O24 = 2O16
Lampiran Peraturan Direksi
PT PLN (Persero) No. 0049.P1D1N2017
PT PLN (Persero)
Jalan Trunojoyo Blok M-11135 Kebayoran Baru
Jakarta Selatan 1216A
SPLN D3.024 = 2O16
Lampiran Peraturan Direksi
PT PLN (Persero) No. 0049.P1D1N2017
PT PLN (Persero)
Jalan Trunojoyo Blok M-11135 Kebayoran Baru
Jakarta Selatan 12160
SALURAN KABEL LAUT TEGANGAN MENENGAH
Spesifikasi Kabel Laut 12120 (24) kV
Disusun oleh :
Diterbitkan oleh :
PT PLN (Persero)
"n
FT Pt-!'l {PERSERO}
TEp,lT&ll}&
l1&*6in6xt a:.
ilndxng"**den* ffi: l,tp*ar ii **tur ?X,XI teqesms ffiBd&,l
Ucens Y"]i+ \s5p.3
ry Urdang-,r'rcanE H ltnr'*' 4l Tar.:r 2]f;? ter:ang pe.se.asn
7. i\nggaran ...
-7
Anggaran Daoar PT PtN (PerEero);
8. Koputusan Mentcri Bad*n Usaha Milik Negar* Nomor 8K-
l TglMBU/2013 tentang Pemberhsntian, Forubahan
Nornenklatur Jabatan, dan Pengangkatan Anggota.Anggota
Direk*r Ferusahaan Fersefoan (Per*ero) PT Fsruaahesn
Liatrik Negara;
u. Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor $K-
272lMBU/l 2ftA14 tentans Pemberhentien dan Pengangketan
AnSgota-Anggola Direksi Ferusahaan Persoroan {Parsoro}
PT Ferueahaan Listr;k lrlegara,
10, Keput*san Menteri Badan U**hc Milik hlegara Nomor SK-
:1 i,/l'!4Bi Ji1 Ui?t1 5 i*nl;rn1 Piin'rbrrh*ntinn Can P*ngangk*txn
Alrqqalr.i-liir,jii,:llr ilrrrtrir Ir:rr.r.r,;i*iiit] Prrr*ro":n {P*'rs*ro)
ir'l !ri-:r :-.r,r *lr l ;r n l.- r;l t'r!. li i't.l ;l;,i,
it (r:l,.:;,il.ll,;;-rrr i.lrli:i;lr ,]rl f i.,fi iirtt'si.:rf l l''l*ntr":f n33 Kl{Jlnl:00$
1r::rtlir:1,.; ii'rrrr:'l;ililr l"t 1 l-'l-l{ iF*rxi,.lrn) Pl:nmliiran Slfn
f:!r:,rti;i::rli itiirt!li.ln l{.r1i.r'l;rI;rlirlr'ikn rt iti:ngar l)*nangg ung
,J;r,,,r,.rir i{r.:r,1r;r1;,r r lit;llJlrijigel,r r1l {.,ingktrni;f rr il-f ptN
{l''i::t lit;ll irl
MMMUTUSK&N
Kr$u& ii'i, l'"j l.)1. il;1,1 :;t I i:i :iitt-i;,t.;;llilt;lntr i_Jrir]frxli|rrl p;,t*ir Llkltrrtt
TEHTAMA drb*rlakukan pada lingkungan FT pLN (persero).
KEEMFAT...
KEEMPAT Pacia saat Peraturan ini rauiai berlaku, maka ketenluan-ketentuan
laln yang bertentangan dengen Peraturan ini, dinyatakan tidak
berlaku.
Diletapkan di Jakarta
^e-r. +^
^^^:, 0 4 .IU l- r ?-q1-7
R UT,&M.&,
?..
I
I
I
Susunan Kelompok Bidang Distribusi Standardisasi
Keputusan General Manager PT PLN (Persero) PUSLITBANG Ketenagalistrikan
(Research lnstitute)
No. 0439. I(KAPUSLITBANG/201 6
Daftar Tabel
Daftar Gambar
Gambar 1. Konstruksi kabel 1au1............ ............3
"i
SPLN D3.024:2016
Prakata
Standar ini dibuat berdasarkan penugasan dari Direktur (Operasi Jawa Bali Sumatera)
sesuai surat Nomor 270011521D1N2013, tanggal 17 Desember 2013, tentang pembuatan
SPLN kabel laut sebagal acuan yang jelas dan seragam dalam penggunaan dan penerapan
kabel laut yang menghubungkan sistem kelistrikan 20 kV di pulau-pulau kecil.
Standar mengenai kabel laut ini terdiri dari beberapa bagian:
1. SPLN D5.007 2014, Perencanaan Saluran Kabel LautTegangan Menengah;
2. SPLN D4.AA2, Konstruksi dan Pen'rasangan Saluran Kabel Laut Tegangan Menengah;
3. SPLN D3.024: 2016, Saluran Kabel Lar-rt Tegangan lt4enengah $pesifikasi Kabel Laut
12124 G4) kV.
nr
SPLN D3.024:2016
1. Ruang Lingkup
Standar ini menetapkan spesifikasi kabel laut dengan tegangan pengenal Uo/U (Um)
12120 (24) kV untuk instalasi tetap di bawah laut di lingkungan PLN atau instalasi umum
yang menyanrbung ke inrstalasi PLN.
Standar inijuga berlaku untuk saluran kabel yang melintasi sungai.
2. Tujuan
Sebagai pedoman untuk pengadaan kabel laut bagi unit-unit PLN, ketentuan desain
pembuatan dan pengujian untr"rk pabrikan. laboratoriurn penguji dan institusi sertifikasi
kelaikan operasi.
3. Acr.ian Nlornratlf
Kecuali ditetapkan secara khusus pada standar" ini, ketentuan mengikuti standar dan
referensi berikut. Dalam hal terjadi perubahan, maka ketentuan mengikuti edisi terakhir.
a. IEC 60502-2 Edition 2.A 2A14-A2, Pawer cables with extruded insulation and their
accessories for rated voltaEes from tr kV (Um = 1,2 kV) up to 30 kV (Um = 36 kV).
Part 2:Cables for rated voltaEes from 6 kt/ ({Um = 7,2 kV) up b 3A kV {Um = 36 kV);
b. EN 10257-2: 1998, Zinc ar zinc alloy coated non-alloy steel wire for armouring either
powers cables or telecommunication cables * Part 2: Submarine Cables;
c. EN 50307: 2003, teaC and iead allays - Lead and lead alloy sheaths and s/eeves of
electric cabjes;
d. IHC 60228: 2AA4-11, Editien 3.A, Canducfors of insu/ated cables;
e. ITU-T, Recommendatians G 652D for Slngie Mode optical fibre;
f. lTl..,,-T, Recomrnendatians G 65A Definitian and Test {$ethads for Relevan Parameters of
Slngle Mode Fibres;
g. IEC-60793- 1 , Optical Fibres, Part 1: Generic Specification;
h. IEC-60794- 1 , Apilca! Fibre, Cabtes, Pad "l : Generic Specification;
i. IEC-60874, aonnecfors for apticalfibres and cables;
j. lEEEBl2-1984, Standard Fibre Optics, Definition of Terms;
k. CIGRE ELECTRA Nomor 189;
l. CIGRE ELECTRA Nomor 171, Januari 1997:
m. IEEE 400.2, Guide for field testing of shielded power cables sysfems using very low
frequency (VLF) less than 1 Hz.
SPLN D3.024:2016
4.1 PLN
PT PLN (Persero)termasuk anak perusahaan dan afiliasinya.
Tipe kabei djdefinisikan berdasarkan teganrgan pengenatr UsiU(U.) dan susunan lapisan
kabel.
4.8 Pengujianjenis
Pengujian secara lengkap terhadap sampel kabel yang mewakili suatu tipe fienis/ukuran)
kabel yang disiapkan oleh pabrikan untuk membuktikan apakah kabel tipe tersebut
memenuhi seluruh persyaratan yang ditetapkan oleh standar ini.
6. Konstruiqsi
Kabel laut terdiri dari tiga kabel berinti satu dan kabel serat optik yang dipilin bersama.
Setiap inti memiliki selubung trnrah dan selubung inti rriasing-nrasrng. Pilinan dari inti kabel
tersebut dilapisi pelindr-rng mekanrs {armour) dan seiubr-lng }uar. Contoh konstruksi adalah
seperti pada Gambar 1.
[1#,
flstffi ffirfrqqi
I!"4si.fl-*?!fls*
flG4t[ B.rflr*r#
r ILltrr
6{t}il.lnsr
rffiq l*${mfr
H[.S1' ]r*l]
tF{W,q
r!*{* ip{t?
3
SPLN D3.024:2016
Pelindung mekanis harus mampu menahan gaya yang timbul pada saat proses transportasi,
penggelaran, penanaman serta pengaruh persentuhan kabel dengan jangkar dan jaring ikan
pada saat kabel beroperasi.
Untuk penggunaan pada panjang saluran kabel laut sampai dengan 50 km, kabel harus
dibuat tanpa sambungan termasuk factory joint.
Kabel laut harus didesain untuk mampu mengalirkan arus listrik secara kontinu tanpa
melebihi suhu maksimum konduktor pada kondisi terburuk di sepanjang jalur kabel laut
terpasang termasuk pengaruh dari konstruksi pemasangannya. Perhitungan kemampuan
hantar arus (KHA) harus disediakan oieh pabrikan/kontraktor.
6.1 Konduktor
Konduktor terbuat dari kawat tenrbaga poios dianil (annealed), yang dipilin bulat dipadatkan
(compacted ctrcular sfranded) atair konduktor" /llllrken. sesual dengan IEC 6022g untuk
konduktor kelas 2.
Konduktor harus dilengkapi dengan svt*lling /ape pada setiap lapis pilinan untuk
menghambat p,'opagasi air. Bahan yang digunakan harus serni-canductinE.
Luas penampang konduktor harus dlperhrtungkan berdasarkan kebutuhan KFIA saluran
menggunakan IEC 60287 dengan asumsi:
a. Kedalaman penananran 4 m;
b. Soll resisfiyify menggunakan hasrl survei:
c. Suhu tanah ambient 30 "C,
d. Suhu udara ambient 35 'C. Padajalur"antara landing poinf hingga terminasi kabel laut
dapat nrenggunakan asurnsi bahlva lapisan se,wrng dan pelindung mekanis dikupas.
6.3 lnsulasi
Bahan insulasi adalah XLPE (cross-linked polyethylene) sesuai IEC 60502-2 atau TRXLpE
(tree retardant crosslinked polyethylene) dengan suhu maksimurn konduktor pada:
a. Operasinormal : 90 oC
b. Hubung-singkat selama 5 detik : 250 oC
Bahan insulasi TRXLPE harus lulus pengujian accelerated water tree tesf (AWTT) sesuai
ANSI/ICEA 5-94-649-2004. TRXLPE harus memiliki nilai atternating current breakdown
(ACBD) lebih besar dari 25 kV/mm setetah 360 hari pengujian AWTT.
SPLN D3.024:2016
Nilai rata-rata tebal insulasi tidak boleh kurang dari 5,5 mm dan nilai minimum pada suatu
titik ukur tidak boleh kurang dari 4,85 mm.
Kabel harus drlengkapi denEan swelilnE lape untuk nrencegah penetrasi air pada konduktor
dan laprsan-lapisan di bawah lead sheath.
SwellinE tayse pada perrnukaan luar lapisan screen insuiasi harus bersifat sernikonduktif.
Bahan yang digunakan dari camplrran lead PK A12S t% C) sesuai dengan EN 50307.
Lapisan diekstrusi di atas lapisan swelling fape setiap inti. l-apisan harus didesain untuk
dapat menahan arus hubung sinEkat sepefii tersebut pada butlr 5.
Selubung inti harus terbuat dari kompcn po{yethylene yang bersifat semikonduktif dan
berwarna hitam.
6.8.1 Filler
Celah pada pilinan inti harus diisi dengan frl/er untuk nnendapat bentuk bulat dari tlga inti dan
serat optik. Filler dapat menggunakan bahan polypropylene yarn.
6.8.2 Eeddrng
Permukaan di atas filler harus ditutupi dengan bedding. Bedding dapat menggunakan
lapisan bahan benang rajutan (yarn) polypropylene.
Pelindung mekanis harus dibuat dari kawat baja galvanis bulat sesuai BS EN 10257-2:1998.
Jumlah lapisan pilinan baja dalam pelindung mekanis ditentukan berdasarkan data survei
lapangan.
SPLN D3.024:2016
6.9.1 Seruing
Serving harus terdiri dari 2 lapisan yang merupakan kombinasr kompon aspal
(bitumen) dan benang polypropylene yarn dengan strip warna kuning sebagai penanda.
Selain itu, lapisan serving dapat menggunakan bahan-bahan lain seperti ramiljute dan
gonilhessian.
Kabel serat optik terdiri dari 12 inti slng/e rnode (SlVl) untuk kornunikasi dan proteksi.
Kabel serat optik ini harus seluruhnya cocok untuk ;lenyambungan dengan teknik normal
fusion splicing.
Komposisi kimia dari serat harus secara spesitik didesain untuk mengurangi/meminimalkan
efek hidrogen pada sifat transmisinya.
7. Pengujian
1 2 3 4
"19
? U1i non-etecirical IEC 60502-2 butit"
4 Water penetration test CIGRE ELf CTRA Nonror Oulersheath pada CIGRE
189 butir 4.8.3 ELECTRA berlaku untuk
selubung inti
5 Kuat tarik kawat bala BS EN 1A257-2:1998 Nilai kuat larik mengacu pada
pelindung mekanis butir 6.9
Sebelum diiakukan FAT harus Cipastikan bahwa tipe kabel harus sudah lulus ujijenis.
Uji serah terima dilakukan di pabrikan oleh petugas Pl-l'.J sebelum kabel dikirim dari pabrik.
Uji serah terima adalah uji rutin dan uji sampeitersebut pada IEC 6A5A2-2.
Mata uji serah terima seperti pada Tabel 2.
1 2 3 4
4 Eksaminasi konduktor 1 meter cari kedua ujung IEC 60502-2 butir 17.4
ka:el(dapat diambil darr
sampel uji partiai discharge)
tr Pengujian dimensi 1 meter dari kedua ujung IEC 60502-2 butir 17.5,17.6,
kabel (dapat diambil dari 17.7, 17.8
sampel u1i parti al discharge)
6 Pengujian tegangan Sampel yang sama dengan IEC 60502-2 butir 17.9
sampel untuk uji partial
discharge
7 Pengujian hot set 1 meter dari kedua ujung IEC 60502-2 butir 17.10
kabel (dapat diambil dari
sampel uji paftial discharge)
SPLN D3.O24:2016
1 2 e
4
No. Mata uji Pengambilan Sampel Nilai acuan / metode
8 Pengujian time domain Keseluruhan panjang kabel CIGRE 189
reflectometry
o Kuat tarik kawat baja Dapat menggunakan sampel BS EN 10257-2:1998
pelindung mekanis uji partialdischarge
10 Pengujian KabelSerat IEC 60793
Optik lTl r_T r:Aq,n
|li*a]r
Iti:i;lr:
W
isit:q.1l
ffi