Anda di halaman 1dari 2

 Money Politic

Sepertinya money politik ini selalu menyertai dalam setiap pelaksanaan pemilu. Dengan
memanfaatkan masalah ekonomi masyarakat yang cenderung masih rendah, maka dengan
mudah mereka dapat diperalat. Politik uang atau politik perut adalah suatu bentuk pemberian
atau janji menyuap seseorang baik supaya orang itu tidak menjalankan haknya untuk memilih
maupun supaya ia menjalankan haknya dengan cara tertentu pada saat pemilihan umum.
Pembelian bisa dilakukan menggunakan uang atau barang. Politik uang adalah sebuah bentuk
pelanggaran kampanye. Politik uang umumnya dilakukan simpatisan, kader atau bahkan
pengurus partai politik menjelang hari H pemilihan umum.

Praktik politik uang dilakukan dengan cara pemberian berbentuk uang, sembako antara lain
beras, minyak dan gula kepada masyarakat dengan tujuan untuk menarik simpati masyarakat
agar mereka memberikan suaranya untuk partai yang bersangkutan. Money politik sendiri
merupakan hal kerpa kita temui disetiap penyelenggaran pemilu. Maraknya kasus money
politik sendiri menunjukkan bahwa negeri ini sedang dilanda krisis kepercayaan diri terutama
yang dialami oleh para kandidat.

Solusi money politic

1. Pendidikan Politik
Sadar ataupun tidak maraknya money politik telah banyak mengubah perpolitikan
bangsa, maka pendidikan politik harus lebih ditingkatkan lagi dan lebih
dikembangkan lagi, dengan cara memaksimalkan pendidikan yang ada dilembaga-
lembaga politik seperti : partai politik, organisasi masyarakat, masyarakat, bahkan
intansi pendidikan seperti sekolah diharapkan mampu kembali menerapkan pola
pendidikan yang baik untuk menyadarkan masyarakat tentang pentingnya politik, dan
mengubah budaya negatif seperti money politik dalam kehidupan politik rakyat
Indonesia.
2. Memperbaiki Sistem Pendidikan
Terlihat jelas bahwa sistem pendidikan yang terjadi di negara kita adalah sistem yang
lebih banyak mementingkan akademis, tanpa menghiraukan segi non akademis dan
etika, ini merupakan ketidak berhasilan sistem, maka dari itu perlu pembaharuan di
sistem politik, dari analisis pustaka yang telah dilakukan maka sistem pendidikan
yang baik harus termuat dalam pola :

Mengedepankan Agama dan etika, salah satu faktor dari praktik-praktik negatif yang
terjadi salah satunya adalah Money Politics, kebanyakan disebabkan karena
pengetahuan agamanya dan etikanya kurang, karena apabila pengetahuan agama dan
etika dari dalam diri seseorang itu sudah ditanamkan dalam-dalam maka hal-hal yang
bersifat negatif cenderung lebih sedikit terjadi dalam praktik politik.

Keseimbangan antara akademis dan nonakademis, sudah banyak instansi pendidikan


yang melakukan cara ini, cara ini dinilai lebih cenderung berhasil, dikarenankan
adanya dua sisi yang saling menopong antara akademis nonakademis. Maka dari itu
instansi pendidikan harus segera menerapkan pola ini dalam sistem pendidikan.

Teori dan Praktek, banyak ditemui sistem pendidikan yang lebih mengedepankan
teori dibandingkan pratek, namun faktanya cara tersebut dinilai kurang efisien, teori
dan praktek seharusnya disejajarkan, apabila teori saja tanpa dibubuhi dengan praktek
akan menghasilkan kepincangan, begitu pula dalam pendidikan politik, yang pada
dasarnya lebih banyak praktek maka  pola yang bagus tditerapkan apabila ingin
menciptakan budaya politik yang baik adalah keseimbangan antara teori dan praktek

 Intimidasi

Intimidasi ini juga sangat berbahaya. Sebagai contoh, seringkali ada oknum yang melakukan
intimidasi terhadap warga agar mencoblos salah satu calon. ntimidasi (juga disebut cowing)
dimaksudkan adalah perilaku “yang akan menyebabkan seseorang yang pada umumnya akan
merasakan “takut cedera” atau berbahaya. Ini tidak diperlukan untuk membuktikan bahwa
perilaku tersebut sehingga menimbulkan kekerasan sebagai teror atau korban yang
sebenarnya takut. Berikut merupakan Contoh Kasus intimidasi dalam pelaksanaan Demokrasi

Kasus kekerasan dan intimidasi selama berlangsungnyamasa kampanye pemilihan kepala


daerah (pilkada) Aceh sejak 22 Maret. Ketua Panwas Aceh, Nyak AriefFadhillah Syah
kepada wartawan dalam jumpa pers di Kantor Panwas Aceh, Senin (2/4), mengatakan, kasus
itu umumnya terjadi karena pergesekan antar pendukung kandidat seusai menggelar
kampanye.“Ada yang dilempari batu, diketapel, juga ada yang menghalang-halangi
masyarakat untuk datang ke lokasi kampanye kandidat tertentu.

 Penggelembuangan Suara Salah Satu Kandidat

Kehilangan satu suara atau penggelembungan satu suara pun merupakan noda, bahkan cacat
dalam proses rekapitulasi penghitungan Pemilu . “Hukum yang paling dasar dari seluruh
proses rekapitulasi penghitungan suara adalah bagaimana melindungi hak rakyat yang
berdaulat yang telah menyatakan pilihannya,” dikutip dari salah satu politisi ternaman partai
PDIP.

Proses rekapitulasi tetap menempatkan asas jujur dan adil (jurdil) sebagai landasan moral dan
etika, khususnya bagi penyelenggara pemilu. Hal ini sendiri merupakan cerminan dari
perwujudan demokrasi dalam pelaksanaan pemili yang LUBER dan Jurdil.
Penggemlembungan suaran bukan hanya merugikan salah satu psangan kandidat tetapi juga
mencoreng nilai demokrasi yang merupakan amanat UUD 1945.

Anda mungkin juga menyukai