HALAMAN JUDUL
LAPORAN PROJECT ASSIGNMENT
TAHUN 2017
i
PT PLN (PERSERO)
TRANSIMISI JAWA BAGIAN TIMUR DAN BALI
HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN PROJECT ASSIGNMENT
ON THE JOB TRAINING PT PLN (PERSERO) ANGKATAN 56
Gangguan Petir
Laporan Project Assignment (PA) ini disusun untuk memenuhi tugas program On
The Job Training (OJT) Angkatan 56 di PT PLN (Persero).
Mengetahui, Mentor
Manajer KSA PT.PLN (Persero) Manajer PT.PLN (Persero)
Transmisi Jatim Dan Bali APP Surabaya
ii
PT PLN (PERSERO)
TRANSIMISI JAWA BAGIAN TIMUR DAN BALI
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT., karena atas
limpahan rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan Project
Assignment dengan judul “Perbaikan Nilai Grounding Kaki Tower Untuk Menjaga
Keandalan Sistem Transmisi Bangkalan – Sampang Dari Gannguan Petir”
dengan tepat waktu. Laporan ini dibuat sebagai persyaratan guna memenuhi
sebagian tugas On The Job Trainig (OJT) yang diberikan oleh pihak Pusat
Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklat) PT (PLN) Persero.
Penyusunan laporan ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak. Untuk itu
pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terimakasih kepada :
1. Kedua orang tua yang telah memberi dukungan moral dan doa
sehingga penulis bisa menyelesaikan laporan ini.
2. Bapak Novrizal Erdiansyah, Manager APP Surabaya selaku Mentor
3. Bapak M. Nurhidayat, Asman Haset Basecamp Gresik selaku Co
Mentor
4. Bapak Nur Fajar, Asman Enjinering yang sudah membantu dalam
penyusunan laporan ini.
5. Seluruh staff dan pegawai Basecamp Gresik
6. Seluruh staff dan pegawai APP Surabaya
7. Temen-teman OJT 56 di BC Gresik (Radik, Zuhri, Fira, dan Nindya)
yang selalu memberikan pencerahan dan juga motivasi dalam
penyusunan laporan ini.
8. dan semua pihak yang telah membantu dalam menyusun laporan ini
yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
Menyadari kemampuan penulis yang sangat terbatas, dalam penyusunan
laporan ini tentu masih ada beberapa kekurangan yang perlu untuk dibenahi.
Oleh sebab itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun
untuk perbaikan laporan ini. Penulis berharap semoga laporan ini dapat
bermanfaat bagi semua pihak yang membacanya.
iii
PT PLN (PERSERO)
TRANSIMISI JAWA BAGIAN TIMUR DAN BALI
Penulis
ABSTRACT
Salah satu gangguan yang paling sering terjadi pada saluran transmisi adalah
gangguan surja petir, gangguan ini sangat berbahaya karena dapat merusak
peralatan dan mengancam keandalan sistem penyaluran, untuk itu perlu adanya
pengamanan terhadap gangguan petir yaitu dengan adanya grounding pada
tower. Tetapi jika tahanan pentanahan pada grounding buruk hal tersebut dapat
berbahaya karena dapat menimbulkan Back Flashover. Dalam laporan project
assignment ini difokuskan pada permasalahan memperbaiki nilai tahanan
pentanahan dan memepertahankan nilainya agar tetap stabil.
iv
PT PLN (PERSERO)
TRANSIMISI JAWA BAGIAN TIMUR DAN BALI
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.................................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN...................................................................................ii
KATA PENGANTAR.............................................................................................iii
ABSTRACT..........................................................................................................iv
DAFTAR ISI.......................................................................................................... v
DAFTAR GAMBAR.............................................................................................vii
DAFTAR TABEL.................................................................................................viii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................1
1.1 Tentang Unit OJT......................................................................................1
1.1.1 Fungsi dan Tugas Pokok APP Surabaya............................................1
1.1.2 Struktur Organisasi APP Surabaya....................................................2
1.1.3 Wilayah Kerja APP Surabaya.............................................................3
1.1.4 Aset APP Surabaya............................................................................5
1.1.5 Pelanggan APP Surabaya..................................................................7
1.2 Latar Belakang..........................................................................................7
1.3 Maksud dan Tujuan...................................................................................8
1.4 Batasan Masalah.......................................................................................8
1.5 Metodologi Penelitian................................................................................9
BAB II DIAGNOSTIC..........................................................................................10
2.1 Identifikasi Masalah.................................................................................10
2.2 Tools Analysis.........................................................................................13
BAB III OFI (OPPORTUNITIES FOR IMPROVEMENT).....................................16
3.1 Idea Generation.......................................................................................16
3.2 Skala Prioritas.........................................................................................16
3.3 Workplan.................................................................................................18
BAB IV AFI (ACTION FOR IMPROVEMENT).....................................................20
4.1 Action Plan..............................................................................................20
4.1.1 Pengukuran Nilai Tahanan Pentanahan...........................................20
v
PT PLN (PERSERO)
TRANSIMISI JAWA BAGIAN TIMUR DAN BALI
DAFTAR GAMBAR
vi
PT PLN (PERSERO)
TRANSIMISI JAWA BAGIAN TIMUR DAN BALI
DAFTAR TABEL
vii
PT PLN (PERSERO)
TRANSIMISI JAWA BAGIAN TIMUR DAN BALI
viii
PT PLN (PERSERO)
TRANSIMISI JAWA BAGIAN TIMUR DAN BALI
BAB I
PENDAHULUAN
1
PT PLN (PERSERO)
TRANSIMISI JAWA BAGIAN TIMUR DAN BALI
2
PT PLN (PERSERO)
TRANSIMISI JAWA BAGIAN TIMUR DAN BALI
3
PT PLN (PERSERO)
TRANSIMISI JAWA BAGIAN TIMUR DAN BALI
3 Waru 70 1976
Daftar Gardu Induk di Wilayah Basecamp Surabaya
No Gardu Induk Teg Tahun Operasi Keterangan
4 Ispat indo 150 12-02-1993
5 Surabaya selatan 150 23-11-2006
6 Buduran 150 04-04-1987
7 Buduran 70 01-04-1978
8 Porong 70 21-12-2010
9 Maspion 70 1987 Tanpa Trafo PLN
10 Rungkut 150 08-12-1987
11 Ngagel 150 1991
12 Kenjeran 150 30-08-1988
13 Sukolilo 150 28-06-1987
14 Darmo grande 150 21-06-1992
15 Tandes 150 28-03-1992
16 Sawahan 150 14-06-1992
17 Krembangan 150 07-07-1994
18 Ujung 150 22-10-1992
19 Kupang 150 29-07-1998
20 Undaan 150 03-08-1998
21 Simpang 150 1992
22 Gembong 150 1998 Tidak Operasi
23 Wonokromo 150 15-04-1998
24 PLTU Perak 150 28-03-1992
25 Sidoarjo 150 29-12-2015
26 Jatim taman Stell 150 2013
27 Hanil Jaya 150 2014
4
PT PLN (PERSERO)
TRANSIMISI JAWA BAGIAN TIMUR DAN BALI
5
PT PLN (PERSERO)
TRANSIMISI JAWA BAGIAN TIMUR DAN BALI
Aset
Gardu Induk 43 Unit
Trafo Tenaga (MVA) IBT 500/150 kV 1 Unit 500 MVA
Aset
150/70 kV 6 Unit 328 MVA
150/20 kV 76 Unit 3910 MVA
70/20 kV 2 Unit 40 MVA
70/20/6 kV 1 Unit 20 MVA
Total 86 Unit 4.798 MVA
Jumlah Bay Trans 15 Bay (500 kV)
198 Bay (150 kV)
24 Bay (70 kV)
Total 237 Bay
Jumlah Bay Trafo 93 Bay
Jumlah kms 709.349 kms (SU 150 kV)
59.406 kms (SKT/L 150 kV)
59.429 kms (SU 70 kV)
Total 828.184 kms
SUTT 69 Cct (150 kV)
11 Cct (70 kV)
Total 80 Cct
Tower 1.041 (150 kV)
99 (70 kV)
Total 1.140
Basecamp 2 (Surabaya & Gresik)
Pegawai 228 Orang
Outsourching 304 Orang
6
PT PLN (PERSERO)
TRANSIMISI JAWA BAGIAN TIMUR DAN BALI
Pelanggan
Salah satu cara yang dicoba untuk memperbaiki nilai pentanahan pada
daerah bertanah batuan adalah dengan mengebor tanah hingga mencapai
kedalaman tertentu dan menanamkan ground rod dengan dicampurkan semen
7
PT PLN (PERSERO)
TRANSIMISI JAWA BAGIAN TIMUR DAN BALI
8
PT PLN (PERSERO)
TRANSIMISI JAWA BAGIAN TIMUR DAN BALI
BAB II
DIAGNOSTIC
9
PT PLN (PERSERO)
TRANSIMISI JAWA BAGIAN TIMUR DAN BALI
14 April Sampang# Reclose Distance A-N, Trip Petir; Isolator T.17 &
2 A flash T.18
Dari data diatas dapat diketahui bahwa gangguan yang paling sering terjadi
pada saluran udara adalah isolator flash dikarenakan gangguan sambaran petir.
Petir tidak dapat diprediksi letak dan besarnya gangguan sehingga sangat sulit
untuk melakukan pengamatan. Namun demikian, pada saluran udara sudah
dipasang pengaman terhadap sambaran petir, salah satunya adalah Kawat
Ground Steel Wire (GSW) / Optic Ground Wire (OPGW). Kawat GSW/OPGW
adalah media untuk melindungi konduktor fasa dari sambaran petir kemudian
membuang muatan petir tersebut ke tanah melalui pentanahan tower. Sebagai
pengaman terhadap sambaran petir kawat GSW/OPGW harus didukung oleh
pentanahan yang baik, agar surja petir segera dibuang ke tanah dan tidak
merusak peralatan.
Sambaran langsung pada kawat fasa atau biasa disebut direct lightning
stroke. Hal ini disebabkan karena kegagalan sudut perlindungan petir. Biasanya
disebabkan oleh petir dengan arus yang tidak terlalu besar sehingga diameter
10
PT PLN (PERSERO)
TRANSIMISI JAWA BAGIAN TIMUR DAN BALI
jarak sambarannya tidak terlalu besar. Arus sambaran petir tersebut jika dikalikan
dengan 0.5 dari karakteristik impedansi (300 Ω) akan menghasilkan magnitude
tegangan yang besar sehingga dapat menyebabkan flashover atau sparkover.
Kejadian ini biasa disebut sebagai shielding failure flash/sparkover.
Sambaran tidak langsung yang mengenai tower atau kawat tanah (ground
wire). Nilai arus petir dan pentanahan kaki tower yang besar serta nilai impedansi
tower menyebabkan magnitude tegangan menjadi besar sehingga dapat
menyebabkan flashover atau sparkover. Kejadian ini biasa disebut sebagai back
flash/sparkover.
B A
11
PT PLN (PERSERO)
TRANSIMISI JAWA BAGIAN TIMUR DAN BALI
Hasil Pengukuran ( Ω )
No. Arde Kaki
Arde &
Towe Tower (Klem GSW
Jenis/Type Tower Tower
r dilepas dari Langsung
(total)
Tower) Tower
A B C D
69 Suspension 21.6
70 Suspension
18.16
71 Suspension
56
72 Suspension
32.9
73 Suspension
39
74 Tension 39.9
12
PT PLN (PERSERO)
TRANSIMISI JAWA BAGIAN TIMUR DAN BALI
75 Suspension
21.9
76 Suspension
21.8
77 Suspension
28.5
Oleh karena itu, walaupun sudah ada pengaman terhadap gangguan petir,
pada tahun 2014-2016 tetap terjadi gangguan petir pada saluran udara
Bangkalan-Sampang. Sehingga salah satu cara agar gangguan dapat di
minimalisir yaitu dengan menurunkan nilai pentanahan pada tower 69-77.
Namun, bagaimana cara yang efektif untuk menurunkan nilai pentanahan
tersebut akan dijelaskan pada sub bab selanjutnya.
13
PT PLN (PERSERO)
TRANSIMISI JAWA BAGIAN TIMUR DAN BALI
Kawat GSW
sudah rantas
Kawat GSW
putus
Tersambar Petir
Sambaran
langsung ke
penghantar Hanya ada 1
Kegagalan sudut kawat GSW
perlindungan
gsw Petir
menyambar dari
samping
Jumper longgar
Kelembapan
Tanah Rendah
Nilai Struktur tanah Tanah Bebatuan
Pentanahan Tahanan Jenis
Tinggi Tanah Tinggi
Sambungan
jelek
Kawat
Korosi
pentanahan
Penggaraman
tinggi
Dari gambar 2.1 dapat kita lihat bahwa penyebab tingginya nilai
pentanahan adalah karena kerusakan komponen, lingkungan, dan juga
konstruksi yang tidak sempurna. Dari penyebab-penyebab tersebut dapat ditarik
beberapa permasalahan:
a. Komponen sistem pentanahan dipasang di atas dan di bawah
permukaan tanah, keduanya menghadapi karakteristik lingkungan
yang berlainan. Bagian yang berada di atas permukaan tanah, asap
dan partikel debu dari proses industri serta partikel terlarut yang
terkadung dalam air hujan akan mengakibatkan korosi pada
konduktor, sedangkan pada bagian di bawah tanah, kondisi tanah
basah yang mengandung materi alamiah, bahan-bahan kimia yang
terkontaminasi didalamnya juga dapat mengakibatkan korosi.
14
PT PLN (PERSERO)
TRANSIMISI JAWA BAGIAN TIMUR DAN BALI
BAB III
OFI (OPPORTUNITIES FOR IMPROVEMENT)
15
PT PLN (PERSERO)
TRANSIMISI JAWA BAGIAN TIMUR DAN BALI
5
Medium 2
Low 4
17
PT PLN (PERSERO)
TRANSIMISI JAWA BAGIAN TIMUR DAN BALI
3.3 Workplan
Dari hasil skala prioritas, didapat tindakan paling efektif dan efisien yang
dapat dilakukan adalah membuat pentanahan dengan kombinasi semen
konduktif. Kemudian penulis merencanakan workplan pelaksanaannya seperti
pada Tabel 3.2 dibawah ini.
18
PT PLN (PERSERO)
TRANSIMISI JAWA BAGIAN TIMUR DAN BALI
INITIATIVE DETAILS
Perbaikan Nilai Grounding untuk Menjaga Keandalan Sistem Transmisi Bangkalan –
PROJECT Owner PUSDIKLAT
Sampang dari Gangguan Petir
LOKASI OJT BASECAMP GRESIK Mentor NOVRIZAL E.
NAMA SISWA NUR AZIS PRASETYO Co. Mentor
M. NURHIDAYAT
PROJECT ASSIGNMENT TRACKING SISWA OJT S1/D3 ANGKATAN 56
PLANNING
Rencana
NO Activities Status Februari Maret April Status
(Hari)
I II II IV I II III IV I II III IV
Mendata no tower yg memiliki tahanan Plan
1 2
pentanahan tinggi Actual
Plan
3 Menyiapkan jasa pengeboran dan material 4
Actual
Plan
4 Proses pengeboran oleh pihak ke 3 5
Actual
Plan
6 Pengukuran dan evaluasi hasil pentanahan 3
Actual
Plan
7 Pembuatan Laporan 8
Actual
Total Hari Efektif 29
BAB IV
AFI (ACTION FOR IMPROVEMENT)
19
PT PLN (PERSERO)
TRANSIMISI JAWA BAGIAN TIMUR DAN BALI
Plan
3 Menyiapkan jasa pengeboran dan material 4
Actual
Plan
4 Proses pengeboran oleh pihak ke 3 5
Actual
Plan
6 Pengukuran dan evaluasi hasil pentanahan 3
Actual
Plan
7 Pembuatan Laporan 8
Actual
Total Hari Efektif 29
20
PT PLN (PERSERO)
TRANSIMISI JAWA BAGIAN TIMUR DAN BALI
1. Pengeboran
Pengeboran dilakukan di Gunung Gigir yang kondisi tanahnya berupa
bebatuan. Kedalaman pengeboran bervariasi tergantung kondisi pentanahan
pada tiap-tiap tower. Setelah pengeboran dilakukan, batang grounding
dimasukkan, dan juga material berupa garam, pasir pantai, dan juga semen
konduktif. Hingga saat ini sudah dilaksanakan pemasangan perbaikan grounding
pada 5 tower. Yaitu tower T-71 sampai T-75. Luas pengeborannya yaitu 202,58
mm, sesuai dengan mata bor yang digunakan yaitu mata bor 2”. Untuk
kedalaman pengeborannya berbeda-beda menyesuaikan dengan kondisi tanah
dan nilai pentanahan awal. Kedalamannya pengeborannya sebagai berikut :
21
PT PLN (PERSERO)
TRANSIMISI JAWA BAGIAN TIMUR DAN BALI
T-71 1 17
T-72 1 9
T-73 1 13,5
T-74 2 4&6
T-75 1 4
22
PT PLN (PERSERO)
TRANSIMISI JAWA BAGIAN TIMUR DAN BALI
23
PT PLN (PERSERO)
TRANSIMISI JAWA BAGIAN TIMUR DAN BALI
24
PT PLN (PERSERO)
TRANSIMISI JAWA BAGIAN TIMUR DAN BALI
Jadi komposisi material berupa garam, pasir pantai dan juga semen
konduktif yang dimasukkan pada sekitar batang pentanahan menyesuaikan
dengan kedalaman pengeboran. Material berupa garam dan pasir pantai
dimasukkan dari dasar sampai kedalaman 3 meter. Sedangkan dari kedalaman 3
meter sampai permukaan berupa semen konduktif.
25
PT PLN (PERSERO)
TRANSIMISI JAWA BAGIAN TIMUR DAN BALI
atur skala pada 1x, 10x, 100x atau 1000x lalu tekan tombol lock putar ke kanan
untuk mengunci hasil pengukuran.
4.2.1 Saving
Saving yang diperoleh dari project perbaikan pentanahan saluran
transmisi ialah dilihat dari energy yang tidak terjual apabila saluran transmisi
26
PT PLN (PERSERO)
TRANSIMISI JAWA BAGIAN TIMUR DAN BALI
Jumlah ENS (Energy Not Supplied) jika terjadi gangguan selama 3 jam, sebelum
dilakukan penormalan sebagai berikut :
= 480.000 kWh
Jika dihitung dalam rupiah dengan harga kWh jual rata-rata di tahun
2017 adalah Rp.996,74,-/kWh. Maka Uang PLN yang bisa diselamatkan jika
terjadi gangguan penghantar arah sampang - bangkalan sebesar = 480.000
kWh * Rp.996,74,- = Rp. 478.435.200,-.
4.4.2 Gain
Gain merupakan besaran keuntungan dalam jumlah uang yang diperoleh
PLN. Gain diperoleh dari energi yang terjual tiap jam dibandingkan dengan biaya
pembuatan project perbaikan grounding kaki tower bangkalan sampang. Dari
tabel 4.5 diketahui bahwa beban jaringan transmisi bangkalan sebesar 160 MW.
Maka kwh yang terjual tiap jam yaitu = 160 * 1000 * Rp 996,74,- = Rp
159.478.400,-. Sedangkan biaya pembuatan project ini sesuai tabel 4.6 dibawah
ini
27
PT PLN (PERSERO)
TRANSIMISI JAWA BAGIAN TIMUR DAN BALI
4.4.3 Benefit
Benefit perbaikan pentanahan dengan menggunakan metode ini yaitu :
28
PT PLN (PERSERO)
TRANSIMISI JAWA BAGIAN TIMUR DAN BALI
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
1. Setelah dilakukan perbaikan grounding kaki tower Bangkalan-Sampang,
tidak ada lagi gangguan transmisi dikarenakan petir.
2. Dengan rendahnya nilai grounding kaki tower maka akan meningkatkan
KPI (Key Performance Indicator) karena angka TLOF (Transmission Line
Outage Frequancy) dan TLOD (Transmission Line Outage Duration)
menurun.
3. Penggunaan garam dan semen konduktif dapat membantu meningkatkan
konduktifvitas penghantar dan menurunkan tahanan jenis tanah.
29
PT PLN (PERSERO)
TRANSIMISI JAWA BAGIAN TIMUR DAN BALI
5.2 Saran
1. Segera memperbaiki tower dengan tahanan pentanahan tinggi.
2. Dilakukan update pengukuran tower saat kondisi tanah kering agar
didapat hasil pengukuran yang benar-benar tepat dengan akurasi tinggi.
3. Dilakukan analisis lebih lanjut mengenai pengaruh nilai tahanan kaki
tower terhadap gangguan SUTT akibat petir.
30
PT PLN (PERSERO)
TRANSIMISI JAWA BAGIAN TIMUR DAN BALI
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
PT PLN (PERSERO)
TRANSIMISI JAWA BAGIAN TIMUR DAN BALI
PT PLN (PERSERO)
TRANSIMISI JAWA BAGIAN TIMUR DAN BALI
PT PLN (PERSERO)
TRANSIMISI JAWA BAGIAN TIMUR DAN BALI