Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN

SISTEM KELISTRIKAN

Nama : Kharisma Putri Apriliana


No : 02
Kelas : XII TKR 4

SMK MUHAMMADIYAH 1 GINDANGREJO

1
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Materi kelistrikan dalam pelajaran teknik otomotif sangatlah penting dalam proses belajar

mengajar, pelajaran ini mempunyai aspek penting yang berhubungan langsung dengan cara

mengajar yang efektif dan jelas apa yang disampaikan pada mata pelajaran kelistrikan body mobil

dalam proses belajar mengajar saat ini adalah dengan menggunakan buku modul serta stand dan

praktikun oleh karena itu setiap siswa diharapkan mampu menguasai materi.

1.2 TUJUAN

Tujuan penulis membuat laporan ini agar siswa bisa memahami materi kelistrikan dengan

benar agar didalam pelaksanaannya tidak mengalami kesulitan karena kelistrikan dalam dunia

otomotif adalah matri pokok yang harus di pahami.


BAB II

TEORI DASAR

2.1 RANGKAIAN KELISTRIKAN

Listrik merupakan salah satu energy yang banyak di gunakan untuk menggerakkan

peralatan atau mesin. Energy listrik tidak dapat dilihat secara langsung namun dampak atau akibat

dari energi listrik dapat dilihat seperti sinar atau cahaya bola lampu dirasakan seperti saat orang

tersengan kabel yang terbakar hebat akibat hubungan singkat, didengar seperti suara bel atau

radio.

Contoh komponen listrik :

1. Baterai merubah energy listrik menjadi energy kimia

2. Motor starter merubah energi listrik menjadi energy gerak

3. Lampu merubah energy listrik menjadi cahaya dan panas

4. Solenoid merubah energy listrik menjadi magnet dan sebagainya

RANGAKAIAN SERI, PARALLEL, DAN KOMBINASI

Rangkaian komponen dalam system kelistrikan ada 3 macam yaitu, rangkaian seri,

rangkaian parallel dan rangkaian seri parallel, atau kombinasi.

1. Rangkaian seri

Aplikasi rangkaian seri sangat banyak di gunakan pada kelistrikan otomotif, pengatur

kecepatan motor kipas Evaporator AC merupakan beberapa contoh aplikasi rangkaian seri.

2. Rangkaian paralel

Karakteristik rangkaian parallel :

a. Tegangan pada rangkaian sama yaitu : V = V1 = V2

b. Besar arus mengalir adalah : I = I1 + I2

c. Besar tahanan total (Rt) adalah :


V 𝑉1 𝑉2
= +
𝑅𝑡 𝑅1 𝑅2
Karena V = V1 = V2 maka

1 1 1
= +
𝑅𝑡 𝑅1 𝑅2

Dengan menggunakan aljabar akan diperoleh persamaan ekovalen :

𝑅1 𝑥 𝑅2
Rt =
𝑅1 + 𝑅2

3. Rangkaian seri parallel atau kombinasi

Tahanan total (Rt) :

Rt = R1 + Rp

Rp merupakan tahanan pengganti untuk R2 dan R3

Rp = ( R2 x R3 ) : ( R2 + R3 )

Rt = R1 + ( R2 x R3 ) : ( R2 + R3 )

Tegangan pada rangkaian : V = V1 + VRp

V1 = R1/Rt x V

VRp = Rp / Rt x V

Karena R2 dan R3 paralel maka V2 = V3 = Rp / Rt x V

Besar arus pada R1 = arus total I = V/Rt

Besar arus pada R2 = arus total I2 = V2/R2

Besar arus pada R3 = arus total I3 = V3/R3

2.2 SYSTEM KELISTRIKAN BODY PADA KENDARAAN

Sistem kelistrikanbody adalah instalasi dari berbagai rangkaian penerangan pada

kendaraan. Rangkaian sistem kelistrikanbody tersebut, antara lain sistem penerangan lampu

kepala, lampu kota, lampu tanda belok, lampuhazzard, lampu plat nomor, lampu rem, dan lampu

mundur.
Fungsi Sistem Kelistrikan Body

Fungsi sistem kelistrikanbody adalah sebagai penerangan pada kendaraan untuk memberikan tanda-

tanda kepada pengendara lain pada saat akan membelok maupun akan berhenti sehingga pengendara

akan aman dari kecelakaan. selain itu, juga untuk memberikan indikator pada pengendara contoh

lampu tanda belok ke kanan ataupun kiri sudah menyala, kondisi bahan bakar masih banyak atau

sudah habis dan lain-lain.

Sistem Kelistrikan Body

Bagian-Bagian Sistem KelistrikanBody

 Lampu Kepala

Lampu ini ditempatkan di depan kendaraan, berfungsi untuk menerangi jalan pada malam

hari. Umumnya lampu kepala dilengkapi lampu jarak jauh dan jarak dekat. Nyala lampu

jarak jauh dan jarak dekat dikontrol olehdimmer switch. Lampu kepala menyala

bersamaan dengan lampu belakang melalui saklar tarik atau putar. Lampu kepala yang

dipakai ada dua tipe, yaitu tipesealed beam dan bola lampu. JenisSealed beam banyak

dipakai pada kendaraan yang kostruksinya filamen, kaca dan reflektornya menjadi satu

kesatuan. Tipe bola lampu banyak digunakan sebagai lampu depan pada sepeda motor.

 Lampu Kota

Lampu kota (lampu posisi) pada kendaraan bermotor dapat dinyalakan sendiri dan dapat

juga menyala bila lampu kepala dinyalakan. Tujuannya adalah bila malam hari atau gelap,

pengendara atau orang lain dapat dengan cepat mengetahui lebar atau tinggi kendaraan

(untuk kendaraan jenis truk dan bus).

Karena kegunaannya untuk mengetahui lebar dan tinggi kendaraan, posisi lampu kota
harus berada di bagian ujung dari bagian yang terlebar dan tertinggi dari kendaraan .

Ada beberapa lampu pada kendaraan yang dapat menyala bersama lampu kota atau posisi,

di antaranya lampu penerangan papan instrumen dan lampu plat nomor bagian belakang.

Arus lampu plat nomor selalu dihubungkan dengan lampu kota sebelah kanan dengan

maksud bila lampu kota sebelah kanan belakang mati atau tidak menyala, masih ada tanda

yang lain tentang lebar kendaraan.

Penggunaan bola lampu dan sekring

Dalam satu unit kendaraan bermotor (mobil), pada saat lampu kota atau posisi dinyalakan, jumlah

daya lampu yang diperlukan adalah:

Nama Komponen Daya Lampu

. .4 buah bola lampu kota . .4 X 8 Watt= 32 Watt

. .2 buah bola lampu plat Nomor . .2 X 3 Watt= 6 Watt

. .2 buah bola lampu instrumen . .2 X 3 Watt= 6 Watt

Sekring yang terpasang untuk lampu kota (Tail Fuse) adalah 1,5 X daya lampu (1,5 X 44 Watt =

66 Watt). Kebutuhan sekring yang ada di pasaran adalah 10 Amper, maka pemilihan sekring yang

tepat adalah 10 Amper.

 Lampu Tanda Belok

Lampu tanda belok atau sein dan lampuhazzard adalah dua sistem tanda yang berbeda,

tetapi menggunakan komponen yang sama. Sistem ini terdiri atas empat buah bola lampu

berwarna kuning, yaitu

. .1 bola lampu kiri depan

. .1 bola lampu kiri belakang

. .1 bola lampu kanan depan

. .1 bola lampu kanan belakang

Agar sistem tanda ini berfungsi dengan baik, lampu-lampu tersebut harus dapat menyala
dan berkedip sempurna, yaitu selama 1 menit adalah 60 kali kedipan. Hal ini bisa terjadi

bila arus yang masuk ke bola lampu berupa arus putus-hubung yang diperoleh dari alat

pengedip (flasher). Bila saklar lampu tanda belok dioperasikan ke kiri atau ke kanan,

lampu yang berkedip kiri saja atau kanan saja. Saklar tersebut biasanya terletak di bawah

lingkar kemudi dan dirakit di batang kemudi. Bila saklar lampu hazzard dioperasikan atau

difungsikan, lampu yang berkedip adalah kiri dan kanan secara bersamaan. Saklar lampu

hazzard biasanya terletak di bagian batang kemudi sebelah depan. Perbedaan kedua sistem

tersebut adalah dari fungsinya, lampu tanda belok dipergunakan bila kendaraan akan

mengubah arah atau berbelok, sedangkan lampuhazzarddigunakan bila dalam keadaan

bahaya. Misalnya mobil sedang menarik atau ditarik mobil lain, mobil berhenti darurat

karena ada kerusakan. Oleh karena itu, lampuhazzard harus dapat dinyalakan tanpa harus

menyalakan kunci kontak.

 Lampu Rem

Lampu rem pada kendaraan bermotor biasanya berwarna merah dan ditempatkan di bagian

belakang yang menyatu dengan lampu kota atau posisi. Daya rem harus lebih besar

daripada lampu posisi. Misalnya bola lampu dobel filamen dengan tulisan 8/21 w 12V

berarti daya lampu kota 8 w dan lampu rem 21 W dengan tujuan pada saat lampu kota atau

posisi menyala dan mobil sedang direm, akan terjadi perubahan sinar lampu terlihat

menyala lebih terang. Lampu rem akan selalu menyala bila pedal rem diinjak karena pada

saat pedal rem diinjak, tekanan tuas pedal rem cenderung ke posisi atas (tidak mengerem).

 Lampu Mundur

Lampu mundur pada kendaraan bermotor berfungsi di samping untuk memberi tanda

mundur pada kendaraan yang berada di belakangnya, juga berfungsi untuk menerangi
bagian belakang mobil tersebut. Agar nyala lampu tersebut bisa dibedakan dengan lampu

yang lain, warna dari lampu mundur adalah putih. Supaya dapat terlihat jelas pada jarak

yang cukup jauh, daya lampu yang terpasang sebesar 23 Watt. Lampu mundur hanya dapat

menyala bila mesin hidup ( kunci kontak ON ) dan gigi transmisi pada posisi mundur.

Sistem Kelistrikan Body

Komponen-Komponen Pendukung Rangkaian Sistem KelistrikanBody

 Baterai

Baterai berfungsi sebagai sumber arus searah DC (Dirrect Current) pada sistem kelistrikan

otomotif. Umumnya baterai yang digunakan sebagai sumber tenaga pada sistem

kelistrikan otomotif mempunyai tegangan 12 Volt dan kapasitasnya berkisar 4070 AH

(Ampere Hour).

Baterai mempunyai 2 kutub, yaitu kutub (+) dan kutub (-).Kutub (+) diberi kode 30 dan kutub (-)

atau minus diberi kode 31.

 Kunci Kontak (Switch)

Kelistrikan otomotif pada mobil menggunakan kunci kontak (Ignition Swtch) sebagai

saklar utama yang menghubungkan semua sistem kelistrikan dengan sumber tenaga

(baterai).

Kunci kontak mempunyai beberapa posisi, yaitu ;

Off : terputus dari sumber tegangan (baterai)

ACC : terhubung dengan arus baterai , tetapi hanya untuk kebutuhan accecoris

ON / IG : terhubung ke sistem pengapian (Ignition )

START : untuk start


 Saklar

Saklar di atas dapat dioperasikan dengan cara menekan dan melepas atau menarik dan

melepas sehingga kontak gerak akan berpindah dari 56a ke 56b atau sebaliknya. Bila

saklar tersebut mempunyai 3 posisi berhenti, pada posisi tidak ditarik (posisi 0), tidak ada

kontak yang berhubungan dengan 30 (+ baterai). Bila ditarik 2 kali (posisi 2), kontak 30 (+

Baterai) akan berhubungan dengan 56 (ke saklar dim).

 Sekring (fuse)

Sekring adalah suatu komponen kelistrikan yang berfungsi untuk membatasi beban arus

yang berlebihan. Selain itu, untuk menghindari terjadinya kerusakan pada rangkaian saat

terjadi konsleting atau hubungan singkat. Dengan adanya sekring (fuse) rangkaian

kelistrikan, bola lampu, kabel-kabel, relay, fleser, dan yang lainnya tidak akan rusak bila

terjadi kelebihan arus atau terjadi hubungan singkat karena sekring akan putus terlebih

dahulu. Jenis sekring ada bermacam-macam, baik bentuk (konstruksi) maupun jenis

filamennya.

 Pengedip (Flase)

Pengedip (flaser) digunakan untuk memutus dan menghubungkan arus secara otomatis

pada rangkaian lampu tanda belok sehingga lampu akan berkedip. Jenis pengedip (flaser)

ada dua, yaitu jenisbimetal dan magnet.

Relay

Relay adalah saklar elektrik yang digunakan untuk memutus dan menghubungkan arus secara

elektrik. Cara kerjanya, bila dialiri arus listrik, kumparan akan menjadi magnet sehingga kontak
poin tertarik dan terhubung. Ada dua jenisrelay, yaiturelay bila dialiri arus listrik kontak poin

akan terhubung dan relay bila dialiri arus listrik akan terputus

Kabel Penghubung

Kabel adalah suatu komponen yang digunakan untuk menghubungkan komponen satu dengan

komponen yang lainnya yang terbuat dari tembaga dan diberi isolasi supaya tidak terjadi

konseleting. Diameter kabel terdiri atas berbagai ukuran. Penggunaan kabel berbeda-beda

ukurannya, bergantung pada berapa besar arus yang mengalir. Bila arus yang mengalir besar,

berarti harus menggunakan kabel yang berdiameter besar, tetapi bila arus yang mengalir kecil,

cukup menggunakan kabel yang berdiameter kecil.


BAB III

PROSES PRODUKSI

3.1 PEMERIKSAAN LAMPU

Pemeriksaan lampu kepala:

1. Apabila sinar lampu kurang terang, periksa keadaan baterai.Mungkin arusnya lemah atau

hubungan dengan terminal - terminal baterai longgar.

2. Apabila sinar lampu kepala berkedip - kedi, periksa kabel - kabel, isolator kabel,

kedudukan lampu - lampu, dan sambungan - sambungan kabelnya. Kabel- kabel yang

hampir putus, isolator kabel yang sudah rusak, lampu - lampu tidakterpasang dengan baik

pada kedudukannya, dan sambungan - sambungan kabel yang longgar dapat

mengakibatkan lampu kepala berkedip - kedip.

3. Apabila lampu kepala tidak menyala, periksa keadaan lampu dan sekeringnya.Lampu yang

filamennya terbakar atau sekeringnya putus akan mengakibatkan lampu tidak menyala.

4. Apabila sekeringnya putus maka gantilah dengan sekering yang mempunyai kekuatan

amper sama

5. Apabila sekering cepat putus, carilah sebab - sebabnya dengan cara sebagai berikut:

1. sekering putus pada saat pedal rem diinjak, mungkin kerusakan terletak pada

tombol dan terjadi hubungan singkat pada lampu.

2. Sekering putus pada saat lampu kepala dinyalakan kemungkinan besar karena

tombol rusak atau terjadi hubung singkat pada kabel - kabel lampu tersebut.

3. Sekering putus pada saat mobil berguncang, kemungkinan ada beberapa isolator

yang rusak sehingga apabila mobil berguncang pada bagian - bagian tersebut

terjadi hubung singkat.

4. Sekering putus pada saat transmisi dipindahkan ke posisi mundur, mungkin

kerusakan terjadi pada tombol lampu mundur.

Kesimpulan : lampu kepala masih menyala dan masih bisa digunakan


Pemeriksaan lampu rem:

Jika lampu rem tidak menyala pada waktu pedal rem diinjak, lakukan pemeriksaan terhadap

bagian -bagian berikut:

1. Periksa keadaan lampu remnya,mungkin filamennya putus.Jika ternyata filamennya

putus,ganti dengan yang baru.

2. Jika keadaan lampu rem baik, tapi lampu rem tidak mau menyala waktu pedal rem diinjak,

bersihkan terminal pada dudukan lampu remnya dengan ampelas kemudian pasang lampu

rem tersebut dengan baik.

3. Jika terminal - terminalnya sudah dibersihkan tapi lampu remnya tidak menyala maka

telusuri kabel sistem lampu rem tersebut dari kemungkinan putus atau sambungan -

sambungan yang longgar.

4. Periksa keadaan tombol hidrolik /tombol mekanik dari lampu rem tersebut.Lepas kedua

kabel yang tersambung pada kedua terminal lampu rem tersebut dan kemudian

sambungakan langsung kedua kabel tersebut. Jika lampu rem menyala berarti kerusakan

terjadi pada tombol lampu rem.

5. Jika kerusakan terletak pada tombol lampu rem, periksa keadaan terminal - terminalnya

dan bersihkan dengan ampelas dan kemudian sambungkan lagi kabel - kabelnya.

6. Jika terminal tombol lampu rem sudah dibersihkan tetapi lampu rem tidak mau menyala

sebaiknya unit lampu rem diganti.

Kesimpulan : lampu rem masih menyala dan masih bisa digunakan

Pemeriksaan Lampu belakang dan jarak

Jika lampu mundur dan jarak tdk menyala lakukan pemeriksaan berikut:

1. periksa lampu jika filmnya putus,jika ya ganti dengan yang baru


2. jika lampu masih menyala,dan tidak menyala saat di switch mundur,bersihkan dudukan

lampu dengan amplas,kemudian pasang kembali

3. periksa flasher apa masih bisa digunakan atau tidak

4. lihat fuse putus atau tidak,jika putus ganti dengan yang baru

Kesimpulan : lampu belakang masih menyala dan masih bisa digunakan

Pemeriksaan lampu tanda belok dan hazard

1. Periksa lampu, jika filmnya putus ganti yang baru

2. Periksa flasher apa masih bisa digunakan atau tidak

3. Jika fuse putus ganti yang baru

Kesimpulan : lampu hazard masih menyala dan masih bisa digunakan

Pemeriksaan Lampu Kota

1. Lihat lampu, jika filmnya putus ganti yang baru

2. Jika lampu masih menyala, periksa saklar tarik

3. Jika fuse putus ganti yang baru

Kesimpulan : lampu kota masih menyala dan masih bisa digunakan

Pemeriksaan Klakson

1. Lihat fuse putus atau tidak, jika ya ganti yang baru

2. Lihat relay masih bisa di gunakan atau tidak

3. Jika msaih bisa di gunakan cek tombol klakson

4. Jika tombol klakson masih bisa di gunakan maka bersihkan dudukan klakson dengan

amplas

Kesimpulan : klakson masih menyala dan masih bisa digunakan


BAB IV

4.1 PENUTUP

Listrik merupakan salah satu energy yang banyak di gunakan untuk menggerakkan

peralatan atau mesin. Energy listrik tidak dapat dilihat secara langsung namun dampak atau akibat

dari energi listrik dapat dilihat seperti sinar atau cahaya bola lampu dirasakan seperti saat orang

tersengan kabel yang terbakar hebat akibat hubungan singkat, didengar seperti suara bel atau

radio.

4.2 SARAN

Kami menyadari bahwa laporan yang saya buat ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh

karena itu kritik dan saran dari rekan-rekan atau teman teman sangat saya harapkan demi

kesempurnaan laporan ini.

Anda mungkin juga menyukai