Anda di halaman 1dari 11

Mekanisme politik uang dalam prespektif sosiologi politik

Abstrak

Politik uang, juga dikenal sebagai “money politic”, adalah tindakan menjanjikan atau menawarkan
imbalan materi kepada individu atau kelompok untuk mempengaruhi keputusan dalam proses politik.
Imbalan tersebut dapat berupa uang, barang, jasa, atau hal yang bermanfaat lainnya. Politik uang
meliputi pembagian sembako, serangan fajar (pembagian uang menjelang pemungutan suara).
penelitian ini akan mengunakan metode kualitatif, metode kualitatif adalah pendekatan penelitian yang
berfokus pada pemahaman makna dan pengalaman manusia dalam konteks sosial,dalam artikel metode
pencarian data dengan menggunakan metode etnografi, etnografi merupakan metode penelitian
kualitatif yang berfokus pada representasi dan pemahaman budaya suatu kelompok masyarakat secara
rinci dan menyeluruh. Dan teori yang digunakan adalah teori aksi talcott Parsons. Penelitian ini
membahas tentang cara kerja politik uang dalam masyarakat, faktor pendorong politik uang dalam
masyarakat, target politik uang dalam masyarakat, dan politik uang dalam prespektif sosiologi politik.
Politik uang dalam masyarakat sudah berjalan secara terstruktur dan tersistematis dengan baik mulai
dari pembagian tugas sebagai relawan dan tim sukses sampai dengan waktu pembagian uang dan
sembako. Faktor pendorong politik uang adalah faktor ekonomi, faktor politik dan faktor budaya. Faktor
yang menghambat jalanya politik uang adalah faktor agama dan integritas. Target dari politik uang
adalah masyarakat miskin, masyarakat yang memiliki integritas rendah, dan masyarakat yang kurang
nilai agama Dalam kegiatan politik tidak lepas dari politik uang.

Kata kunci: politik uang, mekanisme, sosiologi politik

Abstract

Money politics, also known as “money politics”, is the act of promising or offering material rewards to
individuals or groups to influence decisions in the political process. These rewards can be in the form of
money, goods, services, or other useful things. Money politics includes distribution of basic necessities,
dawn attacks (distribution of money before voting). This research will use a qualitative method, a
qualitative method is a research approach that focuses on understanding the meaning and experience
of humans in a social context, in the article the data search method uses an ethnographic method,
ethnography is a qualitative research method that focuses on the representation and understanding of
the culture of a community group as a whole. detailed and comprehensive. And the theory used is
Talcott Parsons' theory of action. This research discusses how money politics works in society, the
driving factors of money politics in society, the targets of money politics in society, and money politics
from a political sociology perspective. Money politics in society has been running in a well-structured
and systematic manner, starting from the distribution of tasks as volunteers and success teams to the
distribution of money and basic necessities. The driving factors for money politics are economic factors,
political factors and cultural factors. Factors that hinder the operation of money politics are religious
and integrity factors. The targets of money politics are poor people, people who have low integrity, and
people who lack religious values. Political activities cannot be separated from money politics.
Key words: money politics, mechanisms, political sociology

Pendahuluan

Pada tahun politik di Indonesia tidak lepas dengan politik uang, politik uang adalah suatu bentuk
pemberian atau janji menyuap seseorang baik supaya orang itu tidak menjalankan haknya untuk
memilih maupun supaya ia menjalankan haknya dengan cara tertentu pada saat pemilihan umum.
Pembelian bisa dilakukan menggunakan uang atau barang. Politik uang adalah sebuah bentuk
pelanggaran kampanye. Politik uang umumnya dilakukan simpatisan, kader atau bahkan pengurus partai
politik menjelang hari H pemilihan umum. Praktik politik uang dilakukan dengan cara pemberian
berbentuk uang, sembako antara lain beras, minyak dan gula kepada masyarakat dengan tujuan untuk
menarik simpati masyarakat agar mereka memberikan suaranya untuk partai yang bersangkutan. Dalam
artikel ini akan membahas tentang bagaimana mekanisme politik uang dalam prespektif sosiologi politik.
Apa itu sosiologi politik,

sosiologi politik adalah adalah proses hubungan antara masyarakat dan politik, hubungan antara
struktur-struktur sosial, dan hubungan antara tingkah laku sosial serta tingkah laku politik. Fokus
kajiannya adalah sosialisasi politik, partisipasi politik, rekruitmen politik, dan komunikasi politik.
Pengertian lain sosiologi politik [¹] Sosiologi politik adalah kajian mengenai demokrasi, kelas sosial,
gerakan sosial, partai politik, aksi politik, perubahan politik dan konflik, negara, nasionalisme,
pembangunan dan politik global[²]

Politik uang, juga dikenal sebagai “money politic”, adalah tindakan menjanjikan atau menawarkan
imbalan materi kepada individu atau kelompok untuk mempengaruhi keputusan dalam proses politik.
Imbalan tersebut dapat berupa uang, barang, jasa, atau hal yang bermanfaat lainnya. Politik uang
meliputi pembagian sembako, serangan fajar (pembagian uang menjelang pemungutan suara). di
Indonesia sendiri politik uang masih sering terjadi dan politik uang dan sasaran utama politik uang
adalah masyarakat kelas menengah ke bawah dan masyarakat yang berpendidikan rendah. Yang
bertujuan untuk Membeli suara pemilih agar memilih paslon, atau caleg dari partai
tertentu.Mempengaruhi penyelenggara pemilu agar memenangkan paslon atau caleg dari partai
tertentu.Memperkuat pengaruh dan legitimasi dalam proses politik. Dan politik uang memliki dampak
yang cukup besar dalam perpolitikan di Indonesia politik uang dapat melemahkan demokrasi yang ada di
indonesia, politik uang juga dapat memperkuat oligarki yang ada di indonesia, dan mendorong tindak
pidana korupsi. Upaya dalam mencegah politik uang meliputi meningkatkan kesadaran masyarakat
tentang bahaya politik uang, melakukan pengawasan secara ketat dan melakukan penegakkan hukum
terhadap politik uang, dan memberikan pendidikan politik kepada masyarakat tentang memilih
pemimpin yang berkompetensi dan berintegritas.

Berikut kami menampilkan data proporsi hal yang paling dikhawatirkan responden berkait dengan
jalannya pemilu 2024 dan data itu bersumber dari databoks.
Dalam data diatas yang bersumber di databoks menunjukkan bahwa hal yang sangat di khawatirkan
pada saat pemilihan umum adalah adanya politik uang yang menyasar pada masyarakat yang sudah
mempunyai hak pilih.

Pada artikel ini akan membahas tentang mekanisme politik uang yang terjadi di masyarakat, mulai dari
cara kerja para tim sukses atau relawan caleg dalam mendata target politik uang sampai dengan cara
pembagian uang yang tidak mengundang perhatian. Dan artikel juga membahas prespektif sosiologi
politik dalam menganalisis mekanisme politik uang.

Dan dalam artikel ini akan di analisis dengan teori aksi yang dikemukakan oleh talcott Parsons yang
menjelaskan tentang Sebuah teori sosiologi yang menjelaskan bagaimana individu berperilaku dan
berinteraksi dalam masyarakat. Menurut Parsons, individu bertindak untuk mencapai keseimbangan
antara keempat sistem tersebut. Individu memilih perilaku yang paling sesuai dengan kebutuhan dan
motivasinya serta norma dan nilai yang berlaku di masyarakat. Dan dalam artikel ini akan menggunakan
metode kualitatif adalah pendekatan penelitian yang berfokus pada pemahaman makna dan
pengalaman manusia dalam konteks sosial, yang berupaya untuk memahami bagaimana individu dan
kelompok memahami lingkungan sosial dan di sekitar mereka dan pengalaman mereka dalam berbagai
situasi sosial. Dan dalam artikel ini akan dibantu dengan metode etnografi Etnografi merupakan metode
penelitian kualitatif yang berfokus pada representasi dan pemahaman budaya suatu kelompok
masyarakat secara rinci dan menyeluruh. Etnografi merupakan metode penelitian kualitatif yang
menggunakan berbagai teknik pengumpulan data, antara lain Observasi partisipan, wawancara
mendalam, dan analisis dokumen. Yang berfokus pada budaya kelompok komunitas, termasuk nilai-nilai,
kepercayaan, norma, perilaku, dan praktik sosial.

Metode
Dalam penelitian ini akan mengunakan metode kualitatif, metode kualitatif adalah pendekatan
penelitian yang berfokus pada pemahaman makna dan pengalaman manusia dalam konteks sosial, yang
berupaya untuk memahami bagaimana individu dan kelompok memahami lingkungan sosial dan di
sekitar mereka dan pengalaman mereka dalam berbagai situasi sosial. Dalam pengertian lain metode
kualitatif adalah metode yang mengunakan data berupa data narasi dan tidak mengunakan data yang
numerik. Dan dalam artikel metode pencarian data dengan menggunakan metode etnografi, etnografi
merupakan metode penelitian kualitatif yang berfokus pada representasi dan pemahaman budaya suatu
kelompok masyarakat secara rinci dan menyeluruh. Etnografi merupakan metode penelitian kualitatif
yang menggunakan berbagai teknik pengumpulan data, antara lain Observasi partisipan, wawancara
mendalam, dan analisis dokumen. Etnografi diambil dari kata ethnos yang memiliki arti rakyat dan
graphia yang berarti tulisan. Dan metode etnografi sering digunakan di berbagai macam metode ke
ilmuan seperti antropologi dan sosiologi. Dalam metode etnografi kita akan Menganalisis dan
melakukan sebuah pengamatan kepada kelompok sosial atau pengiat kebudayaan tertentu. Dan
kegiatan ini dilakukan secara langsung dengan subjek yang akan diteliti. Dan hasil dari pengamatan
dapat ditujukan pada orang dan berada di lokasi tertentu sebagai objek[³] Ethografi juga berbentuk riset
dengan dasar riset lapangan. Dan teori yang gunakan dalam artikel ini adalah teori aksi yang
dikemukakan oleh talcott Parsons yang menjelaskan tentang Sebuah teori sosiologi yang menjelaskan
bagaimana individu berperilaku dan berinteraksi dalam masyarakat. Menurut Parsons, individu
bertindak untuk mencapai keseimbangan antara keempat sistem tersebut. Individu memilih perilaku
yang paling sesuai dengan kebutuhan dan motivasinya serta norma dan nilai yang berlaku di masyarakat.
Talcott Parsons mengemukakan pendapat bahwa tindakan individu dan kelompok akan dipengaruhi oleh
sistem sosial, sistem budaya dan sistem kepribadian.

Hasil dan pembahasan

A cara kerja politik uang dalam masyarakat

Mengingat politik uang di dalam masyarakat berkembang dengan pesat, dan terstruktur dengan baik.
Dan kegiatan ini merupakan kegiatan ilegal dan berbahaya yang dapat merusak demokrasi dan
menghambat kemajuan bangsa. Cara kerja politik uang yang sering terjadi dimasyarakat seperti
pemberian uang tunai, pemberian bahan sembako dan pemberian hadiah yang bertujuan untuk
melakukan gratifikasi.

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang kami lakukan cara kerja politik uang yang terjadi pada
pemilihan legislatif, berjalan sangat lah rumit dan struktur dengan baik mulai dari pendataan calon
target politik uang dengan cara mengumpulkan KK (kartu keluarga) fotocopy, dan KTP (kartu tanda
penduduk) fotocopy. Mulai mulai para tim relawan dan tim sukses melakukanya dengan sistem dor to
dor dari pintu ke pintu untuk mendapatkan data para calon target politik uang. Setelah data terkumpul
maka para tim sukses dan relawan caleg akan melakukan seleksi data, seperti data yang kembar, tempat
tinggal pemilih, dan TPS pemililih. Setelah itu para relawan dan tim sukses akan dibagi tempat
koodinator wilayah yang bertujuan untuk mempermudah mobilitas saat pembagian uang tunai. Setelah
pembagian koodinator wilayah dan seleksi data sudah selesai para relawan akan dikumpulkan dan di
beri nominal uang perkepala 10.000 ( sepuluh ribu) tapi yang diserahkan hanya 50% dan diberi alat
peraga kampanye untuk diberikan ke calon target politik uang. Setelah pemilu kurang 3 hari para
relawan akan diberikan uang dalam bentuk amplop dan pelunasan 50% untuk diberikan ke calon target
money politik. Pesan yang diberikan tim sukses pada relawan adalah " mohon dibantu untuk
mendapatkan suara dan dijaga supaya suaranya tembus ini uang tembakannya" setelah itu para relawan
akan membagikan uang yang didalam amplop 2 hari menjelang hari pemumutan suara. Hal itu yang
kami dapatkan ketika melakukan observasi disebuah caleg DPRD kabupaten.

Dalam wawancara lain kami melakukan wawancara pada tim sukses caleg DPR kabupaten. Bahwa beliau
menceritakan tentang cara kerja tim sukses. Beliau menceritakan tentang tim sukses itu tidak hanya
menjadi tim sukses di DPRD kabupaten tapi melainkan menjadi tim sukses di DPRD provinsi, dan menjadi
tim sukses caleg DPR RI. Kami bertanya kepada beliau kenapa tidak mengambil hanya DPRD kabupaten
dengan dua caleg dari beda partai. Kemudian beliau menjawab itu tidak bisa Karena membuat jumlah
suara menjadi terbelah menjadi 2 yang membuat kurang efektif.

“Jika seseorang memiliki satu sen uang, maka dia berkuasa sejauh satu sen atas manusia, demikian
ungkap Daniel Duncan, yang ditujukan sebagal kritik keras terhadap setiap orang yang punya kekuasaan
atau berobsesi merebut kekuasaan yang menjadikan uang sebagai alat utamanya. [⁴]

Uang dan politik ibarat makanan (nasi) dan lauk, keduanya harus selalu seiring dan seirama. Nasi tanpa
lauk yang menyertainya hanya akan membuat makan tidak berasa. Begitupun terjun dalam dunia politik
praktis tanpa mempunyai uang hanya akan membuat imajinasi kekuasaan semakin menjauh. Hal ini
berarti bahwa, bagi mereka yang ingin terjun dalam dunia politik, mereka harus mempunyai uang yang
cukup sebab uang adalah salah satu faktor determinan untuk bisa maju dalam kancah politik[.⁵]

B faktor pendorong politik uang dalam masyarakat

Politik uang adalah sebuah praktik tercela yang sering terjadi dalam proses demokrasi, di mana calon
pemimpin atau partai politik memberikan uang atau imbalan lain kepada calon pemilih untuk
mendapatkan suara mereka. Praktik ini dapat merusak demokrasi dan menciptakan sistem politik yang
tidak adil. Faktor pendorong politik uang dalam masyarakat meliputi

1 faktor ekonomi meliputi

a kemiskinan

Masyarakat yang miskin dan kekurangan kebutuhan dasar lebih mudah tergoda oleh iming-iming uang
dari politisi. Sebagai contoh masyarakat pra sejahtera yang kurang dalam memenuhi kebutuhan
cenderung menerima politik uang. Dan dalam pikiran masyarakat miskin mereka menerima politik uang
karena terpaksa dan uang yang diperoleh dari politik uang akan mereka gunakan untuk membeli dan
memenuhi kebutuhan hidupnya.
b kesulitan ekonomi

Masyarakat yang mengalami kesulitan ekonomi, seperti pengangguran atau utang, lebih mudah
terpengaruh oleh politik uang. Sama halnya dengan masyarakat miskin masyarakat yang memiliki
kesulitan ekonomi cenderung menerima politik uang. Dikarenakan mereka menerima politik uang untuk
memenuhi kebutuhan ekonomi, orang yang berada dalam kesulitan ekonomi cenderung lebih gampang
diberikan politik uang dikarenakan mereka sedang berada didalam fase kekurangan.

c adanya ketergantungan ekonomi

Masyarakat yang memiliki ketergantungan ekonomi pada politisi, seperti petani yang menerima bantuan
pemerintah, lebih mudah ditekan untuk memilih politisi tersebut. Hal itu sudah banyak terjadi yaitu
politik uang berupa, pembagian sembako dan bahan kebutuhan lainnya, sebagai contoh politisasi
bansos yaitu bansos diberikan kepada orang dengan tujuan untuk mendapatkan suara yang banyak di
daerah yang diberikan bansos.

2 faktor politik

a kurangnya integritas politik

Calon pemimpin atau partai politik yang tidak memiliki integritas dan hanya mementingkan kemenangan
semata lebih mudah melakukan politik uang. Sebagai contoh para caleg mereka menghalalkan segala
cara untuk mendapatkan suara banyak tanpa memperdulikan hukum dan norma yang berlaku.

b Lemahnya Penegakan Hukum

Penegakan hukum yang lemah terhadap politik uang membuat para pelakunya tidak merasa takut untuk
melakukan tindakan tersebut. Sebagai contoh pelaksanaan hukum bagi para caleg yang melakukan
tindakan pelanggaran politik uang, mereka terus dibiarkan tanpa diberikan sanksi yang berat. Dan
pelaksanaan hukum dan pelaksanaan hukum tidak berjalan dengan baik.

3 faktor sosial budaya

a Sikap Pragmatisme

Sikap pragmatisme yang mementingkan keuntungan pribadi membuat masyarakat lebih mudah
menerima politik uang. Sebagai contoh para caleg mementingkan kepentingan pribadi mereka untuk
meraih banyak baik dengan cara yang curang tanpa melihat dampak apa yang ditimbulkan.

b Tradisi Memberi Hadiah

Tradisi memberi hadiah dalam masyarakat dapat disalahgunakan untuk praktik politik uang. Sebagai
contoh ketika kami melakukan observasi kami menemukan ada caleg yang mengunakan bahasa
pemberian dana hibah ( dana hadiah ) dan penggantian bahasa membuat politik uang sedikit
tersamarkan, Dan masyarakat cenderung sulit menolak pemberian hadiah.

Faktor yang menghambat politik uang


1 faktor dogma agama

Faktor dogma agama pada faktor dogma agama yang kental setiap individu membuat politik uang
menjadi terhambat. Sebagai contoh orang yang memegang tinggi prinsip dogma dogma agama sulit
menerima gratifikasi dikarenakan pada ajaran agama menentang adanya gratifikasi dan suap.

2 faktor prinsip hidup dan paham aturan negara

Orang yang memiliki prinsip hidup yang kuat dan memiliki integritas yang tinggi akan sulit menerima
gratifikasi politik uang dan orang yang paham aturan negara akan menentang adanya politik uang.
Sebagai contoh orang yang memegang prinsip hidup akan lebih memilih dengan memperdulikan hati
nurani dan orang yang memegang prinsip hidup sebelum memilih akan melakukan riset yang mendalam.

Faktor pendorong politik uang adalah faktor ekonomi, faktor politik dan faktor sosial budaya. Dan untuk
mencegah dan menghambat adanya politik uang, dengan cara melakukan penegasan dan penyebaran
dogma dogma agama dan melakukan penanaman integritas bernegara dan menebalkan prinsip hidup
masyarakat agar tidak mudah tergoda dengan adanya politik uang.

Politik uang terjadi karena kuatnya persepsi bahwa Pemilukada sebagai pesta perayaan, kultur
pragmatisme jangka pendek dengan imbalan. [⁶]

C target politik uang dalam masyarakat

Money politik, atau politik uang, adalah praktik pemberian atau janji uang atau barang kepada pemilih
untuk memengaruhi suara mereka dalam pemilihan umum. Praktik ini merupakan pelanggaran hukum
dan dapat merusak demokrasi. Politik uang dalam Bahasa Indonesia adalah suap, arti suap dalam buku
kamus besar Bahasa Indonesia adalah uang sogok. Politik uang adalah suatu upaya memengaruhi
orang lain (masyarakat) dengan menggunakan imbalan materi atau dapat juga diartikan jual-beli suara
pada proses politik dan kekuasaan serta tindakan membagi- bagikan uang, baik milik pribadi atau
partai untuk mempengaruhi suara pemilih.[7] Target politik dalam masyarakat meliputi.

1 masyarakat yang memiliki integritas rendah

Pada masyarakat yang memiliki integritas rendah akan mudah di iming imingi sejumlah uang karena
mereka tidak memperdulikan dampak apa yang mereka Terima. Dan pada masyarakat yang memiliki
integritas rendah akan menjual suara yang mereka miliki dengan harga yang tidak sebanding dengan apa
yang mereka dapatkan.

2 masyarakat miskin

keterlibatan sesorang dalam politik uang. karena semakin tinggi tingkat intelejensi seseorang maka dia
akan lebih cerdas cerdas memilih pemimpin dan terlepas dari politik uang. Ketiga, di Indonesia
merupakan Negara yang memiliki tingkat kesejahteraan cukup rendah. Inilah biasanya yang menjadi
faktor utama sesorang terjebak dalam politik uang, karena akan mudah diiming-imingi keuntungan yang
sesaat [8]

3 masyarakat yang apatis dengan politik

Masyarakat yang bersifat apatis dengan politik, akan mudah diberikan politik uang dikarenakan pada
masyarakat yang apatis politik memiliki pemikiran bahwa siapapun yang jadi dpt, DPRD dan presiden
kehidupan mereka akan tetap begitu gitu saja. Hal itu yang membuat masyarakat yang apatis mudah
diberi politik uang. Dan masyarakat apatis itu kurang pendidikan politik.

4 masyarakat yang memiliki budaya konsumtif

Masyarakat yang memiliki budaya konsumtif akan mudah diberikan politik uang dikarenakan mereka
butuh uang untuk mencukupi budaya konsumtif yang mereka lakukan. Sebagai contoh masyarakat yang
konsumtif butuh uang politik karena ingin membeli suatu dengan uang dari politik uang. Oleh karena itu
masyarakat yang memiliki budaya konsumtif dapat mudah diberi politik uang.

5 masyarakat yang memiliki pendidikan rendah

Masyarakat yang memiliki pendidikan rendah akan sulit memahami apa itu politik dan apa itu politik
uang sehingga masyarakat yang memiliki pendidikan rendah akan mudah diberi politik uang dan mereka
akan mudah menjual suaranya dengan harga yang tidak setimpal.

6 masyarakat yang kurang dalam beragama.

Masyarakat yang kurang dalam beragama akan mudah diberi politik uang dikarenakan merka kurang
memahami bahwa agama melarang tidakan siap menyuap. Akan tetapi masyarakat yang memiliki nilai
agama yang kuat sulit menerima politik uang karena mereka faham betul bahwa agama melarang
tindakan suap menyuap.

Target politik uang dalam masyarakat meliputi masyarakat yang memiliki integritas rendah, masyarakat
miskin, masyarakat yang apatis dengan politik, masyarakat yang memiliki budaya konsumtif, masyarakat
yang memiliki pendidikan rendah, dan masyarakat yang kurang dalam nilai nilai agama.

D politik uang dalam prespektif sosiologi politik

Politik uang dalam prespektif sosiologi politik, dalam sosiologi politik kita membahas tentang struktur-
struktur sosial, dan hubungan antara tingkah laku sosial serta tingkah laku politik. Fokus kajiannya
adalah sosialisasi politik, partisipasi politik, rekruitmen politik, dan komunikasi politik. Pengertian lain
sosiologi politik Sosiologi politik adalah kajian mengenai demokrasi, kelas sosial, gerakan sosial, partai
politik, aksi politik, perubahan politik dan konflik, negara, nasionalisme, pembangunan dan politik global.
Pada pembahasan sosiologi politik membahas tentang kekuasaan, kekuasaan adalah kemampuan untuk
menguasai ataumempengaruhi orang lain untuk melakukan sesuatu. Kekuasaan juga diartikan
kemampuan mengatasi perlawanan dari oranglain. Untuk memiliki kemampuan ini, ada yengdilakukan
secara sah dan ada pula yengtidak sah. Menurut Max'Weber, Seseorang dikatakan sah untuk berkuasa
apabila ia memiliki kewenangan/otoritas dan legitimasi/hak dari pihak pemberi kekuasaan. Sedangkan
kekuasaan dikatakan tidak sah apabila seseorang mempengaruhi orang lain dengan cara paksaan dan
kekerasan.[9] dalam sosiologi politik mendapatkan legitimasi kekuasaan dibagi menjadi 3 menurut max
Weber yaitu tradisi, kharisma, dan instrumen tradisional. Pengertian dari tradisi mendapatkan legitimasi
melalui orang orang yang memiliki pengaruh besar atau memiliki pengikut besar, kharisma memiliki
legitimasi melalui kharisma yang dimiliki nya dan instrumen rasional mendapatkan legitimasi melalui
hasil dari pemikiran.

Dalam kegiatan politik tidak lepas dari politik uang. Politik uang itu terjadi karena setiap orang yang ingin
memiliki legitimasi kekuasaan akan berupaya untuk mendapatkanya walaupun dengan cara yang curang
dan melanggar hukum dan norma yang berlaku.

(Andrain) Kekuasaan diperoleh melalui Penggunaan sejumlah sumber daya (aset atau kemampuan)
untuk memperolehkepatuhan dari orang lain. Pemegang kekuasaan menjalankalfungsi untuk
mengontrol se.iumlah orang.bisa berasal dari individu atau dari kelompok, begitujuga dengan objek
kekuasaan bisa satu kelompok atau lebih. Setiap tuntutan yang dikeluarkan oleh pemegang
kekuasaan,mulanya ditentang arau apatis. Namun terdapat pula yang mendukung. Pada kondisi
tersebut maka seorang penguasa harus mencoba untuk melakukan mobilisasi, koordinasi dan
penanggulangan atas penolakan dalam pelaksanaan kekuasaan. Para caleg dari partai politik akan
mengunakan sejumlah sumber daya aset untuk mendapatkan kekuasaan. Dan dari sumber daya yang
dimiliki akan digunakan untuk mengontrol sejumlah orang untuk mengikuti kemauannya.

keterkaitan teori aksi dengan politik uang dalam masyarakat

talcott Parsons yang menjelaskan tentang Sebuah teori sosiologi yang menjelaskan bagaimana individu
berperilaku dan berinteraksi dalam masyarakat. Menurut Parsons, individu bertindak untuk mencapai
keseimbangan antara keempat sistem tersebut. Individu memilih perilaku yang paling sesuai dengan
kebutuhan dan motivasinya serta norma dan nilai yang berlaku di masyarakat. Pada politik uang dalam
masyarakat sangat berkaitan dengan teori aksi dari talcott Parsons yang menyebutkan bahwa individu
bertindak sesuai dengan kebutuhan dan motivasi. Pada kegiatan politik uang masyarakat yang
menerima politik uang itu berdasarkan dengan motivasi dan kebutuhannya. Sebagai contoh masyarakat
yang menerima politik uang ber motivasi menerima politik uang untuk mencukupi gaya hidupnya dan
masyarakat yang menerima politik uang sesuai dengan kebutuhan yang mereka butuhkan sebagai
contoh para penerima sembako yang berbau politik mereka butuh dengan hal itu untuk melanjutkan
hidup. Bahwasanya teori aksi relevan dengan adanya politik uang dalam masyarakat.

Kesimpulan
Politik uang dalam masyarakat sudah berjalan secara terstruktur dan tersistematis dengan baik mulai
dari pembagian tugas sebagai relawan dan tim sukses sampai dengan waktu pembagian uang dan
sembako. Faktor pendorong politik uang adalah faktor ekonomi, faktor politik dan faktor budaya. Faktor
yang menghambat jalanya politik uang adalah faktor agama dan integritas. Target dari politik uang
adalah masyarakat miskin, masyarakat yang memiliki integritas rendah, dan masyarakat yang kurang
nilai agama Dalam kegiatan politik tidak lepas dari politik uang. Politik uang itu terjadi karena setiap
orang yang ingin memiliki legitimasi kekuasaan akan berupaya untuk mendapatkanya walaupun dengan
cara yang curang dan melanggar hukum dan norma yang berlaku. Para caleg dari partai politik akan
mengunakan sejumlah sumber daya aset untuk mendapatkan kekuasaan. Dan dari sumber daya yang
dimiliki akan digunakan untuk mengontrol sejumlah orang untuk mengikuti kemauannya. Pada politik
uang dalam masyarakat sangat berkaitan dengan teori aksi dari talcott Parsons yang menyebutkan
bahwa individu bertindak sesuai dengan kebutuhan dan motivasi. Pada kegiatan politik uang masyarakat
yang menerima politik uang itu berdasarkan dengan motivasi dan kebutuhannya.

[1]Fitria Dewi, Susi (2017). Sosiologi Politik. Yogyakarta: GRE PUBLISHING. hlm. 9.

[2]Bottomore, Tom (1992). Sosiologi Politik. Jakarta: Rineka Cipta.

[3]Wasitaatmadja, Fokky Fuad (2020). Etnografi Hukum Budaya Hukum Masyarakat Cina Jelata. Jakarta:
Prenada Media. hlm. 2.

[4]Choirul Munawar,(2009). Politik Uang, Berhala Kontemporer, Surabaya, Gagasan Indonesia Baru, hlm.
2.

[5]Mujiono Hafidh Prasetyo, (2020). Kejahatan Politik Uang (Money Politics) Dalam Pemilihan Umum
Kepala Daerah Terhadap Konstruksi Pemerintahan

[6]Hardianton Hawing, Nursaleh Hartaman,(2021). Politik Uang Dalam Demokrasi DiIndonesia(Studi


Kasus Pemilukada Kabupaten Enrekang Tahun 2018)
[7]Fajlurrahman Jurdi, (2018). Pengantar Hukum Pemilihan Umum, Jakarta: Kencana Prenadamedia
Group.

[8] Imawan Sugiharto, (2016). Rekonstruksi Penegakan Hukum Politik Uang dalam pemilihan Kepala
Daerah Berbasis Hukum Progresif, Jurnal Pembaharuan Hukum, Volume III No. 1 , hlm. 115

[9] susi fitriah, (2017) sosiologi politik. Hlm. 26

Anda mungkin juga menyukai