatan oleh rigger dan operator
- Rintangan bahaya seperti radius, instalasi listrik dan gedung sudah di ketahui .
- Overtuning load diperlukan tag line
- Kondisi angin Max 20 knot dan cuaca baik
- Jumlah Reeving (Part lIne) wire rope sesuai.
- Berat Block sudah diketahui
Menentukan diameter shackle dan sling yang digunakan untuk pengangkatan
(Load Testing) Mengacu DNV 2.7-1 & BS 12079
*Tare weight basket / Skid (T) = 1000 Kg
*Pay Load /SWL = 10000 Kg
*Max. Gross Weight (R) = 11000 Kg
*Gaya Gravitasi (g) = 9,81 m/s
*Sudut sling Cos a 60 = 0,500
*Jumlah sling / Leg (N) = 4 Legs
*Safety Factor Sling (SF) = 6,95
*Safety Factor shackle (SF) = 5,65
*Working Load Limit (WLL) = BSF / 5 adalah 50984 Kg /5 = 10197 kg (10,197 Tons)
*Berapakah diameter sling yang digunakan = WLL /8 = (10,197 /8 ) x25,4 = 28,6
mm , Atau sama dengan 1 1/8 Inch dengan SWL 11,4 Tons
* Berapa panjang sling yang digunakan bila dari Padeye ke titik tengah adalah 4 m
Jadi 4 m / Cos a = 4 m / 0,5 = 8 meter
Menentukan diameter shackle dan sling yang digunakan untuk pengangkatan
(Load Testing) Mengacu DNV 2.7-1 & BS 12079
*Tare weight basket / Skid (T) = 1000 Kg
*Pay Load /SWL = 10000 Kg
*Max. Gross Weight (R) = 11000 Kg
*Gaya Gravitasi (g) = 9,81 m/s
*Sudut sling Cos a 60 = 0,500
*Jumlah sling / Leg (N) = 4 Legs
*Safety Factor Sling (SF) = 6,95
*Safety Factor shackle (SF) = 5,65
*Breaking Sling Force (BSF)
((R x g))/ ((N-1) x Cos a)) x SF Sling
(11000 x 9,81) / ((4-1) x 0,5)) x 6,95 = 499983 N
*Hasil Newton dijadikan ke Kg =
499983 x 0,1019716 = 50984 kg.
* BSF Sling x ( SF Shackle / SF Sling)
50984 Kg x ( 5,65 / 6,95) = 41447 kg
*Working Load Limit (WLL) = BSF / 4 adalah 41447 Kg /4 = 10362 kg (10,362 Tons)
th
ng
Le
om
Bo
Center of Gravity (C&G)
Angle Boom
LOAD LIFTING
Tipping Radius
Radius CT to Pin Pivot ( R2)
- Pengujian dilakukan minimum 3 kali pengangkatan dari beban ringan , sedang dan Berat
dengan Radius jauh, sedang dan pendek.
- Pengujian SWL x 110 %
-- Holding Time load testing 10 menit
-- Setelah pengujian beban selesai pastikan pemeriksaan Visual, NDT untuk
Memastikan unit tidak mengalami kerusakan dan masih layak dioperasikan.
Load Testing Chart Acceptance Criteria ANSI B. 30.5 Sect. 5-2.2.2
n g th
Le
om
Bo
Angle Boom
LOAD LIFTING
Tipping Radius
Radius CT to Pin Pivot ( R2)
Main Hoist with 4 Part Line and Hook capacity 30,0 Tons weight 250 Kg
01 4.95 13.5 30.50 63.7 4.50 Acc
02 13.47 6.0 23.45 70.0 12.25 Acc
03 17.76 5.5 16.40 64.0 16.15 Acc
Auxiliary Hoist 1 Part Line and capacity 4.0 Tons weight 80 Kg
04 4.45 15.0 30.5 58.0 4.05 Acc
- Pengujian dilakukan minimum 3 kali pengangkatan dari beban ringan , sedang dan Berat
dengan Radius jauh, sedang dan pendek.
- Pengujian SWL x 110 %
-- Holding Time load testing 10 menit
-- Setelah pengujian beban selesai pastikan pemeriksaan Visual, NDT untuk
Memastikan unit tidak mengalami kerusakan dan masih layak dioperasikan.
TUJUAN PEMERIKSAN DAN PERAWATAN
▪ Mengetahui kerusakan sedini mungkin
▪ Memperpanjang masa pakai alat
▪ Meningkatkan efisiensi dan produktivitas alat
▪ Meningkatkan keselamatan kerja
DAILY/PREVENTIVE MAINTENANCE
▪ Pemeriksaan dan perawatan komponen yang bergerak
▪ Pembersihan dan penyetelan
▪ Pengujian terhadap sistem kerja komponen
▪ Pemeriksaan alat keselamatan kerja
SCHEDULING/ROUTINE MAINTENANCE
▪ Pemeriksaan harian dan menyeluruh
▪ Perbaikan dan penyetelan komponen
▪ Penggantian pelumas dan saringan secara periodik
▪ Pemeriksaan, perawatan dan pengujian setiap berkala
TUJUAN PEMERIKSAN DAN PERAWATAN
▪ Mengetahui kerusakan sedini mungkin
▪ Memperpanjang masa pakai alat
▪ Meningkatkan efisiensi dan produktivitas alat
▪ Meningkatkan keselamatan kerja
DAILY/PREVENTIVE MAINTENANCE
▪ Pemeriksaan dan perawatan komponen yang bergerak
▪ Pembersihan dan penyetelan
▪ Pengujian terhadap sistem kerja komponen
▪ Pemeriksaan alat keselamatan kerja
SCHEDULING/ROUTINE MAINTENANCE
▪ Pemeriksaan harian dan menyeluruh
▪ Perbaikan dan penyetelan komponen
▪ Penggantian pelumas dan saringan secara periodik
▪ Pemeriksaan, perawatan dan pengujian setiap berkala
TUJUAN PEMERIKSAN DAN PERAWATAN
▪ Mengetahui kerusakan sedini mungkin
▪ Memperpanjang masa pakai alat
▪ Meningkatkan efisiensi dan produktivitas alat
▪ Meningkatkan keselamatan kerja
DAILY/PREVENTIVE MAINTENANCE
▪ Pemeriksaan dan perawatan komponen yang bergerak
▪ Pembersihan dan penyetelan
▪ Pengujian terhadap sistem kerja komponen
▪ Pemeriksaan alat keselamatan kerja
SCHEDULING/ROUTINE MAINTENANCE
▪ Pemeriksaan harian dan menyeluruh
▪ Perbaikan dan penyetelan komponen
▪ Penggantian pelumas dan saringan secara periodik
▪ Pemeriksaan, perawatan dan pengujian setiap berkala
BREAKDOWN MAINTENANCE
• Perbaikan/penggantian suku cadang tanpa terencana
• Perbaikan akibat kerusakan mendadak
• Perbaikan akibat kelalaian pada scheduling maintenance
• Perbaikan karena adanya kebocoran yang membahayakan