ASIH HUSADA MENGELOLA PASIEN BILA TIDAK TERSEDIA TEMPAT TIDUR
LANGENSARI DI UNIT YANG DITUJU
NOMOR DOKUMEN NOMOR REVISI HALAMAN
445/AKP – 839/2023 0 1/2
DISAHKAN OLEH DIREKTUR
TANGGAL TERBIT STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL 16 Januari 2023 Wiwik Nursanti, dr., MMKes NIP. 19690816 200701 2 016 PENGERTIAN Mengelola pasien bila tidak tersedia tempat tidur di unit yang dituju adalah suatu proses pengelolaan pasien apabila tidak tersedia tempat tidur di unit yang dituju (Rawat Inap, Intensif) TUJUAN Sebagai pedoman bagi petugas di rumah sakit dalam mengelola pasien bila tidak tersedia tempat tidur yang dituju sesuai kebutuhan pasien
KEBIJAKAN Surat Keputusan Direktur UPTD Rumah Sakit Umum Daerah
Asih Husada Langensari No. 440/Kpts.022/VI/2023 tentang Standar Pelayanan di UPTD Rumah Sakit Umum Daerah Asih Husada Langensari PROSEDUR A. AKSES PASIEN DARI RAWAT JALAN 1. Apabila fasilitas rawat inap terbatas atau sama sekali tidak ada tempat tidur yang tersedia untuk merawat pasien maka akan di assessment ulang utuk mengambil keputusan : a. Dirujuk ke rumah sakit lain sesuai kebutuhan peyanan pasien. b. Bila pasien/keluarga menolak untuk dirujuk, maka pasien akan dilakukan informed concent dan ditempatkan di ruang transit
B. AKSES PASIEN DARI IGD
1. Setelah pasien dilakukan observasi selama 6 jam, dan diputuskan untuk dilakukan perawatan lanjutan sesuai dengan kebutuhan pasien (ranap/ intensif), maka pasien akan ditransfer ka unit yang dituju. 2. Apabila fasilitas rawat inap terbatas atau sama sekali tidak ada tempat tidur yang tersedia untuk merawat pasien maka akan : a. Dirujuk ke rumah sakit lain sesuai kebutuhan peyanan pasien. UPTD RSUD MENGELOLA PASIEN BILA TIDAK TERSEDIA TEMPAT TIDUR DI UNIT YANG DITUJU
NOMOR DOKUMEN NOMOR REVISI HALAMAN
445/AKP – 839/2023 0 1/2
b. Bila pasien/keluarga menolak untuk dirujuk, maka pasien akan dilakukan informed concent dan ditempatkan di ruang transit 3. Jika unit perawatan intensif penuh : a. Pasien dirujuk ke rumah sakit yang ada fasilitas intensif sesuai kebutuhan pasien b. Jika pasien/ keluarga menolak untuk dirujuk dan rawat inap masih tersedia maka pasien akan dialih rawatkan ke ruangan rawat biasa dengan persetujuan dari dokter konsulen atau ke ruang observasi ketat IGD yang sebelumnya diberikan informed consent dengan segala konsekwensinya oleh DPJP atau dokter jaga 4. Pelaksanaan alih rawat, dirujuk ke pelayanan yang lebih tinggi dilakukan setelah klien mendapatkan pemeriksaan dari tim medis atau pemeriksaan penunjang dan setelah kondisi pasien stabil. 5. Rumah sakit bertanggung jawab penuh atas pelaksanaan alih rawat kerumah sakit lain yang sesuai dengan kebutuhan klien atau rujuk balik ke puskesmas dengan tempat perawatan. UNIT TERKAIT 1. Instalasi Rekam Medik 2. Instalasi Rawat Jalan 3. IGD 4. Instalasi Rawat Inap REKAMAN HISTORI