Anda di halaman 1dari 23

Sistem Kelistrikan Otomotif Dibagi Menjadi 3 Bagian Yaitu :

1. Sistem Kelistrikan Mesin


Sistem Kelistrikan Mesin yakni system kelistrikan yang mendukung agar
mesin bias menyala dan system pada mesin tetap bekerja. Contoh : system
pengapian (ignition system) dan system pengisian (charging system).
2. Sistem Kelistrikan Body

Sistem Kelsitrikan body yakni system kelistrikan yang mengatur kinerjanya


komponen komponen seperti system penerangan, dan lampu lampu lainnya.
3. Sistem Kelistrikan Asesoris
Sistem kelistrikan asesoris adalah system kelistrikan yang mengatur tentang
perangkat kelistrikan tambahan (accecoris) seperti tape / radio, Air Conditioner
(AC), dll.
Sebelum membahas kelistriikan secara lebih jauh kita akan membahas tentang
system pengaman pada system kelistrikan diantaranya adalah :
1.

Fuse

(Sekering)

Sekering berfungsi sebagai pengaman jika terjadi kelebihan arus pada suatu
rangkaian. Sekering akan terputus saat arus listrik yang melewati sekering melebihi
arus maksimal yang tertera pada body sekering.
2. Fusible Link

Fusible link adalah alat pengaman system kelistrikan yang sam dengan
sekering, namun yang membedakannya adalah besar kapasitas arus yang bisa
dilalui lebih besar dari sekering. Fusible link ini adalah pengaman utama arus
listrik sebelum masuk ke komponen system kelistrikan lainnya.
3. Circuit Breaker

Circuit breaker adalah system pengaman yang berfungsi memutuskan arus listrik
yang berlebihan dari nilai maksimum arus yang bisa dilewati berdasarkan kontak
bimetal. Jika circuit breaker mendapat arus listrik yang lebih besar dari nilai
maksimum arus yang bisa dilewati, maka kontak bimetal akan menerima panas
yang berlebih dan akan melengkung sehingga arus listrik tidak dapat mengalir ke
rangkaian. Saat arus mengecil maka bimetal akan kembali ke posisi semula dan
arus listrik dapat terhubung ke rangkaian. Sistem pengaman ini biasa digunakan
dalam power window.
Pada bab ini saya akan membahas mengenai system kelistrikan body

Sistem Kelistrikan Body Dibagi Menjadi :


1. Lampu Kepala
2. Lampu Posisi atau Lampu Kota
3. Lampu Sein atau Lampu Tanda Belok
4. Lampu Tanda Bahaya atau Lampu Hazard
5. Lampu Rem
6. Lampu Plat Nomor
7. Lampu Interior atau Lampu Kabin
8. Sistem Wiper dan Washer
9. Lampu Flash
10. Lampu Kabut (Fog Lamp)
Sistem Lampu Kepala
Lampu kepala sangat penting pada semua kendaraan khususnya pada saat
gelap atau malam hari semua kendaraan akan membutuhkan sebuah lampu yang
dapat menerangi sepanjang perjalanan. Lampu kepala (head lamp) adalah lampu
penerangan utama pada suatu kendaraan yang digunakan untuk menerangi jalan di
sepanjang perjalanan terutama saat dalam keadaan gelap atau malam hari.
Sistem

Lampu

Posisi

Atau

Lampu

Kota

Adalah lampu yang digunakan untuk memberikan informasi kepada


pengendara lain mengenai panjang kendaraan, ebar kendaraan, dan tinggi
kendaraan. Lampu ini sangat vital digunakan pada kendaraan besar seperti truk
truk
besar
ataupun
bis.

Sistem Lampu Flash


Lampu ini berfungsi memberikan isyarat pada kendaraan di depan sebagai
pengganti klakson. Lampu ini akan langsung mengaktifkan lampu high beam
(lampu dim) dan saklar ini langsung akan kembali ke posisi semula sehingga
lampu akan langsung mati.
Rangkaian Lampu Kota dan Kepala dan Flash

Sistem Lampu Sein (Tanda Belok) :


Adalah lampu tanda yang digunakan seorang pengemudi untuk memberi
informasi kepada pengendara lain bahwa kendaraan tersebut akan berbelok ke

salah satu arah. Lampu ini dilengkap dengan flasher yang berfungsi untuk
mengedipkan lampu belok.
Macam Macam Flasher yang digunakan pada lampu sein :
1. Flasher Jenis Kapasitor
2. Flasher Jenis Bimetal
3. Flasher Jenis Transistor
Diantara beberapa jenis flasher yang digunakan sebagian besar banyak kendaraan
yang memakai jenis flasher bimetal.
Sistem Lampu Tanda Bahaya
Lampu ini berfungsi jika saat di jalan kendaraan harus berhenti darurat
karena ada suatu permasalahan. Lampu ini akan menyalakan kedua lampu sein
kanan dan kiri secara bersamaan. Namun lampu ini dapat dinyalakan tanpa
memutar kunci kontak pada posisi ON. Karena saklar lampu hazard langsung
terhubung dengan bateray tanpa melewati kunci kontak terlebih dahulu.
Rangkaian Lampu Hazard dan Sein

Sistem Lampu Rem (Brake Lamp)


Lampu rem adalah lampu yang akan memberi isyarat pada kendaraan di
belakang pengemudi bahwa kendaraan tersebut akan mengurangi kecepatannya
atau bahkan berhenti. Lampu rem pada kendaraan juga akan tetap menyala saat
pedal rem di injak dengan kunci kontak tanpa pada posisi on.
Rangkaian

Lampu

Rem

Lampu Pelat Nomor


Lampu Plat nomor adalah lampu yang berfungsi memberikan pencahayaan
terhadap pelat nomor suatu kendaraan biasanya lampu ini dihubungkan secra
parallel dengan lampu kota, jadi apabila lampu kota menyala maka lampu inijuga
otomatis akan menyala.

Lampu Interior atau Lampu Kabin


Lampu ini berfungsi memberikan pencahayaan di dalam ruang kabin
kendaraan. Lampu ini memiliki dua saklar yakni saklar manual yang terdapat di
dekat lampu tersebut. Dan juga ada saklar otomatis di pasang pada pintu jika pintu
di buka maka lampu kabin akan otomatis menyala.
Sistem Wiper
Sistem Wiper adalah suatu system yang mengatur pergerakan pembersih
kaca (wiper blade) agar dapat membersihkan kaca depan atau belakan suatu
kendaraan. System ini sangt diperlukan terutama saat kondisi hujan deras sehingga
kaca akan tertutup air, kondisi ini akan diatasi oleh system wiper ini.
Wiper ini memiliki dua tingkat kecepatan dan satu kali gerak (intro) yang
dikendalikan melalui saklar kombinasi.
Sistem Washer
Sistem ini berfungsi untuk memberikan cairan pembersih pada kaca saat
diperlukan. Washer memiliki sebuah pompa washer yang biasanya di tempatkan
dalam tempat cairan washer. Washer dikendalikan oleh saklar yang ada di saklar
kombinasi.

Rangkaian

Wiper

dan

Washer

Sistem Lampu Kabut (Fog Lamp)

Lampu kabut adalah lampu yang berfungsi untuk memberikan pencahayaan saat
kondisi jalan berkabut. Lampu ini dapat menggunakan lampu dengan warna kuning
atau bias juga menggunakan lampu dengan warna putih, namun dianjurkan untuk
menggunakan lampu kuning.
Sistem Klakson
Klakson berfungsi untuk memberi peringatan kepada kendaraan lain bahwa
di depannya ada kendaraan yang melaju. System klakson menggunakan saklar
dimana saklar tersebut adalah saklar yang menggunakan prnsip pengendali
negative.
Rangkaian

Sistem

Klakson

Diposkan oleh yayan cahalim di 19.18


Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

Pengertian listrik statis dan dinamis


Posted on December 6, 2012 by askingalexandria007
Listrik Statis dan Dinamis

Listrik statis adalah fenomena kelistrikan dimana muatan listriknya tidak bergerak.
Dalam pembahasan mengenai listrik statis ini tidak membahas mengenai aliran muatan listrik.
NAmun yang menjadi pokok bahasan adalah interaksi antar muatan dan fenomena-fenomena
yang disebabkan oleh adanya muatan listrik tersebut.

Pengertian listrik statis dan dinamis


Listrik statis merupakan energi yang dimiliki oleh benda bermuatan listrik. Muatan listrik bisa
negatif atau positif. Semua zat terbentuk dari atom-atom. Setiap atom mempunyai inti atom yang
terdiri dari proton dan elektron yang mengelilinginya. Proton mempunyai muatan listrik positif,
dan elektron mempunyai muatan listrik negatif. Ketika dua zat seperti balon dan tangan kamu
saling digosokkan, elektron ditarik dari material yang mempunyai daya tarik yang lemah
(tangan) dan menempel pada material yang mempunyai daya tarik yang kuat (balon). Hal ini
menyebabkan kedua material menjadi bermuatan listrik. Material yang kehilangan elektron
menjadi bermuatan positif dan material mendapatkan elektron menjadi bermuatan negatif. Balon
dan tangan merupakan listrik netral (jumlah muatan positif dan negatifnya sebanding) sebelum
digosok. Karena jumlah muatan positif dan negatifnya sama. Setelah digosok, balon mempunyai
muatan negatif berlebih dan tangan mempunyai muatan positif yang berlebih. Muatan listrik
yang tidak sejenis saling tarik menarik, sehingga muatan negatif balon ditarik ke muatan positif
tangan karena perbedaan muatannya. Perhatikan dalam gambar bahwa tidak ada perubahan
jumlah muatan total gabungan. Penggosokan menyebabkan elektron-elektron yang ada bergerak
dari satu obyek ke obyek yang lain.
Listrik Dinamis adalah listrik yang dapat bergerak. cara mengukur kuat arus pada listrik dinamis
adalah muatan listrik dibagai waktu dengan satuan muatan listrik adalah coulumb dan satuan
waktu adalah detik. kuat arus pada rangkaian bercabang sama dengan kuata arus yang masuk
sama dengan kuat arus yang keluar. sedangkan pada rangkaian seri kuat arus tetap sama disetiap
ujung-ujung hambatan. Sebaliknya tegangan berbeda pada hambatan. pada rangkaian seri
tegangan sangat tergantung pada hambatan, tetapi pada rangkaian bercabang tegangan tidak
berpengaruh pada hambatan. semua itu telah dikemukakan oleh hukum kirchoff yang berbunyi
jumlah kuat arus listrik yang masuk sama dengan jumlah kuat arus listrik yang keluar.
berdasarkan hukum ohm dapat disimpulkan cara mengukur tegangan listrik adalah kuat arus
hambatan. Hambatan nilainya selalu sama karena tegangan sebanding dengan kuat arus.
tegangan memiliki satuan volt(V) dan kuat arus adalah ampere (A) serta hambatan adalah ohm.
LISTRIK STATIS: listrik yang tidak mengalir dan perpindahan arusnya terbatas.listrik statis
mempelajari tentang sifat2 muatan listrik.. LISTRIK DINAMIS: listrik yg mengalir..sumber arus
listrik yang dapat menghasilkan beda potensial yg dpt menyebabkan listrik dpat mengalir.. DAN
perbedaan dari listrikSTATIS dan DINAMIS adalah perpindahan elektronsecra k0ntinyu pada
listrik dinamis terjadi pada listrik mstatis.hal ni terjadi karna elektron2 pada k0ndukt0r sangat
mudah berpindah .sedangkan perpindahan pada listrik statis trjadi karna gesekan
atau gosokan..trus listrik dinamis terdiri atas arus searah dan bolak balik. . Sementara pada listrik
statis sulit mengukur tegangan,hambatan dan daya listrik. . nah itu perbedaannya. .tl0ng
bintangnya yah makasi

8 bulan lalu

istrik Statis & Listrik Dinamis

1. Listrik Statis

Listrik statis adalah fenomena kelistrikan dimana muatan listriknya tidak bergerak.
Dalam pembahasan mengenai listrik statis ini tidak membahas mengenai aliran muatan listrik.
Namun yang menjadi pokok bahasan adalah interaksi antar muatan dan fenomena-fenomena
yang disebabkan oleh adanya muatan listrik tersebut.
Atau pengertian lainnya adalah listrik yang diam untuk sementara pada suatu benda. Salah satu
contoh untuk menghasilkan listrik statis dalam kehidupan kita sehari-hari ialah dengan
menggosokkan penggaris plastik dengan kain wool, kaca dengan kain sutra, mika dengan kain
wol atau mika dengan kain sutra.
Listrik statis merupakan energi yang dimiliki oleh benda bermuatan listrik. Muatan listrik bisa
negatif atau positif. Semua zat terbentuk dari atom-atom. Setiap atom mempunyai inti atom yang
terdiri dari proton dan elektron yang mengelilinginya. Proton mempunyai muatan listrik positif,
dan elektron mempunyai muatan listrik negatif. Ketika dua zat seperti balon dan tangan kamu
saling digosokkan, elektron ditarik dari material yang mempunyai daya tarik yang lemah
(tangan) dan menempel pada material yang mempunyai daya tarik yang kuat (balon). Hal ini
menyebabkan kedua material menjadi bermuatan listrik. Material yang kehilangan elektron
menjadi bermuatan positif dan material mendapatkan elektron menjadi bermuatan negatif. Balon
dan tangan merupakan listrik netral (jumlah muatan positif dan negatifnya sebanding) sebelum
digosok. Karena jumlah muatan positif dan negatifnya sama. Setelah digosok, balon mempunyai
muatan negatif berlebih dan tangan mempunyai muatan positif yang berlebih. Muatan listrik
yang tidak sejenis saling tarik menarik, sehingga muatan negatif balon ditarik ke muatan positif
tangan karena perbedaan muatannya. Perhatikan dalam gambar bahwa tidak ada perubahan
jumlah muatan total gabungan. Penggosokan menyebabkan elektron-elektron yang ada bergerak
dari satu obyek ke obyek yang lain.

2. Listrik Dinamis

Listrik dinamis adalah listrik yang mengalir atau listrik yang dapat bergerak.Pengertian lainnya
Listrik itu ialah suatu gejala listrik yang diakibatkan oleh muatan listrik yang serta-merta
bergerak atau mengalir dalam suatu rangkaian listrik. Cara mengukur kuat arus pada listrik
dinamis adalah muatan listrik dibagai waktu dengan satuan muatan listrik adalah coulumb dan
satuan waktu adalah detik. Kuat arus pada rangkaian bercabang sama dengan kuata arus yang
masuk sama dengan kuat arus yang keluar. Sedangkan pada rangkaian seri kuat arus tetap sama
disetiap ujung-ujung hambatan. Sebaliknya tegangan berbeda pada hambatan. Pada rangkaian
seri tegangan sangat tergantung pada hambatan, tetapi pada rangkaian bercabang tegangan tidak
berpengaruh pada hambatan. Semua itu telah dikemukakan oleh hukum Kirchoff yang berbunyi
jumlah kuat arus listrik yang masuk sama dengan jumlah kuat arus listrik yang keluar.
Berdasarkan hukum ohm dapat disimpulkan cara mengukur tegangan listrik adalah kuat arus
hambatan. Hambatan nilainya selalu sama karena tegangan sebanding dengan kuat arus.
tegangan memiliki satuan volt(V) dan kuat arus adalah ampere (A) serta hambatan adalah ohm.

Pengertian arus listrik AC dan DC beserta contoh penggunaannya


21.38

Listrik merupakan energi yang dapat disalurkan melalui penghantar berupa kabel,
adanya arus listrik dikarenakan muatan listrik mengalir dari saluran positif ke
saluran negatif. Dalam kehidupan manusia listrik memiliki peran yang sangat
penting. Selain digunakan sebagai penerangan listrik juga digunakan sebagai
sumber energi untuk tenaga dan hiburan, contohnya saja pemanfaatan energi listrik
dalam bidang tenaga adalah motor listrik. Keberadaan listrik yang sangat penting
dan fital akhirnya saat ini listrik dikuasai oleh negara melalui perusahaan yang
bernama PLN.
Listrik sendiri dibagi menjadi dua jenis yaitu arus listrik AC dan DC. Dalam artikel
singkat ini kita akan membahas mengenai apa yang dimaksud dengan arus listrik
AC dan DC beserta contoh pemanfaatan keduanya. Untuk memudahkan pembaca
artikel ini akan saya bagi menjadi beberapa bagian, yang pertama saya akan
menjelaskan apa yang dimaksud dengan arus listrik AC dan contoh penggunaannya,
kemudian yang kedua saya akan membahas pengertian listrik DC dan contoh
penggunaannya.
Pengertian Arus Listrik AC
Arus listrik AC (alternating current), merupakan listrik yang besarnya dan arah
arusnya selalu berubah-ubah dan bolak-balik. Arus listrik AC akan membentuk suatu
gelombang yang dinamakan dengan gelombang sinus atau lebih lengkapnya
sinusoida. Di Indonesia sendiri listrik bolak-balik (AC) dipelihara dan berada dibawah
naungan PLN, Indonesia menerapkan listrik bolak-balik dengan frekuensi 50Hz.
Tegangan standar yang diterapkan di Indonesia untuk listrik bolak-balik 1 (satu) fasa
adalah 220 volt. Tegangan dan frekuensi ini terdapat pada rumah anda, kecuali jika
anda tidak berlangganan listrik PLN.
Contoh pemanfaatan listrik AC
Pemanfaatan listrik AC sebenarnya sangatlah banyak. Untuk mempermudah
sebenarnya anda dapat melihat barang-barang yang ada dirumah anda,
perhatikanlah bahwa semua barang yang menggunakan listrik PLN berarti telah
memanfaatkan listrik AC.

Sebagai pengaman listrik AC yang ada dirumah anda, biasanya pihak PLN
menggunakan pembatas sekaligus pengaman yaitu MCB (miniature circuit breaker).
Meskipun demikian tak semua barang yang anda lihat menggunakan listrik AC,
ada sebagian barang yang menggunakan listrik PLN namun barang tersebut
sebenarnya menggunakan listrik DC, contohnya saja Laptop. Laptop menggunakan
listrik DC, listrik tersebut diperoleh dari adaptor yang terdapat pada laptop (atau
terdapat pada charger) tersebut. Jadi saat anda mengisi ulang baterai laptop
dengan listrik PLN (AC) maka adaptor didalam laptop akan merubah listrik AC
menjadi DC, sehingga sesuai kebutuhan dari laptop anda. Contoh pemanfaatan
energi listrik AC yang lain adalah: Untuk mesin cuci, penerangan (lampu), pompa air
AC, pendingin ruangan, kompor listrik, dan masih banyak lagi.
Pengertian arus listrik DC
Arus listrik DC (Direct current) merupakan arus listrik searah. Pada awalnya aliran
arus pada listrik DC dikatakan mengalir dari ujung positif menuju ujung negatif.
Semakin kesini pengamatan-pengamatan yang dilakukan oleh para ahli
menunjukkan bahwa pada arus searah merupakan arus yang alirannya dari negatif
(elektron) menuju kutub positif. Nah aliran-aliran ini menyebabkan timbulnya
lubang-lubang bermuatan positif yang terlihat mengalir dari positif ke negatif.
Contoh pemanfaatan listrik DC
Listrik DC (direct current) biasanya digunakan oleh perangkat lektronika. Meskipun
ada sebagian beban selain perangkat elektronika yang menggunakan arus DC
(contohnya; Motor listrik DC) namun kebanyakan arus DC digunakan untuk
keperluan beban elektronika. Beberapa beban elektronika yang menggunakan arus
listrik DC diantaranya: Lampu LED (Light Emiting Diode), Komputer, Laptop, TV,
Radio, dan masih banyak lagi. Selain itu listrik DC juga sering disimpan dalam suatu
baterai, contohnya saja baterai yang digunakan untuk menghidupkan jam dinding,
mainan mobil-mobilan dan masih banyak lagi. Intinya kebanyakan perangkat yang
menggunakan listrik DC merupakan beban perangkat elektronika.
Sekian semoga artikel singkat ini bermanfaat bagi anda. Berbicara soal listrik,
marilah melalui artikel ini saya berharap agar kita semua bisa bijak dalam
menggunakan listrik dan menghematnya. Jika energi kita hemat kita bisa mencegah
atau paling tidak bisa memperlambat terjadinya pemanasan global yang semakin
parah.

PENGERTIAN ARUS LISTRIK, HAMBATAN LISTRIK, dan TEGANGAN


1. Arus Arus listrik adalah banyaknya
muatan listrik yang mengalir tiap
satuan waktu. Muatan listrik bisa

mengalir melalui kabel atau


penghantar listrik lainnya. I = Q/T Pada zaman dulu, Arus
konvensional didefinisikan sebagai
aliran muatan positif, sekalipun
kita sekarang tahu bahwa arus
listrik itu dihasilkan dari aliran
elektron yang bermuatan negatif ke arah yang sebaliknya. Satuan SI untuk arus listrik
adalah ampere (A).
2. Hambatan Hambatan listrik adalah
perbandingan antara tegangan
listrik dari suatu komponen
elektronik (misalnya resistor)
dengan arus listrik yang
melewatinya. Hambatan listrik dapat dirumuskan sebagai
berikut: R = V/I atau di mana V adalah tegangan dan I
adalah arus. Satuan SI untuk Hambatan
adalah Ohm (R).
3. Tegangan Tegangan listrik (kadang disebut
sebagai Voltase) adalah
perbedaan potensi listrik antara
dua titik dalam rangkaian listrik,
dinyatakan dalam satuan volt.
Besaran ini mengukur energi potensial sebuah medan listrik
untuk menyebabkan aliran listrik
dalam sebuah konduktor listrik.
Tergantung pada perbedaan
potensi listrik satu tegangan
listrik dapat dikatakan sebagai ekstra rendah, rendah, tinggi
atau ekstra tinggi. V= I .R Satuan SI untuk Tegangan
adalah volt (V).

Listrik : Arus, Tegangan, Hambatan, Daya


February 25, 2009
tags: EL 2246
Atomic power will make electricity too cheap to meter Glenn Seaborg
APA ITU ARUS ?

Arus listrik atau dalam versi bahasa inggris sering disebut electric current dapat didefinisikan
sebagai jumlah muatan listrik yang mengalir tiap satuan waktu. Biasanya arus memiliki
satuan A (Ampere) atau dalam rumus terkadang ditulis I. Arus listrik merupakan gerakan
kelompok partikel bermuatan listrik dalam arah tertentu. Arah arus listrik yang mengalir dalam
suatu konduktor adalah dari potensial tinggi ke potensial rendah (berlawanan arah dengan gerak
elektron). Satu ampere sama dengan 1 couloumb dari electron melewati satu titik pada satu detik.
Pada kasus ini, besarnya energi listrik yang bergerak melewati conductor (penghantar).
Muatan listrik bisa mengalir melalui kabel atau penghantar listrik lainnya. Pada zaman dulu,
Arus konvensional didefinisikan sebagai aliran muatan positif, sekalipun kita sekarang tahu
bahwa arus listrik itu dihasilkan dari aliran elektron yang bermuatan negatif ke arah yang
sebaliknya.
APA ITU TEGANGAN ?
Tegangan listrik (Voltage) adalah perbedaan potensi listrik antara dua titik dalam rangkaian
listrik. Tegangan dinyatakan dalam satuan volt (V). Besaran ini mengukur energi potensial
sebuah medan listrik untuk menyebabkan aliran listrik dalam sebuah konduktor listrik.
Tergantung pada perbedaan potensi listrik satu tegangan listrik dapat dikatakan sebagai ekstra
rendah, rendah, tinggi atau ekstra tinggi.
Tenaga (the force) yang mendorong electron agar bisa mengalir dalam sebauh rangkaian
dinamakan tegangan. Tegangan adalah sebenarnya nilai dari potensial energi antara dua titik.
Pada sebuah rangkaian, besar energi potensial yang ada untuk menggerakkan electron pada titik
satu dengan titik yang lainnya merupakan jumlah tegangan.
APA ITU HAMBATAN ?
Hambatan listrik adalah perbandingan antara tegangan listrik dari suatu komponen elektronik
(misalnya resistor) dengan arus listrik yang melewatinya. Hambatan dinyatakan dalam satuan
ohm. Elektron bebas cenderung bergerak melewati konduktor dengan beberapa derajat
pergesekan, atau bergerak berlawanan. Gerak berlawanan ini yang biasanya disebut dengan
hambatan. Besarnya arus didalam rangkaian adalah jumlah dari energi yang ada untuk
mendorong elektron, dan juga jumlah dari hambatan dalam sebuah rangkaian untuk menghambat
lajunya arus.
APA ITU DAYA (POWER) ?
Daya listrik didefinisikan sebagai laju hantaran energi listrik dalam rangkaian listrik. Satuan
daya listrik adalah watt. Daya listrik, seperti daya mekanik, dilambangkan oleh huruf P dalam
persamaan listrik. Pada rangkaian arus DC, daya listrik sesaat dihitung menggunakan hukum
joule. Daya listrik mengalir di manapun medan listrik dan magnet berada di tempat yang sama.

Berikut adalah tabel tambahan mengenai satuan SI dalam electromagnetic

References

http://ebooks.lib.unair.ac.id/ristek2/sponsor/Sponsor-Pendamping/Praweda/Fisika/Fisika
%202.htm
http://wikipedia.org
http://taghyr.wordpress.com/2008/08/20/pengertian-hambatan-arus-tegangan-dan-bunyi-hukumohm/

PENGERTIAN KONDUKTOR, ISOLATOR, SEMIKONDUKTOR

konduktor
Konduktor atau penghantar adalah zat atau bahan yang bersifat dapat menghantarkan energy,
baik energy listrik maupun energy kalor, baik berupa zat padat, cair atau gas. Bahan-bahan yang
bersifat konduktor ini biasanya digunakan untuk membuat alat-alat yang sifatnya membutuhkan
kecepatan transfer energy, misalnya panci, setrika, kabel dan solder.
Konduktor yang baik adalah yang memiliki tahanan jenis yang kecil. Pada umumnya
logam bersifat konduktif. Emas, perak, tembaga, alumunium, zink, besi berturut-turut memiliki
tahanan jenis semakin besar. Jadi sebagai penghantar emas adalah sangat baik, tetapi karena
sangat mahal harganya, maka secara ekonomis tembaga dan alumunium paling banyak
digunakan.

Penghantar listrik
Penghantar dalam teknik elektronika adalah zat yang dapat menghantarkan arus listrik, baik
berupa zat padat, cair atau gas. Karena sifatnya yang konduktif maka disebut konduktor.
Konduktor yang baik adalah yang memiliki tahanan jenis yang kecil. Pada umumnya logam
bersifat konduktif. Emas, perak, tembaga, alumunium, zink, besi berturut-turut memiliki tahanan
jenis semakin besar. Jadi sebagai penghantar emas adalah sangat baik, tetapi karena sangat mahal
harganya, maka secara ekonomis tembaga dan alumunium paling banyak digunakan.

Konduktor panas
Konduksi panas atau konduksi termal adalah penjalaran kalor tanpa disertai perpindahan
bagian-bagian zat perantaranya. Penjalaran ini biasanya terjadi pada benda padat. Konduksi
terjadi dari benda yang bersuhu tinggi ke benda yang bersuhu rendah. Benda suhunya tinggi akan
melepaskan kalor, sedangkan zat yang suhunya rendah akan menerima kalor, hingga tercapai
kesetimbangan termal.
Penjalaran panas ini diperikan oleh rumus matematika berikut:
T = C + (T0 C)ekt
T adalah suhu, T0 suhu awal, t waktu, C dan k adalah konstanta.

Semikonduktor

Semikonduktor adalah sebuah bahan dengan konduktivitas listrik yang berada di antara
insulator dan konduktor. Semikonduktor disebut juga sebagai bahan setengah penghantar listrik.
Sebuah semikonduktor bersifat sebagai insulator pada temperatur yang sangat rendah, namun
pada temperatur ruangan besifat sebagai konduktor. Bahan semikonduksi yang sering digunakan
adalah silikon, germanium, dan gallium arsenide.
Semikonduktor sangat berguna dalam bidang elektronik, karena konduktansinya yang dapat
diubah-ubah dengan menyuntikkan materi lain (biasa disebut pendonor elektron).
Untuk informasi bagaimana semikonduktor digunakan sebagai alat elektronik, lihat alat
semikonduktor.

Doping Semikonduktor

Distribusi Fermi-Dirac sebagai dasar struktur pita dalam semikonduktor


Salah satu alasan utama kegunaan semikonduktor dalam elektronik adalah sifat elektroniknya
dapat diubah banyak dalam sebuah cara terkontrol dengan menambah sejumlah kecil
ketidakmurnian. Ketidakmurnian ini disebut dopan.
Doping sejumlah besar ke semikonduktor dapat meningkatkan konduktivitasnya dengan faktor
lebih besar dari satu milyar.[rujukan?] Dalam sirkuit terpadu modern, misalnya, polycrystalline
silicon didop-berat seringkali digunakan sebagai pengganti logam.

Persiapan bahan semikonduktor


Semikonduktor dengan properti elektronik yang dapat diprediksi dan handal diperlukan untuk
produksi massa. Tingkat kemurnian kimia yang diperlukan sangat tinggi karena adanya
ketidaksempurnaan, bahkan dalam proporsi sangat kecil dapat memiliki efek besar pada properti
dari material. Kristal dengan tingkat kesempurnaan yang tinggi juga diperlukan, karena
kesalahan dalam struktur kristal (seperti dislokasi, kembaran, dan retak tumpukan) mengganggu
properti semikonduktivitas dari material. Retakan kristal merupakan penyebab utama rusaknya
perangkat semikonduktor. Semakin besar kristal, semakin sulit mencapai kesempurnaan yang
diperlukan. Proses produksi massa saat ini menggunakan ingot (bahan dasar) kristal dengan
diameter antara empat hingga dua belas inci (300 mm) yang ditumbuhkan sebagai silinder
kemudian diiris menjadi wafer.
Karena diperlukannya tingkat kemurnian kimia dan kesempurnaan struktur kristal untuk
membuat perangkat semikonduktor, metode khusus telah dikembangkan untuk memproduksi
bahan semikonduktor awal. Sebuah teknik untuk mencapai kemurnian tinggi termasuk
pertumbuhan kristal menggunakan proses Czochralski. Langkah tambahan yang dapat digunakan
untuk lebih meningkatkan kemurnian dikenal sebagai perbaikan zona. Dalam perbaikan zona,

sebagian dari kristal padat dicairkan. Impuritas cenderung berkonsentrasi di daerah yang
dicairkan, sedangkan material yang diinginkan mengkristal kembali sehingga menghasilkan
bahan lebih murni dan kristal dengan lebih sedikit kesalahan.
Dalam pembuatan perangkat semikonduktor yang melibatkan heterojunction antara bahan-bahan
semikonduktor yang berbeda, konstanta kisi, yaitu panjang dari struktur kristal yang berulang,
penting untuk menentukan kompatibilitas antar bahan.

ISOLATOR
Biasanya disebut bahan penyekat. Penyekatan listrik terutama dimaksudkan agar arus listrik
tidak dapat mengalir jika pada bahan penyekat tersebut diberi tegangan listrik.

Isolator listrik

Isolator keramik di rel kereta api


Isolator listrik adalah bahan yang tidak bisa atau sulit melakukan perpindahan muatan listrik.
Dalam bahan isolator valensi elektronnya terikat kuat pada atom-atomnya. Bahan-bahan ini
dipergunakan dalam alat-alat elektronika sebagai isolator, atau penghambat mengalirnya arus
listrik. Isolator berguna pula sebagai penopang beban atau pemisah antara konduktor tanpa
membuat adanya arus mengalir ke luar atau atara konduktor. Istilah ini juga dipergunakan untuk
menamai alat yang digunakan untuk menyangga kabel transmisi listrik pada tiang listrik.
Beberapa bahan, seperti kaca, kertas, atau Teflon merupakan bahan isolator yang sangat bagus.
Beberapa bahan sintetis masih "cukup bagus" dipergunakan sebagai isolator kabel. Contohnya
plastik atau karet. Bahan-bahan ini dipilih sebagai isolator kabel karena lebih mudah dibentuk /

diproses sementara masih bisa menyumbat aliran listrik pada voltase menengah (ratusan,
mungkin ribuan volt).
Isolasi termal adalah metode atau proses yang digunakan untuk mengurangi perpindahan panas
(kalor). Bahan yang digunakan untuk mengurangi laju perpindahan panas itu disebut isolator.
Energi panas (kalor) dapat ditransfer secara konduksi, konveksi, dan radiasi. Panas dapat lolos
meskipun ada upaya untuk menutupinya, tapi isolator mengurangi panas yang lolos tersebut.
Isolasi termal dapat menjaga wilayah tertutup seperti bangunan atau tubuh agar terasa hangat
lebih lama dari yang sewajarnya, tetapi itu tidak mencegah hasil akhirnya, yaitu masuknya
dingin dan keluarnya panas. Isolator juga dapat bekerja sebaliknya, yaitu menjaga bagian dalam
suatu wadah terasa dingin lebih lama dari biasanya. Insulator digunakan untuk memperkecil
perpindahan energi panas.
Aliran panas dapat dikurangi dengan menangani satu atau lebih dari tiga mekanisme perpindahan
kalor dan tergantung pada sifat fisik bahan yang digunakan untuk melakukan hal ini.

Anda mungkin juga menyukai