Anda di halaman 1dari 26

HVCRC/IK-STRINGING/GUS-2018/002-rev0

PANDUAN
PEMASANGAN
Hal 1 dari 26
HVCRC/IK-STRINGING/GUS-2018/002-rev0

1. PULLER TENSIONER

1.1 Bullwheel Diameter (DBW)

DBW ≥ 40 x Dc
Contoh:
Conductor: HVCRC HAWK 310 mm2
Dc : 21.78 mm
DBW ≥ 40 x 21.78 = 871 mm

Hal 2 dari 26
HVCRC/IK-STRINGING/GUS-2018/002-rev0

1. PULLER TENSIONER

1.2 Permukaan Bullwheel


Permukaan Bullwheel direkomendaskan dilapisi nylon atau karet, karena
aluminium untuk HVCRC terbuat dari aluminium lunak (HO), maka
permukaan groove di Bullwheel diharuskan halus dan tidak ada cacat.

1.3 Karakteris k Bullwheel


Dg ≥ 1.25 Dc

Rg
Dg

Ds

Jumlah Lapisan Aluminium Groove Radius Rg


Wire (Konduktor) Min Max

1-2 0.55 Dc 1.1 Dc


3 0.55 Dc 0.75 Dc
≥4 0.55 Dc 0.625 Dc

Hal 3 dari 26
HVCRC/IK-STRINGING/GUS-2018/002-rev0

1. PULLER TENSIONER

1.4 Jumlah Alur (Groove) di Bullwheel


Jumlah alur di bullwheel di rekomendasikan minimal 4 alur per konduktor,
agar tidak terjadi slip.

1 2 3 4

Hal 4 dari 26
HVCRC/IK-STRINGING/GUS-2018/002-rev0

2. PULLEY

2.1. Pulley Diameter Dp


DP ≥ 20 DC or 40 x Core Diameter (yang mana yang lebih besar)

2.2. Karakteris k Alur Pulley


Kedalam Alur
Dg ≥ 1.25 Dc

Radius Alur

Jumlah Lapisan Groove Radius Rg


Aluminium Wire Min Max
1-2 0.55 Dc 1.1 Dc
3 0.55 Dc 0.75 Dc
≥4 0.55 Dc 0.625 Dc

Lihat ilustrasi 1.4

Hal 5 dari 26
HVCRC/IK-STRINGING/GUS-2018/002-rev0

3. COMEALONG

LRahang ≥ 250 mm

3.1 Ukuran Comealong


Ukuran Camealong sangat penting disesuaikan dengan ukuran diameter
konduktor. Ukuran yang tidak sesuai dapat menyebabkan slip dan
merusak permukaan konduktor.

Pastikan Camealong tidak aus, karena camealong yang aus menyebab-


kan ukuran yang tidak sesuai.

3.2 Panjang Rahang Comealong, L Rahang


Karena HVCRC adalah jenis konduktor beraluminium lunak, pakailah
comealong yang memiliki rahang yang panjang dan ukuran yang benar.

LRahang ≥ 250 mm

Jenis camealong yang menggunakan sleeve harus sesuai dan sesuai


pada comealongnya.

Hal 6 dari 26
HVCRC/IK-STRINGING/GUS-2018/002-rev0

4. SHOESTRUM

LMS ≥1.70 m

4.1 Ukuran Shoestrum


Ukuran dan kekuatan shoestrum harus sesuai dengan konduktor yang
di gunakan.

4.2 Panjang Shoestrum k LMS


LMS ≥1.70m

Hal 7 dari 26
HVCRC/IK-STRINGING/GUS-2018/002-rev0

5. HYDRAULIC POWER

5.1 Pressure
Max Pressure ≤ 700 bar

Hal 8 dari 26
HVCRC/IK-STRINGING/GUS-2018/002-rev0

6. HYDRAULIC PRESS

6.1 Pressure
Max Pressure ≤ 700 bar

6.2 Compression Force


Compression Force ≥ 700 bar

6.3 Dies
Ukuran dies harus sesuai dengan ukuran konduktor yang ditentukan.

Gunakan dies yang kompatibel dengan mesin hydraulic press.

Hal 9 dari 26
HVCRC/IK-STRINGING/GUS-2018/002-rev0

7. SWIVEL JOINT

Pilihlah ukuran/ kekuatan swivel yang sesuai untuk kegunaannya.


Pastikan swivel berkerja dengan baik. Swivel direkomendasikan untuk
selalu dilakukan pengecekan berkala, apabila putaran swivel tidak
lancar, harus diberikan lubrikasi (oli).

Hal 10 dari 26
HVCRC/IK-STRINGING/GUS-2018/002-rev0

9. BUG

Bug Panjang Bug Kecil Ring

9.1 Bug
Bug digunakan pada saat penarikan dan dipasang di depan dan
dibelakang konduktor pada composite core. Fungsi dari bug
adalah untuk menghindari pergeseran composite core pada saat
penarikan.

9.2 Ukuran Bug


Gunakan 2 type bug sesuai gambar di atas.
Ukuran bug harus sesuai dengan composite core.
Penggunaan bug pada saat penarikan adalah bug panjang 1
buah + bug kecil 3 buah di belakang bug panjang.

9.3 Penggunaan Bug


Bug panjang di gunakan 1 kali.
Bug kecil bisa digunakan lebih dari 2 kali.

Hal 11 dari 26
HVCRC/IK-STRINGING/GUS-2018/002-rev0

10. KONDUKTOR STRIPPER

Konduktor Stripper
Pada proses pemasangan mid span joint dan tension clamp gunakan
konduktor stripper untuk mengupas lapisan kawat aluminium pada
konduktor.
Pengunaan konduktor stripper adalah untuk menghindari kerusakan
pada compostite core saat proses pengupasan lapisan kawat
aluminium.
Catatan :
Apabila konduktor stripper tidak tersedia, maka untuk mengupas
lapisan kawat alumunium dapat menggunakan gergaji.

Hal 12 dari 26
HVCRC/IK-STRINGING/GUS-2018/002-rev0

KEAMANAN SAAT INSTALASI

1. Grounding Block & Personal Grounding stick


HVCRC pada dasarnya terbuat dari aluminium murni dimana karakteris
konduktivitinya tinggi, maka aliran listrik statik yang dapat terakumulasi
pada konduktor juga sangat tinggi. Para pekerja diharuskan menjaga
keamanan dirinya dengan menggunakan peralatan seperti : grounding
block dan personal grounding stick.

Pada umumnya, pekerjaan rekondutoring dilakukan dalam situasi


sebelah sirkuit bertegangan, para pekerja harus berhati -hati terhadap
induksi dari sirkuit sebelah.

2. Peralatan Keselamatan Lainnya


Sama seperti dalam hal mengerjakan konduktor HVCRC, para pekerja
harus menggunakan topi pengaman (safety helmet), sepatu pengaman
(safety boot), safety harnes dalam setiap pelaksanaan pekerjaan.

Hal 13 dari 26
HVCRC/IK-STRINGING/GUS-2018/002-rev0

TATA CARA PENARIKAN

1. Set-up Penarikan

Jarak tensioner pada pulley di tower dikontrol di 1 : 3 seper illustrasi


dibawah.

1X

3X

≥15 m

Dalam set-up, jarak reel stand ke tensioner lebih besar dari 15 meter untuk
menjaga bending radius konduktor , diantara reel stand dan tensioner
dipasanglah pulley supaya konduktor yang masuk kedalam mesin tensioner
dak tertekuk.

Hal yang sama juga double tandem pulley dipasang pada tower pertama
untuk meminimalkan resiko konduktor tertekuk.

Pastikan rem pada reel stand berfungsi dengan baik agar bisa mengatur
tegangan pada konduktor. Tegangan yang terlalu renggang mengakibatkan
konduktor berayun, tegangan yang terlalu tinggi mengakibatkan konduktor
menjadi mekar. Maka itu, rem harus berfungsi dengan baik untuk mengatur
tegangan yang pas. Pada saat penarikan dianjurkan menggunakan radio
komunikasi (HT).

Hal 14 dari 26
HVCRC/IK-STRINGING/GUS-2018/002-rev0

TATA CARA PENARIKAN

2. Take Up Pada Tensioner


Pada umumnya lapisan kawat aluminium terakhir dari konduktor HVCRC
adalah right hand lay, maka sangat penting saat take up pada tensioner
dilakukan masuk dari kiri dan keluar dari kanan untuk menghindari terjadi
mekar (loosening).

CAPSTAND

Keluar dari Masuk dari kiri


kanan

TOWER

Hal 15 dari 26
HVCRC/IK-STRINGING/GUS-2018/002-rev0

TATA CARA PENARIKAN

3. Penarikan
Mulailah prosedur penarikan dengan menjalankan mesin tensioner terlebih
dahulu lalu jalankan mesin puller. Saat menghentikan mesin, hentikan
puller dahulu lalu hentikan mesin tensioner.
Mulailah penarikan dengan kecepatan yang rendah lalu penambahan
kecepatan dilakukan dengan stabil. Dalam proses penarikan, penambahan
kecepatan atau pengurangan kecepatan pada mesin tensioner dan puller
harus disinkronisasi.
Konduktor tidak boleh ditarik mundur karena akan mengakibatkan
konduktor mekar/(loosening).
Pada saat proses penarikan, konduktor harus stabil, tidak boleh ada
getaran berayun, seper ilustrasi dibawah, dilarang terjadi.

Hal 16 dari 26
HVCRC/IK-STRINGING/GUS-2018/002-rev0

TATA CARA PENARIKAN

4. Kecepatan & Kekuatan Penarikan

Kecepatan, S kurang lebih 2.25 km/jam atau 37.5 meter/menit

Kekuatan tarik
- Puller 14-16 kN (1400 - 1600 daN)
- Tensioner 11-13 kN (1100 - 1300 daN)

Kecepatan penarikan harus disesuaikan dengan kondisi lapangan.


Andongan pada konduktor saat penarikan perlu diperhatikan. Hindarilah
o
andongan yang besar. Jagalah sudut a ≥ 30 untuk menghindari kelebihan
tekukan pada konduktor dan meminimalkan loosening. Pada saat
Penarikan, andongan harus diperhatikan, tidak boleh berlebihan.

Hal 17 dari 26
HVCRC/IK-STRINGING/GUS-2018/002-rev0

TATA CARA PENARIKAN

5. Penarikan Saat Tikungan

Dalam proses penarikan pada tikungan sesuaikan tipe pulley sesuai


dengan sudut tikungan yang diperlukan, seperti ilustrasi dibawah.

Setiap tower tikungan diharuskan ada anggota yang menjaga saat


penarikan.

Beritahukan apabila pada sambungan konduktor akan melewati tower


tikungan agar kecepatan dapat dikurangi.

Pada saat proses penarikan saat tikungan harus menggunakan Radio


Komunikasi (HT).

Hal 18 dari 26
HVCRC/IK-STRINGING/GUS-2018/002-rev0

TATA CARA PENARIKAN

6. Penyambungan Sementara Pada Konduktor


Dalam proses penarikan, penyambungan sementara antara wire rope
looping dan Konduktor, konduktor dan konduktor, di lakukan dengan
connector dan Shoestrum.

Penyambungan konduktor ke konduktor dianjurkan tidak melebihi 4 drum


atau tidak lebih dari 10 km dengan syarat kondisi lapangan memungkinkan.
Tidak direkomendasikan menyambung lebih dari 10 km karena akan terjadi
benturan antara bug dan pulley, bug akan menjadi kendor dan core bisa
terlepas dari bug. Di samping itu penarikan yang terlalu panjang akan
menambah resiko kerusakan pada Konduktor.

6.1 Cara Pemasangan Shoestrum

STEP 1

konduktor

STEP 2

Bug

STEP 3 Tali pengikat

STEP 4

Lakban melapisi tali pengikat

Hal 19 dari 26
HVCRC/IK-STRINGING/GUS-2018/002-rev0

TATA CARA PENARIKAN

6.2. Cara Pelepasan shoestrum Setelah Penarikan

STEP 1

lakban dilepas

STEP 2

Tali pengikat dilepas

STEP 3

STEP 4
konduktor dilepaskan dari shoestrum

STEP 5

potong bagian ini

Hal 20 dari 26
HVCRC/IK-STRINGING/GUS-2018/002-rev0

TATA CARA PENARIKAN

7. Konfigurasi Penarikan

Arah Tarik

Shoestrum Shoestrum HVCRC 2

ACSR

------
--

Swivel Connector
HVCRC 1

Connector

Hal 21 dari 26
HVCRC/IK-STRINGING/GUS-2018/002-rev0

TATA CARA PENARIKAN

8. Pemberhentian Kerja Sementara Saat Penarikan

Pada saat terjadi pemberhentian kerja saat jam makan siang atau, ketika
pekerjaan akan dilanjutkan keesokan hari atau cuaca tidak mendukung,
posisi konduktor harus posisi bertegangan ( tidak renggang).

Membiarkan konduktor dalam posisi renggang sangat berbahaya karena


faktor angin/cuaca yang sulit diprediksi dapat membuat konduktor
berayun sehingga dapat mengakibatkan kerusakan pada konduktor.

Hal 22 dari 26
HVCRC/IK-STRINGING/GUS-2018/002-rev0

TATA CARA PENARIKAN

9. Sagging
Pengukuran sagging dapat dilakukan dengan menggunakan :
• Tension Dinamometer
• Sight Method / Theodolite

10. Pemasangan Mid Span dan Repair Sleeve

Pemasangan mid span joint diijinkan maksimal 1 buah per span.


Pemasangan mid repair sleeve diijinkan maksimal 2 buah per span.
Syarat lain pemasangan mid span joint dan repair sleeve berupa :

1. ≥ 15m dari dead end clamp


2. ≥ 5m dari suspension clamp
3. ≥ 0.5m dari spacer

Hal 23 dari 26
HVCRC/IK-STRINGING/GUS-2018/002-rev0

TATA CARA PENARIKAN

11. Perbaikan Konduktor


Jika terjadi lecet atau luka pada permukaan konduktor, perbaikan bisa
dilakukan dengan cara :
1.Armor Rod
2. Repair Sleeve
3. Mid Span Joint

Posisi Kerusakan pada kawat aluminium


Jumlah Outer Layer Inner
Kerusakan 1 kawat 2 kawat >2 kawat Layer

Armor Rod

Repair Sleeve

Mid Span Joint

12. Loosening pada kawat aluminium


Penyebab :
1.Kawat aluminium trapesium bergeser akibat tarikan
2. Bendingan saat penarikan

Kejadian loosening tidak mudah untuk dihindari dan loosening bukanlah


berarti gagal dalam penarikan

Hal 24 dari 26
HVCRC/IK-STRINGING/GUS-2018/002-rev0

TATA CARA PENARIKAN

13. Penggunaan Comealong

Hal 25 dari 26
HVCRC/IK-STRINGING/GUS-2018/002-rev0

TATA CARA PENARIKAN

14. Penggunaan Pulley

Pastikan posisi konduktor bergerak tepat di tengah groove pulley. Jika posisi konduktor tidak
benar maka sudut pulley disesuaikan dengan posisi konduktor.

Hal 26 dari 26

Anda mungkin juga menyukai