Disusun Oleh:
AFRIJAL FAKHRI / 22031002
RAFI’U DARAJAT MUSLIM / 22031020
YASMINE ELYSIA DAGNA / 22031028
1
PENDAHULUAN
1.1 Tujuan
1. Memahami prinsip kerja sistem lampu rem.
2. Mengetahui fungsi pada lampu rem
3. Mengetahui jenis jenis lampu rem
2
PEMBAHASAAN
2.1 Pengertian
2.2 Fungsi
3
kendaraan, lampu rem dapat berkedip lebih cepat atau lebih terang
saat pengereman darurat, memberikan peringatan tambahan.
4. Indikator Tanda Belok (Opsional):
Pada beberapa sistem, lampu rem dapat berfungsi sebagai indikator
tanda belok yang lebih terang saat pengemudi merencanakan untuk
berbelok. Ini memberikan tanda tambahan kepada pengemudi di
belakang tentang niat pengemudi untuk mengubah arah.
5. Kepatuhan dengan Peraturan Lalu Lintas:
Sistem lampu rem adalah persyaratan hukum dan peraturan lalu
lintas. Kendaraan yang dilengkapi dengan lampu rem yang
berfungsi dengan baik mematuhi aturan keselamatan jalan raya.
6. Pemberitahuan Pengemudi di Depan:
Selain memberikan sinyal kepada pengendara di belakang, lampu
rem juga dapat memberikan informasi kepada pengemudi di depan.
Misalnya, jika ada kendaraan di depan yang mengerem mendadak,
pengemudi di belakangnya dapat dengan cepat merespons dengan
melihat lampu rem yang menyala.
7. Pemberitahuan Status Kendaraan:
Lampu rem juga dapat memberikan informasi umum tentang status
kendaraan, seperti berhenti di lampu merah atau sedang
memperlambat laju.
3. Lampu Tungsten-Halogen:
Beberapa kendaraan menggunakan lampu tungsten-halogen pada
4
sistem lampu rem mereka. Lampu ini memberikan cahaya yang
lebih terang daripada lampu pijar konvensional.
4. Lampu Incandescent:
Sama seperti lampu pijar, lampu incandescent menggunakan
pemanasan filamen untuk menghasilkan cahaya. Meskipun semakin
jarang digunakan, masih ada pada beberapa kendaraan.
5
2.4 Alat dan Bahan
a. Gambar rangkaian
6
b. Cara kerja rangkaian
7
2.6 Tabel pengamatan
1 Sebelum 13,05 0 0
beroperasi
PENUTUPAN
3.1 Analisis
8
3.2 Kesimpulan
Dari hasil pengukuran arus dan tegangan maka dapat disimpulkan bahwa
arus ketika tidak beroperasi maka tidak ada aliran sedangkan ketika sudah
beroperasi maka arus mendapat aliran listrik dan semakin meningkat.
Sedangkan tegangan ketika belum beroperasi maka sebesar 13,05 volt
dan ketika beroperasi maka tegangannya akan terbagi bagi sehingga
besarnya menurun. Kemudian daya diperoleh dari perkalian antara arus
dan tegangan yang mengalir.
9
10
11