Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PRAKTIKUM

SYSTEM KELISTRIKAN PADA KENDARAAN BERMOTOR


LAMPU HAZARD DAN LAMPU SEIN
Dosen Pengampu : Bapak Helmi Wibowo, M.T

Penyusun :
PRAMANA TRI ATMAJA (22033101)
SABRIAN FATAH AZHAR (22033105)
WAHYU PRAMESTI RAJATI (22033108)

PROGRAM STUDI D3 TEKNOLOGI OTOMOTIF


POLITEKNIK KESELAMATAN TRANSPORTASI JALAN
TEGAL
2023
A. TUJUAN
1. Taruna dapat mempelajari dan memahami
mengenai system kelistrikan yaitu bagian system
lampu hazard dan lampu sein
2. Menambah wawasan para taruna dalam ilmu kelistrikan

B. MATERI
1. Pengertian
Lampu sein atau seing juga disebut lampu tanda belok (turn signal)
merupakan salah satu komponen terpenting dalam sebuah
kendaraan. Lampu sein ini termasuk ke dalam sistem penerangan
lampu yang ada pada kendaraan, baik pada kendaraan mobil
maupun pada kendaraan sepeda motor.

Sedangkan lampu hazard adalah sistem kelisrikan lampu yang


berfungsi sebagai isyarat adanya hal darurat. Saat lampu hazard
dinyalakan maka lampu sein (lampu tanda belok) pada sebelah kiri
dan sebelah kanan akan menyala berkedip bersamaan.

2. Fungsi lampu sein dan hazard


 Sebagai indikator atau isyarat bahwa akan berbelok baik ke arah
kiri maupun ke arah kanan. Sehingga kendaraan lain akan tahu
dan dapat mengurangi resiko terjadinya kecelakaan.
 Sebagai isyarat bahwa akan menyalip atau mendahului
kendaraan di depan. Sehingga kendaraan yang didahului dan
kendaraan dibelakang tahu.
 Untuk memberi isyarat ketika kita akan berpindah jalur, sebagai
contohnya bila pada jalan terdapat beberapa jalur misalnya 2
jalur, ketika kita ingin berpindah jalur dari jalur pertama ke jalur
ke dua maka kita wajib menyalakan lampu sein.
 Sebagai isyarat bila ada hal darurat seperti mobil macet, ban
meletus, dan berhenti di tepi jalan dalam keadaan darurat.

3. Komponen lampu sein dan hazard


a. Baterai

Merupakan sumber listrik utama dengan arus DC (Direct Current)


atau arus searah. Baterai ini memiliki tegangan spesifikasi
sebesar 12 volt. Bila arus yang ada dibaterai mulai habis, maka
akan berdampak pada bunyi klakson yang juga semakin
melemah.
b. Fuse (Sekring)

Fungsi sekring pada rangkaian lampu mundur berfungsi sebagai


pengaman pada rangkaian lampu dari kebakaran akibat
korsleting listrik yang bisa saja terjadi. Jika terjadi arus listrik
yang berlebihan dan terlalu besar pada rangkaian lampu mundur,
maka sekring akan putus dan mencegah kebakaran.

c. Lampu tanda belok atau lampu sein,


Merupakan beban atau yang menghasilkan cahaya. Pada
umumnya lampu sein atau lampu tanda belok terdapat empat
buah lampu, dimana dua buah terletak di bagian depan kanan dan
kiri, sedangkan dua lainnya berada di bagian belakang kanan dan
kiri. Pada kendaraan saat ini bahkan penempatan sein terdapat
pada spion dan fender depan. Lampu tanda belok biasanya
berwarna kuning dengan ukuran daya yang relatif kecil.

d. Flasher atau Pengedip Flasher

Merupakan komponen yang digunakan untuk membuat lampu


tanda belok dan juga lampu hazard dapat berkedip.

e. Saklar lampu tanda belok atau lampu sein Saklar lampu tanda
belok
Berfungsi untuk menghidupkan dan mematikan arah posisi lampu
sein. Selain itu juga untuk menghubungkan flasher dengan lampu
dan sumber tegangan dari baterai. Biasanya saklar lampu tanda
belok memiliki enam kaki (soket), 2 ke lampu, 2 ke flasher, dan
sisanya ke sumber tegangan.

C. WAKTU DAN TEMPAT

Waktu : Senin, 23 Oktober 2023


Pukul : 13.30-15.10 WIB
Tempat : Laboratorium PKB Kampus 2 PKTJ Tegal

D. ALAT DAN BAHAN


1..Fuse
2.Button
3.Battery 12 volt’
4. Kabel jumper
5. Multitester
6. Trainer Sistem Penerangan

E. RANGKAIAN

F. CARA KERJA RANGKAIAN


Cara kerja lampu sein :
 Pada saat saklar kanan ON
Ketika kunci kontak ON maka arus listrik dari baterai/aki menuju jalur
IG menuju fuse dan diteruskan ke flasher . Kemudian ketika tuas
saklar lampu tanda belok kanan ON maka arus listrik dari flasher
berbeda jalur menuju jalur saklar kanan dan diteruskan ke jalur kabel
sein kanan. Sehingga rangkaian kelistrikan lampu sein kanan
tertutup atau aktif dan menyebabkan lampu sein kanan menyala
berkedip. Siklus ini terjadi terus menerus selama saklar kiri ON.

 Ketika kunci kontak ON maka arus listrik dari baterai/aki menuju jalur
IG menuju fuse dan diteruskan ke flasher . Kemudian ketika tuas
saklar lampu tanda belok kiri ON maka arus listrik dari flasher
berbeda jalur menuju jalur saklar kiri dan diteruskan ke jalur kabel
sein kiri. Sehingga rangkaian kelistrikan lampu sein kiri tertutup atau
aktif dan menyebabkan lampu sein kiri menyala berkedip. Siklus ini
terjadi terus menerus selama saklar kiri ON.

Cara kerja lampu hazard :


 Rangkaian lampu hazard tidak perlu kontak ON . Jadi ketika saklar
hazard ON maka arus listrik dari baterai/aki menuju jalur B menuju
fuse dan diteruskan ke flasher dengan arus listrik berjeda. Kemudian
arus listrik berjeda ini menuju jalur kabel sein kanan dan kiri .
Sehingga rangkaian kelistrikan lampu sein kanan dan kiri tertutup
atau aktif dan menyebabkan lampu sein kanan dan kiri menyala
berkedip.

G. TABEL PENGAMATAN
Arus
Sebelum Sesudah
Hazard 0,00 5,71
Sein kanan 0,00 2,80
Sein kiri 0,00 2,54

Tegangan
Sebelum Sesudah
Hazard 12,90 12,45
Sein kanan 12,90 12,57
Sein kiri 12,90 12,65

H. ANALISIS
Pada rangkaian kelistrikan untuk menghitung arus disusun secara
seri sedangkan untuk mengukur tegangan, rangkaian disusun secara
parallel. Dalam rangkaian kelistrikan kendaraan untuk lampu hazard
dan sein , pada saat semua lampu beroperasi maka tegangan akan
naik dan arus akan semakin turun, hal itu dikarenakan arus yang
mengalir dari baterai terbagi dimasing masing lampu.

I. KESIMPULAN

Setelah melakukan praktik,taruna dan taruni dapat merancang


rangkaian lampu hazard dan sein pada trainer kelistrikan . Selain itu,
dapat mengukur tegangan listrik(secara parallel) dan mengukur arus
listrik(secara seri) . Kemudian taruna dapat mengetahui nilai
tegangan dan arus yang terjadi pada rangkaian lampu hazard dan
sein
J. DOKUMENTASI

Anda mungkin juga menyukai