Anda di halaman 1dari 3

Sistem Lampu Tanda Atau Sinyal

Sistem Lampu Tanda Atau Lampu Sinyal Pada Sepeda Motor


1. Lampu Rem Sepeda Motor

Penempatan lampu rem di bagian belakang sepeda motor, dan dijadikan satu dengan lampu
belakang (Tail Light), namun saklar atau switch rem ditempatkan pada mekanis pedal rem kaki dan
rem tangan (kemudi). Bila pedal rem diinjak/ditarik maka saklar rem ON dan lampu rem menyala

Gambar 1. Rangkaian sistem rem

Kegunaan lampu rem memberikan tanda isyarat kepada kendaraan yang ada di belakang, bahwa
isyarat memperlambat kecepatan laju kendaraan atau tanda berhenti.

Saat sepeda motor melakukan pengereman saklar ON, maka aliran listrik dari baterai sekring saklar
lampu stop massa. Aliran arus listrik tersebut menjadikan lampu stop menyala.
Gambar 2. Pemeriksaan saklar rem kaki (a) posisi ON, (b) posisi OFF

Switch rem gunanya untuk menghubungkan dan memutuskan arus DC dari baterai ke lampu rem.
Semua lampu rem, baik pada motor penyalaan sistem baterai : ataupun magnet, semuanya memakai
arus listrik DC dari baterai, kecuali motor Vespa, Bajay dan Lambreta.

Tidak semua motor memakai 2 switch rem tetapi hanya pada motor tertentu saja.
Gangguan yang terjadi pada lampu rem sepeda motor

a. Lampu rem tidak menyala, kemungkinan kerusakannya adalah :


 Switch rem tidak bekerja (tidak menyambung)
 Kabel – kabel dari baterai ke switch rem dan dari switch rem ke lampu rem tidak
tersambung.
 Massa/body untuk kedudukan lampu rem kotor/karat.
 Filament lampu rem putus
 Sekring putus

b. Lampu rem menyala tidak mau mati, kemungkinan kerusakannya adalah :


 Switch rem tidak bekerja (tidak memutus)
 Switch rem setelannya terlalu tertarik.
 Ada kabel dari baterai yang langsung bersambungan dengan lampu rem.
Cara memeriksa switch lampu rem sepeda motor
Gambar 3. Pemeriksaan saklar lampu rem tangan dan kaki

Cara memeriksa swictch rem depan dan belakang dengan ohm meter. Putuskan/lepaskan semua
kabel switch  rem depan maupun  belakang yang dihubungkan dengan lain alat pada sambungannya,
lalu tes dengan ohm meter sebagai berikut

Kabel hijau kuning dihubungkan dengan positif ohm meter, dan negatif ohm meter dihubungakn
dengan kabel hitam. Jika handle rem ditarik atau pedal rem diinjak, jarum ohm meter bergerak. Jika
handle/pedal dilepas jarum ohm meter diam.
2. Sistem Lampu Tanda Belok

Sistem lampu tanda belok memberikan petunjuk bagi kendaraan yang ada di belakang dan depan
bahwa kendaraan akan belok atau pindah/jalur jalan.
Komponen system lampu tanda belok adalah :
a. Kunci kontak untuk mengalirkan arus dari baterai ke system lampu tanda belok
b. Flaser sebagai pengedip lampu dengan frekwensi kedipan antara 40–80 kedipan
setiap menit.
c. Sakelar lampu tanda belok
d. Lampu tanda belok kanan kiri/muka belakang dan lampu indicator lampu belok.
Cara kerja rangkaian system lampu tanda belok

Kunci kontak ON arus baterai mengalir ke terminal B/X pada flaser keluar Flaser lewat terminal L
sakelar lampu tanda belok  massa  lampu tanda belok menyala berkedip.
Gambar 6. Pemeriksaa rangkaian lampu tanda belok

Pemeriksaan lampu tanda belok

Apabila lampu tanda belok (sein) tidak berfungsi lakukan pemeriksaan sebagai berikut :
 Periksa kondisi baterai
 Periksa kondisi bola lampu
 Periksa spesifikasi bola lampu sesuaikan dengan spesifikasi flaser
 Periksa kondisi sekering
 Periksa kondisi kabel dan konektor – konektornya.

Apabila kondisi diatas dalam keadaan normal lakukan pemeriksaan sebagai berikut
 Lepaskan kabel Flaser/pengedip (turn signal relay) kemudian hubungkan kabel yang
terlepas tersebut dengan kabel jumper dan posisi kunci kontak ON
 Lampu tidak menyala terjadi kerusakan pada rangkaian sistem wire harness/kabel
bodi
 Lampu menyala, terjadi kerusakan pada flasher/pengedip

Dari uraian diatas diharapkan kita dapat melakukan pemeriksaan sistem lampu tanda atau
lampu sinyal pada sepeda motor sendiri dirumah

Anda mungkin juga menyukai