Anda di halaman 1dari 14

Bahan Ajar Sistim Tanda Dan Penerangan

BAHAN AJAR

PEMBELAJARAN 2

SISTEM TANDA DAN SISTEM PENERANGAN


A. Tujuan

Setelah mempelajari materi ini peserta diklat dapat :

1. Menjelaskan sistem tanda pada sepeda motor

2. Menjelaskan konstruksi sistem tanda dan sistem peenrangan pada sepeda motor

3. Menjelaskan komponen sistem tanda dan sistem penerangan pada sepeda motor

4. Merawat sistem tanda dan sistem penerangan sepeda motor

B. Indikator Pencapaian Kompetensi

Indikator pencapaian kompetensi pada kegiatan pembelajaran 2 ini adalah peserta diklat dapat merawat
dan memeriksa sistem lampu penerangan dan sistem tanda pada sepeda motor.

C. Uraian Materi.

Lampu Penerangan

Lampu penerangan pada sepeda motor dapat berfungsi sesuai peruntukannya terdiri dari rangkaian
kelistrikan yang saling berhubungan satu sama lain, komponen penunjang tersebut antara lain :
alternator, regulator, kabel penghubung, saklar lampu, bola lampu dan lain sebagainya.

1. Alternator.

Alternator pada sepeda motor terdiri dari magnet yang berputar bersama poros engkol dan kumparan
pembangkit arus yang berada disisi dalam magnet. Letak dari alternator ini kebanyakan berada di bagian
kiri mesin, tetapi pada sepeda motor jenis transmisi otomatis / skutic pada umumnya berada disebelah
kanan.
Bahan Ajar Sistim Tanda Dan Penerangan

Gambar Komponen Alternator

Ujung kumparan biasanya berupa soket yang dirangkaikan dengan kabel body dan dihubungkan dengan
regulator rectifier serta disambung secara parallel terhadap saklar lampu kepala/ saklar dimmer.

Gambar Rangkaian Kumparan Pembangkit Listrik Sepeda Motor

Keterangan warna kabel :

Kabel berwarna putih : pembangkit tegangan sistem pengisian

Kabel berwarna kuning : Pembangkit tegangan sistem penerangan.

Prosedur cara pemeriksaan kumparan pembangkit tegangan sistem penerangan.

Periksa tahanan kumparan sistem pengisian

Besar tahanan = 1,1 Ohm

Periksa tahanan kumparan sistem penerangan

Besar tahanan = 1.0 Ohm.


Bahan Ajar Sistim Tanda Dan Penerangan

Gambar Memeriksa Kumparan Sistem Penerangan

2. Regulator Rectifier.

Komponen ini merupakan penjamin kestabilan tegangan pada keseluruhan sistem kelistrikan
yang ada pada sepeda motor, sedangkan rectifier berguna untuk menyearahkan arus bolak balik (AC)
dari generator agar dapat dimanfaatkan untuk sistem kelistrikan yang memerlukan listrik DC, misal
baterai, sistem pengapian dll.

Gambar Regulator Rectifier

Tegangan yang dibangkitkan akibat perubahan putaran generator akan berakibat tegangan
turun dan naik terlalu tinggi, jika ini terjadi maka komponen sistem kelistrikan yang ada pada sepeda
motor akan rusak. Agar tegangan konstan /stabil pada tegangan 14,5 volt maka diperlukan komponen
pengatur tegangan yang dinamakan Voltage Regulator. Karena penyearah arus dan penstabil tegangan
dikonstruksi menyatu maka komponen tersebut dinamakan Regulator Rectifier.

Prosedur pengukuran tegangan regulasi pada sepeda motor menggunakan Volt meter adalah :

a) Probe voltmeter merah pada kabel regulator berwarna putih

b) Probe volt meter hitam pada kabel regulator berwarna hijau (massa).

c) Probe voltmeter merah pada kabel regulator berwarna kuning.


Bahan Ajar Sistim Tanda Dan Penerangan

3. Saklar lampu kepala.

Saklar ini berfungsi untuk menyalakan atau mematikan lampu kepala dan lampu kota.

Gambar Holder Kiri Honda GL Pro

Prosedur pemeriksaan :

Dengan menyalakan mesin periksa fungsi saklar lampu kepala, posisikan saklar sesuai dengan
posisi pada symbol pada holder. Periksa apakah lampu lampu menyala dan bisa mati sesuai dengan
posisi saklar. Juga periksa saklar Dimmer ( Pemindah posisi lampu jauh/dekat)

Tabel Tabel Hasil Pemeriksaan

Saklar yang dioperasikan Kondisi Pengujian


Saklar lampu Kepala Lampu kota belakang : menyala/tidak
Lampu penerangan dashboard :
Menyala/tidak
Saklar Dimmer Lampu kepala jarak dekat : Menyala/tidak
Lampu kepala dekat : menyala/tidak

4. Pemeriksaan Lampu Kepala.

Lampu kepala merupakan kelengkapan standard yang ada pada sepeda motor yang berfungsi
untuk menerangi jalan pada saat malam hari , tetapi sinar lampu tidak diperbolehkan menyilaukan
pengendara lain ketika sedang berpapasan.

Prosedur pemeriksaan lampu kepala :

4.1 Kondisi bola lampu.

a) Periksa apakah bola lampu masih jernih (tidak berwarna hitam).


Bahan Ajar Sistim Tanda Dan Penerangan

b) Periksa apakah kedua filamen masih sempurna.

c) Periksa terminal penghubung/tonjolan dibelakang bola lampu dari keausan.

Gambar Cara Memeriksa Bola Lampu

4.2 Pemeriksaan arah penyinaran lampu kepala.

Nyalakan lampu kepala dan posisikan pada lampu dekat. Arahkan penyinaran pada
dinding/papan, Perhatikan arah sinar jatuh pada papan/dinding tidak diperbolehkan sejajar
ketinggiannya dibandingkan tinggi lampu kepala atau lebih tinggi dari ketinggian lampu kepala hal ini
dapat menyebabkan silau dan membahayakan bagi pengendara lainnya. Posisi sinar jatuh harus sedikit
lebih rendah dari ketinggian lampu kepala agar penyinaran optimal mencapai jalan raya yang jarak
jatuhnya sinar kurang lebih 50 meter kedepan

Gambar Arah Penyinaran Lampu Kepala

Dengan menggunakan papan penyetel periksa apakah terjadi penurunan arah sinar lampu
dengan jarak 1m dari lampu kepala, Penurunan arah sinar lampu pada jarak 1m dari lampu kepala ke
papan maka akan terjadi penurunan berkas cahaya pada papan penyetel sebesar 0,5 cm.
Bahan Ajar Sistim Tanda Dan Penerangan

5. Sistem tanda.

Sistem tanda pada sepeda motor merupakan kelengkapan standar yang berfungsi untuk
memberi tanda bagi pengendara itu sendiri atau pengendara lain agar terhindar dari kecelakaan.

Sistem tanda pada sepeda motor terdiri dari sistem:

5.1 Lampu tanda belok

Lampu tanda belok pada sepedamotor berfungsi sebagai tanda bagi pengendara lain bahwa kita
sedang/akan belok atau merubah arah.

Lampu tanda belok ini berupa lampu berwarna kuning yang ditempatkan pada sisi kiri dan kanan
bodi sepedamotor pada bagian depan dan belakang.

Lampu ini menyala secara berkedip 60 kali dalam 1 menit agar pengendara lain dapat melihat
dengan jelas bahwa kendaraan yang berada didepan/belakang akan berbelok/merubah arah.

Frekuensi kedipan yang demikian menjamin pengendara lain agar dapat melihat dengan jelas
pada tanda yang diberikan pada kendaraan yang akan merubah arah. Jika ada salah satu bola lampu
yang tidak sesuai daya bola lampu yang semestinya atau bahkan mati salah satu bola lampunya, maka
frekuensi kedipan akan semakin cepat dan hal ini akan tidak lagi terlihat jelas oleh pengendara lain. Oleh
karena itu perlu dilakukan perawatan pada sistem lampu tanda belok secara berkala.

Gambar Holder Bagian Kiri

Pengoperasian saklar ini dengan cara menggeser posisi saklar kekiri atau kanan.

Prosedur pemeriksaan / perawatan:

a. On kan kunci kontak

b. Geser saklar lampu tanda belok ke kiri

c. Periksa ketiga bola lampu (depan kiri , belakang kiri dan dash board )
Bahan Ajar Sistim Tanda Dan Penerangan

d. Geser saklar lampu tanda belok ke kanan.

e. Periksa ketiga lampu ( depan kanan, belakang kanan dan dash board)

f. Perhatikan frekuensi kedipan dan bandingkan frekuensi kedipan antara lampu kiri dan kanan

apakah sama/berbeda.

Bila terjadi perbedaan frekuensi kedipan lakukan langkah berikutnya yaitu membuka cover
lampu tanda belok dan perhatikan daya yang tertera pada bola lampu.

Gambar Lampu Tanda Belok

Bola lampu tanda Bola lampu kontrol

Belok 12 V / 8 W tanda belok 12 V / 3 W

Gambar . Lampu kontrol tanda belok


Bahan Ajar Sistim Tanda Dan Penerangan

Bila ditemukan daya yang berbeda dari yang semestinya gantilah dengan bola lampu yang baru

dengan spesifikasi yang sama

6. Lampu Kota belakang/lampu posisi.

Lampu kota bagian belakang merangkap fungsi, selain untuk penerangan plat nomor berfungsi
juga untuk diketahui posisi oleh pengendara lain dari belakang agar dapat mengetahui jarak
pengendaraan. Bola lampu kota berikut covernya selalu disatukan dengan lampu rem. Karena konstruksi
yang menyatu maka bola lampu yang terpasang menggunakan dobel filamen. Filament dengan daya
kecil diperuntukkan lampu kota sedangkan yang berdaya besar diperuntukkan sebagai lampu rem.

Pada pemegang kaca bola lampu biasanya tertulis data 12 V 8 / 18 W artinya bahwa filamen
bola lampu kota = 8 watt dan bola lampu rem = 18 watt.

7. Lampu rem

Lampu rem pada sepeda motor berfungsi untuk memberi tanda pada pengendara dibelakang
bahwa kendaraan didepan sedang mengu

Gambar Bola lampu dobel filamen

kecepatan atau akan berhenti.

Lampu rem merupakan perlengkapan standard untuk keselamatan pengemudi sendiri maupun
pengendara lain yang berada dibelakangnya. Warna lampu rem harus berwarna merah . Agar terlihat
dari jauh ketika menyala maka daya bola lampu rem dibuat lebih besar dibanding sistem tanda lainnya,
yaitu 18 Watt. Pada saat malam hari ketika lampu kota belakang/ lampu plat nomor menyala dan
pengendara melakukan pengereman maka nyala lampu harus ada perubahan menjadi lebih terang.
Bahan Ajar Sistim Tanda Dan Penerangan

Gambar Saklar Lampu Rem Kaki/Rem Belakang

Rangkaian lampu rem pada umumnya dirangkai seperti urutan berikut ini :

Baterai Sekring Kunci kontak Saklar lampu rem

Perhatikan gambar 2.13 saklar lampu rem belakang :

Bila pedal rem diinjak maka kawat penarik akan tertarik ke bawah untuk menghubungkan kedua
terminal penghubung arus.

Gangguan yang sering terjadi pada lampu rem jika kabel penghubung pada soket lampu rem
terbalik maka ketika dilakukan pengereman tidak terjadi perubahan cahaya lampu ini dikarenakan bola
lampu yang sedang menyala 18 Watt sedang lampu rem hanya 8 watt.

8. Klakson.

Klakson adalah kelengkapan sistem tanda berupa suara.

Fungsi klakson adalah sebagai tanda pada pengendara lain bahwa kita akan mendahului atau
meminta prioritas jalan pada saat siang hari.

Pada saat mengendarai sepeda motor di malam hari dilarang membunyikan klakson ini
dikarenakan akan membingungkan pengendara lain karena pada saat malam hari tidak dapat ditentukan
arah sumber suara, sehingga dapat membahayakan pengendara maupun pengendara lain. Sumber daya
yang dipergunakan klakson pada sepeda motor adalah DC sehingga rangkaian

Gambar Bagan Rangkaian Klakson


Bahan Ajar Sistim Tanda Dan Penerangan

klakson biasanya dirangkai secara seri dari baterai sampai dengan klakson.seperti gambar bagan
dibawah ini:

9. Menyetel arah penyinaran Lampu kepala.

Bila ditemukan arah penyinaran lampu kepala yang tidak benar ( terlalu tinggi) maka lakukan
penyetelan agar sinar lampu tidak menyilaukan pengendara lain atau kalau terlalu rendah tidak
didapatkan penyinaran jalan yang optimal. Cara menyetel dengan memposisikan kendaraan pada
tempat yang rata dan dan distandard. Setel lampu dengan cara melonggarkan baut penyetel serta
menggerakkan arah sinar secara vertikal dengan menggerakkan lampu kepala

sampai didapatkan arah penyinaran yang tepat, keraskan kembali baut penyetel lampu kepala
agar tidak berubah dengansendirinya.

Gambar Skrup Penyetel Lampu Kepala

10. Penggantian bola lampu sein (tanda belok).

Sebelum mengendarai sepedamotor sebaiknya mengontrol fungsi lampu tanda belok, bila
ditemukan frekuensi kedipan yang cepat dari kedipan lampu tanda belok yang normal maka periksalah
apakah ada salah satu bola lampu tanda belok yang mati/tidak berfungsi ( bisa bagian depan atau bagian
belakang). Pastikan sebelum melakukan pembongkaran apakah bola lampu tanda belok atau lampu
tanda belok belakang. Cara membuka cover lampu tanda belok diperlihatkan seberti gambar dibawah
ini.
Bahan Ajar Sistim Tanda Dan Penerangan

Gambar Baut pengikat lensa lampu sein depan

Gambar Cara Mengganti Bola Lampu Sein Depan

Gambar Cara Membuka Lensa Lampu Sein Belakang

Gambar Cara Membuka Lensa Lampu Sein Belakang


Bahan Ajar Sistim Tanda Dan Penerangan

Gambar Cara Mengganti Bola Lampu Sein Belakang

11. Penggantian bola lampu rem.

Lampu rem merupakan sistem tanda yang tidak kalah penting yaitu sistem tanda yang berfungsi
untuk member tanda pada pengendara lain bahwa pengendara didepan sedang mengurangi laju sepeda
motor. Sebelum berkendara lakukan pengecekan fungsi lampu rem dengan cara kunci kontak di
nyalakan dan injak rem belakang dan atau tekan tuas rem depan. Bila kedua duanya tidak menyala maka
ada kemungkinan bola lampu rem putus. Berikut cara mengganti bola lampu rem

Gambar Cara Membuka Lensa Lampu Rem

12. Penggantian pengedip lampu sein.

Bila lampu sein tidak bisa berkedip baik belok kiri maupun kanan maka kemungkinan unit
pengedip tidak berfungsi. Maka gantilah unit pengedip ( relai pengedip ) dengan yang baru.

Gambar Letak Unit Pengedip Lampu Sein


Bahan Ajar Sistim Tanda Dan Penerangan

13. Penggantian Klakson.

Ujilah fungsi klakson dengan cara ON kan kunci kontak kemudian tekan tombol klakson bila
kalkson tidak berbunyi ada kemungkinan klakson mati. Gantilah klakson dengan yang baru dengan cara
seperti gambar.

Gambar Posisi Klakson (Dibawah Rangka)

D. Aktifitas Pembelajaran.

1. Strategi Pelatihan

Belajar dalam suatu sistem berdasarkan Kompetensi, berbeda dengan sistem yang
menggunakan cara klasikal saja. Pada sistem ini peserta diklat akan bertanggung jawab terhadap
belajarnya sendiri, artinya bahwa peserta diklat perlu merencanakan belajarnya kemudian
melaksanakannya dengan tekun sesuai dengan rencana yang telah dibuat.

2. Persiapan/perencanaan

2.1 Membaca bahan/materi yang telah diidentifikasi dalam setiap tahap belajar dengan tujuan
mendapatkan tinjauan umum mengenai isi proses belajar.

2.2 Membuat catatan terhadap apa yang telah dibaca.

2.3 Memikirkan bagaimana pengetahuan baru yang diperoleh berhubungan dengan


pengetahuan dan pengalaman yang telah dimiliki.

2.4 Merencanakan aplikasi praktik pengetahuan dan keterampilan yang sudah diperoleh

3. Permulaan dari proses pembelajaran

3.1. Mencoba mengerjakan seluruh pertanyaan dan tugas praktik yang terdapat pada tahap
belajar.

3.2. Merevisi dan meninjau materi belajar agar dapat menggabungkan pengetahuan Anda.

4. Pengamatan terhadap tugas praktik


Bahan Ajar Sistim Tanda Dan Penerangan

4.1. Mengamati keterampilan praktik yang didemonstrasikan oleh instruktur atau orang yang
telah berpengalaman lainnya.

4.2. Mengajukan pertanyaan kepada instruktur tentang konsep yang dirasa sulit yang ditemukan

5. Implementasi

5.1. Menerapkan pelatihan kerja yang aman.

5.2. Mengamati indikator kemajuan personal melalui kegiatan praktik.

5.3. Mempraktikkan keterampilan baru yang telah diperoleh.

6. Metode Pelatihan

Terdapat tiga prinsip metode belajar yang dapat digunakan. Dalam beberapa kasus, kombinasi
metode belajar mungkin dapat digunakan.

6.1 Belajar secara mandiri

Belajar secara mandiri membolehkan Anda untuk belajar secara individual, sesuai dengan
kecepatan belajarnya masing-masing. Meskipun proses belajar

6.2 Belajar Berkelompok

Belajar berkelompok memungkinkan peserta untuk datang bersama secara teratur dan
berpartisipasi dalam sesi belajar berkelompok. Walaupun proses belajar memiliki prinsip sesuai dengan
kecepatan belajar masing-masing, sesi kelompok memberikan interaksi antar peserta, Pelatih dan
pakar/ahli dari tempat kerja.

6.3 Belajar terstruktur

Belajar terstruktur meliputi sesi pertemuan kelas secara formal yang dilaksanakan oleh Pelatih
atau ahli lainnya. Sesi belajar ini umumnya mencakup topik tertentu

Anda mungkin juga menyukai